Professional Documents
Culture Documents
Abstract
The emergence of disinformation phenomena that occur currently in the millennial generation is due to the easy-
going attitude that believes in the information obtained without looking at the truth or examining the credibility of
the information source. Eventually, the millennial generation does not have the analytical thinking process of using
information. The purpose of this study was to get a picture of disinformation that occurred in the millennial
generation and explained the application of cultural literacy and citizenship as a solution to overcome
disinformation. The research used the literature study method with a qualitative approach. Data collection used
primary and secondary data obtained through various kinds of literature in the last ten years (2009-2019) such as
books, e-books, e-journals, and proceedings. Based on the results of the analysis of the problems studied and
supported by the theory used, the results showed that cultural and citizenship education could be applied in
millennial generation literacy styles. This generation could be more selective in receiving and processing
information obtained, could prevent the emergence of hoaxes and hate speech circulating in the community and
instill cultural values and citizenship in the lifestyle in the millennial era. The steps taken are activity programs that
contain useful information processing process that shapes an individual to become more selective in processing
information obtained as well as implementing cultural literacy and citizenship independently in schools, family, and
environment.
Abstrak
Munculnya fenomena disinformasi yang terjadi saat ini pada generasi millennial disebabkan sikap mudah
percaya pada informasi yang diperoleh tanpa melihat kebenarannya atau mencari dulu dari mana
sumbernya. Akhirnya generasi millennial tidak memiliki kemampuan menganalisis dalam menggunakan
informasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran disinformasi yang terjadi pada
generasi millennial dan menjelaskan penerapan dari literasi budaya dan kewargaan sebagai solusi dalam
mengatasi disinformasi. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode studi literatur dengan
pendekatan kualitatif. Jenis data yang digunakan ialah data primer dan sekunder yang diperoleh melalui
berbagai literatur dalam 10 tahun terakhir (2009-2019) yaitu berupa buku, e-book, e-journal, dan prosiding.
Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan terhadap permasalahan yang dikaji dan didukung dengan
berbagai teori yang digunakan, diperoleh hasil bahwa pendidikan budaya dan kewargaan yang
diterapkan dalam gaya literasi generasi millennial bisa lebih selektif dalam menerima dan mengolah
informasi yang diperoleh. Maka untuk mencegah kemunculan hoax dan hate speeech yang beredar di
masyarakat, generasi millennial harus menanamkan nilai budaya dan kewargaan dalam gaya hidup.
Langkah yang diambil ialah dengan program kegiatan yang berisi mengenai proses pengolahan
informasi yang baik dan membentuk seseorang agar bisa menjadi generasi yang lebih selektif dalam
mengolah informasi yang diperoleh serta penerapan literasi budaya dan kewargaan secara mandiri yaitu
di ranah sekolah, keluarga dan lingkungan.
doi: http://dx.doi.org/10.24198/jkip.v7i1.20066
© 2019 Jurnal Kajian Informasi & Perpustakaan. This is an open access article under the CC BY-SA license
Website: http://jurnal.unpad.ac.id/jkip
66 A. Pratiwi and E. N. K. Asyarotin / Jurnal Kajian Informasi & Perpustakaan Vol 7, No. 1 (Juni 2019) 65-80
Implementasi literasi budaya dan kewargaan sebagai solusi disinformasi pada generasi millennial di Indonesia
A. Pratiwi and E. N. K. Asyarotin / Jurnal Kajian Informasi & Perpustakaan Vol 7, No. 1 (Juni 2019) 65-80 67
Implementasi literasi budaya dan kewargaan sebagai solusi disinformasi pada generasi millennial di Indonesia
68 A. Pratiwi and E. N. K. Asyarotin / Jurnal Kajian Informasi & Perpustakaan Vol 7, No. 1 (Juni 2019) 65-80
Implementasi literasi budaya dan kewargaan sebagai solusi disinformasi pada generasi millennial di Indonesia
A. Pratiwi and E. N. K. Asyarotin / Jurnal Kajian Informasi & Perpustakaan Vol 7, No. 1 (Juni 2019) 65-80 69
Implementasi literasi budaya dan kewargaan sebagai solusi disinformasi pada generasi millennial di Indonesia
70 A. Pratiwi and E. N. K. Asyarotin / Jurnal Kajian Informasi & Perpustakaan Vol 7, No. 1 (Juni 2019) 65-80
bersumber dari tinjauan literatur lalu kebutuhan informasi sebagai alat untuk
dianalisis oleh peneliti. memenuhi kepuasan diri, kesenjangan
pengetahuan dengan permasalahan yang
HASIL DAN PEMBAHASAN dihadapi. Era ini, generasi millennial harus
Ketika era millennial, teknologi mampu beradaptasi untuk terus bertahan
selalu digunakan untuk mendukung hidup. Kemajuan teknologi di bidang
berbagai rutinitas pengisi waktu luang komunikasi massa telah menunjang
(hiburan), menyelesaikan pekerjaan dan perilaku informasi “budaya global”.
komunikasi efektif dalam menunjang Masyarakat secara sadar atau tidak telah
keseharian hidup. Teknologi media melakukan transisi secara acculturation,
informasi selalu tersambung dengan yaitu proses pembentukan budaya baru
internet untuk menghubungkan dan melalui pertukaran budaya setelah adanya
memenuhi kebutuhan seorang individu ke kontak antar budaya yang diambil dari
dunia virtual (maya), misalnya Instagram, bangsa lainnya dengan tanpa membuang
Facebook, Youtube, Academia.edu, Tokopedia, unsur budaya asli. Kini, kita menghadapi
Traveloka, dan sebagainya. Hal ini dilema tergusurnya budaya asli karena
memungkinkan seseorang mendapatkan kekuatan budaya global dari luar telah
informasi terbaru tingkat global secara menimbulkan acculturation negative yang
instan dan kemudahan berkomunikasi mengambil unsur buruk budaya lain.
tanpa batasan jarak. Teknologi media massa
Walidah (2017) berpendapat memberikan kebebasan berbicara yang
bahwa, memengaruhi budaya dalam berperilaku
“Generasi millennial adalah istilah generasi millennial. Informasi diciptakan
cohort dalam demografi, merupakan atau diproduksi individu maupun
kata benda yang berarti pengikut instansi melalui perantara media sosial
atau kelompok. Saat ini ada empat (MEDSOS) sehingga informasi tersebut
cohort besar dalam demografi, yaitu dapat memengaruhi pola berpikir, dan
Baby Boomer (lahir pada tahun 1946- meninggalkan kesan bahkan
1964), Gen-X (lahir pada tahun menumbuhkan simpati seseorang dalam
1965-1980), Millennial (lahir pada mengambil tindakan sebuah kelompok.
tahun 1981-2000), dan Gen-Z (lahir Informasi yang bebas diakses menjadikan
pada tahun 2001-sekarang)”. generasi millennial mengambil
Kebiasaan dalam dunia virtual kesempatan dalam membuat dan
menjadi lekat dengan gaya generasi menyebarkan konten digital yang
millennial yang memang terlahir dan provokatif, misalnya internet meme, false
tumbuh di era teknologi kepintaran news, hate speech, hoax, dan sebagainya.
buatan (artificial intelligence). Generasi Sangat disayangkan apabila
millennial lebih menyukai lingkungan kerja informasi yang disampaikan tersebut
dengan budaya yang terbuka dan waktu adalah informasi yang sengaja atau dibuat
yang fleksibel, di mana hal tersebut salah terlebih merupakan sebuah
membuat perilaku penelusuran informasi kebohongan (hoax) dengan judul yang
bersifat instan. sangat provokatif mengiringi pembaca dan
Saat ini, peningkatan kebutuhan penerima opini yang negatif. Opini
informasi pada masyarakat dipengaruhi negatif, fitnah, hate speech beredar untuk
Implementasi literasi budaya dan kewargaan sebagai solusi disinformasi pada generasi millennial di Indonesia
A. Pratiwi and E. N. K. Asyarotin / Jurnal Kajian Informasi & Perpustakaan Vol 7, No. 1 (Juni 2019) 65-80 71
Implementasi literasi budaya dan kewargaan sebagai solusi disinformasi pada generasi millennial di Indonesia
72 A. Pratiwi and E. N. K. Asyarotin / Jurnal Kajian Informasi & Perpustakaan Vol 7, No. 1 (Juni 2019) 65-80
Implementasi literasi budaya dan kewargaan sebagai solusi disinformasi pada generasi millennial di Indonesia
A. Pratiwi and E. N. K. Asyarotin / Jurnal Kajian Informasi & Perpustakaan Vol 7, No. 1 (Juni 2019) 65-80 73
Implementasi literasi budaya dan kewargaan sebagai solusi disinformasi pada generasi millennial di Indonesia
74 A. Pratiwi and E. N. K. Asyarotin / Jurnal Kajian Informasi & Perpustakaan Vol 7, No. 1 (Juni 2019) 65-80
Implementasi literasi budaya dan kewargaan sebagai solusi disinformasi pada generasi millennial di Indonesia
A. Pratiwi and E. N. K. Asyarotin / Jurnal Kajian Informasi & Perpustakaan Vol 7, No. 1 (Juni 2019) 65-80 75
Implementasi literasi budaya dan kewargaan sebagai solusi disinformasi pada generasi millennial di Indonesia
76 A. Pratiwi and E. N. K. Asyarotin / Jurnal Kajian Informasi & Perpustakaan Vol 7, No. 1 (Juni 2019) 65-80
Implementasi literasi budaya dan kewargaan sebagai solusi disinformasi pada generasi millennial di Indonesia
A. Pratiwi and E. N. K. Asyarotin / Jurnal Kajian Informasi & Perpustakaan Vol 7, No. 1 (Juni 2019) 65-80 77
SIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Disinformasi merupakan
Ahmad, A. (2013). Perkembangan media
penyampaian informasi yang secara
online dan fenomena disinformasi:
disengaja bermaksud untuk
Analisis pada sejumlah situs Islam.
membingungkan orang lain. Fenomena
Jurnal Pekommas, 16(3), 177–186.
disinformasi ini banyak terjadi di
https://doi.org/10.30818/jpkm.2013.
masyarakat, terutama pada daerah yang
1160305
tingkat melek informasinya masih kurang
Cahyadi, D. A. (2018). Kemampuan literasi
dan generasi yang paling rentan adalah
informasi peneliti dalam penulisan
generasi millennial. Permasalahan ini harus
karya ilmiah di Loka Litbangkes
bisa diminimalisir dengan baik. Salah satu
Pangandaran. Kajian Informasi &
cara yang dapat dilakukan untuk
Perpustakaan, 6(2), 139–150.
Implementasi literasi budaya dan kewargaan sebagai solusi disinformasi pada generasi millennial di Indonesia
78 A. Pratiwi and E. N. K. Asyarotin / Jurnal Kajian Informasi & Perpustakaan Vol 7, No. 1 (Juni 2019) 65-80
Implementasi literasi budaya dan kewargaan sebagai solusi disinformasi pada generasi millennial di Indonesia
A. Pratiwi and E. N. K. Asyarotin / Jurnal Kajian Informasi & Perpustakaan Vol 7, No. 1 (Juni 2019) 65-80 79
Implementasi literasi budaya dan kewargaan sebagai solusi disinformasi pada generasi millennial di Indonesia
80 A. Pratiwi and E. N. K. Asyarotin / Jurnal Kajian Informasi & Perpustakaan Vol 7, No. 1 (Juni 2019) 65-80
Implementasi literasi budaya dan kewargaan sebagai solusi disinformasi pada generasi millennial di Indonesia