You are on page 1of 7

VO. 2. NO.

1 (2021) E-ISSN: 2715-2634

ANALISIS PROGRAM PEMBELAJARAN PAKET C DI UNIT


PELAKSANA TEKNIS SATUAN PENDIDIKAN NONFORMAL
Harmayanti1, Elihami2
Universitas Muhammadiyah Enrekang, Indonesia1
Universitas Muhammadiyah Enrekang, Indonesia2
E-mail: harmayanti@gmai.com

Article info Abstract


Article History Equality Education Package C is an Education program service through
non-formal education channels aimed at people who have dropped out of
school at the SMA/MA/SMK level, people who graduate from Package B
Received : and students who graduate from SMP/MTs. This study aims to: 1). To
25/04/2021 find out how the process of implementing the Package C program at
UPT SPNF SKB. 2) To find out what factors affect the learning of the
Accepted : Package C program at UPT SPNF SKB. This study uses a descriptive
29/05/2021 qualitative approach. The research subjects were the head of the UPT
SPNF SKB Institute, civil servant teachers and learning residents. Data
collection techniques were carried out by interview, observation and
Published : documentation. Data analysis techniques used data editors, data
22/07/2021 presentation, and drawing conclusions. The data validity technique uses
credibility (trust). The research results of the package C learning
program show that: 1. The implementation of the package C learning
program which includes: a) The planning carried out is the preparation
of the curriculum, lesson plans, provision of facilities and infrastructure,
sources of funds, tutors and students. b) The implementation of learning
package C is carried out every Monday to Friday, taking place
according to the plans and goals that have been set. c) evaluation is
done by giving daily tests to students. 2. The supporting and inhibiting
factors include: a) the supporting factors in learning package C are the
existence of financial assistance from the government and the formal
school building that is used as a place of learning. b) the inhibiting
factor in learning package C is the presence of learning residents and
the lack of approach between tutors and learning residents. The
supervisor from the Education Office should evaluate UPT SPNF SKB to
find out the success and failure of the package C program. And also to
evaluate whether there are any obstacles faced by the UPT SPNF SKB
during the implementation of the package C program. Tutors should also
provide motivation to learning residents so that their attendance can be
further improved
Keywords: Program Analysis, Package C Learning, Non-Formal
Education

~ 224 ~
PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan hal melalui jalur pendidikan nonoformal yang
terpenting dalam kehidupan masyarakat ditujukan kepada masyarakat yang putus
Indonesia, artinya setiap orang Indonesia sekolah di tingkat SMA/MA/SMK,
berhak atas pendidikan. Namun pada masyarakat lulusan Paket B dan
kenyataannya, di era globalisasi sekarang siswa/siswi lulusan SMP/MTs.
ini, masih banyak anak usia sekolah yang Masyarakat yang mengikuti program ini
belum mendapatkan pendidikan yang akan diberikan pengetahuan, sikap dan
cukup. Hal ini terutama disebabkan oleh keterampilan serta kurikulum pendidikan
kondisi ekonomi yang kurang memadai sehingga dapat melanjutkan kejenajng
dan anggapan bahwa pendidikan tidak pendidikan yang lebih tinggi.
terlalu penting bagi kehidupan. Untuk
mengatasi masalah tersebut, pemerintah Pada obserpasi awal di Unit
melaksanakan program pendidikan Pelaksana Teknis Daerah Satuan
kesetaraan. Setiap anak berhak Pendidikan Nonformal Sanggar Kegiatan
memperoleh pendidikan yang sesuai Belajar peneliti menemukan bahwa
dengan kebutuhannya sehingga dapat terus bayaknya siswa SMA yang putus sekolah
mengembangkan kemampuan fisik dan karena kenakalan remaja, faktor ekonomi,
mentalnya. dan masyarakat pedalaman membuat
program kelompok Paket C semakin ramai
Pendidikan nonformal adalah di bicarakan di kalangan masyarakat. Di
proses belajar terjadi secara antaranya mereka yang setuju bahwa kejar
terorganisasikan di luar sistem Paket C sebagai solusi atau jalan keluar
persekolahan atau pendidikan formal, baik bagi siswa yang tidak tamat di tingkat
dilaksanakan terpisah maupun merupakan SMA/MTs. Permasalahan pendidikan
bagian penting dari suatu kegiatan yang nonformal bukan hanya sekedar persoalan
lebih besar yang dimaksud untuk melayani masyarakat yang buta aksara, angka dan
sasaran didik tertentu dan belajarnya buta Bahasa Indonesia. Akan tetapi
tertentu pula (trisnawati, 2014: 1). Bagi permasalahn pendidikan nonformal
warga negara yang tidak berkesempatan semakin meluas seperti: ketidak jelasan
mengikuti pendidikan formal (putus penyelenggara pendidikan nonformal,
sekolah) atau mencapai jenjang ketidak jelasan sistem insentif bagi
pendidikan formal tertentu, disediakan pendidik dan tenaga kependidikan
pendidikan nonformal untuk mendapatkan nonformal, masi banyak lemabga
akses kepada masyarakat. Sebagai mitra penyelenggara pendidikan nonformal yang
pendidikan formal, pendidikan nonformal belum professional, kurangnya lembaga
tumbuh seiring dengan perkembangan penjaminan mutu penyelenggaraan
masyarakat dan lapangan kerja. pendidikan nonformal (trisnawati, 2014 :
Pendidikan nonformal merupakan jalur 5).
pendidikan luar sekolah yang dalam
sisdiknas disebut dengan pendidikan yang Permasalahan lain yang di hadapi
bersifat kemasyarakatan yang oleh Unit Pelaksana Teknis Daerah Satuan
diselenggarakan di luar sekolah yang Pendidikan Nonformal Sanggar Kegiatan
dapat memberikan kemungkinan pada Belajar dalam menjalankan program Paket
perkembangan sosial, sosial kultura, C adalah masalah sarana dan prasaran
bahasa dan kesenian, keagamaan dan belajar yang menjadi penyebab hambatan
keterampilan yang dapat dimanfaatkan belajar. Masalah yang di hadapi adalah
oleh anggota masyarakat untuk minimnya sarana untuk melaksanakan
mengembangkan dirinya dalam program Paket C sehingga pembelajaran
membangun masyarakat. tidak berjalan dengan maksimal,
sedangkan untuk prasarana SPNF SKB
Pendidikan kesetaraan Paket C adalah sebagai tempat belajar siswa kejar
merupakan layanan progam pendidikan Paket C tetapi hanya memiliki satu gedung

~ 225 ~
untuk proses pembelajaran sedangkan di berkaitan dengan program pembelajaran
Kabupaten Enrekang ada beberapa paket C di SPNF SKB Kabupaten
kelompok belajar yang sementara berjalan. Enrekang. Sumber data sekunder, yaitu
Khusus warga Belajar yang berdomisili data yang tersusun dalam bentuk
Kecamatan Enrekang mereka bisa dokumen-dokumen.
memanfaatkan gedung SPNF SKB yang
ada tetapi di kecamatan yang lain seperti
di Kacamatan Baraka, Buntu Batu dan HASIL DAN PEMBAHASAN
lain-lain mereka hanya memanfaatkan
Hasil
gedung sekolah, Fasilitas belajar yang
a. Penyelenggaraan Program
digunakan oleh UPT SPNF SKB juga
Pembelajaran Paket C
kurang memadai.
Berdasarkan hasil wawancara pada
tanggal 24 juni 2021 terkait tentang
penyelenggaraan program pembelajaran
METODE PENELITIAN paket C di UPT SPNF SKB mengatakan
bahwa “penyelenggaraan program
Metode penelitian yang digunakan pembelajaran paket C terdapat 3 (tiga)
adalah metode penelitian deskriptif tahap yaitu : tahap perencanaan, tahap
kualitatif yang berusaha mendeskripsikan pelaksanaan, dan evaluasi”.
berbagai fenomena-fenomena yang terjadi.
Metode ini sangat efektif untuk
mendeskripsikan atau menggambarkan 1. Tahap Perencanaan
situasi secara nyata pada saat pelaksaan Pembelajaran Paket C
penelitian dan menginterpretasikan objek Agar penyelenggaraan program paket
sesuai dengan apa adanya. Lokasi C di UPT SPNF SKB Enrekang
penelitian adalah di UPT SPNF Sanggar berlangsung dengan baik dan tertib serta
Kegiatan Belajar Kabupaten Enrekang, Jl. sesuai dengan kebutuhan masayarakat,
Gunung Bambapuang kelurahan Galonta, maka program ini diupayakan dikelola
Kecamatan Enrekang. Subyek penelitian dengan baik. Berdasarkan penelitian yang
adalah individu, benda atau organismen sudah dilakukan dapat dilihat dari
yang di jadikan informasi yang di dokumen–dokumen yang terlampir bahwa
butuhkan dalam pengumpulan data tutor memang menggunakan kurikulum
penelitian. Istilah lain dari subyek 2013, silabus, Rencana Pelaksanaan
penelitian lebih dikenal dengan responden, Pembelajaran (RPP), dan modul
yaitu orang yang memberi respon atau pembelajaan. Untuk sarana dan prasarana
informasi yang di butuhkan dalam yang digunakan itu memanfaatkan
pengumpulan data penelitian. Subjek Gedung sekolah serta fasilitas yang ada di
penelitian atau istilah responden inilah sekolah formal dekat dari domisili warga
yang di namakan informan. belajar, sedangkan fasilitas yang ada di
Adapun sumber informan yang akan Gedung UPT SPNF Sanggar Kegiatan
memberi informasi tentang program Belajar di lengkapi dengan ruangan
pembelajaran Paket C yaitu: komputer, LCD, ruangan kelas, kamar
Kepala lembaga SPNF SKB, Guru mandi serta kipas angin. Pendidik dan
pamong 3 orang, Warga belajar 1 orang tenaga pendidik di UPT SPNF sanggar
Sumber data Dalam penelitian ini Kegiatan Belajar Kabupaten Enrekang
penulis menggunakan dua sumber data berjumlah 32 orang tenaga pendidik yang
yaitu Sumber data primer, yaitu berupa memili latar belakang Pendidikan rata-rata
kata-kata yang diperoleh dari wawancara Pendidikan strata satu (1) bahkan ada yang
dengan para informan yang telah sudah strata dua (2). Warga belajar yang
ditentukan meliputi berbagai hal yang ada di UPT SPNF sanggar Kegiatan

~ 226 ~
Belajar Kabupaten Enrekang berasal dari (pelaksanaan) dan kegiatan akhir
kalangan masyarakat tanpa memandang (penutup).
usia, tingkat ekonomi maupun strata Tutor memberikan mata pelajaran
sosial. Warga belajarnya ada yang petani, sesuai dengan kualifikasi keilmuan
ada juga yang berasal dari lulusan paket B, masing-masing. Bahan pembelajaran yang
pengangguran dan bahkan ada yang diajarkan kepada warga belajar sesuai
sementara bekerja dan mengikuti paket C dengan standard dan muatan kurikulum.
untuk akselerasi kenaikan pendapatan Berdasarkan hasil observasi dapat dilihat
(gaji) melalui kenaikan dan penyesuaian bahwa pada tahap pelaksanaan
pangkat. pembelajaran tutor memang melaksanakan
pembelajaran berdasarakan RPP yang
telah di rancang yang terdiri dari kegiatan
2. Tahap Pelaksanaan Program awal (pembuka), kegiatan inti
Pembelajaran Paket C (pelaksanaan) dan kegiatan akhir
Pelaksanaan program paket C di UPT (penutup).
SPNF Sanggar Kegiatan Belajar 3. Evaluasi Program Pembelajaran
Kabupaten Enrekang dilaksanakan 5 kali Evaluasi Pada program pembelajaran
dalam seminggu yaitu pada hari senin paket C di UPT SPNF SKB yaitu meliputi
sampai dengan hari jum’at. Dilaksanakan ulangan harian, ulangan tengah semester,
mulai jam 13.00 sampai dengan 17.45. ujian kenakan kelas bagi warga belajar
Agar persiapan pembelajaran dapat kelas X dan kelas XI serta ujian nasional
berlangsung dengan lancar maka sebelum bagi kelas XII.
pembelajaran dilaksanakan terlebih dahulu Program paket C yang sedang atau
dilakukan persiapan pembelajaran, yang dilaksanakan oleh UPT SPNF SKB
meliputi persiapan peserta didik yang selanjutnya akan dievaluasi untuk
mengikuti pembelajaran dan kesiapan mengetahui keberhasilan atau kegagalan
tutor memberikan pelajaran, persiapan pelaksanaannya. Dari hasil wawancara
modul/bahan ajar. dengan Kepala UPT SPNF SKB Bapak
Pelaksanaan program Paket C UPT Muchsin, SE bahwa “Evaluasi ini
SPNF Sanggar Kegiatan Belajar dilakukan oleh: Dinas Pendidikan Dan
Kabupaten Enrekang memperolah bantuan Kebudayaan, Bidang Pembinaan
operasional dari APBD dan APBN. Pendidikan Anak Usia Dini dan
kegiatan pembelajaran pada program Pendidikan Nonoformal, Penilik
paket C terdiri dari 2 metode yaitu regular Pendidikan Anak Usia Dini dan
dan daring. Metode regular berarti Pendidikan Nonformal, staf pengelola
pembelajaran di dalam kelas seperti biasa, UPT SPNF SKB dan masyarakat
metode daring yaitu pembelajaran yang Setempat. Adapun ruang lingkup evaluasi
dilakukan tanpa melalui tatap muka secara dari pelaksanaan Program paket C
langsung melainkan melalui jaringan meliputi a. tempat belajar, b.
internet. Tutor memberikan mata pelajaran penyelenggaraan, c. pamong/ tutor, d.
sesuai dengan kualifikasi keilmuan warga belajar “.
masing-masing. Bahan pembelajaran yang
diajarkan kepada warga belajar sesuai b. Faktor Pendukung Dan
dengan standard dan muatan kurikulum. Penghambat Program
Berdasarkan hasil observasi dapat dilihat Pembelajaran Paket C
bahwa pada tahap pelaksanaan 1. Faktor pendukung program
pembelajaran tutor memang melaksanakan pembelajaran paket C
pembelajaran berdasarakan RPP yang Salah satu faktor pendukung utama
telah di rancang yang terdiri dari kegiatan di program paket C adalah adanya
awal (pembuka), kegiatan inti bantuan dana dari pemerintah untuk
mendukung adanya program paket C.

~ 227 ~
Masyarakat juga mulai memberikan Sarana dan prasarana ini juga merupaka
respon yang baik dengan adanya paket faktor pendukung dalam pembelajaran
C. Adapun faktor pendukung lainnya paket C karena tanpa adanya kelas dari
seperti sarana dan prasarana yang sekolah formal maka proses pembelajaran
digunakan pada saat proses akan mengalami kesulitan dalam proses
pembelajaran. pembelajaran.
2. Faktor Penghambat Program Sebagai bahan gambaran konsep
Pembelajaran Paket C bahwa pembelajaran paket C dapat dilihat
Faktor penghambat kesetaraan paket C pada Vosviewer sebagai berikut:
yaitu kehadiran warga belajar saat proses
pembelajaran. Presentase kehadiran warga
belajar menjadi kendala utama dalam
pelaksanaan pembelajaran paket C. Selain
dari kehadiran warga belajar faktor usia
juga sangat berpengaruh terhadap proses
pembelajaran dengan Usia warga belajar
begitu beragam.

PEMBAHASAN Gambar 4.2 Pembelajaran Paket C


Dari hasil wawancara yang telah
dilakukan pelaksanaan paket C diatur
melalui surat keputusan dari Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten
Enrekang. Penanggung jawab program
paket C yaitu Dinas Kependidikan bidang
Pembinaan Anak Usia Dini dan
Pendidikan Nonformal. Tujuan
pelaksanaannya yaitu untuk meningkatkan
mutu Pendidikan.
Berdasarkan hasil wawancara yang
telah dilakukan bahwa sarana dan
prasarana yang digunakan pada saat proses Gambar 4.3 Sanggar Kegiatan Belajar
pembelajaran menggunakan kelas sekolah
formal dan dapat menggunaakan semua KESIMPULAN
fasilitas ada dalam ruangan kelas. Berdasarkan hasil analisis data
Berdasarkan observasi yang dilakukan terhadap program pembelajaran paket C di
bahwa memang pada saat proses UPT SPNF SKB Kabupaten Enrekang,
pembelajaran menggunakan sekolah yang pertama bahwa secara umum
formal, ruangan yang dipakai 1 sampai 2 perencanaan program paket C telah
kelas yang berisi meja, kursi, dan papan memenuhi syarat untuk menyelenggarakan
tulis. Jumlah sarana ruang kelas yang program paket C. Kedua pelaksanaan
digunakan sudah memenuhi kebutuhan program paket C di UPT SPNF SKB
penyelenggaraan kegiatan belajar Kabupaten Enrekang yang terdiri dari
mengajar. Tetapi pembelajaran yang perorganisasian warga belajar,
dilakukan di UPT SPNF SKB tetap berlangsung sesuai dengan rencana dan
menggunakan Kelas yang ada disana, tujuan yang telah ditetapkan meskipun
sudah ada labolatorium komputer khusus belum ditunjang oleh saran dan prasaran
untuk pendidikan kesetaraan. Karena karena masih mengandalkan gedung
belum ada perpustakaan maka bahan ajar sekolah formal. Nilai tambah yang
hanya mengandalkan modul yang tersedia dimiliki oleh UPT SPNF SKB Kabupaten
dan materi yang disampaikan oleh tutor.

~ 228 ~
Enrekang adalah tercapainya kualitas dan Pendidikan Agama Islam Di Sekolah.
kuantitas warga belajar, baik yang Jurnal Mudarrisuna: Media Kajian
diterima maupun yang lulus untuk setiap Pendidikan Agama Islam, 7(1), 131–
tahun akademik. Ketiga yaitu evaluasi 14
pembelajaran yang dilakukan tutor yaitu Ciptasari, D. R. (2015). Manajemen
memberikan ulangan harian. Keempat Program Pendidikan Kesetaraan
yang menjadi faktor pendukung dalam Kejar Paket C “Harapan Bangsa” Di
program pembelajaran Paket C adalah Uptd Skb Ungaran Kabupaten
adanya bantuan dana dari pemerintah serta Semarang. Journal Of Nonformal
sarana dan prasarana yang digunakan Education And Community
berkat bantuan dari sekolah formal yang Empowerment, 4(2), 115–120.
telah bersedia meminjamkan kelas untuk Dayat Hidayat. (2017). Pengelolaan
digunakan sebagai tempat proses Pembelajaran Berbasis
pembelajaran program paket C dan yang Kewirausahaan Masyarakat Program
menjadi faktor penghambat adalah Kejar Paket C. Journal Of Nonformal
kehadiran warga belajar serta usia warga Education, 3(1), 1–10. Http zx z
belajar yang sangat beragam yang dapat zs://Doi.Org/10.15294/Jne.V3i1.872.
menghambat pembelajaran terutama pada Depdiknas. (2006). Peraturan Menteri
usia warga belajar yang sudah berkeluarga Pendidikan Nasional Republik
dan kurangnya pendekatan antara warga Indonesia Nomor 22 Tahun 2006.
belajar dan tutor sehingga warga belajar Egziabher, T. B. G., & Edwards, S.
kurang mendapatkan motifasi agar mereka (2017). Pengertian Pelaksanaan
bisa lebih antusias dalam mengikuti Pembelajaran, 53(9), 1689–1699.
pembelajaran. Ekosiswoyo, Sutarto. (2015). Model
Pembelajaran Pendidikan Kesetaraan
DAFTAR PUSTAKA Berbasis Keterampilan Vokasional.
Model Pembelajaran Pendidikan
Kesetaraan Berbasis Keterampilan
Vokasional, 1(1).
Agustrian, N. L., Rizkan, & Izzudin, M. Https://Doi.Org/10.15294/Jne.V1i1.3
(2018). Manajemen Program Life 981.
Skill Di Rumah Singgah Al-Hafidz Elihami, E. (2021). RADECE (Reading,
Kota Bengkulu. Journal Of Answer, Discuss, Create and
Community Development, 1(1), 7–12. Evaluation): E-Learning Model
Aulia, U., & Elihami, E. (2021). BASIC “Merdeka Belajar” through Higher of
HUMAN NEEDS IN THE Think of Al-Islam and
PERSPECTIVE OF ISLAMIC Kemuhammadiyahan. EduPsyCouns:
EDUCATION AND PARTICIPATION Journal of Education, Psychology and
IN EDUCATION. JURNAL EDUKASI Counseling, 3(1), 209-218.
NONFORMAL, 2(1), 25-33. Elihami, E., Sua, A. T., & Mahyuddin, M.
Ayu, I., & Fatimah, N. (2015). Kebijakan J. (2021). Reconnoitering Education
Semu: Sebuah Analisis Tentang Literacy and Equality: Bibliometrics
Implementasi Program Pendidikan Analysis of the term “Education
Kesetaraan Kelompok Belajar (Kejar) Literacy and Equality”. Journal of
Paket C Widya Wiyata Mandala Di Nonformal Education, 7(2).
Pkbm Pratama Kecamatan Batang Elihami, E., Syaparuddin, S., &
Kabupaten Batang. Solidarity: Meldianus, M. (2020). Strategi
Journal Of Education, Society And Pembelajaran Aktif Dalam
Culture, 4(1). Meningkatkan Motivasi Belajar Pkn
Bararah, I. (2017). Efektifitas Perencanaan Peserta Didik. Mahaguru: Jurnal
Pembelajaran Dalam Pembelajaran Pendidikan Guru Sekolah Dasar,

~ 229 ~
2(1), 31–42. Https://Ummaspul.E- Information And Modeling, 53(9), 1689–
Journal.Id/Mgr/Article/Download/326 1699. Https://Doi.Org/10.22236/Jppp
/154. Meliansari, Adelina Hasyim, H. Y. (2017).
Evaluasi Model Pembelajaran E-Learning Hubungan Kemampuan Belajar Mandiri
Smk Telkom Sandhy Putra Dengan Hasil Belajar Mata Pelajaran
Purwokerto). Jurnal Pendidikan Ppkn Di Paket C. 87(1,2), 149–200.
Vokasi, 3(1), 90–102. Https://Doi.Org/Http://Jurnal.Fkip.Unila.A
Https://Doi.Org/10.21831/Jpv.V3i1.1 c.Id/Index.Php/Jkd/Article/Viewfile/11706
584 /8359
Goyena, R., & Fallis, A. . (2019). Bab Ii Nasrah, N., & Elihami, E. (2021). THE
Kajian Teori Dan Kerangka IMPORTANCE OF AWARENESS
Pemikiran. Journal Of Chemical AND EDUCATION IN
Information And Modeling, 53(9), MUHAMADIYAH UNIVERSITY OF
1689–1699. ENREKANG. JURNAL EDUKASI
Ibura, I. R., Isa, A. H., & Napu, Y. (2020). NONFORMAL, 2(1), 120-125.
Bab Xix Analisis Faktor-Faktor Yang Ningsih, S. E. (2016). Evaluasi Program
Mempengaruhi Minat Warga Belajar Paket C Di Pkbm Delima Kecamatan
Program Paket C Vokasi Di Sanggar Tugumulyo Kabupaten Musi Rawas.
Kegiatan Email : Jurnal Penelitian Pendidikan Dan
Irvanibura@Gmail.Com. September, 153– Penilaian Pendidikan, 1, 288–302.
162. Https://Doi.Org/10.22236/Jppp.
Istiqomah, N., & Articles, I. (2017). Evaluasi Sukri, S., & Elihami, E. (2021).
Mutu Layanan Pendidikan Kesetaraan STUDENTS AND TEACHER USE OF
Pada Pkbm Citra Ilmu Di Semarang. FACEBOOK: A LITERATURE
Journal Of Nonformal Education, 3(2), REVIEW. JURNAL EDUKASI
151. NONFORMAL, 2(1), 34-37.
Https://Doi.Org/10.15294/Jne.V3i2.10950 Tasdin, S., & Elihami, E. (2021).
Kaniati, R., & Kusmayadi, D. (2013). Upaya LEARNING ENGLISH IN NON-
Tutor Dalam Menerapkan Pendekatan FORMAL EDUCATION IN
Pembelajaran Mandiri Pada Warga Belajar INDONESIA: A LITERATURE
Paket C Di Pkbm Pelita Pratama Bandung. REVIEW. JURNAL EDUKASI
Jurnal Empowerment, 2(2), 5. NONFORMAL, 2(1), 56-62.
Kintamani, I., Hermawan, D., & Kemdikbud,
S. J. (2012). The Performance Of Equality
Education As A Type Of Non Formal.
September 2011, 65–84.
Latifatul Khoiriah. (2019). Penyelenggaraan
Pembelajaran Program Pendidikan
Kesetaraan Paket C Di Skb (Sanggar
Kegiatan Belajar) Pati. In Pendidikan,
Jurusan Sekolah, Luar Pendidikan,
Fakultas Ilmu Semarang, Universitas
Negeri.
Ma, Harlinda. Madani, M. T. M. (2020).
Manajemen Pendidikan Kesetaraan Kejar
Paket C Pusat Kegiatan Belajar
Masyarakat Amanah Ummat Makassar.
Kimap (Kajian Ilmiah Mahasiswa
Administrasi Publik), 1(1), 45–48.
Mayra, G. (2017). Penelitian Dan Penilaian
Pendidikan. Journal Of Chemical

~ 230 ~

You might also like