Professional Documents
Culture Documents
, Ns
Disampaikan pada Webinar
“Implementasi 3S dalam SIM Keperawatan”
RSUD UNDATA PALU
Nursing
ICNP-
DC Diagnosis SNOMED
CT Systematized Nomenclature of Medicine
International Classification for Nursing Practice
Diagnosis Classification Term’ Clinical Term
• Computer based Electronic health records
• 1965 Systematized Nomenclature of
Pathology (SNOP)
• Nurse Association of Omaha Nebraska • IHTSDO (2007)
• Canada, China, The Czech OMAHA
ICF International Classification of Functioning,
Republic, HongKong, Japan, Mexico, New Zealand,
The Netherlands, etc
Syst
Diability & Health
• Registered by Health Level Seven (HL7)
• 2014 Minnesota ANA electronic health record ZEFP Approved for use by the WHO (2001)
• body functions and structures
Nursing Diagnostic System of the Centre for Nursing • activities
• participation
Development and Research • environmental factors
SDKI
Reproduksi dan International Classification of Nursing Practice – Diagnosis Classification (Wake, 1994); Doenges & Moorhouse’s
Seksual Diagnostic Division of Nursing Diagnosis (Doenges et al, 2013).
Operational dBase
• database OLTP (On Line Transaction Processing)
Java Script Object Notation/JSON, Extensible Markup
Language/XML
Warehouse dBase
• Pelaporan dan analisis data Microsoft SQL
server
Distribute dBase
• basis data tidak terpasang pada perangkat
komputer yang sama Microsoft Access
Relational dBase
• Basis data berdasarkan model hubungan
dataMySQL, MariaDB, Oracle Database, SAP
HANA, Firebird
End-User Database
• SQL lite
Komponen Diagnosis Keperawatan SDKI
• Masalah (Problem)
• Indikator Diagnostik
• Penyebab (Etiology)
• Sign & Symptom
• Subyektif, Obyektif
• Mayor (85-100%), Minor (tidak harus ditemukan, dapat
mejadi pendukung penegakkan diagnosis)
• Faktor Risiko
Mastering daTa
149 Diagnosa
Nursing Diagnosis
Keperawatan
Ackley, Ladwig&Makic (2017); Berman, Snyder & Frandsen (2015); Potter&Perry (2013)
Data subjektif
• Mengumpulkan data
secara sistematis • Apa yang dirasakan/ dikeluhkan
pasien/orang terdekat
• Mengklasifikasikan
dan mengatur data DATA DASAR • Diperoleh melalui anamnesa
yang dikumpulkan Data objektif
• Mendokumentasikan • Data
dalam format • Apa yang dapat diobservasi oleh
Subyektif perawat
• Data • Diperoleh melalui pemeriksaan
Obyektif (fisik, laboratorium, diagnostik)
Asessment
Untuk efisiensi dan efektifitas, anamnesa dan pemeriksaan terkadang digabung dalam satu proses interaksi
ASPEK YANG DAPAT DIUKUR,
DIOBERVASI (kondisi, perilaku,
1. Label Meningkat
Komponen
persepsi pasien/keluarga/komunitas)
sebagai respon terhadap intervensi 2. Ekspektasi Menurun
(Germini et al, 2010; ICNP, 2015)
Membaik
Jenis Luaran ada 2 (Dua) Manual menuliskan
1. POSITIF angka atau nilai yang
diharapkan
3. Kriteria Hasil
2. NEGATIF Komputer dengan skor
skala 1 s.d. 5
(SLKI, 2018)
Dokumentasi dengan Berbasis Komputer
Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama ….., maka [LUARAN KEPERAWATAN]
[EKSPEKTASI] dengan kriteria hasil:
- Kriteria 1 (skor)
- Kriteria 2 (skor)
- Kriteria 3 (skor)
- Dst..
1 2 3 4 5
Meningkat Cukup Meningkat Sedang Cukup Menurun Menurun
1 2 3 4 5
Memburuk Cukup Memburuk Sedang Cukup Membaik Membaik
Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama ………….,
maka [Label] [Ekspektasi] dengan kriteria hasil:
Kriteria 1 (hasil)
Kriteria 2 (hasil)
Kriteria 3 (hasil)
dst
Contoh:
Setelah dilakukan intervensi selama 1x24 jam,
MANUAL
maka Kestabilan Kadar Glukosa Darah Meningkat , dengan kriteria hasil:
Kesadaran compos mentis, GCS 15
Glukosa darah prepandial kapiler: 80-130 mg/dl
Keluhan pusing berkurang
Tidak ada palpitasi
Jumlah urine 0,5-1 cc/KgBB/Jam
Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama ………….,
maka [Label] [Ekspektasi] dengan kriteria hasil:
Kriteria 1 (skor)
Kriteria 2 (skor)
Kriteria 3 (skor)
dst
Contoh: Computer-based
Setelah dilakukan intervensi selama 1x24 jam,
maka Kestabilan Kadar Glukosa Darah Meningkat , dengan kriteria hasil:
Tingkat Kesadaran :4
Glukosa darah prepandial kapiler : 4
Keluhan pusing :5
Palpitasi :5
Jumlah urine :4
Ketidakstabilan kadar glukosa darah
Luaran Utama Kestabilan kadar glukosa darah
Luaran Tambahan Kontrol risiko
Perilaku memertahankan berat badan
Perilaku menurunkan berat badan
Status nutrisi
Tingkat pengetahuan
Status antepartum
Gangguan Integritas Kulit/ Jaringan
Luaran Utama Integritas Kulit dan Jaringan
Luaran Tambahan Pemulihan Pasca Bedah
Penyembuhan Luka
Perfusi Purifier
Respon Alergi Local
Status Nutrisi
Status Sirkulasi
Termoregulasi
Segala Treatment dalam Keilmuan
Keperawatan untuk mencapai
Komponen
outcome yang diharapkan
1. Label
Klasifikasi, Taksonomi, Coding untuk Observasi
penggunaan berbasis komputer
2. Definisi
Terapeautik
Terdiri atas 5 kategori dan 14 3. Tindakan
SubKategori Edukasi
Terdapat sekitar 448 Standar
Intervensi
Kolaborasi
(SIKI, 2018)
Level 2
(Intervensi Pendukung)
Level 1
(Intervensi Utama) Efektivitas intervensi tidak/belum banyak
diungkapkan dalam
riset/referensi/praktik klinis
Efektivitas intervensi banyak diungkapkan
dalam riset/referensi/praktik klinis Hanya dapat mengatasi etiologi
diagnosis dan setting tertentu saja
Dapat digunakan pada berbagai setting
Tidak bersifat resolutif namun dapat
menunjang resolusi masalah
Kesesuaian terbaik dgn
diagnosis/etiologi diagnosis keperawatan
Bukan merupakan intervensi prioritas
Merupakan intervensi prioritas (the
intervention of choice) Resolutif
Ketidakstabilan kadar glukosa darah
Intervensi Utama Manajemen Hiperglikemia
Manajemen Hipoglikemia
Intervensi Pendukung Pemantauan nutrisi
Edukasi diet
Pemberian obat subcutan
Edukasi latihan fisik
Yoga
Gangguan Integritas Kulit/ Jaringan
Intervensi Utama Perawtaan integritas kulit
Perawatan luka
Intervensi Tambahan Teknik latihan kekuatan otot
Perawatan luka tekan
Manajemen nyeri
Latihan rentang gerak
Penjahitan luka
Terapi lintah
Melaksanakan rencana keperawatan ke dalam tindakan
(aktivitas)
• Dokumentasi (tulisan)
• Komunikasi verbal (lisan)
Menentukan apakah hasil yang diharapkan telah
dicapai
Terdiri atas: