You are on page 1of 11

JURNAL VOICE OF MIDWIFERY

Artikel Penelitian

Volume 10 Nomor 1, Maret 2020 Halaman 885 - 895

PENGARUH KUALITAS SISTEM INFORMSI TERHADAP


KEPUTUSAN MANAJEMEN RS

QUALITY IMPACT AGAINST INFORMATION SYSTEMS MANAGEMENT


DECISION AT REGIONAL GENERAL HOSPITAL

Andi Nadirah Machmud1


STIKES Kurnia Jaya Persada Palopo
E-mail : andinadirah24@gmail.com, andinadirahmahmud24@gmail.com

ABSTRACT ABSTRAK
Introduction: Introduction: Hospital Pendahuluan : Institusi Rumah Sakit selalu
institutions always get pressure to improve mendapat tekanan untuk dapat memperbaiki
medical services, reduce medical errors, and pelayanan medis, mengurangi kesalahan medis,
providers will access timely information, and at penyedia akan akses informasi yang tepat
the same time should be able to monitor. To be waktu, dan pada saat yang sama harus bisa
able to fulfill these demands, the House must memonitor. Untuk dapat memenuhi tuntutan
have an integrated management information ini, rumah harus memiliki sistem informasi
system that can provide precise and accurate manajemen terintegrasi yang bisa memberikan
information. informasi tepat dan akurat.
Method : Analytical Survey with Cross Metode : Survey analitik dengan pendekatan
Sectional Study approach to analyze the Cross Sectional Study untuk menganalisis
influence of information system quality, pengaruh kualitas sistem informasi yaitu
namely availability, timely, relevant, and ketersediaan, tepat waktu, relevan, dan akurat,
accurate, to management decisions in the terhadap keputusan manajemen Di Rumah
District general Hospital Batara Guru Belopa Sakit Umum Daerah Batara Guru Belopa
Luwu District. Samples are employees and Kabupaten Luwu. Sampel yaitu pegawai serta
health workers who work in the District tenaga kesehatan yang bekerja di rumah sakit
General Hospital Belopa Luwu District as many umum daerah Belopa Kabupaten Luwu
as 68 samples. Primary data collection with sebanyak 68 sampel. Pengumpulan data primer
direct observation. dengan observasi langsung.
Results : Research shows that there is a link Hasil : Penelitian menunjukkan bahwa ada
between availability (P = 0.001), time (P = hubungan antara ketersediaan (p=0,001),
0,011), accurate (P = 0,037) and relevant (P = tepatwaktu (p=0,011), akurat (p=0,037) dan
0,020), against management decisions in the relevan (p=0,020), terhadap keputusan
Belopa District General Hospital of Luwu manajemen di Rumah Sakit Umum Daerah
County. The variable that is the highest effect Belopa Kabupaten Luwu. Adapun variabel
on the implementation of management is the yang paling tinggi pengaruhnya terhadap
availability with the value sig. P = 0,000. penerapan manajemen yaitu ketersediaan
Conclusion : There is an influence on the dengan nilai sig. p=0,000.
quality of information system to the Simpulan : Ada pengaruh kualitas sistem
management decision of RS where the most informasi terhadap keputusan manajemen RS
influential is availability. dimana yang paling berpengaruh adalah
Ketersediaan (Availability).
Keywords: Hospital Management, Accurate,
Relevant, Availability, Timely Kata Kunci : Manajemen Rumah Sakit, akurat,
relevan, ketersediaan, tepat waktu

885 ● Jurnal Voice of Midwifery, Vol. 10 No. 1, Maret 2020



PENDAHULUAN Sehingga perlunya diterapkan dengan baik
Diera-Globalisasi dan Era-Internet, sebuah Sistem Informasi Kesehatan yang
Teknologi saat ini berkembang sangat memiliki tatanan yang meliputi data,
cepat membuat pengaruh yang begitu besar informasi, indikator, prosedur, perangkat,
dalam semua lapisan kegiatan, termasuk teknologi, dan sumber daya manusia yang
dalam dunia kerja di suatu perusahaan atau saling berkaitan dan dikelolah secara
institusi, yang mengharuskan beradaptasi terpadu untuk mengarahkan tindakan atau
dengan teknologi untuk membantu kegiatan keputusan yang berguna dalam mendukung
bidang kerja masing-masing bidang. pembangunan kesehatan.
Institusi rumah sakit selalu mendapat Investasi yang luar biasa telah
tekanan untuk dapat memperbaiki dikeluarkan oleh banyak Rumah Sakit di
pelayanan medis, mengurangi kesalahan dunia untuk memperoleh sistem informasi
medis, penyediakan akses informasi yang Rumah Sakit yang terkomputerisasi.
tepat waktu, dan pada saat yang sama harus Dirumah sakit besar di Amerika,
bisa memonitor aktifitas pelayanan serta diperkirakan biaya pada setiap rumah sakit
mengendalikan biaya operasional. besar adalah sekitar 50 juta US dollar, yang
Untuk dapat memenuhi tuntutan ini, setara dengan sekitar 450 milyar rupiah
rumah sakit harus memiliki sistem (Littlejohns, wyatt, 2012).
informasi manajemen (SIM) terintegrasi Berdasarkan Hasil penilaian
yang bisa sharing informasi real-time, tepat implementasi E-Health tahun 2013 dengan
dan akurat. Sistem informasi manajemen menggunakan system perangkat penilaian
ini tidak bisa berjalan secara otomatis dari Commission On Information And
apabila tidak didukung sistem perangkat Accountability (COIA) menunjukkan
lunak (software systems) atau sistem bahwa ke enam komponen implementasi
enterprise(enterprise software) yang sudah kesehatan yaitu kebijakan, infrastruktur,
tertanam dalam server rumah sakit tersebut. aplikasi, standar, tata kelola, dan
Dalam Peraturan Menteri pengamanan sudah tersedia namun belum
Kesehatan Republik Indonesia Nomor 97 adequat sehingga masih memerlukan
Tahun 2015 tentang peta jalan system banyak penguatan.
informasi kesehatan tahun 2015-2019 Dari hasil penelitian Indra
menyatakan bahwa Kesehatan adalah Gunawan, 2013 menyatakan bahwa dari 33
keadaan sehat, baik secara fisik, mental, total responden Untuk pengetahuan tentang
spiritual maupun social yang pemahaman pelaporan SIRS Online
memungkinkan setiap orang untuk hidup sebanyak 93,33 % (28 responden) petugas
produktif secara social dan ekonomi. di masing – masing unit pelayanan di

886● Jurnal Voice of Midwifery, Vol. 10 No. 1, Maret 2020


RSUD Brebes belum mengerti dengan jelas Indonesia Sehat dengan cara meningkatkan
tentang Pelaporan SIRS Online. Untuk pelayanan kesehatan paripurna sesuai
keterampilan dari 33 respoden sebanyak dengan Visi, dan Misi Rumah Sakit Umum
96.96 % (32 responden) mengatakan bahwa Daerah Batara Guru Belopa
perlu dilakukan adanya pelatihan SIM RS Namun berdasarkan observasi awal
untuk petugas penginput SIM RS di masing yang dilakukan oleh peneliti di RSUD
– masing unit pelayanan RSUD Brebes. Batara Guru Belopa pada penerapan sistem
Permasalahan ini relevan dengan yaitu penggunaan terhadap sistem
penelitian yang dilakukan Multy (2016) informasi berkelanjutan peneliti
menyatakan bahwa adanya pengaruh yang menemukan Staf RSUD pada instalasi
signifikan antara kualitas sistem informasi Electronic Data Prosesing (EDP) masih
ditinjau dari aspek ketersediaan kurang mengetahui dan mengerti dalam
(avalaibility), ketepatan waktu (timelines), memanfaatkan Sistem Informasi
aspek relevan (relevance), aspek akurat Manajemen Rumah Sakit sehingga dalam
(accurate), aspek dapat dipercaya (reliable) mengaplikasikan sistem tersebut banyak
terhadap penerapan manajemen di RSUD terjadi kesalahan seperti pada layanan
Djafar Harun Kabupaten Kolaka Utara registrasi dan billing system yang mampu
sehingga perlunya pihak RSUD agar mengoperasikan dengan baik (tenaga
melakukan program pengembangan sistem terlatih) hanya satu orang saja.
informasi seperti pengadaan alat pengelola Adanya instalasi yang belum
data yang handal dan akurat sehingga menggunakan Modul SIMRS yang mampu
kualitas informasi yang dihasilkan dapat dikelolah oleh pihak rumah sakit secara
lebih akurat dan SDM yang terlatih teratur, hanya pada instalasi pelayanan poli
dibidang teknologi informasi dan dan pelayanan tempat tidur. Sejak mulai di
pengolahan data untuk ditempatkan di implementasikannya hingga saat ini,
masing-masing unit. SIMRS RSUD Batara Guru Belopa tidak
Ketertarikan pasien untuk rutin melakukan evaluasi.
berkunjung ke Rumah Sakit didukung Dari permasalahan yang telah di
dengan kepercayaan akan mutu pelayanan uraikan diatas maka peneliti tertarik untuk
rumah sakit. Salah satu faktor yang meneliti lebih lanjut mengenai “Pengaruh
mempengaruhi mutu pelayanan adalah Kualitas Sistem Informasi Terhadap
SIMRS. Dalam rangka peningkatan mutu Penerapan Keputusan Manajemen Rumah
pelayanan kesehatan, Rumah Sakit Umum Sakit Umum Daerah Batara Guru Belopa”
Batara Guru Belopa bertekad memberi
pelayanan sesuai kebutuhan masyarakat METODE PENELITIAN

887● Jurnal Voice of Midwifery, Vol. 10 No. 1, Maret 2020


Desain penelitian yang digunakan yang menjawab tersedianya informasi jika
adalah survey analitik dengan pendekatan diperlukan. Sedangkan dari 2 responden
Cross Sectional Study untuk menganalisis (2,9%) yang menyatakan informasi kurang
pengaruh kualitas sistem informasi yaitu tersedia di RSUD sehingga dalam
ketersediaan, tepat waktu, relevan, dan penerapan manajemen RS dalam
akurat, terhadap keputusan manajemen di pernyataan tentang ketersediaan
rumah sakit umum daerah Batara Guru (Avalaibility) tidak banyak responden yang
Belopa Kabupaten Luwu. menjawab tidak tersedia informasi jika
Sampel dalam penelitian ini yaitu diperlukan.
pegawai serta tenaga kesehatan yang Hasil analisis bivariat variabel
bekerja di rumah sakit umum daerah ketersediaan (availability) terhadap
Belopa Kabupaten Luwu sebanyak 68 penerapan manajemen didapatkan nilai
sampel. Pengumpulan data primer p=0,001dimana nilai tersebut lebih kecil
dilakukan dengan observasi langsung dari nilai p = 0,05 (<0,05). Dari hasil ini
rumah sakit, .Analisis data dengan dapat diketahui bahwa kualitas informasi
menggunakan analisis univariat, bivariat ditinjau dari ketersediaan (availability)
dan multivariat. memiliki pengaruh yang siginifikan dengan
penerapan manajemen di RSUD Batara
HASIL DAN PEMBAHASAN
Guru Belopa. Hal ini sekaligus
Berdasarkan hasil penelitian dan
menunjukkan bahwa hipotesis adanya
pengolahan data dengan menggunakan uji
pengaruh antara kualitas sistem informasi
statistik, maka setiap variabel akan dibahas
ditinjau dari aspek ketersediaan
dan diuraikan satu persatu sebagai berikut.
(availability) dengan penerapan
Pengaruh ketersediaan informasi
manajemen di RSUD Batara Guru Belopa
terhadap penerapan manajemen di
diterima.
RSUD Batara Guru Belopa
Dalam Siagian (2014) menyebutkan
Hasil analisis menunjukkan bahwa
bahwa ketersediaan (availability),
dari 68 responden diantaranya 63 (92,6%)
merupakan tersedianya informasi itu
responden menganggap bahwa informasi
sehingga informasi harus dapat diperoleh
cukup tersedia di RSUD Batara Guru
bagi orang yang hendak memanfaatkannya.
Belopa dan 3 (4,5%) responden yang
Asumsi peneliti bahwa petugas
menyatakan informasi kurang tersedia di
menyatakan informasi cukup tersedia di
RSUD Batara Guru Belopa karena dalam
RSUD Batara Guru Belopa sehingga
pernyataan tentang ketersediaan
petugas kesehatan menilai informasi yang
(Avalaibility) cukup banyak responden
ada tersedia cukup bermanfaat bila

888● Jurnal Voice of Midwifery, Vol. 10 No. 1, Maret 2020


digunakan dalam penerapan manajemen di Pengaruh informasi tepat waktu
RSUD Batara Guru Belopa. (timelines) terhadap penerapan
Informasi tidak lepas kaitannya manajemen di RSUD Batara Guru
dengan data, informasi merupakan data Belopa
yang telah diolah menjadi bentuk yang Berdasarkan hasil penelitian yang
berarti bagi penerimanya dan bermanfaat menunjukkan bahwa dari 68 responden
dalam mengambil keputusan. Dasar dari menganggap bahwa informasi Cukup Tepat
informasi adalah mengolah data dalam Waktu di RSUD Batara Guru Belopa
memperoleh data akan banyak faktor diantaranya 68 responden (100%)
penyebab kesalahan dalam mendapatkan menyatakan cukup dalam penerapan
informasi yang berkualitas misalnya tidak manajemen di RSUD dan Tidak ada
tersedianya data sesuai yang diinginkan, responden yang menyatakan kurang dalam
informasi yang diinginkan tidak tersedia penerapan manajemen di RSUD hal ini
apabila dibutuhkan. Dapat disimpulkan berdasarkan hasil distribusi pernyataan
bahwa ketersediaan informasi merupakan responden tentang tepat waktu (Timeslines)
kerangka dalam menghasilkan informasi cukup banyak responden yang menjawab
yang bermanfaat dan berguna bagi petugas tepat waktu dalam mengolah /
manajemen dalam mengambil keputusan menginput informasi di setiap bidang. Hal
yang objektif sehingga hasilnya sesuai ini berdasarkan hasil distribusi pernyataan
dengan sasaran yang diharapkan. responden tentang tepat waktu (Timeslines)
Hal ini sejalan dengan penelitian tidak ada responden yang memilih sangat
yang dilakukan oleh Delita (2015), yang tidak tepat waktunya informasi untuk
menyebutkan bahwa ketersediaan data didapatkan.
memiliki pengaruh yang signifikan Hasil analisis bivariat variabel tepat
terhadap kualitas sistem informasi waktu menunjukkan bahwa nilai
kesehatan (SIK), hal ini dapat terlihat dalam p=0,011dimana nilai tersebut lebih kecil
metode pengumpulan data yang ada pada dari nilai p = 0,05 (<0,05). Dari hasil ini
pihak-pihak terkait di puskesmas tersedia dapat diketahui bahwa kualitas informasi
dengan baik sehingga data yang telah ditinjau dari tepat waktu (timelines)
didapatkan dapat dimasukkan kedalam memiliki pengaruh yang siginifikan dengan
sistem untuk diproses dan selanjutnya penerapan manajemen di RSUD Batara
didapatkan hasil output sistem yang sangat Guru Belopa. Hal ini sekaligus
berguna untuk sistem Informasi, dan untuk menunjukkan bahwa hipotesis adanya
evaluasi kegiatan manajemen. pengaruh antara kualitas sistem informasi
ditinjau dari aspek tepat waktu (timelines)

889● Jurnal Voice of Midwifery, Vol. 10 No. 1, Maret 2020


dengan penerapan manajemen di RSUD baiknya di RSUD Batara Guru dalam
Batara Guru Belopa diterima. Asumsi mengumpulkan dan menganalisis data
peneliti bahwa petugas menyatakan untuk dijadikan sebuah informasi sehingga
informasi tepat waktu di RSUD Batara berpengaruh terhadap penerapan
Guru Belopa sehingga petugas kesehatan manajemen.
menilai informasi yang tepat waktu Selain itu juga proses penyimpanan
bermanfaat bila digunakan dalam data yang teratur dan terkoordinasi dengan
penerapan manajemen di RSUD. baik menjadi salah satu alasan informasi
Dalam Siagian (2014) menyebutkan yang ada tepat waktu sehingga berpengaruh
bahwa tepat waktu berarti informasi yang terhadap penerapan fungsi-fungsi
datang pada penerima tidak boleh manajemen. Jika informasi yang
terlambat. Informasi yang sudah usang dibutuhkan untuk laporan setiap bulannya
tidak akan mempunyai nilai lagi. Karena tidak tepat waktu maka proses manajemen
informasi merupakan landasan dalam rumah sakit tidak dapat berjalan lancar
pengambilan keputusan. Bila pengambilan namun di RSUD Batara Gurumembuat
keputusan terlambat, maka dapat berakibat laporan bulanan dan di kirim dengan tepat
fatal bagi organisasi. waktu pada minggu kedua setiap bulannya
Dalam hal ini dapat di simpulkan ke Dinas Kesehatan.
informasi seharusnya yang sampai pada Hal ini sejalan dengan Jogiyanto
penerima tidak boleh terlambat.Informasi (2010), disebutkan bahwa salah satu faktor
merupakan landasan pengambilan penting dalam dalam penilaian kualitas
keputusan.Informasi yang berkualitas dapat sistem informasi. Hal ini sejalan dengan
dikatakan mahal untuk didapatkan karena penelitian bahwa ketepatan waktu akan
harus cepat dikirim dan didapatkan berpengaruh terhadap pengambilan
sehingga memerlukan teknologi mutakhir keputusan. Apabila data yang disampaikan
untuk mendapatkan, mengolah, dan tidak tepat waktu maka akan menjadi
mengirimkannya oleh pihak pengambil kurang berguna bagi para pengambil
keputusan dapat menggunakannya dalam kebijakan, karena data sudah usang.
membuat keputusan. Informasi yang sudah usang tidak akan
Dari hasil wawancara dengan memiliki nilai lagi.
pegawai dan kepala tiap-tiap ruangan di Pengaruh informasi relevan terhadap
Rumah sakit bahwa salah satu faktor penerapan manajemen di RSUD Batara
kualitas informasi baik karena informasi Guru Belopa
cepat terproses karena setiap unit ruangan Berdasarkan hasil penelitian yang
mampu mengatur waktu yang sebaik- menunjukkan bahwa dari 68 responden

890● Jurnal Voice of Midwifery, Vol. 10 No. 1, Maret 2020


yang menganggap bahwa informasi cukup Responden yang menyatakan
relevan di RSUD Batara Guru Belopa kualitas sistem informasi cukup relevan dan
diantaranya 65 responden (95,5%) penerapan manajemen kurang hanya 3
menyatakan cukup dalam penerapan responden (4,5%). Hal ini menunjukkan
manajemen di RSUD dan 3 responden bahwa responden mampu memahami
(4,5%) menyatakan kurang dalam pentingnya informasi bagi penerapan
penerapan manajemen di RSUD hal ini manajemen sehingga ketika informasi yang
berdasarkan hasil distribusi pernyataan dihasilkan sudah relevan dengan kondisi
responden tentang relevan (relevance) yang ada di RSUD Batara Guru Belopa,
cukup banyak responden yang menjawab mereka mampu memanfaatkan informasi
informasi yang ada relevan sehingga dapat yang tersedia untuk menerapkan fungsi-
menampilkan data yang mendukung sistem fungsi manajemen selain itu juga faktor
di rumah sakit di setiap bidang. Dalam motivasi yang baik antar petugas
penerapan manajemen bedasarkan hasil menyebabkan penerapan manajemen
distribusi pernyataan responden tentang terlaksana dengan baik.
relevan (relevance) tidak ada responden Menurut Siagian (2014) relevan,
yang menyatakan informasi sangat tidak berarti informasi tersebut mempunyai
relevan. manfaat untuk pemakaiannya.Relevansi
Dari hasil analisis bivariat diperoleh informasi untuk tiap-tiap orang dengan
nilaip=0,037 (p<0,05). Dari hasil ini dapat yang satu lainnya berbeda.
diketahui bahwa ada hubungan siginifikan Dalam hal ini, informasi yang
antara kualitas sistem informasi ditinjau diperlukan adalah informasi yang benar-
dari relevan terhadap penerapan benar relavan dengan permasalahan, misi
manajemen di RSUD Batara Guru Belopa, dan tujuan dari organisasi itu
Hal ini sekaligus menunjukkan bahwa sendiri.Informasi itu relevan jika informasi
hipotesis adanya pengaruh antara informasi itu dapat mengurangi ketidakpastian,
relevan dengan penerapan manajemen di memperbaiki kemampuan pengambil
RSUD Batara Guru Belopa diterima. keputusan untuk membuat prediksi,
Asumsi peneliti bahwa petugas menyatakan mengkonfirmasi, atau memperbaiki
informasi relevan di RSUD Batara Guru ekspektasi orang sebelumnya.
Belopa, sehingga petugas kesehatan Hal ini sejalan dengan penelitian
menilai informasi relevan bermanfaat bila yang dilakukan oleh Firman (2011) yang
digunakan dalam penerapan manajemen di menyebutkan bahwa faktor sistem
RSUD Batara Guru Belopa . informasi manajemen diantaranya relevan
mempunyai pengaruh secara simultan,

891● Jurnal Voice of Midwifery, Vol. 10 No. 1, Maret 2020


positif dan signifikan terhadap efektivitas di RSUD diantaranya 7 responden (77,8%)
pengambilan keputusan pada PT. Bosowa menyatakan cukup dalam penerapan
Marga Nusantara Makassar. manajemen di RSUD dan 2 responden
Hal ini bertolak belakang dengan (22,2%) menyatakan kurang dalam
penelitian yang dilakukan oleh Multy penerapan manajemen hal ini bedasarkan
(2016), yang menyebutkan bahwa relevan, hasil distribusi pernyataan responden
tidak memiliki pengaruh yang signifikan tentang akurat (accurate) tidak ada
dengan penerapan manajemen di RSUD responden yang menyatakan informasi
Djafar Harun Kabupaten Kolaka Utara, sangat tidak akurat sehingga dapat
asumsi peneliti bahwa petugas menyatakan dikatakan instrument pengumpulan data
informasi kurang relevan di RSUD Djafar sesuai dengan standart yang ada.
Harun Kabupaten Kolaka Utara sehingga Dari hasil ini dapat diketahui bahwa
petugas kesehatan menilai informasi yang akurat informasi dinilai cukup oleh petugas
kurang relevan kurang bermanfaat bila kesehatan. Dari hasil analisis bivariat
digunakan dalam penerapan manajemen di diperoleh nilai p=0,020 (p<0,05) sehingga
RSUD Djafar Harun Kabupaten Kolaka dapat dikatakan bahwa ada pengaruh
Utara. bermakna antara kualitas sistem informasi
Pengaruh informasi akurat terhadap ditinjau dari aspek akurat (accurate)
penerapan manajemen di RSUD Batara terhadap penerapan manajemen di RSUD
Guru Belopa Batara Guru Belopa. Hasil penelitian juga
Berdasarkan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa hipotesis adanya
tercantum pada tabel menunjukkan bahwa pengaruh antara informasi akurat dengan
dari 68 responden diantaranya 67 penerapan manajemen di RSUD Batara
responden (98,5%) menyatakan cukup Guru Belopa diterima. Asumsi peneliti
dalam penerapan manajemen di RSUD dan bahwa petugas kesehatan menyatakan
1 responden (1,5%) menyatakan kurang informasi cukup akurat di RSUD sehingga
dalam penerapan manajemen di RSUD petugas kesehatan menilai informasi yang
Batara Guru Belopa, hal ini berdasarkan cukup akurat dan menyatakan cukup dalam
hasil distribusi pernyataan responden penerapan manajemennya bagi setiap
tentang akurat (accurate) cukup banyak petugas yaitu sebesar (77,8%).
responden yang menjawab informasi yang Menurut Siagian (2014), Akurat
diperoleh akurat dan dapat dimasukkan ke berarti informasi harus bebas dari
dalam sistem secara benar dan bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bisa
kesalahan dan 9 responden yang menyesatkan. Akurat juga berarti informasi
menyatakan informasi yang kurang akurat harus jelas mencerminkan maksudnya.

892● Jurnal Voice of Midwifery, Vol. 10 No. 1, Maret 2020


Informasi harus akurat karena dari sumber terhadap pemakaian kontrasepsi implant di
informasi sampai kepenerima informasi Puskesmas Maroangin Kecamatan
kemungkinan banyak terjadi gangguan Telluwanua Kota Palopo tahun 2018,
(noise) yang dapat merubah atau merusak dengan nilai ρ = ,003 < nilai α = ,05 dan
informasi tersebut. nilai kolerasi koefisien = ,359 yang artinya
Dalam hal ini informasi yang akurat memiliki hubungan kolerasi positif dengan
harus teruji kebenarannya bebas dari kekuatan kolerasi yang lemah
kesalahan atau penyimpangan dan secara
UCAPAN TERIMA KASIH/
tepat dapat mewakili kejadian atau aktivitas
ACKNOWLEDGEMENT
yang sebenarnya terjadi dilapangan.
Terima kasih kepada STIKES Kurnia
Hal ini sejalan dengan penelitian
Jaya Persada atas bantuan material yang
yang dilakukan oleh Ladolima (2009)
diberikan kepada peneliti.
menyimpulkan bahwa sistem pencatatan
dan pelaporan puskesmas di Dinkes REFERENCES
Kabupaten Timor Tengah Selatan sudah Adisasmito W, (2012). Sistem Kesehatan.
berjalan dan secara kualitas data sudah Jakarta, pt. Raja Grafindo Persada.
akurat secara optimal karena telah Ahmad Firman (2011). Pengaruh Sistem
didukung dengan aspek teknis dan non Informasi Manajemen Terhadap
teknis yang berkualitas dan memadai. Efektifitas Pengambilan Keputusan
Hal ini bertolak belakang dengan Pada Kantor PT. Bosowa Marga
penelitian yang dilakukan oleh Ferri (2014) Nusantara.
yang menyatakan bahwa output dalam Creswick, N., et al. (2011). a Qualitative
melaksanakan SP2TP di Kabupaten Analysis of Emergency Department
Karimun juga masih belum berjalan dengan Nurses’ Perceptions of The Effects of
baik yaitu : keakuratan data, kelengkapan an Integrated Clinical Information
laporan, pemanfaatan data dan laporan System. Electronic Journal of Health
SP2TP untuk perencanaan dan evaluasi Informatics 7(1): 5.
program juga belum dilakukan secara Delita, R. (2015). Pengaruh Kualitas Sistem
optimal. Informasi Kesehatan (SIK) Terhadap
Penerapan Manajemen di Puskesmas
SIMPULAN Kota Bau-bau Tahun 2015. Magister
Berdasarkan tujuan, hasil penelitian Kesehatan. Makassar, Universitas
dan pembahasan maka kesimpulan dalam Hasanuddin.
penelitian ini adalah ada pengaruh
penerapan konseling keluarga berencana

893● Jurnal Voice of Midwifery, Vol. 10 No. 1, Maret 2020


Depkes (2012).Sistem Kesehatan Nasional. Manullang (2012).Dasar-Dasar
Jakarta: Departemen Kesehatan Manajemen. Yogyakarta: Gadjah
Republik Indonesia. Mada, Press.
Ferri, A. (2014). Evaluasi Pelaksanaan Multy, S. (2016).Pengaruh Kualitas Sistem
Sistem Pencatatan Dan Pelaporan Informasi Terhadap Penerapan
Terpadu Puskesmas di Kabupaten
Karimun, Universitas Gadjah Mada. Manajemen Di Rumah Sakit Umum
Daerah (RSUD) Djafar Harun
Indra, G. (2013). Evaluasi Sistem Informasi
Kab.Kolaka Utara.
Manajemen Rumah Sakit (SIMRS)
Panitia Pengadaan Barang dan Jasa non e-
RSUD Brebes Dalam Kesiapan
procurement. 2012. Paket
Penerapan Sistem Informasi Rumah
Pembangunan Sistem Informasi
sakit (SIRS) Online Kemenkes RI
Manajemen Rumah Sakit (SIMRS)
Tahun 2013.
RS Soekanto Nomor pengadaan :
Kadir Abdul. (2014). Pengenalan Sistem
Peng/12L/VI/2012.Rspolpus.
Informasi.Yogyakarta :Andioffset
Peraturan Menteri Kesehatan, 2013. PMK
Kementerian Kesehatan Republik
No. 82 tentang Sistem Informasi
Indonesia. 2011. Peraturan menteri
Manajemen Rumah Sakit.
Kesehatan Republik Indonesia
Peraturan Menteri Kesehatan, 2015.PMK
Nomor
RI No. 97 Tahun 2015 tentang Peta
1171/MENKES/PER/VI/2011
Jalan Sistem Informasi Kesehatan.
tentang system informasi rumah
Prasetya, A. W. H. & I. E. Nugroho (2012).
sakit.
Evaluasi Implementasi Sistem
Littlejohns, K. C., dan Jane P. Laudon
Informasi Manajemen Rumah Sakit
(2012). Organization and
di RSUD Kota Yogyakarta,
Technology In The Networked
Universitas Gadjah Mada
Enterprise. Management Information
System.Sixth Edition.
Ruskan, E. L., et al. (2014). Sistem
Limbong, J. (2010). Pengembangan Sistem
Informasi Rekam Medik Pada Rumah
Informasi Rawat Inap Pelayanan
Sakit Bersalin Graha Rap Tanjung
Penyakit Dalam Guna Mendukung
Balai Karimun. Jurnal Sistem
Keputusan Manajemen pelayanan di
Informasi 3(2).
RSUD dr H Soemarno Sosroadmojo
Sartika U. (2014).Evaluasi Kinerja Sistem
Bulungan Kalimantan Timur,
Informasi Manajemen Rumah Sakit
Universitas Diponegoro.
Ditinjau Dari Persepsi Pengguna Di
RSU PKU Muhammadiyah Bantul.

894● Jurnal Voice of Midwifery, Vol. 10 No. 1, Maret 2020


Siagian P. (2014). Sistem Informasi Pieces.Jurnal Manajemen Informasi
Manajemen . Jakarta, Bumi Aksara Kesehatan Indonesia 3(1).
Siswanto (2014). Pengantar Manajemen . Zuhad, M. (2014). Implementasi Jaminan
Jakarta Bumi Aksara . Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas).
Program Pasca Sarjana UIN Sunan
Kalijaga.

Sugiyono.2014. Metode Penelitian


Kualitatif Kuantitatif dan R&D.
Alfabeta. Bandung
Widayanti, N. A. (2015). Evaluasi
Implementasi Sistem Electronic
Health Record (EHR) Di Rumah
Sakit Akademik Universitas Gadjah
Mada Berdasarkan Metode Analisis

895● Jurnal Voice of Midwifery, Vol. 10 No. 1, Maret 2020

You might also like