You are on page 1of 8

Jurnal TIKomSiN, Vol. 6, No.

1, April 2018 ISSN Cetak : 2338-4018


DOI: https://doi.org/10.30646/tikomsin.v6i1.348 ISSN Online : 2620-7532

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENANGANAN PASIEN UGD


MENGGUNAKAN METODE FUZZY MULTIPLE ATTRIBUTE DECISION
MAKING DENGAN SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING PADA PUSKESMAS
GAJAHAN SURAKARTA
Arial 11
Riza1); Muhammad Hasbi2); Iwan Ady Prabowo3)
1)
Program Studi Sistem Informasi, STMIK Sinar Nusantara
2} 3)
Program Studi Teknik Informatika, STMIK Sinar Nusantara
1) 2) 3)
reizhaoconnor05@gmail.com; mhasbi@sinus.ac.id; iwanadyp@gmail.com
…….
……. 11
ABSTRACT
In the Public Health Center, the handling of patients of the Emergency Unit is classified as
not much happening because now many hospitals are ready to handle all forms of patient
complaints. At the Public Health Center, the handling of patients in the Emergency Unit occurs
only for mild illness and with outpatient treatment. To decide the condition of the patient should
be treated in the room or should be referred to what hospital, the Center for Public Health has not
been able to determine it so that for regular referrals addressed directly to a fully equipped
hospital. The number of hospital types and the poor condition of the patient makes the decision
making must be clear and appropriate to the actual patient condition. To overcome these
problems, the authors make an application decision system with FMADM SAW method to
determine where the patient should be handled further, surgery, ICU, road or hospitalization, a
referral must be in accordance with the condition of the patient. The method used in the form of
data analysis methods in the form of data collection techniques, data types, and system design.
This application also has advantages in making report analysis results that can be done quickly
and easily. To facilitate the implementation of the system, the authors limit the problem only on
the problem of determining the purpose of treatment alone. The system that the author designed
the decision-making system with FMADM SAW method. The result of analysis and design in the
form of decision support system of patient handling of new Emergency Unit with computer-based
and application of FMADM SAW method. The tested system will produce patient data information
and result of decision support process of patient handling. From another process is given a form
of separate data collection process according to the needs of the process of supporting patient
handling decisions and considered feasible if the process is stored completely. It is hoped that
this system can assist the Public Health Center admin in dealing with Emergency Room patients.
Keywords: Decision Support System, Emergency Room, FMADM (SAW), Public Health Center

I. PENDAHULUAN jika terlalu parah dan peralatan puskesmas


Unit Gawat Darurat (UGD) merupakan yang tidak memadahi maka bisa langsung
tempat pelayanan darurat untuk pasien yang dirujuk ke rumah sakit yang lebih baik.
butuh pertolongan medis segera yang di Dari data yang ada dibutuhkan
adakan di setiap Puskesmas atau Rumah penanganan medis dan penunjang keputusan
Sakit. Perkembangan medis merupakan hal yang tepat, dengan sistem diharapkan dapat
terpenting yang harus dijalankan agar membantu penunjang keputusan penanganan
pelayanan kepada pasien bisa tertangani pasien UGD.
dengan baik. Untuk menghindari adanya Metode SAW ini dipilih sebagai
kematian pasien dikarenakan kondisi darurat, pendamping FMADM karena metode ini
maka penanganan medis pertama adalah menentukan nilai bobot untuk setiap atribut,
UGD, di setiap kondisi perkembangan pasien kemudian dilanjutkan dengan proses
baik dan buruknya tidak boleh salah dalam penentuan bobot akhir yang akan menyeleksi
penanganan. alternatif dari sejumlah alternatif, dalam hal ini
Kriteria-kriteria yang telah ditentukan alternatif yang dimaksud adalah penanganan
oleh pihak Puskesmas untuk bisa memutuskan pasien UGD dengan kriteria-kriteria yang
suatu tindakan, akan lebih memperjelas ditentukan. Dengan metode tersebut,
kemana pasien akan dirawat. Karena diharapkan penanganan akan lebih tepat
banyaknya kriteria yang menjadi pertimbangan karena didasarkan pada nilai kriteria dan bobot
dalam memberikan pelayanan seorang Pasien yang sudah ditentukan sehingga akan
21
Jurnal TIKomSiN, Vol. 6, No. 1, April 2018 ISSN Cetak : 2338-4018
ISSN Online : 2620-7532

mendapatkan hasil yang lebih akurat terhadap kriteria yang akan menjadi bahan
tujuan penanganan pasien lebih lanjut pertimbangan [7].
Metode SAW sering juga dikenal dengan
II. TINJAUAN PUSTAKA istilah metode penjumlahan terbobot. Konsep
Puskesmas [1] adalah unit pelaksana dasar metode SAW adalah mencari
teknis Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota penjumlahan terbobot dengan rating kinerja
yang bertanggung jawab menyelenggarakan pada setiap alternatif pada semua atribut [8].
pembangunan kesehatan di suatu wilayah
kerja. Pembangunan kesehatan yang III. METODE PENELITIAN
dimaksud adalah penyelenggara upaya 3.1 Analisis Sistem
kesehatan untuk meningkatkan kesadaran, 3.1.1 Teknik Pengumpulan Data
kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi Teknik Pengumpulan data dalam
penduduk agar dapat mewujudkan derajat penelitian ini menggunakan Studi Pustaka dan
kesehatan yang optimal. Pusat Kesehatan Observasi. Studi Pustaka dengan
Masyarakat (Puskesmas) adalah organisasi pengumpulan data dengan mempelajari paket
fungsional yang menyelenggarakan upaya modul dan panduan FMADM, buku-buku
kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu, Penunjang SPK, buku-buku perpustakaan
merata, dapat diterima dan terjangkau oleh tentang Metode FMADM SAW. Observasi
masyarakat [2]. penulis mengamati langsung terhadap suatu
Keperawatan Gawat Darurat kegiatan yang sedang berlangsung atau
(Emergency Nursing) [3] merupakan mengetahui proses-proses yang terjadi di
pelayanan keperawatan yang komprehensif UGD, tentang kondisi pasien, jenis
diberikan kepada pasien dengan injury akut pananganan dan pengambilan keputusan.
atau sakit yang mengancam kehidupan. 3.1.2 Sumber Data
Sebagai seorang spesialis, perawat gawat Sumber data dalam penelitian ini terdiri
darurat menghubungkan pengetahuan dan dari data primer dan data sekunder. Data
keterampilan untuk menangani respon pasien Primer berisi data pokok untuk proses analisa
pada resusitasi, syok, trauma, ketidakstabilan data berupa data Pasien, Data Pelayanan,
multisistem, keracunan dan kegawatan yang data kriteria Penunjang Keputusan
mengancam jiwa lainnya. Penanganan Pasien.
Gawat darurat [4] adalah suatu Data Sekunder berisi data pembantu
keadaan yang mana penderita berupa model perancangan yang digunakan
memerlukan pemeriksaan medis segera, dalam analisa seperti Conteks, HIPO, ERD.
apabila tidak dilakukan akan berakibat fatal 3.2 Desain Sistem
bagi penderita. Instalasi Gawat Darurat Penelitian atas sistem yang telah ada dengan
(IGD) adalah salah satu unit di rumah sakit tujuan untuk merancang system baru atau
yang harus dapat memberikan pelayanan diperbarui.
darurat kepada masyarakat yang 3.2.1 Diagram Kontek
menderita penyakit akut dan mengalami Data Flow Diagram Context Level
kecelakaan, sesuai dengan standar [5]. (Konteks Diagram) berfungsi untuk
Sistem merupakan sekelompok elemen yang memetakan model lingkaran tunggal yang
berinteraksi dengan maksud yang sama untuk mewakili keseluruhan sistem baik kesatuan
mencapai suatu tujuan [6]. luar berupa Dinas, Medis UGD, pasien.
Sistem Pendukung Keputusan [7] 3.2.2 HIPO
merupakan suatu sistem yang interaktif, yang HIPO (Hierarchy Plus Input Process
membantu pengambil keputusan melalui Output) alat desain dan tehnik dokumentasi
penggunaan data dan model-model keputusan dalam siklus perkembangan sistem dari top
untuk memecahkan masalah yang sifatnya level sistem utama sampai level 1
semi terstruktur maupun yang tidak percabangan dari input, proses dan output.
terstruktur”. 3.2.3 Diagram Alir Data
Fuzzy Multi-Attribute Decision Making Diagram Arus Data (DAD) dijabarkan
(Fuzzy MADM) adalah salah satu metode dengan mengacu pada Diagram Konteks dan
yang bisa membantu pengambil keputusan HIPO, tetapi pada Diagram Arus Data ini lebih
dalam melakukan pengambilan keputusan mengarah pada suatu proses dan merupakan
terhadap beberapa alternatif keputusan gabungan proses secara keseluruhan yang
yang harus diambil dengan beberapa melibatkan semua kesatuan luar secara

22
Jurnal TIKomSiN, Vol. 6, No. 1, April 2018 ISSN Cetak : 2338-4018
ISSN Online : 2620-7532

lengkap dan proses input output serta Sistem Pelayanan UGD pada
database yang terlibat. alur data yang dibuat Puskesmas Gajahan yang sedang berjalan
berupa : Data Pasien, Data RS Rujukan, Data merupakan pelayanan Darurat untuk
Kamar, Data Rekam Medik, Data masyarakat dalam kondisi pemeriksaan
Pemeriksaan, Data Proses Penunjang ringan dan sampai kondisi rawat inap dengan
Keputusan kondisi pelayanan sesuai fasilitas yang dimiliki
3.2.4 Desain Database Puskesmas saja, dan jika pelayanan dan
Database dibentuk dari kumpulan tabel. Fasilitas. Sistem Pelayanan Gawat Darurat
di antaranya sebagai berikut : Tabel induk yang sedang berjalan dilakukan 24 jam.
(Master File), tabel transaksi (Transaction 4.1.2. Analisis FMADM
File), tabel laporan (Report File). Pemerintah Kota Surakarta yaitu
3.2.5 Desain Input Output standarisasi ISO 9001 : 2008, dan kriteria
Desain input dalam sistem baru ini adalah sebagai berikut
antara lain : desain input data Pasien, desain 1. Rujukan Darurat
input data kriteria, input kamar, input data 2. Rujukan Operasi
rujukan, rekam medik, Penunjang Keputusan. 3. Rujukan Inap
Output sistem penunjang keputusan 4. Rawat Inap
penanganan pasien UGD yaitu berupa 5. Rawat Jalan
laporan-laporan seperti laporan data pasien, Kriteria nilai bobot :
laporan data kriteria, laporan kamar, laporan 1. Sangat Penting (SP) = 4 / (Rujukan Darurat)
data rujukan dan lain-lain. 2. Penting (P) = 3 / ( Rujukan Biasa )
3.3 Konstruksi/Pengkodean 3. Cukup Penting (CP) = 2 / ( Rawat Inap /
Aplikasi yang penulis gunakan Rujukan )
menggunakan Visual basic 6.0 dengan 4. Kurang Penting (KP) = 1 / ( Rawat Jalan /
koneksi database SQL server 2000. Koneksi Rawat Inap )
dengan ODBC SQL Server. Tabel-tabel dari kriteria dengan nilai bobotnya
3.4 Pengujian masing- masing dapat dilihat pada Tabel 1,
Pengujian perangkat lunak ini Tabel 2 dan Tabel 3 berikut.
menggunakan metode pengujian blackbox.
Dimana pengujian blackbox berfokus pada Tabel 1. Darurat
persyaratan fungsional perangkat lunak yang Darurat NILAI
dibuat. Dan juga menggunakan pengujian Penyakit Ringan 1
Operasi Ringan 2
validitas, disini akan diuji seberapa akurat
Penyakit Berat 3
sistem dapat melakukan pekerjaannya. Operasi Besar 4
3.5 Implementasi Kondisi Kritis 5
Implementasi perangkat lunak ini
digunakan di komputer desktop/ dan Tabel 2. Fasilitas
Notebook. Fasilitas Medik NILAI
Siap dengan spesialisnya 1
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Siap tanpa spesialisnya 3
Belum siap 5
4.1. Aturan Bisnis
4.1.1. Sistem yang berjalan
Tabel 3. Tindakan
Sistem Pelayanan UGD yang lama pada Tindakan NILAI
Puskesmas Gajahan hanya merupakan Normal 1
pelayanan untuk pertolongan pertama pada Tindakan Ringan 2
masyarakat hanya untuk kondisi pemeriksaan Tindakan Menegah 3
dengan tindakan medis ringan saja, dan Tindakan Berat 4
banyak digunakan sebagai sarana untuk Tindakan Khusus 5
pelayanan berobat dengan kondisi penyakit
ringan, belum ada pelayanan rawat inap. Tabel 4. Keputusan Keluarga
Untuk Tindakan medis yang berat pihak Tindakan NILAI
puskesmas hanya membuatkan surat rujukan Rujukan 5
medis ke Rumah Sakit yang mempunyai Rawat Inap 3
Peralatan lebih Lengkap. Untuk Pelayanan Pulang 1
Gawat Darurat dilakukan pada pukul 08.00
WIB sampai dengan pukul 19.30 WIB.

23
Jurnal TIKomSiN, Vol. 6, No. 1, April 2018 ISSN Cetak : 2338-4018
ISSN Online : 2620-7532

Tabel 5. Data Pasien r11 di dapat dari didapat dari pembagian ( nilai
Kondisi Puskesmas c yaitu 2 dibagi dengan nilai maksimal yaitu 2 )
NAMA Keputu 2:2=1
Darurat Fasilitas Tindakan san
Operasi Bisa Ditangani Tindakan Pulang
Amanto Ringan Tanpa Spesialis Khusus Alternatif A1 Alternatif A4
Penyakit Siap Dengan Tindakan Mengi 0 2
Reskika Ringan Spesialis Menegah nap r11 = = 0 r41 = = 1
Dari tabel pemohon, maka dapat dibuat tabel Max (0;2;0;2;2) Max (0;2;0;2;2)
rating kecocokan setiap alternatif pada setiap 3 1
r12 = = 1 r42 = = 0,3
kriteria. Max (3;3;3;1;1) Max (3;3;3;1;1)
5 3
Tabel 6. Rating Kecocokan Setiap Alternatif r13 = = 1 r43= = 0,6
Pada Setiap Kriteria Max (5;5;3;3;2) Max (5;5;3;3;2)
KRITERIA 1 1
ALTERNATIF Darurat Fasilitas Tindaka Keputusa r14= = 1 r44= = 1
Max (1;1;1;1;1) Max (1;1;1;1;1)
(MAX) (MAX) n (MAX) n (MAX)
1 Alternatif A2 Alternatif A5
Rujukan Darurat (A1) 0 3 5
1 2 2
Rujukan Operasi (A2) 2 3 5 r21 = = 1 r51 = = 1
1 Max (0;2;0;2;2) Max (0;2;0;2;2)
Rujukan Inap (A3) 0 3 3
1 3 1
Rawat Inap (A4) 2 1 3 r22 = = 1 r52 = = 0,3
1 Max (3;3;3;1;1) Max (3;3;3;1;1)
Rawat Jalan (A5) 2 1 2
5 2
r23= = 1 r53= = 0,4
Langkah – Langkah Penyelesaian Max (5;5;3;3;2) Max (5;5;3;3;2)
1. Vektor bobot : W= [ 4, 3, 2, 1] 1 1
r24= = 1 R54= = 1
2. Matrik Keputusan X berdasarkan kriteria Max (1;1;1;1;1) Max (1;1;1;1;1)
kecocokan
Alternatif A3
0 3 5 1
2 3 5 1 0
r31 = = 0
X = 0 3 3 1 Max (0;2;0;2;2)
2 1 3 1 3
2 1 2 1 r32 = = 1
Max (3;3;3;1;1)
3. Normalisasi matriks X menggunakan
persamaan 3
r33= = 0,6
Max (5;5;3;3;2)
Darurat menggunakan normalisasi persamaan:
1
r34= = 1
Max (1;1;1;1;1)

(Jika merupakan angka 0 maka Dari hasil perhitungan di atas maka didapat
matriks ternomalisasi R sebagai berikut :
akan dianggap 0 juga) 0 1 1 1
1 1 1 1
Fasilitas menggunakan normalisasi R = 1 0,3 0,4 1
persamaan: 0 1 0,6 1
1 0,3 0,4 1

(Jika Min merupakan angka 0


4. Mencari alternative terbaik menggunakan
persamaan 2
maka Cij akan dianggap 0 juga) Yaitu dengan mengkalikan nilai R dengan
Vektor bobot : ( W= [ 4, 3, 2, 1] )
Tindakan menggunakan normalisasi V1=(0x4)+(1x3)+(1x2)+(1x1)=6
persamaan: V2=(1x4)+(1x3)+(1x2)+(1x1)=10
V3=(1x4)+(0,3x3)+(0,4x2)+(1x1)=6,7
V4=(0x4)+(1x3)+(0,6x2)+(1x1)=5,2
(Jika merupakan angka 0 maka V5=(1x4)+(0,3x3)+(0,4x2)+(1x1)= 6,7
akan dianggap 0 juga)
24
Jurnal TIKomSiN, Vol. 6, No. 1, April 2018 ISSN Cetak : 2338-4018
ISSN Online : 2620-7532

Vektor V2 merupakan alternatif 4.2. Desain Sistem


penanganan dengan nilai tertinggi karena 4.2.1. Diagram Alir SAW Kriteria
memiliki nilai yang lebih besar dari nilai lain, Diagram alir ini berfungsi untuk
V2 merupakan alternatif penanganan pertama menggambarkan algoritma untuk proses
dari kondisi alternatif, dan pasien dapat FMADM SAW kriteria penanganan pasien.
melakukan rujukan operasi dikarenakan proses FMADM SAW kriteria ini dapat dilihat
kondisi mengharuskan pasien rujukan untuk pada Gambar 1.
operasi walaupun keinginan keluarga untuk
pulang. Tapi dengan kondisi lain nilai tertinggi
ke 2 adalah rujukan inap dan rawat jalan. Jadi mulai
pasien bisa rawat jalan dengan kondisi
ditanggung keluarga.
Semakin besar nilai preferensi maka Input Kriteria
penanganan pasien sudah bisa diarahkan ke Penanganan
rujukan pasien. Set Skala Bobot kriteria

Tabel 7. Contoh Penyelesaian Pasien UGD Analisis Kriteria


Kondisi Puskesmas Hasil
Penentuan
NAMA Alternatif
V1 V2 V3 V4 V5 Penanganan selesai
1 2 3 4 5 6 7
Amanto 6 10 6.7 5.2 6.7 Rawat Jalan Gambar 1. Diagram Alir Kriteria Penanganan
Reskika 7.6 7 7.6 9 9 Rawat Jalan Pasien
Sujatmoko 6 5.2 10 6.7 6 Rujukan Inap
4.2.2. Diagram Konteks
Rujukan
Rima 6 9 6.7 7.6 7
Operasi Diagram konteks menggambarkan arus
Candra 6 5.2 6.7 10 6.7 Rawat Jalan
data dari kesatuan luar (pasien, administrasi,
Rujukan
dokter, dan pimpinan UGD) menuju sistem
Sisilia 6 10 7 9 6.7 (sistem pendukung keputusan penanganan
Operasi
Rujukan pasien) dan sebaliknya.
Meisa 9 7 7.6 7,6 9
Darurat
Sutanto 6 5.2 10 6.7 6 Rujukan Inap administrasi

Rujukan Data Kriteria


Data pasien
Wisnu 7.6 9 9 7 7.6 Data Layanan
Operasi penanganan dengan SAW

Meylia 7.6 7 7.6 9 9 Rawat Jalan Data pasien


Sistem Pendukung Data Kriteria
pasien Keputusan Data rekam Medik Pimpinan UGD
Rahmat 6 5.2 10 6.7 6 Rujukan Inap Data Hasil penanganan
pasien
Penanganan
Pasien
Data
Data
Data pasien
Hasil penanganan

Rujukan
Susanto 6 9 6.7 7.6 7 Data Rekam Medik
Operasi Data Pemeriksaan
Data Rujukan
Data Data pasien
Data Hasil penanganan
Daa Dokter

Fatir 7.6 7 7.6 9 9 Rawat Jalan


Rujukan Dokter
Heru 7.6 9 9 7 7.6
Operasi
Rujukan
Mela 9 7 7.6 7,6 9
Darurat
Gambar 2. Diagram Konteks
Pada Tabel.7 menunjukkan bahwa Nilai
Tertinggi merupakan alternatif pertama karena 4.2.3. HIPO
memiliki nilai yang lebih besar dari nilai lain, Merupakan sistem paling awal dari
dan hasil penanganan alternatif pertama dari Sistem penunjang keputusan penanganan
kondisi jika ada 2 alternatif pilihan dan pasien sebelum adanya turunan data dapat
keluarga pasien dapat melakukan tindakan dilihat pada Gambar 3.
keputusan dengan kondisi tanggung jawab di
pihak keluarga pasien, dikarenakan kondisi
puskesmas masih siap menangani pasien
ataupun tidak pihak puskesmas hanya
memberikan hasil tindakan yang harus
dilakukan.

25
Jurnal TIKomSiN, Vol. 6, No. 1, April 2018 ISSN Cetak : 2338-4018
ISSN Online : 2620-7532

0
Sistem
penanganan
pasien
Top Level 4.2.5. ERD
Keterkaitan hubungan antara tabel
tersebut dapat dilihat pada gambar 5.
1 2 3
Pembentukan Pembentukan Pembentukan
Input Data Proses Data no_reg No_Dokter
Output Data No_kriteria

Level 0

M M 1
pasien Memiliki Kriteria

1.1 1.2 1.3 1.4 2.1 2.2


M No_REG No_proses M
Input Data Kriteria Input Layanan Input Dokter Proses Pemeriksaan Level 1
Input Data pasien Proses Penanganan
dengan FMADM SAW 1

1 1
Seleksi Hasil Memiliki

1
3.1 3.2 3.3 3.4 3.5 3.6
Laporan rekam Laporan Hasil Memutuskan
Laporan Kriteria Laporan pasien Laporan Dokter
Laporan layanan medik penanganan
pasien no_reg
No_Dokter
1

Gambar 3. HIPO
REKAM

4.2.4. Diagram Alir Data M

Diagram Alir Data merupakan diagram


Menghasilkan
yang menggunakan simbol/kodetasi tertentu
untuk menggambarkan alir dari suatu sistem No_Dokter
1

informasi mulai input data, proses, dan output memeriksa


1
Dokter

data dapat dilihat pada Gambar 4.


Data Kriteria
Data pasien
Data Layanan
A Data Dokter

Administrasi
Data Dokter
D4 Dokter
Gambar 5. ERD Hasil pasien

Data Dokter
1
4.3. Implementasi
Data pasien
INPUT
Data Kriteria
Sistem yang diusulkan berbentuk
Data pasien aplikasi yang menggunakan File Ext. Exe yaitu
D2 Pasien
Data pasien
D1 Kriteria Penanganan_Pasien.exe. Dalam menu utama
Data Layanan
Data Kriteria

D
pengguna diberi hak untuk dapat mengganti
D3 Layanan
L Data pasien
L Data Kriteria
Dokter
tanggal sistem, dan jam sistem dengan cara
L Data Hasil
Data Kriteria
klik Text tanggal atau Text jam seperti yang
Data memeriksa

2 Data pasien
terlihat pada Gambar 6.
Data Layanan
C
PROSES
Data Hasil Penentuan BeaPasien Pasien

D7 Rekam
Data Penentuan
Data Pemeriksaan
Data Pemeriksaan
D6 Hasil Data Penentuan
D1 Kriteria

Data Kriteria

Data Dokter D4 Dokter


3
Data Layanan
OUTPUT D3 Layanan
Data pasien

Data pasien
D2 Pasien Data Kriteria
Data Dokter
Data Hasil
Data Rekam Medik
Gambar 6. Tampilan Form Menu Utama
B

pimpinan UGD Sistem juga dilengkapi dengan menu


input data Kriteria, seperti terlihat pada
Gambar 7.
Gambar 4. DAD Level 0 Sistem Penunjang
Keputusan Penanganan Pasien

26
Jurnal TIKomSiN, Vol. 6, No. 1, April 2018 ISSN Cetak : 2338-4018
ISSN Online : 2620-7532

4.4. Pengujian
Pengujian fungsionalitas sistem
menggunakan metode pengujian blackbox
berdasarkan kasus pengujian pada aplikasi
yang telah dibuat.

Tabel 8. Pengujian Fungsional Data Kriteria


Test Input Data Target Output Sesuai
Case Nyata
1 Nomor : Simpan Data Data Sesuai
nama: “ Data Sudah Dikosongkan
Gambar 7. Tampilan Data Kriteria Sukkriteria: disimpan “ Simpan
Nilai: Berhasil
Pengelolaan data pasien diperlihatkan Subkriteria2:
Nilai:
pada Gambar 8. Tidak
Data Tidak Sesuai
Tersimpan

Tabel 9. Pengujian Fungsional Data Pasien


Test Input Data Target Output Nyata Sesuai
Case
1 NIS: Simpan Data Sesuai
Nama: Data Dikosongkan
Alamat: “ Data Simpan
Umur: Sudah Berhasil
Jenis disimpan “
Gambar 8. Tampilan Data Pasien kelamin:
Data Tidak tidak
Tersimpan Sesuai
Untuk menjalankan Proses Perhitungan
klik menu Transaksi, klik input data Tabel 10. Pengujian Fungsional Perhitungan
perhitungan. Muncul isian data perhitungan Test Input Target Output Nyata Sesuai
(Gambar 9). Case Data
1 Pasien: Hasil Data Sesuai
Proses Dikosongkan
“Data Berhasil
Berhasil “

Hasil Tidak
Keluar tidak
Tidak Sesuai
Tersimpan

Sistem yang diuji akan menghasilkan


informasi data pasien, pasien, hasil proses
penunjang keputusan penanganan. Dari
Gambar 9. Tampilan Data Perhitungan proses yang lain diberikan satu form proses
pendataan tersendiri sesuai kebutuhan proses
Untuk keluar dari program aplikasi penunjang keputusan penanganan pasien dan
Pelayanan Pasien klik menu exit. Laporan data dianggap layak jika proses tersimpan dengan
Hasil di gunakan untuk melaporkan data Hasil lengkap.
dengan menampilkan pilihan pencetakan ke
layar atau ke printer sesuai kebutuhan seperti V. PENUTUP
terlihat pada Gambar 10. 5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dalam
menganalisa dan mengimplentasikan sistem
informasi Pelayanan UGD yang dilakukan oleh
peneliti, maka dapat diambil beberapa
kesimpulan, yaitu :
1. Input Data kriteria, input Data pasien, input
Data pemeriksaan, Proses Perhitungan.
2. Laporan yang dihasilkan antara lain:
Laporan Data kriteria ,Laporan pasien,
Gambar 10. Laporan Hasil
27
Jurnal TIKomSiN, Vol. 6, No. 1, April 2018 ISSN Cetak : 2338-4018
ISSN Online : 2620-7532

Laporan pemeriksaan, Laporan hasil


Pelayanan UGD.
3. Database yang digunakan antara lain :
Tabel Data kriteria, Tabel Data pasien,
Tabel Data pemeriksaan, table nilai_kriteria

5.2. Saran
Sistem informasi Pelayanan UGD ini
diharap segera dapat digunakan sebagai
pengolah data dan demi keamanan data maka
setelah melakukan proses olah data perlu
dilakukan pembackupan. Program aplikasi ini
dibuat penulis supaya bisa digunakan
sebagaimana mestinya.

DAFTAR PUSTAKA
[1] Sutrisno, Keperawatan Kegawat
Daruratan, Jakarta: Media Aesculapins,
2013.
[2] A. Farich, Manajemen Pelayanan
Kesehatan Masyarakat, Yogyakarta:
Gosyen Publishing , 2012.
[3] J. A. Boswick, Perawatan Gawat
Darurat, Jakarta: EGC, 2013.
[4] Hatmoko, Manajemen Kesehatan,
Samarinda: Universitas Mulawarman,
2010.
[5] Pedoman Pelayanan Gawat Darurat,
Jakarta: DepKes Ri, 1992.
[6] I. A. Prabowo, "Sistem Informasi
Penerimaan Peserta Didik Baru SMA
Negeri 1 Ngemplak Kabupaten Boyolali,"
Jurnal Ilmiah SINUS Vol 13, No 2, pp.
65-82, 2015.
[7] S. Kusumadewi, S. Hartati, A. Harjoko
and R. , Fuzzy Multi-Attribute Decision
Making (Fuzzy MADM), Yogyakarta:
Graha Ilmu, 2006.
[8] N. Hermanto, "Sistem Pendukung
Keputusan Menggunakan Metode
Simple Additive Weighting (SAW) Untuk
Menentukan Jurusan Pada SMK Bakti
Purwokerto," Semantik 2012, pp. 52-62,
2012.

28

You might also like