You are on page 1of 8

Strategi Mempertahankan Usaha Kuliner Mikro di Air Terjun Temam Lubuk ISSN:Linggau

1411-1527
Terdampak
E-ISSN:Covid-19
2599-0209
(Melati Pratama)
Homepage: http://jurnalpariwisata.stptrisakti.ac.id/index.php/JIP/index DOI: https://doi.org/10.30647/jip.v27i1.1485

Strategi Mempertahankan Usaha Kuliner Mikro di Air Terjun


Temam Lubuk Linggau Terdampak Covid-19

Melati Pratama
Politeknik Pariwisata Palembang

*melatipratama07002@gmail.com

Informasi Artikel Abstract


Received: 18 Februari 2021 Covid-19 was a virus which is easy to infectious and can invade human
Accepted: 7 Maret 2022 for any age Covid-19 in Indonesia affected operational and income in
Published: 31 Maret 2022 many destinations especially micro culinary business actors. Air tejun
temam Lubuk linggau was one of the destination affected. The
Keywords: objective of this research was to devise a strategy so that micro
SWOT Analysis, Micro culinary business can continue to operate in the pandemic area. The
Culinary Business; Covid-19 descriptive with quantitative approach method was used in this
research, that data was processed and analyzed by internal and
external SWOT factors based on marketing functions. The result
showed that internal and external factor of micro culinary in Air terjun
temam destination at 3rd quadrant, which appropriate strategy to
retain micro culinary business was rationalization strategy. Some of
strategy that can used was made promotional event, which it can
increase the number of tourists to Temam waterfall destination. The
rationalization strategy was carried out by establishing cooperation
between business actors and destination managers, fostering services
for tourists that travel can still be done in the midst of a pandemic,
fostering promotions, making policies about the tourists did not to
bring food from outside and improvements to the quality of food.

Abstrak
Kata Kunci: Covid-19 adalah virus yang mudah menyebar dan dapat menyerang
Analisis SWOT, Usaha manusia dari segala usia. Keberadaan Covid-19 di Indonesia
Kuliner Mikro; Covid-19 mempengaruhi operasional dan pendapatan di banyak destinasi
terutama pelaku usaha kuliner mikro. Salah satu destinasi yang
terdampak adalah Air terjun temam Lubuk linggau. Oleh karena itu,
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyusun strategi agar usaha
kuliner mikro dapat tetap beroperasi di era pandemi. Metode yang
digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif dengan data kuantitatif,
dimana data diolah dan dianalisis menggunakan faktor internal dan
eksternal SWOT berdasarkan fungsi pemasaran. Hasil menunjukkan
bahwa faktor internal dan eksternal usaha kuliner mikro di destinasi
Air terjun temam berada pada kuadaran ketiga dimana strategi yang
sesuai dalam mempertahankan usaha kuliner mikro adalah strategi
rasionalisasi. Beberapa strategi yang dapat digunakan adalah membuat
suatu kegiatan promosi, yang mana kegiatan tersebut dapat
meningkatkan jumlah wisatawan untuk datang ke destinasi air terjun
temam. Strategi rasionalisasi dilakukan dengan menjalin kerjasama
antara pelaku usaha dan pengelola destinasi, pembinaan pelayanan
bagi wisatawan bahwa berwisata masih dapat dilakukan ditengah
pandemi, pembinaan promosi, membuat kebijakan untuk tidak
membawa makanan dari luar dan perbaikan terhadap kualitas
makanan.

Jurnal Ilmiah Pariwisata, Volume 27 No.1, Maret 2022, pp 11-18 11


Strategi Mempertahankan Usaha Kuliner Mikro di Air Terjun Temam Lubuk Linggau
Terdampak Covid-19
(Melati Pratama)

PENDAHULUAN destinasi wisata tersebut (Ratnaningtyas et


Covid-19 atau Coronavirus al, 2021). Tetapi karena adanya pandemi
diseases adalah penyakit yang Covid-19 di Lubuk linggau menurunkan
disebabkan oleh virus Severe Acute jumlah wisatawan yang berkunjung ke air
Respiratory Syndrom Coronavirus-2 terjun temam. Data menunjukkan, jumlah
(SARS-CoV-2) (Pesulima dan Hetharie, pengunjung tahun 2019 sebanyak 66,528
2020). Virus ini mudah menyebar dengan wisatawan mengalami penurunan hingga
cepat dan menyerang sistem pernapasan 21,143 wisatawan di Tahun 2021.
manusia mulai dari kalangan anak-anak, Berdasarkan pra observasi, penurunan
remaja, dewasa hingga lansia jumlah wisatawan yang datang ke air
(Suryaatmaja & Wulandari, 2020). terjun temam menyebabkan beberapa
Berdasarkan informasi yang dibagikan usaha kuliner di sekitar destinasi
Kementerian Kesehatan RI pada bulan mengalami kebangkrutan. Jumlah usaha
Januari 2021 bahwa keberadaan Covid-19 kuliner yang masih beroperasi hanya 5
di Indonesia per tanggal 2 Maret 2020 dari 16 usaha kuliner yang ada.
hingga 11 Januari 2021 terkonfirmasi Usaha kuliner yang berada di
sebanyak 836,718 kasus dengan 24,343 destinasi Air Terjun Temam merupakan
kasus kematian. usaha mikro, dimana pelaku usahanya
Berbagai upaya dilakukan berasal dari penduduk yang berada di
pemerintah untuk memperlambat sekitar destinasi. Pada saat pandemi
penambahan kasus tersebut yaitu dengan Covid 19 seperti sekarang ini, banyak
bekerja, belajar dan beribadah di usaha kuliner yang bangkrut
kediaman masing-masing, Pembatasan menyebabkan kekhawatiran tersendiri
Sosial Berskala Besar (PSBB), melakukan bagi pengelolaan destinasi dan penduduk
pemberhantian moda transportasi, sekitar karena akan mempengaruhi
melarang mudik dan lain sebagainya pendapatan dan kemajuan destinasi. Oleh
(Juditha, 2020). Kasus dan upaya-upaya karena itu dalam penelitian ini akan
tersebut mengakibatkan perubahan menganalisis dari dalam yaitu kekuatan,
tatanan kesehatan, perekonomian, dan kelemahan pada usaha kuliner mikro di
sosial di Indonesia serta berdampak Air Terjun Temam Lubuk Linggau,
terhadap industri kepariwisataan kemudian menganalisis dari luar tentang
(Chairani, 2020). peluang dan ancaman, selanjutnya
Salah satu industri kepariwisataan mencari dan melakukan strategi, apa yang
yang terdampak adalah destinasi Air harus dilakukan agar usaha kuliner mikro
terjun temam yang berlokasi di Lubuk dapat berjalan dan berkembang pada masa
linggau, Sumatera Selatan. Berdasarkan pandemi Covid-19.
informasi yang disebarkan oleh media Faktor yang paling penting dalam
online Sumatra.bisnis.com, Lubuk linggau mempengaruhi pendapatan suatu usaha
adalah kota setingkat kabupaten di adalah pemasaran dan pesaing.
provinsi Sumatera selatan yang ditetapkan Berdasarkan permasalahan tersebut, maka
sebagai zona merah Covid-19 oleh Gugus tujuan dari penelitian ini adalah (Millenia
tugas penanganan Covid-19 Sumsel pada et al, 2021; Laksmi et al, 2021): (1)
Mei 2020 yang lalu. Berdasarkan Menentukan kekuatan (Strengths),
pemantauan Pemerintah Provinsi kelemahan (Weakness), peluang
Sumatera Selatan, kasus positif Covid-19 (Opportunities) dan ancaman (Threats)
di Lubuk linggau hingga 12 Januari 2021 usaha kuliner di sekitar air terjun temam;
menyumbang sebanyak 1192 kasus (2) Menentukan strategi SO (Strengths-
(corona.sumselpemprov.go.id). Opportunities) , ST (Strengths- Threats),
Adanya destinasi wisata akan WO (Weakness- Opportunities) dan WT
berdampak pada perekonomian (Weakness- Threats); (3) Menentukan nilai
masyarakat yang meningkat yaitu matriks IFAS (Matriks Internal strategic
banyaknya usaha mikro yang ada disekitar Factor Analysis Summary) dan EFAS

Jurnal Ilmiah Pariwisata, Volume 27 No.1, Maret 2022, pp 11-18 12


Strategi Mempertahankan Usaha Kuliner Mikro di Air Terjun Temam Lubuk Linggau
Terdampak Covid-19
(Melati Pratama)

(Matriks Eksternal strategic Factor keuangan, teknis produksi, dan pemasaran


Analysis Summary); (4) Menentukan (Munizu, 2013),. Faktor eksternal antara
strategi pertahanan usaha kuliner melalui lain kebijakan pemerintah, sosial budaya
skor internal dan eksternal. dan ekonomi, serta peranan pemerintah.
Tujuan dari penelitian ini adalah Dalam pencapaian usaha, usaha mikro
untuk menyusun strategi agar usaha menghadapi beberapa masalah utama.
kuliner mikro di Air Terjun Temam Masalah utama yang dihadapi oleh usaha
Lubuk Linggau dapat tetap beroperasi di mikro antara lain adalah (Hartono &
era pandemi Hartomo, 2014): (1) Rendahnya tingkat
pendapatan; (2) Legalitas usaha tidak
TINJAUAN PUSTAKA memadai; (3) Terbatasnya kapasitas usaha
Air Terjun Temam Lubuk Linggau mikro untuk mengakses permodalan,
Lubuk linggau adalah Kabupaten informasi teknologi dan pasar serta faktor
kota yang berada di Sumatera selatan, produksi lainnya; (4) Lemahnya
memiliki beberapa destinasi diantaranya kompetensi wirausaha; (5) Lokasi usaha
Taman nasional kerinci sebelat, Air terjun yang tidak pasti.
taqli, Museum subkos garuda, Benteng
kuto ulak lebar, situs peninggalan jaman Pemasaran
batu besar dan Air terjun temam. Air Pemasaran adalah kegiatan usaha
terjun temam berlokasi di desa Rahma meliputi perencanaan, penentuan harga,
atau 15 menit dari bandara Silampari promosi produk, dan distribusi produk
(Ramadhani & Rezkisari, 2018). Air yang bertujuan memenuhi kepuasan dan
terjun temam memiliki bentuk yang keinginan serta jasa, baik untuk calon
melebar dengan tinggi 12 meter dan lebar ataupun untuk konsumen potensial
25 meter. Pemandangan Air terjun temam (Priansa, 2017). Strategi pemasaran
dapat dinikmati melalui anak tangga dan meliputi (Ridwansyah, 2017): (1)
jembatan gantung yang berada di samping Segmentasi pasar adalah proses membagi
air terjun. pasar menjadi segmen yang lebih kecil
Efek yang timbul dari berdasarkan karakteristik tertentu; (2)
pengembangan destinasi tersebut adalah Targeting adalah proses menentukan
menjadi spot wisatawan untuk berfoto. segmen pelanggan yang akan dilayani dan
Saat ini Air terjun temam dilengkapi tidak dilayani oleh perusahaan; (3)
dengan fasilitas waterpark yang sangat Positioning merupakan proses
menarik sebagai wisata air di destinasi menampakan citra tertentu perusahaan di
(Dinas Pariwisata Lubuk Linggau, 2020). hati pelanggan.
Destinasi ini hanya buka di hari sabtu,
minggu dan hari libur nasional karena METODOLOGI PENELITIAN
diluar hari tersebut pengunjung relatif sepi Metode yang digunakan dalam
(Munajar, 2019). penelitian ini adalah deskriptif dengan
pendekatan data kuantitaif., dimana data
Usaha mikro diolah dan dianalisis menggunakan faktor
Usaha mikro adalah usaha internal dan eksternal SWOT (strength,
produktif milik perorangan dan atau weakness, opportunities, threat) (Widodo
badan usaha perorangan yang memenuhi & Dasiah, 2021). Data diperoleh
kriteria usaha mikro yaitu memiliki menggunakan teknik observasi dan
kekayaan bersih paling banyak Rp. wawancara. Sampel diambil dengan
50,000,000, tidak termasuk tanah dan menggunakan teknik sampling jenuh.
bangunan tempat usaha (Undang-undang Analisis faktor internal dan eksternal
No.20 Tahun 2008). Beberapa faktor yang menggunakan Porter’s Five Forces
mempengaruhi kinerja usaha mikro yaitu Model yang didasarkan pada fungsi
faktor internal dan eksternal. Faktor pemasaran yaitu analisis pelanggan,
internal meliputi Sumber daya manusia, penjualan produk/jasa, perencanaan
Jurnal Ilmiah Pariwisata, Volume 27 No.1, Maret 2022, pp 11-18 13
Strategi Mempertahankan Usaha Kuliner Mikro di Air Terjun Temam Lubuk Linggau
Terdampak Covid-19
(Melati Pratama)

produk/jasa, harga, distribusi, riset Kuadran 2 menunjukkan kondisi suatu


pemasaran dan analisis peluang. Masing- usaha dapat mengidentifikasi faktor-faktor
masing faktor dari fungsi dasar pemasaran yang tidak menguntungkan; (3) Kuadran 3
ditentukan, kemudian dilakukan memiliki peluang yang sangat besar
pembobotan terhadap faktor internal dan namun mempunyai beberapa
eksternal. Setelah dilakukan pembobotan, permasalahan atau kendala yang berasal
maka diberi ranking. Kekuatan dan dari internal; (4) Kuadran 4 memiliki
peluang diberi rangking range 3 sampai 5, usaha yang berada pada kuadarn ini dalam
sedangkan sedangkan ancaman dan posisi yang tidak menguntungkan.
kelemahan diberi nilai dengan range 1-3.
Masing-masing faktor dalam HASIL DAN PEMBAHASAN
penelitian ini dilakukan skoring dan Analisis SWOT
dihitung selisih kekuatan dan kelemahan, Berdasarkan observasi dan
serta peluang dan ancaman. Selisih antara wawancara diperoleh faktor internal dan
kekuatan dan kelemahan, serta peluang eksternal yang mempengaruhi
dan ancaman akan menghasilkan skor pengembangan usaha kuliner mikro di
yang menentukan kuadran meliputi: (1) detinasi Air terjun temam. Faktor internal
Kuadran 1 memiliki kondisi yang sangat maupun eksternal ditunjukkan pada tabel
menguntungkan. Suatu usaha memiliki 1 dan tabel 2 berikut:
peluang serta kekuatan yang banyak; (2)

Tabel 1. Matriks IFAS


Kekuatan (Strengths) Bobot Rating Score
Kuliner untuk semua kalangan 0,04 3 0,12
Konsep penjualan mengikuti wisatawan 0,07 4 0,28
Penjualan di area destinasi 0,06 4 0,24
Harga relatif terjangkau 0,04 3 0,12
Usaha tidak membutuhkan modal besar 0,06 3 0,18
Bahan baku tersedia 0,06 3 0,18
Pelaku usaha antusias untuk pengembangan 0,09 3 0,27
Adanya kerjasama antara pelaku usaha dan pengelola destinasi 0,08 3 0,27
Total Score 0,50 1,66
Kelemahan (Weakness) Bobot Rating Score
Jumlah wisatawan yang tidak menentu 0,14 4 0,56
Penjualan kuliner yang dilakukan tidak setiap hari 0,09 3 0,27
Arus keuangan berjalan lambat 0,07 4 0,28
Kualitas makanan diragukan 0,10 2 0,20
Pelaku usaha tidak mengerti teknologi 0,10 4 0,40
Total Score 0,50 1,71
Subtotal 1,00 Rata-rata = 3,31 3,37

Tabel 2. Matriks EFAS


Peluang (Opportunities) Bobot Rating Score
Wisatawan tertarik dengan kuliner khas 0,14 3 0,42
Penjualan dapat dilakukan oleh pelaku usaha di destinasi dan
0,22 4 0,86
online
Harga masih dapat dijangkau wisatawan 0,15 3 0,44
Total Score 0,50 1,72
Ancaman (Threats) Bobot Rating Score
Riset tidak memberikan dampak positif terhadap pengembangan 0,13 3 0,38
Budaya wisatawan lokal yang masih melekat seperti membawa
0,19 4 0,75
makanan sendiri dari rumah atau membawa makanan dari luar
Pengelola destinasi yang tidak mempromosikan kuliner khas 0,19 3 0,56
Total Score 0,50 1,69
Subtotal 1,00 Rata-rata = 3,33 3,40

Jurnal Ilmiah Pariwisata, Volume 27 No.1, Maret 2022, pp 11-18 14


Strategi Mempertahankan Usaha Kuliner Mikro di Air Terjun Temam Lubuk Linggau
Terdampak Covid-19
(Melati Pratama)

Berdasarkan tabel 1, hasil matrik ini menandakan bahwa usaha kuliner


IFAS menunjukkan nilai total usaha mikro memiliki peluang besar untuk
kuliner mikro di Air Terjun Temam berkembang dan maju. Berikut adalah
Lubuk Linggau sebesar 3,37 di bawah strategi yang harus di terapkan untuk
nilai rata-ratanya sebesar 3,31 dari usaha kuliner mikro di Air Terjun Temam
keseluruhan faktor internal dan Lubuk Linggau yaitu memanfaatkan
eksternalnya. Hal ini juga ditunjukkan peluang jangka panjang dengan
dengan hasil nilai kekuatan lebih kecil memperbaiki kelemahan yang ada.
dibandingkan dengan kelemahan, yaitu
dengan score nilai sebesar 1,66 lebih kecil Strategi Analisis SWOT
dibanding 1,71. Tabel 3. Strategi SO (Strength-Opportunity)
Berdasarkan tabel 2, hasil matrik No Strategi SO
EFAS menunjukkan nilai total usaha 1 Kuliner yang dijual harus terjangkau oleh
wisatawan dengan harga Rp 5.000 sampai
kuliner mikro di Air Terjun Temam dengan Rp 10.000
Lubuk Linggau sebesar 3,40 di atas 2 Kuliner yang dijual harus bervariasi agar
nilai rata-ratanya sebesar 3,33 dari wisatawan bebas memilih kuliner yang
keseluruhan faktor peluang dan dinikmati
ancamanyanya. Hal ini juga ditunjukkan 3 Letak penjualan kuliner, berada di pintu
dengan hasil nilai peluang lebih besar belakang dan pintu depan destinasi karena
kedua tempat tersebut adalah lokasi yang
dibandingkan dengan ancaman, yaitu strategis
dengan score nilai sebesar 1,72 lebih 4 Melakukan kerjasama antara pelaku usaha
besar dibanding 1,69. dan pengelola

Diagram Analisis SWOT


Opportunity Tabel 4. Strategi WO (Weakness-
1,72 Opportunity)
Kuadran III
No Strategi WO
Kuadran I 1 Pelaku usaha dapat menjual kuliner yang
menjadi ciri khas air terjun temam dan
Weakness 0,03 Strength
1,71 1,66 dapat dijual secara online, apabila
wisatawan yang berkunjung ke air terjun
temam sepi
-0,05 2 Pelaku usaha harus diberi ketrampilan
Kuadran II dan pelatihan tentang digital marketing
Kuadran IV
3 Pengelola destinasi wisata harus
melakukan promosi secara
Threats berkesinambungan dengan membuat
1,69 website, Instagram, facebook dan twitter
agar para calon wisatawan tertarik
Gambar 1. Diagram Analisis SWOT Usaha berkunjung ke Air Terjun Temam Lubuk
Kuliner Mikro di Air Terjun Temam Lubuk Linggau, sehingga membantu para pelaku
Linggau usaha kuliner menjual produknya
4 Pengelola destinasi wisata dapat membuat
Nilai total skor dari masing- kuliner yang dijual masuk ke dalam paket
masing faktor dapat dirinci strength 1,66, wisata
sedangkan weakness 0,6, kemudian
opportunity 1,35, selanjutnya threat 1,48, Tabel 5. Strategi ST (Strength-Threats)
maka selisih total skor strength dan No Strategi ST
weakness adalah -0,05 dan selisih total 1 Pembinaan pengembangan dilakukan
skor opportunity dan threat adalah 0,03. dengan melakukan kerjasama antara
Dari gambar diagram analisis SWOT di pelaku usaha dan pengelola destinasi
atas, sangat jelas menunjukkan bahwa 2 Pembinaan dilakukan baik untuk
pembinaan soft skill maupun hard skill,
usaha kuliner mikro di Air Terjun Temam pembinaan melayani wisatawatan
Lubuk Linggau berada pada kuadran maupun pengolahan produk dan
ketiga yaitu strategi diversifikasi strategi pembinaan penggunaan teknologi

Jurnal Ilmiah Pariwisata, Volume 27 No.1, Maret 2022, pp 11-18 15


Strategi Mempertahankan Usaha Kuliner Mikro di Air Terjun Temam Lubuk Linggau
Terdampak Covid-19
(Melati Pratama)

Tabel 6. Strategi WT (Weakness-Threats) pelayanan bagi wisatawan dengan


No Strategi WT meyakini bahwa wisata masih dapat
1 Kegiatan promosi oleh pengelola dilakukan ditengah pandemi, pembinaan
destinasi menarik wisatawan terus
dilakukan dengan baik terhadap pengolahan produk dan
2 Kebijakan untuk tidak membawa teknologi agar menghasilkan kuliner yang
makanan dari luar diterapkan kembali tahan lama, pembinaan dalam kegiatan
3 Perbaikan terhadap kualitas makanan baik promosi agar wisatawan yakin dan
tempat maupun cara pengolahan percaya untuk berwisata di era pandemi;
(2) Membuat kebijakan untuk tidak
Upaya mempertahankan usaha membawa makanan dari luar dengan
kuliner mikro terdapat pada kuadran menjamin kebersihan makanan yang
ketiga, strategi yang sesuai untuk dijuak, dan (3) Perbaikan terhadap
permasalahan yang terjadi adalah strategi kualitas makanan, baik dari tempat
rasionalisasi. Strategi rasionalisasi pada maupun makanan yang dijual dengan
kuadaran ketiga mengartikan bahwa usaha menerapkan CHSE (clean, healty, safe,
kuliner mikro Lubuk linggau di destinasi envorenment).
Air Terjun Temam sebenarnya
menghadapi peluang pasar yang sangat KESIMPULAN DAN SARAN
besar, karena wisatawan umumnya Kesimpulan
membutuhkan makanan sebagai Berdasarkan hasil dan pembahasan
kebutuhan primer, tetapi usaha kuliner dapat disimpulkan bahwa usaha kuliner di
mikro memiliki beberapa kendala atau air terjun temam memiliki kekuatan,
kelemahan internal. kelemahan, peluang dan ancaman dengan
Kelemahan atau kendala nilai masing-masing sebesar 1,66; 1,71;
internalnya adalah jumlah wisatawan 1,72 dan 1,69. Nilai total skor dari
yang sedikit. Hal itu tampak dari jumlah masing-masing faktor dapat dirinci
pengunjung yang sedikit yaitu 31,75% strength 1,66, sedangkan weakness 0,6,
dari jumlah di tahun sebelumnya. Strategi kemudian opportunity 1,35, selanjutnya
rasionalisasi adalah baik dilakukan dalam threat 1,48, maka selisih total skor
upaya mempertahankan usaha kuliner strength dan weakness adalah -0,05 dan
(Nourlette, 2017). Fokus strategi selisih total skor opportunity dan threat
rasionalisasi dalam upaya adalah 0,03. Usaha kuliner mikro di Air
mempertahankan usaha kuliner mikro di Terjun Temam Lubuk Linggau berada
destinasi air terjun temam Lubuk Linggau pada kuadran ketiga yaitu strategi
ini adalah dengan meminimalisasi diversifikasi strategi ini menandakan
kelemahan suatu usaha yaitu jumlah bahwa usaha kuliner mikro memiliki
wisatawan yang tidak menentu, penjualan peluang besar untuk berkembang dan
kuliner yang tidak tetap, arus pemasukan maju.
dan pengeluaran yang lambat, kualitas Beberapa upaya yang dapat
makanan dan pengetahuan pelaku usaha dilakukan untuk menghilangkan
terhadap teknologi. kelemahan itu adalah: (1) Membuat suatu
Beberapa upaya yang dapat kegiatan promosi yang dapat
dilakukan untuk menghilangkan meningkatkan jumlah wisatawan ke
kelemahan itu adalah dengan menerapkan destinasi Air Terjun Temam, baik secara
beberapa aturan di destinasi (Farihiyyah online maupun offline; (2) Membuat
& Musthofa, 2020), seperti: (1) Membuat kebijakan untuk tidak membawa makanan
suatu kegiatan promosi yang dapat dari luar dengan menjamin kebersihan
meningkatkan jumlah wisatawan ke makanan yang dijuak; (3) Perbaikan
destinasi Air Terjun Temam, baik secara terhadap kualitas makanan, baik dari
online maupun offline yaitu dengan tempat maupun makanan yang dijual
membina kerjasama antara pelaku usaha dengan menerapkan CHSE.
dan pengelola destinasi, pembinaan dalam

Jurnal Ilmiah Pariwisata, Volume 27 No.1, Maret 2022, pp 11-18 16


Strategi Mempertahankan Usaha Kuliner Mikro di Air Terjun Temam Lubuk Linggau
Terdampak Covid-19
(Melati Pratama)

Saran Inovasi (MANOVA), 3(2): 43-


Saran dari penelitian ini adalah: (1) 54.
Pengelola destinasi wisata diharapkan Hartono & Hartomo D. D. (2014).
dapat melakukan promosi secara lebih Faktor-faktor yang
efektif dan lebih luas lagi; (2) Untuk Mempengaruhi Perkembangan
pelaku usaha diharapkan dapat diberi UMKM di Surakarta. JBM
ketrampilan dan pengetahuan tentang Jurnal Bisnis & Management,
digital marketing apabila jumlah 14(1): 15-30.
wisatawan menurun pada saat pandemi Juditha, C. (2020). Perilaku Masyarakat
Covid-19 dapat memasarkan secara Terkait Penyebaran Hoaks
online; (3) Untuk penelitian selanjutnya Covid-19. JP: Jurnal
mengingat banyaknya alat analisis yang Pekomnas, 5(2): 105-116.
bisa dipakai dalam merumuskan strategi, Kementerian Kesehatan RI. (2021).
seperti analisis ASOCA. Penguatan Sistem Kesehatan
dalam Pengendalian COVID-19.
DAFTAR PUSTAKA Diakses Pada 30 Januari 2021,
Chairani, I. (2020). Dampak Pandemi dari
Covid-19 dalam Perspektif http://p2p.kemkes.go.id/penguat
Gender di Indonesia. JKI Jurnal an-sistem-kesehatan-dalam-
Kependudukan Indonesia, 1(1): pengendalian-covid-19/.
39-42. Laksmi, G. W., Rahmanita, M., Brahtyo,
Corona.sumselpemprov.go.id. Sumatera H., & Nurbaeti. (2021). SWOT
Selatan Tanggap Covid-19. Analysis Nomadic Tourism as
Diakses Pada 1 Desember 2020, Millennial Friendly Natural
dari Tourist Destination Development
http://corona.sumselprov.go.id. Strategy (Case Study: Glamping
David, F. R. (2013). Strategic De Loano, Purworejo). (TRJ)
Management: Concepts and Tourism Research Journal,
Cases. New York: Pearson 5(2):18-207.
Education, In Millenia, J., Sulvinio, S., Rahmanita, M.,
Dinas Pariwisata Lubuklinggau. (2020). & Osman, I. E. (2021). Strategi
Destinasi Wisata Kota Lubuk Pengembangan Wisata Mangrove
Linggau Air Terjun Temam. Desa Sedari Berbasis Analisis 4A
Diakses pada 18 Februari 2021, (Attraction, Accessibility,
dari Amenities, Ancillary Services).
https://dispar.lubuklinggaukota. Jurnal Ilmiah Pariwisata, 26(3):
go.id/wisata/detail_wisata?id=5 284-293.
0. Munajar, A. (2019). Air Terjun Temam,
Priansa, D. J. (2017). Komunikasi Primadona Wisata Libur
Pemasaran Terpadu Pada Era Lebaran di Lubuklinggau.
Media Sosial. Bandung: CV Diakses pada 20 Desember
Pustaka Setia 2021, dari
Farihiyyah., & Musthofa, M. B. (2020). https://antaranews.com/berita/9
Penerapan Analisis SWOT 07462/air-terjun-temam-
Sebagai Strategi Dalam primadona-libur-lebaran-di-
Menghadapi Dampak lubuklinggau
Perekonomian Masyarakat Di Munizu, M (2013). The Impact of Total
Era Pandemi (Studi Kasus Quality Management Practices
Penurunan Omset Penjahit UD. Towards Competitive
Ahass BJ di Desa Dukunanyar Advantage and Organizational
Kecamatan Dukun Kabupaten Performance : Case of Fishery
Gresik). Jurnal Manajemen dan Industry in South Sulawesi
Jurnal Ilmiah Pariwisata, Volume 27 No.1, Maret 2022, pp 11-18 17
Strategi Mempertahankan Usaha Kuliner Mikro di Air Terjun Temam Lubuk Linggau
Terdampak Covid-19
(Melati Pratama)

Province of Indonesia. Pakistan daerah-di-sumsel-masuk-zona-


Jurnal of Commerce and Social merah-covid-19.
Sciences, 7(1): 184-197 Widodo, B., & Dasiah, A. N. (2021).
Mustika, M. D. S., & Apriliani, P. D. Analisis Strategi Konsep Smart
(2013). Analisis Faktor-Faktor Tourism Pada Dinas Pariwisata
yang Mempengaruhi dan Ekonomi Kreatif DKI Jakarta
Kebertahanan Pedagang Kuliner Jurnal Ilmiah Pariwisata, 26(3):
Tradisional di Kabupaten 294-305.
Klungkung. JEKT Jurnal
Ekonomi Kuantitatif Terapan,
6(2): 118-127.
Nourlette, R. R., & Hati, S. W. (2017).
Penentuan Strategi Dengan
Pendekatan Analisis SWOT
Pada Hotel Nongsa Point
Marina & Resort Dalam
Menghadapi Persaingan Bisnis.
Jurnal Inovasi dan Bisnis, 5(1):
83-102.
Pesulima, T. L.,& Hetharie, Y. (2020).
Perlindungan Hukum Terhadap
Keselamatan Kerja Bagi Tenaga
Kesehatan Akibat Pandemi
Covid-19. SASI Journal, 26(2):
280-285.
Ramadhani C. A dan Rezkisari, I.
(2018). Trik berbisnis kuliner
minim modal untuk IRT.
Diakses Pada 20 Maret 2020,
dari Republika.co.id.
https://www.republika.co.id/beri
ta/q09nh0328/gaya-
hidup/kuliner/19/10/28/
q02bqx328-trik-berbisnis-
kuliner minim- modal-untuk-irt.
Ratnaningtyas, H., Nurbaeti, N., &
Swantari, A. (2021). Pengaruh
Pendapatan Rumah Tangga dan
Pengeluaran Rumah Tangga
Terhadap Stabilitas Keuangan
Rumah Tangga Pada Pelaku
Wirausaha di Obyek Wisata
Danau Cipondoh. Jurnal
Ekonomi Pembangunan STIE
Muhammadiyah Palopo, 7(1):
35-45.
Sumatera.bisnis.com. (2020). Daerah
Sumsel Masuk Zona Merah
Covid-19. Diakses Pada 27
Desember 2020, dari
https://sumatra.bisnis.com/read/
20200512/533/1239345/5-
Jurnal Ilmiah Pariwisata, Volume 27 No.1, Maret 2022, pp 11-18 18

You might also like