You are on page 1of 7

PENGARUH JUMLAH DESTINASI WISATA, JUMLAH KUNJUNGAN

WISATAWAN DAN JUMLAH TAMU HOTEL TERHADAP


PENDAPATAN ASLI DAERAH KOTA PADANG
TAHUN 2001-2013

Oleh:
Septiadi Harianto Nilmadesri Rosya Rian Hidayat
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP-PGRI Sumbar
Jl. Gunung Panggilun No.1 Tlp (0751) 7053731 fax (0751) 34311Padang Sumatera Barat
Email: septiadi_harianto@yahoo.com nilmadesrirosya@yahoo.co.id rianpiliang@yahoo.com

ABSTRACT
The current study tries to investigate ( 1) destination of tour partially toward income of area for
padang city ( 2) the effect of number visitors for tourist partially toward income of area for padang city ( 3)
the effect of number visitors hotel partially toward income of area for padang city.
The design of the research was descriptive and assosiation research. The data of quatitative and
the data of qualitative the research is number of destination of tour, number of visitors tourist, number of
visitors hotel and income of area for padang city. The data uses time series for observation along 13 years.
Test of this research use ( 1) analysis descriptive, analysis inductive ( 2) test assumption of classic ( 3) test of
normalitas ( 4) test of multikolinearitas ( 5) test of heteroskedastisitas ( 6) test of auto correlation ( 7)
analysis of regretion of bifular ( 8) coefficient determinasi, ( 9) test of hypothesis by using SPSS (statistical
product and service solution) version 16.0 and eviews 6
Tha vesaly of this study shared that ( 1) there is no significant effect between destination a tour
toward income of area for padang city and significant valve is 0,462 > 0,05; ( 2) it have positive significant
effect between number of visitors tourist is 0,001< 0,05; ( 3) it have possitive significant effect between
number of visitors hotel is 0,000< 0,05; ( 4) it have possitive significant also between number of destination a
tour (X1), number of visitors tourist (X2) and visitors of hotel ( X3) brietly, analysis of data fcalculated is
0,000 < 0,05 it means that Ha is accepted and H0 is not accepted.

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) pengaruh jumlah destinasi wisata secara
parsial terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Padang (2) pengaruh jumlah kunjungan wisatawan
secara parsial terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Padang (3) pengaruh jumlah tamu secara
parsial terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Padang.
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dan asosiatif. Data kuantitatif dan data
kualitatif pada penelitian ini adalah seluruh jumlah destinasi wisata, jumlah kunjungan wisatawan,
jumlah tamu hotel dan Pendapatan Asli Daerah Kota Padang data yang digunakan data time series
dengan jumlah observasi 13 tahun. Uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah (1) analisis
deskriptif, analisis induktif, (2) uji asumsi klasik, (3) uji normalitas (4) uji multikolinearitas (5) uji
heteroskedastisitas (6) uji auto kolerasi (7) analisis regresi berganda, (8) koefisien determinasi, (9)
uji hipotesis dengan bantuan SPSS versi 16.0 dan eviews 6
Hasil analisa data menunjukkan bahwa (1) terdapat tidak berpengaruh signifikan antara
jumlah destinasi wisata terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Padang dengan nilai signifikan
sebesar (0,462) > 0,05; (2) terdapat pengaruh positif dan signifikan antara jumlah kunjungan
wisatawan terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Padang dengan nilai signifikan sebesar 0,001<
0,05; (3) terdapat pengaruh positif dan signifikan antara jumlah tamu hotel terhadap Pendapatan
Asli Daerah Kota Padang, ditunjukkan dengan nilai signifikan sebesar 0,000< 0,05; (4) terdapat
pengaruh yang positif dan signifikan secara bersama-sama antara jumlah destinasi wisata(X1),
jumlah kunjungan wisatawan(X2) dan jumlah tamu hotel (X3) berpengaruh signifikan terhadap
Pendapatan Asli Daerah Kota Padang analisis data fhitung sebesar 0,000 < 0,05 berarti Ha diterima
dan H0 ditolak.
HALAMAN PERSETUJUAN JURNAL
PENDAHULUAN Berdasarkan pengertian di atas, dapat
Pariwisata merupakan suatu tempat dipahami bahwa setiap perjalanan untuk
kunjungan yang tidak mudah untuk pariwisata adalah peralihan tempat untuk
dilupakan yang telah diakui oleh dunia sementara waktu dan mereka mengadakan
Internasional sebagai penggerak perjalanan tersebut untuk memperoleh
perekonomian. Sektor pariwisata merupakan layanan dari lembaga-lembaga atau
sektor yang potensi untuk dikembangkan perusahaan yang bergerak dalam bidang
sebagai salah satu sumber pendapatan kepariwisataan.Menurut Yoeti (2008:230)
daerah. Usaha untuk menghasilkan Dinas pariwisata adalah badan
pendapatan asli daerah Kota Padang, maka kepariwisataan yang dibentuk oleh
pengembangan dan pendayagunaan sumber pemerintah sebagai suatu badan yang
daya dan potensi pariwisata daerah diberikan wewenang yang besar dalam
diharapkan dapat memberikan sumbangan pengembangan dan pembinaan
bagi pembangunan ekonomi. Pembangunan kepariwisataan pada umumnya baik tingkat
daerah merupakan bagian integral dari nasional maupun tingkat daerah. Potensi
pembangunan nasional. Dalam mengelola wisata Indonesia yang berupa 17.508 pulau-
pembangunan daerah perlu ditunjang oleh pulau yang terbentang jauh 5.120 km dengan
beberapa sumber keuangan yang berasal dari iklim tropis sejuk baik di darat maupun di
daerah yang bersangkutan, kemudian pantai dan laut.
diperlukan beberapa kebijakan keuangan Menurut Yoeti (2008:234) jenis
yang ditempuh pemerintah untuk mengatur pariwisata dapat dibagi 2 yaitu; 1) pariwisata
semua konsep pembangunan daerah. aktif dimana dengan masuknya wisatawan
asing, berarti dapat memasukkan devisa bagi
Dengan berlakunya Undang-Undang Negara yang dikunjunginya dengan
No. 32 tahun 2004 tentang perimbangan sendirinya dapat memperkuat posisi neraca
keuangan pemerintah pusat dan daerah, pembayaran Negara yang dikunjungi
maka setiap daerah semakin dituntut untuk wisatawan tersebut. 2) pariwisata pasif
membiayai penyelenggara kegiatan adalah dilihat dari segi pemasukan devisa
pemerintah dan pembangunan daerah Negara, kegiatan ini merugikan Negara asal
melalui upaya peningkatan pendapatan asli wisatawan, karena uang yang seharusnya
daerah dengan memanfaatkan sumber- dibelanjakan di dalam negari dibawa ke luar
sumber penerimaan daerah dengan sebaik- negari dan tidak ada arti ekonominya bagi
baiknya.Adapun sumber-sumber penerimaan Negari sendiri.
daerah menurut undang-undang ini meliputi: Kota Padang sebagai salah satu
(1) pendapatan asli daerah (2) dana destinasi wisata di Indonesia yang terletak di
perimbangan (3) pinjaman daerah (4) lain- pantai barat pulau Sumatera, mempunyai
lain pendapatan asli daerah yang sah. potensi yang cukup besar terutama di bidang
kepariwisataan dan kelautan. Kedudukannya
Di dalam Undang-Undang No. 10 yang sangat strategis sebagai pusat
tentang kepariwisataan dan pelaksanaannya pemerintah, perdagangan serta transportasi
pasal 1 ditetapkan bahwa yang dimaksud regional di Sumatera Barat merupakan nilai
dengan “pariwisata” adalah berbagai macam lebih dari daerah-daerah lain di Sumatera
kegiatan didukung oleh masyarakat, Barat.
pengusaha, pemerintah dan pemerintah Sebagai salah satu daerah tujuan wisata
daerah (UU. RI No. 10 Tahun 2009). potensial di Sumatera Barat, pemerintah
Kota Padang merencanakan pembangunan
Pengertian dari aspek waktu dari sektor kepariwisataan dan pelestarian
pariwisata yang lebih menekankan pada kebudayaan alam sebagai salah satu sektor
aspek waktu perjalanan dikemungkakan oleh unggulan pembangunan. Sejalan dengan
Yoeti (2008:128) bahwa pariwisata adalah arah kebijakan tersebut maka penetapan
perjalanan yang dilakukan dari suatu tempat kawasan destinasi wisata dan pelestariaan
ke tempat yang lainnya dengan maksud budaya yang akan dikembangkan harus
tertentu, tetapi selalu mengaitkan disesuaikan dengan potensi yang dimiliki.
perjalanannya itu dengan tujuan untuk Menurut dinas pariwisata jenis-jenis wisata
bersenan-senang dan perjalanannya itu yang dikembangkan di Kota Padang sangat
dilakukan lebih dari 24 jam.
beragam di antaranya; wisata bahari, wisata antara dua variabel atau lebih yaitu untuk
budaya, wisata alam, wisata olah raga/minat melihat seberapa besar pengaruh antara
khusus, wisata kuliner, wisata sejarah. jumlah destinasi wisata, jumlah kunjungan
Pelestarian budaya wajib untuk dilindungi wisatawan dan jumlah tamu hotel terhadap
baik perlindungan secara internal maupun pendapatan asli daerah kota Padangt. Waktu
eksternal. Adat istiadat harus dilestarikan yang digunakan peneliti dalam melakukan
sehingga karakteristik suatu kawasan wisata penelitian ini adalah selama 1 (minggu) pada
dapat diperkuat. Selanjutnya seni september 2015.
pertunjukan, karya cipta para leluhur perlu Data yang didapat dari Dinas
dibentengi dari ancaman global yang Pariwisata dan Kebudayaan, Dinas
mengintai. Keragaman produk wisata pengelolaan Daerah (DISPENDA) Kota
tersebut merupakan modal dasar dari Padang. Dalam penelitian ini jumlah sampel
kebijakan pemerintah terhadap penetapan sebanyak 13 tahun. Pengaruh jumlah
pariwisata dan budaya sebagai salah satu destinasi wisata (X1), jumlah kunjungan
sektor unggulan dalam percepatan wisatawan (X2) dan jumlah tamu hotel (X3)
perekonomian di Kota Padang. Dalam terhadap pendapatan asli daerah kota
penelitian ini tujuan yang ingin dicapai padang.
adalah Untuk mengetahui ada atau tidak Analisis yang digunakan dalam
pengaruh jumlah destinasi wisata terhadap penelitian ini adalah analisis deskriptif dan
peningkatan Pendapatan Asli Daerah Kota analisis induktif yang terdiri dari uji uji
Padang. Untuk mengetahui ada atau tidak normalitas, uji heteroskedastisitas, uji
pengaruh jumlah kunjungan wisatawan multikolinieritas, uji autokorelasi, dan
terhadap peningkatan Pendapatan Asli analisis regresi linear berganda.
Daerah Kota Padang. Untuk mengetahui ada
atau tidak pengaruh jumlah tamu hotel PEMBAHASAN PENELITIAN
terhadap peningkatan Pendapatan Asli
Daerah Kota Padang. Untuk mengetahui ada A. Perkembagan PAD Kota Padang
atau tidak jumlah destinasi wisata, jumlah
wisatawan dan jumlah tamu hotel secara Tahun 2001-2013
bersama-sama berpengaruh terhadap
Pendapatan Asli Daerah Kota Padang. Perkembangan PAD Kota Padang
Penerimaan Pariwisata dan PAD Kota mengalami kenaikan. Memiliki rata-rata
sebesar Rp 112.012.693.266,30 dari tahun
Padang Tahun 2001-2013 2001-2013 kemudian memiliki Median
sebesar Rp 106.471.167.860 pada tahun
Pada Penerimaan Pariwisata pada 2001 2007 selanjutnya, terjadi penyimpangan data
sebesar Rp 42.324.000 sampai 2013 sebesar sebesar 568.784,10 dari tahun 2001-2013
Rp 385.486.000 kenaikan yang sangat tinggi kemudian memiliki Xmax sebesar Rp
terjadi pada tahun 2012 sebesar Rp 238.871.896.576 terjadi pada tahun 2013
437.979.500 dan Pendapatan Asli Daerah dan memiliki Xmin sebesar Rp
tahun 2001 sebesar Rp 39.282.627.000 39.282.627.000 terjadi pada tahun 2001.
Pada tahun 2010 perkembangan PAD Kota
sampai 2013 sebesar Rp 238.871.896.576
Padang kecil disebabkan pada tahun 2010
kenaikan yang tinggi terjadi pada 2013 tersebut Kota Padang lagi memperbaiki
sebesar 238.871.896.576. bangunan-bangunan yang telah rusak
dikarenakan Gempa bumi yang melanda
METODE PENELITIAN kota Padang pada tahun 2009. Dari uraian di
Adapun jenis penelitian ini adalah atas dapat disimpulkan bahwa
Penelitian deskriptif dan Asosiatif. Menurut perkembangan PAD Kota Padang tahun
Arikunto (2010:3) penelitian deskriptif 2001-2013 selalu mengalami peningkatan.
adalah penelitian yang dimaksudkan untuk Uji asumsi klasik yang digunakan
menyelidiki keadaan, kondisi atau hal lain- adalah 1) Uji normaliats dimaksudkan untuk
lain yang sudah disebutkan, yang hasilnya
melihat apakah data yang diperoleh
dipaparkan dalam bentuk laporan penelitian.
Penelitian asosiatif adalah penelitian yang berdistibusi secara normal atau tidak.
bertujuan untuk mengetahui hubungan Adapun hasil pengujian dapat di peroleh
nilai Berdasarkan perhitungan diatas jumlah destinasi wisata, jumlah
diperoleh nilai statistik Jerque-Bera sebesar kunjungan wisatawan, dan jumlah tamu
2,458 sedangkan nilai X2 tabel dengan nilai hotel maka PAD Kota Padang telah
mencapai 5,299 satuan.
29,8194. Karena nilai statistik Jeque-Bera
(JB) < nilai X2 tabel (2,458 < 29,8194). 2. Nilai koefisien jumlah destinasi wisata
Dengan demikian dapat di simpulkan bahwa (X1) sebesar 0,070 yang menunjukan
nilai residual berdistribusi secara normal. hasil positif. Akan tetapi jumlah
2) Uji heteroskedastisitas dapat dilihat destinasi wisata tidak signifikan
signifikansi jumlah destinasi wisata (X1) terhadap PAD Kota Padang karena
terhadap absolut residual sebesar 1,000 > masih kurangnya pengawasan terhadap
destinasi wisata.
0,05, signifikansi variabel jumlah kunjungan
3. koefisien jumlah kunjungan wisatawan
wisatawan (X2) terhadap absolut residual (X2) sebesar 0,627 yang menunjukan
sebesar 1,000 > 0,05, signifikansi variabel hasil yang positif. Apabila nilai variabel
jumlah tamu hotel (X3) terhadap absolut jumlah kunjungan wisatawan meningkat
residual sebesar 1,000 > 0,05. Dengan sebesar satu satuan maka akan
demikian diambil kesimpulan bahwa pada meningkatkan PAD Kota Padang
model regresi tidak terjadi gejala sebesar 0,627 dalam setiap satuannya.
Dengan asumsi variabel lain tidak
heteroskedastisitas. 3) Uji Autokorelasi
mengalami perubahan atau konstan.
Berdasarkan Tabel di atas, nilai DW (2,623) 4. Nilai koefisien variabel jumlah tamu
terletak antara 4-dU 1,816) dengan 4 - dL hotel (X3) sebesar 0,868 yang
(3,285), berarti 1,816 < 2,623 < 3,285 maka menunjukan hasil positif. Apabila nilai
dapat disimpulkan bahwa model persamaan variabel jumlah tamu hotel meningkat
regrasi tersebut tidak ada kesimpulan maka sebesar satu satuan maka akan
meningkatkan PAD Kota Padang
digunakan uji Metode Run tes dapat
sebesar 0,868 dalam setiap satuannya.
diperoleh nilai probabilitasnya sebesar 0,235 Dengan asumsi variabel lain tidak
lebih besar dari 0,05 bearti tidak terjadi mengalami perubahan atau konstan.
autokorelasi. 4) uji multikolinearitas dapat 5.
dilihat dengan metode Auxiliary Regression Hasil Uji Koefisien Determinasi
maka dapat diperoleh F hitung sebesar - Diketahui hasil regresi R Square sebesar
409,756 < dari F tabel sebesar 3,41 maka 0,959. Hal ini menunjukkan bahwa PAD
model tersebut tidak mengandung gejala Kota Padang sebesar 95,9 % dapat
dijelaskan oleh variabel jumlah destinasi
multikolinearitas.
wisata, jumlah kunjungan wisatawan,
jumlah tamu hotel sisanya 4,1% ditentukan
atau dipengaruhi oleh pendapatan lain
Hasil Uji Analisis Regresi Linear yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
Berganda
model regresi berganda dari variabel-
variabel yang mempengaruhi jumlah
Hasil Uji t
destinasi wisata, jumlah kunjungan
1) Hasil analisis regresi pada hipotesis
wisatawan dan jumlah tamu hotel terhadap
pertama dapat pada Tabel 6 diatas,
PAD Kota Padang sebagai berikut:
menunjukkan bahwa variabel jumlah
Log Y= a + bı log X1 + b2 log X2 + b3 log
destinasi wisata tidak berpengaruh
X3 + e
signifikan 0,462 > 0,05 dengan t hitung
Log Y= 5,299+ 0,070 log X1+0,627 log X2 +
0,769 < t tabel 2,228, sedangkan nilai R
0,868 log X3 + 0,116
square sebesar 0,959. Berarti tidak
Angka-angka yang dihasilkan dari
terdapat hubungan antara jumlah
model di atas dapat dijelaskan sebagai
destinasi wisata dengan PAD Kota
berikut:
Padang alternatif pertama ditolak
2) Hasil analisis regresi pada hipotesis
1. Nilai konstanta sebesar 5,299 berarti
kedua menunjukkan bahwa variabl
tanpa adanya pengaruh dari variabel
jumlah kunjung wisatawan secara positif > 0,05 berarti Ho diterima dan Ha ditolak .
dan signifikan mempengaruhi PAD Kota Hasil penelitian menunjukan semakin sedikit
Padang, dengan nilai koefisien regresi jumlah destinasi wisata maka semakin
sebesar 0,627 pada tingkat signifikan
sedikit pula PAD Kota Padang.
sebesar 0,001< 0,05 dengan t hitung
4,517 > t tabel 2,228, sedangkan nilai R
2. Penelitian ini menerima hipotesis kedua
square sebesar 0,959. Berarti terdapat
yang menyatakan bahwa Variabel jumlah
hubungan antara jumlah kunjungan
kunjungan berpengaruh positif dan
wisatawan dengan PAD Kota Padang,
signifikan terhadap PAD Kota Padang. Hal
semakin naik jumlah wisatawan maka
ini dibuktikan dengan nilai koefisien regresi
semakin naik PAD Kota Padang, dengan
variabel jumlah kunjungan wisatawan (X2)
demikian hipotesis alternatif kedua
sebesar 0,627 dan nilai thitung sebesar 4,517
diterima.
thitung > ttabel sebesar 2,228 dengan nilai
3) Hasil analisis regresi pada hipotesis
signifikan 0,001 < 0,05 berarti Ho ditolak
ketiga menunjukan bahwa variabel
dan Ha diterima . Hasil penelitian
jumlah tamu hotel secara positif dan
menunjukan semakin meningkat jumlah
signifikan mempengaruhi PAD Kota
kunjungan wisataan maka semakin
Padang, dengan nilai koefisien regresi
meningkat pula PAD Kota Padang.
sebesar 0,868 pada tingkat signifikan
3. Penelitian ini menerima hipotesis ketiga
sebesar 0,000 < 0,05 dengan nilai t
hitung 6,029 > t tabel 2,228 sedangkan yang menyatakan bahwa Variabel jumlah
nilai R square sebesar 0,959. Berarti tamu hotel berpengaruh positif dan
terdapat hubungan antara jumlah tamu signifikan terhadap PAD Kota Padang. Hal
hotel dengan PAD Kota Padang, semakin ini dibuktikan dengan nilai koefisien regresi
naik jumlah tamu hotel maka semakin variabel jumlah tamu hotel (X3) sebesar
naik PAD Kota Padang, dengan hipotesis 0,868 dan nilai thitung sebesar 6,029 t hitung >
alternative ketiga diterima
ttabel sebesar 2,228 dengan nilai signifikan
0,000 < 0,05 berarti Ho ditolak Ha diterima.
Hasil Uji F
Diketahui nilai Fhitung sebesar 69.423 Hasil penelitian menunjukan semakin tinggi
dan signifikan 0,000 sedangkan Ftabel sebesar jumlah tamu hotel maka semakin tinggi pula
3,41 yang berarti bahwa Fhitung> dari Ftabel. PAD Kota Padang.
Jadi dapat disimpulkan bahwa variabel
independent secara bersama sama 4. Penelitian ini menerima hipotesis keempat
berpengaruh terhadap variabel dependent. yang menyatakan bahwa Variabel jumlah
destinasi wisata, jumlah kunjungan
PENUTUP wisatawan dan jumlah tamu hotel secara
1. Kesimpulan bersama-sama berpengaruh signifikan
Penelitian bertujuan untuk menguji terhadap PAD Kota Padang. Hal ini telihat
pengaruh jumlah destinasi wisata, jumlah pada nilai uji Fhitung (69.423) > dari Ftabel
kunjungan wisatawan dan jumlah tamu hotel (3,41) dan sig (0,000ᵃ) < dari alpha (0,05)
terhadap PAD Kota Padang menggunakan artinya Ha diterima dan H0 ditolak.
bantuan program SPSS version 16.00.
Berdasarkan hasil pengujian dan analisis 2. Saran
terhadap data, dapat diperoleh kesimpulan
sebagai berikut: 1. Pemerintah kota padang harus menutup
1. Penelitian ini menerima hipotesis pertama pintu masuk yang dibuat oleh
yang menyatakan bahwa Variabel jumlah masyarakat setempat atau memberi
destinasi wisata tidak berpengaruh terhadap pagar pembatas di sekitar tempat
destinasi wisata.
PAD Kota Padang. Hal ini dibuktikan
2. Dari hasil penelitian secara keseluruhan
dengan nilai koefisien regresi variabel pengaruh jumlah kunjungan wisatawan
jumlah destinasi wisata (X1) sebesar 0,070 masih terbilang rendah, dimana nilai
dan nilai thitung sebesar 0,769 thitung < ttabel koefisien regresi sebesar 0,627. Maka
sebesar 2,228 dengan nilai signifikan 0,462 disarankan kepada pemerintah agar
lebih mampu untuk memberikan wisata yang tersedia dapat optimal
informasi Kota Padang kepada mendatangkan wisatawan.
mancanegara maupun Internasional agar
meningkatkan jumlah kunjungan
wisatawan ke Kota Padang. DAFTAR PUSTAKA
3. Dari hasil penelitian secara keseluruhan
pengaruh jumlah tamu hotel masih UUD. 2004. Undang-Undang Nomor 32
terbilang rendah, dimana nilai koefisien Tahun 2004 Tentang Pemerintahan
regresi sebesar 0,868. Maka disarankan Daerah,. Bandung: citra Umbara.
kepada pemerintah dan pihak yang UUD 2009. (2009). Undang-Unadang
berkepentingan agar lebih Nomor 10 Tentang Kepariwisata. uud
meningkatkan pelayanan dan 2009.
kenyamanan terhadap tamu hotel yang Yoeti, Oka. 2008:128. Ekonomi Perawisata
berkunjung ke Kota Padang. Intruduksi, Informasi dan
4. Pemerintah lebih Meningkatkan Implementasi, Jakarta: PT Kompas
penataan destinasi wisata dan Media Nusantara
pengembangan destinasi wisata dengan
melestarikan tradisi masyarakat, nilai
adat istiadat melalui penyelenggaraan
event-event daerah. Sehingga destinasi

You might also like