You are on page 1of 9

Jurnal Ilmiah Wijaya Volume 12 Nomor 2, September 2020

Hal 140 - 148; website : www.jurnalwijaya.com; p-ISSN: 2301-4113; e-ISSN: 2723-3448

THE CORELATION OF EDUCATION LEVEL WITH THE


IMPLEMENTATION OF DISCHARGE PLANNING

Al Muhajirin, Armein Sjuhary Rowi

STIKes Wijaya Husada Bogor


Email : wijayahusada@gmail.com

ABSTRACT
Discharge planning is a systematic process to assess, prepare and coordinate with existing or
predetermined health facilities and collaborate with existing social services in the community,
before and after the patient moves / returns. Discharge planning problems do not only occur in
Indonesia, but also in the world. World data reports that as many as (23%) nurses in Australia
did not carry out discharge planning, in southwestern England showed that (34%) nurses did
not carry out discharge planning, whereas in Indonesia as many as (61%) nurses in Yogyakarta
did not carry out discharge planning. As many as (54%) of nurses in Bandung, west java did not
implementation discharge planning. knowing the relationship between the level of education
and the implementation of home planning for nurses in RSAU dr. M. Hassan Toto 2020. This
study is an analytic with cross sectional study design. The sampling method used total sampling
with the population of all nurses who were hospitalized and obtained 30 respondents. Data
collection was obtained through observing all discharge planning activities based on Standard
Operating Procedures (SPO). The results showed that the level of education of nurses who had
Nursing DIII education were 29 respondents (96.7%) and nursing graduates 1 respondent
(3.3%). The results of discharge planning implementation as many as 19 respondents (63.3%)
carried out discharge planning according to SOP and as many as 11 respondents (36.7%)
conducted planning discharge not according to SPO. The results of bivariate analysis with chi
square test showed that P value was 0.633> 0.05. There was no relationship between the level
of education and the implementation of discharge planning in nurses at RSAU dr. M. Hassan
Toto.

Keywords : Education Level, Discharge Planning, Nurse

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DENGAN PELAKSANAAN


DISCHARGE PLANNING
ABSTRAK
Discharge planning adalah suatu proses yang sistematis untuk menilai, menyiapkan dan
melakukan koordinasi dengan fasilitas kesehatan yang ada atau yang telah ditentukan serta
berkerja sama dengan pelayanan sosial yang ada di komunitas, sebelum dan sesudah pasien
pindah/pulang. Permasalahan discharge planning tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga di
dunia. Data dunia melaporkan bahwa sebanyak (23%) perawat di Australia tidak melaksanakan
discharge planning,di inggris bagian barat daya menunjukkan bahwa (34%) perawat tidak
melaksanakan discharge planning, sedangkan di Indonesia sebanyak (61%) perawat di
Yogyakarta tidak melaksanakan discharge planning. Sebanyak (54%) perawat di bandung jawa
barat tidak melaksanakan discharge planning. Tujuan penelitian diketahuinya hubungan tingkat
pendidikan dengan pelaksanaan discharge planning pada perawat di RSAU dr. M. Hassan Toto
Kota Bogor Tahun 2020. Jenis penelitian dekskritif analitik dengan desain penelitian Cross

140
Jurnal Ilmiah Wijaya Volume 12 Nomor 2, September 2020
Hal 140 - 148; website : www.jurnalwijaya.com; p-ISSN: 2301-4113; e-ISSN: 2723-3448

Sectional. Cara pengambilan sampel menggunakan total sampling dengan populasi semua
perawat rawat inap dan didapat 30 responden. Pengumpulan data diperoleh melalui mengamati
seluruh kegiatan pelaksanaan discharge planning berdasarkan Standar Prosedur Operasional
(SPO). Hasil penelitian menunjukkan tingkat pendidikan perawat yang memiliki pendidikan
DIII Keperawatan sebanyak 29 responden (96,7%) dan sarjana keperawatan 1 responden
(3,3%). Hasil pelaksanaan discharge planning sebanyak 19 responden (63,3%) melaksanakan
discharge planning sesuai SPO dan sebanyak 11 responden (36,7%) melaksanakan discharge
planning tidak sesuai SPO. Hasil analisis bivariat dengan uji chi square menunjukkan P value
0,633 > 0,05. Tidak ada hubungan antara tingkat pendidikan dengan pelaksanaan discharge
planning pada perawat di RSAU dr. M. Hassan Toto Kota Bogor Tahun 2020.

Kata Kunci : Tingkat pendidikan, Discharge Planning, Perawat

PENDAHULUAN melaksanakan discharge planning.


Discharge planning adalah suatu Selain itu, penelitian yang dilakukan
proses yang sistematis untuk menilai, betty (2016) di RSAM Bukittinggi
menyiapkan dan melakukan koordinasi menunjukkan sebanyak (38%)
dengan fasilitas kesehatan yang ada atau responden mengatakan pelaksanaan
yang telah ditentukkan serta berkerja discharge planning kurang baik.
sama dengan pelayanan social yang Penelitian yang dilakukan di bandung
telah ditentukkan serta bekerjasama jawa barat menunjukkan bahwa
dengan pelayanan social yang ada di sebanyak (54%) perawat tidak
2
komunitas, sebelum dan sesudah pasien melaksanakan discharge planning.
pindah/ pulang.1 Dampak discharge planning bila
Permasalahan discharge tidak dilakukan perawat yang terjadi
planning tidak hanya terjadi di ketika perawat tidak memberikan
Indonesia, tetapi juga di dunia. Data pengajaran dalam discharge planning
dunia melaporkan bahwa sebanyak dapat menyebabkan meningkatnya
(23%) perawat Australia tidak angka kekambuhan pasien setelah
melaksanakan discharge planning, di berada di rumah, dikarenakan pasien
inggris bagian barat daya juga dan keluarga belum mampu untuk
menunjukkan bahwa (34%) perawat melakukan perawatan secara mandiri
tidak melaksanakan discharge planning. serta banyaknya biaya yang dikeluarkan
Sedangkan di Indonesia sebanyak untuk menanggulangi penyakitnya serta
(61%) perawat di Yogyakarta tidak lokasi rujukan untuk pemanfaatan

141
Jurnal Ilmiah Wijaya Volume 12 Nomor 2, September 2020
Hal 140 - 148; website : www.jurnalwijaya.com; p-ISSN: 2301-4113; e-ISSN: 2723-3448

kesehatan relatif jauh dari tempat pendidikan dengan pelaksanaan


tinggal. Berdasarkan hal ini, perawat discharge planning pada perawat di
mempunyai peran penting dalam RSAU dr. M. Hassan Toto Kota Bogor
discharge planning pasien, di mana Tahun 2020.
pelaksanaannya memerlukan
pengetahuan yang baik sehingga apa METODE PENELITIAN
yang disampaikan dapat dimengerti dan Jenis penelitian ini adalah
berguna untuk proses perawatan penelitian yang bersifat deskritif
dirumah.3 analitik, dengan menggunakan
Faktor faktor yang menggunakan pendekatan Cross
mempengaruhi pelaksanaan discharge Sectional.6
planning terdapat lima factor yaitu : Penelitian ini dilakukan di RSAU dr. M.
karakteristik perawat (umur, jenis Hassan Toto pada bulan Mei – Agustus
kelamin, status perkawinan, masa kerja, 2020. Populasi dalam penelitian ini
pendidikkan), factor personil discharge adalah seluruh perawat di unit rawat
planning, faktor keterlibatan dan inap yang berjumlah 30 perawat.
partisipasi, faktor komunikasi, faktor Sampel dalam penelitian ini sebanyak
waktu.4 38 perawat. Pengambilan sampel dalam
Pendidikan tidak lepas dari penelitian ini menggunakan total
proses belajar, menurut konsep amerika sampling. Pengolahan data dan analisa
pengajaran diperlukan untuk data menggunakan komputer program
memperoleh keterampilan yang SPSS for windows seri 20. Analisa
dibutuhkan manusia dalam hidup terdiri dari analisis univariat dan
bermasyarakat. Belajar pada hakikatnya bivariate dengan menggunakan uji Chi-
adalah penyempurnaan potensi atau Square.
kemampuan pada organisme biologis
dan psikis yang diperlukan dalam HASIL PENELITIAN
hubungan manusia dengan dunia luar Tabel 1 Distribusi frekuensi
dan hidup bermasyarakat.5 karakteristik perawat di RSAU dr. M.
Tujuan penelitian ini adalah Hassan Toto
diketahuinya hubungan tingkat

142
Jurnal Ilmiah Wijaya Volume 12 Nomor 2, September 2020
Hal 140 - 148; website : www.jurnalwijaya.com; p-ISSN: 2301-4113; e-ISSN: 2723-3448

Karakteristik Frekuensi Presentase Berdasarkan tabel 2 di atas dari


perawat (%) jumlah 30 responden, sebagian besar
a. Usia
responden berpendidikan D3 Keperawatan
23thn – 35 29 96.7
thn yaitu 29 (96,7%) responden.
>35 thn 1 3.3
Total 30 100
b. Jenis Tabel 3 Distribusi frekuensi
kelamin pelaksanaan discharge planning di
Pria 4 13.3
Wanita 26 86.7 RSAU dr. M. Hassan Toto
Total 30 100 Pelaksanaan Frekuensi Persentase
c. Pengalaman
Discahrge (%)
bekerja
<3thn 12 40.0 planning
>3thn 18 60.0 Sesuai SPO 19 63,3
Total 30 100 Tidak 11 36,7
sesuai SPO
Berdasarkan table 1 diatas perawat Total 30 100
yang bekerja di ruang rawat inap RSAU dr.
M. Hassan Toto menunjukkan dari hasil 30 Berdasarkan tabel 3 diatas dari
perawat berdasarkan umur sebagian besar jumlah 30 responden, sebagian besar
antara 23-35 tahun (96,7%). Jenis kelamin responden melaksanakan discharge
sebagian besar kelamin wanita (86,7%), planning dengan sesuai SPO sebanyak
pengalaman kerja sebagian besar 19 (63,3%).
mempunyai pengalaman kerja > 3tahun
(60,0%).
Tabel 4 Distribusi frekuensi tingkat
pendidikan dengan pelaksanaan
Tabel 2 Distribusi frekuensi tingkat
discharge planning pada perawat di
pendidikan perawat di RSAU dr. M.
RSAU dr. M. Hassan Toto
Hassan Toto
Pelaksanaan discharge planning
Tingkat Frekuensi Persentase (%) Sesuai Tidak Total P-
Tingkat
Pendidikan Pendidikan
SPO sesuai (n) Value
SPO
D3 29 96.7 n % n % n % 0.633
Keperawatan D3 18 62,1 11 37,9 29 29,0
Keperawatan
Sarjana 1 3.3 Sarjana 1 100.0 0 0,0 1 100.0
keperawatan Keperawatan
Total 19 63.3 11 36,7 30 100.0
Total 30 100.0

143
Jurnal Ilmiah Wijaya Volume 12 Nomor 2, September 2020
Hal 140 - 148; website : www.jurnalwijaya.com; p-ISSN: 2301-4113; e-ISSN: 2723-3448

Berdasarkan tabel 4 dapat dilihat selain itu pendidikan merupakan factor


dari 30 perawat, 29 perawat (29.0%) tidak langsung yang berpengaruh pada
sebagian besar memiliki tingkat kinerja. Semakin tinggi pendidikan akan
pendidikan D3 Keperawatan dengan 18 semakin kritis, logis dan sistematis
perawat (62.1%) melaksanakan dalam berpikir sehingga kualitas
discharge planning sesuai SPO. kerjanya.7
Hasil Analisis statistik Berdasarkan teori dan hasil
menggunakan uji Chi-square didapat penelitian diatas dapat disimpulkan
nilai p-Value 0.633 (p>0,05) dengan bahwa Dari hasil yang didapat maka
demikian dapat disimpulkan bahwa peneliti berpendapat bahwa pendidikan
tidak ada hubungan antara tingkat perawat yang vokasional, perawat yang
pendidikan dengan pelaksanaan berpendidikan DIII Keperawatan
discharge planning pada perawat di melaksanakan perencanaan pulang baik.
RSAU dr. M. Hassan Toto Kota Bogor Dengan demikian perawat yang
Tahun 2020. berpendidikan DIII Keperawatan yang
menempati posisi sebagai ketua tim atau
PEMBAHASAN perawat pelaksanan, maka pelaksanaan
1. Tingkat Pendidikan perencanaan pulang menjadi tanggung
Hasil penelitian ini didapatkan hasil jawab mereka. Sedangkan pendidikan
yaitu dari 30 perawat, sebagian besar sarjana keperawatan lebih ke peran
responden memiliki tingkat pendidikan advokasi dan manejerilnya.
D3 Keperawatan yaitu 29 (96,7%)
perawat. Penelitian ini sesuai dengan 2. Pelaksanaan discharge planning
penelitian yang dilakukan oleh Hasil Penelitian ini didapatkan hasil
penelitian Muhamad Rofi’I yaitu 137 yaitu dari 30 perawat, yang
perawat (93,2%) memiliki tingkat melaksanakan discharge planning
pendidikan D3 Keperawatan. sesuai SPO sebanyak 19 perawat
Pendidikan merupakan salah satu (63,3%).
karakteristik demografi yang dapat Hasil penelitian ini sesuai dengan
mempengaruhi seseorang baik terhadap penelitian yang dilakukan oleh Indra
lingkungan maupun obyek tertentu Hizkia Peranginangin yang berjudul

144
Jurnal Ilmiah Wijaya Volume 12 Nomor 2, September 2020
Hal 140 - 148; website : www.jurnalwijaya.com; p-ISSN: 2301-4113; e-ISSN: 2723-3448

hubungan motivasi dengan pelaksanaan Faktor-faktor tersebut adalah faktor


discharge planning pada perawat personil perencanaan pulang,
diruang rawat inap bagian internis keterlibatan dan partisipasi, komunikasi,
rumah sakit santa. Penelitian ini waktu, perjanjian dan konsensus. Dapat
menggunakan metode conivience disimpulkan bahwa faktor-faktor yang
dengan desain cross sectional. Sampel mempengaruhi keberhasilan
penelitian ini adlah 51 perawat yang pelaksanaan pulang adalah karakteristik
bekerja di ruang rawat inap bagian perawat (umur, jenis kelamin, status
internis. Didapatkan hasil tentang perkawinan, masa kerja, pendidikan),,
pelaksanaan discharge planning personil perencanaan pulang,
berdasarkan observasi ditemukan keterlibatan dan partisipasi, komunikasi,
sebagian besar 45 responden (88,2%) waktu, perjanjian dan konsensus.9
melaksanakan sesuai SPO di rawat inap Dari hasil yang didapat maka
internis. Jadi sebagian besar dari peneliti berpendapat bahwa pelaksanaan
penelitian Indra Hizkia perawat discharge planning mempunyai resiko
melaksanakan discharge planning jumlah pasien kembali ke Rumah sakit
sesuai SPO. dengan keluhan yang sama atau
Discharge planning adalah suatu kekambuhan yang sama. Maka dari itu
proses yang dinamis dan sistematis dari perawat lebih berperan penting dalam
penilaian, persiapan, serta koordinasi pelaksanaan discharge planning. karena
yang dilakukan untuk memberikan seperti teori diatas ada beberapa faktor
kemudahan pengawasan pelayanan yang lebih mempengaruhi pelaksanaan
kesehatan juga pelayanan social discharge planning.
sebelum dan sesudah pulang.8
Selain itu pendapat lain dari hasil 3. Hubungan tingkat pendidikan
penelitian Poglitsch, Emery & Darragh dengan pelaksanaan discharge
(2011) dari hasil penelitian kualitatif planning di RSAU dr. M. Hassan
yang telah dilakukan yaitu tentang Toto Kota Bogor
faktor-faktor yang menentukan Hasil analisis bivariat dalam
keberhasilan proses perencanaan pulang penelitian ini yaitu dari 30 perawat,
terdapat lima faktor yang berkontribusi. sebagian besar responden memiliki

145
Jurnal Ilmiah Wijaya Volume 12 Nomor 2, September 2020
Hal 140 - 148; website : www.jurnalwijaya.com; p-ISSN: 2301-4113; e-ISSN: 2723-3448

tingkat pendidikan D3 Keperawatan dimana peneliti mengidentifikasi


yaitu 29 perawat, dengan 19 perawat pelaksanaan perencanaan pulang, dan
(62,1%) melaksanakan discharge faktor-faktor yang mempengaruhi
planning sesuai SPO dan yang tidak pelaksanaan perencanaan pulang. Hasil
melaksanakan discharge planning tidak yang didapat antara jenis pendidikan
sesuai SPO sebanyak 11 perawat. dengan persepsi terhadap pelaksanaan
Dengan hasil P-Value 0,633 yang discharge planning sebesar p = 0,887 >
artinya Tidak Ada Hubungan antara 0,05 maka Ho diterima Ha ditolak yang
Tingkat Pendidikan dengan pelaksanaan artinya tidak ada hubungan yang
discharge planning pada perawat di signifikan antara tingkat pendidikan
RSAU dr. M. Hassan Toto Kota Bogor dengan persepsi terhadap pelaksanaan
Tahun 2020. discharge planning.
Dalam hal ini berbanding lurus Pendidikan adalah usaha sadar dan
dengan hasil penelitian yang dilakukan terencana untuk mewujudkan suasana
oleh Tutik Sri Hariyanti pada tahun dan proses pembelajaran agar peserta
2008 yang berjudul Hubungan jenis didik secara aktif mengembangkan
pendidikan dengan persepsi terhadap potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
pelaksanaan discharge planning RS spiritual keagamaan, pengendalian diri,
Fatmawati. Penelitian ini ialah dengan kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
sampel 51 orang yang diambil serta keterampilan yang diperlukan
pemilihan ruangan berdasarkan dirinya di masyarakat.10
karakteristik kasus pasien di tiga Discharge planning adalah suatu
ruangan tersebut di atas mempunyai proses yang sitematis untuk menilai,
kerentanan terhadap perawatan lanjutan menyiapkan, dan melakukan koordinasi
di rumah. Penelitian ini menggunakan dengan fasilitas kesehatan yang ada atau
pendekatan yang telah ditentukan serta bekerja
triangulation study. Pada tahap sama dengan pelayanan social yang ada
Identifikasi masalah peneliti di komunitas, sebelum dan sesudah
menggunakan desain deskriptif pasien pulang.1
eksplorasi dan deskriptif corelational Dari hasil yang didapat maka
dengan pendekatan crossectional, peneliti berpendapat bahwa tingkat

146
Jurnal Ilmiah Wijaya Volume 12 Nomor 2, September 2020
Hal 140 - 148; website : www.jurnalwijaya.com; p-ISSN: 2301-4113; e-ISSN: 2723-3448

pendidikan DIII Keperawatan tidak kesehatan, Vol 12, No. 2 : 53-58.


mempengaruhi pelaksanaan discharge Depok: Universitas Indonesia.
planning. Karena DIII keperawatan 2. Rhadiatul, Aulia Sari Junaidi. 2017.
lebih berperan dalam melaksanakan Pelaksanaan discharge planning dan
asuhan keperawatan. faktor faktor determinannya pada
perawat di ruang Rawat inap RSUD
SIMPULAN Jambak Kabupaten Pasaman Barat.
1. Distribusi Frekuensi Tingkat http://scholar.unand.ac.id/26661/2/B
Pendidikan ibu Sebanyak 29 perawat AB%20I.pdf. (diakses 31 Januari
(96,7%) tingkat pendidikan DIII 2020)
Keperawatan, 1 perawat (3,3%) 3. Pratiwiwati, Endang. 2016. Peran
tingkat pendidikan sarjana educator perawat dengan
keperawatan. pelaksnaan discharge planning pada
2. Distribusi Frekuensi pelaksanaan pasien diruang tulip 1C RSUD Ulin
discharge planning Sebanyak 19 Banjarmasin.
perawat (63,3%) melaksanakan ttps://www.researchgate.net/publicati
discharge planning sesuai SOP, dan on/316276890. (Diakses 17
11 perawat (36,7%) melaksanakan November 2019)
discharge planning tidak sesuai SOP. 4. Rofi’I, Muhamad. 2011. Jurnal
3. Tidak ada hubungan antara tingkat faktor personil dalam pelaksanaan
pendidikan dengan pelaksanaan discharge planning pada perawat rs
discharge planning pada perawat di di Semarang.
RSAU dr. M. Hassan toto Kota http://jurnal.unimus.ac.id/index.php/J
bogor tahun 2020 dengan hasil P- MK/article/view/1003. (diakses 1
Value 0.633 (p>0,05). januari 2020)
5. Notoatmodjo, Soekidjo. 2007.
Promosi Kesehatan dan Ilmu
DAFTAR PUSTAKA
Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta.
1. Hariyati, dkk (2008). Evaluasi Model
6. Notoatmodjo, soekidjo. 2007.
Perencanaan Pulang Yang Berbasis
Metodologi Penelitian Kesehatan.
Teknologi Informasi. Makara
Jakarta : PT Rineka Cipta

147
Jurnal Ilmiah Wijaya Volume 12 Nomor 2, September 2020
Hal 140 - 148; website : www.jurnalwijaya.com; p-ISSN: 2301-4113; e-ISSN: 2723-3448

7. Ilyas. (2009). Kinerja, teori,


penilaian dan penelitian. Cetakan
ketiga. Jakarta: Pusat Kajian
Ekonomi Kesehatan. FKM UI.
8. Betty. 2016. Hubungan discharge
planning dengan kualitas hidup
pasien pasca stroke di poli neurologi
RSAM bukit tinggi. STIKes Prima
Nusantara Bukittinggi.
9. Poglistch, L.A., Emery, M., &
Darragh, A. (2011). A qualitative
study of the determiants of successful
discharge planning for older adult
inpatients. Jurnal of American
Physical Therapy Association. (ISSN
1538-6724).
10. UUD RI, 2003. Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 20 Tahun
2003 tentang system pendidikan.
http://www.komisiinformasi.go.id.
(diakses 16 Desember 2019).

148

You might also like