Professional Documents
Culture Documents
"Ballast Water" Di Daerah Berkembang Untuk
"Ballast Water" Di Daerah Berkembang Untuk
Abstract
The purpose of the preparation from this article is to give describing of the impact of ballast water on the
coastal environment and try to give a solution how the administrative management should be done to the
sustainability of coastal society. The method used in writing of this article that is library research from a variety
of sources and based on field observations in some areas with the activity of high boat traffic. Ballast water is
sucked by the pump into the tank ship ballasts are used to maintain the stability of the ship during the cruise,
generally consists of water mixed with various types of marine microorganisms, sediments and rocks. Marine
microorganisms are carried on and switched via ship ballasts tanks will be able to survive in new waters, but life
will change and tend to be predatory. This can cause damage to the food chain and the environment in new
waters. Impact caused by Aquatic Invasive Species (AIS ) on ballast water, Hull and others form part of the ship
of the ecological impact, economic and human health is a common concern this moment especially scientists,
therefore need for appropriate methods in management. Some approaches a comprehensive strategy in the
operational procedures ship, port, ship monitoring inspection, certification, training and education as well as
the roles and responsibilities are clear of the implementing the regulation is an integral part in the effort to
reduce the alien species.
dilakukan langkah-langkah untuk mengurangi yang terbawa melalui ballast water. Atas dasar
risiko introduksi spesies invasif (Endresen et itulah maka dianggap perlu adanya suatu
al. 2004). pengelolaan minimal pada tahapan tata kelola
Mikroorganisme laut ataupun air tawar administratif sehingga dampak yang
yang ikut terbawa dan tertukar melalui tangki ditimbulkan dapat diminimalisir.
ballas kapal akan dapat bertahan hidup pada
perairan yang baru, namun biota tersebut akan
berubah dan cenderung bersifat predator. Hal METODE PENELITIAN
ini dapat menyebabkan kerusakan pada rantai
Metode yang digunakan dalam
makanan dan lingkungan pada perairan yang
penulisan artikel ini merupakan studi
baru. Maka pada saat pengangkutan ballast
kepustakaan dan berdasarkan pengamatan
water perlu adanya perhatian yang khusus agar
dibeberapa daerah dengan aktivitas lalu lintas
adanya pengontrolan dan pencegahan
kapal yang tinggi pada 24 pelabuhan strategis
pertukaran terhadap mikroorganisme laut yang
yang ada di Indonesia. Daftar dari pelabuhan
tidak diinginkan tersebut. Di Indonesia saat ini
strategis tersebut dapat dilihat pada Tabel 1.
dengan adanya konsep “Tol Laut” ada
Secara umum berdasarkan studi literatur
beberapa 24 pelabuhan strategis yang saat ini
pengelolaan ballast water lebih difokuskan
dikembangkan sebagai basis dalam
kepada meminimalisir penyebaran spesies
transportasi laut. Dengan adanya
asing dan itu menggunakan beberapa metode
pengembangan pelabuhan tersebut secara tidak
pada saat pertukaran ballast water.
langsung terjadi juga transportasi spesies asing
Sebuah metode yang diterima secara melalui air ballas kecil kemungkinan akan
internasional saat ini untuk mengelola dapat bertahan hidup karena perubahan suhu,
penyebaran spesies adalah pertukaran air ballas kimia air dan salinitas ketika dibuang
(ballast water exchange) (Anderson et al. keperairan terbuka (ABS. 2010).
2007; ABS, 2010). Pertukaran air ballas Beberapa konsep pertukaran air ballas
adalah proses pertukaran air ditengah laut yang beberapa pilihan yang direkomendasikan oleh
mungkin air tawar, air payau atau air laut. Organisasi Maritim Internasional atau yang
Selama proses pertukaran, disyaratkan dikenal dengan International Maritime
mengambil air biologis yang keluar dari tangki Organization (IMO) (Champ. 2002) :
ballas yang berubah warna menjadi merah atau
yang disebut dengan flushing out untuk Pengosongan / isi ulang (reballasting)
digantikan dengan air laut setempat. Biasanya Dalam proses ini air pada tangki
jarak pengambilan air 200 mil laut dari daratan dikosongkan dari air pelabuhan awal kemudian
terdekat. Para ilmuwan khususnya ahli biologi diisi dengan air laut pada perairan terbuka.
laut berpendapat bahwa organisme laut Pompa yang digunakan sedapat mungkin
patogen pada jarak 200 mil laut atau laut meminimalkan jumlah air yang tersisa dalam
terbuka tersebut jumlahnya sedikit. Organisme tangki. Dari beberapa percobaan yang
patogen yang dibawa dari perairan pesisir dilakukan dinyatakan bahwa 95 % air pada
tangki dapat diganti. Namun ada kekhawatiran kargo yang diangkut setiap tahunnya. Jumlah
bahwa pertukaran 95% dari volume air balas kargo yang diangkut dikurangi dengan
mungkin tidak setara dengan pertukaran 95% kapasitas yang dapat diukur dengan Dead
dari organisme dalam tangki ballas seperti ini Weight Tonnage (DWT). Volume air ballas
tidak selalu terdistribusi secara merata di air yang diambil dari pelabuhan dan yang
ballas, namun dapat terakumulasi pada bagian dipertukarkan di laut terbuka belum tentu sama
bawah dan dinding tangki (Endresen et al. 2004). Kebutuhan pertukaran
air ballas lebih difokuskan pada efinsiensi
Pertukaran air ballas secara kontinyu seberapa besar pertukaran volume yang terjadi
Aliran air ballas yang melalui sistem pada tanki. Semakin besar volume pertukaran
sirkulasi secara terus menerus dari air laut air ballas yaitu 95% akan menghasilkan lebih
kembali ke laut memungkinkan walaupun sedikit spesies setelah terjadi pertukaran air
kapal sementara berjalan, air pada tangki tetap ballas. Anderson et al (2007) menyatakan
diisi. Dalam opsi ini, air laut dipompa terus bahwa sangat sulit untuk mengukur efisiensi
menerus ke dalam tangki ballas sementara tangki. Efisiensi juga bisa berbeda untuk setiap
tangki secara bersamaan mengeluarkannya dari tangki ballas pada kapal. Efisiensi tergantung
bawah tangki (Champ. 2002: McCollin et al. pada bentuk tangki, aspek rasio, letak tangki
2007: ABS. 2010). Rekomendasi untuk metode pada kapal, pengaturan struktural internal dan
aliran air ballast adalah bahwa setidaknya tiga parameter lainnya.
kali volume tangki harus dipompa melalui
tangki (pada beberapa kapal ini telah terbukti
mampu menganti sekitar 95% dari air asli). Tranposrtasi Spesies Asing
Potensi Perpindahan Spesies
Metode pengenceran Pengangkutan spesies non-pribumi
Metode pengenceran merupakan dengan air ballas kapal merupakan masalah
modifikasi lajutan dari metode pertukaran air lingkungan yang utama (Earmes et al 2008).
ballas secara kontinyu yaitu dengan Air ballast beperan penting dalam mentransfer
menambahkan pipa tambahan pada kapal spesis penganggu akuatik (aquatic nuisance
untuk ballasting kontinu dari atas tangki ballast species/ANS) di seluruh dunia. ANS termasuk
melalui satu sistem pipa dan pada saat yang alga, kerang, larva berkembang, telur dan
sama dikeluarkan melalui sistem pipa dibagian mikroorganisme lainnya. Karena kurangnya
bawah tangki. Gollasch et al (2007) predator alami di lingkungan baru, mereka
mengemukakan bahwa pada saat melakukan sering mampu berkembang dan lebih berkuasa
pertukaran air ballas ada beberapa hal yang dari spesies asli (Sherwin and Cole. 2005).
harus diperhatikan: Pelayaran domestik harus diakui berpotensi
- Total waktu yang dibutuhkan. Operasi dan berperan penting dalam mekanisme
pertukaran air ballas ini pada kapal tranpor spesis (Lavoie et al. 1999). Ketika
yang lebih besar biasanya dapat kapal melakukan proses ballasting dan
berlangsung 1-3 hari; deballasting maka akan terjadi pertukaran
- Lokasi. Beberapa jalur pelayaran kapal organisme di satu daerah dengan daerah lainya.
tidak sesuai dengan jarak minimum dari Proses ini berlangsung selama bertahun-tahun
persyaratan pantai dan kedalaman yang selama kapal beroperasi di dunia. Hal ini
ditetapkan oleh IMO; mengakibatkan keseimbangan ekosistem
- Keselamatan. Hal ini sangat penting, terganggu. Karena organisme asli bercampur
pada beberapa kapal tertentu pertukaran dengan organisme pendatang menyebabkan
air ballast hanya dapat dilakukan dalam banyak terjadi mutasi genetika. Pembuangan
kondisi cuaca tertentu atau mungkin air ballas adalah jalur utama untuk pengalihan
tidak dilakukan sam sekali. organisme air yang berpotensi membahayakan
dan bersifat patogen di seluruh dunia. Dalam
hal mengendalikan air ballas di kapal, IMO
HASIL DAN PEMBAHASAN telah merekomendasikan manejemen air ballas.
Kapasitas air ballas bervariasi dan Hal ini dimaksudkan untuk megurangi
merupakan fungsi dari daya dukung kapasitas penyebaran organisme laut yang tidak
kargo dan tipe kapal. Jumlah air ballas tahunan terkendali lagi.
dapat diperkirakan sebagai fungsi dari total
Gambar 1. Beberapa bagian dari kapal yang menjadi tempat transfer spesies Sumber (Raaymakers.
2002)
waktu dan mengancam, kronis dan tidak mudah dihilangkan (Raaymakers. 2002).
Gambar 2. a. Lendir yang dihasilkan dari blooming alga. b. Mnemiopsis leidyi (Sumber: Raaymakers.
2002)
dari sepuluh ribu orang di tahun 1994. Strain air ballast dari dan kembali kealam
ini diaporkan sebelumnya hanya di Bangladesh bebas.
(Raaymakers, 2002). Meminimalkan risiko hadirnya ISA
melalui air ballas membutuhkan kombinasi
Reduksi Resiko Penyebaran ISA di Ballast dari beberapa pendekatan dan strategi yang
Water komprehensif serta dirancang dengan baik. Ini
Air ballas dikenal karena perannya termasuk prosedur operasional untuk kapal
dalam translokasi spesis dan berperan dalam pelabuhan, pemantauan, inspeksi sertifikasi,
ISA. Banyak usaha yang telah dilakukan dalam pelatihan dan pendidikan serta peran
dalam mengidentifikasi dampak resiko yang dantanggung jawab dari pelaku dan pemilik
diterapkan. Beberapa strategi yang telah kapal. Dibutuhan kebijakan khusus, strategi,
dikembangkan dan merupakan metode kerangka hukum dan pengaturan kelembagaan
pelengkap diantaranya (Champ. 2002; yang sesuai serta koheren di tingkat nasional
Tamelander et al. 2010): maupun tingkat internasional untuk menata
- meminimalkan penyerapan organisme kelola aktifitas pembuangan ballast water
ke dalam tangki air ballas. Menghindari (David and Perkovic. 2004). Metode
serapan air ballas di daerah dangkal dan pengelolaan air ballast ke dalam tiga kategori
keruh misalnya pada baling-baling dapat yakni pertukaran (exchange), pengolahan
menimbulkan endapan dan menghindari (treatment) dan isolasi (isolation) air ballast
pengambilan di malam hari ketika (Gambar. 3). Penelitian saat ini dilakukan
banyak organisme bermigrasi vertikal diseluruh dunia untuk mengembangkan
untuk mencari makan, mengurangi metode pengolahan air ballas yang efisien dan
jumlah organisme yang masuk tangki air efektif. Beberapa kekhawatiran mengenai
ballas; pengolahan air ballas yaitu (Karaminas. 2000):
- membersihkan sedimen ballas. Rutin - pengolahan mekanik: penyumbatan
membersihkan tangki air ballas dan filter dianggap tidak efektif untuk
endapan sedimen di pertengahan laut organisme kecil, pembuangan endapan
atau fasilitas tertentu yang disediakan di yang dikumpulkan sementara ruang
pelabuhan akan mengurangi jumlah terbatas pada kapal-kapal yang ada,
organisme yang diangkut; resize pompa mungkin diperlukan untuk
- pertukaran air ballas. Air ballas bisa mengatasi peningkatan resistensi filter.
diganti pada saat berada dipelabuhan, - perawatan fisik: Pekerjaan pipa
pertengahan laut dan perairan dalam. tambahan berdampak buruk pada lapisan
Dalam rangka mengurangi resiko tangki yang akan menyabakan korosi
oraganisme yang dibawa sebaiknya pada pipa dan pompa. Debit air
mencari lingkungan yang sesuai dalam dipanaskan mungkin tidak diinginkan
menukar atau menganti air ballas. untuk alasan lingkungan.
- pengolahan air ballas. Beberapa metode - perawatan kimia: kesehatan dan
yang digunakan saat ini untuk keselamatan awak kapal merupakan
membersihkan organisme berbahaya aspek utama.
dari air ballas terus dikembangkan. Produsen di seluruh dunia dengan latar
Diantara perlakuan itu diantaranya belakang teknologi pengeloaan air berusaha
perlakuan secara mekanik (misalnya mengembangkan teknologi untuk melayani
menyaring atau pemisahan potensi pasar yang berhubungan dengan ini.
siklon/cyclonic separation), perlakuan Sementara IMO telah memeberikan daftar
fisik (misalnya ultraviolet, ultrasound pedoman perawatan sistem pengolahan air
atau dengan menggunakan panas), ballas yakni; a) pertimbangan keselamatan
perlakuan kimia (misalnya dengan yang berhubungan dengan kapal dan awak
penggunaan desinfektan atau bicides) kapal, b) penerimaan lingkungan dari air ballas
perlakuan biologis atau kombinasi yaitu tidak menimbulkan dampak lingkungan
antara dua perlakuan atau lebih. lebih, c) praktis, dimana adanya kesesuaian
- dibuang ke fasilitas penerima yang desain kapal dengan operasi kegiatan yang
sudah disediakan. Pembuangan air dijalankan, d) efektifitas biaya yang
ballas ke fasilitas penerima mencegah berhubungan dengan kondisi ekonomi, e)
terjadinya transpor organisme didalam meminimalisir aktivitas biologi, membunuh
aktivitas biologi bakteri dan patogen dalam air
David M. Perkovic M. 2004. Ballast Water McCollin T. Shanks A M. Dunn J. 2007. The
Sampling as a Critical Component of Efficiency of Regional Ballast Water
Biological Invasions Risk Management. Exchange: Changes in Phytoplankton
Elsevier. Marine Pollution Buletin Abundance and Diversity. Elsevier.
49:313-318. Harmful Algae 6:531–546.
Drake L A. Doblin M A. Dobbs F C. 2007. McGee S. Piorkowski R. Ruiz G. 2006.
Potential Microbial bioInvasions Via Analysis of Recent Vessel Arrivals and
Ships’ Ballast Water, Sediment, and Ballast Water Discharge in Alaska:
Biofilm. Elsevier. Marine Pollution Toward Assessing Ship-Mediated
Buletin 55:333-341. Invasion Risk. Elsevier. Marine
Eames I. Landeryou M. Greig A. Snellings J. Pollution Buletin 52:1634-1645.
2008. Continuous Flushing of Mimura H. Katakura K. Ishida H. 2005.
Contaminants From Ballast Water Changes of Microbial Populations in a
Tanks. Elsevier. Marine Pollution Ship`s Ballast Water and Sediments on a
Buletin 56:250-260. Voyage From Japan to Qatar. Elsevier.
Endreson Ø. Behrens H L. Brynestad S. Marine Pollution Buletin 50:751-757.
Andersen A B. Skjong R. 2004. Perrins J C. Cooper W J. Leeuwen J. Herwig R
Challenges in Global Ballast Water P. 2006. Ozonation of Seawater From
Management. Elsevier. Marine Pollution Different Locations: Formation and
Buletin 48: 615-623. Decay of Total Residual Oxidant—
Gregg M D. Hallegraeff G M. 2007. Efficacy Implications For Ballast
of Three Commercially Available WaterTreatment. Elsevier. Marine
Ballast Water Biocides Against Pollution Buletin 52:1023-1033.
Vegetative Microalgae, Dinoflagellate Raaymakers S. 2002. The Ballast Water
Cysts and Bacteria. Elsevier. Harmful Problem: Global Ecological, Economic
Algae 6:567–584. and Human Health Impacts. Paper
Gollasch S. David M. Voigt M. Dragsund E. Presented at the RECSO / IMO Joint
Hewitt C. Fukuyo Y 2007. Critical Seminar on Tanker Ballast Water
Review of The IMO International Management & Technologies, Dubai,
Convention on the Management of UAE, 16-18 Dec 2002.
Ships Ballast Water and Sediments. Sherwin L. Cole C. 2005. Spruce Creek
Elsevier. Harmful Algae 6:585-600. Watershed Keystone. Penn State
Joachimsthal E L. Ivanov V. Tay S T L. Tay J University, University Park Campus.
H. 2004. Bacteriological examination of Tamelander J. Riddering L. Haag F.
Ballast Water in Singapore Harbour by Matheickal J. 2010. Guidelines for
Flow Cytometry With FISH. Elsevier. Development of National Ballast Water
Marine Pollution Buletin 49:334-343. Management Strategies. GEF-UNDP-
Karaminas L. Ocakli H. Mazdon H. Westlake IMO GloBallast. London. UK and
P. 2000. An Investigation of Ballast IUCN, Gland, Switzerland. GloBallast
Water Management Methods with Monographs. No. 18.
Particular Emphasis on The Risks of
The sequential method. Lloyd_s
Register of Shipping. 19pp
Lavoie D M. Smitha L D. Ruiz G M. 1999.
The Potential for Intracoastal Transfer
of Non-indigenous Species in the Ballast
Water of Ships. Estuarine. Coastal and
Shelf Science 48:551-564.
Lo V. Colin D. Levings. Simard N. Chan K M
A. 2007. Ballast Water and Aquatic
Invasive Species: A Preliminary
Estimate of Propagule Pressure for
Canadian Ports. Paper. Institute for
Resources, Environment and
Sustainability at the University of
British Columbia. Columbia.