Professional Documents
Culture Documents
The Analysis of Rock Type and Structure For Determining Applied Mining Method
The Analysis of Rock Type and Structure For Determining Applied Mining Method
02 Desember 2020
Hadi1), Sepriadi2)
1)
Alumni Program Studi Teknik Pertambangan Politeknik Akamigas Palembang, 30257, Indonesia
2)
Program Studi Teknik Pertambangan Politeknik Akamigas Palembang, 30257, Indonesia
Corresponding Author E-mail: rukminihadi25@gmail.com dan sepri@pap.ac.id
Abstract: PT Ulima Nitra is a company engaged in contractor field in construction and mining service, PT Ulima
Nitra cooperated with PT Banyan Koalindo Lestari located in Beringin Makmur II District, Musi Rawas Utara
Regency, South Sumatera Province, and tectonically located in the western part of the South Sumatra Basin. In the
partnership agreement with PT Banyan Koalindo Lestari, PT Ulima Nitra was tasked with conducting mining
activities ranging from overburden removal to coal exploitation activities, however in the mining activities PT Ulima
Nitra encountered several problems such as ineffective mining method, with the problem the researcher conducted a
research about rock type and structures on determining the mining methods which would be applied, therefore several
parameters were done i.e. literature study, geological identification of rock types and structures. Based on the
interpretation of related previous study, the research field was in Muara Enim formation (TMPM) and lack of
references. The result of geological identification in the research area was that it generally consisted of sedimentary
rocks in the form of sandstone, siltstone, shalestone and claystone while the non-clastic sedimentary rocks contained
coal which had a strike position between N300°E-N320°E and a dip between 30°-45°. Based on the primary
structure of the research area, there were some structures of lamination, cross lamination and cross bedding. From the
analysis result based on the geological identification, the mining method which could be properly applied was open pit
method with the digging position following the rock structure and slope, and the mining direction following the coal
spread.
Keywords: Geology, Sedimentary Rock, Mining Method
Abstrak: PT Ulima Nitra merupakan perusahaan yang bergerak di bidang kontraktor dalam jasa konstruksi dan
penambangan, PT Ulima Nitra bekerja sama dengan PT Banyan Koalindo Lestari yang terletak di Kecamatan Beringin
Makmur II, Kabupaten Musirawas Utara, Propinsi Sumatera Selatan, dan secara tektnonik terletak di bagian barat
dari Cekungan Sumatera Selatan. Dalam kontrak kerja dengan PT Banyan Koalindo Lestari, PT Ulima Nitra bertugas
melakukan kegiatan penambangan mulai dari pengupasan tanah penutup sampai dengan kegiatan ekploitasi batubara,
tetapi dalam kegiatan penambangan PT Ulima Nitra mengalami beberapa kendala seperti metode penambangan yang
masih belum efektif digunakan, dengan masalah tersebut penulis melakukan penelitian mengenai tipe dan struktur
batuan terhadap penentuan metode penambangan yang akan digunakan, untuk mencapai hal tersebut dilakukan
beberapa parameter yaitu studi pustaka, identifikasi geologi berupa tipe batuan dan struktur batuan. Berdasarkan
interpretasi penelitian terdahulu bahwa daerah penelitian terletak di formasi Muaraenim (TMPM), kemudian minimnya
ditemukan referensi pada daerah penelitian. Hasil identifikasi geologi pada daerah penelitian seara umum tersusun
atas batuan sedimen berupa sandstone, siltstone, shalestone dan claystone sedangkan untuk batuan sedimen non-klastik
terdapat batubara yang memiliki kedudukan strike antara N300°E-N320°E dan dip antar 30°-45°. Berdasarkan
struktur primer daerah penelitian terdapat struktur berupa lamination, cross lamination, dan corss bedding. Dari hasil
analisis berdasarkan identifikasi geologi didapatkan metode penambangan yang baik diterapkan berupa metode open
pit, dengan posisi penggalian mengikuti struktur dan kemiringan batuan, serta arah penambangan yang mengikuti
penyebaran batubara.
Kata kunci : Geologi, Batuan Sedimen, Metode Penambangan
64
Volume 11 No. 02 Desember 2020
65
Volume 11 No. 02 Desember 2020
Proses pembentukannya terjadi di daerah batuan yang lebih muda memotong lapisan
beriklim tropis dengan air yang mengandung batuan yang lebih tua.
sedikit oksigen seperti daerah rawa-rawa. 2. Lapisan bersusun (graded bedding) adalah
Bagian-bagian tubuh tumbuhan yang jatuh ke struktur perlapisan sedimen yang
rawa akan mengendap. menunjukkan perbedaan fragmen atau
Semakin lama akan semakin banyak ukuran butir sedimen yang membentuk
bagian tumbuhan yang mengendap dan suatu lapisan batuan.
terakumulasi. Setelah terkumpul, material- 3. Gelembur gelombang (ripple mark) adalah
material tersebut akan terkubur oleh material struktur primer perlapisan sedimen yang
lain sehingga tekanannya bertambah. Tekanan menunjukan adanya permukaan seperti
tersebut akan mengeluarkan air lalu ombak atau begelombang yang disebabkan
mengalami kompaksi dan terbentuklah adanya pengikiran oleh kerja air, dan angin.
batubara. Pada umumnya batubara berwarna 2.3.2 Struktur Sekunder
coklat kehitaman dengan tekstur amorf, tebal Struktur sekunder merupakan struktur
dan berlapis. Batu ini tersusun dari humus dan yang terbentuk setelah proses sedimentasi dan
karbon dengan pecahan yang bersifat sebelum atau saat diagenesa. Hal ini juga
prismatik. menggambarkan keadaan lingkungan
2. Batugamping pengendapannya atau struktur yang terjadi
Batugamping atau batukapur setelah batuan terbentuk, struktur ini bisa
(limestone) adalah batuan sedimen non klastik biasanya dihasilkan oleh interaksi batuan
yang tersusun dari mineral utama berupa kalsit dengan proses tektonik. Interaksi batuan
(CaCO3). Batu ini mempunyai berbagai variasi dengan tektonik (dalam hal ini pergerakan
tekstur. Ada yang bertekstur rapat, oolit atau antar lempeng), akan menyebabkan suatu
kristalin, afanatis hingga berbutir kasar. batuan tersebut terdeformasi menurut Pettijohn
Pembentukan batugamping diakibatkan dan Potter, 1964; Koesoemadinata (1981).
adanya proses organisme atau proses Struktur sekunder antara lain:
anorganik. Pembentukan batugamping 1. Kekar (joint)
kebanyakan terjadi di laut dangkal yang tenang Kekar adalah rekahan-rekahan dalam
dan hangat. Kondisi tersebut merupakan batuan yang terjadi karena tekanan atau tarikan
kondisi yang baik bagi organisme untuk yang disebabkan oleh gaya yang bekerja dalam
membentuk skeleton. kerak bumi atau pengurangan/hilangnya
2.3 Struktur Batuan tekanan, dimana pergeseran dianggap sama
Struktur batuan merupakan bentuk dari sekali tidak ada.
perlapisan normal atau mengalami perubahan 2. Sesar (fault)
yang disebabkan aktifitas sedimentasi. Pada Sesar atau patahan adalah rekahan pada
daerah penelitian secara umum tersusun atas batuan yang mengalami pergeseran yang
batuan sedimen, pembentukannya dipengaruhi berarti dan suatu sesar dapat berupa bidang
oleh proses pengendapan dan keadaan energi. sesar atau rekahan tunggal tetapi sesar juga
Pembentukan dapat terjadi pada waktu sering dijumpai sebagai semacan jalur yang
pengendapan (primer) maupun setelah proses terdiri dari beberapa sesar minor.
pengendapan (sekunder). 3. Lipatan (fold)
2.3.1 Struktur Primer Lipatan adalah hasil perubahan bentuk
Struktur primer adalah struktur yang atau volume dari suatu bahan yang ditunjukan
dibentuk bersamaan dengan terbentuknya sebagai lengkungan atau kumpulan
batuan tersebut, antara lain: lengkungan yang dihasilkan oleh proses
1. Lapisan silang (cross bedding) adalah deformasi dari suatu permukaan batuan yang
struktur primer yang membentuk sruktur relatif datar.
penyilangan suatu lapisan batuan terhadap
lapisan batuan yang lainya, atau lapisan
66
Volume 11 No. 02 Desember 2020
2.4 Penampang Stratigrafi (Measured 2.4.2 Metode Tongkat Jacob (Jacob’s staff
Stratigraphic Section) method)
Penampang stratigrafi terukur Metode ini dilaksanakan dengan
(measured stratigraphic section) adalah suatu menggunakan tongkat Jacob yang panjangnya
penampang atau kolom yang menggambarkan 1,5 m. Menurut Fritz dan Moore (1998), pada
kondisi stratigrafi suatu jalur, yang secara hakekatnya metode tongkat Jacob merupakan
sengaja telah dipilih dan telah diukur untuk metode yang mengkompromikan ketepatan
mewakili daerah tempat dilakukannya pengukuran (efektifitas) dan kecepatan waktu
pengukuran tersebut. Jalur yang diukur (efesiensi).
tersebut dapat meliputi satu formasi batuan Pada metode tongkat Jacob,
atau lebih. Definisi sebaliknya pengukuran pengukuran ketebalan singkapan
dapat pula dilakukan hanya pada sebagian dari sesungguhnya dapat dilakukan secara langsung
suatu formasi, sehingga hanya meliputi satu tanpa harus melakukan koreksi terhadap
atau lebih satuan lithostratigrafi yang lebih perubahan lereng. Hal ini dikarenakan telah
kecil dari formasi, misalnya anggota atau dilengkapi dengan klinometer, sehingga
bahkan hanya beberapa perlapisan saja. Tujuan koreksi kemiringan dapat dilakukan langsung
pembuatan penampang startigrafi antara lain: di lapangan. Kelebihan metode tongkat Jacob
1. Keterangan litologi terperinci yang dapat dilakukan oleh satu orang saja dan cocok
menyangkut tentang jenis, macam, untuk semua kondisi medan.
komponen penyusun, tekstur, kemas, 2.5 Metode Penambangan Batubara
kandungan fosil, struktur sedimen dan lain- Pengelompokan jenis-jenis tambang
lain sifat geologis dari setiap satuan yang terbuka batubara didasarkan pada letak
terdapat pada jalur tersebut. endapan, dan alat-alat mekanis yang
2. Kedudukan dan ketebalan dari setiap dipergunakan. Teknik penambangan pada
litologi yang dijumpai. umumnya dipengaruhi oleh kondisi geologi
3. Urutan dari semua litologi yang ada serta berupa tipe batuan seperti jenis batuan,
jenis hubungan dari dua litologi yang kedudukan batuan, serta karakteristik batuan
berdampingan, apakah selaras, tidak dan struktur batuan seperti adanya lipatan,
selaras, menyisip, selang seling, bergradasi patahan, intrusi dan diskotinuitas, untuk faktor
normal atau terbalik dan lain sebagainya. lainnya seperti topografi daerah yang akan
Ada dua metode yang biasa dilakukan ditambang. Jenis-jenis metode tambang
dalam usaha pengukuran jalur stratigrafi, terbuka batubara dibagi menjadi:
metode tersebut adalah: 2.5.1 Contour Mining
2.4.1 Metode Rentang Tali Contour mining cocok diterapkan
Metode rentang tali atau yang dikenal untuk endapan batubara yang tersingkap di
juga sebagai metode brunton and tape lereng pegunungan atau bukit. Cara
(Compton, 1985; Fritz dan Moore, 1988) penambangannya diawali dengan pengupasan
dilakukan dengan dasar perentangan tali atau tanah penutup (overburden) di daerah
meteran panjang. Semua jarak dan ketebalan singkapan di sepanjang lereng mengikuti garis
diperoleh berdasar rentangan terbut. ketinggian (kontur), kemudian diikuti dengan
Pengukuran dengan metode ini akan langsung penambangan endapan batubaranya.
menghasilkan ketebalan sesungguhnya hanya Penambangan dilanjutkan ke arah tebing
apabila dipenuhi syarat sebagai berikut: Arah sampai dicapai batas endapan yang masih
rentangan tali tegak lurus pada jalur ekonomis bila ditambang.
perlapisan. Arah kelerengan dari tebing atau 2.4.2. Mountaintop Removal Method
rentangan tali tegak lurus pada arah Metode mountaintop removal method
kemiringan. Diantara 2 ujung rentangan tali ini dikenal dan berkembang cepat, khususnya
tidak ada perubahan jurus maupun kemiringan. di Kentucky Timur (Amerika Serikat). Dengan
metode ini lapisan tanah penutup dapat
67
Volume 11 No. 02 Desember 2020
terkupas seluruhnya, sehingga memungkinkan lapisan batu bara dengan bentuk pengupasan
perolehan batubara 100%. baris-baris sejajar.
2.4.3. Area Mining Method
Metode ini diterapkan untuk 3. METODOLOGI PENELITIAN
menambang endapan batubara yang dekat 3.1 Jenis Penelitian
permukaan pada daerah mendatar sampai agak Jenis penelitian yang dilakukan pada
landai. Penambangannya dimulai dari adalah penelitian kuantitatif dengan proses
singkapan batubara yang mempunyai lapisan penelitiannya langsung melakukan observasi
dan tanah penutup dangkal dilanjutkan ke yang ke lapangan.
lebih tebal sampai batas pit. 3.2 Lokasi Penelitian
2.4.4. Open Pit Method Tempat yang akan dijadikan lokasi
Metode ini digunakan untuk endapan dalam kegiatan penelitian ini di PT Ulima
batubara yang memiliki kemiringan (dip) yang Nitra site Banyan Koalindo Lestari yang
besar dan curam. Endapan batubara harus tebal berlokasi di Jl. Beringin Makmur 3, Bingin
bila lapisan tanah penutupnya cukup tebal, Tlk., Kec. Rawas Ilir, Kabupaten Musi Rawas,
dengan lapisan penutup mayoritas batupasir. Sumatera Selatan 31655.
1. Lapisan miring 3.3 Metode Pengambilan Data
Cara ini dapat diterapkan pada lapisan Metode pengambilan data penelitian
batubara yang terdiri dari satu lapisan (single yang digunakan dalam penyusunan penelitian
seam) atau lebih (multiple seam). Pada cara ini ini adalah:
lapisan tanah penutup yang telah dapat 1. Studi literatur
ditimbun di kedua sisi pada masing-masing Studi literatur adalah serangkaian
pengupasan. kegiatan yang berkenaan dengan metode
2. Lapisan tebal pengumpulan data pustaka, membaca dan
Pada cara ini penambangan dimulai mencatat, serta mengelolah bahan penelitian.
dengan melakukan pengupasan tanah penutup Studi literatur dilakukan dengan mencari
dan penimbunan dilakukan pada daerah yang informasi serta teori yang berhubungan dengan
sudah ditambang. Sebelum dimulai, harus analisis tipe batuan dan struktur batuan untuk
tersedia dahulu daerah singkapan yang cukup menentukan metode penambangan, dan
untuk dijadikan daerah penimbunan pada dibantu dengan referensi dari buku, jurnal,
operasi berikutnya. internet, dan laporan tugas akhir dari senior
Pada cara ini, baik pada pengupasan kami yang menjadi acuan dalam penulisan
tanah penutup maupun penggalian penelitian ini.
batubaranya, digunakan sistem jenjang 2. Observasi lapangan
(benching system). Observasi lapangan dilakukan dengan
2.4.5. Strip Mining menganalisis tipe batuan dan struktur batuan,
Strip mining merupakan pertambangan spesifikasi alat gali muat dan alat angkut yang
kupas atau pertambangan baris yang secara ada di PT Ulima Nitra Site Banyan Koalindo
khusus merupakan sistem tambang terbuka Lestari.
atau tambang permukaan untuk batubara. 3.4 Pengambilan Data
Metode ini diterapkan pada keadaan bahan Jenis data yang diambil pada penelitian
galian memiliki lapisan yang hampir penelitian ini adalah data primer dan data
horizontal atau memiliki dip 0°-15°, pada sekunder.
penambangan strip mine batuan penutup lebih a. Data primer
banyak batupasir dan batulempung. Metode Data primer adalah data yang diperoleh
penambangan ini pada dasarnya terbagi dua, dari melakukan pengamatan langsung ke
yaitu tambang area dan tambang kontur. lapangan dan melakukan wawancara terhadap
Pertambangan kupas adalah merupakan pegawai setempat, data tersebut diantaranya,
operasi pengupasan tanah atau batuan penutup yaitu:
68
Volume 11 No. 02 Desember 2020
69
Volume 11 No. 02 Desember 2020
0,088 mm, pada Gambar 4.1 merupakan 0,125-0,250 mm dengan struktur laminasi,
contoh siltstone di pit utara dengan koordinat bersisipan dengan clay, berwarna coklat
x: 295593 dan y: 971368, dengan struktur keputihan segar, dan didapatkan kedudukan
laminasi, bersisipan clay dan sandstone, N330°E/35°. Pada Gambar 4.3 didapatkan
berwarna orange putih segar, dan didapatkan perlapisan sandstone di pit utara dengan
kedudukan N302°E/30°. koordinat x: 295726 dan y: 9713782.
4. Claystone
Berdasarkan identifikasi di lapangan
claystone merupakan batuan sedimen klastik
yang memiliki ukuran butir halus 0,063 mm,
berwarna abu-abu segar, dan didapatkan
kedudukan N315°E/50°, pada Gambar 4.4
didapatkan perlapisan claystone yang terdapat
Gambar 4.1 Perlapisan Siltstone di Pit Utara dengan koordinat x: 295771 dan y:
9713801.
2. Shalestone
Berdasarkan identifikasi di lapangan
shalestone merupakan batuan sedimen klastik.
70
Volume 11 No. 02 Desember 2020
71
Volume 11 No. 02 Desember 2020
72
Volume 11 No. 02 Desember 2020
73
Volume 11 No. 02 Desember 2020
74