You are on page 1of 10

JURNAL ILMIAH ILMU KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

Volume 12. No. 2 Juli 2017 SURYA MEDIKA

ANALISIS KEAMANAN DATA SISTEM INFORMASI DI


PUSKESMASPLERET BANTUL YOGYAKARTA

Hendri Nurvianto Saputra, Jamroni


Program Studi Kesehatan Masyarakat STIKes Surya Global Yogyakarta

ABSTRACT

Background: Server is a computer system providing various services which can be accessed by
client computer that is connected to the network. Server is used to keep data needed client
computer. Server data management system information public health center in public health center
Pleret Bantul stores saves services patient data and contains public health center's report consist of
public health center visiting report, work unit report, health provile report. Sinse server data uses
computerization system so that the data is suspectible of broken or lost. In maintaining security data
public health center Pleret Bantul assign a password as the only autentikasion the server security
system. That's way public health center information and patient data have to be maintain the security
system.

Objective: The purpose of this research was to know the system security on management system
information public health center server data in public health center Pleret Bantul.

Method: This research used qualitative with the methods research descriptive. Collecting data
should be conducted through primary data which was obtained by live interview way and
observation, secondary data was obtained through documentation study that deals with the theme
of the research. An interview was conducted by to 4 people who are the informer.

Result: there was not permanent procedure system security of server data in public health center
Pleret Bantul and the implementation of safety system is done y using password. Officers public
health center knowledge about the security system was good but in the implementation or his
application users still hasn’t spearheading it well. The attitude of the officers were still not good and
less liable in the provision of a password because there was no supervision. The efforts made public
health center in dealing with the security system back-up data, server the coordinator of information
system management public health center, following the training care and the use of information
system management public health center held by the department of health district.

Keywords: Attitude, knowledge, password, the security system

PENDAHULUAN yang bertanggung jawab menyelenggarakan


Pusat kesehatan masyarakat upaya kesehatan perorangan dan upaya
(Puskesmas) adalah salah satu penyedia kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya.
sarana kesehatan dasar yang sangat Upaya kesehatan tersebut adalah upaya
penting dan mudah dijangkau oleh kesehatan wajib dan upaya kesehatan
masyarakat. Sebagaimana menurut pengembangan. Upaya kesehatan wajib
Keputusan Menteri Kesehatan (Kepmenkes) puskesmas adalah upaya yang ditetapkan
Republik Indonesia Nomor128/Menkes/ berdasarkan komitmen nasional, regional
SK/II/2004, puskesmas adalah unit dan global, serta yang mempunyai daya
pelaksana teknis Dinas Kesehatan ungkit tinggi untuk peningkatan derajat
Kabupaten/Kota yang bertanggung jawab kesehatan masyarakat. Upaya kesehatan
dalam menyelenggarakan pembangunan pengembangan puskesmas adalah upaya
kesehatan disuatu wilayah kesehatan. yang ditetapkan berdasarkan permasalahan
Kedudukan puskesmas dalam sistem kesehatan yang ditemukan di masyarakat
kesehatan nasional (SKN) yaitu sebagai serta yang disesuaikan dengan kemampuan
sarana pelayanan kesehatan strata pertama puskesmas (Trihono, 2005).

96
JURNAL ILMIAH ILMU KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

Volume 12. No. 2 Juli 2017 SURYA MEDIKA


Simpus merupakan akronim dari dengan sistem ini. Dalam menjaga
sistem informasi manajemen puskesmas. keamanan data diperlukan sistem keamanan
Menurut Kemenkes No. 128/Menkes/SK/ yang bertujuan untuk melindungi privasi
II/2004 mengenai Kebijakan Dasar Pusat catatan medis dan semua data dari
Kesehatan Masyarakat, simpus adalah ketidakamanan (Hatta, 2008)
suatu tatanan yang menyediakan informasi Sistem yang sekarang ini baru
untuk membantu proses pengambilan berkembang antara lain integrated
keputusan dalam melaksanakan manajemen information system, dimana antara
puskesmas dalam mencapai sasaran provider/pelayanan kesehatan (rumah
kegiatan. Simpus juga merupakan program sakit) dengan rumah sakit yang lain
aplikasi yang dikembangkan khusus dari dapat mengakses data pasien. Hal ini
puskesmas, untuk puskesmas dengan dinilai dapat membantu proses
melihat kebutuhan dan kemampuan penanganan pasien dengan baik. Seiring
puskesmas dalam mengelola, mengolah dengan perkembangan zaman tentu
dan memelihara data-data yang permintaan akan pelayan kesehatan
ada.(Barsasella, 2012). pasien akan terus meningkat, misalnya
Keamanan data merupakan salah seorang pasien ingin melihat atau
satu hal pokok, oleh karena itu keamanan mengakses data rekam medis miliknya
suatu data tidak hanya berlaku untuk data sendiri tanpa harus datang kerumah
manual (tradisional) dalam bentuk sakit. Mungkin seseorang akan bertanya-
lembaran-lembaran, tetapi juga berlaku tanya apakah dengan sistem seperti itu
alam data berbasis komputer. Untuk data seseorang akan dijamin keamanannya.
mendukung keamanan data, maka suatu Karena hal ini ada hubungannya dengan
institusi harus memiliki suatu kebijakan hak dan kewajiban antara pasien dengan
yang secara spesifik mengatur tentang pihak rumah sakit. Hubungannya dengan
keamanan data. Secara umum sistem hak pasien yaitu privacy, dimana data
keamanan data seharusnya dapat rekam medis bersifat rahasia dan tidak
menerangkan siapa saja yang diinginkan boleh disebarluaskan oleh pihak rumah
untuk mengakses suatu informasi, fungsi- sakit. Sedang hubungan dengan kewajiban
fungsi apa saja yang boleh diakses oleh rumah sakit yaitu confidentiality dimana
seorang user, dan bagaimana sistem rumah sakit bertanggung jawab untuk
dapat mengidentifikasikan user yang memberikan informasi tentang data
melakukan akses. Metode akses yang rekam medis seseorang. Data atau
paling umum digunakan adalah password. informasi tentang rekam medis
Password seharusnya diganti sesering seseorang dapat dilihat atau diakses oleh
mungkin. Sistem juga harus dapat orang lain tentunya dengan mekanisme
memberikan batasan apabila pemakai atau aturan-aturan yang berlaku antara
salah dalam memasukkan password. lain seseorang bisa mengakses bila
(Huffman, 1999) mendapat izin atau persetujuan dari
Sistem komputerisasi memberikan pihak pasien yang bersangkutan.
efek data rentan terhadap kerusakan (Rustiyanto, 2010)
ataupun hilang, sehingga sistem harus E-Puskesmas merupakan aplikasi
memiliki berbagai fitur (kemampuan) yang dapat diimplementasikan dengan
untuk menjaga kerahasiaan dan satu unit perangkat komputer maupun
integritas informasi kesehatan demi banyak komputer (model client server)
menjamin kerahasian dan hak pasien, dimana satu unit komputer sever
provider kesehatan (individu maupun digunakan sebagai data base untuk
organisasi), dan pihak lain yang terkait menyimpan data puskesmas (data

97
JURNAL ILMIAH ILMU KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

Volume 12. No. 2 Juli 2017 SURYA MEDIKA


identitas pasien, status pasien, rujukan, lain-lain. Secara holistik dan dengan cara
diagnosa, terapi dan data lainya). Selain deskriptif dalam bentuk kata-kata dan
itu data server juga berisi laporan bahasa pada suatu konteks khusus
kunjungan puskesmas, laporan unit kerja, alamiah dan dengan memanfaatkan
laporan profil kesehatan yang mana berbagai metode alamiah (Moleong,
semua data ini merupakan sumber 2011)
informasi puskesmas (Dinkes, 2011) Metode deskripsi adalah suatu
Kabupaten Bantul merupakan salah metode penelitian yang dilakukan dengan
satu kabupaten di propinsi DIY, dimana tujuan untuk membuat gambaran atau
diwilayah tersebut terdapat 27 puskesmas deskripsi tentang suatu keadaan secara
yang berada di bawah pengawasan obyektif dan digunakan untuk menjawab
Dinas Kesehatan Bantul. Semua permasalahan yang sedang dihadapi
puskemas di Kabupaten Bantul sudah pada situasi sekarang (Notoatmodjo,
menggunakan SIMPUS dengan program 2010)
E-Puskesmas dan password yang sama. Rancangan penelitian yang digunakan
Salah satu puskesmas yang menggunkan adalah cross sectional yaitu suatu
program tersebut adalah Puskesmas penelitian untuk mempelajari dinamika
Pleret. Berdasarkan hasil observasi yang korelasi antara faktor-faktor resiko
dilakukan sebelum penelitian, diketahui dengan efek, dengan cara pendekatan,
bahwa Puskesmas Pleret menetapkan observasi atau pengumpulan data sekaligus
password sebagai satu-satunya autentikasi atau dikumpulkan secara simultan (dalam
pada sistem keamanan data server, waktu yang bersamaan) pada suatu saat
namun petugas puskesmas secara bebas (Notoatmodjo, 2010)
memberikan password data server Dalam penelitian ini yang menjadi
SIMPUS pada setiap karyawan dan variabel penelitian adalah sistem
mahasiswa praktik atau mahasiswa yang keamanan data server sistem informasi
sedang melakukan observasi untuk manajemen puskesmas (SIMPUS) di
mengakses dan mengambil data tanpa Puskesmas Pleret Bantul. Teknik sampling
ada pengawasan dari puskesmas. yang digunakan adalah purposive sampling.
Apabila setiap pemakai dapat melakukan Purposive sampling adalah teknik
akses dengan bebas menggunakan pengambilan sampel sumber data dengan
password yang ada maka tidak menutup pertimbangan tertentu. Pertimbangan
kemungkinan pemakai dapat membaca, tertentu ini misalnya orang tersebut
mengubah dan menghapus data yang dianggap paling tahu tentang apa yang
terdapat pada data server tanpa ada diharapkan, atau mungkin sebagai
batasan akses. Karena itu keamanan penguasa sehingga akan memudahkan
informasi sangat penting untuk menjaga proses penelitian.
kerahasian data tersebut agar tidak Adapun subyek pada penelitian ini
disalah gunakan orang lain sehingga adalah kepala bagian Rekam Medis,
menimbulkan kerugian. coordinator sistem informasi, kepala
puskesmas, dan 2 petugas server dan
METODE PENELITIAN obyek dalam penelitian ini yaitu sistem
Jenis penelitian yang digunakan keamanan data server SIMPUS di
adalah penelitian kualitatif dengan Puskesmas Pleret Bantul, dan Dinas
metode penelitian deskriptif. Penelitian Kesehatan Kabupaten Bantul.
kualitatif adalah penelitian yang Untuk menganalisa data dalam
bermaksud untuk memahami fenomena penelitian ini digunakan teknik analisis
tentang persepsi, motivasi, tindakan dan data Model Miles and Huberman. Analisis

98
JURNAL ILMIAH ILMU KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

Volume 12. No. 2 Juli 2017 SURYA MEDIKA


data dalam penelitian kualitatif dilakukan Bila jawaban yang diwawancarai setelah
sejak sebelum memasuki lapangan, dianalisis terasa belum memuaskan, maka
selama di lapangan, dan setelah selesai peneliti akan melanjutkan pertanyaan lagi
di lapangan. Pada saat wawancara, sampai tahap tertentu hingga diperoleh
peneliti sudah melakukan analisis data yang dianggap kredibel (Sugiyono,
terhadap jawaban yang diwawancarai. 2010).

Gambar 1 Komponen Dalam Analisis Data (Sugiyono, 2010)

HASIL umur di dapat jumlah subyek dalam


a. Proporsi penggolongan subyek penelitian yaitu tidak adanya subyek
berdasarkan jenis kelamin yang berumur antara 21-30 tahun, dan
Tabel 1 Penggolongan Subyek subyek yang berumur antara 31-40
Menurut Jenis Kelamin tahun sebanyak 1 orang sebesar 25%,
Jenis Kelamin Jumlah Prosentase subyek yang berumur antara 41-50
Laki-Laki 1 25% tahun sebanyak 2 orang sebesar 50%,
Perempuan 3 75% subyek yang berumur >51 tahun
Total 4 100% sebanyak 1 orang sebesar 25%. Jadi
subyek yang paling banyak yaitu
Berdasarkan data tabulasi menurut berumur antara 41-50 tahun sebesar
jenis kelamin di dapat jumlah subyek 50%.
dalam penelitian yaitu laki-laki 1 orang c. Proporsi penggolongan subyek
sebesar 25% dan subyek perempuan berdasarkan pendidikan
3 orang sebesar 75%. Jadi subyek Tabel 3 Penggolongan Subjek
yang paling banyak dalam penelitian Menurut Jenjang Pendidikan
yaitu subjek dengan jenis kelamin Pendidikan Jumlah Prosentase
perempuan sebanyak 3 orang sebesar SMA 2 50%
75%. D3 1 25%
S1 1 25%
Total 4 100%
b. Proporsi penggolongan subyek
berdasarkan umur
Tabel 2 Penggolongan Subyek Berdasarkan data tabulasi menurut
Menurut Umur pendidikan di dapat jumlah subyek
dalam penelitian yaitu subyek yang
Umur Jumlah Prosentase
21-30 tahun 0 0% berpendidikan SMA sebanyak 2 orang
31 -40 tahun 1 25% sebesar 50%, subyek yang
41-50 tahun 2 50% berpendidikan D3 sebanyak 1 orang
> 51 tahun 1 25% sebesar 25%, dan subyek yang
Total 4 100% berpendidikan S1 sebanyak 1 orang
Berdasarkan data tabulasi menurut sebesar 25%. Jadi subyek yang paling

99
JURNAL ILMIAH ILMU KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

Volume 12. No. 2 Juli 2017 SURYA MEDIKA


banyak yaitu subyek yang orang sebesar 25%. Jadi subyek yang
berpendidikan SMA sebanyak 2 orang paling banyak yaitu subyek yang masa
sebesar 50%. kerja 1-10 tahun sebanyak 2 orang
sebesar 50%.
d. Proporsi penggolongan subyek
berdasarkan masa kerja Deskripsi SIMPUS Di Puskesmas Pleret
Tabel 4 Penggolongan Subyek Bantul
Menurut Masa Kerja Cara entry data SIMPUS
Masa Kerja Jumlah Prosentase Untuk entry data sosial pasien ke
1-10 tahun 2 50% SIMPUS di Puskesmas Pleret ada 2
11-20 tahun 1 25% jenisyaitu entry data sosial pasien baru
>20 tahun 1 25% dan pasien lama. Berikut ini adalah
Total 4 100% langkah-langkah untuk masing-masing
Berdasarkan data tabulasi menurut entry data sosial :
masa kerja di dapat jumlah subyek 1) Entry data sosial pasien baru
dalam penelitian yaitu subyek yang a) Pilih program SIK yang ada di
masa kerja 1-10 tahun sebanyak 2 tampilan desktop; klik 2x
orang sebesar 50%,subyek yang b) Pilih menu "Pendaftaran" pada
masa kerja 11-20 tahun sebanyak 1 halaman utama aplikasi; klik 1x
orang sebesar 25%, subyek yang c) Muncul window berikut; masukan
masa kerja >20 tahun sebanyak 1 username dan password, klik
"OK"

Gambar 2 Menu Login

d) Muncul Form Biodata Pasien; isi data pasien

Gambar 3 Form Entry Data Pasien

e) Data yang diisikan yaitu: di isi secaraotomatis maupun


1) Untuk CM/MR (Catatan manual
Medik/Medical Record) dapat 2) Untuk nomer otomatis, dapat

100
JURNAL ILMIAH ILMU KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

Volume 12. No. 2 Juli 2017 SURYA MEDIKA


langsung menggunakan tab, Pasien"
maka akanterisi langsung 1) Setiap pasien yang belum
nomer CM/MR (Catatan pernah berkunjung ke
Medik/Medical Record) Puskesmas, maka kolom jenis
3) Usia akan terisi secara kunjungnya adalah baru.
otomatis, bila user mengisi Sedangkan yang sudah
kolom tanggal lahir pernah mendaftar berstatus
4) Untuk kolom status harus diisi lama.
karena ada hubungan dengan 2) Lalu isi pelayanan yang dituju
tarif pasien pasien beserta dokter yang
f) Isi form kunjungan; klik "Jenis bertugas

Gambar 4 Form Kunjungan Pasien

g) Setelah selsai mengisikan biodata pasien; klik "Simpan"

Gambar 5 Simpan Data Pasien

101
JURNAL ILMIAH ILMU KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

Volume 12. No. 2 Juli 2017 SURYA MEDIKA


2) Entry data sosial pasien lama sesuai dengan yang dikehendaki,
a) Klik "Cari Pasien" pada From baik berdasarkan Nama, Alamat
Biodata Pasien; muncul window atau No.KK; klik "Refresh"
pilih pencarian kunjungan atau c) Muncul Form Pencarian Pasien
pasien; pilih option "Cari Pasien" dengan beberapa filter, isikan filter
dan klik"OK" sesuai dengan yang dikehendaki,
b) Muncul Form Pencarian Pasien baik berdasarkan Nama, Alamat
dengan beberapa filter, isikan filter atau No.KK; klik "Refresh"

Gambar 6 Form Pencarian Data Pasien

d) Muncul Form Pencarian Pasien yang berisikan list nama pasien berdasarkan hasil
filter; klik 2x pada nama pasien yang ingin dipilih.

Gambar 7 List Data Pasien yang Ditemukan

e) Muncul Biodata Pasien Lama a. Prosedur Pelaksanaan Sistem


yang dipilih; isi data kunjungan Keamanan Data Server
berikutnya dengan cara yang 1. Berdasarkan hasil wawancara yang
sama pada pasien baru; klik sudah dilakukan bahwa sistem
"Simpan" keamanan itu sangat penting. Di
puskesmas Pleret tidak terdapat
PEMBAHASAN protap sistem keamanan data
Dengan diketahuinya hambatan dan server simpus, yang ada adalah
hal-hal yang menyebabkan pelaksanaan pedoman pelaksanaan
system keamanan data server tidak penggunaan program IHIS.
lancar, pengambil keputusan secara dini Pelaksanaan sistem keamanan
dapat mengadakan perbaikan yang data server dilaksanakan secara
mendukung kelancaran pencapaian tujuan berjalan dengan petugas log
program. Berikut adalah pembahasan inpassword SIMPUS untuk masuk
hasil penelitian tentang analisis sistem ke sistem IHIS data server. Untuk
keamanan data server sistem informasi mendukung keamanan data maka
manajemen puskesmas (SIMPUS) di suatu institusi seharusnya memiliki
Puskesmas Pleret Bantul. sesuatu kebijakan yang secara
spesifik mengatur keamanan data.

102
JURNAL ILMIAH ILMU KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

Volume 12. No. 2 Juli 2017 SURYA MEDIKA


2. Pemakaian E-health atau sistem 3. Dalam hal ini petugas puskesmas
informasi manajemen puskesmas tahu dan paham betapa pentingnya
berbasis client server dan internet suatu sistem keamanan data.
mendukung manajemen puskesmas Berdasarkan hasil wawancara yang
(e health) menuju layanan prima sudah dilakukan petugas puskesmas
dan integrasi informasi Dinkes mengetahui bahwa adanya sistem
Kab/Kota, Dinkes Propinsi dan keamanan itu memang diperlukan
Depkes (Pedoman SIMPUS). dan merupakan hal yang penting
3. Pemahaman petugas mengenai karena data server harus dijaga
program apa yang digunakan agar tidak mengalami error,
SIMPUS sangat penting, petugas kerusakan dan hilang.
harus tahu cara menggunakan 4. Bagian yang berhubungan dengan
program yang digunakan puskesmas. informasi dataserver adalah semua
Berdasarkan hasil wawancara yang unit-unit pelayanan yang ada di
sudah dilakukan petugas puskesmas Puskesmas Pleret juga unit luar
mengetahui bahwa program yang Puskesmas yaitu Dinas kesehatan.
digunakan server Puskesmas Pleret Data setiap unit bagian puskesmas
adalah E-health IHIS (Integreted seperti pendaftaran, pelayanan,
Health Information System). rawat inap, penunjang, farmasi,
billing system, pustu, pusling,
b. Pengetahuan Tentang Sistem posyandu info eksekutif hanya akan
Keamanan Data Server SIMPUS terbuka dengan log in password.
1. Pengetahuan petugas dipuskesmas
mengenai sistem keamanan belumlah c. Sikap
optimal. Pengetahuan petugas 1. Yang Mengakses Informasi
puskemas mengenai password Dalam hal ini Puskesmas Pleret
sebagai sistem keamanan baru memberikan hak akses informasi
berada pada tahap 1 dan 2 yaitu kepada semua petugas puskesmas
pada tingkatan tahu (know) dan dan orang luar (mahasiawa yang
tahap memahami (comphrehension) melakukan observasi) dengan
bahwa pengamanan data itu penting menggunakan password dan tanpa
dan dilakukan dengan cara ada pengawasan dari petugas.
pemakaian password. Dengan tidak adanya batasan
2. Pengetahuan petugas mengenai akses di puskesmas Pleret maka
sistem keamanan ini didapatkandari koordinator sistem informasi harus
pengalaman mereka bekerja dan bertanggung jawab atas segala
apa yang mereka lihat selama sesuatu yang telah dipilihnya dengan
pemakaian SIMPUSdi puskesmas. segala risiko, karena koordinator
Petugas tidak mempelajari sistem sistem informasi yang bertanggung
keamanan lebih mendalam lagi, jawab terhadap password data
sehingga pada tahap aplikasi server.
(Aplication) pelaksanaannya masih 2. Yang Memberikan Informasi
saja ada petugas puskesmas yang Agar penerima informasi dapat
bebas memberikan password kepada memastikan keaslian informasi dari
orang lain, padahal petugas itusendiri orang yang dimintai informasi. Dari
tahu bahwa password tersebut wawancara yang sudah dilakukan
merupakan satu-satunya keamanan bahwa yang memiliki hak untuk
yang digunakan data server SIMPUS. memberikan informasi data server

103
JURNAL ILMIAH ILMU KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

Volume 12. No. 2 Juli 2017 SURYA MEDIKA


Puskesmas Pleret adalah koordinator formal ini dilakukan dengan adanya
sistem informasi yang memang koordinator sistem informasi
menjadi pengelola dan penanggung manajemen puskesmas, dimana
jawab sistem informasi manajemen koordinator ini mempunyai tugas
puskesmas.Namun dari beberapa mengendalikan, mengawasi dan
jawaban wawancara dan observasi menyelesaikan permasalahan yang
diketahui bahwa petugas puskesmas berkaitan dengan server SIMPUS.
dapat mengambil data server itu Namun pada aplikasinya koordinator
sendiri. Hal ini menandakan bahwa sistem informasi tidak bisa
dalam aplikasinya pemberian informasi mengawasi penggunaan password
tidak dilakukan oleh koordinator sistem data server.
informasi dan petugas puskesmas 3. Pengendalian Informal
bebas menggunakan password Pengendalian ini ditujukan untuk
untuk mengakses dan mengambil menjaga agar para karyawan
data server. perusahaan memehami serta
3. Cara Menjaga Informasi Agar Tidak mendukung program keamanan
Dirubah tersebut. Dalam pengendalian
Puskesmas Pleret menggunakan informal ini yaitu dengan cara
password untuk menjaga informasi petugas puskesmas mengikuti
data server dari perubahan tanpa pelatihan perawatan dan dan
ada seizin pemilik informasi. penggunaan sistem informasi
manajemen puskesmas yang
d. Upaya Puskesmas Dalam Pelaksanaan diadakan oleh Dinas Kesehatan
Sistem Keamanan Data Server kabupaten Bantul.
SIMPUS
1. Pengendalian Teknis KESIMPULAN
Pengendalian teknis adalah Berdasarkan hasil penelitian dan
pengendalian yang menjadi satu di pembahasan mengenai analisis system
dalam sistem dan dibuat oleh para keamanan data SIMPUS di Puskesmas
penyusun sistem selama masa Pleret Bantul, tidak ada prosedur tetap
siklus penyusunan sistem. Dalam sistem keamanan dan pelaksanaan
pengendalian teknis di Puskesmas keamanan dilakukan dengan penggunaan
Pleret telah menggunakan cara password. Namun pengetahuan petugas
yaitu dengan menggunakan sistem puskesmas mengenai system keamanan
back-up data yang dilakukan rutin sudah baik dilihat dari kepahaman
setiap bulan oleh koordinator sistem petugas mengenai fungsi dari password.
informasi supaya data yang ada ter Tetapi petugas dalam proses pelaksanaan
copy. sistem keamanan data SIMPUS masih
2. Pengendalian Formal belum baik karena petugas masih kurang
Pengendalian formal ini mencakup bertanggung jawab dalam pemberian
penentuan cara berperilaku, password. Namun demikian puskesmas
dokumentasi, prosedur dan praktik dalam pelaksanaan sistem keamanan
yang diharapkan dan pengawasan data meliputi pengendalian teknis yaitu
serta pencegahan perilaku yang dengan menggunakan sistem back-up
berbeda dari panduan yang berlaku. data server.
Karena puskesmas Pleret tidak
mempunyai prosedur sistem
keamanan, maka dalam pengendalian

104
JURNAL ILMIAH ILMU KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

Volume 12. No. 2 Juli 2017 SURYA MEDIKA


DAFTAR PUSTAKA Alfa Beta : Bandung.
Abdelhak, 1996.Buku Pedoman Sugiyono. 2009. Metode Penelitian
Pengelolaan Rekam Medis Kuantitatif Kualitatif dan R &D.
Rumah Sakit di Indonesia. Bandung : Alvabeta.
Jakarta. Sugiyono. 2010. Metode penelitian
Barselela, D. 2012. Sistem Informasi kuantitatif kualitatif R&D. Bandung.
Manajemen. Jakarta: Mitra Alfabeta.
Wacana Medika Trihono.2005. Manajemen Puskesmas
Hatta, G. 2008. Pendoman Manajemen Berbasis Paradigma Sehat.
Informasi Kesehatan di Sarana Jakarta. CV Agung Seto.
Pelayanan Kesehatan. Edisi
Revisi. Jakarta.Universitas
Indonesia.
Huffman, Edna K. (1999). Health
Information Management. Illinois:
Physicians Records Company.
Margono.2004. Metodologi Penelitian
Pendidikan. Jakarta: PT Rineka
Cipta
Moleong, L.J, 2011. Metode Penelitian
Kualitatif, Bandung. Rosda Karya
Jaya
Notoatmodjo.2010 Metode Penilitian
Kesehatan.Jakarta : Rineka Cipta
Nugroho, T. 2011. Asuhan Keperawatan
Maternitas, Anak, Bedah Dan
Paenyakit. Dalam. Yogyakarta :
Nuha Medika.
Nurwono, 2005. Manajemen Database
Identitas (Terpusat, Kiasan Atau
Bayangan). Andi : Yogyakarta.
Peraturan Menteri Kesehatan R.I Nomor :
1171/Menkes/PER/VI/2011
Tentang Sistem Informasi Rumah
Sakit.
Permenkes No: 128/ Menkes/ SK/ III/ 2004,
Pusat kesehatan masyarakat
Jakarta
Rustiyanto, 2010. Sistem Informasi
Manajemen Rumuah Sakit Yang
Terintegrasi. Yogyakarta.
Sabarguna, S.B, 2005. Sistim Informasi
Manajemen Rumah
Sakit.Yogyakarta : Konsorsium.
Simarmata. J, 2006, Basis Data, Andi
Offset,. Yogyakarta.
Sugiyono, 2011. Metode Penilitian
Kuantitatif, Kualitatif Dan R Dan D.

105

You might also like