You are on page 1of 13

DOI: 10.22225/pd.10.2.2745.

211-223 211

KAJIAN RESIKO GEMPA DENGAN PENDEKATAN


METODE RAPID VISUAL SCREENING (RVS) FEMA 154
DAN 3D RESPONSE SPEKTRUM TERHADAP GEDUNG
UNIVERSITAS WIJAYAKUSUMA PURWOKERTO

Novi Andhi Setyo Purwono1), Iwan Rustendi1), Roesly Sakban1), dan


Ajeng Purba Kencana1)
1) Program Studi Teknik Sipil, Universitas Wijayakusuma Purwokerto
novi_andhisp@yahoo.com

ABSTRACT
An earthquake is one that occurs as a result of a sudden shift in the soil layer below
the earth's surface. Purwokerto as the city of Banyumas Regency is a city that is currently
trying to develop as well as other big cities in Indonesia. The lecture building is a public
service facility in terms of education for the community As the lecture building must be
able to provide feasibility and comfort so that activities inside and outside the lecture
building become comfortable. This aims of the reasearch to assess the vulnerability of
several buildings at Wijayakusuma University to earthquakes. To find out the feasibility of
the building, the analysis approach was carried out using the RVS method contained in
FEMA 154, besides that the load calculation was carried out using SAP 2000 modeling
with the 3D Response Spectrum method. The results showed that the multi-storey buildings
at the University of Wijayakusuma Purwokerto were safe against earthquakes when
assessed by the RVS method, whereas when assessed by the 3D response spectrum method
in accordance with SNI 1726-2019 these buildings were less safe for fundamental natural
vibration times, but for the third loading the building is safe.

Keywords: earthquake, RVS FEMA 154, 3D response spectrum

PADURAKSA: Volume 10 Nomor 2, Desember 2021 P-ISSN: 2303-2693


E-ISSN: 2581-2939
DOI: 10.22225/pd.10.2.2745.211-223 212

ABSTRAK
Gempa merupakan salah satu yang terjadi akibat kejadian pergeseran tiba-tiba dari
lapisan tanah di bawah permukaan bumi. Purwokerto sebagai kota Kabupaten Banyumas
adalah kota yang saat ini berusaha berkembang seperti halnya kota-kota besar lainnya
yang ada di Indonesia. Gedung perkuliahan merupakan fasilitas pelayanan umum dalam
hal pendidikan terhadap masyarakat Sebagai gedung perkuliahan harus mampu
memberikan kelayakan dan kenyamanan sehingga aktivitas di dalam dan luar gedung
perkuliahan menjadi nyaman. Penelitian ini bertujuan meninjau kerentanan beberapa
bangunan yang terdapat pada Universitas Wijayakusuma terhadap gempa bumi. Untuk
mengetahui kelayakan bangunan tersebut pendekatan analisa yang dilakukan dengan
menggunakan metode RVS yang terdapat pada FEMA 154, selain itu perhitungan
pembebanan dilakukan dengan pemodelan SAP 2000 dengan metode 3D Response
Spektrum. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gedung bertingkat pada Universitas
Wijayakusuma Purwokerto aman terhadap gempa apabila dikaji dengan metode RVS,
sedangkan apabila dikaji dengan metode 3D response spectrum yang sesuai dengan SNI
1726-2019 gedung-gedung tersebut kurang aman untuk waktu getar alami fundamental,
tetapi untuk pembebanan ketiga gedung tersebut aman.

Kata kunci: gempa bumi, RVS FEMA 154, 3D response spektrum

PADURAKSA: Volume 10 Nomor 2, Desember 2021 P-ISSN: 2303-2693


E-ISSN: 2581-2939
DOI: 10.22225/pd.10.2.2745.211-223 213

PENDAHULUAN keruntuhan karena gaya ini bekerja pada


Purwokerto sebagai kota Kabupaten titik–titik lemah struktur.
Banyumas adalah kota yang saat ini Berdasarkan data BNPB, Indonesia
berusaha berkembang seperti halnya kota- merupakan daerah pertemuan dari 3
kota besar lainnya yang ada di indonesia. lempeng tektonik besar yaitu lempeng
Gedung perkuliahan merupakan fasilitas Indo–Australia, Eurasia, dan Pasific hal ini
pelayanan umum dalam hal pendidikan menjadikan Indonesia Sebagai Negara
terhadap masyarakat Sebagai gedung yang rawan terhadap gempa Bumi.
perkuliahan harus mampu memberikan Terbukti dengan adanya beberapa kejadian
kelayakan dan kenyamanan sehingga gempa di sejumlah wilayah Nusantara
aktivitas di dalam dan luar gedung yang memakan cukup banyak korban,
perkuliahan menjadi nyaman. contohnya gempa Banten terjadi pada
Menurut Howel dan Mulyo (2004) tanggal 2 Agustus 2019, gempa Donggala
gempa bumi adalah suatu getaran ataupun – Palu terjadi pada tanggal 28 September
serentetan getaran yang terjadi dari kulit 2018, gempa Halmahera selatan terjadi
bumi yang memiliki sifat sementara yang pada tanggal 15 Juli 2019, sepanjang tahun
kemudian getaran tersebut menyebar ke 2019 tercatat sekitar 15 gempa bumi yang
segala arah. Ketika pergeseran ini terjadi, merusak terjadi di Indonesia. Dampak dari
timbul getaran yang disebut gelombang gempa bumi adanya korban jiwa,
seismik. Gelombang ini menjalar menjauhi kehilangan harta benda, serta kerusakan
fokus gempa ke segala arah di dalam bumi. infrastruktur baik retak-retak atau ambruk.
Ketika gelombang mencapai permukaan Menurut SNI 03-1726-2002 tentang
bumi, getarannya bisa merusak atau tidak standar perencanan ketahanan gempa
bangunan tergantung pada kekuatan gempa untuk struktur bangunan. Bangunan yang
tersebut, disamping itu juga mutu harus memperhitungan beban gempa
bangunan dan mutu tanah dimana adalah bangunan yang memiliki tinggi
bangunan berdiri. Ketika terjadi gempa, lebih dari 4 lantai. Namun menurut FEMA
struktur akan mengalami perpindahan (Federal Emergency Management Agency)
secara vertikal dan horizontal. Gaya gempa 154 bangunan berlantai berapapun tetap
arah vertikal jarang mengakibatkan layak diteliti, namun bangunan yang
keruntuhan struktur, namun gaya gempa kurang dari 4 lantai akan lebih aman jika
arah horizontal akan menyebabkan

PADURAKSA: Volume 10 Nomor 2, Desember 2021 P-ISSN: 2303-2693


E-ISSN: 2581-2939
DOI: 10.22225/pd.10.2.2745.211-223 214

dibanding dengan bangunan yang memiliki KAJIAN PUSTAKA


4 lantai atau lebih. Beban Mati

Dari beberapa Universitas yang ada Menurut SNI 03-1727-1989, beban

di Purwokerto kami memilih Universitas mati adalah berat dari semua bagian dari

Wijayakusuma Purwokerto sebagai objek gedung yang bersifat tetap, termasuk

untuk melakukan penelitian ini dengan segala unsur tambahan,penyelesaian

berdasarkan beberapa pertimbangan penyelesaian, mesin-mesin serta peralatan

seperti, data bangunan yang lengkap, umur tetap yang merupakan bagian yang tak

bangunan yang sudah lebih 20 tahun terpisahkan dari gedung tersebut.

sehingga perlu dilakukan peninjauan


Beban Hidup
terhadap kekuatan bangunan.
Menurut SNI 03-1727-1989, beban
Dalam penelitian ini, kami meninjau hidup adalah semua beban yang terjadi
kerentanan beberapa bangunan yang akibat penghunian atau penggunaan suatu
terdapat pada UNWIKU (Universitas gedung dan termasuk benda-benda pada
Wijayakusuma Purwokerto) terhadap lantai yang berasal dari barang-barang
gempa bumi. Supaya mengetahui apakah yang dapat berpindah dan beban genangan
bangunan tersebut masih layak untuk maupun tekanan jatuh air hujan.
digunakan atau tidak menggunakan RVS
yang terdapat pada FEMA 154, selain itu Beban Gempa
Menurut SNI, Beban gempa adalah
kami juga menghitung pembebanan
semua beban yang bekerja pada suatu
menggunakan pemodelan SAP2000
struktur akibat dari pergerakan tanah yang
Mengetahui hal tersebut kami memilih ini
disebabkan karena adanya gempa bumi
untuk mengetahui kerentanan bangunan 3
(baik itu gempa tektonik atau vulkanik)
lantai yang ada di Universitas
yang mempengaruhi struktur tersebut.
Wijayakusuma Purwokerto terhadap
Dalam perkembangannya, beban gempa
gempa bumi dengan menggunakan metode
dapat dihitung dengan cara statik ekivalen
rapid visual screening (RVS) FEMA 154
dan respon spektrum.
dan 3D (3 Dimensi) response spektrum.
Universitas Wijayakusuma ini terletak di Respon spektrum menurut SNI 1726-

Jl. Raya Beji Karangsalam No. 25, Dusun 2019. Spektrum respon adalah plot respons

III, Karangsalam Kidul, Kec. puncak atau kondisi mapan (perpindahan,

Kedungbanteng, Kabupaten Banyumas. kecepatan, atau percepatan) serangkaian

PADURAKSA: Volume 10 Nomor 2, Desember 2021 P-ISSN: 2303-2693


E-ISSN: 2581-2939
DOI: 10.22225/pd.10.2.2745.211-223 215

osilator dengan frekuensi alami yang RVS FEMA 154


bervariasi yang dipaksa bergerak oleh Rapid Visual Screening (RVS)
getaran atau guncangan dasar yang sama. adalah metode identifikasi suatu bangunan
Berikut langkah-langkah menghitung secara cepat tanpa harus menganalisa
beban gempa cara respon spektrum: bangunan dengan menggunakan software.

1. Penentuan beban gempa Untuk mengidentifikasi tingkat risiko

diperoleh data desain spektra suatu bangunan terhadap ancaman gempa

dari website PUSKIM Indonesia bumi, bisa dilakukan dengan RVS pada

dengan berdasarkan letak tahap permulaannya. Kemudian hasil dari

bangunan dan jenis tanah guna RVS bisa menentukan apakah gedung

mendapatkan data tersebut. yang di evaluasi tersebut berisiko atau

2. Kemudian data tersebut diolah tidak, kalau berersiko maka akan

berdasarkan periode waktu dilanjutkan ke evaluasi FEMA berikutnya.

getar.
METODE PENELITIAN
3. Tentukan kategori resiko
Data Primer
bangunan berdasarkan tabel 1
Menurut Narimawati (2008) dalam
sesuai SNI 1726 – 2012.
bukunya “Metodologi Penelitian Kualitatif
4. Tentukan faktor keutamaan
dan Kuantitatif: Teori dan Aplikasi”
gempa berdasarkan kategori
bahwa: “Data primer ialah data yang
risiko gempa berdasarkan tabel 2
berasal dari sumber asli atau pertama. Data
sesuai SNI 1726 – 2012.
ini tidak tersedia dalam bentuk
Semua gedung dan struktur lain
terkompilasi ataupun dalam bentuk file-
kecuali yang termasuk dalam kategori
file. Dalam penelitian ini, data primer
resiko I, III, IV termasuk, tapi tidak
diperoleh dari kondisi dilapangan pada saat
dibatasi untuk perumahan, toko atau pasar,
peninjauan.
gedung apartemen masuk kedalam
kategori resiko II. Berdasarkan kategori
resiko II maka faktor keutamaan gempa
adalah 1.0 dan faktor R untuk system
penahan gaya gempa (R) sebesar 5.5.

PADURAKSA: Volume 10 Nomor 2, Desember 2021 P-ISSN: 2303-2693


E-ISSN: 2581-2939
DOI: 10.22225/pd.10.2.2745.211-223 216

bangunan, luas lantai dan jumlah


lantai yang bisa diperoleh dari
sejarah bangunan tersebut.

Gambar 1. Gedung Fakultas Teknik

Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang
Gambar 2. Denah Fakultas Teknik
mengacu pada informasi
yang dikumpulkan dari sumber yang telah 2. Gedung departemen file
ada. Sumber data sekunder adalah catatan Luas dan kelengkapan informasi
atau dokumentasi perusahaan, publikasi dalam data bangunan akan bervariasi
pemerintah, analisis industri oleh media, dari setiap wilayah. Sebagai contoh,
situs Web, internet dan seterusnya di beberapa lokasi semua file lama
(Sekaran, 2011). Sedangkan menurut telah dihapus atau hancur, sehingga
(Sugiono, 2008) data sekunder adalah tidak ada informasi tentang
sumber data yang tidak bangunan yang sudah tua. Secara
langsung memberikan data kepada umum, file (atau mikrofilm) dapat
pengumpul data. Pada penelitian ini data berisi izin, rencana dan perhitungan
sekunder yang dimaksud adalah sebagai struktur yang diperlukan untuk arsip
berikut: pemerintah kota. Kadang-kadang ada
1. File database informasi hunian dan
File database ini kurang lebih penggunaannya, tetapi sedikit
berisi informasi tentang usia informasi tentang jenis struktural.

PADURAKSA: Volume 10 Nomor 2, Desember 2021 P-ISSN: 2303-2693


E-ISSN: 2581-2939
DOI: 10.22225/pd.10.2.2745.211-223 217

4. Studi atau penelitian


sebelumnya
Untuk referensi bisa dicari studi
mengenai kerentanan gempa di
alamat terkait seperti pencairan atau
Potensi longsor.
5. Informasi tanah

Gambar 3. Data seismic wilayah Jenis tanah memiliki pengaruh


Sumber: Puskim besar pada amplitudo dan periode
3. Database wilayah getaran, dan dengan demikian
Dengan meluasnya penggunaan mempengaruhi kerusakan struktural.
internet, banyak pemerintah kota Karena kondisi tanah tidak dapat
menciptakan database elektronik langsung diidentifikasi oleh metode
"online" untuk diakses oleh visual di lapangan, maka harus
masyarakat umum. Database ini dikumpulkan peta geologi dan
menyediakan informasi umum geoteknik serta informasi lainnya.
tentang berbagai situs. Database ini Semua itu bisa disiapkan selama
biasanya tidak cukup memberikan tahap perencanaan dan dimasukkan
informasi spesifik tentang bangunan, catatan untuk digunakan selama
namun sudah cukup memberikan RVS.
beberapa informasi yang bisa HASIL DAN PEMBAHASAN
berguna untuk RVS skrining. Pengisian RVS
Universitas Wijayakusuma terletak
di moderately high seismicity menurut
FEMA, namun jika menurut SNI 1726-
2019 berada pada moderate seismicity.
Maka pada penelitian ini digunakan
formulir RVS Moderately High Seismicity,
namun juga tetap mencoba formulir RVS
yang moderate seismicity yang akan
digunakan sebagai pembandingnya (Tabel
Gambar 4 Peta Jenis Tanah Banyumas 1, Tabel 2, dan Tabel 3.
Sumber: Google

PADURAKSA: Volume 10 Nomor 2, Desember 2021 P-ISSN: 2303-2693


E-ISSN: 2581-2939
DOI: 10.22225/pd.10.2.2745.211-223 218

Tabel 1. Pengisian Formulir RVS di Fakutas Teknik

PADURAKSA: Volume 10 Nomor 2, Desember 2021 P-ISSN: 2303-2693


E-ISSN: 2581-2939
DOI: 10.22225/pd.10.2.2745.211-223 219

Tabel 2. Pengisian Formulir RVS di Fakutas Peternakan

PADURAKSA: Volume 10 Nomor 2, Desember 2021 P-ISSN: 2303-2693


E-ISSN: 2581-2939
DOI: 10.22225/pd.10.2.2745.211-223 220

Tabel 3. Pengisian Formulir RVS di Fakutas Ekonomi dan Bisnis

PADURAKSA: Volume 10 Nomor 2, Desember 2021 P-ISSN: 2303-2693


E-ISSN: 2581-2939
DOI: 10.22225/pd.10.2.2745.211-223 221

Analisis Struktur desain tidak boleh melebihi simpangan


Pembatasan simpangan antar lantai antar tingkat izin. Hasil simpangan antar
suatu struktur bertujuan untuk mencegah lantai untuk masing-masing fakultas dapat
kerusakan non-struktur dan dilihat pada Tabel 4, Tabel 5, dan Tabel 6.
ketidaknyamanan penghuni. Berdasarkan Perbandingan
SNI 1726-2019, Simpangan antar tingkat

Tabel 4. Simpangan Antar Tingkat untuk Fakultas Teknik


Tinggi
Gempa Arah X
Tiap
Lantai Ket.
Lantai
δx δy ∆x (mm) ∆y (mm) ∆ ijin (mm)
(mm)
Atap 4000 19.5 19.5 10.3 10.6 100 aman
3 4000 17.2 17.4 20.7 24.6 100 aman
2 4000 12.6 12.6 29.5 36.2 100 aman
1 4000 6.1 6.0 27.4 37.4 100 aman
0 0 0 0 0 0 0 aman

Tabel 5. Simpangan Antar Tingkat untuk Fakultas Teknik Ekonomi dan Bisnis
Tinggi
Gempa Arah X
Tiap
Lantai Ket.
Lantai
δx δy ∆x (mm) ∆y (mm) ∆ ijin (mm)
(mm)
Atap 4200 18.9 18.2 12.1 9.6 105 aman
3 4200 14.2 14.4 18.5 24.6 105 aman
2 4200 8.5 9.1 22.0 36.2 105 aman
1 4200 2.9 3.4 14.4 37.4 105 aman
0 0 0 0 0 0 0 aman

Tabel 6. Simpangan Antar Tingkat untuk Fakultas Teknik Ekonomi dan Bisnis
Tinggi
Gempa Arah X
Tiap
Lantai Ket.
Lantai
δx δy ∆x (mm) ∆y (mm) ∆ ijin (mm)
(mm)
Atap 4000 20.5 20.0 16.7 16.4 100 aman
3 4000 17.5 17.0 27.8 27.5 100 aman
2 4000 12.3 12.0 37.1 36.9 100 aman
1 4000 5.5 5.3 29.1 29.2 100 aman
0 0 0 0 0 0 0 aman

Tabel 7. Perbandingan FEMA 154 dan SNI 03-1726-2019


FEMA 154
Nama Gedung Moderately Moderate SNI 03-1726-2019
High Seismicity Seismicity
Tidak memenuhi waktu control fundamental alami
Fakultas Teknik Memenuhi Memenuhi
namun memenuhi waktu control drift (simpangan)
Fakultas Ekonomi Tidak memenuhi waktu control fundamental alami
Memenuhi Memenuhi
dan Bisnis namun memenuhi waktu control drift (simpangan)
Fakultas Tidak memenuhi waktu control fundamental alami
Memenuhi Memenuhi
Peternakan namun memenuhi waktu control drift (simpangan)

PADURAKSA: Volume 10 Nomor 2, Desember 2021 P-ISSN: 2303-2693


E-ISSN: 2581-2939
DOI: 10.22225/pd.10.2.2745.211-223 222

SIMPULAN Report. Washington D.C: ATC.


Penelitan ini bertujuan untuk Anonim. (2015a). Rapid Visual Screening
of Buildings for Potential Seismic
mengetahui kekuatan bangunan yang Hazards: A Handbook (Third
diteliti terhadap gempa. Dalam edition), Federal Emergency
Management Agency, FEMA P-155
pelaksanaannya penelitian ini penulis Report. Washington D.C: ATC.
dapat menyimpulkan beberapa hal di Anonim. (2018a). Profil Kota/Kabupaten
antaranya: Banyumas. Banyumas: Direktorat
Jenderal Cipta Karya.
1. Hasil dari penelitian ini adalah Anonim. (2018b). Data dan Informasi
ketiga bangunan yang diteliti Bencana Indonesia. Jakarta: Badan
Nasional Penanggulangan Bencana.
aman, jika menggunakan metode
Anonim. (2019). SNI 03-1726-2019
RVS. tentang Tata Cara Perencanaan
2. Jika menggunakan metode 3D Ketahanan Gempa untuk Struktur
Bangunan Gedung dan Nongedung.
response spektrum yang sesuai Jakarta: Badan Standardisasi
dengan SNI 1726-2019 adalah Nasional.
bangunan tersebut kurang aman Achs, G., & Adam, C. (2012). A Rapid-
Visual-Screening Methodology for
untuk waktu getar alami the Seismic Vulnerability
fundamental, namun untuk Assessmenof Historic Brick-
Masonry Building in Vienna. Bull
pembebanan ketiga bangunan Earthquake Eng., 10, 1833-1856.
tersebut masih aman. Hartanty, D. W. D. (2015), Analisis
kerentanan suatu Bangunan
terhadap resiko gempa
DAFTAR PUSTAKA menggunakan metode Rapid Visual
Anonim. (1998). Handbook for the Seismic Screening (RVS) FEMA 154 pada
Evaluation of Buildings — A Pre- zona gempa sedang. Tugas Akhir:
standard, prepared by the American Institut Teknologi Sepuluh
Society of Civil Engineers for the November.
Federal Emergency Management Joshi, G. C., & Kumar, R. (2010).
Agency, FEMA 310 Report. Preliminary Seismic Vulnerability
Washington D.C: ASCE. Assessment of Mussoorie Town,
Anonim. (2008). Peraturan Menteri Uttarakhand (India). Journal of
Pendidikan Nasional Nomor 33 Building Appraisal, 5, 357–368.
Tahun 2008. Jakarta: Menteri Astuti, N. D., Sangadji. S., & Rahmadi, A.
Pendidikan Nasional. P. (2016) Evaluasi Awal Resiko
Anonim. (2015a). Rapid Visual Screening seismik bangunan gedung
of Buildings for Potential Seismic RUSUNAWA. Seminar Nasional
Hazards: A Handbook (Third Sains dan Teknologi. Jakarta:
edition), Federal Emergency Fakultas Teknik Universitas
Management Agency, FEMA P-154 Muhammadiyah Jakarta.

PADURAKSA: Volume 10 Nomor 2, Desember 2021 P-ISSN: 2303-2693


E-ISSN: 2581-2939
DOI: 10.22225/pd.10.2.2745.211-223 223

Sobaih, M. E., & Nazif, M. A. (2012). A


Proposed Methodology for Seismic
Risk Evaluation of Existing reinfrced
School Building. HBRC Journal, 8,
204-211.
Sakban R., & Kencana, A. P. (2020).
Analisis kerentanan bangunan
gedung bertingkat Universitas
Wijayakusuma Purwokerto terhadap
resiko gempa dengan metode rapid
visual screening (RVS) FEMA 154
dan 3D response spektrum. Tugas
Akhir: Fakultas Teknik, Universitas
Wijayakusuma Purwokerto

PADURAKSA: Volume 10 Nomor 2, Desember 2021 P-ISSN: 2303-2693


E-ISSN: 2581-2939

You might also like