You are on page 1of 8

EFEKTIVITAS ANTI NYAMUK EKSTRAK LIDAH BUAYA (Aloe vera) SEBAGAI

LILIN AROMATERAPI UNTUK MENGATASI MASALAH KESEHATAN PASCA


BANJIR KALIMANTAN SELATAN

Nur Annisa Julianti1, Hadijah1*, Nazwa Salsabila Hadni1, Siti Atthahirah Al


Hasani1, Ummu Nur Ainun Sajida1, Ida Yuliana2

1
Program Studi Sarjana Kedokteran, Universitas Lambung Mangkurat, Indonesia
2
Departemen Biomedik, Program Studi Sarjana Kedokteran, Universitas Lambung
Mangkurat, Indonesia

*)
Email Korespondensi: hadijahykh@gmail.com

Abstract: The Effectiveness of Anti-Mosquito Aloe vera Extract as


Aromatherapy Candles to Overcome Health Problems Post Flood In South
Kalimantan. Post-flood health problems are mostly caused by the proliferation of
disease vectors, especially mosquitoes. Stagnant water causes mosquitoes to breed
which can cause various diseases such as malaria, typhoid, and cholera. It has been
shown that Aloe vera extract can be larvicidal because it has secondary properties of
metabolite compounds that are toxic to mosquito larvae, consisting of alkaloids,
saponins, tannins, flavonoids, and glycosides. This study aims to see the
effectiveness of aromatherapy candles with Aloe vera extract which has repellent
properties against mosquitoes. The treatment group was carried out at three different
concentrations, namely at a dose of 200 mg, 300 mg, 400 mg, and added a group
without treatment, with the parameters of the condition of dead, weak, and alive
mosquitoes. Data analysis used Anova One Way test with 95% confidence level and
Post Hoc Bonferroni test. The results of testing the effectiveness of aromatherapy
candles indicate the potential of Aloe vera extract aromatherapy candles with anti-
mosquito properties. In this observation, the three groups with Aloe vera extract dose
showed their ability as a mosquito repellent, and also repellent activity depending on
the concentration of Aloe vera extract in aromatherapy candles. The higher the
concentration of Aloe vera extract, the better. The 400mg dose treatment had a
higher number of dead mosquitoes than the other concentration groups (61.54%).
The formulation of Aloe vera as a mosquito repellent in the form of aromatherapy
candles has potential in its ability to prevent mosquito bites and is repellent to
mosquitoes.

Keywords: Aloe Vera, Anti Mosquitos, Candle Aromatherapy, Flood, South Borneo

Abstrak: Efektivitas Anti Nyamuk Ekstrak Lidah Buaya (Aloe vera) Sebagai
Lilin Aromaterapi Untuk Mengatasi Masalah Kesehatan Pasca Banjir
Kalimantan Selatan. Masalah Kesehatan pasca banjir kebanyakan diakibatkan oleh
perkembangbiakan vektor penyakit khususnya nyamuk. Genangan air
mengakibatkan berkembang biaknya nyamuk yang dapat menyebabkan berbagai
penyakit seperti malaria, tipus, dan kolera. Telah ditunjukkan bahwa ekstrak lidah
buaya dapat bersifat larvasida karena memiliki sifat sekunder senyawa metabolit
yang merupakan zat toksik bagi larva nyamuk, terdiri dari alkaloid, saponin, tanin,
flavonoid dan glikosida. Penelitian ini bertujuan untuk melihat efektivitas dari lilin
aromaterapi dengan ekstrak lidah buaya yang mempunyai sifat repellent terhadap
nyamuk. Kelompok perlakuan dilakukan pada tiga konsentrasi yang berbeda yaitu
dengan dosis 200mg, 300mg, 400mg, dan ditambah kelompok tanpa perlakuan,
dengan parameter keadaan nyamuk mati, lemah, dan hidup. Analisis data
menggunakan uji Anova One Way dengan tingkat kepercayaan 95% dan uji Post Hoc
Bonferroni. Hasil pengujian efektivitas lilin aromaterapi mengindikasikan adanya

Jurnal Ilmu Kedokteran Dan Kesehatan, Volume 8, Nomor 4, Desember 2021 424
potensi dari lilin aromaterapi ekstrak lidah buaya dengan sifat anti nyamuknya.
Dalam pengamatan ini, ketiga kelompok dengan dosis ekstrak lidah buaya
menunjukkan kemampuannya sebagai anti nyamuk, dan juga aktivitas repellent
tergantung pada konsentrasi ekstrak lidah buaya didalam lilin aromaterapi. Semakin
tinggi konsentrasi dari ekstrak lidah buaya semakin baik. Perlakuan dosis 400mg
memiliki nilai jumlah nyamuk mati lebih tinggi dibandingkan kelompok konsentrasi
lainnya (61,54%). Formulasi lidah buaya sebagai anti nyamuk dalam bentuk lilin
aromaterapi memiliki potensi dalam kemampuannya mencegah gigitan nyamuk dan
bersifat repellent terhadap nyamuk.

Kata Kunci: Aloe Vera, Anti Nyamuk, Lilin Aromaterapi, Banjir, Kalimantan Selatan

PENDAHULUAN berpengaruh pada perkembangbiakan


Bencana banjir merupakan bakteri serta vektor penyakit lainnya
bencana yang frekuensi kejadiannya sehingga akan memperburuk kondisi
menempati urutan tertinggi dari seluruh kesehatan masyarakat (Faiqoh, et al.,
bencana di dunia (Darwati, et al., 2021). 2017). Salah satu vektor penyakit yang
Global Natural Disaster Assessment sering dijumpai adalah nyamuk seperti
Report (2019) mencatat sebesar 49,31% malaria, demam berdarah, dan demam
terjadinya bencana di dunia didominasi penyakit kuning. Penyakit-penyakit ini
oleh bencana banjir (United Nations menyebar dengan cepat dari satu orang
Office for Disaster Risk Reduction, 2019). ke lain orang. Nyamuk berkembang biak
Indonesia adalah negara dengan kondisi di dalam air yang tidak mengalir atau air
multi-bencana salah satunya bencana genangan. Penyakit-penyakit yang
banjir. Data yang dicatat Badan Nasional dibawa oleh nyamuk menyebar jauh
Penanggulangan Bencana (BNPB) dari 1 lebih cepat pada saat-saat darurat
Januari - 15 Februari 2021 telah terjadi seperti pada saat perang, saat
442 bencana alam di Indonesia. Bencana perpindahan manusia dalam jumlah
banjir menempati urutan pertama dari 8 besar, dan saat bencana alam misalnya
bencana besar yang sering terjadi di banjir dan lainnya. (Conant, et al.,
Indonesia, dengan frekuensi mencapai 2008).
250 kali (Badan Nasional Lidah buaya adalah salah satu dari
Penanggulangan Bencana, 2021). sedikit tanaman obat. Tanaman ini
Kalimantan Selatan telah mengalami 73 memiliki daun kaku berbentuk tombak
kali banjir sepanjang tahun 2018 - 2020. berwarna hijau keabu-abuan yang
Berdasarkan data BNPB, setidaknya ada mengandung gel bening di bagian tengah
11 kabupaten/kota yang dilanda banjir pulpa berlendir (Subramaniam, et al.,
pada awal tahun ini. Terhitung 28 Januari 2012). Pada jurnal “The Effectivity Test
- 3 Februari 2021, banjir tersebut of Aloe vera Leaf Extract to Larvae Aedes
mengakibatkan 24 orang meninggal, Sp”, disebutkan bahwa ekstrak lidah
lebih dari 100 ribu jiwa mengungsi, lebih buaya (Aloe vera) dapat bersifat
dari 600 ribu jiwa terdampak (Bidang larvasida karena memiliki sifat sekunder
Pengelolaan Data dan Sistem Informasi senyawa metabolit yang merupakan zat
BNPB Graha, 2021). toksik bagi larva nyamuk. Ekstrak
Secara langsung, bencana banjir metabolit sekunder Aloe vera terdiri dari
memunculkan dampak langsung alkaloid, saponin, tanin, flavonoid dan
terhadap keselamatan dan kesehatan glikosida. Saponin merupakan racun
jiwa. Sedangkan dampak tidak langsung pada perut hewan berdarah, termasuk
berkaitan dengan munculnya berbagai nyamuk. Saponin dapat menurunkan
penyakit dan menimbulkan wabah. membran permeabilitas permukaan
Kerusakan sistem sanitasi dan air bersih saluran pencernaan larva dan
yang disebabkan banjir, mampu menyebabkan dinding pencernaan larva
menimbulkan penyakit yang ditularkan menjadi korosif. Saponin dapat
melalui media air dan melalui vektor. menghambat aksi enzim yang
Meningkatnya keparahan banjir akan mengakibatkan penurunan aktivitas

Jurnal Ilmu Kedokteran Dan Kesehatan, Volume 8, Nomor 4, Desember 2021 425
pencernaan dan penggunaan protein dan kemudian dilakukan evaporasi
untuk serangga (Lubis, et al., 2018). Hal hingga mendapatkan ekstrak Aloe vera.
ini dibuktikan dalam penelitian “Uji Sebanyak 40gram parafin padat
Potensi Ekstrak Etanol Kulit Daun Lidah dicairkan dan kemudian dicampurkan
Buaya (Aloe vera) sebagai Penolak dengan masing-masing kelompok
(Repellent) Nyamuk”, didapatkan ekstrak lidah buaya (Aloe vera) yang
kesimpulan bahwa ekstrak etanol kulit dibagi menjadi 200 mg, 300 mg, dan 400
daun lidah buaya (Aloe vera) mempunyai mg. Campuran parafin dan ekstrak lidah
efek repellent terhadap nyamuk buaya (Aloe vera) inilah sebagai lilin
(Arfiantama, 2018). aromaterapi yang digunakan untuk
Berdasarkan data tersebut maka penelitian.
peneliti melakukan penelitian tentang Lilin aromaterapi dengan
efektivitas lidah buaya sebagai anti konsentrasi ekstrak lidah buaya (Aloe
nyamuk dalam bentuk lilin aromaterapi vera) tertentu dimasukkan ke dalam
dalam mengatasi masalah kesehatan ruang uji, diletakkan di tengah ruang uji
pasca banjir di Kalimantan Selatan selama 5 menit sebelum pengujian untuk
dengan tujuan untuk menganalisa mendapatkan konsentrasi maksimal di
kemampuan anti nyamuk dari ekstrak dalam ruang uji. Dua puluh ekor nyamuk
Aloe vera dalam mencegah gigitan yang dipilih secara acak kemudian
nyamuk jika diformulasikan sebagai lilin dimasukkan ke dalam ruang uji.
aromaterapi juga mengetahui Kelompok penelitian terdiri dari 5
efektivitasnya. Pembuatan lilin kelompok, kelompok 1 (sebagai kontrol
aromaterapi ini menggunakan teknologi positif), kelompok 2 (dosis ekstrak Aloe
yang sederhana dan bernilai tepat guna vera sebanyak 200 mg), kelompok 3
dari Aloe vera sebagai bahan alami anti (dosis ekstrak Aloe vera sebanyak 300
nyamuk. Penggunaan lilin aromaterapi mg), kelompok 4 (dosis ekstrak Aloe
juga lebih multifungsi dibandingkan vera sebanyak 400 mg), kelompok 5
sediaan anti nyamuk lain seperti lotion, (sebagai kontrol negatif). Selanjutnya,
spray, elektrik, semprot/cair, maupun dilakukan pengamatan terhadap kelima
obat nyamuk bakar dikarenakan selain kelompok tersebut secara bergantian
memiliki efek penenang, juga mampu selama 65 menit, 5 menit pertama
sebagai obat anti nyamuk yang efektif, dianggap sebagai proses lilin untuk
nyaman dan pastinya terjangkau serta mengeluarkan bau dari ekstrak lidah
dapat menjadi pewangi ruangan. buaya (Aloe vera) dan 60 menit
berikutnya dilakukan pengamatan
METODE terhadap nyamuk. Pada kelompok 5
Metode penelitian yang digunakan tanpa pemberian lilin, cukup dilakukan
adalah True Experimental Design dengan penutupan dengan kasa dan
Post Test Only Control Group Design. pengamatan terhadap nyamuk selama
Peneliti mengukur keefektivitasan lilin 60 menit. Lalu, dilakukan penghitungan
aromaterapi dengan ekstrak Aloe vera dan pencatatan mengenai jumlah
terhadap nyamuk menggunakan 13 ekor nyamuk yang mati serta lamanya waktu
nyamuk untuk masing-masing ruangan yang diperlukan. Kematian nyamuk
yang diadaptasikan dalam suasana dapat diamati secara fisik dengan tanda-
laboratorium selama dua hari. Kelompok tanda antara lain nyamuk tidak bergerak
perlakuan dibagi menjadi 5 kelompok sama sekali walaupun telah mendapat
penelitian pada kotak kaca berukuran 40 rangsangan berupa sentuhan maupun
x 40 x 20 cm yang digunakan sebagai hembusan angin serta tubuh nyamuk
ruang uji. Pembuatan lilin aromaterapi telah menunjukkan kekakuan.
ekstrak Aloe vera dilakukan dengan Analisis yang dilakukan adalah
menggunakan bahan kulit lidah buaya analisis uji parametrik dengan uji Anova
(Aloe vera) yang telah dibersihkan dan One Way untuk mengetahui efektifitas
kemudian dikeringkan. Kulit lidah buaya pemberian ekstrak Aloe vera. Pada
(Aloe vera) kering kemudian dijadikan penelitian ini menggunakan tingkat
serbuk dan dicampurkan pelarut etil kepercayaan 95% dan dan tingkat
asetat (C4H8O2). Melakukan maserasi kemaknaan ρ < 0,05. Kemudian

Jurnal Ilmu Kedokteran Dan Kesehatan, Volume 8, Nomor 4, Desember 2021 426
dilanjutkan dengan uji Post Hoc
Bonferroni untuk mengetahui dosis
ekstrak lidah buaya yang optimal.
HASIL vera) dalam bentuk lilin aromaterapi
Berdasarkan hasil penelitian sebagai anti nyamuk diperoleh hasil
keefektifitasan ekstrak lidah buaya (Aloe sebagai berikut:

Tabel 1. Hasil Pengamatan Uji Efektivitas Anti Nyamuk dengan Lilin


Aromaterapi Aloe Vera

Gambar 1. Grafik Hasil Pengamatan Uji Efektivitas Anti Nyamuk dengan


Lilin Aromaterapi Aloe Vera

Untuk mengetahui ada tidaknya dengan uji Anova One Way. Sebelum
perbedaan rata-rata antara beberapa melakukan uji Anova One Way, data
konsentrasi dan waktu kematian larva telah terdistribusi normal.

Tabel 2. Hasil Uji Analisis Penelitian Efektivitas Anti Nyamuk Lilin


Aromaterapi Ekstrak Aloe Vera

Jurnal Ilmu Kedokteran Dan Kesehatan, Volume 8, Nomor 4, Desember 2021 427
Tabel 3. Hasil Uji Analisis Hasil Penelitian Efektivitas Anti Nyamuk Lilin
Aromaterapi Ekstrak Aloe Vera

Uji efektivitas dari lilin aromaterapi (Aloe vera), yaitu 4 ekor (30,77%)
ekstrak lidah buaya (Aloe vera) nyamuk mati, 4 ekor (30,77%) nyamuk
menghasilkan jumlah yang berbeda pada yang melemah, dan 5 ekor (38,46%)
setiap keadaan nyamuk dari masing- yang masih hidup. Perlakuan dengan
masing perlakuan. Kelompok pertama dosis 400mg ekstrak lidah buaya (Aloe
yaitu sebagai kelompok kontrol positif vera) sebagai dosis tertinggi pada
hanya dengan lilin tanpa penambahan pengujian ini menunjukkan angka
dosis ekstrak lidah buaya (Aloe vera) jumlah kematian nyamuk yang lebih
menghasilkan jumlah keadaan nyamuk tinggi lagi dibanding perlakuan lainnya.
yang lebih banyak hidup dibanding Mencapai dua kali lipat lebih tinggi
perlakuan lainnya, yaitu 1 ekor (7,7%) dibanding perlakuan dengan dosis
nyamuk mati, 4 ekor (30,77%) nyamuk 300mg ekstrak lidah buaya (Aloe vera)
melemah, dan 8 ekor (61,54%) nyamuk dan empat kali lipat dibanding perlakuan
yang masih hidup. Berlanjut pada dengan dosis 200mg ekstrak lidah buaya
perlakuan kedua dengan dosis 200mg (Aloe vera). Mematikan nyamuk hingga
ekstrak lidah buaya (Aloe vera), 8 ekor nyamuk (61,54%) dari 13 ekor
menghasilkan jumlah keadaan nyamuk nyamuk pada uji perlakuan dengan dosis
mati yang lebih banyak dibandingkan 400mg ekstrak lidah buaya (Aloe vera)
kontrol tanpa perlakuan, yaitu 2 ekor ini, melemahkan nyamuk sebanyak 2
(15,38%) nyamuk mati, 4 ekor ekor nyamuk (15,38%) dan tersisa
(30,77%) nyamuk melemah, dan 7 ekor nyamuk dengan keadaan hidup
(53,84%) nyamuk yang masih hidup. sebanyak 3 ekor nyamuk (23,07%).
Perubahan ini terjadi karena adanya Sedangkan untuk perlakuan kelima yaitu
penambahan dosis 200mg ekstrak lidah kelompok kontrol negatif tanpa diberi
buaya (Aloe vera) yang melakukan perlakuan apapun menghasilkan nyamuk
aktivitas repellent-nya terhadap nyamuk seluruhnya (100%) dalam keadaan
dengan bau yang dikeluarkan. Jumlah hidup, yaitu 13 ekor nyamuk.
kematian nyamuk yang lebih tinggi Terlihat bahwa keefektivitasan dari
didapatkan dari perlakuan dengan dosis lilin aromaterapi ekstrak lidah buaya
300mg ekstrak lidah buaya (Aloe vera), (Aloe vera) bergantung pada dosis
pada perlakuan ini menghasilkan jumlah ekstrak lidah buaya (Aloe vera) yang
kematian nyamuk sebesar dua kali lipat terkandung dalam formula lilin
lebih tinggi dibanding perlakuan kedua aromaterapi. Semakin tinggi kandungan
dengan dosis 200mg ekstrak lidah buaya dari ekstrak lidah buaya (Aloe vera)

Jurnal Ilmu Kedokteran Dan Kesehatan, Volume 8, Nomor 4, Desember 2021 428
dalam lilin aromaterapi semakin efektif kuning dengan titik lebur 276- 278°C,
pula sifat antinyamuk dari formula ini yang larut dalam air dan memiliki
(Tabel 1, Gambar 1). Didapatkan aktivitas salah satunya sebagai anti 5
keefektivitasan lilin aromaterapi kulit bakteri. Quercetin mempunyai rumus
lidah buaya (Aloe vera) sebagai anti kimia 3,3„,4‟,5,7-Pentahydroxyflavone
nyamuk dengan dosis optimal 400mg yang dapat melebur pada suhu 316,5°C,
ekstrak kulit lidah buaya (Aloe vera). Hal tidak larut dalam air dan eter tapi larut
ini dibuktikan dengan banyaknya jumlah dalam alkohol dan aseton yang
nyamuk yang mati dan melemah setelah berpotensi sebagai antivirus, antibakteri,
diberikan perlakuan dengan lilin yang dan sebagainya. Saponin merupakan
mengandung 400mg ekstrak kulit lidah steroid atau glikosida triterpenoid yang
buaya (Aloe vera) selama 60 menit. Data memiliki rasa pahit yang menusuk dan
hasil perlakuan tersebut dapat menyebabkan iritasi selaput lendir.
mengindikasikan bahwa ekstrak lidah Tanin merupakan astringen, Polifenol
buaya (Aloe vera) dapat membunuh tanaman pahit yang mengikat atau
nyamuk dengan nilai ρ = 0,025 dan ρ < mengendapkan protein (Arfiantama,
0,05 maka data bermakna (Tabel 2). 2018).
Pada uji Post Hoc Bonferroni didapatkan Kandungan dari senyawa metabolit
nilai ρ = 0,028 yang menunjukan adanya saponin merupakan racun pada perut
potensi ekstrak lidah buaya dengan dosis hewan berdarah, termasuk nyamuk.
optimal 400 mg (Tabel 3). Saponin dapat menurunkan membran
permeabilitas permukaan saluran
PEMBAHASAN pencernaan larva dan menyebabkan
Komponen yang terkandung dalam dinding pencernaan larva menjadi
lidah buaya sebagian besar adalah air korosif. Hasil uji skrining fitokimia
yang mencapai 99-99,5% dengan sisa ekstrak etanol lidah buaya (Aloe vera)
0,5-1% terdiri dari komponen total saponin mempunyai kemampuan
padatan terlarut yang menyimpan lebih sebagai pembersih sehingga efektif
dari 75 senyawa biologis aktif. Kehadiran untuk menyembuhkan luka terbuka
alkaloid, triterpene, sianidin, (Hasanah, et al., 2020), juga dapat
proantosianidin, tannin, dan saponin menghambat aksi enzim yang
dilaporkan dalam Aloe vera (Arjunan, et mengakibatkan penurunan aktivitas
al., 2012), selain itu juga mengandung pencernaan dan penggunaan protein
lemak 0,067%, karbohidrat 0,043%, untuk serangga (Lubis, et al., 2018).
protein 0,038%, vitamin A 4,594 IY, dan Sifat-sifat dari saponin yaitu: berasa
vitamin C 3,476 mg (Furnawanthi, pahit, berbusa dalam air, mempunyai
2007). Ekstrak lidah buaya (Aloe vera) sifat detergen yang baik, beracun bagi
dapat bersifat larvasida karena memiliki binatang berdarah dingin, mempunyai
sifat sekunder senyawa metabolit yang aktivitas hemolysis, tidak beracun bagi
merupakan zat toksik bagi larva nyamuk. binatang berdarah panas, mempunyai
Ekstrak metabolit sekunder Aloe vera sifat anti eksudatif dan mempunyai sifat
terdiri dari alkaloid, saponin, tanin, anti inflamatori (Sulistyo, 2011).
flavonoid dan glikosida. Flavonoid, tanin Flavonoid bersifat menghambat saluran
dan saponin merupakan kandungan zat pencernaan serangga dan juga bersifat
aktif dalam tanaman yang digunakan toksis. Tanin sebagai pertahanan
sebagai insektisida maupun sebagai tumbuhan dengan cara menghalangi
repellent (penolak nyamuk) (Arfiantama, serangga dalam mencerna makanan
2018), selain itu juga mengandung karena menyebabkan penurunan
senyawa aktif aloin yang berfungsi aktivitas enzim pencernaan seperti
sebagai penyembuh luka, obat pencahar, amilase dan Protease, sehingga
antibakteri, dan insektisida hingga mengganggu penyerapan protein dan
menyebabkan kerusakan organ larva mengakibatkan kematian pada nyamuk
nyamuk (Rahmayanti, 2019). Flavonoid (Lubis, et al., 2018).
mengandung senyawa kaempferol, Pada penelitian oleh Arivia, et al.
quercetin dan myricetin. Kaempferol dilakukan pengujian pada larva Aedes
merupakan kristal padat berwarna aegypti instar III menunjukkan jumlah

Jurnal Ilmu Kedokteran Dan Kesehatan, Volume 8, Nomor 4, Desember 2021 429
kematian yang bertambah seiring jalannya penelitian ini, kami haturkan
lamanya waktu pajanan dan besarnya terimakasih kepada pihak SIMBELMAWA
konsentrasi (Arivia, et al., 2013), yang telah memberikan dana untuk
mengindikasikan bahwa penelitian penelitian ini, selain itu kepada
tersebut dengan uji efektivitas lilin Departemen Laboratorium Histologi dan
aromaterapi ekstrak kulit lidah buaya Laboratorium Farmakologi Universitas
(Aloe vera) ini berbanding lurus terlihat Lambung Mangkurat yang telah bersedia
dari hasilnya yang menunjukkan jumlah untuk digunakannya ruang laboratorium
kematian yang bertambah sesuai sebagai tempat penelitian.
besarnya konsentrasi. Dari penelitian
Jantan, et al. pada evaluasi asap obat DAFTAR PUSTAKA
nyamuk bakar yang mengandung Arfiantama, M.I. (2018). Uji Potensi
tumbuhan Malaysia terhadap Aedes Ekstrak Etanol Kulit Daun Lidah
aegypti yang salah satunya ialah Aloe Buaya (Aloe Vera) Sebagai Penolak
vera menunjukkan nilai knock-down (Repellent) Nyamuk. [Skripsi].
yang menarik meskipun nilai mortalitas Malang:Universitas Brawijaya.
dalam 24 jam-nya rendah, namun Arivia, S., Kurniawan, B., dan Zuraida,
penggabungan ini secara signifikan R. (2013). Efek larvasida ekstrak
meningkatkan efisiensinya terhadap daun lidah buaya (Aloe vera)
nyamuk dalam hal efek knock-down dan terhadap larva Aedes aegypti instar
pembunuhan (Jantan, et al. 1999). III. Jurnal Majority 2(5).
Terlihat pula pada hasil penelitian ini, Arjunan, N., Murugan, K.,
bahwa penambahan ekstrak kulit lidah Madhiyazhagan, P., Kovendan, K.,
buaya (Aloe vera) pada lilin aromaterapi Prasannakumar, K., Thangamani,
juga menunjukkan potensi dan S., dan Barnard, D. R. (2012).
efektivitasnya pada sifat anti nyamuk Mosquitocidal and water purification
dan efek repellent terhadap nyamuk properties of Cynodon dactylon,
terlebih pada konsentrasi yang tinggi Aloe vera, Hemidesmus indicus and
(400mg). Coleus amboinicus leaf extracts
against the mosquito
KESIMPULAN vectors. Parasitology
Berdasarkan dari hasil yang research 110(4):1435-1443.
didapatkan dapat disimpulkan bahwa Badan Nasional Penanggulangan
ekstrak lidah buaya (Aloe vera) yang Bencana. (2021). Geoportal
dijadikan dalam bentuk lilin aromaterapi Kebencanaan Indonesia. URL:
berpotensi untuk dijadikan lilin anti https://gis.bnpb.go.id/. Diakses
nyamuk dan dosis dari ekstrak lidah tanggal 15 Februari 2021.
buaya (Aloe vera) yang dianjurkan Bidang Pengelolaan Data dan Sistem
adalah dosis 400mg pada lilin Informasi BNPB Graha. (2021). Info
aromaterapi karena memiliki potensi Bencana Januari 2021. URL:
yang lebih optimal dalam efek https://gis.bnpb.go.id/arcgis/apps/
antinyamuk yang terkandung Cascade/index.html?appid=adb735
didalamnya. Dalam penelitian ini, cf30134c5cb503c8887a60d424.
kelompok dengan dosis ekstrak lidah Diakses tanggal 15 Februari 2021.
buaya (Aloe vera) menunjukkan Conant, J. dan Fadem, P. (2008). A
kemampuannya sebagai antinyamuk, Community Guide to Environmental
dan juga aktivitas repellent tergantung Health. California, USA:Hesperian
pada konsentrasi ekstrak lidah buaya health guides.
(Aloe vera) di dalam lilin aromaterapi. Darwati, L.E., Widiastuti, Y.P. dan
Semakin tinggi konsentrasi dari ekstrak Setianingsih, S. (2021). Rencana
lidah buaya (Aloe vera) semakin baik Tanggap Darurat Masyarakat
pula kemampuannya. Menghadapi Bencana Banjir. Jurnal
Keperawatan 13(1):48.
UCAPAN TERIMAKASIH Faiqoh F., Sulistyani S. dan Budiyono, B.
Atas kontribusi yang sangat (2017). Analisis Hubungan Tingkat
krusial dari berbagai pihak dalam Kerentanan Penduduk Wilayah

Jurnal Ilmu Kedokteran Dan Kesehatan, Volume 8, Nomor 4, Desember 2021 430
Pantai Kota Semarang Akibat Banjir
Rob dengan Status Kesehatan.
Jurnal Kesehatan Masyarakat
5(5):649-655.
Furnawanthi, I. (2007). Khasiat &
Manfaat Lidah Buaya.
Jakarta:AgroMedia Pustaka.
Hasanah, N., Indah, F. P. S., Anggraeni,
D., Ismaya, N. A., dan Puji, L. K. R.
(2020). Perbandingan Formulasi
Dan Uji Stabilitas Fisik Sediaan Gel
Ekstrak Lidah Buaya (Aloe Vera)
Dengan Perbedaan Konsentrasi. Edu
Masda Journal 4(2):132-144.
Jantan, I., Zaki, Z. M., Ahmad, A. R., dan
Ahmad, R. (1999). Evaluation of
smoke from mosquito coils
containing Malaysian plants against
Aedes
aegypti. Fitoterapia 70(3):237-243.
Lubis, R., Ilyas, S. dan Panggabean, M.
(2018). The Effectivity Test of Aloe
vera Leaf Extract to Larvae Aedes
sp. Asian Journal of Pharmaceutical
and Clinical Research 11(7):264.
Rahmayanti, S. (2019). Aktivitas
Larvisida Kulit Lidah Buaya (Aloe
vera) terhadap Larva Nyamuk Aedes
aegypti (Diptera: Culicidae). [PhD
Thesis]. Yogyakarta:Universitas
Gadjah Mada.
Subramaniam, J. dkk. (2012). Mosquito
larvicidal activity of Aloe vera
(Family: Liliaceae) leaf extract and
Bacillus sphaericus, against
Chikungunya vector, Aedes aegypti.
Saudi Journal of Biological Sciences
19(4):504.
Sulistyo, M.D. (2011). Uji Larvasida
Ekstrak Daun Lidah Buaya (Aloe
vera) Terhadap Kematian Larva
Nyamuk Anopheles aconitus Dönitz.
[PhD Thesis]. Surakarta:Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
United Nations Office for Disaster Risk
Reduction. (2019). Global
Assessment Report on Disaster Risk
Reduction 2019. International
Strategy for Disaster Reduction
(ISDR), 1–311. Retrieved from
www.preventionweb.net/gar/.
Diakses tanggal 15 Februari 2021.

Jurnal Ilmu Kedokteran Dan Kesehatan, Volume 8, Nomor 4, Desember 2021 431

You might also like