You are on page 1of 8

 KANDIDAT, Vol.xx, No.

xx, september 2020 : x-x ISSN 0000-0000 (Online)

Available online at : http://jurnal.abulyatama.ac.id/index.php/kandidat


ISSN 0000-0000 (Online)

Universitas Abulyatama
KANDIDAT (Jurnal Mahasiswa Universitas Abulyatama)

HUBUNGAN MOTIVASI KERJA PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN


DISCHARGE PLANNING DIRUANG RAWAT INAP
RSUD MEURAXA BANDA ACEH
Intan Fazliani 1, Riyan Mulfianda 2, Nanda Desreza3
1
Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Kedokteran, Universitas Abulyatama, Aceh Besar,
23372, Indonesia.
2
Dosen Program Keperawatan, Fakultas Kedokteran, Universitas Abulyatama, Aceh Besar,
23372, Indonesia.
3
Dosen Program Keperawatan, Fakultas Kedokteran, Universitas Abulyatama, Aceh Besar,
23372, Indonesia.
*Email korespondensi: intanfazliani04@gmail.com

Diterima .................; Disetujui …………..; Dipublikasi ……………….

Discharge planning is an important element in nursing services. The nurse needs to know what
to say and how to do it. The discharge planning implementation is influenced by the nurse's performance
factor. Nurse's motivation in its implementation focuses on factors or needs within or outside influences
for someone who can stimulate, direct, maintain and stop behavior. This study aims to determine the
relationship between the work motivation of nurses and the implementation of dischange planning in the
inpatient room of the Meuraxa Hospital in Banda Aceh in 2020. This type of research is an analytical
study which was carried out from 7 to 13 July 2020 in the inpatient room of the Meuraxa Hospital in
Banda Aceh. The population in this study were all nurse patients, a sample of 59 people with a total
sampling technique. Data collection uses primary data. Univariate and bivariate analysis techniques. The
results of the study were that there was a relationship between motivation (p = 0.002), intrinsic
motivation (p = 0.001) and extrinsic motivation (p = 0.013) with the implementation of discharge
planning. It is hoped that the head of the room will continue to provide reinforcement to nurses so that
nurses feel given attention and support which is expected to motivate them in carrying out their duties,
especially in discharge planning.
Keywords: Motivation, Instrinsic Motivation, Extrinsic Motivation, Discharge Planning
Discharge planning merupakan salah satu elemen penting dalam pelayanan keperawatan.
Perawat perlu mengetahui apa yang akan disampaikan dan cara yang baik dalam melaksanakannya.
Pelaksanaan discharge planning dipengaruhi oleh faktor kinerja perawat. Motivasi perawat dalam
pelaksanaannya berfokus pada faktor atau kebutuhan dalam diri atau pengaruh dari luar bagi seseorang
yang dapat menimbulkan semangat, mengarahkan, mempertahankan dan menghentikan perilaku.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan motivasi kerja perawat dengan pelaksanaan
dischange planning di ruang rawat inap RSUD Meuraxa Banda Aceh Tahun 2020. Jenis penelitian ini
adalah analitik yang dilaksanakan pada tanggal 7 sampai dengan 13 Juli 2020 di ruang rawat inap
RSUD Meuraxa Banda Aceh. Populasi dalam penelitian ini seluruh pasien perawat, sampel sebanyak 59
orang dengan teknik total sampling. Pengumpulan data mengggunakan data primer. Teknik analisa
univariat dan bivariat. Hasil penelitian ada hubungan motivasi (p=0,002), motivasi instrinsik (p=0,001)
dan motivasi ekstrinsik (p=0,013) dengan pelaksanaan discharge planning. Diharapkan kepada kepala
ruang untuk terus memberikan penguatan kepada perawat sehingga perawat merasa diberikan perhatian
dan dukungan yang diharapkan dapat memotivasi dalam melaksanakan tugasnya khususnya dalam
melakukan discharge planning.
Kata Kunci : Motivasi, Motivasi Instrinsik, Motivasi Ekstrinsik, Discharge Planning
Hubungan Motivasi Kerja Perawat Dengan Pelaksanaan Dischange Planning di Ruang Rawat Inap RSUD Meuraxa Banda
Aceh Tahun 2020
(Intan Fazliani, 2020) -1 -
KANDIDAT, Vol.1, No. 1, September 2020 : 1-8
http://jurnal.abulyatama.ac.id/index.php/kandidat

Discharge planning merupakan akan berusahan sekuat tenaga untuk


salah satu elemen penting dalam pelayanan mewujudkan dan menyelesaikan tugasnya.12
keperawatan. Discharge planning adalah Motivasi dapat diklasifikasikan menurut
proses mempersiapkan pasien yang dirawat bentuknya, motivasi tersebut terdiri atas
di rumah sakit agar mampu mandiri motivasi intrinsik, yaitu motivasi yang
merawat diri pasca rawatan.1 datangnya dari dalam diri individu dan
Permasalahan discharge planning motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik
tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga merupakan dorongan atau kehendak yang
di dunia. Data dunia melaporkan bahwa kuat yang berasal dari dalam diri seseorang.
sebanyak (23%) perawat di Australia tidak Semakin kuat motivasi intrinsik yang dimiliki
melaksanakan discharge planning, di oleh seseorang, semakin besar kemungkinan
Inggris bagian barat daya juga ia memperlihatkan tingkah laku yang kuat
menunjukkan bahwa (34%) perawat tidak untuk mencapai tujuan. Adapun contohny
melaksanakan discharge planning.3 adalah tanggung jawab, prestasi dan keinginan
Sedangkan di Indonesia, sebanyak (61%) untuk mengembangkan diri Sedangkan
perawat di Yogyakarta tidak melaksanakan motivasi ekstrinsik adalah segala sesuatu yang
discharge planning. Selain itu, penelitian diperoleh melalui pengamatan sendiri,
yang dilakukan di Bandung menunjukkan ataupun melalui saran, anjuran atau dorongan
bahwa sebanyak (54%) perawat tidak dari orang lain. Adapun contohnya adalah
melaksanakan discharge planning.3,4 Dari besarnya gaji, kondisi pekerjaan, hubungan
beberapa hasil penelitian diatas kerja dan prosedur kerja yang harus
membuktikan bahwa pelaksanaan dilakukan.10
discharge planning belum terlaksana Berdasarkan pengambilan data awal
dengan optimal. Di Indonesia semua yang peneliti lakukan di RSUD Meuraxa
pelayanan keperawatan rumah sakit, telah diketahui bahwa jumlah perawat yang
merancang berbagai bentuk format berada di Ruang Rawat Inap baik pria
discharge planning. Akan tetapi, discharge maupun wanita yaitu sebanyak 296 orang
planning kebanyakan dipakai hanya dalam terdiri dari 59 PNS dan 237 Non PNS.
bentuk pendokumentasian resume pasien Peneliti melakukan wawancara dengan
pulang.5 Kepala Ruang Bedah Pria, dimana beliau
Pelaksanaan discharge planning mengatakan bahwa tenaga kesehatan yang
dipengaruhi oleh faktor kinerja perawat. memberikan pelayanan di ruangan ini
Faktor kinerja perawat dibagi menjadi faktor melakukan discharge planning karena
individu (meliputi umur, jenis kelamin, tingkat tuntutan dari pekerjaan. Sedangkan
pendidikan, status perkawinan dan lama kerja. keinginan dari diri sendiri dalam
Faktor psikologis meliputi sikap perawat dan menjalankan discharce planing dinilai
motivasi perawat) dan faktor psikologis. masih rendah, kepala ruangan menjelaskan
Motivasi perawat dalam pelaksanaan rendahnya keinginan diri disebabkan
discharge planning berfokus pada faktor atau karena banyak jumlah pasien yang tidak
kebutuhan dalam diri seseorang yang dapat sebanding dengan tenaga perawat (rasa
menimbulkan semangat, mengarahkan, lelah).
mempertahankan dan menghentikan perilaku.6 Selanjutnya peneliti melakukan
Terlaksananya discharge planning sangat wawancara terhadap 4 orang pasien yang akan
bergantung pada motivasi dari perawat, pulang. Pasien mengaku bahwa mereka
dimana motivasi merupakan salah satu faktor diingatkan untuk melakukan kunjungan ulang
yang menentukan hasil kerja, seseorang sesuai dengan jadwal yang telah diberikan
yang termotivasi dalam bekerja baik sebagai serta cara mengkonsumsi obat. Namun tidak
bentuk tanggung jawab sebagai tenaga ada penjelasan mengenai asupan gizi yang
kesehatan maupun sebagai tuntutan pekerjaan, dianjurkan, mengenai perawatan yang harus

-2-
ISSN 2548-9585 (Online)

dilakukan di rumah dan tindakan apa yang segala sesuatu yang mendorong seseorang
harus dilakukan jika terjadi kegawat melakukan pekerjaan atau menjalankan
daruratan. Hal ini menunjukkan bahwa masih kekuasaan, terutama dalam berperilaku.12
kurangnya pelaksanaan dischange planning Motivasi dapat diklasifikasikan
yang dilakukan oleh perawat.6 menurut bentuknya, motivasi tersebut
Dari uraian di atas maka peneliti tertarik terdiri atas: 13
untuk meneliti tentang “Hubungan Motivasi 1. Motivasi intrinsik, yaitu motivasi yang
Kerja Perawat Dengan Pelaksanaan datangnya dari dalam diri individu.
Dischange Planning di Ruang Rawat Inap Motivasi intrinsik merupakan dorongan
RSUD Meuraxa Banda Aceh Tahun 2020”. atau kehendak yang kuat yang berasal
dari dalam diri seseorang. Semakin kuat
KAJIAN PUSTAKA motivasi intrinsik yang dimiliki oleh
Konsep Discharge Planing seseorang, semakin besar kemungkinan
Perencanaan pulang adalah masalah ia memperlihatkan tingkah laku yang
multidisiplin atau interaksi dimana petugas kuat untuk mencapai tujuan.
kesehatan, pasien, dan keluarga 2. Motivasi ekstrinsik, yaitu motivasi yang
berkolaborasi untuk memberikan dan datangnya dari luar individu.
mengatur kontinuitas perawatan yang Motivasi ekstrinsik adalah segala sesuatu
diperlukan pasien.7,8 Perencanaan yang diperoleh melalui pengamatan
pemulangan dimulai ketika pasien masuk sendiri, ataupun melalui saran, anjuran atau
dalam rangka mempersiapkan pemulangan dorongan dari orang lain.
yang awal dan kebutuhan yang mungkin
untuk perawatan tindak lanjut di rumah. Teori Keperawatan Nursing System
Komunikasi dan kerjasama dengan pasien Nursing system didesain oleh
dan keluarga sangat penting untuk perawat didasarkan pada kebutuhan self
memenuhi kebutuhan pasien setelah care dan kemampuan pasien melakukan
pemulangan dari rumah sakit.9,10 self care. Jika ada self care defisit, self care
Perencanaan pulang yang berhasil agency dan kebutuhan self care therapeutik
adalah suatu proses yang terpusat, maka keperawatan akan diberikan.
terkoordinasi, dan terdiri dari berbagai Nursing agency adalah suatu
disiplin ilmu yang memberi kepastian properti atau atribut yang lengkap
bahwa pasien mempunyai suatu rencana diberikan untuk orang-orang yang telah
untuk memperoleh perawatan yang didik dan dilatih sebagai perawat yang
berkelanjutan setelah meninggalkan rumah dapat melakukan, mengetahui dan
sakit. Pasien yang perlu diberikan membantu orang lain untuk menemukan
perawatan di rumah adalah mereka yang kebutuhan. Orem mengidentifikasi tiga
memerlukan bantuan selama masa klasifikasi nursing system yaitu: wholly
penyembuhan dari penyakit akut atau compensatory system, partly compensatory
untuk mencegah atau mengelola penurunan nursing system dan supportive educative
kondisi akibat penyakit kronis.11 system
Konsep Motivasi METODE PENELITIAN
Motivasi adalah karakteristik Jenis penelitian ini bersifat deskriptif
psikologis manusia yang memberi korelasi dengan pendekatan crossectional.
kontribusi pada tingakat komitmen Sedangkan kerangka konsep dalam penelitian
seseorang. Hal ini termasuk faktor-faktor ini terdiri dari motivasi perawat dan
yang menyebabkan, menyalurkan, dan pelaksanaan discharge planning.
mempertahankan tingkah laku manusia Pengambilan sampel menggunakan total
dalam arah tekad tertentu. Motivasi adalah sampling yang berjumlah 59 orang. Adapun
Jusul Artikel ………………………
(Penulis 1 & Penulis 2, tahun terbit) -3 -
KANDIDAT, Vol.1, No. 1, September 2020 : 1-8
http://jurnal.abulyatama.ac.id/index.php/kandidat

variabel penelitian terdiri dari motivasi


instrinsik, motivasi ekstrinsik dan pelaksanaan Tabel 4.3
discharge planning. Distribusi Frekuensi Motivasi Instrinsik
Perawat di Ruang Rawat Inap RSUD Meuraxa
Pengumpulan data menggunakan Banda Aceh Tahun 2020 (n=59)
kuesioner pada ibu perawat. Kemudian
peneliti melakukan pengelohan data dan Motivasi
Frekuensi Persentase
analisa data secara univariat dan bivariat Instrinsik
sesuai dengan hasil penelitian. Baik 38 64,6
Kurang 21 35,6
HASIL DAN PEMBAHASAN Total 59 100
Hasil
Tabel 4.1 Berdasarkan tabel 4.3 diatas
Distribusi Frekuensi Perawat Berdasarkan diketahui bahwa sebagian besar memiliki
Data Demografi motivasi instrinsik yang berada pada
kategori baik yaitu sebanyak 38 responden
N Data Demografi Frekuensi Persentase
o (f) (%) (64,4%).
a. Umur Tabel 4.4
Distribusi Frekuensi Motivasi Ekstrinsik
1. Dewasa Awal 44 74,6
Perawat di Ruang Rawat Inap RSUD Meuraxa
2. Dewasa Akhir 13 22
Banda Aceh Tahun 2020 (n=59)
3 Lansia Awal 2 3,4
Total 59 100
Motivasi
b. Lama Masa Kerja Frekuensi Persentase
Ekstrinsik
1. ≤ 5 tahun 22 37,3
Baik 42 71,2
2. 6-10 tahun 22 37,3
Kurang 17 28,8
3. 11-15 tahun 13 22
Total 59 100
4. 16-20 tahun 2 3,4
Total 59 100
c. Pendidikan Berdasarkan tabel 4.4 diatas diketahui
1. D3 Keperawatan 40 67,8 bahwa sebagian besar responden memiliki
2. S1 Keperawaatan 19 32,2 motivasi ekstrinsik yang berada pada
Total 59 100 kategori kurang yaitu sebanyak 27
Berdasarkan tabel 4.1 diatas terlihat responden (57,4%).
bahwa sebagian besar responden berusia
25–35 tahun yang berjumlah 44 orang Tabel 4.5
Distribusi Frekuensi Discharge planning
(75,6%), dengan mayoritas lama masa
Perawat di Ruang Rawat Inap RSUD Meuraxa
kerja ≤ 5 tahun dan 6-10 tahun, masing- Banda Aceh Tahun 2020 (n=59)
masning sebanyak 22 orang (37,3%) dan
jenjang pendidikan D3 Keperawatan Discharge
Frekuensi Persentase
sebanyak 40 orang (67,8%). planning
Baik 40 67,8
Tabel 4.2 Kurang 19 32,2
Distribusi Frekuensi Motivasi Perawat di Ruang Total 59 100
Rawat Inap RSUD Meuraxa Banda Aceh
Tahun 2020 (n=59) Berdasarkan tabel 4.5 diatas diketahui
bahwa sebagian besar responden
Motivasi Frekuensi Persentase
melakukan discharge planning pada
Baik 37 62,7
Kurang 22 37,3 kategori baik yaitu sebanyak 40 responden
Total 59 100 (67,8%).
Tabel 4.6
Berdasarkan tabel 4.2 diatas
Hubungan Motivasi Dengan Pelaksanaan
diketahui bahwa sebagian besar perawat Discharge planning Pada Perawat di Ruang
memiliki motivasi yang baik yaitu Rawat Inap RSUD Meuraxa Banda Aceh
sebanyak 37 responden (62,7%). Tahun 2020 (n=59)

-4-
ISSN 2548-9585 (Online)

besarnya melaksanakaan discharge


Discharge planning dengan kategori kurang yaitu
Motivasi Planning Total Value sebanyak 13 responden (61,9%).
Baik Kurang
Setelah dilakukan uji silang
31 6 37
Baik didapatkan nilai p value 0,001 (< α = 0,05),
(83,8%) (16,2%) (100%)
9 13 22 maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis
Kirang 0,002
(40,9%) (59,1%) (100%) yang menyatakan ada hubungan motivasi
40 19 59 instrinsik dengan pelaksanaan discharge
Total
(67,8) (32,2%) (100%) planning diterima atau Ha diterima dan Ho
di tolak.
Berdasarkan tabel diatas terlihat
bahwa dari 59 responden, 31 diantaranya Tabel 4.8
memiliki motivasi yang baik dimana Hubungan Motivasi Ekstrinsik Dengan
sebagian besar responden melaksanakan Pelaksanaan Discharge planning Pada Perawat
discharge planning dengan baik yaitu di Ruang Rawat Inap RSUD Meuraxa
Banda Aceh Tahun 2020 (n=59)
sebanyak 31 responden (83,8%).
Sedangkan dari 22 responden dengan Discharge
motivasi yang kurang, sebagian besarnya Motivasi Planning Total Value
Ekstrinsik
melaksanakaan discharge planning dengan Baik Kurang
kategori kurang yaitu sebanyak 13 Baik
33 9 42
responden (59,1%). (78,6%) (21,4%) (100%)
7 10 17
Setelah dilakukan uji silang Kirang 0,013
(41,2%) (58,8%) (100%)
didapatkan nilai p value 0,002 (< α = 0,05), 40 19 59
maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis Total
(67,8) (32,2%) (100%)
yang menyatakan ada hubungan motivasi
dengan pelaksanaan discharge planning Berdasarkan tabel diatas terlihat
diterima atau Ha diterima dan Ho di tolak. bahwa dari 59 responden, 42 diantaranya
Tabel 4.7 memiliki motivasi ekstrinsik yang baik
Hubungan Motivasi Instrinsik Dengan
Pelaksanaan Discharge planning Pada Perawat dimana sebagian besar responden
di Ruang Rawat Inap Meuraxa melaksanakan discharge planning dengan
Banda Aceh Tahun 2020 (n=59) baik yaitu sebanyak 33 responden (78,6%).
Sedangkan dari 17 responden dengan
Discharge motivasi ekstrinsik yang kurang, sebagian
Motivasi Planning Total Value besarnya melaksanakaan discharge
Instrinsik
Baik Kurang
planning dengan kategori kurang yaitu
32 6 38
Baik sebanyak 10 responden (58,8%).
(84,2%) (15,8%) (100%)
8 13 21 Setelah dilakukan uji silang
Kirang 0,001
(38,1%) (61,9%) (100) didapatkan nilai p value 0,013 (< α = 0,05),
40 19 59 maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis
Total
(67,8) (32,2%) (100%) yang menyatakan ada hubungan motivasi
ekstrinsik dengan pelaksanaan discharge
Berdasarkan tabel diatas terlihat
planning diterima atau Ha diterima dan Ho
bahwa dari 59 responden, 38 diantaranya
di tolak.
memiliki motivasi instrinsik yang baik
dimana sebagian besar responden
Pembahasan
melaksanakan discharge planning dengan
Hubungan Motivasi Dengan
baik yaitu sebanyak 32 responden (84,2%).
Pelaksanaan Discharge planning
Sedangkan dari 21 responden dengan
Berdasarkan tabel 4.6 diatas, hasil
motivasi instrinsik yang kurang, sebagian
uji silang didapatkan nilai p value 0,002 (<
Jusul Artikel ………………………
(Penulis 1 & Penulis 2, tahun terbit) -5 -
KANDIDAT, Vol.1, No. 1, September 2020 : 1-8
http://jurnal.abulyatama.ac.id/index.php/kandidat

α = 0,05), maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang menyatakan ada hubungan
hipotesis yang menyatakan ada hubungan motivasi instrinsik dengan pelaksanaan
motivasi dengan pelaksanaan discharge discharge planning diterima atau Ha
planning diterima atau Ha diterima dan Ho diterima dan Ho di tolak.
di tolak. Motivasi intrinsik merupakan
Perawat memiliki tugas memberikan dorongan atau kehendak yang kuat yang
asuhan keperawatan secara komprehensif berasal dari dalam diri seseorang. Semakin
kepada klien yaitu salah satunya kuat motivasi intrinsik yang dimiliki oleh
perencanaan pasien pulang (discharge seseorang, semakin besar kemungkinan ia
planning). Perawat merupakan salah satu memperlihatkan tingkah laku yang kuat
anggota tim discharger planner, dan untuk mencapai tujuan.16 Adapun faktor
sebagai discharge planner, menentukan yang termasuk kedalam motivasi instrinsik
tujuan atau bersama dengan pasien dan adadlah keinginan untuk dapat hidup,
keluarga, memberikan tindakan khusus keinginan untuk dapat memiliki, keinginan
untuk mengajarkan dan mengkaji secara untuk memperoleh penghargaan dan
individu dalam mempertahankan atau pengakuan, dan keinginan untuk
memulihkan kembali kondisi pasien secara berkuasa. 17

optimal dan mengevaluasi kesinambungan Hasil penelitian ini sejalan dengan


asuhan keperawatan.14 peneliti sebelumnya dimana hasil
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian menunjukkan motivasi intrinsik
peneliti sebelumnya dimana Sebesar 85% perawat di ruang rawat inap RSUD
dokumentasi discharge planning yang Kabupaten Sukoharjo baik 40 responden
tidak lengkap dilakukan oleh perawat (42,11%), cukup baik 26 responden
dengan motivasi rendah dan hanya 15% (27,37%), kurang baik 29 Responden
yang didokumentasikan dengan lengkap. (30,52%), dan tidak ditemukan perawat
Sebesar 74% dokumentasi discharge dengan motivasi intrinsik yang tidak baik
planning yang lengkap dilkukan oleh tidak (0%). Pelaksanaan discharge
perawat dengan motivasi tinggi dan hanya planning dalam kriteria baik sebesar
26% dokumentasi tidak lengkap. Hasil 43,16%, cukup baik 41,05%, kurang baik
analisis bivariate menunjukkan nilai p 15,79%, sedangkan yang tidak baik tidak
value = 0,000.15 ada (0%). Hasil analisa chi square
Menurut pendapat peneliti adanya menunjukkan tidak ada hubungan antara
hubungan motivasi dengan pelaksanaan motivasi intrinsik dengan pelaksanaan
discharge planning karena sebagian besar discharge planning dengan p value 0,031.18
responden berusia produtif yang memiliki Menurut pendapat peneliti adanya
semangat untuk bekerja dengan alasan hubungan motivasi instrinsik dengan
panggilan diri maupun demi konpensasi pelaksanaan discharge planning karena
jasa. Hal ini terlihat jelas berdasarkan sebagian besar responden memiliki
jawaban responden dimana sebagian semangat atau dorongan dari dalam diri
besarnya merasa memiliki tanggung jawab untuk menunjukkan kemampuannya dan
atas profesi yang dimilikinya dan dari segi memiliki keinginan dipromosikan untuk
aturan diharuskan untuk menjalankan jabatan yang lebih tinggi.
discharge planning.
Hubungan Motivasi Ekstrinsik Dengan
Hubungan Motivasi Instrinsik Dengan Pelaksanaan Discharge planning.
Pelaksanaan Discharge planning Berdasarkan tabel 4.8 diatas, hasil
Berdasarkan tabel 4.7 diatas, hasil uji silang didapatkan nilai p value 0,013 (<
uji silang didapatkan nilai p value 0,001 (< α = 0,05), maka dapat disimpulkan bahwa
α = 0,05), maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang menyatakan ada hubungan

-6-
ISSN 2548-9585 (Online)

motivasi ekstinsik dengan pelaksanaan planning dengan p value 0,001 (p<0,05).


discharge planning diterima atau Ha
diterima dan Ho di tolak. Saran
Motivasi yang muncul karena Diharapkan kepada peneliti lain untuk
pengaruh dari luar individu, dapat berupa melakukan penelitian selanjutnya dengan cara
ajakan, suruhan, paksaan dari orang lain mengambil variabel yang berbeda, sampel
yang mempengaruhi seseorang untuk yang lebih besar, instrumen penelitian yang
melakukan suatu tindakan. Faktor-faktor berbeda dan jenis penelitian yang lebih
yang mendorong aspek motivasi terdiri mendalam.
dari faktor instrinsik dan faktor ekstrinsik.
DAFTAR PUSTAKA
Adapun yang termasuk faktor ekstrinsik,
Carpenito, L. J. Diagnosis Keperawatan:
yaitu penerimaan gaji, kondisi lingkungan,
kebijakan institusi, dan supervisi.19 Aplikasi Pada Praktik Klinis.
Hal ini sejalan dengan hasil
(EGC, 2011).
penelitian sebelumnya dimana hasil
penelitian menunjukkan ada hubungan Graham, J., Gallagher, R. & Bothe, J.
faktor eksternal dengan pelaksanaan Nurses’ discharge planning and risk
discharge planning (p=0,012). Adapun assessment: Behaviours,
upaya yang dapat dilakukan untuk understanding and barriers. J. Clin.
meningkatkan peran perawat dalam Nurs. 22, 2338–2346 (2013).
pelaksanaan discharge planning adalal Zuhra, P. Gambaran Pelaksanaan
pembekalan pengetahuan dan ketrampilan, Discharge Planning Pasien Pasca
memberikan reward dan bimbingan, operasi Appendiktomidi RSU
menyediakan fasilitas sarana yang Muhamaddiyah Gamping
mendukung untuk pelaksanaan discharge Yogyakarta. Ммит vol. 23
planning serta kebijakan dari pimpinan (Universitas Muhammadiyah
terkait.20 Yogyakarta, 2016).
Menurut pendapat peneliti adanya Okatiranti. Gambaran pengetahuan dan
hubungan motivasi ekstrinsik dengan sikap perawat dalam pelaksanaan
pelaksanaan discharge planning karena discharge planning pada pasien
perawat melakukan pekerjaannya dengan diabetes mellitus type II. J. Ilmu
ikhlas meski sebagain besar merasa ada Keperawatan III, 18–24 (2015).
tuntutan dalam pekerjaan. Hal ini Poglitsch, L.A., Emery, M., & Darragh, A.
dikarenakan tuntutan rumah sakit dalam A Qualitative Study of The
memenuhi akreditasi yang dianjurkan Determinants of Successful
pemerintah menyebabkan adanya Discharge for Adult Inpatients. J.
kebijakan-kebijakan yang harus atau wajib Am. Phys. Ther. Assoc. (2012).
dilakukana oleh pegawai yang bekerja Hasibuan, M. Organisasi dan Motivasi
dibawah rumah sakit. Salah satunya adalah Dasar Peningkatan Produktivitas.
pelaksanaan discharge planning. (Bumi Aksara, 2013).
Anam, A. K. Peningkatan Keterampilan
KESIMPULAN DAN SARAN Menulis Puisi Menggunakan Model
Kesimpulan
Kooperatif Team Assisted
Berdasarkan data dan hasil penelitian Individualization (Bidak) Berbantuan
didapatkan Terdapat hubungan motivasi Media Teka-Teki Silang (Crossword
perawat dengan pelaksanaan discharge Puzzle) pada Peserta Kelas V SD
planning dengan p value 0,002 (p<0,05), Negeri 5 Mayong Lor Kabupaten
dan terdapat hubungan motivasi instrinsik Jepara. (Universitas Negeri
perawat dengan pelaksanaan discharge Semarang, 2013).
Jusul Artikel ………………………
(Penulis 1 & Penulis 2, tahun terbit) -7 -
KANDIDAT, Vol.1, No. 1, September 2020 : 1-8
http://jurnal.abulyatama.ac.id/index.php/kandidat

Badriyah, M. Manajemen Sumber Daya


Manusia. (CV Pustaka Seti, 2015).
wansburg, R. C. Pengantar Kepemimpinan
& Manajemen Keperawatan untuk
Perawat Klinis. (EGC, 2014).
Suddarth., B. dan. Buku Ajar keperawatan
Medikal Bedah. (EGC, 2012).
Windyastuti & Kustriyani, M. Hubungan
Motivasi Perawat dengan
Pelaksanaan Discharge Planning di
ruang Vincentius RS St. Elisabeth
Semarang. Jurnal Ilmu dan
Teknologi Kesehatan vol. 10
(1STIKES Widya Husada Semarang,
2019)..
Uno, H. Teori Motivasi dan
Pengukurannya. (Bumi Aksara,
2015).
Pemila, U. Konsep Discharge Planning.
fik.ui.ac.id
http://www.fik.ui.ac.id/pkko/files
(2011).
Natasia, N., Andarini, S. & Koeswo, M.
Hubungan antara faktor motivasi dan
supervisi dengan kinerja perawat
dalam pendokumentasian discharge
planning di RSUD Gambiran kota
Kediri. J. Apl. Manaj. 12, 723–730
(2014).
Sutrisno, E. Manajemen Sumber Daya
Manusia. (Kencana, 2013).
Nursalam. Konsep dan Penerapan
Metodologi Penelitian Ilmu
Keperawatan. (Salemba Medika,
2012).
Hariyati. R., Afifah. E., H. H. Evaluasi
Model Perencanaan pulang berbasis
teknologi informasi. Makara J. Heal.
Res. Vol 12 No., 53–58 (2011).

-8-

You might also like