Professional Documents
Culture Documents
Evaluasi Kinerja Alat Ukur Tinggi Muka Air Otomatik Menggunakan Kalibrator Di Laboratorium
Isnan Akrom
Hany Agustiani
public works indonesia
Gambar 4
Ilustrasi nilai…
Public Full-text 1
ABSTRAK
Pembangunan infrastruktur Sumber Daya Air (SDA) membutuhkan perencanaan yang matang
satunya memerlukan analisis hidrologi. Akurasi data hidrologi dipengaruhi oleh
operator/pengamat, serta kinerja alat ukur yang digunakan. Sampai saat ini, instansi pengelola SD
ada di Indonesia melakukan pengamatan debit di sungai atau saluran tidak secara langsung, tetapi
cara pengamatan Tinggi Muka Air (TMA) pada Pos Duga Air. Nilai TMA dapat dibaca langsung
manual atau menggunakan alat ukur TMA otomatis (AUTO) yang sudah banyak dijumpai dengan b
tipe. Namun apapun tipenya, perlu dilakukan evaluasi kinerjanya, salah satunya melalui proses kal
laboratorium. Tulisan ini menyajikan evaluasi beberapa jenis AUTO (AWLR, AWLL pelampung, da
tekanan) menggunakan alat kalibrator di Laboratorium. Dengan membandingkan hasil pembaca
dari AUTO dengan alat standar/acuan menggunakan kalibrator, didapatkan nilai kesalahan peng
dan ketidakpastian pengukuran. Berdasarkan hasil ujicoba diketahui bahwa AUTO yang memiliki
akurasi maupun presisi terbaik secara berurutan adalah AWLR, AWLL tekanan, dan AWLL pelampun
Kata Kunci: AWLR, AWLL, Kalibrator, Kesalahan Pengukuran, Ketidakpastian Pengukuran
ABSTRACT
Water resources infrastructure development requires a careful planning, one of which requires hydr
analysis. The accuracy of hydrological data is influenced by the method, operator/observer, a
performance of the measuring instrument. Up date water resources management agencies in Indone
conducted observations of discharges in the rivers or channels, by observing Water Level (WL) at the g
station. WL values can be read directly or by using an automatic WL meter tools (AUTO) which ha
finstalled in many gauging stations. Therefore, it is necessary to evaluate the AUTO performance tha
done through calibration in the laboratory. This paper evaluates the performance of several types o
(AWLR, AWLL buoyance, and AWLL pressure) by comparing themeasurement results w
standard/reference tool i.e, using a calibrator instrument, so that the values of the measurement er
uncertainty were obtained. Both parameters were used to determine the performance of AUTO
because they are related to the level of accuracy and precision. Based on the results, it was found tha
produces the best level of accuracy and precision, followed by AWLL pressure, and AWLL buoyance.
Keywords: AWLR, AWLL, Calibrator, Measurement Error, Measurement Uncertainty.
Jurnal
Download full-text PDF Teknik Hidraulik, Vol. 9 No. 2, Desember
Read full-text 2018:
Download 127 – 138JurnalCopy
citation Teknik
link Hidraulik, Vol. 2 No. 1,
Juni 2011: 1 – 102
Evaluasi Kinerja Alat Ukur Tinggi Muka Air…….(Isnan F. Akrom dan Hany Ag
menggunakan sensor pelampung dengan prinsip pulsa listrik, yang kemudian dibaca oleh Lo
yang hampir sama dengan AWLR. Bedanya, roda (sistem pengolah data digital). Logger berfu
gigi yang berputar akibat gerakan pelampung dan untuk membaca data dari sensor, mengolah
pemberat, menggerakkan sistem incremental sederhana, menyimpan data kedalam s
rotary encoder, yang berfungsi merubah putaran memori, menampilkan data, dan mengirim
roda menjadi pulsa listrik. Semakin banyak roda menggunakan tambahan perangkat komun
berputar (akibat TMA berubah) semakin banyak (WMO, 2010).
(b)
(a) (c)
Gambar 1 (a) Kalibrator AWLR tampak depan; (b) Penempatan AUTO yang diuji/kalibrasi; (c) M
sebagai alat standar/acuan)
Jurnal Teknik Hidraulik, Vol. 9 No. 2, Desember 2018: 127 – 138Jurnal Teknik Hidraulik, Vol. 2 No. 1,
Juni 2011: 1 – 102
Evaluasi Kinerja Alat Ukur Tinggi Muka Air…….(Isnan F. Akrom dan Hany Ag
meskipun tidak ada fluktuasi TMA. Besarnya ditanamkan pada Logger untuk updating
variasi tergantung dengan kualitas sensor juga berpengaruh terhadap variasi
dan Logger. Selain itu, program yang pembacaan.
Mulai
Persiapan
Uji Coba MA naik, Balikan Atas Set nilai TMA_S = 0 m dan Set nilai TMA_S = 0 m dan
Set nilai TMA_S = 0 m dan TMA_AWLR = 0 m TMA_AWLR = 0 m, Baca
TMA_AWLR = 1.8 m TMA_AWLR
Set TMA_S = 1 m, baca TMA_AWLR
Set TMA_S = 2 m, baca TMA_AWLR
Set TMA_S = 3 m, baca TMA_AWLR
Selesai
Nilai kesalahan (E) dari Alat/AUTO yang dari alat dan standar disetel sama saat inisial
dikalibrasi pada persamaan (1) adalah masing-masing pengujian. Pada saat awal
penyimpangan atau selisih antara pembacaan penunjukan alat standar (Ps) disetel 0
alat (Pa) terhadap nilai standar (Ns). Nilai E dapat kemudian penunjukan AUTO (Pa) juga diset
dijadikan parameter untuk melihat tingkat cm. Khusus untuk AWLL tekanan, akibat nila
akurasi suatu alat. Nilai standar merupakan yang terus berubah-ubah, maka meskipun t
penunjukkan alat standar (Ps), dalam hal ini disetel agar nilainya 0 cm, hasilnya tetap t
adalah selisih nilai TMA penunjukan mistar yang bisa tepat sama dengan 0 cm. Nilai TM
terkalibrasi/tertelusur ke laboratorium alat ukur pembacaan AWLL tekanan didapatkan den
dimensi dengan koreksi tertentu ( Ks), terhadap cara menghitung rata-rata pembacaan alat
TMA_0 (acuan TMA 0 cm). Pembacaan alat (Pa) beberapa pengulangan.
adalah selisih antara Penunjukan TMA pada alat
terhadap nilai TMA_0. Pada kajian ini nilai TMA_0
E = Pa - Ns = (Ps + Ks) - Pa ............................................
Download full-text PDF Read full-text Download citation Copy link
Jurnal Teknik Hidraulik, Vol. 9 No. 2, Desember 2018: 127 – 138Jurnal Teknik Hidraulik, Vol. 2 No. 1,
Juni 2011: 1 – 102
Evaluasi Kinerja Alat Ukur Tinggi Muka Air…….(Isnan F. Akrom dan Hany Ag
ini, dibagi dengan faktor cakupan alat standar ( persegi). Mirip halnya dengan , ketidakpas
= 2). Kedua nilai tersebut tercantum pada baku daya baca alat standar (, dihitung
sertifikat kalibrasi mistar. Nilai bervariasi setengah nilai Resolusi (pembacaan terk
tergantung dari nilai pembacaan mistar. skala Mistar , kemudian dibagi dengan
Ketidakpastian baku daya baca dari AUTO ( Ketidakpastian baku Penyimpangan alat stan
dihitung dari nilai rentang paruh resolusi AUTO, diestimasi dengan 10% dari MPE (kesala
yang diestimasi dari setengah nilai Resolusi maksimum yang diizinkan), kemudian di
(pembacaan terkecil) skala AUTO (), kemudian dengan
dibagi dengan (koefisien pembagi distribusi
Jurnal Teknik Hidraulik, Vol. 9 No. 2, Desember 2018: 127 – 138Jurnal Teknik Hidraulik, Vol. 2 No. 1,
Juni 2011: 1 – 102
Tabel 2 Contoh Perhitungan Ketidakpastian untuk Titik Uji TMA Naik 100 cm
Rentang paruh Tipe/ Ketidakpastian
No Komponen Ketidakpastian Pembagi u
(cm) sebaran baku (u) (cm)
1 Alat gtandar 0,095 normal 2,00 0,05 0,0
2 Pengulangan 0,7 Tipe A 1,41 0,50 0,2
3 Resolusi alat yang diuji (AUTO) 1 persegi 1,73 0,58 0,3
4 Resolusi alat standar 0,25 persegi 1,73 0,14 0,0
5 Penyimpangan slat standar 0,005 persegi 1,73 0,00 0,0
Jumlah 0,6
Ketidakpastian gabungan () = 0,7
Faktor Cakupan (k) pada tingkat kepercayaan 95 %
Ketidakpastian Total (U) = k x (cm) 1
Evaluasi Kinerja Alat Ukur Tinggi Muka Air…….(Isnan F. Akrom dan Hany Ag
Berdasarkan hasil perhitungan dengan cara yang tidak bisa sama. Hasil eval
ketidakpastian pengukuran pada Tabel 2 dapat kinerja AWLL pelampung sesuai dengan me
dilihat bahwa komponen ketidakpastian yang pada kajian ini menghasilkan 6 titik uji, y
paling dominan adalah Resolusi AWLR (2 cm), TMA naik sebesar 100, 200, dan 300 cm s
dimana nilai tersebut menghasilkan rentang TMA turun sebesar 100, 200, dan 300
paruh sebesar 1 cm, sehingga ketidakpastian ditunjukkan pada Tabel 4. Masing-masing titi
bakunya menjadi sebesar 0,58 cm, sedikit lebih memiliki 3 kali pengulangan. Pada uji
besar dari ketidakpastian baku pengulangan pengulangan ke-1 TMA turun terlihat ba
(0,50 cm). Dari kelima komponen ketidakpastian, pembacaan alat standar (Ps) tidak sam
yang membedakan ketidakpastian total (U) tiap kembali ke TMA_0 (0 cm), namun hanya sam
titik uji adalah komponen ketidakpastian TMA 10 cm. Hal tersebut dilakukan un
pengulangan, karena komponen ketidakpastian mengimbangi pembacaan AWLL tekanan
lainnya memberikan nilai yang sama untuk tiap karena AWLL tekanan yang digunakan p
titik uji. Ketidakpastian pengulangan dipengaruhi kajian ini tidak dapat membaca TMA neg
oleh standar deviasi (SD). oleh sebab itu pada Seperti yang disajikan pada Tabel 4 bahwa sa
Tabel 3 terlihat bahwa U untuk masing-masing = 10 cm, nilai Pa sudah mencapai 6 cm, sehin
titik uji hanya berubah saat SD berubah. apabila Ps dipaksakan sampai kembali ke ni
Berdasarkan hasil uji coba pada Tabel 3 cm, maka akan didapatkan Pa dengan nilai 0 j
tidak terlihat adanya tren besarnya perubahan padahal nilai Pa = 0 cm belum tentu benar-b
TMA terhadap besarnya nilai ketidakpastian dan bernilai 0 cm, namun akibat nilai negatif y
Koreksi. Pada Tabel tersebut terlihat bahwa nilai telah dikonversi menjadi 0 cm oleh Logger AW
kesalahan (E) cukup kecil untuk semua titik uji, Hal yang sama juga dilakukan untuk pengulan
yaitu masih dibawah resolusi AWLR (2 cm), ke-2 dan ke-3.
bahkan dibawah resolusi papan duga air (1 cm), Tabel 4 menunjukkan bahwa nilai kesal
sehingga dapat dikatakan bahwa AWLR ini makin besar seiring dengan banyak
memiliki akurasi yang tinggi. Pada Tabel tersebut pengulangan yang dilakukan. Dari percob
juga dapat diketahui bahwa nilai SD cukup kecil diketahui bahwa kesalahan nilai TMA mem
(maksimum 0,7 cm). Ketidakpastian total pada kecenderungan semakin negatif (semakin b
AWLR paling besar hanya sebesar 1,6 cm. Nilai dibawah nilai TMA Standar) saat TMA n
tersebut juga masih dibawah resolusi AWLR (2 meskipun tidak linier. Namun, kesala
cm). Berdasarkan ketidakpastian total AWLR cenderung tidak berubah saat TMA turun.
yang kecil, dapat disimpulkan bahwa AUTO jenis Perhitungan ketidakpastian penguk
AWLR ini sangat stabil atau presisi. pada ujicoba AWLL pelampung mirip den
AWLR pada Tabel 2, namun yang membed
Evaluasi Kinerja AWLL Tipe Pelampung adalah komponen ketidakpastian resolusi A
pelampung (1 cm). Nilai tersebut menghasi
Meskipun memiliki fungsi yang sama, yaitu rentang paruh sebesar 0,5 cm dan ketidakpas
mengukur TMA, namun masing-masing AUTO bakunya sebesar 0,29 cm. Rekap hasil semua
pada kajian ini memiliki karakteristik yang uji disajikan pada Tabel 5.
berbeda, sehingga ujicoba yang dilakukannya pun
Jurnal Teknik Hidraulik, Vol. 9 No. 2, Desember 2018: 127 – 138Jurnal Teknik Hidraulik, Vol. 2 No. 1,
Juni 2011: 1 – 102
AWLL
Alat standar tekanan Kesalahan
Ps Ks Ns Pa E
(cm) (cm) (cm) (cm) (cm)
200 -0,1 199,9 187 -12,9
Pengulangan ke-2 TMA turun
100 -0,1 99,9 87 -12,9
300-0 cm
20 -0,04 19,96 7 -13,0
Berdasarkan hasil perhitungan kesalahan encoder (sensor yang merubah putaran menjad
dan ketidakpastian AWLL pelampung (Tabel 5) pulsa listrik yang sebanding dengan perubaha
terlihat bahwa nilai kesalahan sangat besar, jauh TMA) saat TMA naik.
diatas resolusi AWLL (1 cm). Hal tersebut
menunjukkan AWLL pelampung yang digunakan
pada kajian ini sangat buruk akurasinya. Tabel Evaluasi Kinerja AWLL Tipe Transduse
tersebut juga menunjukkan bahwa nilai Tekanan
kesalahan semakin membesar negatif terhadap Uji kinerja AWLL tipe transduser tekana
kenaikan TMA, namun tidak ada tren perubahan juga telah dilakukan melalui kalibrasi sesua
kesalahan yang cukup signifikan saat TMA turun. dengan Gambar 3. Meskipun menggunaka
Hal tersebut mengakibatkan nilai TMA Logger yang sama dengan AWLL pelampung
pembacaan AWLL pelampung terus menerus namun AWLL tekanan menggunakan transduse
menjauhi TMA sebenarnya, seiring dengan makin tekanan yang prinsip kerjanya berbeda denga
banyaknya fluktuasi muka air, apabila diterapkan sistem encoder pada pelampung. AWL
di lapangan. Hasil ujicoba juga menunjukkan pelampung melakukan increment (penambaha
bahwa ketidakpastian total (U) masing-masing cacahan pulsa listrik) sebanding dengan kenaika
titik uji sangat dipengaruhi oleh standar deviasi TMA dan berlaku sebaliknya saat penuruna
(SD). Artinya, komponen ketidakpastian TMA. Sekali ada perbedaan antara TMA AWL
pengulangan yang paling berpengaruh. Hal dengan TMA sebenarnya maka kesalaha
tersebut menunjukkan bahwa kesalahan acak tersebut tetap ada, sampai AWLL di setel ulang
lebih dominan dibandingkan kesalahan H l b b b d d d k
lebih dominan dibandingkan kesalahan Hal tersebut berbeda dengan transduser tekanan
sistematis, sehingga dapat disimpulkan AWLL yang merubah tekanan air sesuai denga
Download full-text PDF yang Read full-text pada kajian
Download
ini citation
pelampung digunakan kedalaman ujung Copy link
sensor, menjadi nilai TMA
memiliki tingkat presisi yang buruk juga. Nilai U Artinya sistem pelampung membaca perubaha
yang lebih tinggi saat TMA naik daripada saat TMA, sedangkan sistem transduser tekana
turun serta ada tren terhadap kenaikan TMA juga membaca TMA sesaat. Oleh karena itu, ujicob
menunjukkan bahwa variasi makin banyak pada AWLL Tekanan tidak memerlukan varias
seiring dengan kenaikan TMA. Hal tersebut perubahan TMA. Pengulangan untuk tiap titik u
kemungkinan disebabkan oleh slip antara tali sudah didapatkan dari nilai TMA pembacaa
pelampung dengan roda pemutar pada sistem AWLL tekanan yang berubah-ubah (karakteristi
Evaluasi Kinerja Alat Ukur Tinggi Muka Air…….(Isnan F. Akrom dan Hany Ag
sensor analog) saat pembacaan TMA sesaat. memiliki 5 kali pengulangan. Hasil ujic
Maka dari itu, ujicoba AWLL pada kajian ini ditunjukkan pada Tabel 6, sedangkan re
memiliki 6 titik uji, yaitu TMA naik sebesar 100, perhitungan kesalahan dan ketidakpas
200, dan 300 cm serta TMA turun sebesar 100, pengukuran disajikan pada Tabel 7.
200, dan 300 cm, dengan masing-masing titik uji
Pembacaan AWLL tekanan (Pa) pada Tabel 7 dengan AWLL pelampung, kompo
merupakan rata-rata dari 5 pengulangan ketidakpastian pengulangan mendominasi
pembacaan AWLL tekanan setelah dikurangi ketidakpastian total (U), meskipun nilainya m
dengan TMA_0 pada Tabel 6. Pada saat ujicoba jauh lebih kecil daripada AWLL pelamp
tampilan pada AWLL menunjukan TMA yang Dengan melihat nilai E dan U pada ujicoba
berubah-ubah dalam 1-2 detik, hal tersebut wajar tingkat akurasi dan presisi AWLL tekanan l
mengingat karakterisitik sensor tekanan baik daripada AWLL pelampung, namun m
mengeluarkan sinyal listrik analog, kemudian kurang baik dibandingkan dengan AWLR.
dibaca oleh Logger menggunakan Analog to
Digital Converter (ADC), yang memang rentan
KESIMPULAN
terhadap gangguan (noise). Namun yang perlu
dikaji disini adalah variasinya yang cukup besar, Evaluasi Kinerja ketiga tipe AUTO t
terlihat pada hasil perhitungan standar deviasi dilakukan dengan menggunakan alat kalibrat
pada tiap titik uji, terutama untuk TMA rendah. laboratorium. Berdasarkan hasil uji
Pada Tabel 7 dapat dilihat bahwa nilai kesalahan didapatkan bahwa baik tingkat akurasi
(E) cenderung banyak yang bernilai negatif, presisi terbaik secara berurutan adalah AW
sehingga kemungkinan hampir mirip dengan AWLL tekanan, dan AWLL pelampung. AW
Download full-text PDF
AWLL Read full-text
pelampung, dimana makin Download
banyakcitation Copy link kelemahan, yaitu ke
pelampung memiliki
fluktuasi muka air, maka akan didapatkan nilai terjadi slip pada tali pelampung, a
TMA hasil pembacaan alat yang semakin dibawah menyebabkan kesalahan yang makin memb
TMA sebenarnya, meskipun untuk AWLL ini lebih seiring dengan banyaknya fluktuasi TMA. A
baik. Hal yang menarik dari ujicoba AWLL tekanan relatif lebih stabil daripada A
tekanan ini adalah terlihat adanya tren pada nilai pelampung khususnya pada TMA tinggi, ka
E terhadap TMA naik mapun turun. diduga AWLL tekanan kurang akurat apa
Perhitungan ketidakpastian pengukuran ujung transduser tercelup kedalam air den
pada ujicoba AWLL tekanan mirip dengan kedua kedalaman rendah. Baik AWLL pelamp
AUTO sebelumnya, yaitu seperti Tabel 2. Mirip maupun tekanan yang digunakan pada kajia
memiliki kinerja yang kurang memuas
... So the CSR program develops appropriate technology as innovation, namely Automatic Water Level Recorder
(AWLR) in the Aren Village area as a selected area. AWLR is a data recording technology with a mechanical/graphic
type (Akrom & Agustiani, 2018) . ...
... AWLR as a tool to measure the height of a developing water level on the basis to minimize conventional
measurement fatigue. In conventional measurements, the water level is observed by looking at the water level threshold
directly (Akrom & Agustiani, 2018) . The results of these measurements have an impact on the occurrence of potential
large recording and measurement errors. ...
Early Warning System Technology Innovation Study in Flood Disaster Mitigation in Aren Village Area Bontang
Disability
Article Full-text available
Aug 2019
Nikita Adriyani · Rio Jumardi · Al Rosyid Anggi Satrya · Zaini Zaini
Conference Paper
June 1998
Read more
Article
Error analysis leading to design criteria for transmission line model characterization of ohmic cont...
Read more
Conference Paper
Robust measurement disturbance observer design for AC motor drive systems with current measurement e...
November 2007
In the vector control, current measurement errors deteriorate the motor drive system since the vector control is based on the current
control. In this paper, in order to obtain precise torque control and eliminate the speed ripple, an online measurement disturbance
observer (MDO) is proposed. Based on parameter sensitivity analysis, a practical method of designing robust MDO gains is proposed.
... [Show full abstract]
Read more
Article
Ugur Cem Hasar · Gul Buldu · Musa Bute · [...] · Mehmet Ertuğrul
A calibration-independent line-line method for broadband and simultaneous constitutive parameters determination of homogeneous
metamaterial (MM) slabs is proposed. It is shown that the sufficient condition for parameters retrieval by the proposed method is to
measure uncalibrated (raw) complex scattering parameters of measurement cells (different air regions in free-space) which are
completely ... [Show full abstract]
Read more
Download full-text PDF Read full-text Download citation Copy link
© 2008-2022 ResearchGate GmbH. All rights reserved. Terms · Privacy · Copyright · Imprint