Professional Documents
Culture Documents
ABSTRACT
Yoghurt is a fermented product of a group of lactic acid bacteria (LAB) on milk. LAB
produces metabolites that inhibit the growth of pathogenic bacteria. The aim of this
research was to isolate LAB from yoghurt packaging and home industry and test
antibacterial activity against Escherichia coli and Salmonella typhi. LAB was isolated from
12 samples (9 from yoghurt packaging and 3 from home industry). A total population of
LAB in yoghurt was 6,4 x 106 - 2,1 x 108 CFU/ml. Thirty-six isolate LAB were
characterized based on colony and cell morphology, physiological and biochemical test. In
this study, inhibition test of pathogenic bacteria E.coli and S.typhi used isolates and
samples yoghurt. The isolates of yoghurt that had the highest clear zone against E. coli
and S.typhi were isolates RtS_3 (37,9 mm), and RtS_6 (35,0 mm), respectively. The
sample of yoghurt that had the highest against E. coli was sample RY with diameter clear
zone 24,1 mm, while the yogurt sample that had the highest clear zone of RYMg sample
is 29,9 mm for S. typhi was sampel RYMg.
Keywords: yoghurt, lactic acid bacteria, pathogen, Escherichia coli, Salmonella typhi
ABSTRAK
Yogurt adalah produk hasil fermentasi susu oleh sekelompok bakteri asam laktat (BAL).
BAL menghasilkan metabolit yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri patogen.
Penelitian ini bertujuan untuk menguji aktifitas antibakteri BAL yang diisolasi dari sampel
yogurt kemasan dan yogurt produksi industri rumah tangga terhadap Escherichia coli dan
Salmonella typhi. BAL diisolasi dari 12 sampel (sembilan dari yogurt kemasan dan tiga
dari produksi industri rumah tangga). Total populasi BAL diperoleh berkisar antara 6,4 x
106 - 2,1 x 108 CFU/ml. Total populasi BAL tertinggi diperoleh dari sampel yoghurt
produksi industri rumah tangga yang ditambah jus mangga (RYMg). Hasil karakterisasi
berdasarkan morfologi koloni, morfologi sel, uji fisiologis dan biokimia diperoleh 36 isolat
BAL. Pada penelitian ini uji antibakteri terhadap E. coli dan S. typhi menggunakan isolat
BAL dan sampel yogurt. Isolat BAL yang menunjukkan zona bening paling besar terhadap
E. coli yaitu kode isolat RtS_3 (37,9 mm), sedangkan zona bening terhadap S. typhi
terbesar yaitu kode isolat RtS_6 (35,0 mm). Sampel yogurt yang menunjukkan zona
bening terbesar terhadap E. coli yaitu kode sampel RY (24,1 mm) dan kode sampel
RYMg (29,9 mm) terhadap S. typhi.
Kata kunci: yogurt, Bakteri asam laktat, patogen, Escherichia coli, Salmonella typhi
368
Prosiding Semirata 2015 bidang MIPA BKS-PTN Barat
Universitas Tanjungpura Pontianak
Hal 368 - 376
1. PENDAHULUAN
Yogurt adalah salah satu produk susu pasteurisasi yang difermentasi dengan
bantuan Bakteri Asam Laktat (BAL), sehingga diperoleh rasa dan bau yang khas [1]. BAL
adalah kelompok bakteri yang mampu mengubah glukosa menjadi asam laktat [2]. BAL
juga menghasilkan senyawa bersifat antibakteri [3]. Asam laktat yang dihasilkan BAL
akan menurunkan pH, pH yang rendah akan melarutkan lemak dan berdifusi melalui
membran sel sehingga sel akan mengalami kematian [4].
Escherichia coli dan Salmonella typhi termasuk bakteri Gram negatif. E.coli
merupakan penyebab penyakit diare, apabila keberadaannya di usus melebihi batas
normal [5]. Salmonella sp. juga merupakan bakteri patogen pada manusia yang
menyebabkan penyebab penyakit tifus [6]. Keberadaan BAL pada yogurt sebagai
probiotik berpotensi dalam meningkatkan fungsi fisiologis usus dengan cara memodifikasi
mikroflora usus pada saluran pencernaan, mikroflora usus yang berperan dalam
mengoptimalkan kondisi kesehatan tubuh yang dipengaruhi oleh mikroba baik yang
berguna bagi kesehatan [7].
Penelitian ini bertujuan menghitung total BAL, isolasi dan uji aktivitas antibakteri
isolat BAL dan sampel yogurt kemasan dan produksi industri rumah tangga terhadap E.
coli dan S. typhi.
2. METODE PENELITIAN
12 sampel yogurt (sembilan sampel yogurt kemasan dan tiga sampel yogurt
produksi industri rumah tangga). Sembilan sampel yogurt kemasan terdiri atas tiga merek
(KAP=merek A tanpa rasa, KAS=merek A rasa stroberi, KAB=merek A rasa blueberi,
KBMg=merek B rasa mangga, KBA=merek B rasa aprikot, KBMn=merek B rasa melon,
KCP=merek C tanpa rasa, KCS=merek C rasa stroberi, KCA=merek C rasa aprikot dan
tiga yogurt produksi industri rumah tangga yaitu: RY=yogurt tanpa penambahan jus buah,
RYMg=yogurt ditambah jus mangga dan RYS=yogurt ditambah jus stroberi.
Penelitian ini terdiri dari tiga tahap.Tahap pertama: Perhitungan total bakteri asam
laktat (BAL) pada medium MRS agar, tahap kedua: Isolasi, purifikasi isolat, karakterisasi
BAL dan tahap ketiga uji aktivitas antibakteri isolat dan sampel yogurt terhadap E. coli dan
S. thypi dengan metode difusi sumur agar. Zona bening yang terbentuk dikelompokkan
berdasarkan kriteria tinggi, sedang atau tidak ada aktivitas.
369
Prosiding Semirata 2015 bidang MIPA BKS-PTN Barat
Universitas Tanjungpura Pontianak
Hal 368 - 376
Keterangan :
- CFU = Colony Forming Unit
- df = Faktor pengenceran
2.3 Isolasi dan karakterisasi Bakteri Asam Laktat (BAL)
Isolasi dilakukan pada medium MRSA. Karakterisasi BAL meliputi: pengamatan
ciri-ciri morfologi koloni dan sel (warna, bentuk, tepi, konsistensi dan elevasi koloni,
pewarnaan Gram dan bentuk sel), uji fisiologis dan biokimia (pertumbuhan pada NaCl
6,5%, uji katalase, uji kecepatan pengasaman, uji fermentasi glukosa, uji produksi gas).
Selain itu dilakukan juga uji motilitas.
370
Prosiding Semirata 2015 bidang MIPA BKS-PTN Barat
Universitas Tanjungpura Pontianak
Hal 368 - 376
2.4 Uji Aktivitas Antibakteri Isolat Bakteri Asam Laktat (BAL) dan Sampel Yogurt
Terhadap Escherichia Coli Dan Salmonella Thypi dengan Metode Difusi Sumur Agar
Tabel 1. Total Bakteri Asam Laktat dari sampel yogurt kemasan dan produksi industri
rumah tangga
No. Kode Sampel Total BAL No. Kode Sampel Total BAL
1. KAP 1,2 x 107 7. KCP 6,4 x 106
2. KAS 1,6 x 107 8. KCS 1,8 x 107
3. KAB 2,1 x 107 9. KCA 8,0 x 106
4. KBMg 1,8 x 107 10. RY 4,0 x 107
5. KBA 7,1 x 106 11. RYMg 2,1 x 108
6. KBMn 1,4 x 107 12 RYS 1,1 x 108
Total BAL tertinggi diperoleh dari sampel RYMg yaitu sampel yogurt industri
rumah tangga dengan penambahan jus mangga dan total BAL terendah dari sampel KCP
371
Prosiding Semirata 2015 bidang MIPA BKS-PTN Barat
Universitas Tanjungpura Pontianak
Hal 368 - 376
(sampel yogurt kemasan merek C tanpa rasa). Hasil penelitian pada sampel yogurt
dengan penambahan ekstrak buah mangga berbagai konsentrasi memperoleh total BAL
yang tidak menunjukkan pengaruh yang nyata, tetapi hasil rataan diperoleh peningkatan
total BAL [12]. Hal ini dikarenakan penambahan ekstrak buah mangga memberikan nutrisi
tambahan untuk pertumbuhan BAL dengan memanfaatkan sumber glukosa yang terdapat
pada buah mangga.
3.2 Karakterisasi BAL dari Sampel Yogurt Kemasan dan Produksi Industri Rumah
Tangga
Hasil isolasi dari 12 sampel diperoleh 36 isolat BAL dengan ciri-ciri koloni
berbentuk bulat, berwarna krem, tepian licin dan elevasi cembung. Berdasarkan
pewarnaan gram keseluruhan isolat termasuk Gram positif dengan bentuk sel batang dan
kokus. Pada Gambar 1 memperlihatkan morfologi koloni dan morfologi sel BAL.
Sebanyak 25 isolat mampu tumbuh pada konsentrasi NaCl 6,5 % dan 20 isolat
menghasilkan gas selama pertumbuhan.
Pada hasil uji katalase semua isolat bersifat katalase negatif. Uji fermentasi
glukosa isolat-isolat tersebut dikelompokkan menjadi homofermentatif dan
heterofermentatif. Berdasarkan karakterisasi morfologi, fisiologi dan biokimia isolat-isolat
tersebut termasuk genus Lactobacillus, Lactococcus, Enterococcus, Leuconostoc,
Streptococcus dan Bifidobacterium. Isolasi BAL dari makanan fermentasi tradisional
China diperoleh enam kelompok genus BAL [13].
A B C
Gambar 1. Morfologi koloni dan sel Bakteri Asam Laktat. A. Isolat Rt_4, B. Isolat KAP_1 dan C. Isolat KAP_2.
.
3.3 Uji Aktivitas Antibakteri Isolat dan Sampel Yogurt Kemasan Dan Produksi
Industri Rumah Tangga
Pada Tabel 3 diperlihatkan diameter zona bening yang terbentuk sebagai indikasi
adanya aktivitas antibakteri ke-36 isolat sampel yogurt. Zona bening yang terbentuk
terbesar terhadap E. Coli adalah 37,9 mm (isolat RtS_3) dan 35,0 mm (isolat RtS_6)
terhadap S. typhi.
372
Prosiding Semirata 2015 bidang MIPA BKS-PTN Barat
Universitas Tanjungpura Pontianak
Hal 368 - 376
Tabel 2. Diameter zona bening isolat yogurt kemasan dan produksi industri rumah tangga
terhadap Escherichia coli dan Salmonella typhi
Berdasarkan kriteria daya hambat diperoleh 21 isolat termasuk kriteria tinggi (zona
bening > 16 mm) terhadap E. coli dan 21 isolat terhadap S. typhi. Hasil isolasi BAL dari
produk susu juga menunjukkan aktivitas antibakteri terhadap E. coli dan S. typhi [14] dan
terhadap E. coli hasil isolasi BAL dari sayuran fermentasi dengan zona hambat yang
terbentuk sebesar 8 ± 1.4 mm [15].
Pada Tabel 3 memperlihatkan zona bening yang terbentuk menggunakan sampel
yogurt. Zona bening terhadap E. coli berkisar 15,1-24,1 mm dan 11,4-29,9 mm terhadap
S. typhi. Sebanyak tujuh sampel termasuk kriteria tinggi terhadap E. coli berdasarkan
zona bening yang terbentuk. Penghambatan terhadap S. typhi diperoleh tiga sampel
(KBMg, KBA dan KCS) yang termasuk kriteria tidak ada aktivitas antibakteri.
373
Prosiding Semirata 2015 bidang MIPA BKS-PTN Barat
Universitas Tanjungpura Pontianak
Hal 368 - 376
Tabel 3 Diameter zona bening sampel yogurt kemasan dan produksi industri rumah
tangga terhadap Escherichia coli dan Salmonella typhi
Uji aktivitas kriteria tinggi apabila zona bening yang terbentuk > 16 mm, aktivitas
sedang 12-16 mm dan tidak ada aktivitas bila zona bening yang terbentuk < 12 mm [10].
Pada Gambar 2 memperlihatkan zona bening yang terbentuk dari sampel yogurt.
Gambar 2. Zona bening yang terbentuk dari sampel yogurt produksi industri rumah tangga ditambah
jus mangga (RYMg) terhadap Salmonella typhi.
374
Prosiding Semirata 2015 bidang MIPA BKS-PTN Barat
Universitas Tanjungpura Pontianak
Hal 368 - 376
Yogurt produksi industri rumah tangga memiliki potensi untuk dikembangkan dengan
penambahan dan variasi buah-buahan lokal.
5. DAFTAR PUSTAKA
[1] Surajudin, Kusuma, F.R., Purnomo, Dwi, 2006. Yoghurt, Susu Fermentasi yang
Menyehatkan. Jakarta : Agromedia Pustaka.
[2] Amin, Leksono, 2001. Efektivitas Bakteri Asam Laktat dalam Menghambat Bakteri.
Jogyakarta: Airlangga.
[3] Ruzana. 2011. Isolasi dan Identifikasi Bakteri Asam Laktat Penghasil Antibakteri dari
Feses Bayi. [Tesis]. Malang: Universitas Brawijaya.
[4] Kuipers OP, Buist G, Kok J. 2000. Current strategies forimproving food
bacteria.Res. Microbiol. 151, 815-822.
[5] Dwidjoseputro D. 2005. Dasar-dasar Mikrobiologi. Jakarta: Djambatan.
[6] Pelczar MJ, Chan ES. 1988. Dasar-dasar Mikrobiologi. Edisi ke-2. Jakarta:
Universitas Indonesia.
[7] Rahman A, Fardiaz S, Rahaju WP, Suliantari, Nurwtri CC. 1992. Teknologi
fermentasi susu. Bogor: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat
Jendral Pendidikan Tinggi Pusat Antar Universitas Pangan dan Gizi.
[8] Fardiaz S, Jenie BSL, Solihati A.1997. Isolasi dan Seleksi Bakteri Asam Laktat yang
Bersifat Anti mikroba dari Sauerkraut. Jurnal Teknologi dan Industri Pangan. 8
(3):145-153.
[9] Hadioetomo RS. 1993. Teknik dan Prosedur Dasar Laboratorium. Jakarta:
Gramedia.
[10] Indu MN, Hatha AAM, Abirosh C, Harsha U, Vivekanandan G. 2006. Antimicrobial
activity of some of the South-Indian spices against serotypes of Eschericia coli,
Salmonella, Listeria monocytogenes and Acromonas hydrophila.Brazilian J. of
Biotechnology.37:153-158.
[11] Standar Nasional Indonesia.2009. SNI 2981-2009. Jakarta: Badan Standardisasi
Nasional.
[12] Hidayat R, Kusrahayu, Mulyani S. 2013. Total bakteri asam laktat, nilai ph dan sifat
organoleptik drink yoghurt dari susu sapi yang diperkaya dengan ekstrak buah
mangga. Animal Agriculture J . 2 (1):160 – 167. Online at : http://ejournal-
s1.undip.ac.id/index.php/aaj
[13] Dai Z, Li Y, Wu J, Zhao Q. 2013. Diversity of lactic acid bacteria during fermentation
of a traditional Chinese fish product, Chouguiyu (stinky mandarinfish). J Food Sci.
78(11):1778-83. Abstrak.
375
Prosiding Semirata 2015 bidang MIPA BKS-PTN Barat
Universitas Tanjungpura Pontianak
Hal 368 - 376
[14] Djadouni F dan Kihal M. 2012. Antimicrobial Activity of Lactic Acid Bacteria and the
Spectrum of their Biopeptides Against Spoiling Germs in Foods. Brazilian Archives
Of Biology And Technology. 55(3):435-443.
[15] Kazemipoor M, Radzi WM, Begum K, Yaze I. Screening of antibacterial activity of
lactic acid bacteria isolated from fermented vegetables against food borne
pathogens. Archives Des Sciences, 65(6). Diakses 28 April 2015.
[16] Poeloengan M. 2011. Pengujian Yoghurt Probiotik pada Pertumbuhan Bakteri..
Bogor : Balai Besar Penelitian Veteriner.
[17] Alakomi HL, Paanaen A, Suihko ML, Saarela HM. 2006. Weaking effect of cell
permeabilizer on gram negative bacteria causing biodeterioration.J. Appl. Environ.
Microbiol. 72(7): 4695-4703.
376