You are on page 1of 14

IMPLIKASI GERAKAN PEOPLE’S ALLIANCE FOR

DEMOCRACY (PAD) TERHADAP KEBIJAKAN LUAR


NEGERI THAILAND TERKAIT HUBUNGAN BILATERAL
THAILAND-KAMBOJA TAHUN 2008-2011
I Putu Dedy Wiguna, Ni Wayan Rainy Priadarsini, Putu
Titah Kawitri Resen

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Udayana

Email: theprince_alaska@yahoo.com,
rainypriadarsini@yahoo.com,kawitriresen@yahoo.com.

ABSTRACT
Political problem that happened in Thailand started by demonstrations to oppose Thaksin
Sinawatra’s government that done by a group led by Sondhi Limthongkul in the end of 2005.
Scandal of Shin Corp’s sale which as a important telecommunication enterprise in Thailand
to foreigners at the end of January 2006 triggers many groups to involve in demontration
with forming a social movement that named People’s Alliance for Democracy (PAD). PAD’s
efforts in order to oppose Thaksin Sinawatra in Thailand such as demonstrations in many
places, occupations of government buildings and airports. Political disorder in Thailand has
great impact into bilateral relations between Cambodia and Thailand. It caused by a deal that
signed by Thailand's Government which support Cambodia to propose Preah Vihear temple
as world heritage site to UNESCO. That moment used by PAD to inspire nationalism of
Thailand's people because of that temple still become an object of dispute between two
nations. This research aimed to describe the implication of PAD movement toward
Thailand’s foreign policy related to bilateral relations of Thailand and Cambodia in year
2008-2011. This research used qualitative method with descriptive genre.

Key words: Social Movement, People Alliance for Democracy (PAD), Thaksin Sinawatra,
Bilateral Relations

1. PENDAHULUAN internal negara, tetapi juga berdampak


1.1 Latar Belakang terhadap hubungan luar negerinya. Dalam
hal ini adalah terkait hubungan antara
Thailand adalah satu-satunya Thailand dan Kamboja yang awalnya
negara di kawasan Asia Tenggara yang terjalin erat kemudian bisa berubah karena
belum pernah dijajah oleh bangsa asing. adanya krisis politik domestik yang
Melalui kudeta pada 1932, pemerintahan di melibatkan rezim Thaksin Sinawatra dan
Thailand telah bertransformasi dari sistem kelas menengah di negeri gajah putih
monarki yang absolut menuju sistem (Zebioli, 2009, hal. 4).
monarki konstitusional. Meski demikian,
selama hampir setengah abad setelahnya Thaksin Sinawatra adalah Perdana
dunia politik di Thailand masih didominasi Menteri Thailand yang memerintah dari
oleh elit militer dan birokrat. Rezim 2001-2006. Melalui Partai Thai Rak Thai
pemerintahan militer saling bergantian (TRT), Thaksin berhasil memenangkan
dengan rezim demokrasi tetapi hanya pemilu pada Januari 2001 dan kemudian
dalam periode yang singkat. Pergantian berhasil kembali menang pada pemilu
kekuasaan di Thailand sering terjadi melalui Februari 2005. Pemerintahan Thaksin pada
kudeta militer sebagai solusi untuk periode tahun 2001-2005 berjalan dengan
mengatasi permasalahan politik di negeri cukup baik. Bahkan ia sangat dicintai oleh
gajah putih. Ketidakstabilan politik domestik masyarakat kelas bawah dan pedesaan di
ternyata tidak hanya mempengaruhi kondisi Thailand. Thaksin mampu meningkatkan
taraf perekonomian masyarakat bawah

1
melalui kebijakan ekonominya yang lainnya berperan dalam mengumpulkan
dinamakan Thaksinomics yakni kebijakan dan mengerahkan massa untuk melakukan
pemberian dana bantuan pedesaan, demonstrasi (Ungpakorn, 2007, hal. 33-34).
penghapusan beban utang petani, subsidi
kesehatan, bantuan pengembangan usaha Demonstrasi massa menentang
kecil menengah dan lainnya. Ekonomi pemerintahan Thaksin Sinawatra semakin
negeri gajah putih mampu tumbuh dengan meningkat pada akhir 2005. Protes ini
positif pasca krisis 1997 dengan arus awalnya hanya dilakukan oleh kelompok
investasi asing yang relatif lancar (Maghribi, pimpinan Sondhi Limtongkul yang menuduh
2006). pemerintah telah melakukan korupsi dan
menyerukan supaya Raja Thailand segera
Meski demikian, pemerintahan mengangkat perdana menteri yang baru.
Thaksin Sinawatra tidaklah berjalan secara Namun, berbagai kelompok masyarakat
mulus dan banyak mendapat kritikan dari kemudian ikut bergabung dalam aksi
oposisinya. Selama periode 2005-2008, demonstrasi ini dan membentuk sebuah
rezim Thaksin Sinawatra dan sekutunya di gerakan bersama. PAD melakukan unjuk
Thailand menghadapi perlawanan yang rasa diberbagai tempat strategis seperti
kuat dari pihak oposisi yang dimotori oleh Monumen Demokrasi, gedung
kelompok PAD yang menganggapnya telah pemerintahan, dan pusat-pusat bisnis di
melakukan berbagai penyalahgunaan Thailand. Kemudian, untuk mengatasi aksi
kekuasaan saat memerintah (Zahroh, n.d.). demonstrasi yang semakin masif, Thaksin
Ada sejumlah kebijakan Thaksin yang membubarkan parlemen dan kembali
menuai kontroversi dan menjadi cikal bakal menyelenggarakan pemilu pada April 2006.
menurunnya hubungan antara Thaksin Hasilnya, Thaksin kembali berhasil
dengan kelas menengah termasuk juga memenangkan pemilu ini dengan
kepada kerajaan. Kebijakan Thaksin yang memperoleh 16 juta suara. Namun pihak
memilih jalur kekerasan dalam menghadapi oposisi yang dimotori Partai Demokrat dan
kelompok separatis di wilayah Thailand massa PAD memilih untuk memboikot serta
Selatan dan penjualan perusahaan tidak mengakui hasil pemilihan tersebut
telekomunikasi yang strategis yaitu Shin (Ungpakorn, 2007, hal. 19-20).
Corp tanpa pajak ke Singapura merupakan
contoh kebijakan yang membuat citranya Kekacauan politik di Thailand
tercoreng. Meski Thaksin kembali menang akhirnya berujung pada kudeta militer
dalam pemilu 2005, tetapi berbagai terhadap pemerintahan Thaksin Sinawatra
kesalahan yang pernah dilakukannya itu pada September 2006. Pasca kudeta,
tetap tidak bisa diterima oleh kelompok pihak militer kemudian menyelenggarakan
masyarakat kelas menengah yang pemilu pada Desember 2007 yang berhasil
tergabung dalam massa PAD di Thailand dimenangkan oleh Samak Sundaravej dari
(Maghribi, 2006). People’s Power Party (PPP). Hal itu
memicu kembali terbentuknya gerakan
People’s Alliance for Democracy PAD pada 2008 dengan menganggap
(PAD) atau juga disebut kaos kuning bahwa Samak hanyalah boneka Thaksin
merupakan kelompok gerakan untuk sebab partainya merupakan reinkarnasi
menentang pemerintahan Thaksin dari TRT yang merupakan partainya
Sinawatra di Thailand yang terdiri dari 23 Thaksin. PAD melakukan aksi yang
organisasi masyarakat yang beraliansi semakin agresif dengan berupaya untuk
dengan pebisnis kaya yakni Sondhi menduduki gedung pemerintahan dan jalur
Limthongkul. Sondhi adalah pemilik media transportasi yang ada di luar Bangkok
yang setia terhadap kerajaan yakni The (Asian Correspondent, 2014).
Manager Media Group. Basis massa PAD
adalah kelas menengah di Bangkok yang Pada era pemerintahan Perdana
berjumlah lebih dari 100.000 orang. Secara Menteri Samak inilah muncul sebuah
keseluruhan, PAD mempunyai lima kebijakan yang dianggap kontroversial
pemimpin dengan Sondhi Limthongkul ketika Menteri Luar Negeri Thailand
sebagai sosok yang paling dominan dalam Noppadon Patama yang juga merupakan
menyediakan akses pendanaan dan kuasa hukum Thaksin menandatangani
kampanye anti-Thaksin melalui media yang kesepakatan yang mendukung upaya
dimilikinya. Sementara keempat pemimpin Pemerintah Kamboja untuk mengajukan

2
Kuil Preah Vihear kepada UNESCO Correspondent, 2014). Pergantian rezim ke
sebagai salah satu situs warisan budaya Abhisit kemudian merubah pendekatan
dunia pada 18 Juni 2008. Pemerintah hubungan antara Thailand dengan
Thailand mengklaim bahwa kesepakatan itu Kamboja menjadi lebih berpusat pada
akan membuat hubungan bilateral kedua masalah keamanan atau security centric.
negara akan semakin kuat ke depannya. Hal itu tidak terlepas dari peranan yang
dimainkan oleh kelompok PAD yang
Namun, keputusan itu kemudian berusaha meningkatkan sentimen anti-
justru menjadi senjata ampuh bagi PAD Kamboja demi mendapatkan simpati publik
yang berupaya mengobarkan api dalam upayanya untuk melawan Thaksin
nasionalisme rakyat Thailand. Demi untuk Sinawatra dan sekutunya di Thailand
menjatuhkan kekuasaan Samak (Chachavalpongpun, 2013, hal. 72)
Sundaravej yang merupakan sekutunya
Thaksin, kelompok PAD yang juga 1.2 Kerangka Konseptual
didukung pihak oposisi yakni Partai 1.2.1 Teori Gerakan Sosial
Demokrat memanfaatkan betul momentum Menurut Anthony Giddens, gerakan
tersebut. Mereka menggunakan slogan khai sosial adalah upaya yang dilakukan secara
chat (menjual bangsa atau negara kepada kolektif demi mencapai kepentingan
pihak asing) pada isu tersebut sebagai alat bersama di luar ruang lingkup lembaga
propaganda politik untuk mendapatkan yang mapan. Gerakan sosial dapat
simpati rakyat di Thailand. Mereka dipahami sebagai sebuah tindakan kolektif
menuduh Pemerintahan Perdana Menteri atau collective action untuk meraih tujuan
Samak Sundaravej dan sosok Thaksin kolektif pula dengan cara menentang
yang berada dibelakangnya ingin (Kamaruddin, 2012, hal. 22). Ada berbagai
mengorbankan wilayah seluas 4,6 kilometer bentuk aksi protes yang digunakan oleh
persegi yang mengelilingi kuil itu kepada sebuah gerakan sosial seperti unjuk rasa
Kamboja demi kepentingan pribadi semata. atau demonstrasi, mengadakan pertemuan
Peristiwa ini kemudian berdampak terhadap publik, menyebarkan selebaran, petisi,
kebijakan luar negeri Thailand ke Kamboja boikot, berjaga-jaga, membentuk barikade,
sehingga turut berimbas pada pola penyerangan, konflik secara terbuka dan
hubungan bilateral kedua negara menduduki suatu tempat (Tilly, dikutip oleh
(Chachavalpongpun, 2011, hal. 1026). Haunss, 2007, hal.163)
Ada hal yang membedakan gerakan
Di bawah tekanan publik yang sosial dengan bentuk aksi kolektif lainnya
tinggi, Samak Sundaravej akhirnya harus yaitu terorganisir, penuh pertimbangan, dan
turun dari jabatannya dan kemudian cenderung tahan lama. Gerakan sosial
digantikan oleh Somchai Wongsawat yang merupakan gerakan terorganisir yang
juga merupakan politisi dari PPP. Hal itu mempunyai misi khusus dalam setiap
tidak membuat PAD menghentikan aksinya aksinya dan memiliki strategi yang telah
dan bahkan mereka terus melakukan dirumuskan sebelumnya. Gerakan sosial
protes dengan kembali menduduki gedung juga dilakukan dengan penuh pertimbangan
pemerintahan dan bandara di Bangkok. dalam hal pembentukannya dan orang-
PAD menganggap bahwa Somchai juga orang yang terlibat di dalamnya secara hati-
merupakan boneka dari Thaksin, apalagi hati memutuskan diri untuk bergabung atau
keduanya mempunyai hubungan saudara tidak. Terakhir, sebuah gerakan sosial
yang kemungkinan besar akan meneruskan cenderung bertahan lama dan bisa
pola kekuasaan keluarganya. Di tengah berlangsung sampai kurun waktu bertahun-
situasi politik yang memanas, Mahkamah tahun (Locher, n.d., hal. 232-234).
Konstitusi kemudian memutuskan untuk Menurut Denny J.A., ada tiga kondisi
membubarkan PPP atas tuduhan yang menyebabkan munculnya sebuah
melakukan kecurangan pada pemilu 2007 gerakan sosial yakni kondisi pemerintahan
sehingga memaksa Somchai Wongsawat yang mendukung, rasa ketidakpuasan
harus turun dari jabatannya. Untuk terhadap kondisi yang ada, dan adanya
menggantikan Somchai, maka pada aktor penggerak yang mempunyai
Desember 2008 parlemen dengan kemampuan (Fauzi, dikutip oleh
dukungan militer menunjuk pihak oposisi Andrianthy, 2009, hal. 20-21)
yaitu Abhisit Vejjajiva dari Partai Demokrat Menurut Aberle, ada empat tipe dari
sebagai perdana menteri yang baru (Asian gerakan sosial di masyarakat yakni sebagai

3
berikut: (dikutip oleh Locher, n.d., hal. 234- Thailand yang demokratis dengan adanya
238) kebebasan menyuarakan pendapat atau
a) Alternative Social Movement aspirasi. PAD tergolong ke dalam jenis
Gerakan sosial alternatif berupaya gerakan sosial yang bersifat revolusioner.
untuk melakukan perubahan Sebab, kelompok ini menuntut
terhadap pemikiran dan perilaku pengunduran diri Thaksin dari jabatannya
individu pada suatu hal tertentu. sebagai perdana menteri di Thailand.
b) Redemptive Social Movement Mereka juga menuntut pembubaran
Gerakan sosial yang berupaya parlemen dan segera diadakannya
untuk melakukan perubahan pemilihan umum.
terhadap kehidupan para individu
secara penuh. 1.2.2 Konsep Hubungan Bilateral
c) Reformative Social Movement Secara umum, hubungan bilateral
Gerakan sosial ini menghendaki adalah kerjasama yang dilakukan oleh dua
adanya perubahan pada keseluruhan negara yang sifatnya saling
komunitas atau masyarakat, tetapi menguntungkan. Dalam hubungan ini
dalam cara yang terbatas. terdapat perilaku saling mempengaruhi
d) Revolutionary Social Movement atau timbal balik satu sama lain yang
Gerakan sosial yang bersifat berlangsung pada serangkaian pola aksi
revolusioner berupaya untuk reaksi (Perwita dan Yani, 2005 dikutip oleh
menggantikan sepenuhnya tatanan Amaral, 2011, hal.32). Adapun pola-pola
kekuasaan yang lama dengan dari hubungan bilateral dalam hubungan
sebuah tatanan yang baru dan internasional adalah pola kerjasama, pola
mempunyai tujuan untuk merubah konflik, pola kompetisi, dan pola akomodasi
masyarakat secara total. (Madjid, 2013, hal. 955-956).
Apabila dikaitkan dengan penelitian Dalam interaksi antar negara di
ini, maka gerakan sosial yang dimaksud kancah internasional, ada dua pendekatan
adalah People’s Alliance for Democracy dalam kebijakan luar negeri suatu negara
(PAD). PAD merupakan gerakan yang biasa disebut dengan hard power dan
masyarakat yang berupaya secara kolektif soft power. Hard power merupakan
untuk melawan pengaruh Thaksin pendekatan yang bersifat memaksa atau
Sinawatra dan sekutunya di Thailand. PAD memerintah yang dilakukan secara
melakukan berbagai aksi penentangan langsung seperti kekuatan militer, uang,
yang cenderung terorganisir, penuh ataupun sanksi. Sementara, soft power
pertimbangan, dan bertahan dalam jangka merupakan pendekatan untuk
waktu yang lama seperti unjuk rasa atau mempengaruhi negara lain secara tidak
demonstrasi, penyerangan serta langsung yang berupa nilai-nilai,
menduduki gedung pemerintahan dan kebudayaan, ataupun kebijakan (Portal HI,
fasilitas umum seperti bandara. Thaksin 2014).
yang menjabat sebagai perdana menteri di Hubungan bilateral suatu negara
Thailand pada periode 2001-2006 dianggap dengan negara lainnya dapat berlangsung
tidak layak memimpin negeri gajah putih dengan baik jika masing-masing negara itu
sebab melakukan berbagai didukung oleh kelompok-kelompok
penyalahgunaan kekuasaan. domestik yang ada di dalamnya. Tetapi
PAD mempunyai jaringan yang luas sering kali pada kenyataanya kepentingan
dan basis massa yang banyak dengan suatu negara bertentangan dengan
didukung berbagai organisasi kepentingan dari kelompok domestik itu
kemasyarakatan dan lembaga non- sendiri. Keterkaitan antara politik domestik
pemerintah. Mereka merupakan kelompok dengan politik internasional dirumuskan
kelas menengah perkotaan yang berusaha oleh Robert Putnam melalui konsep two-
untuk menentang pemerintahan Thaksin level games. Konsep two-level games
yang didukung oleh masyarakat kelas merupakan permainan politik yang terdiri
bawah pedesaan. PAD muncul karena dua tingkat yakni tingkat nasional dan
adanya kondisi yang mendorong seperti tingkat internasional.
rasa ketidakpuasan terhadap pemerintahan Pada tingkat nasional, kelompok-
Thaksin Sinawatra, adanya sosok kelompok domestik berupaya untuk
pemimpin yang tangguh seperti Sondhi mencapai kepentingannya dengan cara
Limthongkul, dan rezim pemerintahan di menekan pemerintah agar membuat

4
kebijakan yang sesuai dengan tuntutan dimanfaatkan PAD dengan menggunakan
mereka dan para politisi berupaya untuk isu sengketa perbatasan tersebut sebagai
mencari pengaruh dengan cara menjalin alat propaganda politik demi menjatuhkan
koalisi dengan berbagai kelompok tersebut. rezim Thaksin dan sekutunya yang
Sementara pada tingkat internasional, kemudian membuat kebijakan luar negeri
pemerintah nasional berupaya untuk Thailand ke Kamboja menjadi lebih represif.
memaksimalkan kemampuannya demi Hal itu merupakan strategi PAD yang ingin
memuaskan tekanan-tekanan dari domestik menciptakan kekompakkan internal rakyat
dan juga berupaya untuk meminimalkan di Thailand agar mendukung gerakannya
kemungkinan terjadinya konsekuensi yang melalui konflik eksternal dengan Kamboja.
bisa merugikan dengan pihak asing. Two- Pola hubungan antar kedua negara
level games digunakan untuk melihat kemudian cenderung bersifat konflik
bahwa hubungan luar negeri suatu negara dengan pendekatan hard power melalui
berlangsung baik maupun buruk adanya penggunaan kekuatan militer antar
dipengaruhi juga oleh kepentingan kedua negara. Dalam hubungan ini
kelompok-kelompok domestik sehingga terdapat perilaku saling mempengaruhi
pada dasarnya apabila ingin mendapatkan atau timbal balik satu sama lain yang
hasil yang memuaskan dalam hubungan ditempuh dengan cara penyampaian protes
antar negara, maka pemerintah suatu secara diplomatik, penarikan Duta Besar,
negara harus menyesuaikan antara serta sampai pada bentrokan bersenjata.
kepentingan nasional dengan keinginan
yang ada di domestiknya (Putnam, 1988, 2. KAJIAN PUSTAKA
hal. 434). Adapun tinjauan pustaka yang
Dalam dunia internasional, hubungan digunakan dalam penelitian ini adalah
antara sebuah negara dengan negara sebagai berikut:
lainnya juga bisa mengalami penurunan
yang disebabkan oleh adanya konflik atau Penelitian pertama dilakukan oleh
perang yang terjadi atas berbagai alasan. Novandri Alexander (2012) yang berjudul
Seperti adanya upaya untuk menciptakan “Peran Kelompok Kaos Merah Dalam
kekompakan internal melalui konflik Menjatuhkan Rezim Abhisit Vejjajiva di
eksternal. Faktor ini memandang bahwa Thailand (2008-2011)”. Penelitian ini
perang atau konflik merupakan sebuah membahas mengenai krisis politik di
produk kebijakan yang sengaja dirancang Thailand yang mencapai puncaknya pada
untuk memantapkan kekompakan di dalam pertengahan tahun 2010. Para demonstran
suatu negara dengan mengarahkan seluruh kaos merah atau The United Front for
perhatiannya kepada konflik dengan pihak Democracy Against Dictatorship (UDD)
di luar. Hal ini merupakan proses untuk menuntut pengunduran diri Abhisit,
meningkatkan kebersamaan dalam pembubaran parlemen, dan dilakukannya
menghadapi musuh bersama. Apabila pemilu yang demokratis.
diterapkan dalam hubungan internasional,
maka artinya bahwa perang atau konflik Perbedaan antara penelitian yang
dengan pihak luar digunakan sebagai alat dilakukan oleh Novandri dengan penelitian
untuk mengatasi konflik yang terjadi di ini adalah terletak pada fokus, waktu
internal suatu negara ( Jones, 1993, hal. penelitian, dan kerangka teori yang
199-200). digunakan. Jika penelitian dari Novandri
Apabila dikaitkan dengan penelitian lebih memfokuskan pada peran kelompok
ini, maka hubungan bilateral yang kaos merah yang merupakan massa
dimaksud adalah hubungan yang terjalin pendukung Thaksin Sinawatra dalam
antara Thailand dengan Kamboja. menjatuhkan pemerintahan Abhisit Vejjajiva
Permasalahan politik domestik di Thailand di Thailand dalam kurun waktu tahun 2008-
kemudian bisa berdampak terhadap 2011, maka sebaliknya penelitian ini
hubungan bilateral dengan Kamboja karena membahas tentang upaya kelompok kaos
Pemerintah Thailand membuat kuning atau People’s Alliance for
kesepakatan dengan Kamboja tentang Democracy (PAD) yang merupakan aliansi
kepemilikan Kuil Preah Vihear yang masih masyarakat kelas menengah dalam
disengketakan tanpa mengakomodasi melawan Thaksin Sinawatra di Thailand
kepentingan kelompok masyarakat kelas dan pengaruhnya terhadap hubungan
menengah di Thailand. Momentum itu lalu

5
bilateral Thailand-Kamboja tahun 2008- Creswell (1998), metode penelitian kualitatif
2011. merupakan sebuah metode penelitian yang
memberikan gambaran secara kompleks,
Penelitian yang kedua dilakukan oleh meneliti kata-kata, laporan yang terperinci
Pavin Chachavalpongpun (2011) yang dari pandangan responden, dan melakukan
berjudul “The Necessity of Enemies in studi pada situasi yang alami serta
Thailand’s Troubled Politics (The Making of landasan teorinya dipakai sebagai
Political Otherness)”. Penelitian dari Pavin pemandu supaya fokus penelitiannya
membahas tentang upaya dari para elit sesuai dengan fakta yang ada di lapangan.
tradisional di Thailand untuk melawan Jenis penelitian deskriptif adalah suatu
pengaruh Thaksin Sinawatra dan para penelitian yang berusaha untuk
pendukungnya yang tergabung dalam memberikan gambaran mengenai suatu
kelompok kaos merah. peristiwa atau kejadian yang berlangsung
dengan memusatkan perhatian pada
Perbedaan penelitian yang dilakukan masalah aktual saat dilakukan penelitian.
oleh Pavin dengan penelitian ini adalah Dalam penelitian deskriptif, peneliti
terletak pada fokus penelitian. Jika berusaha untuk tidak memberikan
penelitian dari Pavin membahas tentang perlakukan khusus terhadap peristiwa yang
upaya dari keseluruhan elit tradisional yang sedang diteliti (Noor, 2011, hal. 34-35).
terdiri dari militer, pihak kerajaan, elit kelas
menengah serta para birokrat yang gencar
mencitrakan Thaksin dan sekutunya Wilayah penelitian adalah Thailand
sebagai pihak asing atau musuh dari dan waktu penelitian adalah tahun 2008-
bangsa Thai, maka penelitian ini lebih 2011. Adapun sumber data yang digunakan
berfokus pada upaya People’s Alliance for dalam penelitian ini adalah sumber data
Democracy (PAD) yang merupakan sekunder yaitu sumber data yang didapat
gabungan dari organisasi masyarakat kelas oleh peneliti secara tidak langsung dan
menengah dalam melawan Thaksin data tersebut biasanya bersumber dari
Sinawatra yang kemudian berimplikasi dokumentasi-dokumentasi yang terkait
terhadap hubungan bilateral Thailand- dengan penelitian. Data sekunder didapat
Kamboja. daribuku-buku seperti buku karangan Giles
Ji Ungpakorn, jurnal-jurnal seperti jurnal
Penelitian yang ketiga dilakukan oleh Asia Kontemporer, media massa online
Oliver Pye dan Wolfram Schaffar (2008) seperti BBC dan informasi dari internet
yang berjudul “The 2006 Anti Thaksin serta website resmi yang terkait dengan
Movement in Thailand: An Analysis”. penelitian ini (Sugiyono, 2013, hal. 225).
Penelitian dari Oliver dan Wolfram Unit analisis dari penelitian ini adalah
membahas tentang protes massa terhadap negara dan akan lebih dilihat mengenai
Perdana Menteri Thaksin Sinawatra pada implikasi gerakan People’s Alliance for
2006. Perbedaan penelitian yang dilakukan Democracy (PAD) terhadap kebijakan luar
oleh Oliver dan Wolfram dengan penelitian negeri Thailand terkait hubungan bilateral
ini adalah terletak pada fokus penelitian. Thailand-Kamboja tahun 2008-2011.
Jika penelitian dari Oliver dan Wolfram
hanya berfokus pada upaya dari PAD Adapun teknik pengumpulan data
sebagai sebuah gerakan sosial yang yang akan digunakan dalam penelitian ini
menentang pemerintahan Thaksin adalah studi kepustakaan atau
Sinawatra di Thailand pada 2006, maka dokumentasi. Dokumentasi merupakan
penelitian ini tidak hanya berfokus pada kumpulan berbagai catatan peristiwa yang
upaya PAD dalam melawan Thaksin telah berlalu. Data dokumentasi yang
Sinawatra di Thailand tetapi juga digunakan dalam penelitian ini berupa
membahas mengenai implikasinya ke tulisan yang didapat daribuku-buku seperti
ranah internasional yakni terhadap buku karangan Giles Ji Ungpakorn, jurnal-
hubungan bilateral Thailand-Kamboja. jurnal seperti jurnal Asia Kontemporer,
media massa online seperti BBC dan
3. METODELOGI PENELITIAN informasi dari internet serta website terkait
Di dalam penelitian ini, peneliti (Sugiyono, 2013, hal. 240).
menggunakan metode penelitian kualitatif
dengan jenis penelitian deskriptif. Menurut

6
Menurut Rosman dan Rallis (2003, Thailand atas Kamboja menjadi lebih
hal. 278-290), analisa data terdiri dari tujuh represif.
tahapan yaitu pengorganisasian data,
membiasakan diri dengan data, membuat Pada 2008, kelompok PAD yang
kategori dan tema, coding data, juga didukung pihak oposisi yakni Partai
interpretasi, pencarian pemahaman Demokrat menggunakan istilah khai chat
alternatif, dan penulisan laporan. Dalam sebagai alat propaganda untuk
penelitian ini tidak digunakan teknik menjatuhkan kekuasaan Samak
wawancara sehingga peneliti hanya akan Sundaravej yang merupakan sekutunya
menggunakan empat tahapan saja yaitu Thaksin. Pada 18 Juni 2008, Menteri Luar
pengorganisasian data, interpretasi, Negeri Thailand Noppadon Patama yang
mencari pemahaman alternatif, dan juga merupakan kuasa hukum Thaksin
penulisan laporan. menandatangani kesepakatan yang
mendukung upaya Pemerintah Kamboja
Penelitian ini akan menggunakan untuk mengajukan Kuil Preah Vihear
teknik penyajian data secara naratif yaitu kepada United Nations Educational,
data disajikan berdasarkan rangkaian Scientific, and Cultural Organization
peristiwa yang runtut dari awal sampai (UNESCO) sebagai salah satu situs
akhir. Menurut Miles dan Huberman, warisan budaya dunia. Pemerintah
penyajian data dalam bentuk teks yang Thailand mengklaim bahwa kesepakatan itu
bersifat naratif merupakan teknik penyajian akan membuat hubungan bilateral kedua
data yang paling umum digunakan. negara akan semakin kuat ke depannya.
Sementara, teknik pengorganisasian
penyajian data yang digunakan adalah Namun, keputusan itu kemudian
tematik yakni pengorganisasian data justru menjadi senjata yang ampuh bagi
berdasarkan tema-tema tertentu (Sugiyono, PAD yang kembali mengobarkan api
2013, hal. 249). nasionalisme untuk meraih simpati rakyat.
Mereka menuduh Pemerintahan Samak
4. HASIL DAN PEMBAHASAN dan sosok Thaksin yang berada
4.1. Upaya Propaganda PAD dibelakangnya ingin mengorbankan wilayah
Berbagai upaya yang dilakukan seluas 4,6 kilometer persegi yang
PAD untuk melawan pemerintahan Thaksin mengelilingi kuil itu kepada Kamboja demi
dan sekutunya dari tahun 2005-2008 telah kepentingan pribadi semata. Propoganda
menyebabkan instabilitas politik di Thailand tersebut merupakan bentuk upaya
selama periode tersebut. Dalam menciptakan kekompakan internal rakyat
perkembangannya, kegaduhan politik yang Thailand melalui konflik eskternal dengan
terjadi di negeri gajah putih tidak hanya Kamboja yang dilakukan PAD guna
berdampak di domestik saja, namun juga mempengaruhi masyarakat di negeri gajah
berimplikasi terhadap hubungan bilateral putih supaya mendukung gerakan anti-
antara Thailand dan Kamboja. Hal itu dipicu Thaksin tersebut. Hal itu lalu merubah
oleh kesepakatan yang terjalin antara pendekatan luar negeri Thailand ke
Pemerintah Thailand yang mendukung Kamboja sehingga turut berimbas pada
Kamboja atas kepemilikan Kuil Preah pola hubungan bilateral kedua negara. Kuil
Vihear yang masih disengketakan tanpa Preah Vihear yang terletak diperbatasan
mengakomodasi kepentingan kelompok Thailand dan Kamboja telah lama menjadi
masyarakat kelas menengah di Thailand. sengketa bagi kedua negara. Pada 1962
Momentum itulah yang dimanfaatkan lalu, Kamboja telah membawa
kelompok PAD dengan menggaungkan permasalahan ini ke Mahkamah
slogan khai chat dalam berbagai kampanye Internasional dengan berhasil
yang dilakukan untuk melawan rezim memenangkannya sehingga sejak itu
Thaksin Sinawatra dan sekutunya. Istilah Thailand kehilangan hak atas kuil tersebut
itu terdiri dari dua kata yakni khai berarti (Chachavalpongpun, 2011, hal. 1026).
jual dan chat berarti negara atau bangsa
sehingga bagi masyarakat di Thailand Pemimpin PAD Sondhi Limthongkul
istilah khai chat bermakna upaya untuk mempublikasikan sebuah buku pada tahun
menjual bangsa atau negara kepada pihak 2008 melalui Manager Daily yang
asing. Upaya provokasi dari PAD tersebut merupakan harian surat kabar miliknya.
kemudian merubah kebijakan luar negeri Publikasi ini merupakan bentuk dukungan

7
terhadap kaum nasionalis terkait dengan telah menyalahgunakan kewenangannya
klaim kedaulatan Thailand atas Kuil Preah dalam isu Kuil Preah Vihear. Abhisit juga
Vihear. Pada cover atau sampulnya menyerukan agar segera dibentuk sebuah
memakai gambar bendera Thailand yang pemerintahan baru yang lebih
berkibar di atas Kuil Preah Vihear. Buku memprioritaskan kepentingan nasional dan
yang tidak mencantumkan nama penulis bisa menghargai nenek moyang bangsa
itu menyalahkan Pemerintahan Samak Thai (Chachavalpongpun, 2011, hal. 1027).
yang dianggap melepaskan kepemilikan
kuil kepada Kamboja secara sepihak. Di bawah tekanan yang tinggi,
Padahal sebelumnya para pemimpin di Noppadon kemudian mengundurkan diri
negeri gajah putih telah berupaya susah dari kursi Menteri Luar Negeri pada 10 Juli
payah untuk mempertahankan klaim itu 2008. Lalu Samak Sundaravej juga dipaksa
sejak 1962 (Grabowsky, n.d., hal. 8). mundur dari pemerintahan sehingga
jabatan Perdana Menteri kemudian
PAD juga mengumumkan bahwa dipegang oleh Somchai Wongsawat yang
Thaksin telah menandatangani merupakan saudara ipar Thaksin. Meski
kesepakatan komersil dengan Perdana demikian, konflik antar kedua negara tetap
Menteri Kamboja Hun Sen terkait proyek berlangsung dan cenderung semakin
pembangunan di Provinsi Koh Kong, memanas sebab kelompok PAD yang
Kamboja, pada 2008 sehingga sebagai didukung militer kembali berupaya untuk
gantinya pemerintah Thailand harus menurunkan pemerintahan Somchai
mendukung pencalonan Kuil Preah Vihear melalui isu sengketa perbatasan itu. PAD
sebagai salah satu situs warisan budaya berupaya mengerahkan ribuan massa
dunia. Namun, Thaksin tidak memberikan untuk melakukan aksi demonstrasi di jalan-
respon apapun terkait tuduhan yang jalan di Bangkok guna menuntut
menyudutkannya itu. Kemudian, Menteri pengunduran diri Somchai yang dianggap
Pertahanan Kamboja Jenderal Teah Banh hanya merupakan boneka dari Thaksin
menyatakan bahwa Thaksin sedang demi memuluskan rencananya untuk
merencanakan investasi jangka panjang menjual tanah bangsa Thai kepada bangsa
dengan proyek di Koh Kong sebagai Khmer Kamboja (Chachavalpongpun, 2013,
langkah pertamanya. Thaksin akan hal. 68).
menjadikan provinsi itu sebagai sebuah
kota yang modern dengan adanya komplek PAD juga melakukan beberapa
perjudian dan hiburan yang terkemuka di aksi provokasi yang cenderung semakin
Kamboja. Selain itu, ia juga merencanakan agresif ketika rezim pemerintahan di
akan membangun sebuah tempat wisata Thailand telah dipegang oleh Abhisit
baru di Phnom Pehn dan di sejumlah kota Vejjajiva. Pada 19 September 2009, PAD
besar lainnya. Perdana Menteri Kamboja melakukan aksi demonstrasi di perbatasan
Hun Sen sangat mendukung proyek Thailand-Kamboja. Mereka datang dengan
investasi yang dicanangkan Thaksin karena dipersenjatai bom, pistol, dan tongkat golf
ia dianggap sosok mitra yang dapat yang bertujuan untuk mengganggu aktivitas
dipercaya. para penduduk desa di Kamboja yang
sedang bekerja di sekitar Kuil Preah Vihear.
Isu yang dihembuskan PAD itu Massa PAD menyerang aparat polisi dan
berhasil membuat persepsi negatif rakyat sejumlah penduduk lokal yang melakukan
terhadap pemerintah yang selanjutnya perlawanan. Seorang penduduk dilaporkan
direspon oleh Parlemen Thailand dengan mengalami luka tembak dan cedera serius.
menyelenggarakan rapat untuk Sebelumnya, kehidupan para penduduk
mendiskusikan masalah tersebut. Pada yang tinggal di perbatasan antar kedua
tanggal 23-25 Juni 2008, terjadi perdebatan negara terjalin dengan harmonis. Mereka
sengit di parlemen yang dimotori oleh sering melakukan tradisi pemujaan dan
Abhisit Vejjajiva sebagai pemimpin Partai sembahyang bersama di Kuil. Tetapi
Demokrat. Abhisit menyerukan kepada kondisi menjadi berubah sejak datangnya
seluruh anggota parlemen yang merasa kelompok PAD yang melakukan aksi protes
dirinya sebagai bangsa Thai agar turut dan berusaha untuk menyegel kuil.
memberikan mosi tidak percaya terhadap
pemerintah. Perdana Menteri Samak dan Pemerintah Thailand melalui Juru
Menteri Luar Negeri Noppadon dianggap Bicara Perdana Menteri yakni Teptai

8
Senpong menyatakan bahwa tidak ada sejumlah raja yang berasal dari waktu yang
alasan untuk mengumumkan bahwa berbeda selama era Kerajaan Khmer
insiden yang terjadi di wilayah perbatasan antara abad ke 9 dan ke 13. Fakta bahwa
itu sebagai sebuah keadaan darurat. wilayah Kamboja bagian barat (termasuk
Perdana Menteri Abhisit mempunyai juga di dalamnya Kuil Preah Vihear) yang
pandangan yang sama dengan kelompok pernah jatuh ke tangan Thailand (dulunya
PAD dan mendukung segala aksi yang dikenal dengan Siam) antara abad ke 18
bertujuan untuk mempertahankan dan pertengahan abad ke 20, sangat sedikit
kepentingan nasional Thailand. Sejalan digunakan sebagai bahan dalam buku
dengan pemerintah, Juru Bicara PAD yakni sejarah. Menurut Kamboja, Mahkamah
Suriyasai Katasila juga menyatakan bahwa Internasional pada 1962 telah memutuskan
pimpinan PAD mendukung penuh aksi secara jelas bahwa kuil dan juga wilayah di
massa di perbatasan yang di komandoi sekelilingnya berada dalam kedaulatan
oleh Wira Somkwamkit. Meski terjadi tindak Kamboja. Hal itu berarti bahwa masyarakat
kekerasan, namun tidak ada satu pun pihak Kamboja lah sebagai pemegang hak penuh
yang dihukum dalam insiden tersebut atas kuil dan tanah yang disengketakan.
(Ungpakorn, 2010, hal. 50-51). Secara umum, pemerintah maupun rakyat
di Kamboja menganggap bahwa apapun
Selanjutnya, pada akhir Desember klaim Thailand atas Kuil dan wilayah
2010 PAD mengirim sejumlah anggotanya perbatasan tersebut merupakan bentuk dari
bersama dengan seorang anggota invasi dan ambisi negeri gajah putih untuk
parlemen dari Partai Demokrat yakni mencuri tanah bangsa Kamboja (Deth, n.d.,
Panich Vikitsreth untuk sengaja memasuki hal. 14).
teritorial Kamboja secara ilegal. Setelah
mereka berhasil ditangkap oleh tentara Dengan adanya provokasi dari
Kamboja, maka PAD kemudian meminta PAD yang berupaya untuk mengobarkan
Abhisit untuk segera mengambil sikap api nasionalisme, maka militer Thailand
terhadap insiden itu termasuk opsi yang juga merasa bahwa Pemerintahan
penggunaan kekuatan militer jika Kamboja Samak Sundaravej dan Thaksin yang
tidak mau melepaskan semua tawanan. berada di belakangnya sebagai musuhnya
mulai melancarkan serangan ke Kamboja.
Akhirnya, pengadilan di Kamboja Posisi militer dalam sistem politik di negeri
memutuskan untuk membebaskan lima gajah putih bukan berada di bawah
orang termasuk Panich sedangkan dua kekuasaan perdana menteri tetapi berada
anggota PAD yang tersisa bernama Veera di bawah kendali pihak kerajaan. Hal itu
Somkwamkit dan Ratree Pipattanapaiboon merupakan akibat dari sejarah Thailand
tetap ditahan atas tuduhan sebagai mata- yang tidak pernah dijajah bangsa barat
mata dengan memasuki wilayah Kamboja sehingga ada nilai-nilai barat yang tidak
secara ilegal. Kejadian itu berhasil diadopsi yakni kontrol sipil atas militer.
meningkatkan kebencian masyarakat Pada saat Rezim Samak tahun 2008,
negeri gajah putih dengan mulai munculnya pihak militer mempunyai peran yang besar
berbagai gerakan anti-Kamboja. dalam merubah pendekatan luar negeri
Sebelumnya, PAD merasa bahwa Thailand atas Kamboja menjadi lebih
dukungan masyarakat semakin menurun agresif dan keras (Issundari, 2008, hal.
atas berbagai aksi yang dilakukan mereka 207)
dalam kisruh politik yang selama ini terjadi
di Thailand, sehingga isu sengketa Pada 3 Agustus 2008, terjadi
perbatasan akan bisa mengembalikan bentrokan bersenjata untuk pertama kali di
simpati rakyat terhadap PAD dekat Kuil Preah Vihear yang
(Chachavalpongpun, 2013, hal.71-73). menyebabkan seorang tentara Kamboja
meninggal. Pada 3 Oktober 2008, terjadi
4.2 Respon Kamboja dan bentrokan untuk kedua kalinya di Phu Ma
Implikasinya Terhadap Hubungan Khua yang terletak 2,5 kilometer sebelah
Bilateral Kedua Negara barat dari Kuil Preah Vihear yang
mengakibatkan dua orang tentara Thailand
Bagi mayoritas masyarakat di terluka dalam serangkaian aksi saling
Kamboja, Preah Vihear adalah kuil milik tembak antar negara. Pada 15 Oktober
bangsa Khmer yang dibangun oleh 2008, kembali terjadi bentrokan di

9
perbatasan dengan kedua pihak merupakan pintu masuk menuju Kuil Preah
menggunakan senjata dan tembakan roket Vihear di Provinsi Si Sa Ket. Thailand
yang menyebabkan seorang tentara mengerahkan setidaknya 2000 personil
Thailand dan tiga orang tentara Kamboja tentara sedangkan di pihak Kamboja
meninggal. mengerahkan 3000 personil. Insiden ini
menyebabkan setidaknya dua orang
Hubungan antar kedua negara tentara Thailand dan dua orang tentara
yang sudah terjalin dari sejak lama Kamboja meninggal serta beberapa
kemudian memiliki pola yang cenderung diantaranya terluka.
bersifat konflik. Kebijakan luar negeri
Thailand atas Kamboja menjadi lebih Satu bulan pasca bentrokan
represif dengan digunakannya pendekatan bersenjata, Kamboja meminta Thailand
yang bersifat hard power melalui adanya untuk membayar ganti rugi atas sejumlah
penggunaan kekuatan militer antar kedua kerusakan yang terjadi di perbatasan.
negara. Adanya perilaku saling Dalam nota diplomatiknya, Kamboja
mempengaruhi atau timbal balik antar menyatakan bahwa serangan yang
kedua pihak ditunjukkan ketika Perdana dilakukan oleh Thailand terhadap wilayah
Menteri Kamboja Hun Sen lalu merespon Kamboja menyebabkan berbagai
sejumlah insiden bentrokan yang kerusakan termasuk terbakarnya sebuah
melibatkan militer antar kedua negara komplek pasar yang menyebabkan 319
dengan mengatakan bahwa pasukan keluarga kehilangan mata pencahariannya,
Thailand harus berhenti untuk memasuki sehingga Thailand wajib membayar lebih
tanah Kamboja secara ilegal karena dari 2,1 juta dollar.Tidak hanya menolak
wilayah yang diperebutkan itu sekarang untuk membayar ganti rugi, Perdana
telah menjadi zona pertarungan hidup dan Menteri Abhisit malah mengobarkan
mati (Chachavalpongpun, 2013, hal. 68- kembali api nasionalisme dengan meminta
69). UNESCO untuk mempertimbangkan lagi
status Kuil Preah Vihear sebagai salah satu
Keputusan Mahkamah Konstitusi warisan budaya dunia milik Kamboja.
Thailand yang membubarkan PPP (Chachavalpongpun, 2013, hal. 70-71).
sehingga memaksa Somchai turun dari
jabatannya pada akhir 2008 semakin Aksi demonstrasi anarkis dan
melebarkan jalan bagi Abhisit dan Partai provokatif di perbatasan Thailand-Kamboja
Demokrat yang merupakan oposisi terbesar yang pernah dilakukan PAD pada 19
di Parlemen untuk merebut kursi September 2009 yang telah merusak
kekuasaan di negeri gajah putih. Dengan ketentraman kehidupan warga setempat
memperoleh suara mayoritas di Parlemen, dan bahkan mendapat dukungan penuh
Abhisit kemudian ditetapkan sebagai dari pemerintah Thailand kemudian
perdana menteri yang baru (Alexander, mendorong Kamboja juga bersikap
2012, hal. 36-39). Pergantian rezim ke provokatif. Untuk merespon hal itu, pada 4
Abhisit semakin memperburuk hubungan November 2009 Perdana Menteri Kamboja
Thailand dan Kamboja. Selama masa Hun Sen berani mengangkat Thaksin
transisi pemerintahan dari Somchai ke Sinawatra untuk menjadi seorang
Abhisit pada akhir 2008 sampai awal 2009, penasehat ekonomi dipemerintahannya dan
hubungan kedua negara semakin tegang menolak permintaan Perdana Menteri
dengan ditunjukkan Kasit Piromya yang Thailand Abhisit Vejjajiva untuk
merupakan pendukung PAD sebagai mengekstradisi Thaksin dari Kamboja.
Menteri Luar Negeri Thailand. (Chachavalpongpun, 2011, hal. 1032).
Pemerintahan di bawah Partai Demokrat
telah merubah pendekatan luar negeri Setelah Thaksin resmi diangkat
Thailand atas Kamboja menjadi berpusat sebagai penasehat ekonomi, hubungan
pada isu keamanan atau security-centric. kedua negara semakin memanas karena
Kamboja dianggap telah melakukan
Pada 3 April 2009, akhirnya kedua intervensi terhadap konflik internal di
negara kembali terlibat baku tembak ketika Thailand dengan adanya pengangkatan
tentara Thailand berupaya menutup akses tersebut. Pada 6 November 2009, Menteri
menuju Karang Bukit Pha Mo E-Daeng dan Luar Negeri Kasit Piromya kemudian
Taman Nasional Khao Phra Wihan yang memanggil pulang Duta Besar Thailand di

10
Phnom Pehn sebagai bentuk protes atas meninggal dunia. Rezim Abhisit yang
pengangkatan Thaksin yang dianggap telah didukung militer telah membawa hubungan
mencampuri urusan domestik dan tidak bilateral Thailand-Kamboja ke dalam fase
menghormati sistem peradilan di Thailand. yang terburuk dari sejak berakhirnya era
Kebijakan Pemerintah Kamboja itu juga perang dingin. Hal itu tidak terlepas dari
dianggap hanya didasarkan pada peran kelompok PAD yang selalu berupaya
kepentingan pribadi dengan mengabaikan membangun sentimen anti-Kamboja
kepentingan nasional antar kedua negara. kepada masyarakat di Thailand dalam
Kasit juga memutuskan akan meninjau perjuangan untuk melawan Thaksin
kembali seluruh kerjasama bilateral dengan Sinawatra dan sekutunya
Kamboja termasuk kerangka kerjasama (Chachavalpongpun, 2013, hal.71-73).
dalam eksplorasi minyak dan gas di Teluk
Thailand yang merupakan isu penting bagi 5. KESIMPULAN
kedua negara bertetangga ini (International
Crisis Group, 2011, hal.12-13). Gerakan People’s Alliance for
Democracy (PAD) dengan berbagai upaya
Pemerintah Kamboja merespon propagandanya telah membuat kebijakan
dengan juga memanggil pulang Duta luar negeri Thailand terhadap Kamboja
Besarnya di Bangkok dan menyatakan menjadi lebih represif sehingga
bahwa pemerintah Thailand terlalu berimplikasi buruk terhadap hubungan
berlebihan. Dalam situasi yang memanas, bilateral antara kedua negara pada periode
militer Thailand telah siap siaga dengan 2008-2011. Hal itu tidak terlepas dari
membangun 340 lubang pertahanan atau permasalahan politik yang terjadi di internal
bunker di Provinsi Si Sa Ket yang dekat Thailand yang pada awalnya disebabkan
dengan wilayah sengketa. Pada periode oleh berbagai aksi demonstrasi yang
2010 tercatat setidaknya tiga kali terjadi dilakukan kelompok PAD pimpinan Sondhi
bentrokan militer antar kedua negara yakni Limthongkul pada periode 2005-2008. PAD
pada tanggal 24 dan 29 Januari serta 6 merupakan gabungan dari kelompok
Juni tetapi tidak sampai menimbulkan masyarakat kelas menengah yang merasa
korban luka maupun meninggal dunia. tidak puas dengan rezim pemerintahan
Selanjutnya aksi yang juga pernah Perdana Menteri Thaksin Sinawatra dan
dilakukan oleh sejumlah anggota PAD pada sekutunya di Thailand.
akhir Desember 2010 yang sengaja
menerobos wilayah Kamboja secara ilegal Dari keseluruhan bentrok antar
dan kemudian ditangkap serta diadili di militer yang terjadi selama kurun 2008-
Kamboja terbukti efektif kembali memicu 2011, setidaknya 9 orang tentara Thailand
terjadinya bentrokan bersenjata pada dan 12 orang tentara Kamboja meninggal
tanggal 4 sampai 7 Februari 2011. dunia. Adanya transisi pemerintahan yang
Bentrokan ini menyebabkan setidaknya dipimpin oleh Abhisit Vejjajiva kemudian
seorang penduduk, dua orang tentara merubah pendekatan hubungan bilateral
Thailand, dan tiga orang tentara Kamboja Thailand terhadap Kamboja menjadi
meninggal dunia serta komplek Kuil Preah berpusat pada isu keamanan. Hal itu tidak
Vihear mengalami kerusakan serius. terlepas dari berbagai upaya provokasi
Kemudian, pada 22 April 2011 konflik yang dilakukan PAD dalam usahanya
kembali pecah ketika kedua negara melawan Thaksin Sinawatra dan sekutunya
berupaya untuk menguasai dua kuil yang yang kemudian membuat kebijakan luar
dari pihak Thailand dikenal dengan nama negeri Thailand ke Kamboja menjadi lebih
Ta Kwai dan Ta Muen Tom serta bagi represif sehingga hubungan bilateral kedua
Kamboja sendiri dikenal dengan Ta Brabei negara mencapai fase terburuk dari sejak
dan Ta Moan. Kedua kuil tersebut berakhirnya era perang dingin.
diperkirakan berumur sekitar 800 tahun dan
merupakan kuil tersembunyi yang letaknya 6. DAFTAR PUSTAKA
di wilayah hutan pedalaman yang berjarak Alexander, N. (2012). Peran kelompok kaos
sekitar 150 kilometer sebelah barat Kuil merah dalam menjatuhkan rezim
Preah Vihear. Kedua negara saling Abhisit Vejjajiva di Thailand (2008-
mengklaim kepemilikan kuil itu yang 2011). (Skripsi, Universitas
menyebabkan empat orang tentara Indonesia). Dikutip pada 6 Januari
Thailand dan tiga orang tentara Kamboja 2015. Dikutip dari

11
http://lontar.ui.ac.id/file?file=digital/2 Grabowsky, V. (n.d.) Heritage and
0320251-S- nationalism in the Preah Vihear
Novandri%20Alexander.pdf dispute. Dikutip pada 4 September
Amaral, H. O. F. (2011) Rencana 2015. Dikutip dari
Bergabungnya Timor Leste http://s3.amazonaws.com/academi
Menjadi Anggota Asean Dan a.edu.documents/37665216/SEATI
Implikasinya Terhadap Hubungan DE_Online_paper_3._Heritage_and
Bilateral Antara Australia – Timor _Nationalism_in_the_Preah_Vihear
Leste. (Skripsi, Universitas _Dispute_Vollker_Grabowsky.pdf?
Komputer Indonesia). Dikutip pada AWSAccessKeyId=AKIAJ56TQJRT
6 September 2015. Dikutip dari WSMTNPEA&Expires=1441246754
http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/5 &Signature=ab0mZ0UyglnzEHMOl
44/jbptunikompp-gdl-helderoliv- s2PQr8T%2Fog%3D
27161-6-unikom_h-i.pdf
Andrianthy, N. (2009) Gerakan sosial: Haunss, S. (2007) Challenging legitimacy:
Aktivisme gemkara-BP3KB dan Repertoire of contention, political
pengaruhnya dalam mewujudkan claims-making, and collective
Kabupaten Batubara. (Skripsi, action frames. Dikutip pada 12 Juni
Universitas Sumatra Utara). Dikutip 2015. Dikutip dari
pada 11 Februari 2015. Dikutip dari http://shaunss.files.wordpress.com/
http://repository.usu.ac.id/bitstream/ 2012/11/haunss-2007-challenging-
123456789/14850/1/09E01247.pdf legitimacy.pdf
Asian Correspondent (2014). 2006-2014: International Crisis Group. (2011). Waging
Thailand political crisis timeline. peace: ASEAN and Thai-
Dikutip pada 13 Januari 2015. Cambodian border conflict. Dikutip
Dikutip dari pada 13 September 2015. Dikutip
http://asiancorrespondent.com/118 dari
321/2006-2014-thailand-political- www.crisisgroup.org/~/media/Files/
crisis-timeline/ asia/south-east-
Chachavalpongpun, P. (2011) The asia/thailand/215%20Waging%20P
necessity of enemies in Thailand eace%20--
troubled politics (The Making of %20ASEAN%20and%20the%20Th
Political Otherness). Asian Survey, ai-
vol.51, No.6, pp.1019-1041 Cambodian%20Border%20Conflict.
Chachavalpongpun, P. (2013) Thai- pdf
Cambodian conflict: The failure of Issundari, S. (2008). Latar belakang kudeta
ASEAN’s dispute settlement militer Thailand pada masa
mechanisms. Asian Journal of pemerintahan PM Thaksin
Peacebuilding, Vol.1, No.1, pp. 65- Sinawatra. (Paradigma, Volume 12,
86. Dikutip pada 6 September Nomor 4, hal, 203-211, UPN
2015. Dikutip dari http://s- Veteran Jogyakarta). Dikutip pada
space.snu.ac.kr/bitstream/10371/83 24 Desember 2014. Dikutip dari
422/1/04_Pavin%20Chachavalpon http://isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/
gpun_4th.pdf 12408203211.pdf
Deth, S. U. (n.d.) Voice from Cambodia. Jones, W. S. (1993). Logika hubungan
Discourse on the Preah Vihear internasional (Kekuasaan,
conflict. Dikutip pada 4 September ekonomi-politik internasional, dan
2015. Dikutip dari tatanan dunia). Jakarta: PT.
http://s3.amazonaws.com/academi Gramedia Pustaka Utama
a.edu.documents/37665216/SEATI Kamarudin, S. A. (2012). Pemberontakan
DE_Online_paper_3._Heritage_and petani UNRA 1943 (Studi kasus
_Nationalism_in_the_Preah_Vihear mengenai gerakan sosial di
_Dispute_Vollker_Grabowsky.pdf? Sulawesi Selatan pada masa
AWSAccessKeyId=AKIAJ56TQJRT pendudukan Jepang). (Makara,
WSMTNPEA&Expires=1441246754 Sosial Humaniora, Vol. 16, No. 1,
&Signature=ab0mZ0UyglnzEHMOl 19-35). Dikutip pada 11 Februari
s2PQr8T%2Fog%3D 2015. Dikutip dari

12
http://journal.ui.ac.id/index.php/hum http://www.ou.edu/uschina/texts/Put
anities/article/viewFile/1222/1127 nam88Diplomacy.pdf
Locher. (n.d.). Social movement. Dikutip
pada 4 Maret 2015. Dikutip dari Pye, O. dan Schaffar, W. (2008). The 2006
http://sociology.morrisville.edu/read anti-Thaksin movement in Thailand:
ings/SOCI360/Locher%20- An analysis. Journal of
%20Chp%2013%20- Comtemporary Asia, vol. 38, no. 1,
%20Social%20Movements.pdf Februari 2008, pp. 38-61
Madjid, A. (2013). Hubungan bilateral AS-
Iran pada masa pemerintahan Rossman, G. B. & Rallis, S. F. (2003).
Barrack Obama. eJournal Ilmu Learning in the field: An
Hubungan Internasional, vol.1 (3): introduction to qualitative research
nd
953-966. Dikutip pada 4 September 2 Edition. California : SAGE
2015. Dikutip dari
www.ejournal.hi.fisip-unmul.ac.id Sugiyono (2013). Metode penelitian
kuantitatif kualitatif dan R&D.
Maghribi, C. (2006). Peran kelas menengah Bandung: Alfabeta
Thailand. Dikutip pada 13 Januari Ungpakorn, G. J. (2007). A coup for the
2015. Dikutip dari rich. Bangkok: Workers Democracy
www.suaramerdeka.com/harian/06 Publishing
09/26/opi03.htm
Noor, J. (2011). Metodologi penelitian Ungpakorn, G. J. (2010) Thailand’s crisis
(Skripsi, tesis, disertasi, dan karya and the fight for democracy.
ilmiah). Jakarta: Kencana Bangkok: Worker Democracy Press
Portal HI. (2014). Kerangka hubungan
bilateral. Dikutip pada 4 September Zahroh, F. (n.d.) Profil: Thaksin Sinawatra.
2015. Dikutip dari Dikutip pada 11 Februari 2015.
http://www.portal-hi.net/kerangka- Dikutip dari
hubungan-bilateral/ http://profil.merdeka.com/mancane
gara/t/thaksin-shinawatra/
Putnam, R. D. (1988) Diplomacy and Zebioli, R.C (editor) (2009) Thailand:
domestic politics: The logic of two- Economic, Political, and Social
level games. Dikutip pada 6 Issues. New York : Nova Science
November 2015. Dikutip dari Publisher

13
14

You might also like