You are on page 1of 26

ANALISIS PASAR PARIWISATA SEBAGAI PERAN PEMBANGUNAN

SEBELUM DAN PADA MASA PANDEMI DI KOTA TANJUNG PINANG


KEPULAUAN RIAU

Fitri Nurhildayanti(1), Annisa Rahmah Niami(2), Pratiwi TriUttari(3), Erni Wati Lase(4 )Jurusan
Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pembangunan Tanjung Pinang
Email :fitrinurhilda17@gmail.com
Email :annisarahmah60@gmail.com
Email :tiwitriutari8@gmail.com
Email : erniwatilase456@gmail.com

ABSTRACT

Tourism sector in province of riau archipelago,sector has a role as one of the sources for
receiving regional budgeting income (pad), and it can promote the growth of regional economic
development. The tourism sector is one of the strategic sectors to be used for the development of
tourism as part of development. Development for civilisations has a final goal of increasing public
incomes that can eventually enhance community welfare and economic growth. Tourism activities
create demand, both consumption and investment, which in turn will lead to production of goods
and services. Tourism can boost regional incomes, create jobs, stimulate the growth of the tourism
industry. Basic on BPS’S Kepri archipelago province, before the mandemic, from visiting the
number of tourists increased, until the end of 2019. This economic development was going well,
because one of factor was derived from PAD. However, tourists visited have dropped significantly
over the last year, which leads to the growth of development in riau archipelago province. And all
kinds of economic activities is hung up. Through this covid 19 pandemic the number of tourists fall
off and it also happens for PAD which comes from tourism sector in riau archipelago province,
that conduce the development rate in riau archipelago come down. Therefore tourism sector has a
role toward economic growth in riau archipelago.

Key Words : Tourism, Economic Growth, Economic Developme

ABSTRAK
Sektor pariwisata di Provinsi Kepri memiliki peranan sebagai salah satu sumber bagi penerimaan
Pendapatan Anggaran Daerah (PAD), serta dapat mendorong pertumbuhan pembangunan ekonomi
daerah. Sektor pariwisata merupakan salah satu sektor strategis yang harus dimanfaatkan untuk
pembangunan kepariwisataan sebagai bagian dari pembangunan. Pembangunan kepariwisataan
mempunyai tujuan akhir untuk meningkatkan pendapatan masyarakat yang pada akhirnya dapat
meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan pertumbuhan ekonomi. Kegiatan pariwisata menciptakan
permintaan, baik konsumsi maupun investasi yang pada gilirannya akan menimbulkan kegiatan produksi
barang dan jasa. Pariwisata dapat meningkatkan pendapatan daerah, menciptakan lapangan kerja,
merangsang pertumbuhan industri pariwisata. Berdasarkan data BPS Prov. Kepri, sebelum masa
pandemic, jumlah kunjungan wisatawan setiap tahun mengalami peningkatan, hingga akhir tahun 2019
sehingga pembangunan ekonomi juga berjalan dengan baik karena salah satu factor berlangsungnya
kegiatan pembangunan diperoleh dari penerimaan Pendapatan Anggaran Daerah ( PAD) yang berasal
dari sektor pariwisata. Namun memasuki masa pandemic, jumlah kunjungan wisatawan satu tahun
terakhir mengalami penurunan, sehingga berpengaruh kepada pertumbuhan pembangunan di Prov.Kepri
dikarenakan segala jenis kegiatan perekonomian terhambat. Dengan menurunnya jumlah wisatawan
pada masa pandemic COVID 19 lalu menurunnya juga jumlah penerimaan PAD yang berasal dari sektor
pariwisata di provinsi Kepri juga mengakibatkan menurunnya tingkat pembangunan di provinsi Kepri.
Oleh karena itu sektor pariwisata juga berperan terhadap pertumbuhan pembangunan ekonomi di
Provinsi Kepri.

Kata Kunci : Pariwisata, Pertumbuhan Ekonomi, pembangunan ekonomi.

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sektor pariwisata di Indonesia saat ini dinilai efektif peranannya dalam menambah devisa negara.
Hal tersebut tidak terlepas dari perkembangan kebutuhan pariwisata, tidak hanya di Indonesia, namun
di seluruh dunia. Pertumbuhan kebutuhan manusia akan pariwisata menyebabkan sektor ini dinilai
mempunyai prospek yang besar di masa yang akan datang. Sektor pariwisata mampu menghidupkan
ekonomi masyarakat di sekitarnya, pariwisata juga diposisikan sebagai sarana penting dalam rangka
memperkenalkan budaya dan keindahan alam daerah terkait. Menurut Norval dalam Spillane (1987) ,
seorang ahli ekonomi berkebangsaan Inggris memaparkan bahwa pariwisata selain bermanfaat bagi
pendidikan kebudayaan dan social juga mempunyai arti yang lebih penting dari segi ekonomi.
Banyak negara di dunia menganggap pariwisata sebagai invisible export atas barang dan jasa
pelayanan kepariwisataan yang dapat memperkuat neraca pemasukan. Pariwisata merupakan sumber
pendapatan yang dapat terus diperbaharui dan diremajakan, bentuk peremajaan daerah wisata ini
dapat berupa renovasi, dan perawatan secara teratur, oleh sebab itu maka pariwisata merupakan
investasi yang penting pada sektor non migas bagi Indonesia. Pariwisata yang merupakan investasi
ekonomi masa depan akan secara otomatis mempermudah perputaran barang dan jasa pelayanan di
tempat wisata. Lebih jauh lagi pariwisata akan meningkatkan stabilitas ekonomi nasional, namun
tentu saja keberhasilan dalam pengembangan pariwisata seperti di atas akan mampu dirasakan apabila
faktor faktor pendukungnya telah dipersiapkan dengan baik. Jika ditinjau dari sisi ekonomi, industri
pariwisata merupakan mata rantai ekonomi yang panjang (Multiplier effect), mulai dari biro
perjalanan, jasa pengangkutan, perhotelan, restoran, kegiatan pemanduan, kerajinan rakyat,
pemeliharaan objek wisata dan lain sebagainya. Selanjutnya, industri pariwisata juga akan
membutuhkan hasil pertanian, peternakan, perikanan bahan dan alat bangunan, sejumlah tenaga kerja
juga dapat diserap didalamnya sebagai pendukung keberhasilan mata rantai tersebut, lebih jauh lagi
pengembangan dalam sektor pariwisata jelas memiliki cakupan keuntungan ekonomi yang luas.
Dalam Inpres No. 16 tahun 2005 juga di jelaskan bahwa Pariwisata dapat meningkatkan pendapatan
devisa pada khususnya dan pendapatan negara dan masyarakat pada umumnya, perluasan kesempatan
kerja dan mendorong kegiatan industri penunjang dan industri sampingan lainnya, memperkenalkan
dan mendayagunakan keindahan alam dan kebudayaan Indonesia, meningkatkan persaudaraan
ataupun persahabatan internasional Industri pariwisata juga relatif ramah terhadap lingkungan,
dimana orientasi industri wisata adalah menyediakan kenyamanan bagi wisatawan, sehingga mau atau
tidak mau pengelola harus memperhatikan dan mengelola lingkungan sekitar wisata tersebut agar
dapat menarik wisatawan. Di sisi lain pariwisata juga mampu menghidupkan kembali kebudayaan
daerah setempat yang hampir atau bahkan sudah ditinggalkan. Melihat fakta pada beberapa sektor
perekonomian lain di Indonesia yang dewasa ini tidak dapat bersaing dan berkembang secara optimal,
maka pengembangan industri pariwisata sebagai alternatif pemasukan bagi negara menjadi penting
untuk dilakukan. Spillane (1987 : 21) menjelaskan beberapa pertimbangan mengapa perlu
mengembangkan pariwisata di Indonesia, adalah sebagai berikut :
a. Semakin berkurangnya peranan sektor minyak sebagai penghasil devisa jika dibanding waktu
yang lalu
b. Merosotnya nilai ekspor di sektor non minyak
c. Prospek pariwisata yang tetap memperlihatkan kecenderungan meningkat secara konsisten
d. Besarnya potensi yang kita miliki bagi pengembangan pariwisata Indonesia Krisis ekonomi yang
setiap saat dapat melanda Indonesia membuat pemerintah Indonesia mengambil alternatif
pemasukan dari berbagai sektor yang potensial.
Pada kenyataannya pariwisata dapat memberikan solusi pada saat ekonomi kurang bersahabat.
Krisis yang melanda Eropa beberapa tahun lalu tidak menyebabkan pariwisata dunia lumpuh,
pertumbuhan pariwisata di dunia tidak terpengaruh, termasuk di Indonesia yang mengalami
pertumbuhan pariwisata sebesar 9% pada tahun 2012 lalu. Melihat dari kenyataan tersebut maka
dapat dikatakan bahwa pariwisata merupakan potensi masa depan yang menguntungkan bagi
Indonesia. Melihat dinamika perkembangan ekonomi di Indonesia, khususnya setelah diterbitkannya
UU No. 32 tahun 2004 tentang Otonomi Daerah memberikan dampak yang cukup besar. Pemerintah
daerah diberikan kuasa penuh untuk mengelola potensi ekonomi yang terdapat di wilayahnya untuk
dapat digunakan sebagai modal pembangunan daerah agar tidak bergantung lagi pada pemerintah
pusat. Konsekuensi ini mendorong pemerintah daerah untuk dapat mengelola secara maksimal
sumber daya ekonomi yang terdapat di daerah terkait, tidak terkecuali termasuk didalamnya adalah
pada sektor pariwisata. Komitmen pemerintah daerah untuk memajukan daerahnya secara otomatis
mendorong stakeholder daerah, dalam hal ini pemerintah yang bekerja sama dengan swasta untuk
bersama sama mengelola dan membangun berbagai potensi pariwisata di daerahnya.
Provinsi Kepulauan Riau merupakan gerbang wisata dari mancanegara kedua setelah Pulau Bali.
Sebagai sebuah provinsi Kepulauan Riau memiliki wewenang sendiri untuk mengelola sumberdaya
yang terdapat di wilayahnya, termasuk di dalamnya adalah potensi sumberdaya sektor Pariwisatanya.
Provinsi Kepri memiliki sektor pariwisata yang potensial untuk di kembangkan serta dipasarkan yaitu
mulai dari wisata alam, wisata, belanja, wisata keagamaan, wisata budaya, wisata sejarah, serta wisata
hiburan dan modern. Seluruh objek wisata tersebut masih dalam kendali pemerintah provinsi Kepri
melalui Dinas Kebudayaan Pariwisata provinsi kepulauan Riau. Artinya, pengelolaan dan
pengembangan obyek wisata masih mengandalkan insentif dari pemerintah daerah, yang dalam
perkembangannya dengan perijinan dari pemerintah daerah dapat dikelola oleh pihak swasta serta
masyarakat. Beragamnya jenis obyek wisata di kepulauan Riau dapat menjadi potensi dan investasi
ekonomi yang besar di masa yang akan datang, baik itu bagi pemerintah, swasta maupun masyarakat
sekitar, namun tentu saja dibutuhkan berbagai kebijakan proteksi yang tepat agar selalu tercipta
kesinambungan diantara stakeholder terkait.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistic (BPS) Kepulauan Riau, jumlah wisatawan pada angka
lima tahun terakhir meningkat, sebesar Rp 827.122 Dengan demikian dapat dijelaskan bahwa sektor
pariwisata Kota Tanjungpinang memiliki peran penting dalam sektor pariwisata Provinsi Kepulauan.
Sejak awal tahun 2020 dunia digemparkan oleh kehadiran wabah virus covid-19. Virus ini berasal
dari wuhan, China. Virus Covid-19 ini merupakan virus yang menular. Virus Corona atau severe acut
respiratory 2 (Sars-Cov2) Adalah virus yang menyerang sistem pernafasan, sesak nafas, infeksi paru-
paru, hingga dapat merenggut nyawa orang yang terinfeksi. Di indonesia sendiri virus covid-19
menyebar mulai dari awal maret 2020. Wabah virus Covid-19 membuat banyak negara ketakutan
mengaduk pikiran dan perasaan sejak kasus wuhan yang begitu meningkat (Abbas, 2020). Covid-19
merupakan musuh utama manusia dan mengkhawatirkan dunia karena dapat merenggut nyawa
banyak manusia (Abbas, 2020). Akibat dari Pandemi covid-19 yang berlangsung selama beberapa
bulan ini menyebabkan melemahnya aktivitas perekonomian. Aktivitas ekonomi meliputi kegiatan
Produksi, distribusi, dan konsumsi (Dini Yuniarti, Bambang Subiyakto, Muhammad Adhitya Hidayat
Putra, 2020). Produksi adalah kegiatan untuk memproses barang dan jasa yang menciptakan
kegunaan. Tujuan adalah untuk memenuhi kebutuhan manusia termasuk kegiatan untuk menciptakan
dan menambah kegunaan (Maulidiyah, Bambang Subiyakto, dan Mahmudah Hasanah, 2020)
Berbagai aktivitas perekonomian mulai dari sektor pariwitasa hingga perdagangan terpaksa harus
menutup usahanya dan mengurumahkan para karyawannya. Hal ini juga mendukung peraturan
pemerintah untuk mennerapkan social distancing. Cara ini tentu memberi dampak langsung terhadap
perekonomian bangsa, karena akan banyak pengurangan aktivitas bekerja di luar rumah. Misalnya,
berbagai pusat perbelanjaan memutuskan untuk menutup sementara operasionalnya, sehingga
pendapatan otomatis menurun. Sejumlah hotel di daerah-daerah wisata seperti lagoy, resident villa,
dan wisata lainnya ditutup. Pemutusan hubungan kerja (PHK) menjadi langkah efektif bagi
perusahaan untuk mengurangi kerugian perusahaan yang semakin bertambah (Syaharuddin, 2020).
Hal dilakukan untuk meminimalisir rantai penyebaran wabah virus covid-19.
Berdasarkan Data Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kepulauan Riau dari awal mulanya muncul
wabah covid ini jumlah wisatawan di Provinsi Kepri menurun drastis menjadi 188912. Dengan
demikian berpengaruh pada pendapatan penerimaan anggaran daerah (PAD) dan menimbulkan efek
negative pada pembangunan ekonomi di Provinsi Kepri.
Padahal aktivitas ekonomi adalah salah satu bentuk upaya manusia dalam konteks pemenuhannya
kebutuhan. Karena keberadaan manusia tidak dapat dipisahkan dari sifat alami untuk berusaha
mempertahankan dan menjaga kelangsungan hidup. Seringkali pengukuran kesejahteraan hidup
manusia diukur dengan standar kepuasan ekonomi yang dapat dicapai melalui kegiatan ekonomi
terkandung dalam kegiatan produksi, distribusi, dan konsumsi. Aktivitas ekonomi yang umumnya
dilibatkan oleh masyarakat termasuk pertanian, nonpertanian, dan perdagangan layanan, dan layanan
(Gunawan, 2014 dalam Abbas, et al 2020). kegiatan konsumsi memiliki tujuan memenuhi kebutuhan
hidup termasuk untuk memenuhi kebutuhan jasmani dan rohani. terpaksa harus dihentikan (Dini
Yuniarti, Bambang Subiyakto, dan Muhammad Adhitya Hidayat Putra,2020).
Dari sini timbulnya perbandingan yang signifikan dari jumlah penerimaan anggaran daerah
(PAD) dari sektor pariwisata pada masa sebelum pandemic dan munculnya pandemi yang menjadi
salah satu factor menurunnya kualitas dan tingkat pembangunan ekonomi yang ada di Provinsi Kepri.

Bab II
PEMBAHASAN
.1 Pariwisata Di Kepulauan Riau
Pariwisata di Kepulauan Riau merupakan salah satu sektor utama yang membantu kemajuan
pertumbuhan ekonomi di Kepulauan Riau. Kekayaan alam, seni, dan budaya merupakan salah satu
bidang penting dalam pariwisata di Kepulauan Riau. Alam Kepulauan Riau memiliki iklim tropis,
dengan 2.408 pulau yang 30% diantaranya tidak berpenghuni. Pulau Bawah di Kepulauan
Anambas termasuk dalam pulau tropis terbaik se-Asia. Selain itu, Pantai Sisi di Natuna juga menjadi
salah satu pantai alami terbaik di dunia versi majalah Island tahun 2006. Pulau Penyengat dan Pulau
Bintan Bintan juga merupakan contoh daerah tujuan wisata terpopuler di Kepulauan Riau.Kota
Batam merupakan pintu gerbang pariwisata utama ketiga di Indonesia, setelah Bali dan Jakarta. 2,25
juta orang atau sekitar 25% dari jumlah wisatawan asing di Indonesia masuk melalui Batam.
Kepulauan Riau juga menjadi provinsi percontohan wisata lintas batas di Indonesia bagi
kota Manado, Belitung, dan pulau Kalimantan. Pada tahun 2013, 1.859.066 orang wisatawan
mancanegara berkunjung ke Kepulauan Riau. Jumlah ini naik 5,18% dari tahun sebelumnya. Kota
Batam menjadi tujuan utama para turis. Di peringkat kedua, terdapat Kabupaten Bintan  disusul Kota
Tanjung Pinang  dan Kabupaten Karimun. Jumlah wisman dari Singapura merupakan yang terbesar
yaitu 51,23% dari seluruh jumlah wisman yang berkunjung. Disusul oleh Malaysia di peringkat kedua
dengan 14,72%. Sedangkan negara lainnya rata-rata masih sekitar 5% yang terdiri dari
negara Tiongkok, Korea selatan, India, Filipina, Jepang, Inggris, Australia, dan Amerika Sarikat.
Pengelolaan kepariwisataan di Kepulauan Riau diatur oleh Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan
Riau. Adapun objek wisata yang terdapat di kepulauan riau terdiri dari :

a. Wisata alam
Kepulauan Riau menjadi salah satu situs konservasi terumbu karang di Indonesia. Contoh
situs konservasi terumbu karang di Kepulauan Riau adalah Karang Alangkalam dan Karang Bali.
Kekayaan biota laut menciptakan Laut Natuna menjadi salah satu lokasi selam scuba yang
terkenal. Keindahan pantai juga membuat Kepulauan Riau semakin terkenal. Pantai-pantai
tersebut diantaranya Pantai Lagoi, Pantai Impian, Pantai Trikora, Pantai Nongsa, Pantai Sakerah,
Pantai Loola, Pantai Padang Melang, Pantai Nusantara, Pantai Batu Berdaun, Pantai Indah, Pantai
Tanjung Siambang, Pantai Tanjung, Pantai Melur, Pantai Melayu, Pantai Pelawan, Pantai Sisi,
dan Pantai Cemaga.
Kepulauan Riau memiliki 4 gunung yaitu Gunung Daik, Gunung Ranai, Gunung Sepincan,
dan Gunung Jantan. Sementara Gunung bintan, Gunung Lengkuas, dan lainnya bukan merupakan
gunung karena tidak memenuhi syarat sebagai gunung contohnya ketinggian. Gunung Bintan dan
Gunung Lengkuas hanya merupakan bukit, namun karena bukit-bukit ini merupakan titik tertinggi
di sebuah pulau, maka disebut gunung oleh masyarakat setempat. Gunung Daik dan Gunung
Ranai adalah 2 jenis gunung yang paling sering didaki. Keindahan bukit juga menjadi destinasi
wisata di Kepulauan Riau, contohnya Bukit Senyum di Batam yang dapat melihat pemandangan
negara Singapura dan Bukit Kursi di pulau Penyengat, Tanjungpinang yang memiliki sebuah
benteng bersejarah. Pemandangan dataran tinggi terdapat di Dataran Tinggi Engku Puteri, Batam
Center. Selain itu, keindahan air terjun contohnya Air Terjun Resun, Air Terjun Temurun, dan Air
Terjun Cik Latif menjadi salah satu destinasi wisata air di Kepulauan Riau. Wisata air alami juga
dapat dirasakan dengan mengunjungi Danau Biru dan keindahan hutan bakau Sungai Sebong di
Bintan. Penjelajahan gua-gua alami juga tersedia di Kepulauan Riau, contohnya Goa Batu Sindu
dan Goa Kapal Batu di Natuna. Pemandian-pemandian alami juga banyak berkembang menjadi
tujuan wisata seperti Pemandian Tengku Ampuan Zahara di Lingga dan Pemandian Air Panas
Tanjung Hutan di Karimun. Kepulauan Riau juga memiliki keindahan tanjung contohnya Tanjung
Berakit, keindahan teluk contohnya Teluk Tering, keindahan selat contohnya Selat Berhala, serta
keindahan pulau-pulau alami contohnya Pulau Bawah, Pulau Benan, dan Pulau Soreh. Kekayaan
flora dan fauna di Kepulauan Riau juga sangat beragam. Kakap dan Sirih menjadi fauna dan flora
identitas khas provinsi Kepulauan Riau. Di Laut Natuna, hidup ikan napoleon yang merupakan
hewan langka di Indonesia. Selain itu, dugong juga hidup di perairan sekitar pulau Bintan.
Beberapa hewan langka lainnya adalah Singapura, Burung Serindit Melayu, dan
sejenis Primata bernama Kekah Natuna . Kekayaan flora antara lain adalah Nibung, Buah
naga , Pinang, dan tanaman langka Udumbara yang hidup di Dataran Tinggi Engku Puteri, Batam
Centre. Kepulauan Riau memiliki 2 cagar alam yaitu Cagar Alam Pulau Burung dan Cagar Alam
Pulau Laut. Sementara itu, lokasi agrowisata dan kebun binatang juga tersedia di Kepulauan Riau.
Mini Zoo Kijang di Bintan, Alif Stone Park di Tanjung Natuna, Hutan Wisata Mata Kucing di
Batam, Taman Buah Senggarang dan Hutan Lindung di Tanjungpinang, juga perencanaan
pembangunan Kebun Raya Batam dan Funtasy Island semakin menambah destinasi wisata alam
di Kepulauan Riau.
b. Wisata Belanja
Wisata belanja di Kepulauan Riau terdiri dari pusat perbelanjaan tradisional dan pusat
perbelanjaan modern. Pusat perbelanjaan tradisional umumnya menjual seluruh kebutuhan sehari-
hari contohnya Pasar Raya Kota Tanjungpinang, Pasar Bestari Bintan Center, Pasar Samarinda
Batam, dan lainnya. Namun ada juga pasar yang hanya menjual beberapa jenis kebutuhan
contohnya Pasar Tani Bintan hanya menjual hasil tani, Pusat Oleh-oleh Lagoi hanya menjual
cinderamata khas Bintan, dan Pasar Seken Jodoh yang hanya menjual barang bekas.

DC Mall di Batam

Pusat perbelanjaan modern dapat ditemui di Kota Tanjungpinang, Kabupaten Bintan, dan
Kota Batam. Contoh pusat perbelanjaan modern di Tanjungpinang adalah Mall Ramayana
Tanjung Pinang, Bestari mall , dan Bintan Indah Mall. Di Kabupaten Bintan terdapat Anra Wika
Square dan Plaza Lagoi Bay. Sementara di Batam, terdapat Nagoya Hill Superblock, Batam City
Square, Mega Mall Batam Center, Top 100 Batuaji, dan DC Mall. Batam secara rutin
mengadakan pesta diskon Batam Great Sale khususnya pada akhir tahun.
c. Wisata Budaya
Kekayaan seni dan budaya di Kepulauan Riau menjadi salah satu objek wisata. Beberapa
atraksi atau pagelaran seni yang ada di Kepulauan Riau antara lain teater Mak Yong, Wayang
Bangsawan, teater Mendu, dan teater Lang-lang Buana. Tari Zapin juga menjadi tarian yang
banyak disaksikan oleh para wisatawan. Untuk melihat wisata budaya Melayu, biasanya
wisatawan mengunjungi Pulau Penyengat di Kota Tanjungpinang. Beberapa kota di Kepulauan
Riau juga mulai mengembangkan konsep Karnaval fesyen. Karnaval fesyen terbesar di Kepulauan
Riau adalah Kepri fashion Carnival yang diadakan di Tanjungpinang. Sedangkan pekan fesyen
terbesar di Kepulauan Riau adalah Kepri Fashion Week yang diadakan di Batam. Selain itu,
Pemkot Tanjungpinang juga mengadakan Festival Kuliner & Karnaval Fesyen. Pemkot Batam
juga mengadakan Batam International Fashion Week.
Museum Sultan Sulaiman Badrul Alamsyah di Ketapang, Tanjungpinang

Sejarah kebudayaan Indonesia dapat ditemui dari sejumlah museum yang ada. Di Tanjungpinang,
terdapat 2 museum yaitu Museum Sultan Sulaiman Badrul Alamsyah dan Museum Kandil Riau.
Di Natuna, terdapat Museum Sri Serindit. Di Batam, terdapat Museum Mini Bulang Lintang.
Sementara di Lingga, terdapat Museum Mini Linggam Cahaya. Pemerintah Kabupaten Bintan
juga sedang membangun Museum Bahari di Pantai Trikora. Pemerintah Kota Batam juga sedang
membangun Astaka MTQ Nasional Ke-XXV menjadi Museum Batam. Seluruh kebudayaan di
Kepulauan Riau juga dikemas menjadi satu dalam Taman Budaya Raja Ali Haji di Senggarang,
Tanjungpinang. Di Karimun, juga terdapat Taman Budaya Bukit Tembok.
d. Wisata Keagamaan
Wisata keagamaan atau religi di Kepulauan Riau terdiri dari seluruh wisata religi untuk 6
agama resmi di Indonesia. Untuk umat Islam, wisata religi berupa Masjid yang sering
dikunjungi adalah Masjid Raya Sultan Riau, Masjid Agung Tanjungpinang (Masjid Keling),
Masjid Agung Kepulauan Riau (Masjid Raya Dompak), Masjid Agung Batam, dan Masjid
Agung Natuna. Mengunjungi makam-makam bersejarah juga sering dilakukan khususnya di
Makam Engku Puteri dan Makam Raja Haji Fisabilillah. Umat Kristen dapat mengunjungi
Gua Maria di Batam dan Trikora, Gereja Ayam yang bersejarah di Tanjungpinang, dan
Makam Kristen Pengungsi Vietnam di Pulau Galang. Umat Budha dapat mengunjungi Vihara
Avalokitesvara Graha yang merupakan vihara terbesar se-Asia Tenggara, Vihara Ksitigarbha
Bodhisattva dengan seribu patung murid Buddha, Vihara Bahtra Sasana yang tertua di
Kepulauan Riau, dan Patung Dewi Kwan Im di KTM Resort yang tertinggi se-Indonesia.
Umat Hindu memiliki kesan tersendiri dengan mengunjungi beberapa Pura di tanah Melayu
contohnya Pura Agung Amertha Bhuana di Batam dan Pura Dharma Kerthi di Lagoi, Bintan.
Umat Konghucu dapat mengunjungi wilayah Senggarang di Tanjungpinang yang terkenal
dengan klenteng-klenteng tua contohnya Klenteng Pohon Bayan di Tanjungpinang,
Kelenteng Moro di Karimun, Kelenteng Pek Kong di Lingga, dan Kelenteng Cetya Tridarma
di Batam.
Wisata religi juga dapat dirasakan melalui ziarah ke makam-makam keramat seperti Makam
Raja Ali Haji dan Makam Raja Haji Fisabilillah di pulau Penyengat, Makam Nong Isa dan
Makam Temenggung Abdul Jamal di Batam, Makam Megat Kuning dan Makam Merah di
Lingga, Makam Keramat Siantan di Kepulauan Anambas, Makam Si Badang di Karimun,
juga Makam Bukit Batu dan Makam Muhayatsyah Tambelan di Bintan.
e. Wisata sejarah
Bukti masa prasejarah atau masa praaksara dapat ditemukan dengan mengunjungi bukit
karang atau kjokkenmodinger di daerah Kawal, Bintan. Sejarah masa Hindu-Buddha dapat
dibuktikan dengan mengunjungi Prasasti Pasir Panjang yang berisi pemujaan terhadap sang
Buddha di daerah Pasir Panjang, Karimun. Sejarah kesultanan lingga pada masa Islam dapat
dilihat di Pulau penyengat dan di daerah Damnah di Daik, Lingga. Di daerah Pulau
Penyengat, terdapat Istana Kantor, Perigi Putri, Gedung Mesiu atau Gedung Obat Bedil,
Benteng Bukit Kursi, dan Balai Adat Indra Perkasa. Di daerah Damnah, terdapat situs dan
replika Istana Damnah dan Bilik Pondasi 44. Selain itu, di Lingga juga terdapat Benteng
Bukit Cening dan di Singkep terdapat Meriam Tegak. Sejarah kolonial Belanda dapat
dirasakan dari arsitektur bangunan contohnya Gedung Hiburan Belanda dan Gedung Daerah
di Tanjungpinang. Sejarah setelah kemerdekaan dapat dilihat di Kem Pengungsi Galang, yang
merupakan kem pengungsi warga Vietnam yang bermigrasi dari negaranya karena perang
saudara. Bukti sejarah lainnya di Kepulauan Riau adalah Sumur Tua Pulau Buru dan Telaga
Tujuh Hang Tuah di Karimun.

Monumen Perjuangan Raja Haji Fisabilillah di Tanjungpinang

Beberapa tugu peringatan dan monumen yang bersejarah di Kepulauan Riau adalah Tugu
Pensil, Monumen Perjuangan Raja Haji Fisabilillah, dan Monumen Perjuangan Lanud
Tanjungpinang di Tanjungpinang, Monumen Relief Antam Kijang dan Tugu Relief Bintan di
Kijang (Bintan), Monumen 9 Pilar dan Tugu MTQ di Karimun, Monumen Keabsahan Pulau
Berhala dan Tugu Mini Khatulistiwa di Lingga, juga Tugu Timah di Singkep. Di pulau
Penyengat, Tanjungpinang juga sedang dibangun Monumen Bahasa.
f. Wisata Hiburan
Mega Wisata Ocarina di Batam merupakan wisata hiburan modern terbesar se-Kepulauan
Riau. Areca Waterpark, Sunrise City Waterpark, Top 100 Batu Aji Waterpark, dan Bintan
Indrasakti Bay Waterpark merupakan contoh wisata air modern di Tanjungpinang dan Batam.
Tanjungpinang juga memiliki Tepi Laut yang merupakan waterfront city dan Taman Rekreasi
Hanaria. Batam memiliki daerah Golden King atau Golden Prawn di Bengkong yang memiliki
replika kapal Laksamana Cheng Ho, restoran, miniatur Indonesia, taman bermain, dan lainnya.
Kepulauan Anambas memiliki sebuah waterfront city bernama Semen Panjang. Wisata kehidupan
malam dapat dirasakan di Tanjungpinang dengan mengunjungi DOPE yang merupakan Pub, Bar,
dan pusat hiburan malam di Tanjungpinang. Di sekeliling DOPE, terdapat kawasan Rimba Jaya
atau Pinang Marina yang memiliki bazar, pasar malam, akau (foodcourt), swalayan, taman
bermain, karaoke, lapangan futsal, dan lainnya.
Table 2.1
Daftar Tempat Pariwisata Di Bumi Sari Natar Kepulauan
Riau, Indonesia Berdasarkan Kabupaten/Kota.

Kabupaten/Kota Tempat Pariwisata


Air Terjun Gunung Bintan
Air Terjun Gunung Lengkuas
Anra Wika Square
Bintan Mangrove
Bintan Resorts
Danau Bekas Galian Bauksit Tembeling
Danau Biru
Desa Wisata Sebong Pereh
Goa Gunung Bintan
Gunung Bintan
Gunung Lengkuas
Jembatan Busung
Kebun Binatang Mayangsari
Kepulauan Tambelan
Kota Kijang
Makam Bukit Batu
Makam Datuk Penaon
Makam Sultan Abdurrahman Tambelan
Masjid Raya Baitul Makmur Tanjung
Uban
Mini Zoo Kijang
Muhayatsyah Tambelan
Nirwana Gardens
Pantai Kedondong
Pantai Lagoi
Kabupaten Bintan Pantai Lancang Kuning
Pantai Loola
Pantai Mana-mana
Pantai Trikora
Pantai Sakera
Pantai Sumpat
Pantai Sungai Lepah
Pantai Wisata Sebong Pereh
Pulau Bintan
Pulau Bungin
Pulau Kelong
Pulau Mantang
Pulau Mapur
Pulau Pangkil
Situs Kota Kara
Sungai Sebong
Tanjung Berakit
Teluk Abik
Teluk Bakau
Teluk Penepat
Agrowisata Kundur Barat (Perkebunan
Buah-buahan)
Air Terjun Gunung Jantan
Air Terjun Pongkar
Air Terjun Sugi
Batu Limau Alai
Batu Lubuk
Batu Mesjid
Goa Ikan Bayang
Gunung Betina
Gunung Jantan
Gunung Karimun Anak
Jembatan Pelambong
Kawasan Wisata Bukit Gading
Kelenteng Moro
Kolam Ikan Bayang
Kabupaten Karimun Makam Keramat Tebing
Makam Orang Kuat
Makam Si Badang
Masjid Pulau Buru
Masjid Raya Karimun
Masjid Tua Al-Mubarak
Pantai Air Dagang
Pantai Batu Limau
Pantai Durai
Pantai Gading
Pantai Glora
Pantai Lubuk
Pantai Pasir Putih Pandan
Pantai Pasir Putih Tulang
Pantai Pelawan
Pantai Pongkar
Pantai Sawang
Pantai Sugi
Pantai Tanjung Melolo
Pantai Teluk Ranai
Pantai Telunas
Pantai Timun
Pemandian Air Panas Tanjung Hutan
Pulau Moro
Pulau Durai
Pulau Judah (Pulau Pasai)
Pulau Telunas
Prasasti Pasir Panjang (Batu Bersurat)
Sumur Tua Pulau Buru
Taman Budaya Bukit Tembok
Tanjung Balai Karimun
Tanjung Batu
Telaga Tujuh Hang Tuah
Kabupaten lingga Air Terjun Cenut
Air Terjun Cik Latif
Air Terjun Gemuruh
Air Terjun Jelutung
Air Terjun Kador
Air Terjun Mala
Air Terjun Merawang
Air Terjun Resun
Air Terjun Sungai Mentuda
Air Terjun Tanda
Batu Babi
Batu Belah
Batu Berdaun
Batu Buaya
Batu Kapal
Benteng Bukit Cening
Benteng Kuala Daik
Benteng Kubu Parit
Benteng Mepar
Benteng Tanjung Cengkeh
Bukit Tomang
Cetiya Loka Shanti
Cetya Dharma Ratna
Dermaga Daik Lingga
Gedung Nasional Dabo Singkep
Gunung Daik
Gunung Muncung
Gunung Selayar
Kelenteng Pek Kong
Kelenteng Pulau Penuba
Lapangan Merdeka Dabo Singkep
Makam Bukit Cengkeh
Makam Megat Kuning
Makam Mepar
Makam Merah (Makam Raja Muhammad
Yusuf)
Makam Sultan Mahmud Riayat Syah
Masjid Az Zulfa
Masjid Sultan Lingga
Meriam Lapangan Merdeka
Meriam Sumbing
Meriam Tegak
Monumen Keabsahan Pulau Berhala
Museum Mini Linggam Cahaya
Pagoda
Pancur
Pantai Anak Benan
Pantai Batu Berdaun
Pantai Batu Berlobang
Pantai Batu Bongkok
Pantai Belakang Benan
Pantai Belakang Hutan
Pantai Benan
Pantai Berhala
Pantai Cemara
Pantai Dungun
Pantai Indah Sergang Laut
Pantai Kerandin
Pantai Laboh
Pantai Lundang
Pantai Mamut
Pantai Mentanak
Pantai Nusantara
Pantai Pasir Pandak
Pantai Pasir Panjang
Pantai Pasir Panjang Karang Bersulam
Pantai Penarik
Pantai Penat
Pantai Pulau Duyung
Pantai Pulau Gelombang
Pantai Sekanah
Pantai Sekawan
Pantai Serang
Pantai Sergang
Pantai Serim
Pantai Serum
Pantai Tamiang
Pantai Tanjung Jodoh
Pantai Tanjung Sawang
Pantai Tanjung Ular
Pantai Teluk Adab
Pantai Teluk Adang
Pantai Teluk Empuk
Patung Singa Dabo Singkep
Pemandian Air Bedegam
Pemandian Air Panas Dabo Singkep
Pemandian Batu Ampar
Pemandian Lubuk Papan
Pemandian Tengku Ampuan Zahara
(Lubuk Pelawan)
Pendakian Gunung Daik
Pulau Batu Belobang
Pulau Belading
Pulau Benan
Pulau Berhala
Pulau Berjung
Pulau Bukit
Pulau Burung
Pulau Cempa
Pulau Enan
Pulau Hantu
Pulau Kapal
Pulau Katang
Pulau Kentar
Pulau Mamut
Pulau Mensemut
Pulau Pena'ah
Pulau Penuba
Pulau Perangoi
Pulau Pucung
Pulau Lampu
Pulau Lingga
Pulau Sekeling
Pulau Singkep
Pulau Telur
Pulau Tiga
Selat Kongko
Selat Kongki
Sereteh Desa Kelumu
Situs Istana Damnah
Situs Istana Robat
Situs Fondasi Bilik 44
Sungai Cenut
Sungai Dungun
Sungai Lingga
Sungai Resun
Sungai Tuan
Sungai Ulu Temiang
Terumbu Cawan
Tugu Mini Khatulistiwa
Tugu Timah
Wilayah Pengelolaan Terumbu Karang
Senayang
Kabupaten Kepulauan Anambas Air Terjun Air Bini
Air Terjun Bunyi
Air Terjun Neraja
Air Terjun Temurun
Anambas Resort
DAM Dampit
Desa Air Sena
Desa Bukit Padi
Desa Ulu Maras
Hutan Bakau Air Bini
Kepulauan Anambas
Makam Keramat Siantan
Masjid Jami' Baiturrahim
Mengkian Panjang
Pantai Arung Hijau
Pantai Padang Melang
Pantai Pasir Manang
Pantai Selat Rangsang
Pantai Tanjung Momong
Pulau Ayam
Pulau Bawah
Pulau Berhala
Pulau Damar
Pulau Durai
Pulau Kelong
Pulau Keramut
Pulau Kuku
Pulau Mangkai
Pulau Mengkait
Pulau Nyamuk
Pulau Pahat
Pulau Penjalin
Pulau Rongkat
Pulau Temawan
Semen Panjang
Tarempa
Vihara Gunung Dewa Siantan
Kabupaten Natuna Air Terjun Gunung Air Hiu Ceruk
Air Terjun Kuala Maras
Air Terjun Ranai
Alif Stone Park (Tanjung Natuna)
Batu Sindu
Bukit Senubing
Cagar Alam Pulau Laut
Goa Batu Sindu
Goa Kapal Batu
Gunung Ranai
Laut Natuna
Masjid Agung Natuna
Museum Sri Serindit
Pantai Cemaga
Pantai Ranai
Pantai Sebagul
Pantai Setengar
Pantai Sisi
Pantai Tanjung
Pantai Teluk Selahang
Pulau Batu Garam
Pulau Bungun
Pulau Bunguran
Pulau Durai
Pulau Jaik
Pulau Laut
Pulau Mangkian
Pulau Midai
Pulau Penganak
Pulau Sahi
Pulau Sedanau
Pulau Semian
Pulau Senua
Pulau Serasan
Pulau Setanau
Pulau Subi
Pulau Timau
Sungai Natuna
Tanjung Senubing
Kota batam Angkasa Raya Mall
Asrama Haji Batam Center
Batam Centre Mall
Batam City Square
Bengkong Mall
Bukit Batam
Bukit Cinta
Bukit Hantu
Bukit Harimau Sekupang
Bukit Jodoh
Bukit Senyum
Bukit Sukajadi
Center Point
Dataran Tinggi Engku Putri
DC Mall
Dragon Fruit Garden
Gereja Katolik St.Peter's
GPIB Immanuel Batam
Harbour Bay Mall
Hutan Wisata Bukit Kucing
Jembatan Barelang
Kampung Jambi Batu Besar
Kelenteng Cetya Tridarma
Kem pengungsi Galang
Kepri Mall
KTM Resort
Lucky Plaza
Maha Vihara Duta Maitreya
Makam Jepang Pulau Galang
Makam Keramat H. Daeng Fuang
Makam Keramat Sekupang
Makam Nong Isa
Makam Temenggung Abdul Jamal
Marina Waterfront City
Masjid Agung Batam
Mega Mall Batam Center
Mega Wisata Ocarina
Mitra Mall Batuaji
Museum Mini Bulang Lintang
Mymart
Nagoya Citywalk
Nagoya Hill Superblock
Padang Golf Bukit Batam
Padang Golf Palm Springs
Padang Golf Southlinks
Padang Golf Sukajadi
Panbil Mall
Pantai Bemban
Pantai VioVio
Pantai Galang Mas
Pantai Kampung Panau
Pantai Maimoon
Pantai Marina
Pantai Mawar
Pantai Melayu
Pantai Melur
Pantai Mirota
Pantai Nongsa
Pantai Palm Springs
Pantai Sekilak
Pantai Sembulang
Pantai Setokok
Pantai Tanjung Bemban
Pantai Tanjung Pinggir
Pantai Turi
Patung Dewi Kwan Im
Pilar Tri Argulasi Primer Gaung Kedap
Plaza Avava
Plaza Batamindo
Plaza Top 100 Penuin
Pulau Abang
Pulau Akar
Pulau Belakang Padang
Pulau Bulang Lintang
Pulau Galang
Pulau Sambu
Pura Agung Amerta Bhuana
Pura Jagadnata
Queen Garden Water Boom
Ramayana & Robinson Batam Mall
Robinson Mall Jodoh
Rumah Limas Potong
SunBoss Plaza
STC Mall Sekupang
Tering Bay
The Waterpark Top 100
Top 100 Batuaji
Top 100 Jodoh
Top 100 Tembesi
Waterpark Batu Aji
Waterpark Duta Mas
Waterpark Ocarina
Vihara Buddhi Bakti
Kota Tanjung Pinang Akau Potong Lembu
Anjung Cahaya
Areca Waterpark
Balai Adat Penyengat
Benteng Pertahanan Bukit Kursi
Benteng Prince Hendrik
Bestari Mall
Bintan Center
Bintan Mall
Bukit Panorama
Gedung BPLH Bintan
Gedung Daerah
Gedung Dinas Pariwisata
Gedung Eks Asrama Pelajar
Gedung Hakim Mahkamah Syariah Raja
Haji Abdullah
Gedung Hiburan Belanda
Gedung Kesenian Aisyah Sulaiman
Gedung Mesiu
Gedung Pengadilan Tertua
Gedung Peninggalan Belanda (Gedung
LP3N)
Gedung Tabib Kerajaan
Gedung Tengku Bilik
Gereja Ayam
Gereja Katolik Hati Santa Maria Tak
Bernoda
GPIB Bethel
Gurindam Square
Hutan Bakau Sungai Dompak
Istana Kantor
Jembatan Sungai Carang
Kawasan Wisata Hanaria
Kedai Film Nusantara Tugu Pahlawan
Klenteng Tao Sa Kong
Klenteng Tien Hou Kong
Kolam Berenang Dendang Ria
Kompleks Makam Kerkhoff Belanda
Lapangan Pamedan
Makam Daeng Celak
Makam Daeng Marewah
Makam Embung Fatimah
Makam Engku Putri
Makam Raja Abdul Rahman
Makam Raja Haji Fisabilillah
Makam Raja Ja'far
Mall Ramayana Tanjung Pinang
Mangrove Sei Carang
Masjid Agung Tanjungpinang (Masjid
Keling)
Masjid Raya Sultan Riau
Meja Tujuh (Foodcourt)
Melayu Square
Monumen Raja Haji Fisabilillah
Museum Sultan Sulaiman Badrul
Alamsyah
Ocean Corner
Pantai Impian
Pantai Indah
Pantai Tanjung Siambang
Pasar Raya Kota Tanjungpinang
Patung Anjing Laut
Perigi Putri (Perigi Kunci)
Pinang Marina
Plaza Bintan Center
Plaza Pinlang Mas
Pulau Basing
Pulau Biram Dewa
Pulau Dompak
Pulau Los
Pulau Paku
Pulau Penyengat
Pulau Senggarang
Pulau Sore
Pulau Terkulai
Puncak Indah
Rumah Jil Belanda (Rutan Klas II
Tanjungpinang)
Rimba Jaya
Sekolah HIS Eks SD 001
Sekolah MBS Tanjungpinang
Sisa Bangunan Rusydiah Klub dan Tapak
Percetakan Kerajaan
Situs Istana Kedaton (Istana Sultan Abdul
Rahman Muazam Syah)
Situs Istana Kota Piring
Situs Istana Kota Rebah
Situs Sisa Istana Bahjah (Istana Raja Ali
Kelana)
Sungai Carang
Sungai Ular
Taman Bestari
Taman Budaya Raja Ali Haji
Taman Pantai
Taman Tugu Pensil
Tepekong Pulau Los
Tepi Laut
Tugu Gonggong
Tugu Obor
Tugu Pahlawan
Tugu Pensil
Tugu Proklamasi Riau
Tugu Tangan (Tugu Hiu)
Vihara Avalokitesvara Graha
Vihara Dharma Sasana
Vihara Ksitigarbha Bodhisattva
.2 Peran Pasar Pariwisata Terhadap Pembangunan provinsi Kepulauan Riau Sebelum Pandemic
COVID 19

Pariwisata telah menjadi sektor prioritas dalam pembangunan perekonomian Indonesia khususnya
di Provinsi Kepulauan Riau. Pariwisata diharapkan dapat menjadi penggerak utama dalam
mempercepat pertumbuhan ekonomi di Provinsi Kepulauan Riau melaluii penciptaan lapangan
pekerjaan dan kesempatan berusaha, penerimaan devisa, serta pembangunan infrastruktur. selain itu,
pariwisata juga dapat digunakan untuk memperkenalkan identitas dan kebudayaan Provinsi
Kepulauan Riau. Untuk itu pengembangan pariwisata akan terus di lanjutkan dan ditingkatkan
melalui perluasan dan pemanfaatan sumber serta potensi pariwisata daerah.
Pariwisata sebagai salah satu komoditi ekspor yang tidak dapat dilihat secara nyata, terus
meningkat perannya dalam perekonomian daerah. Dalam mengembangkan pariwisata Provinsi Kepri
sangat diperlukan program terarah dan tepat dalam rangka meningkatkan jumlah kedatangan
wisatawan. Hal ini dapat dilakukan dengan meningkatkan kegiatan pemasaran dan perbaikan dari
berbagai fasilitas yang diperlukan wisatawan.
Kepri memiliki potensi yang cukup besar dalam industri pariwisata yang didukung dengan
kedekatan jarak dari Singapura dan Malaysia. Berdasarkan data yang dirilis oleh Badan Pusat
Statistik (BPS), kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Kepri pada tahun 2019 mencapai
2,86 juta orang. Kunjungan wisman ke Kepri bahkan sudah melampaui kunjungan wisman ke
Provinsi DKI Jakarta dan membuat Kepri menjadi pintu masuk wisman terbesar kedua setelah
Provinsi Bali. Kunjungan wisman tersebut setidaknya turut menopang kinerja 3 (tiga) Lapangan
Usaha pada PDRB yakni LU Transportasi dan Pergudangan, LU Penyediaan Akomodasi dan Makan
Minum, serta LU Perdagangan Besar dan Eceran.

JUMLAH KUNJUNGAN WISMAN KE KEPRI


TAHUN 2015 - 2019

PINTU MASUK 2015 2016 2017 2018 2019


1,
Batam 1,432,472 1,887,284
545,818 1,564,717 1,947,943
Bintan 522,399
304,010 305,404 371,592 634,735
Tanjungpinang 140,603
91,179 93,249 117,882 169,364
Karimun 84,718
96,666 89,107 85,771 112,753
TOTAL 1,920,232 2,139,962 2,635,004 2,864,795
2,037,673
Gambar 2.2 sumber : Badan Pusat Statistik ( 2029)

Seperti yang dijelaskan di atas bahwa Provinsi Kepulauan Riau memiliki potensi untuk berkembang
pada sektor pariwisata sebagain salah satu factor pertumbuhan pembangunan ekonomi di Kepri. Hal
ini dapat dilihat dari Gambar 2.2 tentang jumlah kunjungan wisatawan ke Kepri dari tahun 2015
hingga tahun 2019 mengalami peningkatan yang sangat stabil dari tahun ketahun. Sektor pariwisata
bisa dengan cepat menghasilkan devisa pada suatu daerah dibandingkan dengan sektor lainnya.
Pariwisata sebagai invisible exsport yang secara harfiah berarti eksport tidak nyata, karena memang
tidak ada barang atau komoditi yang dikirim keluar negeri (Yoeti,2008). Devisa yang diperoleh
dengan menarik wisatawan datang berkunjung pada suatu negara tujuan dari wisata. Selanjutnya
wisatawan akan membelanjakan uang ( tourism expenditure) umtuk semua kebutuhan dan keinginan
selama tinggal di negara tujuan wisata ( Yoeti, 2008).
Berdasarkan Pusat Statistik (BPS) bahwa Konstribusi sektor pariwisata terhadap pertumbuhan
pembangunan di Provinsi kepri menempatkan posisi ke 2 besar setelah Bali yaitu sebesar 12,48%
terlihat pada gambar dibawah ini

Gambar 2.3
Sumber : BPS Indonesia, BPS Bali, BPS Kepri, BPS Jakarta

Dari gambar 2.3 diatas dapat di simpulkan bahwa sektor pariwisata juga ikut berperan sebagai
pertumbuhan pembangunan ekonomi di Indonesia khususnya di Provinsi Kepri sebagai kontribusi di
sektor pariwisata untuk pertumbuhan perekonomian. Apabila sektor pariwisata terus dikembangkan
di daerah Kepri secara tidak langsung bisa mengurangi tingkat pengangguran dan membuka lapangan
pekerjaan di sektor pariwisata, sumber daya manusia (SDM) berperan aktif dalam berlangsungnya
pariwisata di suatu daerah tersebut. Dengan adanya pariwisata juga bisa menambahkan devisa suatu
daerah tersebut dengan terjadinya berbagai transaksi yang dilakukan oleh para wisatawan di tempat
tujuan wisata. Selain itu, lama menginapnya para wisatawan ke tempat wisata tujuan juga ikut
mempengaruhi tingkat pertumbuhan perekonomian, dikarenakan semakin lamanya wisatawan
menginap di tempat wisata tersebut, akan semakin banyak pula transaksi yang terjadi seperti
pembayaran kamar penginapan, mengkonsumsi berbagai fasilitas yang ada di tempat wisata, bahkan
membeli mata uang negara yang bersangkutan tempat tujuan wisata bagi wisatawan mancanegara.

.3 Peran Pasar Pariwisata Terhadap Pertumbuhan Pembangunan Perekonomian Pada Masa


Pandemic Covid 19 Di Provinsi Kepulauan Riau

Terjadinya pandemi COVID-19 secara global maupun di dalam negeri berdampak


signifikan terhadap kinerja pariwisata Kepri. Seiring meluasnya penyebaran COVID-19, berbagai
negara menerapkan kebijakan pembatasan perjalanan dan kunjungan antar negara termasuk
negara asal wisman terbesar ke Kepri yaitu Singapura, Malaysia dan Tiongkok, dimana kasus
positif COVID-19 terjadi lebih awal. Beberapa kebijakan pembatasan perjalanan dan kunjungan
antar negara diantaranya adalah sebagai berikut:
 Singapura
(pangsa terhadap total kunjungan wisman ke Kepri tahun 2019: 48,35%) sejak 18
Maret 2020 menghimbau warga negaranya untuk menunda seluruh perjalanan ke luar
negeri dan yang kembali dari luar negeri diberikan 14 hari Stay-Home-Notice (SHN).
Selain itu, Singapura juga menerapkan kebijakan Circuit Breaker (pembatasan aktivitas
non-essential) sejak 7 April-1 Juni 2020 2
 Malaysia
Malaysia (pangsa terhadap total kunjungan wisman ke Kepri tahun 2019:
10,53%) sejak 18 Maret 2020 menerapkan Movement Control Order (MCO), yang
melarang warga negara Malaysia melakukan perjalanan ke luar negeri. dan membatasi
kunjungan ke Malaysia. Semua orang yang kembali dari luar negeri diwajibkan
melakukan pengecekan kesehatan dan melakukan isolasi mandiri selama 14 hari.
Kebijakan ini berlaku selama 14 hari sejak tanggal 18 Maret, dan telah 4 kali
diperpanjang hingga 9 Juni 2020
 Tiongkok
(pangsa terhadap total kunjungan wisman ke Kepri tahun 2019: 9,97%) sejak
akhir Januari 2020 menerapkan kebijakan lockdown pada Kota Wuhan dan beberapa kota
lainnya di Provinsi Hubei, Tiongkok sebagai pusat outbreak awal COVID-19. Pemerintah
Tiongkok juga melarang warga negaranya untuk melakukan perjalanan wisata ke luar
negeri. Seiring dengan meredanya penyebaran COVID-19, sejak 8 Maret 2020 Kota
Wuhan telah mencabut kebijakan lockdown dan mulai kembali beraktivitas secara
normal.

Untuk mengurangi potensi peningkatan kasus COVID-19 dari luar negeri, Pemerintah
Indonesia juga menerapkan kebijakan pembatasan perjalanan dan kunjungan antar negara. Pada
20 Maret 2020, Pemerintah Indonesia menghimbau seluruh warga negara untuk mengurangi
perjalanan non-essential ke luar negeri dan membatasi kunjungan ke Indonesia dengan
menerapkan penangguhan Bebas Visa Kunjungan (BVK), Visa Kunjungan Saat Kedatangan
(Visa on Arrival) dan Bebas Visa. Diplomatik/Dinas serta menolak kunjungan dengan riwayat
perjalanan dari Tiongkok, beberapa wilayah di Korea Selatan, serta Iran, Italia, Vatikan, Spanyol,
Perancis, Jerman, Swiss, Inggris dalam kurun waktu 14 hari terakhir.
Meluasnya penyebaran COVID-19 serta penerapan kebijakan pembatasan perjalanan dan
kunjungan antar negara berdampak pada kinerja pariwisata Kepri dimana jumlah kedatangan
(arrival) penumpang internasional melalui transportasi udara dan laut mengalami penurunan yang
signifikan sejak Februari 2020. Kondisi tersebut direspon oleh pelaku usaha dengan melakukan
penyesuaian rute dan jadwal penerbangan/penyeberangan internasional ke Kepri. Dari sisi
penerbangan internasional, penerbangan dari Shenzhen dan Xian (Tiongkok) ke Batam
dihentikan sementara sejak 27 Januari 2020 seiring dengan penerapan lockdown pada beberapa
wilayah di Tiongkok. Selain itu, penerbangan dari Kuala Lumpur (Malaysia) ke Batam juga
dihentikan sementara sejak 17 Maret 2020 seiring dengan dimulainya Movement Control Order
(MCO) di Malaysia. Sementara itu dari sisi penyeberangan internasional, terjadi penurunan
frekuensi penyeberangan ferry internasional untuk rute Singapura – Kepri dan Johor Bahru
(Malaysia) – Kepri secara signifikan, dari 140 kali per hari menjadi 5 kali per hari. Hal tersebut
berdampak signifikan terhadap jumlah kedatangan penumpang internasional (melalui transportasi
udara dan laut) yang terkontraksi sebesar -33,41% (yoy) pada Februari 2020 dan lebih rendah
pada Maret 2020 yang terkontraksi sebesar -58,87% (yoy).
Seiring penurunan jumlah kedatangan penumpang internasional, kunjungan wisman ke
Kepri sejak Februari 2020 tercatat mengalami penurunan dan semakin rendah pada Maret 2020.
Pada Februari 2020, kunjungan wisman ke Kepri terkontraksi sebesar -46,63% (yoy) dan
berlanjut pada Maret 2020 yang terkontraksi sebesar -79,35% (yoy). Berdasarkan negara asal
wisman, penurunan kunjungan wisman ke Kepri bersumber dari penurunan kunjungan wisman
asal Singapura, Malaysia dan Tiongkok yang pada Maret 2020 terkontraksi masingmasing
sebesar -80,21% (yoy), -75,02% (yoy) dan -99,37% (yoy).

Penurunan kunjungan wisman tersebut kemudian berdampak pada kinerja usaha


akomodasi. Tingkat Penghunian Kamar (TPK) sejak Februari 2020 mengalami penurunan,
meskipun ratarata lama menginap (total asing dan domestik) masih meningkat. TPK pada Maret
2020 sebesar 25,27%, lebih rendah dibandingkan Desember 2019 sebesar 56,67% maupun Maret
2019 sebesar 49,60% bahkan menyentuh titik terendah dalam kurun waktu 3 (tiga) tahun terakhir.
Sementara itu, rata-rata Lama Menginap (total asing dan domestik) pada Maret 2020 masih cukup
tinggi, dipengaruhi oleh tamu long stay. Sebagai respon terhadap kondisi tersebut, pelaku usaha
menerapkan kebijakan merumahkan sementara/ unpaid leave hingga Pemutusan Hubungan Kerja
(PHK) terhadap tenaga kerja. Hingga awal April 2020, terdapat 70 hotel yang terdampak (al.
penutupan permanen, penutupan sementara, pengurangan shift kerja) dengan total tenaga kerja
terdampak mencapai 4,711 orang1 . Hasil liaison Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi
Kepulauan Riau kepada pelaku usaha pada Lapangan UsahaPenyediaan Akomodasi dan Makan
Minum dan Lapangan Usaha Perdagangan Besar dan Eceran turut mengonfirmasi perlambatan
kinerja akibat penurunan jumlah kunjungan wisman.
Kunjungan wisman ke Kepri pada tahun 2020 diperkirakan akan mengalami penurunan
yang signifikan. Beberapa faktor utama pemicu menurunnya kunjungan wisman ke Kepri pada
tahun 2020 diantaranya adalah sebagai berikut:
1) Kebijakan pembatasan perjalanan dan kunjungan antar negara yang diterapkan oleh berbagai
negara termasuk negara asal wisman terbesar ke Kepri yaitu Singapura Malaysia dan Tiongkok
seiring dengan semakin meluasnya penyebaran COVID-19 mempengaruhi kunjungan wisman,
tingkat hunian hotel, penjualan ritel, transportasi serta jasa perjalanan wisata secara signifikan;

1
Sumber: Disnakerstrans Provinsi Kepri (awal april 2020)
2) Penghentian sementara rute internasional Malaysia dan Tiongkok, pengurangan jadwal
penyeberangan internasional yang cukup signifikan sejak Maret 2020, serta terhentinya aktivitas
cruise tourism ke Bintan (Genting Dream Cruise & Royal Carribean); serta
3) Penundaan beberapa event pariwisata Kepri yang termasuk dalam Calendar of Event
Wonderful Indonesia Kementerian Pariwisata RI tahun 2020 seperti Tour de Bintan, Festival
Pulau Penyengat, dan Bintan Triathlon dimana event tersebut merupakan cross-border event
dengan tingkat partisipasi wisman yang cukup tinggi.

JUMLAH KUNJUNGAN WISMAN KE KEPRI


TAHUN 2015 - 2020

PINTU
2015 2016 2017 2018 2019 2020*
MASUK
1,54
Batam 5,818 1,432,472 1,564,717 1,887,284 1,947,943 303,547
30
Bintan 4,010 305,404 371,592 522,399 634,735 63,933
9
Tanjungpinang 1,179 93,249 117,882 140,603 169,364 18,395
9
Karimun 6,666 89,107 85,771 84,718 112,753 21,531
TOTAL
2,037,673 1,920,232 2,139,962 2,635,004 2,864,795 407,406
Table 2.3

Sumber : Badan Pusat Statistik kepulauan Riau

Berdasarkan data pada table diatas dijelaskan bahwa jumlah kunjungan wisman ke Kepri
dari tahun 2015 sebesar 2.037,673 hingga tahun 2019 sebesar 2,635,004 terjadi peningkatan
sebesar 597,331, peningkatan tersebut terjadi sebelum memasuki masa pandemic covid 19 yang
artinya pertumbuhan pembangunan ekonomi pada sektor pariwisata pada periode tersebut
berjalan dengan sangat baik. Namun munculnya wabah covid 19 secara global yang
menyebabkan segala jenis kegiatan perekonomian terhambat bahkan terhenti, berdampak pula
pada pertumbuhan pembangunan perekonomian di Provinsi Kepulauan Riau pada sektor
Pariwisata. Berdasarkan dari data tersebut pada tahun 2020 jumlah kunjungan wisman ke
Kepulauan Riau menurun dengan sangat drastis menjadi 407,406 atau sekitar 4,1% sehingga
berdampak buruk pada pertumbuhan pembangunan perekonomian Provinsi Kepri. Kurangnya
jumlah wisatawan yang masuk ke Kepulauan Riau secara tidak langsung mengurangi jumlah
pemasukan devisa daerah dan kontribusi perekonomian pada sektor pariwisata menjadi menurun
akibat adanya wabah covid 19.
.
Bab III
Penutup
Kesimpulan

Potensi wisata yang berkembang dan menjadi andalan di Kepulauan Riau pada
saat ini adalah wisata sejarah, budaya dan rekreasi yang berpusat di berbagai kota dan kabupaten yang
ada di Kepulauan riau. Jenis wisata ini dominan dipilih dan menjadi daya tarik wisatawan dari luar negeri
maupun luar daerah untuk datang berkunjung. Di samping itu melihat kondisi geografisnya yang
merupakan wilayah perairan dan kepulauan maka wisata bahari dan alam merupakan potensi wisata
yang juga dapat dikembangkan.

Dengan melihat potensi pariwisata di Kepulauan Riau maka diperlukan

langkah-langkah pengembangan yang bermanfaat dalam rangka pembangunan ekonomi

Berikut ini beberapa usulan pengembangan pariwisata dalam konteks

pembangunan ekonomi Di Kepulauan riau:

A. Pembangunan sektor perhotelan dan restoran dengan taraf kualitas pelayanan yang

lebih tinggi

B. Pembangunan sektor industri pendukung kegiatan perkotaan, antara lain: industri

kerajinan, souvenir dan barang-barang cendera mata yang memiliki karakter unik sehingga dapat
menjadi alat yang efektif dalam penciptaan
C. Pembangunan shopping center sebagai bentuk usaha pelayanan pariwisata dan

pembangunan fasilitas perekonomian

D. Pemberdayaan masyarakat dalam merawat obyek-obyek bersejarah

E. Pembinaan dan pengelolaan budaya yang dapat dikembangkan sebagai potensi daya tarik wisata yang
bersifat non-fisik
Pada kenyataannya pariwisata merupakan salah satu sumber pendapatan terbesar bagi pemerintah daerah
maupun pusat , namun pada saat ini dengan terjadinya wabah covid-19 yang mengakibatkan penurunan
pengunjung terhadap sektor pariwisata sehingga berdampak terhadap penghasilan pendapatan
pariwisata yang sangat menurun drastis , dan itu terjadi di Kepulauan riau yang merupakan salah satu
daerah yang terdampak terhadap covid-19.

You might also like