You are on page 1of 5

-----------------------------------------------------------------------------------------THE SUN Vol.

2(4) Desember 2015

DAYA HAMBAT LENDIR ALOE VERA LINN TERHADAP PERTUMBUHAN MALASSEZIA


FURFUR SECARA IN-VITRO

1 2 3
Diah Ariana , Baterun Kunsah , Yoni Abdurrahman Agung Prodi D3 Analis Kesehatan Fakultas
1,2,3
Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surabaya email: kunsah11980@gmail.com

ABSTRACT
Malassezia furfur is part of the normal flora that is found on the skin area is rich in the
production of sebum. The resistance to drugs due to inadequate use of drugs that needs to be
sought other alternatives, namely aloe (Aloe vera Linn), in which there are active substances
in the form of aloin, barbaloin, klotin, antibiotics acemannan, saponin which acts to kill
fungus. The formulation of problem in this research is if there is inhibitory power of aloe vera
(Aloe vera Linn) mucus on fungus growth on malassezia furfur in - vitro, whereas the purpose
of this study was to investigate the inhibitory power of aloe vera (Aloe vera Linn) mucus on
fungus growth on malassezia furfur in – vitro. The type of research was experimental. The
population was a pure culture of the fungus Malassezia furfur which grew on media
Saboroud Dextrose Agar (SDA) with olive plus free oil. The variabel was the inhibition of
mucus aloe vera and the dependent variable was the growth of the fungus Malassezia furfur.
The method used diffusion pitting.From the research, the diameter inhibition zone at a
concentration showed 100% aloe mucilage that was equal to 5 cm, at a concentration of 90%
was 0.6 cm and at a concentration of 10% -80% aloe mucilage there was no inhibition zone.
Positive control inhibition zone diameter was 2.3 cm. The data analysis test was the Kruskal
Wallis test obtained significant value 0.000 <0.05.It could be concluded that there was
inhibition of mucus aloe (Aloe vera Linn) on the growth of the fungus Malassezia furfur at a
concentration of 100% to 90%, the optimum concentration of aloe mucilage is 100%.
Keywords: Malassezia Furfur, Aloe Vera (Aloe vera Linn)

PENDAHULUAN
Infeksi jamur superfisialis (mikosis superfisial pada tahun 1998 tercatat
superfisialis) pada kulit termasuk penyakit melalui Rumah Sakit Pendidikan
yang paling sering di jumpai di dunia
Kedokteran di Indonesia sangat bervariasi
(Adiguna, 2001). Tingginya angka
kejadian penyakit infeksi oleh karena dimulai dari persentase terendah sebesar
jamur merupakan masalah yang masih 4,8 persen (Surabaya) hingga persentase
terjadi di Indonesia. Iklim negara ini yang tertinggi sebesar 82,6 persen (Surakarta)
tropis, suhu panas, kelembaban tinggi, dari seluruh kasus infeksi jamur superfisial
serta kurangnya kepedulian dan (Adiguna, 2001).
pengetahuan individu untuk menjaga Pada penyakit kulit karena infeksi
kebersihan diri masing-masing merupakan
jamur superfisial, seseorang terkena
beberapa faktor penyebab terjadinya
penyakit infeksi karena jamur (Harahap, penyakit tersebut karena kontak langsung
dengan jamur, atau benda-benda yang
2000). Angka insidensi infeksi jamur
sudah terkontaminasi oleh jamur, ataupun
44
-----------------------------------------------------------------------------------------THE SUN Vol. 2(4) Desember 2015

kontak langsung dengan penderita berdasarkan pengalaman (Trisnadewi,


(Nasution, 2005). Pitiriasis versicolor 2014). Berbagai macam jenis tanaman obat
adalah suatu penyakit jamur kulit yang yang biasa digunakan sebagai obat
kronik dan asimptomatik serta ditandai antijamur adalah lendir kulit jeruk purut
dengan bercak putih sampai coklat yang (Citrus hystrix) (Suryaningrum, 2011),
bersisik. Kelainan ini umumnya daun biduri (Calontropis gigantea)
menyerang badan dan kadang-kadang (Dalimartha, 2008), lengkuas (Alpinia
terlihat di ketiak, sela paha, tungkai atas, galanga) dan lidah buaya (Aloe vera Linn)
leher, muka dan kulit kepala. Pitiriasis (Agoes, 2010).
versicolor disebabkan oleh Malassezia Lidah buaya sebagai salah satu
furfur (Siregar, 2004). tumbuhan herbal merupakan tumbuhan
Malassezia furfur merupakan bagian berbatang pendek yang tidak terlihat
dari flora normal, dalam bentuk yeast dan karena tertutup oleh daun yang rapat dan
ditemukan terutama pada daerah kulit yang sebagian tertanam ditanah. Daunnya
kaya dalam produksi sebum. Faktor berbentuk pita dengan helaian yang
predisposisi termasuk lingkungan yang memanjang, berdaging tebal, tidak
panas dan lembab, keringat yang bertulang, berwarna hijau keabu – abuan,
berlebihan, pakaian yang tertutup rapat, banyak mengandung air dan banyak
tingkat kortisol plasma yang tinggi, mengandung getah atau lendir (gel)
imunosupresi, kelebihan gizi, dan faktor sebagai bahan baku obat (Agoes, 2010).
genetik (Behrman, 2000). Selain itu lidah buaya (Aloe vera Linn)
Obat antifungi mempunyai mudah diperoleh dengan harga yang
kemampuan untuk menghambat murah. Berdasarkan hasil penelitian Agoes
pertumbuhan jamur dengan diikuti (2010), menyebutkan bahwa lidah buaya
kecepatan pengelupasan kulit (Isselbacher kaya akan kandungan zat – zat seperti
et al., 1999 dalam Suryaningrum, 2011). enzim, asam amino, mineral, vitamin,
Resistensi fungi terhadap obat diakibatkan polisakarida, dan komponen lain yang
pemakaian obat yang adekuat seperti sangat bermanfaat bagi kesehatan antara
pengobatan dosis tinggi waktu singkat dan lain aloin, barbaloin, isobarbaloin,
dosis rendah jangka lama. Selain itu aloeemodin, aloenin, dan aloesin. Menurut
pemakaian obat antifungi memiliki banyak Wahyono E. dan Kusnandar, (2002) dalam
kendala, diantaranya biaya obat yang Agoes, 2010, khasiat lidah buaya antara
mahal dan tidak semua daerah tersedia. lain antiinflamasi, antiijamur, antibakteri
Beralihnya pemilihan obat dan membantu proses regenerasi sel.
alternatif antifungi dengan herbal
dikarenakan beberapa alasan, pertama METODE
obat-obatan alamiah ini lebih aman dan Jenis penelitian yang digunakan
diyakini kurang memberi efek samping adalah “Eksperimental” . Populasi dalam
jika dibanding obat-obat farmasetik, penelitian ini adalah biakan murni jamur
kalaupun ada efek samping munculnya Malassezia furfur yang tumbuh pada
lambat (Herman, 2001). Pemanfaatan media Saboroud Dextrose Agar (SDA)
bahan tumbuh-tumbuhan untuk tujuan dengan ditambah olive oil. Variabel
pengobatan penyakit kulit akibat jamur penelitian ini terdiri dari variabel bebas
sudah dilakukan sejak dulu secara adalah daya hambat lendir lidah buaya
tradisional, umumnya pemakaian Daya hambat lendir lidah buaya (Aloe vera
45
-----------------------------------------------------------------------------------------THE SUN Vol. 2(4) Desember 2015

Linn) yang dinyatakan dalam konsentrasi ketokonazol 2% dapat menghambat jamur


per volume aquadest (%), konsentrasi Malassezia furfur dengan diameter zona
lendir terdiri dari 100%, 90 %, 80%, 70%, hambat 2,3 cm.
60%, 50%, 40%, 30%, 20% dan 10%,
variabel konsentrasi dalam skala interval.
Variabel terikat adalah pertumbuhan jamur
Malassezia furfur, dan variabel kontrol
adalah sterilisasi, inkubasi, cara inokulasi,
volume lendir lidah buaya dan volume
olive oil.

HASIL Gambar 1. Biakan Malassezia furfur


Tabel 1. Daya hambat lendir lidah buaya Tanpa pemberian perlakuan
(Aloe vera Linn) terhadap pertumbuhan
jamur Malassezia furfur secara in-vitro
Konsentra Diameter Zona Hambat (cm)
si Replika Replika Replika n Mean
(%) si I si II si III
10-80 0 0 0 0 0
90 0.5 1 0.5 2 0,66
1
100 5 6 4 5 Gambar 2 Biakan Malassezia furfur
5
Kontrol
2 3 2 7 2.33
Positif Berdasarkan gambar 3 diameter
zona hambat terbesar terdapat pada
Berdasarkan tabel 1 diameter zona
konsentrasi 100 % lendir lidah buaya (Aloe
hambat terbesar terdapat pada konsentrasi
vera Linn) yaitu sebesar 5 cm, diameter
100 % lendir lidah buaya (Aloe vera Linn)
zona hambat pada konsentrasi 90 % adalah
yaitu sebesar 5 cm, diameter zona hambat
0,6 cm dan pada konsentrasi 10 % - 80 %
pada konsentrasi 90 % adalah 0,6 cm dan
lendir lidah buaya (Aloe vera Linn) tidak
pada konsentrasi 10 % - 80 % lendir lidah
terdapat zona hambat. Penambahan kontrol
buaya (Aloe vera Linn) tidak terdapat zona
positif ketokonazol 2% dapat menghambat
hambat. Penambahan kontrol positif
jamur Malassezia furfur dengan diameter
ketokonazol 2% dapat menghambat jamur
zona hambat 2,3 cm.
Malassezia furfur dengan diameter zona
hambat 2,3 cm.
PEMBAHASAN
Dengan Pemberian pemberian
Berdasarkan hasil penelitian Agoes
lendir lidah buaya konsentrasi 100%
(2010), menyebutkan bahwa lidah buaya
Berdasarkan gambar 3 diameter zona
kaya akan kandungan zat – zat seperti
hambat terbesar terdapat pada konsentrasi
enzim, asam amino, mineral, vitamin,
100 % lendir lidah buaya (Aloe vera Linn)
polisakarida, dan komponen lain yang
yaitu sebesar 5 cm, diameter zona hambat
sangat bermanfaat bagi kesehatan antara
pada konsentrasi 90 % adalah 0,6 cm dan
lain aloin, barbaloin, isobarbaloin,
pada konsentrasi 10 % - 80 % lendir lidah
aloeemodin, aloenin, dan aloesin. Menurut
buaya (Aloe vera Linn) tidak terdapat zona
Wahyono E. dan Kusnandar, (2002) dalam
hambat. Penambahan kontrol positif
46
-----------------------------------------------------------------------------------------THE SUN Vol. 2(4) Desember 2015

Gambar 3: Diagram Garis Diameter Zona Hambat Pertumbuhan Jamur Malassezia furfur

Agoes, 2010, khasiat lidah buaya antara tetapi pada konsentrasi 10% - 80% tidak
lain antiinflamasi, antiijamur, antibakteri dapat menghambat pertumbuhan jamur
dan membantu proses regenerasi sel. Malassezia furfur. Hal ini disebabkan
Lendir lidah buaya mempunyai komponen adanya asupan nutrisi dan konsentrasi
utama sebagai zat antijamur yaitu saponin lendir lidah buaya, semakin tinggi asupan
dan antibiotik ancemannan. Saponin nutrisi yang didapat semakin tinggi pula
mempunyai kemampuan membersihkan konsentrasi zat aktif untuk menghambat
dan bersifat antiseptik. Antibiotik pertumbuhannya. Konsen-trasi optimum
ancemannan dan saponin sangat efektif dari lendir lidah buaya untuk menghambat
sebagai agen antimikroba terhadap bakteri, pertumbuhan jamur Malassezia furfur
virus, jamur. Saponin dan antibiotic adalah 100% dengan zona hambat 5 cm.
ancemannan juga sudah terbukti secara Dengan kata lain, ada daya hambat lendir
signifikan mempengaruhi pertumbuhan lidah buaya (Aloe vera Linn) terhadap
jamur sehingga dapat menghambat pertumbuhan jamur Malassezia furfur
pertumbuhan jamur Malassezia furfur. secara in-vitro.
Saponin dapat merangsang selaput mukosa
sehingga memicu terjadinya denaturasi KESIMPULAN
dinding sel mikroorganisme. Saponin tidak Dari hasil penelitian daya hambat lendir
o
dapat dipanaskan pada suhu diatas 40 C lidah buaya (Aloe vera Linn) Malassezia
dikarenakan dapat merusak sifat kimiawi furfur secara in-vitro dapat diambil
dari saponin. Berdasarkan hasil penlitian kesimpulan bahwa ada daya hambat lendir
menunjukkan bahwa pada konsentrasi lidah buaya (Aloe vera Linn) terhadap
100% dan 90% dapat menghambat pertumbuhan jamur Malassezia furfur pada
pertumbuhan jamur Malassezia furfur, konsentrasi 100%˗˗90%. Konsentrasi
optimum dari lendir lidah buaya (Aloe
47
-----------------------------------------------------------------------------------------THE SUN Vol. 2(4) Desember 2015

vera Linn) adalah 100% dengan zona


hambat 5 cm.

DAFTAR PUSTAKA
Adiguna, 2001. Epidemiologi
Dermatomikosis di Indonesia.
Jakarta : Balai Penerbit FKUI.
Agoes, Azwar, 2010. Tanaman Obat
Indonesia. Jakarta : Salemba Medika
Behrman, Richard E. 2000; Robert M
Kliegman; Ann M Arvin; editor edisi
bahasa Indonesia, A.
Harahap, Marwali.2000. Ilmu Penyakit
Kulit.Jakarta: Hipokrates
Herman, W., 2001. Tanaman Obat
IndonesiaUntuk Pengobat Herbal.
Jakarta : Karyasari Herba Media
Siregar, R.S. 2004. Penyakit Jamur Kulit
Ed.2. Jakarta:EGC
Suryaningrum, Esti rahmawati, 2011. Efek
antifungi perasan kulit jeruk (Citrus
hystrix) terhadap pertumbuhan
Trichophyton mentagrophytes secara
in vitro. Fakultas kedokteran
universitas sebelas maret surakarta.
Trisnadewi, Anggi, 2014, Pengaruh
Pemberian Filtrat Tanaman Kucing-
Kucingan (Acalypha Indica Linn)
Terhadap Pertumbuhan Jamur
Trichophyton Mentagrophytes,
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Surabaya.

48

You might also like