You are on page 1of 8

ISSN 2303-1433

Hubungan Senam Kegel Pada Ibu Hamil Primigravida TM III Terhadap Derajat
Robekan Perineum Di Wilayah Puskesmas Pembantu Bandar Kidul
Kota Kediri

Shinta Kristianti, Yohanita Putriyana


Poltekkes Kemenkes Malang
Prodi Kebidanan Kediri Jl.KH.Wakhid Hasyim 64 B Kediri

Abstract
Chiilddbirt injuries often result in the birtht canal, or tearing of the perineum or
perineum rupture. Perineum laceration can be caused by maternal parity, estimated fetal
weight, and so on becaused the perineum is elastic, but can also be found on the perineum
rigid, especially on the first pregnancy (primigravida). Doing Kegel exercises can increase
elastisitasion maternal perineum area. Kegel exercises to strengthen pelvic muscles before
delivery, and can flex muscle of perineum as delivery baby. The purpose of this study was
to determine the relationship of kegel exercises for pregnant women primigravida TM III
with the degree of rupture perineum on normal deliveries at Puskesmas Bandar Kidul
district of kediri. The design of this study using Analitic Correlation study with cross-
sectional approach. Population from this study were 19 respondent and Samples were 16
respondents pregnant women primigravida TM III with Consecutive Sampling. Instrument
in this study using a cheklist sheet and observation sheets. From the result, the results of
most respondents do kegel exercise with frequency =5x each day. From the analysis of the
data using the Spearman Rank r count showed 0.12 < t table 0.506 means Ho received no
relationship kegel exercise with degree of rupture perineum in Puskesmas Bandar Kidul of
Kediri. Kegel execises should be done on healing perineal wound.

Keywords : Kegel exercises, Primigravida, Degree of rupture perineum


.
Pendahuluan dapat menjadi sumber perdarahan
Persalinan primipara dapat (Prawiroharjo, 2007).
menimbulkan perlukaan jalan lahir Jenis trauma jalan lahir salah satunya
ataupun pada perineum, Luka persalinan robekan perineum, yang mengakibatkan
biasanya ringan, tetapi kadang-kadang robekan tingkat I, II, III, dan IV. Dengan
terjadi juga luka yang luas dan berbahaya. gejala klinis perdarahan ringan,
Robekan perineum itu sendiri adalah perdarahan sedang, hingga perlukaan
robekan atau koyaknya jaringan secara dalam, dan apabila robekan terjadi pada
paksa yang terletak antara vulva dan anus sekitar klitoris dan uretra dapat
panjangnya rata-rata 4 cm (Wiknjosastro, menimbulkan perdarahan hebat dan
2007). Trauma jalan lahir perlu mungkin sulit untuk diperbaiki
mendapatkan perhatian karena dapat (Prawiroharjo, 2007).
menyebabkan disfungsi organ bagian Robekan perineum dapat disebabkan
paling luar sampai alat reproduksi vital, oleh paritas ibu, taksiran berat badan
sebagai sumber perdarahan yang dapat janin, dan sebagainya, dikarenakan daerah
berakibat fatal, dan sumber atau jalan perineum bersifat elastis, tapi dapat juga
masuknya infeksi, yang kemudian dapat ditemukan pada perineum kaku, terutama
menyebabkan kematian karena pada nullipara yang baru mengalami
perdarahan atau sepsis (Chapman, 2006). kehamilan pertama (primigravida)
Setiap trauma jalan lahir memerlukan (Surinah, 2008).
tindakan yang cepat dan tepat karena Di Dunia, berbagai Negara paling
sedikit seperempat dari seluruh kematian

Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 3 No. 2 Mei 2015 91


ISSN 2303-1433

ibu disebabkan oleh perdarahan terkontaminasi feses. Infeksi juga dapat


proporsinya berkisar antara kurang dari 10 menjadi sebab luka tidak segera menyatu
% sampai hampir 60 %. Walaupun sehingga timbul jaringan parut. Jaringan
seorang perempuan bertahan hidup setelah parut yang terbentuk sesudah laserasi
mengalami pendarahan pasca persalinan, perineum inilah yang nantinya dapat
namun ia akan menderita akibat menyebabkan nyeri selama berhubungan
kekurangan darah yang berat (anemia seksual (Seller, 2008).
berat) dan akan mengalami masalah Penelitian Ruliati (2010) yang
kesehatan yang berkepanjangan (WHO, berjudul pengaruh pijat perineum pada
2007). kehamilan terhadap kejadian ruptur
Menurut Prawiroharjo angka perineum pada persalinan di Bidan
kematian ibu di Indonesia karena Praktek Swasta BPS Siswati dan BPS Siti
perdarahan post partum mempunyai Zulaikah Jombang, mengatakan pada
peringkat yang tinggi salah satu penyebab kelompok yang diberikan intevensi pijat
perdarahannya adalah Atonia Uteri atau perineum : primigravida tidak mengalami
tidak adanya kontraksi pada uterus, dan ruptur sebanyak 44,4%, ruptur derajat I
robekan perineum menjadi penyebab 55,6%, sedangkan pada multigravida tidak
perdarahan postpartum kedua. mengalami ruptur perineum sebanyak
(Prawiroharjo, 2007). Berdasarkan data 55,6%, ruptur derajat I sebanyak 44,4%.
yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Pada kelompok kontrol : primigravida
Propinsi Jawa Timur, selama tahun 2011 yang tidak mengalami ruptur perineum
tercatat sebanyak 627 ibu yang meninggal sebanyak 22,2%, ruptur perineum derajat I
dunia di Jawa Timur. Penyebab utama sebanyak 22,2%, dan ruptur perineum
kematian ibu di Jatim adalah perdarahan derajat II sebanyak 55,6%. Sedangkan
saat persalinan dan tekanan darah tinggi untuk multigravida yang tidak mengalami
saat hamil (preeklamsia). (Dinkes Jatim, ruptur perineum sebanyak 11,1%, 33,3%
2011). Jumlah AKI yang disebabkan oleh mengalami ruptur perineum derajat I, dan
perdarahan di Propinsi Jawa Timur, 55,6% dengan ruptur perineum derajat II.
selama 2009 sebanyak 260 ribu ibu Ada beberapa cara yang dapat
meninggal setiap 10.000 kelahiran per digunakan untuk mencegah terjadinya
tahun. Angka ini menurun dibanding robekan perineum karena persalinan
2007, yakni 320 ribu ibu meniggal setiap normal, diantaranya adalah mengajarkan
10.000 kelahiran per tahun. Tahun 2015, ibu untuk sering melakukan senam Kegel,
ditarget AKI turun sampai 112 ribu serta menganjurkan ibu untuk memilih
(Jatimprov, 2010). Sementara posisi yang nyaman, meneran saat ada
berdasarkan hasil dari studi pendahuluan his, tidak mengangkat bokong saat
untuk wilayah Kota Kediri pada tahun meneran, bagi petugas kesehatan tidak
2012 angka kejadian perdarahan melakukan dorongan pada fundus untuk
persalinan didapatkan sebanyak 10 dari membantu kelahiran bayi, serta
3365 persalinan, atau sekitar 0,297%. melindungi perineum saat kepala mulai
Bahaya dan komplikasi robekan tampak 5-6 cm di depan vulva dengan
perineum antara lain perdarahan, infeksi, satu tangan untuk menahan belakang
dan disparenia (nyeri selama hubungan kepala bayi agar tetap fleksi pada saat
seksual). Perdarahan pada robekan keluar (JNPK-KR, 2007).
perineum dapat menjadi hebat khususnya Senam Kegel adalah senam untuk
pada robekan derajat III dan IV atau jika menguatkan otot dasar panggul menjelang
robekan meluas kesamping atau naik ke persalinan, tujuannya untuk menguatkan
vulva mengenai klitoris. Karena letak otot-otot dasar panggul, membantu
perineum berdekatan dengan anus, mencegah masalah inkontinensia urine,
laserasi perineum dapat dengan mudah serta dapat melenturkan jaringan perineum

Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 3 No. 2 Mei 2015 92


ISSN 2303-1433

sebagai jalan lahir bayi. Sehingga seluruh yang dilakukan oleh ibu adalah lembar
ibu harus dimotivasi untuk menggerakan cheklis sedangkan untuk kejadian robekan
otot dasar panggul sedikit-sedikit dan perineum menggunakan lembar observasi
sesering mungkin, perlahan dan cepat pada saat persalinan. Analisa hubungan
pada masa mendekati persalinan. Prosedur antara senam Kegel dengan derajat
senam Kegel dapat diingat dan dilakukan robekan perineum, peneliti menggunakan
bersama aktifitas yang berkaitan dengan rumus Spearman Rank.
kegiatan ibu sehari hari. Seperti saat ibu
duduk di kamar mandi setelah berkemih Hasil Penelitian
dan ini adalah posisi relaks untuk Frekuensi Senam Kegel
mengkontraksi otot tersebut, serta pada Tabel 1. Distribusi Frekuensi Senam
saat ibu ingin tidur dan dalam keadaan Kegel
apapun. Melakukan senam Kegel secara Frekuensi Frekuensi %
teratur dapat membantu melenturkan Senam Kegel
1. <5x 5 31,25
jaringan perineum ibu menyambut
2. =5 x 7 43,75
persalinan (Proverawati, 2012). 3. >5 x 4 25,00
Jumlah 16 100,00
Metode Penelitian Berdasarkan tabel 1 dapat diketahui
Penelitian ini menggunakan hampir setengahnya responden telah
rancangan Analitik Corelation. melaksanakan senam Kegel =5x setiap
Pendekatan yang digunakan Cross harinya yaitu sebesar 7 responden
Sectional, metode Analitik Corelation ini (43,75%) dari total 16 responden.
digunakan untuk mengukur korelasi antara
senam kegel yang dilakukan pada ibu Frekuensi Derajat Robekan Perineum
hamil primigravida TM III dengan Tabel2. Distribusi Frekuensi Derajat
robekan perineum pada persalinan normal. Robekan Perineum
Populasi dalam penelitian ini adalah Derajat Robekan Frekuensi %
semua ibu hamil primigravida TM III di Perineum
Wilayah Puskesmas Pembantu Bandar Derajat 0 1 6,25
Derajat 1 6 37,50
Kidul Kota Kediri yang memenuhi kriteria Derajat 2 9 2,25
inklusi dalam penelitian. Jumlah populasi Jumlah 16 100,00
dalam penelitian ini adalah 20 orang ibu Berdasarkan tabel 2 dapat diketahui
hamil primigravida TM III, sedangkan sebagian besar responden mengalami
sampelnya adalah sebagian ibu hamil robekan perineum derajat 2 pada saat
primigravida TM III di Wilayah persalinan yaitu sebesar 9 responden
Puskesmas Pembantu Bandar Kidul Kota (52,25%) dari total 16 responden.
Kediri yang memenuhi kriteria inklusi Hubungan Senam Kegel Pada Ibu
dalam penelitian. Jumlah sampel dalam Hamil Primigravida Trimester III
penelitian ini sejumlah 10 orang yang Terhadap Derajat Robekan Perineum
diambil dengan consecutive sampling . Tabel 3. Hubungan Senam Kegel Pada Ibu
Cara yang akan dilakukan oleh Hamil Primigravida Trimester III
peneliti yaitu pengambilan sampel dengan Terhadap Derajat Robekan Perineum
meneliti responden ibu hamil yang sesuai Frekuensi Derajat Robekan Perineum
dengan kriteria inklusi di Wilayah N Senam
Puskesmas Pembantu Bandar Kidul Kota o Kegel Derajat Derajat Derajat Σ
0 1 2
Kediri, dipantau dalam beberapa kurun
waktu tertentu hingga pada saat persalinan 1. < 5x 0 2 3 5
2. = 5x 1 2 4 7
dilakukan observasi. 3. >5x 0 2 2 4
Pada penelitian ini instrumen yang JUMLAH 1 6 9 16
digunakan untuk mengetahui senam Kegel

Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 3 No. 2 Mei 2015 93


ISSN 2303-1433

Berdasarkan tabel 3 diketahui primigravida dengan kunjungan K4


sebagian besar responden yang memiliki terbanyak di Wilayah Kota Kediri, dan
frekuensi senam Kegel =5x dan merupakan sasaran dari peneliti sehingga
mengalami robekan perineum derajat 2 peneliti memilih Puskesmas Pembantu
sebanyak 4 responden (57,1%) dan Bandar Kidul Kota Kediri sebagai tempat
hampir setengah responden yang memiliki penelitian. Dalam penelitian ini populasi
frekuensi senam Kegel <5x dan berjumlah 19 responden, yaitu seluruh Ibu
mengalami robekan perineum derajat 2 Hamil Primigravida TM III Di Wilayah
sebanyak 3 responden (60,0%). Hal Puskesmas Bandar Kidul Kota Kediri
tersebut menunjukan bahwa semakin yang termasuk dalam kriteria inklusi
sering melakukan senam Kegel belum penelitian (consecutive sampling). Namun
tentu dapat meminimalkan terjadinya dalam proses penelitian terdapat 3
robekan perineum dengan derajat yang responden masuk dalam kriteria eksklusi.
rendah. 2 responden dilakukan episiotomi dan 1
Guna membuktikan kecenderungan responden dilakukan tindakan (SC).
hubungan senam Kegel terhadap derajat
robekan perineum maka dilakukan analisis Karakteristik Frekuensi Senam Kegel
Korelasi Spearman rank. Hasil analisa Ibu Hamil Primigravida TM III
sebagai berikut: Pada penelitian yang telah dilakukan
di dapatkan hasil diketahui hampir
Tabel 4. Uji Korelasi Spearman Rank setengahnya responden telah
Hubungan Senam Kegel dengan melaksanakan senam Kegel =5x setiap
Derajat Robekan Perineum harinya yaitu sebesar 7 responden
Variabel r tabel r (43,75%) dari total 16 responden. Hal ini
Senam Kegel – Derajat dikarenakan ibu terkadang lupa untuk
0,506 0,12
Robekan Perineum
melakukan anjuran dari peneliti.
N = 16
α = 0,05 Bila senam Kegel dilakukan secara
Berdasarkan hasil penghitungan ρ teratur maka dapat dirasakan manfaatnya.
hitung didapatkan hasil 0,12 untuk hasil Untuk hasil terbaik, senam Kegel perlu
analisa hubungan senam Kegel dengan dilakukan secara konstan setiap hari.
derajat robekan perineum. Dari tabel Hasilnya tidak akan didapat dalam waktu
terlihat bahwa untuk n=16, pada taraf sehari. Kebanyakan orang akan merasakan
kesalahan 5% diperoleh harga 0,506 dan perubahan setelah 3 minggu dengan
Hasil rho hitung ternyata lebih kecil dari berlatih beberapa menit setiap hari. Bagi
rho tabel untuk taraf kesalahan 5%. wanita sebaiknya senam Kegel ini
Berdasarkan hal tersebut menunjukan dilakukan sepanjang hidup, tidak hanya
tidak terdapat kesesuaian yang pada saat hamil saja, bila rajin melakukan
nyata/signifikan antara frekuensi senam senam Kegel sejak muda, maka ketika tua
Kegel dengan derajat robekan perineum. otot panggul akan tetap kuat sehingga
Dari tabel 5.5 diketahui tidak ada terhindar dari mengompol, sulit menahan
hubungan senam Kegel dengan derajat kencing dan masalah-masalah lainnya
robekan perineum ibu di Puskesmas yang sering dialami oleh para lansia
Bandar Kidul Kota Kediri (ρ = 0,12 < (Widianti & Proverawati, 2010).
0,506 maka Ha ditolak). Keelastisitasan otot-otot perineum
yang telah dilatih oleh senam Kegel saat
Pembahasan mendekati persalinan dapat
Puskemas Pembatu Bandar Kidul meminimalkan terjadinya robekan
Kota Kediri adalah Puskesmas Pembatu perineum pada saat persalinan, minimnya
Wilayah Campurejo Kota Kediri, pada robekan yang terjadi pada saat persalinan
Puskesmas ini terdapat data Ibu hamil

Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 3 No. 2 Mei 2015 94


ISSN 2303-1433

dapat turut meminimalkan juga resiko perineum yang kaku dibanding ibu
infeksi penyembuhan dari luka perineum. bersalin primi/multipara.
Hal ini juga sependapat dengan Hal ini sependapat dengan teori yang
penelitian yang dilakukan oleh Novita dikemukakan oleh Sarwono (2009)
(2012) dari Kelompok yang diberikan mengatakan bahwa salah satu faktor
intervensi senam Kegel sebanyak 7 resiko terjadinya robekan perineum adalah
responden, didapatkan 5 responden Primigravida. Serta didukung juga dengan
(71,4%) mengalami penyembuhan luka teori yang mengatakan bahwa paritas
perineum lebih awal di banding 2 sangat berpengaruh dengan terjadinya
responden lainnya. Sedangkan pada robekan perineum pada saat proses
kelompok kontrol sebanyak 7 responden, persalinan berlangsung, hal ini
yang tidak diberikan intervensi senam dikarenakan daerah perineum bersifat
Kegel 2 (28,57%) diantaranya mengalami elastis, tapi dapat juga ditemukan
penyembuhan luka perineum lebih awal. perineum yang kaku, terutama pada
Hal ini menunjukan bahwa senam Kegel nullipara yang baru mengalami kehamilan
bukan merupakan faktor utama dalam pertama (primigravida) (Surinah, 2008).
penyembuhan luka perineum karena Berdasarkan jurnal yang didapatkan
peneliti tidak memberikan lembar dari penelitian yang dilakukan di BPS
pemantauan yang diberikan untuk Yohana daerah Bandarharjo Semarang
mencatat hasil melakukan senam Kegel pada April 2012, hasil pemantaun
selama dirumah (Novita,2012). persalinan yang menggunakan partograf
Penanganan yang dianjurkan terhadap menunjukan bahwa dari 60% ibu bersalin
keadaan diatas adalah dengan memahami yang mengalami laserasi perineum dan
seutuhnya manfaat besar dari senam 67% diantaranya adalah primipara.
Kegel bagi wanita. Disaat seluruh wanita Setelah dilakukan wawancara dengan
paham tentang manfaat dari senam kegel ketiga ibu bersalin yang mengalami
(terutama responden) maka wanita akan laserasi perineum ternyata selama hamil
melakukan senam Kegel dengan senang tidak melakukan senam Kegel. Observasi
hati, sesering mungkin, kapanpun dan menunjukan bahwa laserasi perineum
dimanapun ia berada, sehingga wanita mayoritas dialami oleh primipara yang
tersebut dapat dengan mudah merasakan tidak melakukan senam Kegel
berbagai macam manfaat dari senam (Yanti,2012).
Kegel. Pada ibu bersalin nulipara masih
memiliki keadaan perineum yang utuh
Derajat Robekan Perineum Pada Ibu dibanding ibu bersalin primi/multipara,
Bersalin Normal. karena pada ibu bersalin nulipara otot-otot
Pada penelitian yang telah dilakukan perineum belum mengalami trauma
diketahui sebagian besar responden (persalinan). Dibanding dengan ibu
mengalami robekan perineum derajat 2 bersalin primi/multipara yang sudah
pada saat persalinan yaitu sebesar 9 mengalami trauma (persalinan) dengan
responden (52,25%) dari total 16 jumlah yang berbeda. Oleh sebab itu,
responden. Hal ini mungkin dikarenakan dapat ditarik kesimpulan bahwa pada
responden hanya memiliki frekuensi seorang nulipara resiko terjadinya robekan
melakukan senam Kegel =5x setiap perineum semakin tinggi dibanding
harinya, berat badan lahir bayi, serta dengan seorang primi/multipara yang
keadaan responden yang seluruhnya mengalami robekan perineum pada saat
nulipara. Hal ini sangat memungkinkan berlangsungnya proses persalinan.
terjadinya derajat robekan perineum Penanganan dari keadaan tersebut
derajat 2, nulipara memiliki otot-otot diatas adalah dengan menganjurkan ibu
hamil untuk sesering mungkin melakukan

Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 3 No. 2 Mei 2015 95


ISSN 2303-1433

senam Kegel saat mendekati proses ruptur sebanyak 44,4%, ruptur derajat I
persalinan, karena senam Kegel dapat 55,6%, sedangkan pada multigravida tidak
meningkatkan keelastisitasan otot-otot mengalami ruptur perineum sebanyak
perineum ibu terlebih pada seorang 55,6%, ruptur derajat I sebanyak 44,4%.
nulipara. Serta didukung dengan peran Pada kelompok kontrol: primigravida
penolong persalinan dalam hal ini bidan yang tidak mengalami ruptur perineum
untuk mengantisipasi dan menangani sebanyak 22,2%, ruptur perineum derajat I
komplikasi yang mungkin terjadi pada ibu sebanyak 22,2%, dan ruptur perineum
dan janin. Proses keberhasilan derajat II sebanyak 55,6%. Sedangkan
berlangsungnya persalinan tergantung dari untuk multigravida yang tidak mengalami
kemampuan skill dan kesiapan penolong ruptur perineum sebanyak 11,1%, 33,3%
dalam menghadapi persalinan mengalami ruptur perineum derajat I, dan
(Bobak,2005). 55,6% dengan ruptur perineum derajat II
(Yanti,2012).
Hubungan Senam Kegel Pada Ibu Tidak terdapatnya hubungan senam
Hamil Primigravida TM III Terhadap Kegel dengan derajat robekan perineum
Derajat Robekan Perineum. juga tidak dapat dipungkiri. Hal ini terjadi
Hasil penelitian diketahui bahwa karena terjadinya robekan perineum juga
sebagian besar responden yang memiliki dipengaruhi oleh beberapa faktor, faktor
frekuensi senam Kegel =5x dan ibu dan janin. Diantaranya paritas ibu,
mengalami robekan perineum derajat 2 ukuran besar janin, serta kemahiran
sebanyak 4 responden (57,1%) dan penolong dalam memimpin persalinan.
hampir setengah responden yang memiliki Dalam penelitian ini responden yang
frekuensi senam Kegel <5x dan telah melakukan senam Kegel dengan
mengalami robekan perineum derajat 2 teratur namun mengalami robekan
sebanyak 3 responden (60,0%). Hal perineum derajat 2 mungkin dikarenakan
tersebut menunjukan bahwa senam Kegel berat badan lahir bayi dan kemahiran
bukan merupakan faktor utama dalam penolong. Hal ini sesuai dengan teori yang
meminimalkan terjadinya robekan dikemukakan oleh Prawiroharjo (2009)
perineum. Setelah dilakukan analisis yang mengatakan robekan perineum dapat
Korelasi Spearman rank didapatkan hasil dipengaruhi dari faktor janin yaitu dimana
analisis sebagai berikut: diketahui tidak keadaan kepala janin yang besar, janin
ada hubungan senam Kegel dengan dengan presentasi defleksi, janin dengan
derajat robekan perineum ibu di letak sungsang, serta janin makrosomia.
Puskesmas Bandar Kidul Kota Kediri (ρ = Sementara untuk kemahiran penolong
0,12 < 0,506 maka Ha ditolak). sesuai dengan teori yang tertulis dalam
Hal ini tidak sepedapat dengan teori Buku Acuan Asuhan Persalinan Normal
mengatakan manfaat dari senam Kegel (2008) kerjasama dengan ibu dan
salah satunya dapat memudahkan wanita penggunaan manual yang tepat dapat
melahiran bayi tanpa banyak merobek mengatur kecepatan lahirnya bayi dan
jalan lahir (tanpa atau sedikit merobek mencegah terjadinya laserasi.
jalan lahir) (Proverawati,2010). Pengendalian kecepatan dan pengaturan
Penelitian Ruliati (2010) yang diameter kepala saat melalui introitus
berjudul pengaruh pijat perineum pada dan perineum dapat mengurangi
kehamilan terhadap kejadian ruptur kemungkinan terjadinya robekan
perineum pada persalinan di Bidan perineum. Bimbing ibu untuk meneran
Praktek Swasta BPS Siswati dan BPS Siti dan beristirahat atau bernapas dengan
Zulaikah Jombang, mengatakan pada cepat pada waktunya. Saat kepala
kelompok yang diberikan intevensi pijat membuka vulva (5-6cm), letakan kain
perineum: primigravida tidak mengalami bersih dan kering yang dilipat 1/3

Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 3 No. 2 Mei 2015 96


ISSN 2303-1433

bagiannya dibawah bokong ibu (untuk pada umumnya dan responden (ibu
mengeringkan bayi segera setelah lahir). hamil) pada khususnya, mengingat
Lindungi perineum dengan satu tangan manfaat senam Kegel sangat beragam
(dibawah kain bersih dan kering), ibu jari seperti menghindari ngompol pada
pada salah satu sisi perineum dan 4 jari lansia, meningkatkan keelastisitasan
tangan pada sisi yang lain pada otot-otot perineum pada ibu hamil dan
belakang kepala bayi. Tahan belakang ibu nifas, serta lebih mudah mencapai
kepala bayi agar posisi kepala tetap orgasme bagi wanita, dll. Apabila
fleksi pada saat keluar secara bertahap dilakukan sesuai dengan prosedur yang
melewati introitus dan perineum. telah ditentukan.
Melindungi perineum dan
mengendalikan keluarnya kepala bayi 2. Bagi Responden
secara bertahap dan hati-hati dapat Diharapkan bagi ibu hamil TM III
mengurangi regangan berlebihan setiap harinya melaksanakan senam
(robekan) pada vagina dan perineum. Kegel sesuai prosedur untuk membantu
Penanganan yang dapat digunakan meningkatkan keelastisitasan otot-otot
untuk mengurangi terjadinya robekan perineum yang dapat mengurangi
perineum pada saat persalinan spontan derajat robekan perineum pada saat
yaitu dengan cara senantiasa melakukan persalinan.
senam Kegel dari masih muda hingga
selanjutnya dengan sesering mungkin dan
konstan, serta menjaga masa kehamilan Daftar Pustaka
dengan cermat dan sehat, selalu Abdurahman, M, dkk. 2011. Dasar-dasar
memeriksakan kehamilan pada pelayan Metode Statistika Untuk Penelitian.
kesehatan yang terjangkau guna Bandung : Pustaka Setia.
mendeteksi keadaan serta kesejahteraan Bobak, I, dkk. 2005. Buku Ajar
janin di dalam kandungan, serta mengatur Keperawatan Maternitas. Jakarta :
asupan nutrisi dengan pola diit yang EGC.
seimbang. Brock, Katie. 2007. Nutrisi, Medikasi, dan
Senam Kehamilan. Jakarta : Prestasi
KESIMPULAN Pustakaraya.
Kesimpulan penelitian ini yaitu Chapman, V. 2006. Asuhan Persalinan
1. Hampir setengah dari responden telah dan Kelahiran. Jakarta : EGC.
melaksanakan senam kegel dengan Hidayat, A. A. A. 2005. Metode
frekuensi =5x setiap harinya. Penelitian Kebidanan & Teknik
2. Sebagian besar responden mengalami Analisis Data Jakarta : Salemba
robekan perineum derajat 2 pada saat Medika.
persalinan. Jones, Ilewellyn. 2002. Dasar-dasar
3. Tidak ada hubungan dilakukannya Obstetri dan Ginekologi Edisi 6.
senam Kegel pada ibu hamil Jakarta : Hipokrates.
primigravida TM III terhadap derajat Kusmiyati, Y, dkk. 2009. Perawatan Ibu
robekan perineum pada persalinan Hamil. Yogyakarta : Fitramaya.
normal, (ρ = 0,12 < 0,506 maka Ha Liu, D. 2008. Manual Persalinan (Labour
ditolak). Ward Manual) Edisi 3. Jakarta : EGC.
Maimunah, S. 2005. Kamus Kebidanan.
SARAN Jakarta : EGC.
1. Bagi Peneliti Selanjutnya Manuaba, C, dkk. 2008. Gawat Darurat
Hasil penelitian ini dapat digunakan Obstetri-Ginekologi & Obstetri-
sebagai dasar informasi tentang Ginekologi Sosial untuk Profesi
manfaat senam Kegel untuk wanita Bidan. Jakarta : EGC.

Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 3 No. 2 Mei 2015 97


ISSN 2303-1433

Notoatmodjo, S. 2002. Metodologi Ujiningtyas, S. 2009. Asuhan


Penelitian Kesehatan. Jakarta : Keperawatan Persalinan Normal.
Rineka Cipta. Jakarta : Salemba Medika.Walsh, L.
Prawiroharjo, S. 2005. Buku Acuan 2007. Buku Ajar Kebidanan
Nasional Pelayanan Kesehatan Komunitas. Jakarta : EGC.
Maternal dan Neonatal Edisi 1. Verralls, S. 2003 : Anatomi & Fisiologi
Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Terapan dalam Kebidanan. Jakarta :
Sarwono Prawiroharjo. EGC.
. 2007. Ilmu Kebidanan Wiknjosastro, H. 2002. Buku Panduan
Edisi 3. Jakarta : Yayasan Bina Praktis Pelayanan Kesehatan
Pustaka Sarwono Prawiroharjo. Maternal dan Neonatal. Jakarta :
Proverawati, 2010. Senam Kesehatan Tridasa Printer.
Aplikasi Senam Untuk Kesehatan. Yanti, 2012. Jpttunumus-gdl-
Yogyakarta : Muha Medika. herfinaoctt/2012/senamkegel.html.(di
Pujiastuti, S, dkk. 2003. Fisioterapi Untuk akses 15 Januari 2013).
Lansia. Jakarta : EGC.
Ruliati, 2010. Pengaruh Pijat Perineum
Pada Kehamilan terhadap Kejadian
Ruptur Perineum pada Persalinan di
BPS Jombang. Malang : UMM.
Karya Tulis Ilmiah.
Sastrawinata. 2005. Obstetri Ginekologi
Universitas Padjajaran Bandung.
Bandung : Elstra Offset.
Saifuddin, A. 2007. Ilmu Kandungan
Sarwono Prawirohardjo. Jakarta :
YBPSP.
Setiawan , A. 2010. Metodologi Penelitian
Kebidanan DIII, DIV, S1, S2 Edisi 1.
Yogyakarta : Muha Medika.
Stoppard, W. 2005. Panduan
Mempersiapkan Kehamilan &
Kelahiran. Yogyakarta : Pustaka
Pelajar.
Sumarah. 2008. Asuhan Persalinan
Normal & Inisiasi Menyusui Dini.
Jakarta : JNPK – KR.
. 2009. Perawatan Ibu Bersalin
(Asuhan Kebidanan Pada Ibu
Bersalin). Yogyakarta : Fitramaya.
Sugiyono, 2010. Statistika Untuk
Penelitian. Bandung : Alfabeta.
Suririnah, 2008. Buku Pintar Kehamilan
& Persalinan (Panduan Bagi Calon
Ibu Untuk Menjalani Kehamilan yang
Sehat & Menyenangkan). Jakarta :
Gramedia.
Suseno T, 2009. Kamus Kebidanan.
Yogyakarta : Cipta Pustaka
Yogyakarta.

Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 3 No. 2 Mei 2015 98

You might also like