Professional Documents
Culture Documents
TIJAB Shafa Putri - 3036
TIJAB Shafa Putri - 3036
id/TIJAB
TIJAB (The International Journal of Applied Business)
e-ISSN: 2599-0705
Vol. 4 No. 2, November 2020, pp. xx-xx
Strategi Promosi Food and Beverage Hotel Four Points by Sheraton Surabaya Dimasa
Pandemi Covid- 19
Abstrak
Adanya pandemi covid-19 membuat penurunan occupancy pada hotel Four Points by Sheraton Surabaya, terutama pada occupany food and
beverage hotel Four Points by Sheraton Surabaya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi promosi Food and Beverage hotel Four
Points by Sheraton Surabaya dalam menarik minat tamu di masa pandemi covid-19 ini. Penelitian ini menggunakan metode analisis SWOT. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa hotel Four Points by Sheraton Surabaya menggunakan strategi promosi Food and Beverage sebagai berikut.
Strategi attack (ekspansi) merupakan strategi yang dilakukan untuk memperoleh atau merebut pangsa pasar yang lebih besar lagi. Strategi ini
diyakini efektif digunakan karena market share yang masih rendah, namun potensi market grow diyakini masih tinggi karena tamu hidup
berdampingan dengan covid melalui protokoler ketat dan diskon khusus untuk produk Food and Beverage. Kesiapan hotel mempraktikkan CHSE
menjadi bagian dari promosi hotel. Begitu juga promosi melalui spesial diskon produk Food and Beverage menjadi bagian dari strategi untuk
menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan kembali kepada tamunya.
Abstract
The COVID-19 pandemic has reduced occupancy at the Four Points by Sheraton Surabaya hotel, especially at the food and beverage occupancy
of the Four Points by Sheraton Surabaya hotel. This study aims to analyze the Food and Beverage promotion strategy at the Four Points by
Sheraton Surabaya hotel in attracting guests during the COVID-19 pandemic. This study uses the SWOT analysis method. The results showed
that the Four Points by Sheraton Surabaya hotel used the following Food and Beverage promotion strategies. The attack strategy (expansion) is
a strategy carried out to gain or seize a larger market share. This strategy is believed to be effective because the market share is still low, but the
potential for market growth is believed to be still high because guests live side by side with Covid through strict protocols and special discounts
for Food and Beverage products. The readiness of the hotel to practice CHSE is part of the hotel promotion. Likewise, promotions through
special discounts on Food and Beverage products are part of a strategy to inform, persuade, and remind guests.
Pendahuluan
Tinjauan Pustaka
2.1 Pengertian Promosi
Kata promosi berasal dari bahasa latin “Promotion” dengan kata kerja “Promovere” yang
berarti menggerakkan ke depan. Menurut Fandy Tjiptono (2008) promosi merupakan salah satu
keberhasilan suatu program pemasaran. Dari pendapat para ahli, promosi mempunyai pengertian
yang berbeda. Perbedaan tersebut dapat diketahui dari beberapa defenisi sebagai berikut. Promosi
merupakan usaha atau upaya untuk memajukan atau meningkatkan; misalnya untuk
meningkatkan perdagangan atau memajukan bidang usaha (Rivai Wirasasmita, 2002). Hal yang
senada juga diungkapkan oleh Freddy Rangkuti (2009:49) promosi berasal dari kata promote
dalam bahasa Inggris yang memiliki arti mengembangkan atau meningkatkan. Pengertian tersebut
jika dihubungkan dengan bidang penjualan berarti sebagai alat untuk meningkatkan omzet sebuah
penjualan. Fandy Tjiptono (2008:219) mengemukakan bahwa promosi adalah suatu bentuk
komunikasi pemasaran. Yang dimaksud dengan komunikasi pemasaran adalah aktivitas
pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi atau membujuk, dan
mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli,
dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan. Jadi, promosi dapat
diartikan sebagai suatu upaya atau alat komunikasi untuk memperkenalkan suatu produk dari
suatu perusahaan tertentu agar dapat dikenal oleh publik dan dapat menarik minat pembeli
sehingga meningkatkan penjualan sebuah perusahaan.
2.2 Tujuan Promosi
Promosi pada umumnya merupakan kegiatan dunia usaha yang ditujukan untuk meningkatkan
penjualan atau produktivitas dalam pendapatan suatu perusahaan. Tujuan kegiatan promosi untuk
memberitahukan dan mengkomunikasikan kepada masyarakat tentang keberadaan suatu produk,
kemanfaatan produk, keunggulan yang dimiliki oleh sebuah produk, atribut-atribut yang dimiliki,
harga, dimana dan cara memperolehnya. Menurut Fandi Tjiptono (2008:219), tujuan utama
promosi adalah menginformasikan, mempengaruhi, dan membujuk, serta mengingatkan pelanggan
sasaran tentang perusahaan dan bauran pemasarannya. Secara rinci ketiga tujuan promosi tersebut
dapat dijabarkan sebagai berikut:
a. Informing (menginformasikan)
b. Persuading (membujuk pelanggan)
c. Reminding ( mengingatkan)
Maka dapat disimpulkan betapa pentingnya kegiatan promosi dikarenakan kegiatan promosi
merupakan suatu proses memperkenalkan keberadaan, karakteristik, dan keunggulan dari produk
perusahaan, sehingga menimbulkan minat calon konsumen untuk membeli dan mengkonsumsi
produk yang ditawarkan, yang merupakan tujuan utama dari tindakan promosi. Promosi memiliki
tujuan yang sangat luas. Tujuan-tujuan kegiatan promosi tersebut belum secara langsung dalam
jangka waktu singkat menampakkan hasil. Apabila program promosi jangka panjang yang
dilakukan dapat berhasil, maka hasilnya bisa menjadi lebih baik. Konsumen dapat menjadi setia
dan loyal terhadap suatu produk yang telah dipromosikan dengan baik. Secara jangka panjang
promosi ditujukan untuk mencapai hal-hal:
a. Menguatkan kesadaran merk dan asosiasi
b. Loyalitas sebuah merk
c. Memberikan kesan kualitas yang diinginkan oleh pelanggan.
Dengan adanya tujuan jangka panjang yang diharapkan untuk tindakan promosi yang dilakukan
dapat selalu mempengaruhi kosumen untuk menggunakan suatu produk dan tidak berpindah
kepada jenis produk sejenis yang diproduksi oleh perusahaan pesaing.
2.3 Strategi Promosi
Dalam mewujudkan tujuan-tujuan promosi perlu dilakukan pemilihan strategi promosi secara
tepat. Hal ini karena tidak semua strategi promosi cocok untuk suatu produk. Apabila terjadi
kesalahan dalam memilih strategi promosi maka tentu saja akan mengakibatkan terjadinya
pemborosan. Untuk memberi kerangka pemikiran dalam memilih strategi promosi yang efektif ini.
Srategi Promosi adalah berbagai cara untuk menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan
konsumen secara langsung maupun tidak langsung tentang suatu produk atau brand yang dijual.
Makna yang terkandung dalam strategi adalah sekumpulan tindakan yang dirancang untuk
menyesuaikan antara kompetensi perusahaan dan tuntutan eksternal pada satu industri. Di sini
Rachmat, (2014) menjelaskan makna terpenting dari pemahaman strategi, yaitu mengambil
tindakan yang berbeda dari perusahaan pesaing dalam satu industri guna mencapai posisi yang
lebih baik. Secara umum, strategi didefinisikan sebagai cara mencapai tujuan. Strategi merupakan
rencana jangka panjang untuk mencapai tujuan. Promosi merupakan suatu unsur yang digunakan
4 Author Name / TIJAB (The International Journal of Applied Business), 16(4) (2020) 000–000
untuk memberitahukan dan membujuk pasar tentang produk maupun jasa yang baru pada sebuah
perusahaan melalui iklan, penjualan pribadi, promosi penjualan, maupun publikasi. Kotler dan
Amstrong (2012:62) Dalam usaha untuk meningkatkan konsumen agar jumlah pemintaan maupun
minat terhadap suatu produk bertambah, hampir setiap perusahaan atau pebisnis menggunakan
berbagai macam bentuk promosi untuk memberikan penawaran-penawaran yang menarik seperti
keunggulan sebuah produk dan keistimewaan apa saja yang diberikan oleh perusahaan. Berikut
beberapa strategi promosi yang dapat digunakan, antara lain menurut Marry Pezullo (1999):
a. Strategi defensive (bertahan) merupakan langkah yang dilakukan dengan strategi promosi yang
sifatnya hanya sekedar, agar konsumen tidak lupa akan merk suatu produk dan tidak berpaling
ke merk lain. Startegi ini akan lebih efektif jika digunakan oleh perusahaan yang telah
memiliki market share dan market grow diyakini masih tinggi.
b. Startegi attack (ekspansi) merupakan strategi yang dilakukan untuk memperoleh atau merebut
pangsa pasar yang lebih besar lagi. Strategi ini lebih efektif lagi digunakan bila market share
masih rendah namun potensi market grow diyakini masih tinggi.
c. Strategi develop (berkembang) yang pada umumnya digunakan oleh produk yang telah
memiliki pangsa pasar yang lebih relative tinggi namun dengan tingkat pertumbuhan yang
sangat lambat.
d. Strategi observe (observasi) digunakan untuk menghadapi situasi pasar yang tidak berkembang
dan pangsa pasarnya kecil.
Metode Penelitian.
b. Faktor Eksternal
Analisis faktor eksternal mengidentifikasi faktor-faktor berupa peluang dan ancaman pada perusahaan.
Faktor-faktor yang menjadi peluang dan ancaman hotel four points by sheraton Surabaya berbasis promosi
Author Name / TIJAB (The International Journal of Applied Business), 16(4) (2020) 000–000 7
yang terdiri dari indikator strategi defensive (bertahan), strategi attack (menyerang), strategi develop
(mengembangkan), dan strategi observe (pengamatan/ evaluasi) sebagai berikut.
1) Peluang
Peluang dapat dimanfaatkan oleh perusahaan untuk meningkatkan usaha. Peluang yang
dimiliki oleh perusahaan terdiri dari:
• Kerjasama yang dilakukan dengan coorporate (attack)
• Permintaan konsumen yang spesifik protokol ketat meningkat (develop)
• Bantuan pemerintah terhadap industri pariwisata dan akomodasi (defensive)
• Kompetitor yang pada pesimis tutup (observasi)
Faktor yang menjadikan peluang adalah Four Points by Sheraton Surabaya melakukan kerja sama
dengan Coorporate yang besar. Dimulai dari kerja sama dengan bank BCA dan Mandiri hal ini yang dapat
menaikkan minat pengunjung dikarenakan adanya promo-promo menarik yang ditawarkan. Dimulai dari
promo buy 1 get 1, hingga diskon 30%. Selain bekerja sama dengan bank, Hotel Four Points by Sheraton
Surabaya juga melakukan kerja sama dengan PT. Pertamina, PT. Pelindo dan lain-lain. Biasanya promo yang
ditawarkan kepada perusahaan yang telah bekerja sama sebagian besar adalah promo bundling lunch dan
dinner di Lime Restaurant. Upaya yang dilakukan ini betujuan untuk tetap menaikkan minat perusahaan
untuk tetap datang dan menginap kembali ke Hotel Four Points by Sheraton Surabaya. Selain itu juga hal ini
dapat berdampak kepada kenaikkan revenue food and beverage departemen.
2) Ancaman
Ancaman faktor eksternal perusahaan yang dapat menghambat kelancaran pengembangan
usaha.
• Adanya pandemi covid-19 (observasi)
• Adanya pesaing atau competitor baru (attack)
• Ekonomi yang menurun (defensive)
• Periode covid yang panjang dan tidak menentu (defensive)
Adanya pandemi covid-19 yang membuat para tamu enggan datang ke hotel Four Points by Sheraton
Surabaya, dikarenakan adanya resiko tertular covid-19. Selain itu, ancaman yang dimiliki juga adanya
kompetitor baru yang bersaing menjual harga buffet ataupun menawarkan promo-promo yang lebih menarik
dibanding dengan yang dimiliki oleh hotel Four Points by Sheraton Surabaya. Selain itu adanya dampak
penurunan ekonomi negara juga membuat para tamu yang datang tidak sebanyak dengan sebelum pandemi
covid-19 dahulu.
FAKTOR STRATEGIS
INTERNAL (IFAS) BOBOT RATING SKOR
KEKUATAN
1. Harga yang bersaing 0,11 3 0,33
2. Cita rasa yang nikmat 0,11 2 0,22
3. Servicescape yang baik
yang dimiliki oleh Hotel 0,16 3 0,48
4. Memenuhi prosedur SOP
Covid 19 0,12 3 0,36
TOTAL 1,39
KELEMAHAN
1. Keterbatasan sumber daya 0,15 2 0,30
manusia
2. Konten promosi dan 0,17 2 0,14
jangkauan pemasaran
3. Periode promosi yang 0,11 3 0,33
dimiliki kurang panjang
4. Media promosi yang
dimiliki kurang tepat 0,07 2 0,14
TOTAL 1 0,91
Penentuan rating berdasarkan untuk faktor kekuatan 4 = sangat baik, 3 = baik, 2 = kurang baik dan 1 =
tidak baik, sedangkan untuk faktor kelemahan nilai 4 = tidak baik, 3 = kurang baik, 2 = baik dan 1 = sangat
baik. Dari hasil penentuan bobot dan rating kemudian dimasukkan ke dalam tabel IFAS serta dilakukan
8 Author Name / TIJAB (The International Journal of Applied Business), 16(4) (2020) 000–000
perhitungan skor akhir dan diperoleh skor akhir IFAS (kekuatan & kelemahan). Selanjutnya, hasil analisis
faktor eksternal hotel meliputi peluang dan ancaman dimasukkan ke dalam matriks EFAS yang kemudian
diberikan pembobotan dan rating. Perhitungan pembobotan faktor eksternal dilakukan dengan ketentuan
yang sama dengan perhitungan faktor IFAS diperoleh pembobotan sebagaimana disajikan pada
diatas.Setelah dilakukan pembobotan dan rating maka dilakukan penskoran, yaitu dengan mengalikan antara
bobot dan rating. Matriks EFAS tersebut dapat meringkas sekaligus mengevaluasi peluang dan ancaman
utama di hotel Four Points by Sheraton Surabaya. Adapun formulasi matriks EFAS ini pada Tabel dibawah
sebagai berikut ini.
FAKTOR STRATEGIS
EKSTERNAL (EFAS) BOBOT RATING SKOR
PELUANG
1. Kerjasama yang dilakukan 0,13 3 0,39
dengan coorporate
2. Permintaan konsumen
jaminan aman prokes
3. Bantuan Pandemi 0,12 2 0,24
Pemerintah pada Hotel
4. Kompetitor Pesimis Saat 0,13 3 0,39
Pandemi dan Kempetitor
Baru Sepi 0,13 3 0,39
TOTAL 1,47
ANCAMAN
1. Adanya pandemi covid-19 0,14 2 0,28
2. Adanya pesaing atau 0,14 2 0,28
competitor baru
3. Ekonomi yang menurun 0,11 3 0,33
4. Covid yang panjang dan tidak
menentu selesainya 0,10 2 0,20
TOTAL 1 1,11
Dari hasil pada tabel 4.2 matriks IFAS diperoleh total skor kekuatan adalah 1,39 dan total
skor kelemahan adalah 0,91, sedangkan pada tabel diatas matriks EFAS diperoleh total skor peluang
1,47 dan ancaman adalah 1,11.
Kategori Sub total Kategori Sub total
Kekuatan (S) 1,39 Peluang (O) 1,47
Kelemahan (W) 0,91 Ancaman (T) 1,11
Total (S-W) 0,48 Total (O-T) 0,36
Berdasarkan hasil analisis menunjukkan berada pada posisi manakah kondisi hotel Four
Points by Sheraton Surabaya termasuk dari kuadran S-O (Strength - Opportunity), kuadran S-T
(Strength-Threat), kuadran W-O (Weakness - Opportunity) atau kuadran WT (Weakness - Threat).
Hasil IFAS dan EFAS kemudian disajikan ke dalam grafik kuadran SWOT atau diagram kartesius.
Titik pada sumbu X menunjukkan faktor internal (IFAS), sedangkan titik pada sumbu Y
menunjukkan nilai dari faktor eksternal. Kemudian ditarik garis pertemuan di antara keduanya.
Grafik ini menunjukkan posisi atau kedudukan Hotel Four Points by Sheraton Surabaya sekarang.
OPPORTUNITIES
-0.10
WEAKNESS STRENGTH
-0.10 0.10
0.10
Author Name / TIJAB (The International Journal of Applied Business), 16(4) (2020) 000–000 9
THREATS
Berdasarkan Gambar diketahui kuadran hasil perhitungan EFAS dan IFAS adalah kuadran ST (kuadran
Strength dan Threat). Nilai yang diperoleh dari IFAS adalah (0,48) yang terletak pada sumbu axis kuadran
SWOT. Nilai dari EFAS adalah (0,36) yang terletak pada sumbu ordinat kuadran SWOT. Posisi daya saing
hotel Four Points by Sheraton Surabaya terletak pada kuadran IV dengan koordinat (0,48 0,36) yang
menunjukkan strategi ST (strength dan threats) yaitu hotel Four Points by Sheraton Surabaya menghindari
ancaman dengan menggunakan kekuatan. Hal yang dapat dilakukan oleh hotel Four Points by Sheraton
Surabaya dengan:
1. SOP dilakukan secara tertib di masa pandemi covid-19 dimulai dari penggunaan masker yang ketat
yang boleh dilepas pada saat makan saja; penggunaan handgloves pada saat pengambilan buffet;
adanya hand sinitizer di setiap sudut tempat buffet;; dan adanya termogun pengukur suhu saat masuk
di hotel. Jaminan aman karena prokes ini digunakan sebagai modal untuk strategi promosi
menyerang secara virtual (attack).
2. Menawarkan keunikan produk, promo-promo yang menarik dimulai dari harga buffet yang murah,
promo alkohol, hingga promo diskon 50% untuk whole cake. Hal ini bertujuan agar tamu tetap
datang dan berkunjung ke hotel Four Points by Sheraton Surabaya. Keunikan produk dan harga yang
murah menjadi daya saing hotel. Daya saing ini disampaikan ke palanggan melalui strategi promosi
menyerang dengan jangkauan pasar yang luas; konten isi promosi yang menarik; dan media promosi
yang tepat sasaran pasar yang dibidik.
Jadi, dapatlah disimpulkan bahwa bentuk strategi yang digunakan oleh Hotel Four Points Surabaya
ini adalah strategi promosi menyerang atau attack. Startegi attack (ekspansi) merupakan strategi yang
dilakukan untuk memperoleh atau merebut pangsa pasar yang lebih besar lagi. Strategi ini efektif
digunakan bila market share masih rendah namun potensi market grow diyakini masih tinggi (Marry Pezullo,
1999).
10 Author Name / TIJAB (The International Journal of Applied Business), 16(4) (2020) 000–000
Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisa SWOT yang telah dilakukan oleh peneliti, dapat ditarik kesimpulan bahwa bentuk
strategi promosi yang digunakan adalah strategi promosi menyerang atau attack. Adapun argumentasinya
disebutkan bahwa masa pandemi ini pasar berkurang drastis turun hingga 80%. Artinya, okupansi rata-rata
hotel 20%. Beberapa industri tutup dan frustasi serta pesimis dengan adanya covid yang berlarut-larut tidak
menentu kapan berakhir. Namun demikian, hotel berpikir positif menyikapinya sebagai peluang dimana
analisisnya menyatakan bahwa pasar sebenarnya memungkinkan tetap melaksanakan kegiatannya hanya
karena takut tidak aman covid. Di sisi lain daya saing hotel kuat karena menggunakan cost focus dan
differensiasi focus. Oleh karena itu, hotel menggunakan kesempatan ini melalui bentuk strategi promosi
attack atau menyerang dengan memperbaiki konten promosi, memperluas jangkauan pasar, memperpanjang
periode promosi, menggunakan media promosi yang tepat sasaran, dan menggunakan prokes sebagai alat
promosi virtual pemantik minat pasar karena solusi jaminan aman berkegiatan di hotel kami menjadi fokus
promosi.
Author Name / TIJAB (The International Journal of Applied Business), 16(4) (2020) 000–000 11
References
Abd, Rachman Arief. (2005). Pengantar Ilmu Perhotelan dan Restoran.Yogyakarta: Graha Ilmu.
Agus Mertayasa, I Gede. (2012). Food and Beverage Service Operational. Yogyakarta: Andi.
Amstrong, Gary & Philip, Kotler. (2012) Dasar-Dasar Pemasaran. Jilid I, Alih Bahasa Alexander
Sindoro dan Benyamin Molan. Jakarta: Penerbit Prenhalindo.
Fandy Tjiptono, 2008 .Strategi Pemasaran, Edisi III, Yogyakarta : CV. Andi
Fandy Tjiptono, 2008. Strategi Pemasaran, Edisi III, Yogyakarta : CV. Andi h. 219
Freddy Rangkuti, Strategi Promosi yang Kreatif dan Analisis Kasus Intergrated Marketing
Communication (Jakarta: Anggota IKAPI, 2009) h. 49
Marry Penzulo, Marketing For Banking, American Bakers Asociation, (USA, 1999)
Rangkuti, Freddy. 2001. Analisis SWOT Teknik Membelah Kasus Bisnis. PT. Gramedia Pustaka
Utama. Jakarta.
Rivai Wirasasmita, dkk, Kamus Lengkap Ekonomi, (Bandung: Pionir Jaya, 2002)
Soekarno, & Pendit. (1998). Pramusaji Food & Beverage Service. Jakarta PT Gramedia Pustaka
Utama.
12 Author Name / TIJAB (The International Journal of Applied Business), 16(4) (2020) 000–000
Biografi Penulis
Shafa Putri Saidun Ali adalah seorang mahasiswa dari Program Studi Manajemen Perhotelan Angkatan
2018, Fakultas Vokasi Universitas Airlangga, Surabaya , Indonesia. Beberapa karya dan homebased
kerjanya fokus pada bidang hospitality khususnya mendalami penelitian dibidang strategi promosi food
and beverage hotel four points Surabaya dimasa pandemic covid-19.
Dr. Bambang Soeharto SST., M.M.Par., CHE adalah Associate Profesor bidang Perhotelan dan
Pariwasata Universitas Airlangga Surabaya, Indonesia. Pengalaman bekerja di beberapa hotel; travel;
airline; Dinas Pariwsata Kabupaten maupun Provinsi; asosiasi PHRI, ASITA, dan GIPI; Indonesia Tourism
Development Corporation; serta di beberapa akademik Internasional Hotel Management School Solo,
Intitute Teknologi Yogyakarta, Universitas Negeri Gorontalo hingga sekarang masih aktif di Universitas
Airlangga membuatnya kuat memahami komunikasi terintegrasi baik secara holistic maupun parsial dalam
system kepariwisataan dan perhotelan. Beberapa penelitiannya juga meneliti di bidang komunikasi
pariwisata dan perhotelan.