You are on page 1of 16

314

Kemiskinan Struktural Informasi

Tuti Widiastuti
Program Studi Ilmu Komunikasi FEIS Universitas Bakrie
Gelanggang Mahasiswa Soemantri Bojonegoro, Jl. HR Rasuna Said Kav. C-22, Kuningan, Jakarta
Selatan Telp (021) 5261448, Fax (021) 5263191/email: tuti.widiastuti@bakrie.ac.id

Abstract

This article is based on research of social network and structural poverty at Dusun
Wanasari, Desa Karangsong, Indramayu, West Java. These phenomena will be analyzed with
social exchange theory from Richard M. Emerson who said that people will have limited access
in their social network and who has good resources will be powerful than others. The research
methodology is Communication Networks Analysis. Findings in this research such as social
communication networks among poor people have their own pattern, small size networks, sim-
ple, limited members, interlink age and interplay. Sources of information related to daily life
came from strong ties mainly, however for innovative or new invention came from weak ties.
Information acquired from heterophily, and distributed to homophily relations. Mobile phone
uses for tighten homophily relation, but not for heterophily. Opinion leader in this research founded
as polymorphic, characterized by higher class socio-economically, well educated compare to
majority of population, more experiences, more exposed to outer world, and well knowledge.
Characteristic of opinion leadership is multiple level opinion leaderships. For people who are
identified in under poverty line, they has limited access to information such as education and
training program, financial supporting program, and information that delivered through social
communication networking.

Abstrak

Artikel ini didasarkan pada penelitian jaringan sosial dan kemiskinan struktural di Dusun Wanasari,
Desa Karangsong, Indramayu, Jawa Barat. Fenomena ini akan dianalisis dengan teori pertukaran sosial
dari Richard M. Emerson yang mengatakan bahwa orang-orang akan memiliki akses terbatas dalam
jaringan sosial mereka dan yang memiliki sumber daya yang baik akan kuat dari yang lain. Metodologi
penelitian ini adalah Analisis Jaringan Komunikasi. Temuan dalam penelitian ini seperti jaringan komunikasi
sosial antara orang-orang miskin memiliki pola sendiri, jaringan ukuran kecil, sederhana, anggota yang
terbatas, umur dan saling terhubung antara satu dengan lain. Sumber informasi yang berhubungan dengan
kehidupan sehari-hari, terutama berasal dari ikatan yang kuat, namun untuk penemuan inovatif atau
baru justru datang dari ikatan lemah. Informasi diperoleh berasal dari heterophily, dan didistribusikan
kepada kelompok homophily. Penggunaan Ponsel untuk mempererat hubungan homophily, tetapi tidak
untuk heterophily. Opini pemimpin dalam penelitian ini dibentuk secara polimorfik, ditandai dengan
tinggi kelas sosial-ekonomi, berpendidikan dibandingkan dengan mayoritas penduduk, berpengalaman,
lebih terpapar dunia luar, dan juga pengetahuan. Karakteristik dari opinion leader adalah adanya
tingkatan kepemimpinan untuk kategori pendapat. Bagi orang-orang yang diidentifikasi di bawah garis
kemiskinan, mereka memiliki akses terbatas terhadap informasi seperti pendidikan dan program pelatihan,
program pendukung keuangan, dan informasi yang disampaikan melalui jaringan komunikasi sosial.

Kata kunci: informasi, jaringan komunikasi sosial, kemiskinan struktural, pertukaran sosial

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com


Widiastuti, Kemiskinan Struktural Informasi 315

Pendahuluan dia salurkan kepada kalangan miskin di daerah-


nya, melainkan kepada kerabatnya, dan apabila
Informasi merupakan unsur pokok yang ada proyek pembangunan fisik di desa, maka yang
secara implisit melekat dalam konsep pemba- akan mengetahui terlebih dahulu adalah elit desa.
ngunan yang terencana. Kegiatan pembangunan Setelah itu informasi dimanfaatkan oleh elit desa
yang manapun juga hanya dapat berlangsung dan untuk kepentingan diri dan kelompoknya (Se-
mencapai sasaran yang dikehendaki, apabila dalam tiawan, 1989 : 3).
setiap tahapannya - perencanaan, pelaksanaan dan Contoh di atas merupakan salah satu bukti
pengawasan - didasarkan pada informasi yang bahwa mereka yang kuat dalam perekonomian
memadai (Dahlan, 1997 : 2). Informasi diperoleh biasanya sekaligus juga merupakan golongon
melalui berbagai kegiatan komunikasi, tetapi yang informasi kuat, karena mereka lebih tahu cara
pada akhirnya menentukan apakah komunikasi mencari, mengolah dan memanfaatkan informasi
tersebut bermakna adalah informasi yang di- dalam waktu lebih cepat, sehingga dapat lebih
bawanya. memperkuat posisi ekonominya. Diterjemahkan
Hampir di seluruh aspek kehidupan ma- ke dalam bahasa populer, yaitu “informasi adalah
nusia, informasi memainkan peranan penting. uang”, yang dapat dipakai lagi menambah keka-
Misalnya informasi harga, cuaca, transaksi per- yaan informasi – yang perlu untuk menghimpun
dagangan, perkiraan biaya, pelaksanaan anggaran, kekayaan riil lebih banyak (Dahlan, 1997: 5).
pendidikan, kesehatan, asuransi, dan lain seba- “Informasi adalah komoditi”, kata Daniel Bell
gainya sangat tergantung pada kelengkapan, dalam Dahlan, 1997 : 5). Komoditi yang paling
kebenaran dan keakuratan informasi. Bahkan berharga dalam masyarakat pasca industri adalah
untuk berbagai bidang atau profesi, informasi pengetahuan, oleh karena itu yang menjadi super
menduduki posisi yang begitu penting sehingga elit dalam masyarakat yaitu produsen informasi
dapat menentukan keberadaan bidang yang pengetahuan.
bersangkutan. Contoh: kuliah, penelitian, cera- Informasi memungkinkan orang untuk
mah, diskusi, pidato, ditentukan oleh ketersediaan mengembangkan gagasan, memperoleh peluang-
informasi. peluang baru, dan berbagai pembelajaran dari
Pemerataan pembangunan hanya di- orang lain. Dengan kata lain, kemiskinan terjadi
mungkinkan apabila dilakukan seiring dengan secara timbal balik antara miskin karena kurang-
pemerataan informasi dan komunikasi (Dah- nya informasi dan sulitnya memperoleh infor-
lan, 1997 : 5). Upaya pemerataan apapun tanpa masi karena miskin (Dahlan, 1997:5). Hal ini ter-
disertai pemerataan informasi dan komunikasi, jadi karena adanya hambatan struktural arus in-
yang tercapai justru sebaliknya yaitu kesenjangan. formasi kepada kalangan miskin.
Kesenjangan ini pada akhirnya berdampak pada Pemerataan informasi dan komunikasi
kemiskinan. Pengalaman menunjukkan bahwa diperlukan dalam berbagai bidang pengentasan
intervensi pembangunan sering kali tidak sampai kemiskinan, seperti bidang ekonomi, politik,
kepada sasaran sebab informasi hanya dimiliki dan kesejahteraan rakyat. Kesenjangan informasi di
dimanfaatkan oleh golongan yang bukan sasaran. bidang ekonomi dapat mengurangi peluang
Informasi pada umumnya tidak bisa men- mendapatkan usaha dan penghasilan yang baik.
capai khalayak di tingkat terbawah dari struktur Di bidang politik, kesenjangan informasi dapat
masyarakat karena menggunakan jaringan for- menghambat pelaksanaan demokrasi, mengem-
mal, karena orang yang duduk di jaringan formal bangkan kecurigaan antar golongan, membuka
memiliki jaringan komunikasi sosialnya sendiri peluang isu yang menyesatkan atau bahkan
dan jaringan ini dianggapnya lebih penting. Misal- menutup saluran pendapat dan aspirasi ma-
nya informasi mengenai bantuan yang mestinya syarakat. Di bidang kesejahteraan rakyat, ke-
ditujukan kepada warga desa ternyata tertahan di senjangan informasi dapat menghambat keefektifan
tingkat elit desa. Pada kenyataanya jaringan for- berbagai jasa pelayanan masyarakat yang menjadi
mal tidak jalan, misalnya ketika sang Lurah dasar bagi peningkatan kualitas kehidupan
mengetahui tentang kredit, informasi tersebut tidak masyarakat.

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com


316 Jurnal Ilmu Komunikasi, Volume 8, Nomor 3, September - Desember 2010, halaman 314 - 329

Sebagai upaya ke luar dari kemiskinan informasi yang terpenting. Lain halnya dengan
berarti harus lepas dari kendala struktural dimana masyarakat nelayan, maka informasi mengenai
arus informasi tidak menjangkau masyarakat yang kondisi cuaca dan lokasi penangkapan ikan akan
tidak punya akses. Struktur yang menghambat menjadi informasi terpenting bagi mereka.
harus diidentifikasi dan dicarikan jalan penye- Program pembangunan pengentasan
lesaiannnya, sehingga memungkinkan penyaluran kemiskinan selalu ada proses komunikasi pem-
informasi ke dalam jaringan-jaringan komunikasi bangunan yang sering disebut dengan “sosialisa-
sosial di masyarakat. Komunikasi sosial diartikan si” melalui berbagai saluran informasi. Program
sebagai proses interaksi sosial yang melibatkan tersebut masih menyisakan persoalan dan dikaji
dua atau lebih partisipan di dalam konteks pe- dalam penelitian ini, yaitu: mengapa problem ke-
ristiwa-peristiwa sosial, dengan memperhatikan miskinan belum juga berhasil diselesaikan secara
faktor-faktor sosial yang mempengaruhi perilaku berarti? Mengapa informasi program pemba-
individu dalam berinteraksi. ngunan cenderung tidak sampai pada sasarannya,
Jaringan komunikasi sosial adalah suatu atau karena informasi itu tidak dimengerti oleh
rangkaian yang menghubungkan orang-orang penerimanya? Jika tidak sampai pada sasarannya,
dalam suatu masyarakat yang menunjukkan apakah karena ada yang dengan sengaja meng-
siapa-siapa yang berkomunikasi secara teratur, hentikannya di tengah jalan atau karena saluran
berapa besar jaringan itu atau berapa banyak ang- komunikasi yang digunakan salah atau tidak tepat
gota yang dihubungkannya, bagaimana arus ko- sasaran?
munikasinya “mengalir” melalui jaringan itu serta Berdasarkan uraian di atas, deskripsi
bagaimana kedudukan masing-masing orang di mengenai tujuan penelitian ini yaitu: Pertama,
dalamnya. memahami pola jaringan komunikasi sosial di
Sebagai sekumpulan orang-orang, ma- kalangan orang miskin dengan mengadakan
syarakat merupakan kumpulan hubungan- pemetaan mengenai jaringan komunikasi masalah
hubungan berupa hubungan darah atau keturunan, sosial, jaringan komunikasi masalah air, jaringan
pertemanan, bertetangga, pekerjaan, dan banyak komunikasi keuangan, jaringan komunikasi
hubungan lainnya. Hubungan-hubungan ini hanya pekerjaan, dan jaringan komunikasi kelompok
akan terjadi dan bermakna apabila ada proses bantuan. Kedua, memahami keberadaan opinion
komunikasi, karena tanpa komunikasi sebuah leaders yang mempunyai power, leadership, dan
hubungan darah sekalipun kurang berarti apabila trust and ethic behavior dalam jaringan. Ketiga,
antar anggota seketurunan tersebut tidak terjadi memahami penggunaan teknologi telepon seluler
kontak satu dengan yang lain. Salah satu cara un- (ponsel) pada jaringan komunikasi sosial untuk
tuk memahami perilaku manusia adalah dengan mengetahui pola pemanfaatan ponsel di kalangan
mengamati atau memahami hubungan-hubungan orang miskin.
sosialnya yang tercipta karena adanya proses
komunikasi. Kemiskinan Struktural dan Jaringan
Dalam masyarakat terdapat banyak Komunikasi Sosial dalam Konteks Teori
jaringan komunikasi, namun masing-masing Relasi Pertukaran Sosial
jaringan komunikasi ini mempunyai kecepatan
perkembangan yang berbeda-beda. Semakin Menurut Selo Soemardjan, kemiskinan
penting suatu jenis informasi bagi suatu anggota yang dialami oleh seorang individu karena dia
masyarakat tertentu, maka semakin cepat perkem- malas bekerja atau karena dia terus-menerus sakit
bangan dan semakin luas jangkauan dari jaringan maka kemiskinan yang demikian adalah bersifat
informasinya. Jaringan komunikasi yang ber- individual, sedangkan ‘kemiskinan struktural’
hubungan dengan informasi tentang kebutuhan- adalah kemiskinan yang diderita oleh suatu
kebutuhan primer bagi suatu masyarakat akan golongan masyarakat karena struktur sosial
mempunyai jangkauan yang tercepat dan terluas. masyarakat itu tidak dapat menggunakan sumber-
Misalnya, bagi masyarakat petani maka informasi sumber pendapatan yang sebenarnya tersedia bagi
mengenai pertanian mestinya akan merupakan mereka.

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com


Widiastuti, Kemiskinan Struktural Informasi 317

Jaringan komunikasi sosial adalah suatu proses pengambilan keputusan. Keputusan-


rangkaian alur komunikasi bersifat informal yang keputusan itu terutama yang akan mempengaruhi
menghubungkan orang-orang dalam suatu nasib mereka di masa mendatang. Peluang dan
masyarakat yang menunjukkan keteraturan siapa mekanisme partisipasi yang melekat di dalam
berkomunikasi dengan siapa, berapa banyak orang desain program, dibangun atas dasar asumsi
yang dihubungkan dalam jaringan, bagaimana arus bahwa keterlibatan komunitas khususnya ke-
komunikasinya, dan bagaimana kedudukan dari lompok miskin akan memberikan kesempatan ke-
masing-masing orang dalam jaringan tersebut pada mereka untuk mempengaruhi keputusan-
(Dahlan, 1997 : 6). keputusan signifikan yang sesuai dengan persoal-
Analisis jaringan komunikasi pada intinya an, kebutuhan dan kepentingan mereka.
adalah information-exchange relationship yaitu Perubahan sosial akan berjalan dengan
hubungan dalam proses pertukaran informasi di lancar atau diterima dengan baik bilamana
antara dua orang atau lebih untuk mencari saling perubahan tersebut mendukung kebutuhan dan
kesepahaman. Perhatian beralih dari individu ke- kepentingan masing-masing kelompok. Sebuah
pada relasi di antara individu-individu. Relasi da- kelompok masyarakat tidak akan tertarik dengan
lam jaringan ditunjukkan melalui sosiogram. As- suatu gejala perubahan bilamana perubahan
pek yang paling banyak dicari dalam jaringan, tersebut tidak menguntungkan dirinya. Bahkan
yaitu peran. Peran (roles) adalah posisi node atau suatu program peningkatan kesejahteraan rakyat
aktor jaringan berdasarkan hubungan dengan yang seringkali merupakan sebuah kepentingan
lainnya. Beberapa peran node atau aktor dalam kelompok yang terselubung.
jaringan antara lain opinion leader, star, gate- Implementasinya, pemerintah menggu-
keeper, liaison, brigde, dan isolate (Monge dan nakan satu asumsi bahwa struktur negara me-
Contractor, 2003 : 32). rupakan satu struktur yang sejalan, dipahami dan
Dalam ilmu sosial berlangsung perdebat- diterima oleh masyarakat. Sehingga dalam im-
an mengenai kemiskinan dan bagaimana mengu- plementasi program tersebut pemerintah meng-
rangi angka kemiskinan di dunia. Berbagai perde- gunakan jalur formal mengikut pada struktur for-
batan yang berlangsung, tetap perlu ada patokan mal negara. Mulai dari departemen, provinsi,
dalam melihat kemiskinan untuk memperbaiki kabupaten, kecamatan, desa atau kelurahan, dan
tingkat kesejahteraan hidup masyarakat. Dalam dusun. Program-program pengentasan kemiskinan
hal ini tampaknya pendekatan kemiskinan yang dijalankan dan disalurkan melalui jalur formal ini.
bersifat struktural menjadi pilihan dalam menyele- Salah satu kegiatan pengkomunikasian
saikan masalah dan pencapaian tujuan dari proses program penanggulangan dan pengentasan
pembangunan yang berlangsung. kemiskinan oleh pemerintah adalah apa yang
Kemiskinan merupakan persoalan mul- disebut dengan sosialisasi dan diseminasi program
tidimensi yang mencakup politik, sosial, ekonomi, pembangunan pengentasan kemiskinan. Dengan
aset, maupun akses. Hal ini mengakibatkan orang kata lain ada proses komunikasi dan penyebaran
miskin tersingkir dari proses pengambilan kepu- informasi dari lembaga pemerintah ke masyarakat
tusan yang menyangkut diri mereka sendiri. Lebih yang mengikut jalur formal atau saluran resmi
dari itu, segala pekerjaan/usaha yang mereka la- menurut mekanisme yang diyakini pemerintah
kukan tidak punya akses, termasuk informasi yang berlangsung benar dan normal hingga ke targetnya
memadai ke berbagai sumber daya kunci yang di- yaitu orang miskin. Namun dalam kenyataannya,
butuhkan untuk meningkatkan taraf hidup mereka asumsi pemerintah ini tidak selalu berjalan sesuai
secara layak. dengan yang direncanakan dan diasumsikan.
Guna mengatasi kemiskinan maka di- Bahwa secara teoritis, baik secara sosiologis
buatlah program penanggulangan kemiskinan yang maupun berdasarkan ilmu komunikasi, bahwa
dipandu oleh semangat demokrasi, yaitu dengan masyarakat punya struktur dan jaringan ko-
memberikan peluang dan mekanisme yang me- munikasinya sendiri. Sering bahkan tidak sama
mungkinkan komunitas untuk terlibat di dalam dengan definisi formal pemerintah itu sendiri.

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com


318 Jurnal Ilmu Komunikasi, Volume 8, Nomor 3, September - Desember 2010, halaman 314 - 329

Tiap kelompok masyarakat memiliki struktur dan menggunakan beberapa tipe hubungan interper-
jaringan sosial, dan setiap masyarakat punya sonal sebagai unit analisis (Kriyantono, 2007:315).
struktur dan jaringan komunikasinya sendiri. Teknik yang digunakan untuk pengumpulan
Hal demikian pada gilirannya akan data dalam penelitian ini adalah teknik sosiometrik.
menghambat kelancaran arus komunikasi, di mana Prosedur pengumpulan data meliputi tiga tahapan,
masing-masing orang atau kelompok membuat yaitu: survey, penyebaran kuesioner komunikasi
semacam aturan siapa berkomunikasi dengan sosial, dan wawancara. Survey dilakukan dengan
siapa. Adanya nilai, norma, dan kebiasan yang metode sensus, untuk mendapatkan gambaran
mengatur pola komunikasi dalam masyarakat, akan lengkap mengenai kondisi populasi di Dusun
menyebabkan terpusatnya kepemilikan informasi Wanasari. Data dari survey ini yang kemudian
pada pihak-pihak tertentu dalam lapisan/stratifikasi dipilih responden dari populasi yang sesuai dengan
masyarakat. Sumbatan-sumbatan arus komunikasi definisi konseptual mengenai kemiskinan struktural
berakibat pada tidak sampainya informasi kepada guna dilakukan penyebaran kuesioner komunikasi
khalayak sasaran yang tepat. Dengan kata lain ada sosial.
sebagian orang atau kelompok yang tidak Penyebaran kuesioner komunikasi sosial
mendapatkan akses pada suatu informasi karena dilakukan setelah data demografi warga dusun
struktur sosial yang mempersulitnya. diperoleh. Agar kelima jaringan komunikasi dapat
Dalam konteks teori relasi pertukaran ditemui dan dikenali, maka kuesioner berisikan
sosial, sebuah interaksi di antara anggota-anggota pertanyaan-pertanyaan sosiometrik digunakan
dalam jaringan komunikasi merupakan suatu untuk menanyakan kontak komunikasi menyangkut
bentuk dari pertukaran sosial yang dipahami dalam informasi yang relevan dalam setiap jaringan.
level mikro dan makro (Emerson dalam Ha- Setiap responden diwawancarai tentang sumber
ralambos, Michael, Martin Holborn and Robin dan saluran informasinya mengenai masalah-
Heald, 2004 : 78-83). Level mikro menganalisis masalah konkrit sehari-hari tentang masalah sosial,
bagaimana suatu hubungan diadik dapat tercipta masalah air, keuangan, pekerjaan, dan kelompok
di antara dua orang yang saling bertukar (informasi) bantuan. Dengan demikian dapat dilihat apakah
dan pada level makro mengkaitkan struktur sosial responden termasuk dalam jaringan yang
masyarakat yang mempengaruhi pola interaksi mengalirkan informasi yang bersangkutan, dari
diadik tersebut. Teori relasi pertukaran berasumsi mana arus informasi itu dan ke mana, kepada siapa
bahwa orang saling berinteraksi karena ada sumber informasi tersebut diteruskan, serta posisi res-
daya yang dibutuhkan dan dicari yang bisa dipenuhi ponden dalam jaringan.
oleh orang-orang tertentu. Pola interaksi yang Wawancara dilakukan kepada informan
terpelihara merupakan gambaran dari tarik ulur yang dianggap memiliki peran penting dalam
reciprocal power untuk mengendalikan power jaringan dan pihak-pihak terkait dengan masalah
advantage sehingga relasi yang kohesif dapat kemiskinan dan jaringan komunikasi sosial di
terbina dengan baik. Tarik ulur kekuatan yang ada masyarakat.
menimbulkan ketergantungan dan keseimbangan Pola hubungan-hubungan sosial yang
yang salah satunya dilakukan dalam proses terwujud di antara responden dianalisis dengan
pertukaran informasi, selain hal-hal yang bersifat sebuah program komputer yaitu Ucinet versi
materi tentunya. enam yang menunjukkan sosiogram jaringan ko-

Metode Penelitian Tabel 1. Narasumber


Kriteria Jumlah
Metode dalam penelitian ini menggunakan - Nelayan 4
metode analisis jaringan komunikasi (communi- - Petani Tambak 3
cation network analysis), adalah sebuah metode - Pengurus Koperasi 1
riset untuk mengidentifikasi struktur komunikasi - Tokoh Masyarakat 4
dalam sebuah sistem, di mana relational data - Unsur Kedinasan Daerah 5
mengenai arus-arus komunikasi dianalisis dengan

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com


Widiastuti, Kemiskinan Struktural Informasi 319
373
munikasi dimana aktor-aktor saling berhubungan 510
104
190

203
51 374
195
dalam jaringan. Sedangkan untuk analisis statistik 295
388
294
284 285

122 139
140
bila dipandang perlu dan relevan, seperti untuk 160 123 235 291 232
136
237

155
mendapatkan statistik deskripsi mengenai sebaran 200
282
280
194
9
147
206
128 91
277
150
frekuensi dan tabulasi silang digunakan SPSS. 228
386 312 260 279
322
66
26
48
53

89 393
233 76
153 377 12
75 23 101
7 32
240 243
Hasil Penelitian dan Pembahasan 83
262
395
121

325 55 68
17

81 57
Deskripsi Jaringan Komunikasi Sosial 42
49
382
401 21 80 5
72
73

383 376 251


69 88 20
372 93
316 67
157 10
Dari hasil deskripsi jaringan komunikasi 391
381
281
77
78 273 141 327 64
sosial ditemukan bahwa kelima jaringan
58
komunikasi yang teliti (masalah sosial, masalah air,
keuangan, pekerjaan, dan kelompok bantuan) Gambar 2. Sosiogram Jaringan Komunikasi Masalah Air
memiliki bentuk yang berbeda-beda. Perbedaan
ini disebabkan tidak semua responden merupakan 75 76
93
88 153
228
196 324 89

anggota dari jaringan-jaringan lainnya. Kalau pun 329


505
810
930

373
504
121
800
136
890
5900
312 830

100 194
271 203 68
ada responden yang mampu terlibat pada kelima 157
338
268
378 404
1360 206 250 66
399 83
1350 265
jaringan komunikasi, kuantitasnya sangat terbatas. 502
318
379 377
277
59

41
166
190 284
Merujuk pada sosiogram yang dihasilkan 79
282 137
281
266

235
73
141
375
191
406 289 155 32
160 376
dari pertanyaan sosiometrik mengenai masalah 236
374
147
371 195 91
710 319
18
128
316 123 20
90
sosial, diperoleh bentuk roda. Bentuk roda 2
503
372
291
78 101
326

10
81
26
140
200
16 269
310 139
merupakan cerminan sumber informasi ada pada 300
3
226
47 51
382
58 299
9

381 237 135 380


77 122
pusat roda, sementara anggota jaringan berada di 401

216 138
229

17
393
510 5
590 234

67 402
sekitar jari-jari roda. Jumlah orang yang berada 72
7
252

383 12
384
232 1110 258 243
49
di pusat jari-jari lebih sedikit dibandingkan dengan 42
48

54
69
397 396
530 21 23

391 53
386
jumlah orang yang berada di sekitar jari-jari roda. 490 55

283
40
22
385

Bentuk roda dapat juga diartikan bahwa orang-


Gambar 3. Sosiogram Jaringan Komunikasi Keuangan
orang yang berada di tengah jari-jari memainkan
peranan penting untuk mereka yang berada di
sekitar jari-jari. pola komunikasi roda, ada bentuk Y, dan lebih
Memperhatikan bentuk sosiogram jaringan banyak bentuk komunikasi rantai di antara dua
komunikasi masalah air, nampak bahwa ada tiga orang atau lebih. Bentuk jaringan roda ada pada
orang-orang di sekitar aktor # 7, 90, 299, dan
376. Artinya ketiga aktor ini menjadi pusat
896
penyaluran informasi seputar masalah air,
121
123

166 220
sementara orang-orang di sekitar roda lebih
215 191
137

900 48 73
berperan sebagai pengikut.
58

138
97
51
Dari gambar sosiogram jaringan
95
204
201
153 114
109 62 komunikasi keuangan diperoleh tiga bentuk
190 49

3
139
194
91
107
55 jaringan, yaitu bentuk roda, Y, dan rantai. Bentuk
42
152
8 122 66 103 roda nampak di antara # 326 sebagai pusat
5
74
47 informasi dan jari-jari di sekitarnya. Bentuk ini
21 216
53
menandakan bahwa # 326 adalah orang yang
9 64
12
83
79
111 82 sangat berpengaruh mengenai masalah keuangan.
118
41

7
4

22
117
67

88
911
Dalam keseharian # 326 memberikan jasa
20 100
2
18 23 28 224
101 peminjaman uang dalam bentuk bank harian. Setiap
hari # 326 mendatangi rumah-rumah warga untuk
Gambar 1. Sosiogram Jaringan Komunikas Masalah menawarkan jasa peminjaman uang.
Sosial

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com


320 Jurnal Ilmu Komunikasi, Volume 8, Nomor 3, September - Desember 2010, halaman 314 - 329

284
Perbandingan Jaringan Komunikasi
135
128
1360 195 260

190
191
295
252 55 Dari kelima jaringan komunikasi sosial di
281
155

216
396 229
57
Dusun Wanasari, yaitu jaringan komunikasi
2
73 26
123 136
294
261 masalah sosial, masalah air, keuangan, pekerjaan,
364 226

137 1350
240
18 407 dan kelompok bantuan pada umumnya yang
69 358 377

374
379
810
90 298
54 150
ditemukan adalah bentuk roda. Karenanya pola
378 67 44

104
68
66
79 32 42
380 komunikasi yang terjadi terpusat pada orang-orang
147 76
152
141
5 53
22 tertentu dan kurang menyebar. Struktur jaringan
371 139
338
710 59
12 23 berbentuk roda mencerminkan pola komunikasi
138 47 40

75
yang terpusat pada orang-orang tertentu saja.
83
Orang-orang yang berada di pusat struktur roda
78
akan menjadi pengendali, sementara keterlibatan
Gambar 4. Sosiogram Jaringan Komunikasi Pekerjaan individu yang ada di sekitar jari-jari roda jaringan
kurang berpeluang menjadi pemimpin.
150 321
275
Bentuk Y ditemukan dalam jaringan
194 91
379
322
378
280
160
88

302 250 152


komunikasi masalah air, keuangan, dan pekerjaan.
371
406 55
1360

279
93
229
139
138
122
Bentuk Y dikatakan kurang tersentralistik
402
137 295
403

206
69
121
301
17
81
73 64 dibandingkan bentuk roda, tetapi ada potensi
166 227
200
590 123
216
135
141
7 231
42 260
47
untuk terjadinya pola komunikasi yang terpusat
140

155
364
26
12 48
57 196
325
377
392
namun masih memberikan ruang bagi anggota
22
49 249 506
520
40
298
10
252 269
800
266 710
lainnya untuk menjadi pemimpin kedua. Lain
50 32 385
90

283
21
9
72
3
77 53
372
246 halnya dengan struktur jaringan roda, dimana satu
191 1750 376
243
241 284
20 51
374 375
2
orang mengendalikan proses pertukaran pesan.
504
234
233 76 153 501
373
224 Sementara bentuk rantai ditemukan dalam
18 407 291 338
190
16
386
59
312
68

79
101 147 195 jaringan komunikasi keuangan. Dengan jaringan
382 530
226

285
240 41

23
83
5
66
380
277
317
316
komunikasi berbentuk rantai, kelompok menjadi
58 398 78
sentralistik, dengan menempatkan seseorang
Gambar 5. Sosiogram Jaringan Komunikasi Kelompok sebagai poros. Orang-orang dalam bentuk jaring-
Bantuan an rantai secara hirarki saling berkomunikasi di-
mana posisi bawah tergantung pada orang-orang
Dari sosiogram sumber informasi mencari yang berada pada posisi di atasnya. Bentuk rantai
pekerjaan, nampak bahwa pola komunikasinya sama dengan bentuk lingkaran kecuali bahwa para
ada yang terpusat dalam bentuk roda dan tersebar anggota yang paling ujung hanya dapat berko-
dalam bentuk Y yaitu berupa komunikasi munikasi dengan satu orang saja. Keadaan terpu-
antarpribadi (interpersonal communication). Hal sat juga terdapat di sini. Orang yang berada di
ini diduga karena ketersediaan berbagai jenis posisi tengah lebih berperan sebagai pemimpin
pekerjaan di desa/dusun terbatas, maka informasi daripada mereka yang berada di posisi lain.
mengenai pekerjaan ini pun tidak banyak tersedia. Bentuk lingkaran ditemukan dalam jaringan
Sosiogram jaringan komunikasi kelompok komunikasi kelompok bantuan. Bentuk lingkaran
bantuan menunjukkan bentuk roda dan lingkaran. (circle) dan comcon, merupakan kebalikan dari
Bentuk roda nampak pada beberapa aktor yang bentuk-bentuk roda dan Y, yaitu tidak memfasilitasi
berada di pusat roda, yaitu # 32, 90, 299, 216, seseorang untuk muncul sebagai pemimpin yang
295, 261. Keenam aktor berada di pusat jari-jari dominan (Leavit, 1951). Dalam jaringan komu-
dengan beberapa pengikut yang mengililinginya. nikasi ini, memungkinkan setiap anggota untuk
Bentuk ini menandakan bahwa keenam aktor ini berkomunikasi satu sama lain, tapi tidak dimung-
merupakan pusat informasi mengenai penyaluran kinkan untuk meramalkan posisi yang mana yang
bantuan melalui pembentukan kelompok. besar kemungkinannya untuk menjadi pemimpin

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com


Widiastuti, Kemiskinan Struktural Informasi 321

yang dominan. Dari penjelasan di atas, kiranya terkait dengan orang-orang lainnya dalam dusun
dapat dikemukakan bahwa bentuk lingkaran tidak yang juga dirujuk oleh responden berikutnya.
memiliki pemimpin karena semua anggota posisinya Sehingga orang-orang ini kemudian termasuk
sama. Mereka memiliki wewenang atau kekuasaan dalam satu komponen karena mereka berinter-
yang sama untuk mempengaruhi kelompok. Setiap aksi secara langsung ataupun melalui orang lain-
anggota bisa berkomunikasi dengan dua anggota nya.
lain di sisinya. Keempat jaringan lainnya yaitu jaringan
Gambaran umum mengenai ukuran kelima komunikasi pekerjaan, masalah air, kelompok
jaringan komunikasi sosial yang ditemukan, yaitu bantuan, dan keuangan ditemukan komponen yang
jumlahnya tidak cukup banyak. Urutan jaringan terbatas. Hal ini dikarenakan untuk masing-masing
komunikasi berdasarkan jumlah aktor yang ada informasi ada kelompok-kelompok yang memang
dalam jaringan yakni jaringan komunikasi ke- secara khusus menyalurkan informasi-informasi
lompok bantuan, masalah air, keuangan, pekerjaan, yang sangat spesifik. Misalnya jaringan komunika-
dan masalah sosial. Banyaknya aktor yang terlibat si pekerjaan ada kelompok-kelompok yang me-
dalam sebuah jaringan minimal menunjukkan ke- nyalurkan informasi mengenai pekerjaan di tambak,
terlibatan responden pada jaringan komunikasi nelayan, keamanan, bahkan untuk bekerja ke luar
sosia yang diamati. Namun ukuran jaringan belum negeri pun ada jalur komunikasi tersendiri.
sepenuhnya menunjukkan keterlibatan seluruh Jangkauan pengaruh sumber informasi
aktor dalam jaringan, karena bisa saja dari seluruh menunjukkan bahwa pengaruh sumber terhadap
responden belum semua terlibat sepenuhnya dalam pengikutnya mengenai jenis informasi yang diteliti
jaringan. Hal ini bisa dilihat dari jumlah isolate yang paling besar pada jaringan komunikasi masalah
ditemukan dalam jaringan. Dengan mengetahui iso- sosial. Artinya orang yang sangat berpengaruh atau
late bisa diperkirakan inklusivitas atau eksklusivitas star dalam jaringan komunikasi masalah sosial
dari jaringan yang diamati. mampu menjangkau sejumlah besar pengikut
Jaringan komunikasi yang memiliki berdasarkan koneksi langsung dan tidak langsung.
inklusivitas tertinggi adalah jaringan komunikasi Sehingga apabila informasi disampaikan melalui
masalah sosial karena tidak ditemukan adanya iso- star dalam jaringan ini, maka bisa diperkirakan
late. Berikutnya jaringan komunikasi pekerjaan informasi tersebut akan menyebar ke sejumlah
(tujuh isolate), jaringan komunikasi kelompok besar orang dalam dusun. Sementara pada ke-
bantuan (21 isolate), jaringan komunikasi ke- empat jaringan lainnya, yaitu jaringan komunikasi
uangan (31 isolate), jaringan komunikasi masa- kelompok bantuan, keuangan, masalah air, dan
lah air (42 isolate). Tingkat inklusi jaringan meru- pekerjaan tidak begitu besar. Hal ini berarti keter-
pakan indikasi potensi jaringan sebagai jaringan jangkauan sumber-sumber informasi atau star dari
yang berpengaruh. Makin tinggi tingkat inklusi keempat jaringan ini terbatas. Sehingga kalau
suatu jaringan, makin tinggi pula kemampuannya informasi disampaikan melalui star keempat ja-
untuk menjadi saluran komunikasi yang berpe- ringan ini maka keterjangkauannya pada orang-
ngaruh. Dari data tersebut, dengan tata urutan orang dalam dusun juga terbatas.
inklusivitas jaringan tertinggi ada pada jaringan Jaringan komunikasi masalah sosial
komunikasi masalah sosial dan pekerjaan, maka keterhubungan yang ada tinggi, artinya keter-
kedua jaringan ini dianggap sebagai saluran hubungan star dengan para pengikutnya juga
komunikasi yang memiliki pengaruh yang besar kuat dalam jaringan ini. Jaringan komunikasi
dalam dusun. kelompok bantuan, bisa dikatakan bahwa keter-
Jaringan komunikasi masalah sosial paling hubungan star dengan para pengikutnya cukup
banyak memiliki komponen dikarenakan masing- berarti. Dibandingkan dengan ketiga jaringan
masing responden dapat menunjuk tiga orang yang lainnya, yaitu jaringan komunikasi keuangan,
sering diminta pendapat dan nasehatnya terkait masalah air, dan pekerjaan yang memiliki keter-
dengan masalah sehari-hari yang dialaminya. Dari hubungan yang rendah. Berarti star dalam ketiga
ketiga orang yang ditunjuk ini kemudian juga jaringan ini mempunyai keterhubungan yang lemah

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com


322 Jurnal Ilmu Komunikasi, Volume 8, Nomor 3, September - Desember 2010, halaman 314 - 329

dengan para pengikutnya. Jaringan komunikasi ini dikatakan berkuasa terhadap yang lainnya, apabila
memiliki pengaruh yang lemah bagi orang-orang dia memiliki sumber daya yang dibutuhkan oleh
dalam dusun. orang lain dan membuat mereka tergantung
Secara umum kelima jaringan komuni- padanya.
kasi, tingkat kepadatan yang ada adalah rendah. Dalam berbagai kharakteristik dikatakan
Hal yang diduga menjadi penyebab rendahnya seorang pemuka melebihi karakteristik para
tingkat kepadatan yaitu karena tidak banyaknya pengikutnya (Rogers, 1995 : 52). Misalnya lebih
warga dusun yang menjadi anggota jaringan. tinggi kelas sosial ekonominya, lebih tinggi tingkat
Urutan tingkat kepadatan jaringan dari kelima pendidikannya, lebih luas pergaulannya, dan lebih
jaringan komunikasi yang ditemukan, yaitu jaringan berorientasi ke luar kelompoknya (kosmopolitan).
komunikasi masalah sosial, pekerjaan, jaringan Kekuasaan pada umumnya lebih mudah dilihat dari
komunikasi keuangan, jaringan komunikasi besaran penghasilan dan kepemilikan. Seseorang
masalah air, dan jaringan komunikasi kelompok yang memiliki banyak sumber daya seperti harta,
bantuan. uang, dan barang, akan lebih berpeluang untuk
Dari kelima jaringan komunikasi yang di- mendapatkan apa yang diinginkannya. Sebaliknya,
temukan, ternyata jaringan komunikasi masalah orang yang tidak memiliki materi, akan bersusah
sosial yang paling tinggi tingkat sentralitasnya. payah untuk mendapatkan yang diinginkannya.
Posisi sentral ada pada individu # 7, 32, 90, 104, Sehingga untuk memenuhi kebutuhannya pun dia
150, 173, 295, 298, 299, 326, 353, 891, dan akan pergi mencari kepada orang-orang yang
893. Pada urutan berikutnya jaringan kelompok berkecukupan.
bantuan memiliki tingkat integritas yang cukup. Dari aspek tingkat pendidikan, bisa di-
Hal ini juga dapat diamati dari sosiogram jaringan katakan seseorang berkuasa karena memiliki
komunikasi kelompok bantuan tersebut. Nampak pengetahuan, informasi, dan keterampilan tertentu.
bahwa dari informasi terpusat pada individu # 32, Misalnya seseorang dengan latar belakang
90, 216, 261, dan 299. Dengan demikian dapat pendidikan agama yang baik, maka orang lain akan
dikatakan bahwa kelima orang ini dianggap cenderung ikut apa yang diutarakannya mengenai
memiliki pengaruh yang kuat terhadap informasi urusan keagamaan. Pada masyarakat pedesaan,
bantuan yang disalurkan. pemuka agama sering kali dianggap menguasai dan
mampu menyalurkan informasi lainnya di luar
Pemuka Pendapat (Opinion Leader) keagamaan.
Berdasarkan pekerjaan, tidak bisa di-
Berdasarkan jumlah keterjangkauan yang katakan suatu pekerjaan tertentu lebih baik dari
bisa dicapai oleh masing-masing opinion leader pekerjaan lainnya. Pada umumnya pekerjaan yang
berikut urutannya, # 298 (278), 299 (170), 353 dianggap memberikan pengaruh kepada orang
(153), 104 (150), 32 (137), 90 (137), 295 (87), yang menyandangnya, terkait dengan pengetahuan
216 (71), 173 (70), 150 (32), 7 (23), 72 (12), 26 khusus yang harus dimiliki untuk menjalankan
(10), 203 (9), 20 (5), dan 206 (4). Dari data di pekerjaan tersebut dan juga tingginya penghasilan
atas juga menunjukkan bahwa pemuka pendapat diperoleh dari rata-rata pekerjaan lainnya. Mi-
cenderung bersifat polimorfik dibandingkan de- salnya profesi sebagai dokter, insinyur, arsitek, dan
ngan monomorfik. pekerjaan dengan keahlian khusus lainnya. Selain
Power. Teori jaringan pertukaran meli- itu dengan pekerjaannya, seseorang bisa dikatakan
hat bagaimana orang-orang dalam suatu jaringan berpengaruh karena banyak orang bergantung
saling bertukar hal-hal yang mereka miliki. Namun padanya, seperti bakul.
relasi tidak selamanya seimbang karena perbedaan Pola jaringan komunikasi memusat pada
sumber daya yang masing-masing miliki. Ke- orang-orang yang mempunyai klas ekonomi tinggi
timpangan itu pada akhirnya menimbulkan ke- daripada klas ekonomi rendah serta pemuka
kuasaan. Aspek kekuasaan memperhatikan ke- pendapat yang klas ekonominya tinggi lebih
timpangan relasi di antara dua orang yang ber- berpeluang menjadi pemuka pendapat polimorfik
hubungan (Emerson, 1981 : 43-62). Seseorang (banyak macam informasi) daripada pemuka

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com


Widiastuti, Kemiskinan Struktural Informasi 323

pendapat yang klas ekonominya rendah (Setiawan, banyaknya pengetahuan dan pengalaman hi-
1989 : 171). Dalam penelitian ini juga terbukti, di dupnya, tetapi kadar kelebihannya sangat ter-
bakul dan pemilik tambak dan/atau perahu juga gantung pula pada jenis masyarakat yang ber-
ditemukan dalam kelima jaringan komunikasi yang sangkutan.
diamati ada pada posisi sebagai opinion leaders Berdasarakan temuan di lapangan, justru
bahkan star. Selain karena memiliki materi yang orang-orang muda yang memimpin kelompoknya.
dibutuhkan responden, juga mereka ada banyak Misalnya dalam jaringan komunikasi masalah sosial
akses pada sumber-sumber informasi, misalnya ada beberapa opinion leader yang kemudian
informasi bibit, pakan, obat-obatan, pupuk, harga, ditelusuri mengarah pada star # 298 dengan ciri
pemasaran, dan sumber-sumber penting lainnya. usia 39 tahun, pekerjaan guru SD dan petani
Orang-orang yang mempunyai banyak tambak, pengguna ponsel dan Internet, dan pernah
hubungan cenderung memiliki informasi dan bekerja pada LSM. Dari sini dapat dilihat bahwa
pengaruh yang besar. Pola-pola jaringan komu- umur bukan sesuatu yang paling penting, tetapi
nikasi di Dusun Wanasari cenderung memusat pengalaman yang bersangkutan ditambah karakter
pada orang-orang yang klas ekonominya tinggi. personal yang sabar dan tekun paling menentukan.
Hal ini lebih lagi jika dalam suatu jaringan disalur- Selain itu dalam pandangan multiple level
kan informasi yang bernilai ekonomi. Orang dari opinion leadership, orang-orang yang diterima
klas ekonomi tinggi (bukan berarti mutlak demi- dalam berbagai kelompok di masyarakat, maka
kian), pada umumnya mobilitas dan kontak sosi- merekalah yang berpengaruh. Merujuk pada
alnya tinggi. Peluang-peluang bagi orang-orang keterlibatan opinion leaders dalam kelima jaringan
yang klas ekonominya rendah tetap ada, tetapi komunikasi yang ditemukan ada pada # 298, 299,
sangat kecil kemungkinan dan peluang mereka 90, 32, dan 216. Orang-orang dengan berbagai
untuk menjadi pemuka, apalagi menjadi pemuka latar belakang pekerjaan, latar pendidikan, dan
polimorfik kemungkinannya juga kecil. juga pengalaman menjadikan mereka opinion
leaders yang mampu menjangkau berbagai
Leadership: yang muda yang didengar tingkatan sosial masyarakat di dusun.
Menurut beberapa studi, pemuka pen-
Perhatian studi-studi jaringan komunikasi dapat di masyarakat tradisional lebih cenderung
sosial lebih banyak melihat peran dari pemuka polimorfik sedangkan di masyarakat yang lebih
pendapat yang individual. Muliple leadership ha- modern lebih cenderung monomorfik. Hal ini
rus dipertimbangkan dalam kaitannya dengan disebabkan pengetahuan orang-orang di daerah
kredibilitas opinion leaders. Kredibilitas opinion perdesaan belum terspesialisasikan, sehingga se-
leaders diperoleh berdasarkan keahlian dan seorang yang mampu menjelaskan suatu masalah
kemampuan yang dimilikinya, seperti petugas pe- tertentu dianggap juga mampu menjelaskan ma-
nyuluh perikanan. Tetapi untuk urusan menentu- salah-masalah yang lain. Lain halnya yang terjadi
kan kapan waktu yang baik untuk pergi ke laut, di negara-negara yang sudah maju, pengetahuan
warga Dusun Wanasari pergi kepada seorang pe- sudah sedemikian terspesialisasinya, sehingga
milik warung yang dianggap memiliki kemampu- pemuka pendapat hanya menjadi sumber bagi satu
an menghitung tanggal, waktu dan hari baik. jenis informasi saja.
Pemuka pendapat pada umumnya terlihat Keberagaman informasi yang dimiliki dan
mempunyai kelebihan dari para pengikut dalam dikuasai oleh opinion leader diperoleh dari hasil
beberapa hal, seperti latar belakang pendidikan, interaksi dengan para pemuka lainnya. Sulit
status sosial ekonomi. Beberapa studi seringkali membayang seorang opinion leader menguasai
menunjukkan bahwa pemuka pendapat adalah berbagai hal dalam waktu singkat. Untuk itu opin-
orang yang klas ekonominya lebih tinggi dari rata- ion leaders ini saling mengkomunikasikan hal-hal
rata para pengikutnya bahkan dari faktor usianya yang mereka miliki untuk kemudian menjadikan
(Rogers, 1983 : 63-74). Untuk negara berkem- diri mereka pribadi yang menguasai banyak hal
bang, faktor usia seseorang dianggap mewakili dalam waktu yang tidak terlalu lama.

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com


324 Jurnal Ilmu Komunikasi, Volume 8, Nomor 3, September - Desember 2010, halaman 314 - 329

Studi-studi empirik mengisyaratkan ada- kontak sosial, dan dicapai oleh orang-orang luar
nya petunjuk yang kuat bahwa orang yang mem- biasa. Karena itu kedudukan dan kontak me-
punyai banyak hubungan dalam jaringan ko- mainkan peran begitu besar dalam menentukan apa
munikasi cenderung mempunyai banyak informasi yang dapat dilihat, didengar, dibaca, dialami, dan
dan memiliki pengaruh yang besar. Pola-pola so- diketahui.
siometris merupakan hubungan antaranggota Dari temuan penelitian jaringan komunikasi
masyarakat, juga membentuk secara teratur pola sosial di Dusun Wanasari, ternyata opinion leader
sentralisasi dan kompetisi kepemimpinan. Dengan tidak dipegang oleh satu orang. Opinion leaders
demikian, orang yang banyak mempunyai in- terdiri atas orang-orang yang memiliki kepedulian
formasi biasanya menjadi pemuka pendapat ka- tinggi terhadap kondisi serba kekuarang di dusun.
rena dia menjadi tempat bertanya orang banyak. Mereka adalah kelompok yang terdiri atas # 216,
Peranan pemuka pendapat dalam mendorong 259, 298, 299 dan 364 (khusus # 364 tinggal di
masyarakat menerima suatu inovasi adalah sa- luar dusun). Secara latar belakang mereka memiliki
ngat besar. Hal ini dibuktikan oleh Rogers dalam beberapa kesamaan, antara lain: (1) Berpen-
penelitiannya di desa Oryu Li di Korea Selatan, didikan tinggi setingkat SLTA, Diploma, dan S1;
kemajuan sosial ekonomi di desa tersebut dicapai (2) Bekerja sebagai petani tambak, selain pe-
berkat adanya pimpinan informal atau pemuka kerjaan pokok lainnya; (3) Usia relatif sama (37-
pendapat tersebut. 40 tahun); (4) Senang berorganisasi; (5) Memiliki
Dalam kenyataan hidup, maka sebenarnya akses yang baik pada berbagai sumber seperti
terdapat suatu perpaduan dua faktor yang me- anggota DPRD, Kepala Dinas, LSM, dan lem-
nentukan seseorang memimpin dalam masya- baga lainnya.
rakatnya, yaitu bahwa masyarakat akan memilih Selain memiliki beberapa kesamaan,
seseorang diantaranya menjadi pemimpin sesuai mereka juga mempunyai beberapa perbedaan
dengan kebutuhan jamannya, sesuai dengan karakteristik personal, yaitu ada di antara mereka
gambaran serta harapannya. Sebaliknya, pemimpin yang tegas, bicara apa adanya, berani ambil resiko,
yang terpilih adalah orang yang tergiat dalam gemar mencoba suatu hal yang baru, dan tidak
partisipasi kelompoknya, karena kegiatan yang takut rugi. Sementara yang lainnya, ada memiliki
menyolok ini, penilaian dan status yang diberikan karakter sabar, bicara pelan, hati-hati, penuh
orang kepadanya, maka ia dipilih menjadi pemim- pertimbangan dalam mengambil keputusan, dan
pin. bisa menjadi pendengar yang baik.
Dalam hubungan ini yang menentukan Kombinasi dari orang-orang ini yang
aktualisasi seorang pemimpin adalah bukan kemudian melahirkan multiple level opinion lead-
kenyataan apakah seorang pemimpin yang resmi ership. Untuk membela kepentingan warga miskin,
(formal leader) ataupun pemimpin yang tidak maka yang didengar pendapatnya adalah pemuka
resmi (informal leader) suatu kelompok. dengan karakter pertama, yaitu keras dan berani
Sehingga pemimpin menjadi pemimpin sebenar- ambil resiko. Sedangkan untuk menghadapi para
benarnya dalam masyarakat karena ada kebutuhan pejabat formal dalam struktur lebih didengar
pada masyarakat akan orang seperti yang terpilih pemuka yang sabar dan penuh pertimbangan.
serta karena pemimpin yang mewujudkan Sehingga dari karakteristik yang bertolak belakang
aktualisasi dari kebutuhan, maka pemimpin ini sebenarnya berintegrasi dalam hal tujuan yang
tersebut yang akan mempengaruhi dan mendesak ingin dicapai sama, yaitu untuk meningkatkan
orang untuk menjalankan apa yang diduga sebagai kesejahteraan masyarakat.
keinginan masyarakat. Trust and Ethical Behavior. Keper-
Hierarki terkait erat pada para pemimpin cayaan diperoleh opinion leaders dari para
sosial, di tingkat mana pun nyaris selalu ada yang pengikutnya berdasarkan berbagai pertimbangan.
disebut dengan pemimpin sosial atau pemuka Seperti dijelaskan di atas orang-orang dengan
pendapat dari kelompok sosial. Akan tetapi secara kepedulian yang tinggi terhadap orang-orang di
vertikal ikatan kebersamaan yang sesungguhnya sekitarnya merupakan opinion leaders. Keper-
dalam masyarakat, sejauh itu sungguh diikat oleh cayaan tidak diperoleh semata-mata karena yang

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com


Widiastuti, Kemiskinan Struktural Informasi 325

bersangkutan ahli atau terampil dalam suatu bantuan, ada ditemukan berhimpit atau tumpang
bidang, tetapi kepercayaan muncul karena proses tindih. Struktur jaringan komunikasi masalah sosial
interaksi dalam keseharian. Misalnya untuk ditemukan lebih banyak klik. Dalam keseharian
seorang petugas penyuluh tidak akan serta-merta responden berinteraksi dengan keluarga, tetangga,
didengar dan dituruti pendapatnya, dibandingkan kerabat dan teman-teman yang secara fisik
dengan orang yang sudah bertahun-tahun menge- memiliki jarak tempat tinggal yang dekat. Mereka
lola tambak, pernah mengalami untung dan rugi yang ada dalam satu jaringan sosial, pada umumnya
dan pada akhirnya berhasil. tinggal pada dusun yang sama dan atau berteman
Kepercayaan merupakan proses alamiah dengan warga dari desa tetangga.
yang akan diperoleh seseorang karena pembuktian Jaringan kekerabatan masih berpengaruh.
terhadap apa yang diucapkan dengan yang Jaringan komunikasi yang terjalin di antara orang-
dikerjakan. Apabila seorang mampu membuktikan orang yang masih terikat hubungan keluarga atau
bahwa pendapatnya berhasil terwujud, maka kekerabatan, nyatanya dapat disalurkan informasi
tingkat kepercayaan akan lebih tinggi lagi. Dalam yang bermacam-macam. Di antara orang-orang
pandangan Rogers (1983 : 38-51), aspek kemam- dalam satu kekerabatan dapat menyalurkan
puan mengamati (observability) penting untuk informasi pada jaringannya dan ada interkoneksi
sebuah inovasi agar diikuti oleh yang lainnya. satu dengan lainnya. Contoh seperti yang dite-
Untuk konteks masyarakat pedesaan, mukan dalam jaringan komunikasi masalah sosial,
maka sopan santun dan budaya malu masih antara 298, 104 dan 353 masih ada hubungan pa-
terpelihara. Dalam berkomunikasipun aspek sosial man, kemenakan, dan saudara sepupu. Di antara
budaya sangat menjadi perhatian, seperti usia, sta- ketiganya berbeda usia cukup jauh, tapi ketiganya
tus sosial-ekonomi dan posisi atau jabatan para mampu berkomunikasi lintas generasi.
pelaku komunikasi. Misalnya untuk orang-orang Tidak luasnya kelima jaringan komunikasi
yang memiliki status sosial-ekonomi yang sama, sosial yang ditemukan, bukan sekedar karena
seperti sesama nelayan maka pertukaran pesan masalah penyebaran atau kemudahan memperoleh
dapat dilakukan seketika. Tetapi apabila di antara informasi, tetapi yang lebih mendasar adalah masih
orang-orang tersebut terdapat perbedaan status besarnya orientasi trickle down effect dimana
sosial-ekonomi, seperti sumber adalah pemilik orang pada lapisan atas diharapkan akan seketika
perahu dan pemilik tambak biasa disebut juragan, menyampaikan informasi yang dimilikinya kepada
maka ada kebiasaan untuk menyampaikan pesan lapisan bawah berikutnya. Kerangka pemikirannya
melalui orang-orang yang sudah memiliki adalah bahwa keberhasilan yang dicapai oleh
kedekatan kepada sumber. pengusaha besar pada gilirannya juga akan
Pola komunikasi berjenjang seperti ini dirasakan oleh pengusaha kecil di bawahnya.
juga masih ditemukan dengan orang-orang yang Bahkan untuk aspek komunikasi sekalipun, model
memiliki posisi/jabatan di desa, seperti aparat dan trickle down effect dapat ditemui dalam model
pamong desa. Seorang pemimpin desa akan me- komunikasi dua tahap atau two step flow com-
miliki keleluasaan untuk menghubungi bawahan- munication, yaitu informasi yang disampaikan
nya kapan dan dengan saluran komunikasi apapun, kepada para pemuka masyarakat pada gilirannya
termasuk menggunakan Ponsel. Tetapi tidak akan sampai pada pengikutnya seperti ditemukan
sebaliknya, apabila bawahan hendak menghubungi dalam penelitian Katz dan Lazarsfeld. Melalui pola
pimpinan maka akan langsung datang untuk komunikasi bertahap ini idealnya akan terbentuk
berbicara secara lisan atau dengan menggunakan jaringan komunikasi yang mampu menjangkau
surat. banyak anggota termasuk orang dari lapisan
bawah.
Kekuatan Ikatan yang Lemah Padahal dalam penelitian-penelitian ter-
dahulu informasi yang disampaikan pada lapisan
Struktur kelima jaringan komunikasi yang atas belum bisa memastikan informasi itu disalur-
diamati, yaitu jaringan komunikasi masalah sosial, kan kembali kepada yang paling membutuhkan
masalah air, keuangan, pekerjaan, dan kelompok (Setiawan, 1989 : 114-125). Kecenderungan yang

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com


326 Jurnal Ilmu Komunikasi, Volume 8, Nomor 3, September - Desember 2010, halaman 314 - 329

ada malahan informasi dikuasai dan ditahan oleh nya mereka pun enggan untuk terlibat dalam ja-
yang terlebih dahulu mengetahuinya. ringan komunikasi keuangan khususnya yang
Penanganan kemiskinan tidak akan pernah menyalurkan bantuan dan perkreditan karena
efektif dengan hanya menyentuh si miskinnya saja kurangnya motivasi untuk meningkatkan pro-
karena orang terkait dengan struktur-struktur dan duksi komoditi mereka.
jaringan-jaringannya. Kemiskinan adalah produk Potensi pasar sudah diketahui atau cukup
struktural yang saling terkait, yakni struktur eko- luas tetapi untuk dijadikan sebagai wilayah
nomi, pendidikan, kesehatan, dan jaringan sosial. pemasaran, belum berarti petani tambak dan
Karena kemiskinan struktur menyebabkan orang nelayan langsung meningkatkan produksi untuk
memiliki jaringan komunikasi sosial yang terbatas, memenuhi kebutuhan pasar tersebut. Misalnya
dan sebaliknya keterbatasan jaringan komunikasi dengan menyelenggarakan pameran, maka di-
sosial menyebabkan orang miskin sulit keluar dari anggap potensi pasar sudah terbuka. Tetapi ma-
kemiskinannya. salah berikutnya adalah bagaimana mencapai
Keterbatasan akses merupakan penye- pasar. Masalah di sini bukan hanya menyangkut
bab terbesar yang membuat orang berpeluang hal-hal teknis seperti pengolahan, pengepakan,
mengalami kemiskinan. Karena miskin maka pengiriman, tapi juga termasuk di dalamnya
seseorang tidak mampu untuk mendapatkan bagaimana menciptakan kontak dengan orang-
layanan pendidikan, kesehatan, makanan bergizi, orag dalam jaringan pemasaran tersebut.
pakaian yang layak, perumahan yang memadai, Membuka kontak komunikasi dengan
tidak dapat memasuki pasar tenaga kerja, dan orang baru tidak mudah dilakukan oleh para pe-
kesulitan memperoleh bantuan keuangan. Bahkan, tani tambak dan nelayan tradisional. Dengan
kemiskinan juga dapat menyebabkan seseorang keterbatasan pengenalan dan pemahaman in-
tidak dapat memasuki jaringan komunikasi sosial formasi, maka sulit untuk mengembangkan komo-
karena perbedaan status sosial-ekonomi dari diti masyarakat pedesaan nelayan. Hal ini me-
anggota lainnya dalam jaringan. rupakan salah satu kelemahan umum yang biasa-
Justru aspek komunikasi yang berpenga- nya diatasi melalui cara mudah yaitu dengan
ruh terhadap tidak luasnya jaringan-jaringan mengajak perusahaan-perusahaan besar untuk
komunikasi dalam penelitian ini lebih dikarena- membantu pemasaran. Akibatnya lagi-lagi yang
kan kelangkaan atau ketiadaan berbagai infor- diuntungkan adalah pengusaha besar, sementara
masi yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat di pengusaha kecil hanya mendapat keuntungan
desa pesisir. Informasi-informasi yang dibutuhkan tak seberapa.
tersebut antara lain perkiraan cuaca yang aman Pada bidang usaha tradisional, kegiatan
untuk pergi melaut, perkiraan curah hujan untuk komunikasi yang paling banyak dilakukan yaitu
pasokan air tawar, upaya peningkatan kualitas air komunikasi antarpribadi tatap muka. Walaupun
tambak, upaya peningkatan gizi tanah, produksi hubungan yang demikian lebih efektif untuk
olahan perikanan, pemasaran, mengelola usaha, membina keakraban, tetapi kapasitanya sangat
teknologi perikanan, dan lain sebagainya. terbatas dan belum mampu diandalkan untuk
Selain itu juga terbatasnya pengetahuan menjangkau atau bahkan menembus hambatan
mengenai luas wilayah pemasaran dan terbatasnya struktural, seperti pada bidang pemasaran.
kemampuan untuk menjangkau pasar, membuat Sehingga komoditi yang dihasilkan sekedar
petani tambak dan nelayan belum mengalami memenuhi kebutuhan dasar bahkan terkadang
perubahan yang signifikan. Luasnya wilayah kurang.
pemasaran telah dikuasai oleh tengkulak yang Hampir semua kegiatan di pedesaan yang
membeli komoditi petani tambak dan nelayan. bertujuan meningkatkan pendapatan masyarakat
Dengan tidak diketahuinya wilayah-wilayah pasar tidak lepas dari pelayanan birokrasi desa. Sering
secara secara langsung akan mengurangi motiva- ditemukan prosedur pelayanan birokrasi di
si untuk meningkatkan produksi, sehingga pe- pemerintahan, tidak kecuali pemerintahan desa,
tani tambak dan nelayan kurang bergairah untuk dipandang berbelit-beli dan menyulitkan. Misal-
meningkatkan produksi mereka. Pada akhir- nya untuk prosedur penyaluran bantuan kredit

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com


Widiastuti, Kemiskinan Struktural Informasi 327

untuk pengusaha kecil diberlakukan persyaratan tahun (34,29 persen), kurang dari 30 tahun (28,57
seperti pelayanan perbankan pada umumnya. persen), 51-60 tahun (22,85 persen), 41-50 tahun
Maka bisa dipastikan tidak akan banyak yang (11,43 persen), dan di atas 61 tahun (2,86 per-
berminat, karena kesulitan dalam menerima dan sen). Berdasarkan kriteria usia ini, respoden yang
memahami informasi guna memenuhi persyaratan berusia kurang dari 30 sampai dengan 40 tahun
tersebut. paling banyak memanfaatkan ponsel.
Guna penyediaan dukungan sosail (social Jaringan ponsel merupakan jaringan ko-
support) khususnya di kalangan orang miskin, munikasi ini relatif mudah untuk diakses oleh
perlu kiranya dipertimbangakan penjelasan di atas. berbagai pihak, sekalipun oleh kalangan orang
Bahwa pada kenyataannya orang masih perlu miskin karena banyak orang bisa ikut menikmati
dukungan sosial untuk meredam ketegangan- murahnya layanan telepon seluler dari berbagai
ketegangan yang dialaminya. Misalnya untuk provider. Tetapi belum semua responden meman-
menghadapi masalah sosial terkait dengan faatkan untuk kegiatan yang produktif, ada ke-
kehidupan sehari-hari, orang mencari informasi dari cenderungan ponsel digunakan untuk mendengar
ikatan kuatnya (strong ties), yaitu keluarga, lagu dan memutar film. Ponsel sudah digunakan
kerabat, dan teman dekat. Mereka diandalkan secara produkstif oleh para opinion leader ka-
karena dianggap mengetahui kesulitan yang dialami rena mereka relatif sudah berpendidikan, memiliki
orang miskin dalam kesehariannya. pekerjaan, dan terlibat pada berbagai organisasi
Berkaitan dengan pencarian informasi sosial.
mengenai hal-hal baru dan dianggap hanya be- Rogers (1995) juga membuktikan bah-
berapa orang saja yang memiliki dan menguasai wa orang-orang yang memiliki orientasi dan
informasinya, maka orang akan mencari kepada wawasan serta hubungan pergaulan yang lebih
ikatan lemahnya (weak ties). Tetapi tentu saja luas (biasa disebut kosmopolit) cenderung lebih
proses pencarian informasi kepada ikatan lemah dahulu dalam memperoleh pengetahuan tentang
belum sepenuhnya dapat dijamin bahwa informasi ide baru, sehingga mereka akan lebih cepat pula
yang dibutuhkan akan diperoleh. Dari penelitian mengadopsi ide baru tersebut ketimbang orang-
sebelumnya justru informasi yang seharusnya orang yang berorientasi lokal.
diberikan kepada kalangan kurang beruntung, Tingkat pengetahuan seseorang mengenai
malahan disalurkan kepada jaringan kelompok elit suatu ide baru atau inovasi juga dipengaruhi oleh
informasi. intesitas hubungan dengan orang-orang yang
tergolong inovator atau agen pembaruan, dan
Posisi Teknologi Telepon Seluler pada tingkat persinggungannya dengan media massa.
Jaringan Komunikasi Masyarakat yang tingkat terpaan medianya tinggi
relatif cepat terbuka dan cepat dalam mengadopsi
Teknologi informasi dan komunikasi yang teknologi tinggi (McQuail & Windahl, 2005).
selama ini dikenal oleh masyarakat dan banyak Apabila dihubungkan dengan karakteris-
menjadi perhatian dalam kajian-kajian jaringan tik individu, Rogers dalam Kriyantono (2007)
komunikasi, yaitu media massa elektronik (TV dan mengatakan bahwa orang-orang yang dikenal
radio), dan media massa cetak (suratkabar atau inovatif dan kosmopolit lebih banyak menggunakan
koran). Saat ini telepon seluler (ponsel) atau hand- saluran komunikasi media massa, sedangkan
phone (HP) telah banyak digunakan oleh masya- mereka yang kurang inovatif banyak menggunakan
rakat dari berbagai lapisan khususnya di daerah- saluran komunikasi interpersonal.
daerah yang belum tersedia infrastruktur telepon Di awal diduga ponsel dapat berfungsi
kabel. Karena itu perlu juga dilihat bagaimana posisi sebagai equalizer (pemerata), yaitu teknologi yang
teknologi komunikasi ini dalam jaringan komu- dapat membantu orang dalam mencari informasi
nikasi. yang dibutuhkan dan memperoleh informasi dari
Berdasarkan usia responden, pola pe- siapa pun. Dari ilustrasi temuan lapangan, ternyata
manfaatan ponsel berikut urutannya: usia 31-40 ponsel belum sepenuhnya mampu mengatasi

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com


328 Jurnal Ilmu Komunikasi, Volume 8, Nomor 3, September - Desember 2010, halaman 314 - 329

hambatan struktural karena dalam lapisan sosial dikaitkan dengan berbagai program berbasis tek-
masyarakat pun ada mengatur siapa bisa meng- nologi komunikasi seperti halnya informasi lokasi
hubungi siapa. tangkapan ikan, maka kemungkinan besar in-
Berdasarkan penjelasan sebelumnya, formasi ini tidak banyak diketahui oleh masya-
terbukti bahwa ponsel lebih banyak digunakan rakat yang sangat membutuhkannya.
untuk menjalin kekerabatan dan untuk menghu-
bungi individu kawan sekerja. Jumlah ponsel masih Simpulan
jauh lebih kecil dibandingkan dengan jumlah dari
pihak keluarga yang dihubungi melalui ponsel. Pertama, keterbatasan keterlibatan dan
Penelitian ini menunjukkan ponsel lebih banyak di- peran responden kelas bawah pada jaringan ko-
gunakan untuk hal-hal berkaitan dengan urusan munikasi sosial sejalan dengan pandangan ke-
kekerabatan. miskinan struktural. Orang atau golongan miskin
Temuan lainnya, yaitu bahwa orang pada akan mengalami keterpinggiran dalam berbagai
lapisan sosial bawah belum tentu bisa langsung kegiatan sosial termasuk komunikasi. Miskin ka-
menghubungi orang-orang pada lapisan sosial di rena kurangnya informasi dan sulitnya memper-
atasnya. Berdasarkan data yang ditemukan oleh informasi diakibatkan oleh kemiskinan.
mengenai topik yang dibicarakan melalui ponsel, Kedua, representasi opinion leader ada
yaitu menghubungi pihak keluarga konteksnya pada beberapa orang dalam kelompok yaitu mul-
selain menanyakan kabar yang bersangkutan, juga tiple level opinion leadership. Untuk konteks
berkaitan dengan urusan keuangan seperti untuk masyarakat kolektif maka kredibilitas pemuka
meminjam uang dan menanyakan kiriman uang dari pendapat merupakan kombinasi dari orang-orang
angota keluarga yang bekerja di luar kota atau luar yang memiliki qualification atau expertise dan
negeri. Dalam konteks mencari pekerjaan, dari safety atau trustworthiness sesuai dengan kondisi
sosiogram pihak yang dihubungi langsung dengan dan kebutuhan masyarakat setempat.
menggunakan ponsel yaitu pemilik perahu, pemilik Ketiga, trust dan ethical behavior dalam
tambak, dan koordinator pekerja. Koordinator ini penelitian ini tidak bisa dijadikan satu. Dalam kasus
juga bekerja sebagai petani tambak yang berada masyarakat Indonesia, faktor budaya mem-
pada lapisan sosial yang tidak terlalu jauh berbeda pengaruhi berbagai aspek kehidupan termasuk
dengan kondisi warga dusun pada umumnya. etika perilaku komunikasi. Tetapi kepercayaan
Hal tersebut tidak berlaku sepenuhnya lebih merupakan hasil pengalaman berinteraksi
pada komunikasi di antara pihak-pihak yang dengan orang lain.
berada pada lapisan sosial yang berbeda. Misalnya Keempat, pandangan mengenai kede-
untuk mendapatkan pekerjaan di perahu atau katan fisik tergantikan dengan kedekatan elek-
tambak yang dimiliki oleh seorang juragan, maka tronik, untuk konteks pedesaan di Indonesia be-
pada umumnya para pencari pekerjaan akan lum sepenuhnya terjadi. Karena dalam penggu-
terlebih dahulu menghubungi orang yang telah naan teknologi komunikasi ada faktor budaya
bekerja dan dianggap memiliki kedekatan pada yang turut dipertimbangkan ketika orang berko-
juragan tersebut. Bahkan untuk mendapatkan munikasi. Komunikasi antarpribadi tatap muka
pekerjaan di perahu juragan, rekomendasi dari merupakan salah satu bentuk penghargaan pada
nahkoda merupakan langkah jitu untuk mem- orang-orang yang diajak berkomunikasi.
peroleh pekerjaan sebagai anak buah kapal. Berdasarkan simpulan, maka rekomen-
Realitanya dalam pola penggunaan pon- dasi dari penelitian ini antara lain: pertama, perlu-
sel, responden tidak banyak mengetahui dan nya studi mengenai jaringan komunikasi di Indo-
memahami bagaimana cara memanfaatkan pon- nesia yang mempertimbangkan potensi dalam
sel berdasarkan fitur-fitur yang mereka miliki. menciptakan pemerataan informasi dan komu-
Kegunaan ponsel yang paling banyak dimengerti nikasi; kedua, penelitian mengenai karakteristik
adalah untuk berbicara. Bahkan jarang di antara opinion leader pada penekanan bagaimana ka-
responden yang menggunakan SMS. Apabila rakter-karakter opinion leader yang berlawanan

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com


Widiastuti, Kemiskinan Struktural Informasi 329

ini dapat bersinergi dalam kajian dinamika ke- Departemen Ilmu Komunikasi UI, 2008, Manusia
lompok karena karakter yang berlawanan biasa- Komunikasi Komunikasi Manusia,
nya dianggap tidak dapat bertemu dan selalu Penerbit Buku Kompas, Jakarta.
bertentangan; ketiga, menemukan jaringan Dijk, Jan van, 2006, The Network Society, So-
komunikasi saja tidak cukup, perlu adanya suatu cial Aspects of New Media, Second Edi-
kajian untuk mengetahui faktor-faktor yang ber- tion, Sage Publications, London.
pengaruh pada dinamika kelompok dalam pem- Fiedler, Klaus (ed.), 2007, Social Communica-
bangunan; dan keempat perlu adanya penelitian tion, Psychology Press, Madison Avenue.
bagaimana peran ponsel pada jaringan komunika- Haralambos, Michael, Martin Holborn and Robin
si kekerabatan dalam cakupan masyarakat yang Heald, 2004, Sociology Themes and Per-
lebih besar atau pada suatu komunitas tertentu spectives, Sixth Edition, Collins Publish-
untuk mengetahui faktor-faktor yang mempe- ers, London.
ngaruhi peran ponsel dalam perluasan jaringan Horst, Heather A., dan Daniel Miller, 2007, The
komunikasi kekerabatan. Cell Phone, An Anthropology of Com-
munication, Berg, Oxford.
Ucapan Terimakasih Kriyantono, Rachmat, 2007, Teknik Praktis Riset
Komunikasi, Kencana Prenada Media
Penulis mengucapkan terimakasih kepa- Group, Jakarta.
da beberapa pihak yang telah membantu proses McQuail, Denis, 2005, McQuail’s Mass Com-
penelitian yang hasilnya ditulis dalam jurnal ilmiah munication Theory, Fifth Edition, Sage
ini, yaitu Promotor: Prof. M. Alwi Dahlan,Ph.D., Publication, London.
Co Promotor: Prof. Dr. Ilya R. Sunarwinadi dan Monge, Peter R., dan Noshir S. Contractor, 2003,
Francisia SSE Seda, Ph.D. dan yang turut mem- Theories of Communication Networks,
bantu di lapangan: Adri Amirudin dan Makrus. Oxford University Perss, Madison Av-
enue.
Daftar Pustaka Rogers, Everett M.,Diffusion of Innovations,
Fourth Edition, 1995, The Free Press,
Dahlan, M. Alwi, 1997, Pemerataan Informasi, New York.
Komunikasi dan Pembangunan, Pidato Setiawan, Bambang, 1989, Pelapisan Sosial dan
Pengukuhan Guru Besar Tetap Ilmu Ko- Jaringan Komunikasi, Penelitian di
munikasi pada Fakultas Ilmu Sosial dan Desa Senik Kalurahan Bumirejo
Ilmu Politik, Universitas Indonesia, Depok. Kecamatan Lendah Kabupaten Kulon
Progo Daerah Istimewa Yogyakarta,
UGM, Yogyakarta.

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

You might also like