You are on page 1of 14

ENMAP Vol. 1 No.

2 September 2020

PEMANFAATAN FOTOGRAMETRI UNTUK MODEL 3 DIMENSI


DENGAN VISUALISASI MENGGUNAKAN TEKNOLOGI
AUGMENTED REALITY (AR)
M Mujahid Aditya Fidera a, Muhammad Ihsan b
Universitas Pendidikan Indonesia, Program Studi Survei & Pemetaan
a,b

Email: adityafidera16@gmail.com

ABSTRACT
Technological advances will continue to develop and develop in line with advances in science and have
innovations that have a positive impact on human life. One aspect that will continue to develop along with
the development of science and technology is the media in conveying information. Media, of course, is
related to the use of tools that have the ability to visualize a certain object / situation. Before visualizing
an object / situation to display information on the role of a camera or vehicle used to capture objects /
conditions on the earth's surface, it is needed. Photogrammetry is one of the suitable activities before
visualizing. In accordance with the notion of photogrammetry which is an art, science and technology in
obtaining reliable information about objects and the physical environment through the recording process.
The product of photogrammetry is a technology that can be used as a medium in conveying information.
The method used to take advantage of photogrammetric products is by combining data through processing
several software (software). In this study, the combination of Augmented Reality (AR) with 3-dimensional
digital photogrammetric products is a means of technology for interaction between humans and
computers. Because the product of photogrammetry in the form of 3 dimensions is in accordance with the
actual condition of the object on the earth's surface and Augmented Reality (AR) provides interactive
information to users, especially it is used in various activities. The process of delivering information using
technology as the medium will greatly facilitate users in the process of activities related to information.

Keywords: Photogrammetry, Augmented Reality (AR).

INTISARI
Kemajuan teknologi akan terus berkembang dan berkembang selaras dengan kemajuan ilmu
pengetahuan dan memiliki inovasi yang berdampak positif bagi kehidupan manusia. Salah satu aspek
yang akan terus berkembang seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi adalah
media dalam menyampaikan informasi. Media tentu saja berkaitan dengan penggunaan alat yang
memiliki kemampuan untuk memvisualisasikan suatu objek/keadaan tertentu. Sebelum melakukan
pemvisualisasian terhadap suatu objek/keadaan untuk menampilkan informasi peran kamera atau
wahana digunakan untuk menangkap objek/keadaan pada permukaan bumi sangat dibutuhkan.
Fotogrametri merupakan salah satu kegiatan yang cocok sebelum melakukan pemvisualisasian. Sesuai
dengan pengertian fotogrametri yang merupakan seni, ilmu dan teknologi dalam memperoleh informasi
yang terpercaya mengenai objek-objek dan lingkungan fisis melalui proses perekaman. Produk dari
fotogrametri merupakan teknologi yang dapat dimanfaatkan sebagai media dalam penyampaian
informasi. Metode yang digunakan untuk memanfaatkan produk dari fotogrametri yaitu dengan
mengkombinasikan data melalui pengolahan beberapa perangkat lunak (software). Pada penelitian ini,
kombinasi antara Augmented Reality (AR) dengan produk fotogrametri digital 3 Dimensi merupakan
sarana bagi teknologi interaksi antara manusia dengan komputer. Karena produk dari fotogrametri yang
berbentuk 3 Dimensi sudah sesuai dengan keadaan objek sebenarnya yang ada pada permukaan bumi
dan Augmented Reality (AR) memberikan informasi secara interaktif kepada pengguna terutama
dimanfaatkan dalam berbagai kegiatan. Proses penyampaian informasi yang menggunakan teknologi
sebagai medianya akan sangat memudahkan untuk penngguna dalam proses kegiatan yang berkaitan
dengan informasi

Kata kunci: Fotogrametri, Augmented Reality (AR)

Jurnal ENMAP (Environment & Mapping) 67


p-ISSN: 2745373 e-ISSN: 27453723
ENMAP Vol. 1 No.2 September 2020

1. Pendahuluan
Kemajuan teknologi akan terus penerapan kamera metrik sebagai sensor
berkembang dan berkembang selaras pemotretan. Hal ini dikarenakan pada
dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan fotogrametri metrik terdiri dari
memiliki inovasi yang berdampak positif pengukuran cermat berdasarkan foto dan
bagi kehidupan manusia (Jamun, 2018). sumber informasi lain yang pada umumnya
Pemanfaatan teknologi dalam aspek media digunakan untuk menentukan lokasi relatif
dapat dikategorikan sebagai salah satu alat titik-titik yang memungkinkan
peningkat, perantara, maupun pengantar memperoleh ukuran jarak, sudut, luas,
informasi dari pemberi informasi ke volume, elevasi, ukuran dan bentuk objek
penerima informasi untuk meningkatkan (Syauqani dkk., 2017). Penggunaan kamera
kualitas masyarakat (Ihsan & Sugandi, metrik pada fotogrametri yang hanya
2018). Teknologi juga merupakan sarana memetakan daerah kecil atau tertentu saja
bagi media digital yang menjadikan akan sangat memakan biaya dan kurang
informasi bersifat fleksibel dan informatif. efisien. Maka, Unmanned Aerial Vehicle
Media teknologi digital berdampak pada (UAV) adalah salah satu wahana yang tepat
kemajuan image processing (Ardhianto, dalam melakukan fotogrametri jarak dekat
2012). Berkembangnya teknologi image atau close range photogrammetry.
processing tidak luput dari peran kamera
sebagai wahana yang dapat digunakan
untuk menangkap suatu gambar atau suatu
kejadian. Foto pada dasarnya diambil dari
berkas sinar dari objek menjalar dan
menyerupai garis lurus menuju pusat lensa
(kamera) wahana sehingga terekam (Putra,
2016). Foto yang ditangkap melalui kamera
akan memiliki informasi digital. Gambar 1. Wahana Unmanned Aerial
Pendigitalisasian dalam media visualisasi Vehicle (UAV)
dapat menggunakan fotogrametri, dimana Sumber: https://www.seilergeo.com
pemotretan akan menghasilkan produk
berupa foto udara (Sondang, 2017). Pada fotogrametri jarak dekat,
Teknologi survey menggunakan Unmanned Aerial Vehicle (UAV)
fotogrametri telah merevolusi kemampuan dimanfaatkan untuk mendapatkan
manusia dalam merekam dan informasi dari bentuk dan struktur
mengkarakterisasi permukaan bumi bangunan atau bangunan yang sedang
(Smith dkk., 2016). dalam proses analisis (Arias dkk., 2007).
Fotogrametri merupakan kesatuan dari Objek 3 (Tiga) Dimensi pada permukaan
optic, elektronik, fotografi, matematika dan bumi didokumentasikan dan
teknologi komputer (Seker & TOZ, 2006). didigitalisasikan dengan mengintegrasikan
Fotogrametri juga merupakan seni, ilmu fotogrametri, sensor aktif dan sebagainya
dan teknologi dalam memperoleh (Suwardhi dkk., 2015). Pada pemodelan 3
informasi yang terpercaya mengenai objek- Dimensi menggunakan fotogrametri
objek dan lingkungan fisis melalui proses penentuan posisi sudut pandang kamera
perekaman yang juga didukung dengan dan pertampalan saat melakukan akuisisi
berkembangnya teknologi robotic dan diatur sedemikian rupa untuk
komputer vison, dapat menghasilkan suatu mendapatkan hasil foto yang tumpang
objek 3 (Tiga) Dimensi non terestris (Ihsan tindih satu sama lain sehingga geometri
& Sugandi, 2018). Pada fotogrametri, objek pada foto dapat diidentifikasi dengan
diperlukan berkas sinar yang sama dari proses perhitungan pada perangkat lunak
foto lainya atau yang biasa disebut dengan fotogrametri (Gruen dkk., 2012). Foto
pertampalan (Putra, 2016). Menurut udara yang dihasilkan dalam proses
(Purwanto, 2017) hasil yang baik pada akuisisi data, diolah dengan Structur from
gambar atau foto didapatkan dari

Jurnal ENMAP (Environment & Mapping) 68


p-ISSN: 2745373 e-ISSN: 27453723
ENMAP Vol. 1 No.2 September 2020

Motion (SfM) dan Multiview Stereo (MvS) berbeda dengan Virtual Reality (VR),
dan akan menghasilkan point cloud yang Augmented Reality (AR) menambahkan
berhubungan (Caroti dkk., 2017). atau melengkapi kenyataan dengan
Pertampalan akan memudahkan dalam virtualisasi sedangkan Virtual Reality (VR)
proses pengidentifikasian geometri objek menggantikan sepenuhnya kenyataan
pada pemodelan 3 (Tiga) Dimensi. dengan virtualisasi.
Metode fotogrametri ini, sangat Augmented Reality (AR) memiliki dua
memudahakan untuk mengidentifikasi metode visualisasi. Pertama, adalah
suatu objek pada permukaan bumi tanpa metode yang menggunakan marker dan
harus melakukan kontak fisik dengan objek yang kedua adalah metode yang tidak
tersebut (Husna dkk., 2016) dan menurut menggunakan marker (markerless). Pada
(Nex & Remondino, 2014), fotogrametri penerapanya, metode Markerless (tanpa
juga memungkinkan untuk mendapatkan penanda/pola) digunakan dengan tujuan
informasi spasial maupun visual secara membuat perangkat yang menerapakan
detail. Proses komputasi fotogrametri teknologi Augmented Reality (AR) lebih
digital juga dikembangkan untuk praktis, efisien, menarik dan bisa
mempermudah proses otomatis dalam digunakan dimanapun, kapanpun oleh
pengolahan produk hingga menjadi produk siapapun tanpa perlu menggunakan
digital (Fraser & Hanley, 2004). Teknologi marker (penanda/pola) (Rizky, 2012) pada
fotogrametri digital untuk pemodelan 3 (Saputro & Saputra, 2015). Dalam laporan
(Tiga) Dimensi dapat menghasilkan tingkat penelitian yang telah dilakukan oleh
tekstur yang cukup tinggi (Ihsan & Sugandi, (Yohan dkk., 2012), Augmented Reality (AR)
2018). Produk fotogrametri digital 3 (Tiga) berguna untuk menginput informasi-
Dimensi mudah diakses karena sudah infromasi yang ada pada lingkungan
terdigitalisasi. Produk fotogrametri digital sekitar maupun objek pada perencanaan
3 (Tiga) Dimensi diintegrasikan dengan pembangunan gedung baru dan diolah
teknologi virtualisasi dengan tujuan untuk menjadi inputan baru bagi dunia virtual
berinteraksi secara langsung dengan objek hingga menjadi infromasi-infromasi baru
pada permukaan bumi yaitu Augmented lain. Informasi ini divisualisasikan secara
Reality (AR). real time di dunia nyata sehingga seolah-
Menurut William R & Allan B, 2003; olah informasi tersebut nyata.
Bowo Dwi, 2012; Stephen Cawood & Mark Proses komputasi dalam hal interaksi,
Fiala, 2008 pada laporan penelitian yang menggabungkan visualisasi objek digital
dilakukan oleh (Yohan dkk., 2012). dengan dunia virtual atau maya. Dunia
Augmented Reality (AR) memiliki virtual atau maya pada Augmented Reality
pengertian sebagai sebuah istilah untuk (AR) menyajikan media informasi dan
lingkungan buatan yang menggabungkan visualisasi yang cukup baik dan
buatan komputer (dunia virtual) dengan diintegrasikan pada produk fotogrametri 3
dunia nyata pada media tertentu seperti (Tiga) Dimensi digital. Lingkungan atau
monitor/ Liquid Crystal Display (LCD)/ objek pada permukaan bumi 3 (Tiga)
Head Mounted Display sehingga terjadi Dimensi yang disimulasikan dalam bentuk
interaksi antara objek nyata tersebut maya, membantu pengguna dalam hal
dengan objek virtual. Pemvisualisasian interaksi secara lebih jelas dan nyata
secara virtual dengan Augmented Reality (Sihite dkk., 2013). Karena Augmented
(AR) membantu dalam penyampaian suatu Reality (AR) menjadikan pengguna
informasi kepada pengguna (Martono, berinteraksi langsung secara lebih jelas,
2011). Teknologi ini membuat pengguna maka pengguna juga dapat mengeksplorasi
dapat berinteraksi secara langsung dengan informasi secara langsung dari objek yang
objek karena komputer mensimulasikan disimulasikan (Nurcahyo dkk., 2015).
lingkungan sebenarnya sesuai dengan Augmented Reality (AR) memberikan
keadaan sebenarnya pada permukaan prespektif yang lebih luas terkait dengan
bumi (Sihite dkk., 2013). Menurut (Ananda aplikasi kreatif dan menampilkan
dkk., 2015) Augmented Reality (AR) visualisasi yang digunakan dalam berbagai

Jurnal ENMAP (Environment & Mapping) 69


p-ISSN: 2745373 e-ISSN: 27453723
ENMAP Vol. 1 No.2 September 2020

bidang seperti perdagangan, pameran,


pelatihan, seni, rehabilitasi, hiburan, dan
pendidikan. Misal, dalam dunia
kedokteran, Augmented Reality (AR) juga
memiliki peluang besar. Augmented Reality
(AR) digunakan secara langsung pada
manusia, sehingga manusia mampu
mengetahui organ-organ tubuh maupun
objek lain yang disimulasikan (Nurcahyo
dkk., 2015). Sedangkan, dalam pendidikan Gambar 2. Model 3 Dimensi Candi
menurut (Jamun, 2018) berkembangnya Borobudur
ilmu pengetahuan dan teknologi pada Sumber: (Suwardhi dkk., 2015)
pendidikan memiliki dampak positif yaitu Salah satu situs sejarah di Indonesia adalah
pendidikan dapat dengan mudah dilakukan Kompleks Candi Arjuna yang terletak di
dengan menggunakan media-media Desa Dieng Kulon, Kecamatan Batur,
teknologi seperti komputer yang berfungsi Kabupaten Banjarnegara. Candi
mengolah data dengan memanfaatkan merupakan objek pada permukaan bumi
berbagai progam untuk melaksanakan dan merupakan warisan budaya yang
pendidikan. Dalam bidang sejarah, memiliki nilai sejarah dan ilmu
pengintegrasian produk 3 (Tiga) Dimensi pengetahuan (Pratomo dkk., 2018).
dari fotogrametri dengan Augmented Kompleks Candi Arjuna pada Kompleks
Reality (AR) mamapu memvisualisasikan Candi Dieng adalah salah satu warisan
objek-objek bersejarah secara detail budaya yang layak untuk dimanfaatkan
(Suryani, 2016). Hal ini akan membuat dalam penyempaian informasi sejarah.
informasi yang dihasilkan sangat efektif Konten media visual, virtual dan audio
dan interaktif karena penerima informasi pada proses penyampaian informasi
akan secara langsung berinteraksi dengan sejarah juga akan bermanfaat sebagai
objek. Pada penelitian ini, objek yang penarik perhatian dan membuat konsisten
digunakan adalah salah satu bangunan dalam menjaga konsentrasi. Produk
bersejarah di Indonesia. fotogrametri digital 3 (Tiga) Dimensi yang
Objek-objek bersejarah di Indonesia diintegrasikan dengan Augmented Reality
yang dapat digunakan sebagai media dalam (AR) akan menyajikan informasi yang ada
menyampaikan inormasi sejarah salah satu pada Kompleks Candi Arjuna secara
contohnya adalah Candi. Bangunan informatif sesuai dengan keadaan aslinya
bersejarah yang sudah dimodelkan 3 (Tiga) dan interakif merupakan hasil dari
Dimensi akan memudahkan penerima pemanfaatan teknologi dalam bidang
informasi dalam menggali informasi detail virtual.
dan mendalam. Dengan proses komputasi
objek-objek bersejarah dapat 2. Metode
divisualisasikan secara detail sehingga
informasi tersampaikan dengan baik Metode yang digunakan dalam
(Suryani, 2016). Salah satunya adalah penelitian ini adalah metode pengolahan
penelitian yang dilakukan oleh (Suwardhi data dan menjadikan hasil survey lapangan
dkk., 2015) yang telah memodelkan Candi sebagai objek yang akan menghasilkan
Borobudur. Objek tersebut dapat produk penelitian Jenis penelitian yang
memudahkan penerima informasi untuk digunakan adalah penelitian kualitatif,
mengidentifikasi kondisi Candi Borobudur yaitu penelitian yang menghasilkan
tanpa harus melakukan observasi langsung informasi baru didalam produk penelitian
di lapangan. dan penjelasa deskriptif menggunakan
metode studi pustaka yang menggunakan
jurnal dan artikel ilmiah lainya sebagai
acuan dalam tulisan. Metode kualitatif
bersifat deskriptif detail dan mendalam

Jurnal ENMAP (Environment & Mapping) 70


p-ISSN: 2745373 e-ISSN: 27453723
ENMAP Vol. 1 No.2 September 2020

sehingga akan memuat banyak referensi agar menjadi point cloud yang
jurnal atau artikel yang terkait. Hal ini tergabung dalam satu objek
dipilih guna menghasilkan hasil yang dikarenakan berkas sinar yang sama
memiliki informasi akurat. dari masing-masing foto (Caroti dkk.,
Lokasi penelitian berada di Kawasan 2017). Proses ini dikenal dengan
Kompleks Candi Arjuna. Candi Arjuna Align Photo. Hasil dari point cloud
adalah bagian dari Kompleks percandian yang tergabung akan diproses
yang berada pada Desa Dieng Kulon, kembali dengan melakukan build
Kecamatan Batur, Kabupaten dense cloud untuk membentuk point
Banjarnegara. Kompleks Candi Arjuna cloud agar mendekati bentuk objek
memiliki luas 1 hektare. Candi Arjuna dengan bentuk point. Setelah objek 3
terletak pada koordinat 7°12'18" Lintang (Tiga) Dimensi terlihat, dilajutkan
Selatan dan 109°54'24.25" Bujur Timur. dengan membentuk muka dari objek
Kompleks Candi Arjuna terletak disebelah 3 (Tiga) Dimensi menggunakan Build
timur talaga Merdada. Di kompleks Candi Mesh. Pada Build Mesh, hasil dari
Arjuna juga terdapat Candi Semar, Candi Build Dense Cloud yang masih
Srikandi, Candi Puntadewa dan Candi berbentuk point diratakan sehingga
Sembadra Pada penelitian ini produk 3 menjadi bentuk objek. Proses
(Tiga) Dimensi dari fotogrametri penajaman warna objek dilakukan
divisualisasikan dengan menggunakan dengan menggunakan Build Texture.
Augmented Reality (AR) . Untuk melakukan Teknik Pengolahan data akan
penelitian yang berjudul “Pemanfaatan menghasilkan produk berupa
Fotogrametri untuk Model 3 Dimensi fotogrametri 3 (Tiga) Dimensi
dengan Visualisasi Menggunakan Kompleks Candi Arjuna. Data produk
Teknologi Augmented Reality (AR)” langkah 3 (Tiga) Dimensi Kompleks Candi
penelitian yang akan dilakukan adalah Arjuna nantinya akan memiliki
seperti dibawah ini: format file .obj untuk di import
kedalam perangkat lunak Cloud
a. Teknik Pengambilan Data Compare. Pada perangkat lunak
Kompleks Candi Arjuna telah Cloud Compare, file berformat .obj
diakuisisi dengan metode akan disegmentasi dengan tujuan
Fotogrametri menggunakan untuk merapihkan dan memfilter
Unmanned Aerial Vehicle (UAV). Data wilayah yang akan digunakan untuk
hasil akuisisi berupa foto udara divisualisasikan sebagai objek
dengan jumlah 143 Foto yang pembelajaran. Sesuai dengan
memiliki overlap dan sidelap yang keunggulan fotogrametri digital 3
menggunakan teknik pengambilan (Tiga) Dimensi objek yang
foto dengan metode Circular. divisualisasikan akan memudahkan
untuk identifikasi dan analisis (Ihsan
b. Teknik Pengolahan Data & Sugandi, 2018). Maka dari itu,
Pengolahan data pada penelitian ini produk disegmentasi agar
dilakukan dengan beberapa software mendapatkan visualisasi yang baik
dengan masing-masing fungsinya. dan jelas agar menjadi media
Teknik Pengolahan merupakan visualisasi dan media informasi yang
bagian yang terpenting dalam baik pula. Augmented Reality (AR)
penelitian ini. Pengolahan hasil digunakan dalam pengolahan data
akuisisi data fotogrametri Kompleks sebagai media pemvisualisasian
Candi Arjuna dilakukan dengan secara virtual dan termasuk kedalam
menggunakan perangkat lunak image processing (Ardhianto, 2012).
Agisoft Metashape. Pada Agisoft Teknik image processing pada
Metashape hasil akuisisi Augmented Reality (AR)
digabungkan dengan menggunakan menggunakan perangkat lunak Unity
konsep Structur from Motion (SfM) 3D dan dibantu menggunakan

Jurnal ENMAP (Environment & Mapping) 71


p-ISSN: 2745373 e-ISSN: 27453723
ENMAP Vol. 1 No.2 September 2020

perangkat lunak Visual Studio 2019. pemvisualisasian produk penelitian


Unity 3D sebagai pengolahan ini. Perangkat android merupakan
visualisasi produk fotogrametri 3 media dalam penyajian produk yang
(Tiga) Dimensi. Pemvisualisasian ini akan dihasilkan.
dilakukan sebagai penggabungan
dunia maya dengan lingkungan atau 3. Hasil & Pembahasan
keadaan nyata pada permukaan Produk Fotogrametri Digital 3 (Tiga)
bumi (Martono, 2011). Perangkat Dimensi
lunak Unity 3D juga digunakan Produk fotogrametri digital 3 (Tiga)
sebagai penghasil aplikasi berformat Dimensi pada penelitian ini diakuisisi pada
.apk yang akan diinput kedalam tahun 2017. Proses akuisisi dilakukan
Android untuk pemvisualisasian langsung di lapangan (Kompleks Candi
produk. Sedangkan, perangkat lunak Arjuna, Desa Dieng Kulon, Kecamatan
Visual Studio 2019 digunakan sebagai Batur, Kabupaten Banjarnegara.
pengolah Markerless Augmented KompleksCandi Arjuna diakuisisi
Reality (AR) yang akan membantu menggunakan drone DJI Phantom 4 Pro.
pemvisualisasian pada objek ketika Drone ini merupakan wahana yang
telah menjadi produk tanpa termasuk Unmanned Aerial Vehicle (UAV)
penanda/marker. Pengolahan pada karena pesawat ini terbang tanpa awak.
Visual Studio 2019 menggunakan Akuisisi dilakukan dengan ketinggian
salah satu asset yang ada pada kurang lebih 40 meter dari permukaan
software Unity 3D sebagai objek tanah. Akuisisi ini juga dibantu oleh salah
untuk arah kamera utama. Script satu software untuk melakukan akuisisi
pada software Visual Studio 2019 dengan wahana drone DJI Phantom 4 Pro
akan menjadikan objek pada arah yaitu Pix4D menggunakan metode
kamera utama sebagai target Cirucular. Pada metode Circular sudut
sehingga kamera utama akan kamera ditentukan secara manual dan
mengenal objek tersebut sebagai berpengaruh terhadap pertampalan yang
marker. Markerless Augmented akan dihasilkan. Jika sudut kamera kecil
Reality (AR) akan diaplikasikan maka persentase pertampalan akan
untuk panca indra penglihatan, semakin tinggi. Standar sudut metode
pendengaran dan sebagai media Circular adalah 10°. Akuisisi data yang
dalam menyampaikan informasi. dilakukan di Kompleks Candi Arjuna Dieng
c. Teknik Penyajian Data ini mengasilkan 143 Foto udara.
Teknik penyajian data dalam
penelitian ini menggunakan
perangkat android sebagai media
dalam pemvisualisasian produk. File
berformat .apk hasil dari pengolahan
pada Unity 3D, di import kedalam
android sesuai dengan sistem
android yang telah dihasilkan oleh
perangkat lunak Unity 3D. Perangkat
Gambar 3. Metode Circular pada
lunak Visual Studio 2019 yang
aplikasi PIX4D
berperan sebagai pembentuk pola
Sumber;https://support.pix4d.com/h
atau marker yang akan dijadikan
arah kamera utama, membantu c/en-us/articles/115002496226-iOS-
Circular-Mission-Settings
pengolahan dan penyajian data tanpa
menggunakan marker/markerless. Data hasil dari akuisisi berupa 143 foto
udara diolah dengan menggunakan
Pola-pola/asset yang dapat dijadikan
pada software Unity 3D dapat software Agisoft Metashape. Data akuisisi
ini olah sesuai dengan teknik pengolahan
dijadikan sebagai tergaet Markerless
Augmented Reality untuk data yang berada pada langkah penelitian.

Jurnal ENMAP (Environment & Mapping) 72


p-ISSN: 2745373 e-ISSN: 27453723
ENMAP Vol. 1 No.2 September 2020

Hasil dari data yang diolah menggunakan melenceng jauh dari objek yang
Agisoft Metashape adalah berupa hasil utama akan dihapus dengan
Alignment Photo, hasil dari Build Dense menggunakan Rectangular
Cloud, hasil dari Build Mesh, hasil dari Build Selection. Pengaturan yang
Texture dan hasil segmentasi yang digunakan pada saat pengolahan
dilakukan menggunakan software Cloud Build Dense Clouds yaitu Quality;
Compare. High, Depth Filtering; Aggressive
a. Alignmemt Photo, proses ini dan mencentang Checklist box;
dilakukan menggunakan software Calculate point colors. Hasil Build
Agisoft Metashape dan Dense Clouds yang memiliki kualitas
menghasilkan tie point yang telah tinggi juga akan mempermudah
teridentifikasi secara otomatis pengolahan pada Build Mesh karena
menggunakan algoritma. Algoritma pada proses ini point clouds
ini akan berfungsi untuk mengenali digunakan sebagai sumber data
titik-titik yang mempunyai untuk menginterpolasi atau
kesamaan nilai pixel dan akan merekonstruksi sehingga menjadi
memodelkan kedalam model 3 bentuk 3 (Tiga) Dimensi. Build
(Tiga) Dimensi. Pada pengolahan Dense Clouds yang berkualitas
data ini, Alignment Photo dilakukan tinggi akan menghasilkan objek
dengan akurasi medium, seperti pada Gambar 5 dibawah ini.
mencentang checklist box Generic
preselection dan Reference
preselection, Key Point Limit;
60,000, Tie Point Limit; 0 dan
mencentang checklist box Adptive
camera model fitting. Hasilnya
adalah seperti pada Gambar 4.
dibawah ini.

Gambar 5. Hasil pengolahan Build Dense


Clouds dan filterisasi pada Agisoft
Metashape
Sumber: Pengolahan Pribadi

Gambar 4. Hasil Alignment Photo c. Build Mesh merupakan proses


pada Agisoft Metashape terakhir pada software Agisoft
Sumber: Pengolahan Pribadi Metashape dengan melakukan
interpolasi dan rekronstruksi dari
b. Build Dense Clouds, proses ini kumpulan tie point atau dense
merupakan lanjutan dari proses clouds sehingga membentuk bidang
sebelumnya yaitu Alignment Photo. permukaan yang saling menutupi.
Build Dense Clouds menggabungkan Pengaturan yang digunakan pada
point-point yang sudah dihasilkan proses Build Mesh yaitu Source
oleh Alignment Photo dengan data; Dense Cloud, Surface type;
menginterpolasi point-point Arbitary (3D), Face count; High
tersebut hingga membentuk suatu (7,911,137) Interpolation; Enabled,
objek 3 (Tiga) Dimensi yang masih Point Classes; All dan mencentang
berupa point clouds. Setelah Checklist; Calculate vertex colors.
mendapatkan hasil dari proses Pada tahap ini, produk fotogrametri
Build Dense Cloud, point clouds yang digital 3 (Tiga) Dimensi sudah

Jurnal ENMAP (Environment & Mapping) 73


p-ISSN: 2745373 e-ISSN: 27453723
ENMAP Vol. 1 No.2 September 2020

terlihat. Hasilnya seperti pada menggunakan Augmented Reality


Gambar 6 dibawah ini. (AR) memiliki kualitas yang baik.
Hasil dari segmentasi pada
pengolahan foto ini merupakan
produk fotogrametri digital 3
(Tiga) Dimensi Produk
fotogrametri digital 3 (Tiga)
Dimensi adalah seperti pada
Gambar 8 dibawah ini.

Gambar 6. Hasil pengolahan Build


Mesh pada Agisoft Metashape
Sumber: Pengolahan Pribadi

d. Build Texture, tahapan ini


membentuk model 3 (Tiga) Gambar 8. Hasil pengolahan
Dimensi dari keseluruhan area Segmentation pada Cloud Compare
yang terekam dalam kamera Sumber: Pengolahan Pribadi
terutama objek yang akan
dimodelkan kedalam 3 (Tiga) A. Produk Augmented Reality (AR)
Dimensi. Pada Build Texture,
pengaturan yang digunakan yaitu Produk Augmented Reality (AR) adalah
Mapping mode; Orthophoto, hasil kombinasi dari produk fotogrametri
Blending Mode; Mosaic, Texture digital 3 (Tiga) Dimensi dengan teknologi
size/Count; 4096x1, checklist box; interaksi yaitu Augmented Reality (AR)
Enabled hole filling and Enabled yang dapat dimanfaatkan dalam berbagai
Ghosting filter. Hal ini dimaksudkan macam kegiatan. Augmented Reality (AR)
dengan tujuan agar warna dan diolah dengan menggunakan software
texture pada model 3 (Tiga) Unity 3D. Pada software Unity 3D, produk
Dimensi mendekati warna objek fotogrametri digital 3 (Tiga) Dimensi yang
sebenarnya pada permukaan bumi. akan divisualisasikan diletakan diantara
objek 3 (Tiga) Dimensi yang berasal dari
Unity 3D (Quad) dan kamera utama (Main
Camera). Kamera utama (Main Camera)
yang digunakan untuk memvisualisasikan
produk dari fotogrametri digital 3 (Tiga)
Dimensi diatur menggunakan C# script
yang ditambahkan secara manual dan
diolah menggunakan Visual Studio 2019.
Pada pengolahan Augmented Reality (AR)
Gambar 7. Hasil pengolahan Build menggunakan software Unity 3D, ada
beberapa komponen yang dibutuhkan
Texture pada Agisoft Metashape
Sumber: Pengolahan Pribadi sehingga menghasilkan produk yang
berkualitas yaitu sebagai berikut.
e. Segmentasi dilakukan pada a. Markerless C# Script, Script ini
software Cloud Compare untuk diinput kedalam Main Camera yang
ada pada Asset di dalam software
merapihkan produk fotogrametri
Unity 3D komponen baru. Pada
digital 3 (Tiga) Dimensi agar ketika
Script, disebutkan; “Public
memvisualisasikan produk
GameObject webCameraPlane” dan

Jurnal ENMAP (Environment & Mapping) 74


p-ISSN: 2745373 e-ISSN: 27453723
ENMAP Vol. 1 No.2 September 2020

akan menghasilkan komponen Vector3(0f, 0f, 20f) *


baru yaitu Web Camera Plane di Time.deltaTime);” yang berarti aka
dalam menu Inspector Main nada transfotmasi berupa rotasi
Camera. Web Camera Plane dengan pilihan x, y, z. Karena rotasi
berisikan Game Object yaitu Quad. memiliki “new Vector3 (0f, 0f, 20f)
Maka, Quad diatur sebagai maka posisi “z” pada animation
gambaran rencana untuk produk ini akan berotasi dan
bekerjanya kamera. Selanjutnya, memiliki kecepatan berotasi 20. *
pada Script disebutkan Time.deltaTime); akan membuat
“WebCamTexture objek bergerak pada kecepatan
webCameraTexture = new yang sama disetiap device yang
WebCamTexture();” berarti digunakan. Dieng akan terlihat.
membuat WebCameTexture baru Produk yang dihasilkan dari C#
dan diikuti oleh webCameraPlane . Script untuk Unity 3D adalah rotasi
Get Component <MeshRenderer> () . dari visualisasi Kompleks Candi
Material . main Texture = Arjuna Dieng pada Augmented
webCameraTexture; web Camera Reality (AR).
Texture . Play(); berarti Web
Camera Texture tersebut c. Backsound, pada pengolahan di
digunakan untuk Main Texture dari dalam software Unity 3D backsound
Web Camera Plane yang sudah digunakan sebagai media audio
dibuat sebelumnya dan akan “Play” yang memuat informasi dari
kamera dengan script tersebut. visualisasi Kompleks Candi Arjuna
GameObject cameraParent = new Dieng. Backsound berdurasi 3
GameObject("camParent"); menit 38 detik dan berkualitas
cameraParent.transform.position = cukup baik. Backsound bersifat
this.transform.position; interaktif karena media audio
this.transform.parent = merupakan media yang dapat
cameraParent.transform; didengar.
cameraParent.transform.Rotate
(Vector3.right, 90); C# Script ini d. Build APK, Augmented Reality (AR)
pada dasarnya akan mengontrol yang sudah diolah dan sudah
bahwa script tidak melenceng atau berbentuk produk untuk
masih berada di mobile platform divisualisasikan akan ditampilkan
yang akan membuat camera parent secara virtual menggunakan device
object dan akan mengatur posisi Android. Produk ini adalah hasil
kamera utama (main camera). C# akhir dari penelitian yang
Script berfungsi untuk membuat dilakukan. Hasil akhir berupa
produk Augmented Reality (AR) produk fotogrametri digital 3
tanpa menggunakan marker atau (Tiga) Dimensi (Kompleks Candi
markerless. Arjuna Dieng) yang di
virtualisasikan menggunakan
b. Rotation C# Script juga digunakan Augmented Reality (AR) dan dapat
untuk mengatur dan mengontrol dijadikan sebagai media dalam
animasi yang digunakan untuk berbagai macam kegiatan yang
merotasi objek agar masing-masing berkaitan dengan informasi.
sisi dari objek dapat terlihat
dengan jelas. Metode update(); Produk dari fotogrametri digital 3
pada C# Script adalah metode yang (Tiga) Dimensi yang sudah dapat
digunakan untuk mengatur dan dikombinasikan adalah produk yang
mengontrol animasi rotasi pada memiliki kualitas baik. Hal ini,
Unity 3D. Pada C# Script berpengaruh untuk pemvisualisasian
disebutkan“transform.Rotate(new menggunakan dunia virtual karena objek

Jurnal ENMAP (Environment & Mapping) 75


p-ISSN: 2745373 e-ISSN: 27453723
ENMAP Vol. 1 No.2 September 2020

akan digunakan sebagai media dalam


menyampaikan informasi harus jelas dan
memuat data yang valid. Gambar 9
merupakan hasil dari pengolahan produk
fotogrametri digital 3 (Tiga) Dimensi
dengan Augmented Reality (AR) pada
software Unity3D.

Gambar 9 Hasil Markerless Augmented Gambar 10 Penyebab kurang


Reality (AR) pada Unity3D. sempurnanya produk fotogrametri digital
Sumber: Pengolahan Pribadi 3 (Tiga) Dimensi
Sumber: Pengolahan Pribadi

Produk yang dihasilkan sebuah Gambar 10 (a) menunjukan bahwa


teknologi interaksi yang dapat dijadikan kamera tidak mencakup seluruh wilayah
sebagai media dalam menyampaikan yang akan dimodelkan kedalam 3 (Tiga)
informasi kepada pengguna. Produk yang Dimensi. Gambar 10 (b) merupakan hasil
dihasilkan ini merupakan hasil kombinasi akhir dari pengolahan pada software
dari dua sumber yang berbeda. Metode Agisoft Metashape yang juga merupakan
fotogrametri, merupakan metode yang akibat dari kurangnya cakupan wilayah
cukup efisien untuk melakukan pemodelan akuisisi data dan distorsi sehingga
3 (Tiga) Dimensi. Hal ini dibuktikan dengan menyebabkan objek tidak terbentuk
produk yang dihasilkan pada penelitian ini. sempurna. Salah satu cara untuk
Wahana (Drone DJI Phantom 4 Pro) yang meminimalisir kurangnya wilayah cakupan
digunakan untuk menghasilkan produk adalah dengan memperhatikan metode
fotogrametri sangat mudah dioperasikan terbang dan Area of Interest (AoI) pada saat
karena menggunakan metode terbang melakukan akuisisi. Hal ini akan
Circular dengan autopilot yang ada pada mengakibatkan kurang terlihat jelasnya
Pix4D. Proses akuisisi dilakukan dengan tekstur dan bentuk pada objek.
ketinggian ±40 Meter. Metode terbang
Circular, tinggi terbang, angle kamera saat Pengolahan pada software Agisoft
terbang memiliki kekurangan yaitu Metashape adalah salah satu hal yang
menyebabkan distorsi pada hasil akuisisi sangat berpengaruh terhadap produk
dan akan berpengaruh terhadap kualitas fotogrametri digital 3 (Tiga) Dimensi yang
model 3 (Tiga) Dimensi. Pada Gambar 10 di akan dihasilkan. Pada produk fotogrametri
bawah merupakan salah satu contoh digital 3 (Tiga) Dimensi Candi Arjuna Dieng
distorsi yang terjadi pada saat melakukan rata-rata kualitas pada pengolahan adalah
akuisisi data Kompleks Candi Arjuna Dieng. dengan menggunakan kualitas tinggi yaitu
medium sampai dengan higest. Proses
Alignment Photo yang menggunakan
setting 60,00 Key Point Limit akan
menghasilkan point-point yang cukup rapat
dan berpengaruh terhadap proses
selanjutnya. Hasil yang berupa model 3
(Tiga) Dimensi Kompleks Candi Arjuna

Jurnal ENMAP (Environment & Mapping) 76


p-ISSN: 2745373 e-ISSN: 27453723
ENMAP Vol. 1 No.2 September 2020

Dieng akan nampak seperti keadaan yang informasi atau pengguna dapat memiliki
sebenarnya pada permukaan bumi kepuasan visual ketika melihat objek
dikarenakan proses yang memiliki kualitas secara detail atau keseluruhan. Sedangkan,
tinggi tersebut. Terlebih, jika objek ini akan backsound digunakan sebagai media audio
dijadikan sebagai media dalam untuk informasi yang memuat data valid
menyampaikan informasi kepada terkait dengan model 3 (Tiga) Dimensi
pengguna. Maka, Kompleks Candi Arjuna Kompleks Candi Arjuna Dieng. Hal ini
Dieng sudah seharusnya diakuisisi dengan ditujukan agar ketika proses
baik dan diolah dengan kualitas yang tinggi pemvisualisasian berlangsung, produk
agar penerima informasi mendapatakan Markerless Augmented Reality (AR) dapat
pengalaman visualisasi yang baik. memberikan pengalaman visual yang
Visualisasi pada produk penelitian ini bersifat interaktif dan informatif.
dibuat menarik dengan menambahkan Proses dalam menyampaikan informasi
teknologi interaksi di dalamnya. Teknologi yang menggunakan teknologi sebagai
interaksi pastinya membuat alat atau medianya akan sangat memudahkan untuk
device yang digunakan bersifat interaktif seluruh penerima informasi/pengguna
dengan pengguna. Augmented Reality (AR) (User). Media informasi yang menggunakan
adalah teknologi interaksi yang digunakan objek 3 (Tiga) Dimensi (Kompleks Candi
dalam produk penelitian ini. Augmented Arjuna Dieng) dan Augmented Reality (AR)
Reality (AR) yang diolah dengan menampilkan seluruh informasi atau data
menggunakan software Unity 3D dibuat yang ada pada bentuk fisik objek tersebut.
dengan tidak menggunakan marker atau Dalam media informasi yang menampilan
biasa disebut dengan Markerless visualisasi objek tersebut akan memuat
Augmented Reality (AR). Pada produk informasi yang visible (mudah dilihat, jelas,
Augmented Reality (AR) memiliki dan memiliki keterbacaan tinggi), menarik
kekurangan dan kelebihan. (memuat pesan yang tersampaikan dengan
Kekurangan pada produk Markerless baik) dan berguna (sebagai alat untuk
Augmented Reality (AR) yaitu posisi kamera mencapai tujuan dalam menyampaikan
yang harus berada pada suatu angle/sudut informasiyang diinginkan dan menjaga
pandang kamera tertentu tergantung dari keberlangsungan proses pemvisualisaian).
pengaturan yang dilakukan terhadap posisi Informasi-informasi terkait dengan model
kamera. Pengaturan angle/sudut pandang 3 (Tiga) Dimensi dari Kompleks Candi
kamera masih belum ditemukan secara Arjuna Dieng yang digunakan sebagai
jelas. Namun, dengan Markerless media dalam penyampaian informasi
Augmented Reality (AR) ini dapat dipaparkan seiring dengan bekerjanya
mendukung produk fotogrametri digital 3 produk dari penelitian ini. Informasi
(Tiga) Dimensi sehingga menjadi sebuah berupa data sejarah awal ditemukan,
media dalam menyampaikan informasi kondisi pada saat awal ditemukan, oleh
dengan visualisasi yang baik. Sedangkan siapa situs tersebut ditemukan dan
salah satu kelebihan pada Markerless beberapa fakta sejarah lainya dari
Augmented Reality (AR) yaitu bersifat Kompleks Candi Arjuna Dieng. Produk
fleksibel atau dapat digunakan dimana saja, fotogrametri yang diintegrasikan dengan
kapan saja dan oleh siapa saja tanpa harus teknologi Augmented Reality (AR) akan
menggunakan marker. Komponen- memvisualisasikan sebuah objek 3 (Tiga)
komponen seperti animasi dan backsound Dimensi yang bersifat interaktif dan
juga ditambahkan kedalam produk ini informatif.
sehingga dapat menambah interaksi antara
pengguna dengan perangkat. Animasi
digunakan agar model 3 (Tiga) Dimensi
yang divisualisasikan terlihat secara 360°.
Hal ini ditujukan agar pada saat produk
dijadikan sebagai media dalam
menyampaikan informasi, penerima

Jurnal ENMAP (Environment & Mapping) 77


p-ISSN: 2745373 e-ISSN: 27453723
ENMAP Vol. 1 No.2 September 2020

3. Produk yang dihasilkan adalah


Markerless Augmented Reality
(AR) yang bersifat fleksibel. Sebuah
produk yang merupakan kombinasi
dari dua sumber yang berbeda
yaitu produk dari fotogrametri
digital 3 (Tiga) Dimensi dan produk
Augmented Reality (AR). Produk
yang sudah dikombinasikan ini
juga dapat dimanfaatkan dalam
berbagai kegiatan ilmiah dan
berperan sebagai media dalam
penyampaian informasi.

Daftar Rujukan
Gambar 11. Produk dari penelitian
Pemanfaatan Fotogrametri untuk Model 3 Adami, F. Z., & Budihartanti, C. (2016).
Dimensi dengan Visualisasi menggunakan PENERAPAN TEKNOLOGI
Augmented Reality (AR) AUGMENTED REALITY PADA MEDIA
PEMBELAJARAN SISTEM
4. Simpulan PENCERNAAN BERBASIS ANDROID. 1,
10.
Setelah menyelesaikan Penelitian yang Ananda, T. A., Safriadi, N., & Sukamto, A. S.
berjudul “Pemanfaatan Fotogrametri untuk (2015). Penerapan Augmented
Model 3 Dimensi dengan Visualisasi Reality Sebagai Media Pembelajaran
Menggunakan Teknologi Augmented Mengenal Planet-Planet Di Tata
Reality (AR)” dapat ditarik kesimpulan Surya. 1(1), 6.
sebagai berikut: Ardhianto, E. (2012). Augmented Reality
1. Teknologi fotogrametri dapat Objek 3 Dimensi dengan Perangkat
dimanfaatkan sebagai media dalam Artoolkit dan Blender. 17, 11.
melakukan pemodelan 3 (Tiga) Arias, P., Carlos Caamaño, J., Lorenzo, H., &
Dimensi pada objek eksisting pada Armesto, J. (2007). 3D Modeling and
permukaan bumi. Pemanfaatan ini Section Properties of Ancient
dilakukan untuk mengintegrasikan Irregular Timber Structures by
foto dengan komputer agar Means of Digital Photogrammetry.
memiliki informasi digital sehingga Computer-Aided Civil and
dapat menampilkan visualisasi Infrastructure Engineering, 22(8),
dengan keadaan objek sebenarnya 597–611.
yang ada pada perrmukaan bumi. https://doi.org/10.1111/j.1467-
8667.2007.00512.x
2. Teknologi forogrametri yang sudah Caroti, G., Piemonte, A., & Nespoli, R.
terdigitalisasi dapat dengan mudah (2017). UAV-Borne
diakses dengan dikombinasikan photogrammetry: A low cost 3D
dengan teknologi interaksi yaitu surveying methodology for
Augmented Reality (AR). Model 3 cartographic update. MATEC Web of
(Tiga) Dimensi dari Kompleks Conferences, 120, 09005.
Candi Arjuna Dieng yang di https://doi.org/10.1051/matecconf
intregasikan dengan teknologi /201712009005
Augmented Reality (AR) juga Fraser, C. S., & Hanley, H. B. (2004).
menjadikan objek tersebut bersifat DEVELOPMENTS IN CLOSE-RANGE
interaktif, informatif dan lebih PHOTOGRAMMETRY FOR 3D
mudah diakses.

Jurnal ENMAP (Environment & Mapping) 78


p-ISSN: 2745373 e-ISSN: 27453723
ENMAP Vol. 1 No.2 September 2020

MODELLING: THE iWitness EXAMPLE. CANDI JAWI DENGAN METODE


4. STRUCTURE FROM MOTION (SFM)
Gruen, A., Zhang, Z., & Eisenbeiss, H. (2012). FOTO UDARA. 7.
UAV PHOTOGRAMMETRY IN Purwanto, T. H. (2017). Pemanfaatan Foto
REMOTE AREAS &ndash; 3D Udara Format Kecil untuk Ekstraksi
MODELING OF DRAPHAM DZONG Digital Elevation Model dengan
BHUTAN. ISPRS - International Metode Stereoplotting. Majalah
Archives of the Photogrammetry, Geografi Indonesia, 31(1), 73.
Remote Sensing and Spatial https://doi.org/10.22146/mgi.2424
Information Sciences, XXXIX-B1, 375– 6
379. Putra, A. R. (2016). PEMODELAN 3D
https://doi.org/10.5194/isprsarchiv DENGAN MENGGUNAKAN METODE
es-XXXIX-B1-375-2012 STRUCTURE FROM MOTION DAN
Hadi, R. H., Abed, F. M., & Mustafa, M. T. TERRESTRIAL LASER SCANNING.
(2019). Virtual Reality Urban 102.
Modeling from Hybrid Image-based Rachma, Y. S., Prasetyo, Y., & Yuwono, B. D.
Sensors. Scholars Journal of (2018). ANALISIS AKURASI
Engineering and Technology, 10. KETELITIAN VERTIKAL
https://doi.org/10.21276/sjet.2019. MENGGUNAKAN FOTO UDARA HASIL
7.5.4 PEMOTRETAN PESAWAT TANPA
Husna, S. N., Subiyanto, S., & Hani’ah. AWAK UNTUK PEMBENTUKAN
(2016). PENGGUNAAN PARAMETER DIGITAL TERRAIN MODEL (DTM). 7,
ORIENTASI EKSTERNAL (EO) UNTUK 10.
OPTIMALISASI DIGITAL Raharjana, D. T. (2012). MEMBANGUN
TRIANGULASI FOTOGRAMETRI PARIWISATA BERSAMA RAKYAT:
UNTUK KEPERLUAN ORTOFOTO. 5, KAJIAN PARTISIPASI LOKAL DALAM
10. MEMBANGUN DESA WISATA DI
Ihsan, M., & Sugandi, D. (2018). DIENG PLATEAU. 2(3), 13.
PEMANFAATAN PRODUK Saputro, R. E., & Saputra, D. I. S. (2015).
FOTOGRAMETRI DIGITAL UNTUK Pengembangan Media Pembelajaran
MEDIA PEMBELAJARAN. 10. Mengenal Organ Pencernaan
Jamun, Y. M. (2018). DAMPAK TEKNOLOGI Manusia Menggunakan Teknologi
TERHADAP PENDIDIKAN. 10, 5. Augmented Reality. Jurnal Buana
Martono, K. T. (2011). Augmented Reality Informatika, 6(2).
Sebagai Metafora Baru dalam https://doi.org/10.24002/jbi.v6i2.4
Teknologi Interaksi Manusia dan 04
Komputer. 5. Saragih, B. F., Prasetyo, D. Y., & Sasmito, B.
Nex, F., & Remondino, F. (2014). UAV for 3D (2015). IDENTIFIKASI MANIFESTASI
mapping applications: A review. PANAS BUMI DENGAN
Applied Geomatics, 6(1), 1–15. MEMANFAATKAN KANAL THERMAL
https://doi.org/10.1007/s12518- PADA CITRA LANDSAT (STUDI
013-0120-x KASUS : KAWASAN DIENG). 4, 9.
Nurcahyo, D. E., Hantono, B. S., & Selo. Seker, Z. D., & TOZ, G. (2006). TARIHI
(2015). PEMANFAATAN KÖPRÜLERIN DIGITAL
AUGMENTED REALITY DALAM FOTOGRAMETRI TEKNIGI
DUNIA PENDIDIKAN UNTUK YARDIMIYLA MODELLENMESI.
MEMPELAJARI ANATOMI TUBUH Sihite, B., Samopa, F., & Sani, N. A. (2013).
MANUSIA BERBASIS ANDROID. 6. Pembuatan Aplikasi 3D Viewer Mobile
Prastyo, D., & Subiyanto, S. (2012). Aplikasi dengan Menggunakan Teknologi
Fotogrametri Jarak Dekat untuk Virtual Reality. 2(2), 4.
Pemodelan 3D Candi Gedong Songo. 1. Smith, M. W., Carrivick, J. R., & D.J, Q. (2016).
Pratomo, D. G., Mulyono, Y. E. R., & Yuwono. Structure from motion
(2018). REKONSTRUKSI MODEL 3D photogrammetry in physical

Jurnal ENMAP (Environment & Mapping) 79


p-ISSN: 2745373 e-ISSN: 27453723
ENMAP Vol. 1 No.2 September 2020

geography. The Author(s), Vol. 40(2), Syauqani, A., Subiyanto, S., & Suprayogi, A.
247–275. (2017). PENGARUH VARIASI TINGGI
https://doi.org/10.1177/03091333 TERBANG MENGGUNAKAN WAHANA
15615805 UNMANNED AERIAL VEHICLE (UAV)
Sondang, V. A. (2017). PEMBUATAN MODEL QUADCOPTER DJI PHANTOM 3 PRO
ORTOFOTO HASIL PERKAMAN PADA PEMBUATAN PETA
DENGAN WAHANA UAV ORTHOFOTO (STUDI KASUS KAMPUS
MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK UNIVERSITAS DIPONEGORO). 6, 9.
FOTOGRAMETRI. 6(02), 5. Yohan, A., Gunadi, K., & Liliana. (2012).
Suryani, N. (2016). PENGEMBANGAN APLIKASI DETEKSI GERAK DALAM
MEDIA PEMBELAJARAN SEJARAH AUGMENTED REALITY (Research
BERBASIS IT. Sejarah dan Budaya : Report
Jurnal Sejarah, Budaya, dan 126/Pen/Informatika/I/2012; p.
Pengajarannya, 10(2), 186–196. 65). Universitas Kristen Petra.
https://doi.org/10.17977/um020v1
0i22016p186 https://en.climate-
Suwardhi, D., Menna, F., Remondino, F., data.org/asia/indonesia/dieng/dien
Hanke, K., & Akmalia, R. (2015). g-623617/
Digital 3D Borobudur &ndash;
Integration of 3D surveying and https://www.dji.com/
modeling techniques. ISPRS - https://support.pix4d.com/hc/en-
International Archives of the us/articles/115002496226-iOS-
Photogrammetry, Remote Sensing Circular-Mission-Settings
and Spatial Information Sciences, XL- https://www.seilergeo.com/aerial-
5/W7, 417–423.
https://doi.org/10.5194/isprsarchiv mapping_uav_drones/
es-XL-5-W7-417-2015 https://www.idntimes.com/

Jurnal ENMAP (Environment & Mapping) 80


p-ISSN: 2745373 e-ISSN: 27453723

You might also like