UKS performing until now is felt still reducing corresponds to that
expected, until 30% surrounding new currently SLTP and SMA at indonesian one performs to program UKS. There are many factor which constrain UKS'S developing, amongst those teacher has had commitment and care to perform that program, medium the limited and prasarana, and UKS'S energy that was coached. To the effect this research is subject to be identify Trias UKS's Performing at SMA PGRI 1 Mojokerto's City. Observational design descriptive statistic with approaching cross sectional . Its population is exhaustive student as much 175 students and are taken 122 students as meenggunakan's sample cluster random is sampling . This observational variable is Trias UKS's performing. Trias UKS's performing data is gathered by use of kuisioner Andrian Dargo S. is data further at o and analysed by descriptive statistic. menunjukan's observational result plays favorites respondent to declare for Trias UKS's Performing at SMA PGRI 1 City Mojokerto is good as much 65 reponden (53,3%),adequately 28 (23%) and reducing 29 (23,8%). Its reducing is Trias UKS's performing caused by its reducing UKS'S management, its reducing is facility, skill's reducing is governing UKS and its reducing service program. UKS'S ministering energy can perform program, counselling, and UKS'S cadre training.
Key word: performing, Trias UKS
Pendahuluan (Wahit dkk, 2009). Program UKS dilaksanakan pada semua jenis dan Usaha kesehatan di sekolah jenjang pendidikan, termasuk ( UKS ) maerupakan salah satu sekolah dasar ( Tim Pembina UKS usaha kesehatan pokok yang Propinsi Jawa Timur, 2009 dilaksanakan oleh puskesmas dan ).Berdasarkan pokok kebijaksanan juga usaha kesehatan masyarakat pembina UKS yang telah yang dijalankan di sekolah-sekolah ditetapkan oleh pemerintah, UKS dengan anak didik beserta memiliki tiga program utama yang lingkungan sekolahnya sebagai dikenal dengan TRIAS UKS. sasaran utama. Usaha kesehatan di Ketiga program tersebut meliputi sekolah juga berfungsi sebagai pendidikan kesehatan, pelayanan lembaga penerangan agar anak kesehatan dan pembinaan tahu bagaimana cara menjaga lingkungan sekolah sehat. kebersihan diri, menggososok gigi Pembinaan lingkungan sehat yang yang benar, mengobati luka, dilakukan di sekolah adalah merawat kuku, dan juga pembinaan lingkungan bersih dan memperoleh pendidikan seks yang bebas dari polusi serta bebas dari sehat ( Prasasti, 2008 ). sumber penyakit. Pembinaan Program kesehatan di lingkungan sehat disekolah bisa sekolah melalui UKS merupakan dilakukan melalui perlombaan program yang sangat tepat, kebersihan kelas, pemasangan dikarenakan anak usia sekolah poster/media yang merupakan kelompok anak mempromosikan lingkungan sehat terbesar, sekolah juga merupakan dan bhakti sosial bisa diadakan institusi yang bersifat formal dan setiap satu minggu sekali mudah diorganisasikan dibidang ( Saryono, 2007 ). Berdasarkan kesehatan, promosi kesehatan pengamatan Tim Pembina UKS melalui anak-anak sekolah akan Pusat tenyata pelaksanaan UKS efisien dan efektif dalam kaitannya sampai saat ini dirasakan masih menanamkan perilaku hidup sehat kurang sesuai dengan yang diharapkan , hingga saat ini baru UKS. Meskipun kesemuanya telah sekitar 30% SLTP dan SMA di memiliki UKS, namun dalam indonesia yang melaksanakan kenyataannya belum semua program UKS. Banyak faktor yang sekolah melaksanakan, menghambat perkembangan UKS, mengembangkan dan membina diantaranya guru belum memiliki UKS secara baik, maka petugas komitmen dan kepedulian untuk UKS sebagai pendidik kesehatan, melaksanakan program tersebut, pelayanan kesehatan dan terbatasnya sarana dan prasarana, pembinaan lingkungan hidup yang serta tenaga UKS yang belum sehat perlu di tingkatkan. Dari hasil terlatih ( Wahyuni, 2005 ). Begitu survei tanggal 04 april 2014 pula dengan sasaran upaya dengan 10 siswa, ternyata dari 6 kesehatan di tinjau dari cakupan siswa menyatakan program UKS sekolah, peserta didik di kaitkan kurang terlaksana dengan baik, 2 dengan wajib belajar, mutu siswa menyatakan sudah cukup dan penyelenggaraan, ketenangan dan 2 siswa menyatakan kurangya sarana prasarana belum seimbang motivasi dari kepala sekolah dan dengan usaha pencapaian tujuan guru-guru lain sehingga program UKS serta perilaku hidup bersih UKS kurang terlaksana. dan sehat belum mencapai tingkat Berdasarkan fenomena yang terjadi yang di harapkan di samping itu di atas peneliti tertarik untuk ancaman sakit terhadap murid melakukan penelitian tentang “ masih tinggi dengan adanya Pelaksanaan Trias UKS di SMA penyakit Endemis dan kekurangan PGRI Kota Mojokerto “. gizi ( DepKes RI, 2002 ). Metode Penelitian Berdasarkan Departemen Desain penelitian yang Pendidikan dan Kebudayaan Kota dipakai dalam penelitian ini adalah Mojokerto pelaksanaan UKS tahun deskriptif. Populasi dalam 2013 dari total sekolah dan penelitian ini adalah siswa kelas 1 madrasah di Kota Mojokerto 60- dan 2 SMA PGRI 1 Kota 70% semuanya telah melaksanakan Mojokerto. Variabel dalam penelitian ini adalah Pelaksanaan responden ( 54,1% ) dan yang berumur Trias UKS. Instrumen dalam 15-16 tahun sebanyak 56 responden penelitian ini menggunakan ( 45,9% ). kuesioner yang berjumlah 20 Tabel 2 Distribusi frekuensi responden berdasarkan pertanyaan ( Andrian jenis kelamin di SMA Dargo S, 2013 ). penyajian data PGRI 1 Kota Mojokerto tanggal 10 juni – 14 juni melalui tabel atau grafik. 2014 Perhitungan data dengan Jenis No Frekuensi Prosentase kelamin menggunakan frekuensi dan 1. Laki-laki 46 37,7 penggunaan prosentase. 2. Perempuan 72 62,3 Hasil dan bahasan Total 122 100 Sumber : data primer tahun 2014 Hasil pengumpulan data yang dilakukan selama 1 minggu mulai dari tanggal 10 juni – 14 juni didapatkan Berdasarkan tabel 4.2 diketahui
dua informasi utama yaitu : 1) data bahwa sebagian besar responden
umum yang meliputi umur, jenis berjenis kelamin perempuan sebanyak kelamin dan tingkatan kelas, 2) 72 responden ( 62,3% ) dan berjenis gambaran pelaksanaan Trias UKS di kelamin laki-laki sebanyak 46 sekolah meliputi pendidikan responden ( 37,7% ). kesehatan, pelayanan kesehatan dan Tabel 3 Distribusi frekuensi pembinaan lingkungan sehat. responden berdasarkan tingkatan kelas di SMA Tabel 1 Distribusi frekuensi PGRI 1 Kota Mojokerto responden berdasarkan umur di tanggal 10 juni – 14 juni SMA PGRI 1 Kota Mojokerto 2014 tanggal 10 juni – 14 juni 2014 No Umur Frekuensi Prosentase No Kelas Frekuensi Prosentase 15-16 1. 10 A 26 21,3 1. tahun 56 45,9 2. 10 B 30 24,6 2. 17-18 66 54,1 3. 11 IPA 27 22,1 tahun 4. 11 IPS1 23 18,9 Total 122 100 5. 11 IPS2 16 13,1 Sumber: data primer tahun 2014 Total 122 100 Sumber : data primer tahun 2014 Berdasarkan tabel 4.1 diketahui bahwa sebagian besar responden berumur 17-18 tahun sebanyak 66 Berdasarkan tabel 4.3 diketahui Berdasarkan hasil tabel 4.5 bahwa sebagian besar responden kelas diketahui bahwa responden yang 10 B sebanyak 30 responden ( 24,6% ). berpendapat pelaksanaan trias UKS Tabel 4 Distribusi frekuensi pada program pelayanan dalam kategori pelaksanaan Trias UKS baik sebanyak 64 responden ( 52,2% ), berdasarkan pendidikan kesehatan di SMA PGRI kategori cukup 20 responden ( 16,4% ) 1 Kota Mojokerto dan kategori kurang 38 responden tanggal 10 Juni – 14 Juni 2014 ( 31,1% ). Pendidika N Frekuens Prosentas Tabel 6 Distribusi frekuensi n o i e pelaksanaan Trias UKS kesehatan berdasarkan pembinaan 1. Baik 78 63,9 lingkungan sehat di 2. Cukup 30 24,6 SMA PGRI 1 Kota 3. Kurang 14 11,5 Mojokerto tanggal 10 Total 122 100 Juni – 14 Juni 2014 Sumber : data primer tahun 2014 Pembinaan Berdasarkan tabel 4.4 diketahui No lingkungan Frekuensi Prosentase sehat bahwa responden yang berpendapat 1. Baik 32 26,2 pelaksanaan trias UKS pada program 2. Cukup 44 36,1 3. Kurang 46 37,7 pendidikan kesehatan dalam kategori Total 122 100 baik sebanyak 78 responden ( 63,9% ), Sumber : data primer tahun 2014 kategori cukup 30 responden ( 24,6% ) Berdasarkan tabel 4.6 diketahui dan kategori kurang 14 responden bahwa responden yang berpendapat ( 11,5% ). pelaksanaan trias UKS pada program Tabel 5 Distribusi frekuensi pembinaan lingkungan sehat dalam pelaksanaan Trias UKS kategori baik sebanyak 32 responden berdasarkan pelayanan kesehatan di SMA PGRI ( 26,2% ), kategori cukup 44 responden 1 Kota Mojokerto ( 36,1% ) dan kategori kurang 46 tanggal 10 Juni – 14 Juni 2014 responden ( 37,7% ). Pelayanan No Frekuensi Prosentase Tabel 7 Di stribusi frekuensi kesehatan program pelaksanaan 1. Baik 64 52,5 Trias UKS di SMA PGRI 2. Cukup 20 16,4 1 Kota Mojokerto tanggal 3. Kurang 38 31,1 10 juni – 14 juni 2014 Total 122 100 Sumber : data primer tahun 2014 No Pelaksanaan Frekuensi Prosentase lagi pelaksanaan Trias UKS dari trias UKS 1. Baik 65 53,3 program UKS yang belum 2. Cukup 28 23,0 terlaksana dengan baik agar 3. Kurang 29 23,8 berjalan secara maksimal. Dan Total 122 100 Sumber : data primer tahun 2014 juga Sekolah harus lebih Berdasarkan tabel 4.4 diketahui meningkatkan pembinaan UKS bahwa sebagian besar responden secara rutin 1 kali dalam sebulan menyatakan baik sebanyak 65 terhadap kegiatan UKS dengan responden ( 53,3% ), yang penanggung jawab UKS menyatakan cukup sebanyak 28 puskesmas setempat dengan responden ( 23,0% ) dan yang pembina UKS sekolah agar menyatakan kurang sebanyak 29 siswa-siswi tambah lebih responden ( 23,8 % ). mengerti begitu pentingnya UKS SIMPULAN DAN SARAN dalam kehidupan dan lingkungan Pelaksanaan Trias UKS di sekolah kita. SMA PGRI 1 Kota Mojokerto Bagi peneliti, Hasil penelitian ini sudah berjalan dengan baik dan di harapkan dapat menambah diketahui responden yang pengalaman, wawasan, dan menyatakan baik sebanyak 65 pengetahuan, serta dapat responden ( 53,3% ), cukup mengaplikasikan ilmu yang sebanyak 28 responden ( 23% ) dan diperoleh dalam bangku kuliah yang menyatakan kurang sebanyak dan bagi peneliti selanjutnya 29 responden ( 23,8% ). untuk lebih memberikan masukan Bagi institusi sekolah penelitian ini lagi supaya UKS berjalan lebih menjadi masukan bagi kader maksimal dan melakukan UKS, mengenai pentingnya penelitian dampak UKS bagi pelaksanaan Trias UKS di masyarakat sekolah. sekolah. Bagi pendidikan atau sekolah, hendaknya guru BK ( bimbingan konseling ) lebih meningkatkan DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI. 2002. Kualitas Sumber
Daya Manusia Ditentukan Pendidikan dan Kesehatan. http://202.155.5.44/index.php?o ption=news&task=viewarticle& sid=701&Itemi d=2, diakses tanggal 5 Agustus 2012 Depkes RI. 2004. Pedoman Pelaksanaan pendidikan keterampilan hidup sehat (PKHS) bagi Petugas Kesehatan. Jakarta: Depkes RI Hidayat A A. 2010. Metode Penelitian Kebidanan Teknik Analisi Data. Jakarta: Salemba Medika Koentjoro, Tjahyono. 2007. Regulasi Kesehatan di Indonesia.. Jogjakarta. Andi Offset Notoatmojo, Soekidjo. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta Saryono., Rahmawati D. dan Purnama I. 2007. Pelaksanaan Trias Usaha Kesehatan Sekolah di Sekolah Menengah Pertama di Wilayah Kecamatan Purwokerto Kabupaten Banyumas.( Internet) 2013. Available From: (http://www.panduan- pelaksanaan-uks.com) (Accessed 24 Maret 2014)