You are on page 1of 11

EDUTCEHNOLOGIA, Tahun 2, Vol 2 No.

2, Desember 2018

IMPLEMENTASI BLENDED LEARNING DALAM PROGRAM


PENDIDIKAN JARAK JAUH PADA JENJANG PENDIDIKAN
MENENGAH KEJURUAN
Tri Mughni Indriani, Toto Fathoni, Cepi Riyana
Departemen Kurikulum dan Teknologi Pendidikan
Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Pendidikan Indonesia
aniindri19@yahoo.com

Abstract. Blended Learning is a learning approach that integrates traditional face-to-face learning and distance
learning using Online learning resources. Based on research conducted by Dziuban et al. (Dwiyogo, 2013) by
comparing learning outcomes between face to face, combination (Blended Learning), and the Internet (Online
Learning) obtained data that the use of combination methods (Blended Learning) is more effective in improving
student learning outcomes. Blended Learning in distance education programs is deemed necessary to strengthen
the subject matter that has been obtained and studied by students online, besides combining Online and face-to-
face learning methods using Blended Learning can also shape the social environment of students in order to
communicate, interact , and build relationships directly with other students. In this research, researchers took 4
aspects of learning to be used as research focus, namely: 1) Planning ,; 2) Implementation; 3) Evaluation; 4) and
inhibiting factors and supporting factors for the implementation of Blended Learning in SMK Negeri 3 Bandung.
Based on the results of the research that has been done shows that there are learning planning activities in the
form of preparation of face-to-face learning schedules, syllabus, teaching materials, and evaluation tools. The
learning process is carried out face-to-face which is conducted at the TKB kelurahan in Turangga every Saturday
starting at 08.00-11.30 and Online through LMS SIAJAR. Evaluation of learning is carried out as well as
evaluation of learning in regular schools, there are exercises, assignments, UTS, and UAS conducted online
through LMS SIAJAR. In the study found several inhibiting factors in learning.

Keywords: Implementation, Blended Learning, Distance Education.

Abstrak. Blended Learning yaitu model pembelajaran yang mengintegrasikan pembelajaran tradisonal tatap
muka dan pembelajaran jarak jauh yang menggunakan sumber belajar secara Online. Berdasarkan penelitian yang
telah dilakukan Dziuban dkk. (Dwiyogo, 2013) dengan membandingkan hasil belajar antara tatap muka (Face to
Face), Kombinasi (Blended Learning),dan Internet (Online Learning) didapatkan data bahwa penggunaan model
pembelajaran dengan kombinasi (Blended Learning) lebih efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa.
Blended Learning dalam program pendidikan jarak jauh dirasa perlu dilakukan untuk memperkuat materi
pelajaran yang telah di dapatkan dan dipelajari oleh siswa secara Online, selain itu dengan menyatukan metode
pembelajaran Online dan tatap muka dengan menggunakan Blended Learning juga dapat membentuk lingkungan
sosial siswa agar dapat berkomunikasi, berinteraksi, dan membangun hubungan secara langsung dengan siswa
lainnya. Dalam penelitian yang telah dilakukan ini peneliti mengambil 4 aspek pembelajaran untuk dijadikan
sebagai focus penelitian yaitu: 1) Perencanaan,; 2) Pelaksanaan; 3) Evaluasi; 4) dan faktor penghambat dan faktor
pendukung dari implementasi pembelajaran Blended Learning di SMK Negeri 3 Bandung. Berdasarkan hasil
penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa terdapat kegiatan perencanaan pembelajaran berupa
penyusunan jadwal pembelajaran tatap muka, silabus, bahan ajar, dan alat evaluasi. Pelaksanaan pembelajaran
dilakukan secara tatap muka yang dilakukan di TKB kelurahan turangga setiap Hari Sabtu mulai dari pukul 08.00-
11.30 dan Online melalui LMS SIAJAR. Evaluasi pembelajaran dilakukan sama seperti evaluasi pembelajaran di
sekolah reguler terdapat latihan, tugas, UTS, dan UAS yang dilakukan secara Online melalui LMS SIAJAR.
Dalam penelitian ditemukan beberapa faktor penghambat dalam pembelajaran.

Kata Kunci: Implementasi, Blended Learning, Pendidikan Jarak Jauh, SMK Negeri 3 Bandung.

diri seseorang dalam berbagai aspek baik


A. PENDAHULUAN sosial dan ekonomi. Dengan adanya
Pendidikan dapat meningkatkan dan pendidikan juga dapat membantu
mengembangkan potensi yang ada dalam pembangunan ekonomi dan meningkatkan

129 Implementasi Blended Learning Dalam Program Pendidikan Jarak Jauh Pada Jenjang Pendidikan
Menengah Kejuruan
EDUTCEHNOLOGIA, Tahun 2, Vol 2 No. 2, Desember 2018

kesejahteraan suatu negara karena kualitas keluarga dan kondisi geografis siswa yang
sumber daya manusia merupakan salah satu tidak memungkinkan untuk mengikuti
aset utama dalam membangun suatu kegiatan belajar mengajar di sekolah
bangsa. Setiap warga negara yang ada reguler. Berdasarkan data pada tahun
Indonesia memiliki hak untuk memperoleh 2015/2016 angka pencapaian APK dan
pendidikan baik kecil, besar, muda, tua, APM pendidikan menengah yang ada di
pria maupun wanita tanpa terkecuali Provinsi Jawa Barat baru mencapai 76%
berhak untuk mendapatkan pendidikan dari target 86% yang harus dicapai,
yang sama dan layak. Namun, pada berdasarkan data tersebut maka terdapat
kenyataanya masih banyak warga negara 10% kesenjangan dari target pencapaian.
Indonesia yang belum bisa mendapatkan Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan
pendidikan, hal ini dikarenakan beberapa Teknologi (IPTEK) yang ada saat ini
faktor seperti : 1) Faktor Geografis : kondisi tentunya juga berpengaruh besar pada
geografis Indonesia yang luas perkembangan dunia pendidikan, berbagai
mengakibatkan sulitnya pemerataan inovasi dapat dilakukan dengan
pendidikan, sehingga masyarakat yang ada memanfaatkan perkembangan Ilmu
di wilayah pedalaman sulit menjangkau Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)
pendidikan, 2) Faktor Ekonomi : Kondisi seperti munculnya metode-metode, media
ekonomi keluarga yang kurang mampu pembelajaran, sumber belajar dan informasi
untuk membiayai sekolah anak-anaknya, 3) yang dengan mudah dapat diakses dan
Kurangnya kesadaran masyarakat akan dimanfaatkan dalam kegiatan
pentingnya pendidikan, dan 4) pembelajaran. Selain itu juga, perubahan
Keterbatasan ruang dan waktu yang pola pembelajaran dari yang biasanya tatap
dimiliki oleh siswa. muka dan bersifat konvensional sekarang
Permasalahan utama pendidikan yang menjadi pola pembelajaran yang mandiri,
ada di Indonesia adalah rendahnya terbuka, dan fleksibel dengan pola
aksesbilitas dan daya tampung yang ada, pembelajaran jarak jauh dan memanfaatkan
hal ini terbukti dari data yang diperoleh berbagai media dan sumber belajar yang
pemerintah Provinsi Jawa Barat pada tahun tersedia. Salah satu bentuk dari inovasi
2014-2015 siswa lulusan Sekolah dalam bidang pendidikan dengan
Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiah memanfaatkan perkembangan Ilmu
(SMP/MTs) yang ada di Provinsi Jawa Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)
Barat sebanyak 703.747 siswa, Sedangkan adalah yang dilakukan oleh Pemerintah
daya tampung Sekolah Menengah Atas Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat
(SMA) yang ada hanya 469.567. Sehingga dengan membuka program SMA Terbuka
ada sebanyak 234.180 peserta didik yang dan SMK Pendidikan Jarak Jauh (PJJ).
tidak dapat melanjutkan pendidikan ke Langkah ini merupakan salah satu
pendidikan menengah. Berbagai upaya bentuk insiatif dari Pemerintah Provinsi
telah dilakukan oleh Pemerintah Dinas Jawa Barat untuk mengurangi jumlah anak
Pendidikan Provinsi Jawa Barat dalam yang putus sekolah karena kondisi ekonomi
mengatasi kesenjangan tersebut mulai dari maupun kondisi geografis. Program
melaksanakan program pendidikan pendidikan ini dilaksanakan mengacu dari
pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB), Rencana Pembangunan Jangka Menengah
pembangunan Unit Sekolah Baru (USB), (RPJMD) tahun 2013-2018 Provinsi Jawa
sekolah petang dan program Paket C. Barat, yang memiliki visi “Membangun
Namun hasilnya belum memenuhi target masyarakat yang berkualitas dan berdaya
pencapaian Angka Partisipan Kasar (APK) saing” dan Misi “Peningkatan Kualitas dan
dan Angka Partisipan Murni (APM) Daya Saing Masyarakat Jawa Barat melalui
pendidikan menengah dikarenakan Pendidikan yang Unggul, Terjangkau,
beberapa faktor seperti kondisi ekonomi Merata, dan Terbuka”, selain itu juga yang

130 Implementasi Blended Learning Dalam Program Pendidikan Jarak Jauh Pada Jenjang Pendidikan
Menengah Kejuruan
EDUTCEHNOLOGIA, Tahun 2, Vol 2 No. 2, Desember 2018

menjadi dasar pelaksanaan program ini dilakukan dari mana saja baik yang
adalah Permendikbud no 119 tahun 2014 memiliki akses ke Internet ataupun tidak.
tentang Penyelenggaraan Pendidikan Jarak Dengan e-learning peserta didik diberikan
Jauh Pada Pendidikan Dasar Dan kesempatan untuk secara mandiri
Menengah. Program ini juga merupakan memegang kendali atas keberhasilan
salah satu strategi untuk mengatasi belajarnya sendiri. Siswa bebas
permasalahan perluasan dan pemerataan menentukan kapan akan mulai, kapan akan
akses pendidikan, mutu dan relevansi menyelesaikan, dan bagian mana dalam
pendidikan menengah, selain itu juga satu modul yang ingin dipelajarinya
sebagai upaya yang dilakukan pemerintah terlebih dulu.
Provinsi Jawa Barat dalam mempercepat Meskipun dengan adanya
pencapaian Angka Partisipasi Kasar (APK) keunggulan-keunggulan pada penerapan E-
dan Angka Partisipasi Murni (APM). learning dalam pembelajaran jarak jauh
Sampai saat ini sudah ada sekolah induk tetap saja peserta didik memerlukan umpan
dengan jumlah 600 SMA dan 308 SMK di balik dari pengajar dan sebaliknya pengajar
Provinsi Jawa Jarat dan pembelajaran yang juga memerlukan umpan balik dari peserta
diikuti oleh 32.360 peserta didik. Para didiknya, dengan cara ini barulah akan di
peserta didik itu terdiri dari 20.386 orang dapat hasil belajar yang lebih efektif, dan
(63,4%) di SMAT dan 11.786 orang tepat sasaran. Untuk itu munculah konsep
(36,6%) di PJJ pada SMK. pembelajaran Blended Learning atau yang
Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) ini sudah sering disebut dengan Hybrid Learning
terlebih dahulu di terapkan di negara- yaitu pendekatan pembelajaran yang
negara maju, dari data yang diperoleh oleh mengintegrasikan pembelajaran tradisonal
UNESCO (1989) PJJ sudah diterapkan di tatap muka dan pembelajaran jarak jauh
Amerika Serikat pada tahun 1892, Australia yang menggunakan sumber belajar Online
dan Selandia Baru sejak awal tahun 1922, dan beragam pilihan komunikasi yang
sedangkan di Inggris pada tahu 1966 dan dapat digunakan oleh guru dan siswa.
dianggap sebagai negara paling berhasil Pelaksanaan pembelajaran ini
menerapkan PJJ. Dengan di terapkanya memungkinkan penggunaan sumber belajar
pendidikan jarak jauh di negara-negara Online, terutama yang berbasis web,
maju dapat disimpulkan bahwa pendidikan dengan tanpa meninggalkan kegiatan tatap
jarak jauh sudah diakui oleh berbagai muka.
negara dan bisa diterapkan untuk mengatasi Program Pendidikan Jarak Jauh (PJJ)
berbagai permasalahan pendidikan. di Provinsi Jawa Barat ini sudah
Keterbatasan ruang dan waktu yang dilaksanakan dari mulai tahun 2016 di
dimiliki oleh siswa dapat diatasi dengan berbagai Sekolah Menengah Kejuruan
cara memanfaatkan berbagai sumber (SMK) yang ditunjuk sebagai sekolah
belajar melalui teknologi komunikasi, pelaksana program PJJ di Provinsi Jawa
informasi, dan media lain. Salah satu Barat. Dalam pelaksanaan pendidikanya
pembelajaran dalam pendidikan jarak jauh pun sudah ada panduan Pelaksanaan
dilakukan dengan e-learning dimana Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) pada SMK
pembelajaranya menggunakan rangkaian yang dibuat oleh Dinas Pendidikan Provinsi
elektronik (LAN, WAN, atau internet) Jawa Barat.
untuk menyampaikan isi pembelajaran, Namun sebagaimana di tuliskan
interaksi, atau bimbingan. dalam berita website resmi Dinas
E-learning memberikan fleksibilitas Pendidikan Provinsi Jawa Barat dalam
dalam memilih waktu dan tempat untuk rapat koordinasi dan evaluasi yang
mengakses pelajaran, Siswa tidak perlu dilakukan oleh Dinas Pendidikan Jawa
mengadakan perjalanan menuju tempat Barat (Disdik Jabar) di Aula Moh. Yamin
pelajaran disampaikan, e-learning bisa Kantor Disdik Jabar, Jalan Dr. Radjiman

131 Implementasi Blended Learning Dalam Program Pendidikan Jarak Jauh Pada Jenjang Pendidikan
Menengah Kejuruan
EDUTCEHNOLOGIA, Tahun 2, Vol 2 No. 2, Desember 2018

no. 6, Bandung, pada Rabu 13 Oktober pendapat kondisi dan praktek


2017, didapati bahwa masih banyak penyelenggaraan pendidikan yang ada
sekolah-sekolah penyelenggara program berdasarkan dengan keadaan nyata yang
PJJ belum memiliki pemahaman yang terjadi di lapangan .
menyeluruh tentang program PJJ bagi SMK Pemilihan metode deskriptif jenis
ini, hal ini terjadi karena kurangnya studi kasus dalam penelitian ini didasari
koordinasi di internal sekolah antara oleh maksud peneliti yang ingin mengkaji
informasi yang disampaikan dari Disdik secara mendalam tentang implementasi
Jabar kepada kepala sekolah dan wakil Blended Learning dalam program
kepala sekolah penyelenggara, tidak pendidikan jarak jauh siswa di SMK Negeri
disampaikan secara komprehensif ke pihak 3 Bandung.
yang bertanggung jawab di sekolah Penelitian dengan judul
bersangkutan. “Impementasi Blended Learning dalam
Dalam implementasinya di lapangan Program Pendidikan Jarak Jauh di SMK
masih banyak masyarakat yang belum Negeri 3 Bandung” ini dilakukan di SMK
mengetahui tentang program Pendidikan Negeri 3 Bandung yang beralamatkan di
Jarak Jauh (PJJ). Berdasarkan uraian diatas Jalan Solontongan No.10, RT.3/RW.6,
maka peneliti sebagai masyarakat awam Turangga, Lengkong, Turangga,
tertarik untuk menyampaikan hasil temuan Lengkong, Kota Bandung, Jawa Barat.
dari penelitian yang telah dilakukan Penelitian ini dilakukan khusus untuk
mengenai “Implementasi Blended program Pendidikan Jarak Jauh. Dalam
Learning dalam Program Pendidikan Jarak penelitian kualitatif pengumpulan data
Jauh di SMK Negeri 3 Bandung” dilakukan pada kondisi alamiah (natural
setting) yang terjadi di lapangan. Sumber
B. METODE PENELITIAN data primer dan teknik pengumpulan data
Pendekatan yang digunakan dalam lebih banyak pada wawancara mendalam
penelitian ini yaitu dengan menggunakan (in depth interview), observasi, dan studi
pendekatan kualitatif. Pada penelitian ini dokumentasi. Sumber data dalam penelitian
data yang dikumpulkan bukan berupa ini terdiri dari dua data yaitu data primer
angka-angka, melainkan data berasal dari dan data sekunder.
naskah wawancara, catatan lapangan, Data primer diperoleh langsung dari
rekaman, dan dokumen pribadi. sumber-sumber data kepada pengumpul
Dalam pelaksanaan penelitian ini data melalui teknik pengumpulan data
hanya terdapat satu variabel atau variabel berupa obsevasi, wawancara, dan
tunggal, Artinya dalam penelitian ini dokumentasi. Dalam penelitian kualitatif
peneliti melakukan penelitian terhadap satu jumlah sumber. Sumber data primer dalam
gejala yang memiliki berbagai aspek atau penelitian ini dipilih secara purposive
kondisi di dalamnya yang berfungsi sampling,
mendominasi dalam kondisi atau masalah Sedangkan data sekunder diperoleh
tanpa dihubungkan dengan lainnya. dari sumber yang tidak langsung berupa
Variabel dalam penelitian ini yaitu dokumen-dokumen seperti :
implementasi Blended Learning. 1. Profil sekolah SMK Negeri 3
Metode penelitian yang akan Bandung
digunakan untuk melakukan penelitian ini 2. Dokumen Panduan Penyelenggaraan
adalah metode deskriptif jenis studi kasus. Program Pendidikan JarakJauh di
Metode jenis studi kasus ini dipilih karena SMK Negeri 3 Bandung
dalam penelitian ini peneliti hanya memilih 3. Silabus, RPP, bahan ajar, sumber
satu objek penelitian yang diteliti secara belajar yang berkaitan dengan
mendalam. Studi kasus dipilih untuk permasalahan penelitian, terutama
mengungkapkan penjelasan mengenai yang berkaitan dengan

132 Implementasi Blended Learning Dalam Program Pendidikan Jarak Jauh Pada Jenjang Pendidikan
Menengah Kejuruan
EDUTCEHNOLOGIA, Tahun 2, Vol 2 No. 2, Desember 2018

Penyelenggaraan dan pelaksanaan 7-11) mengenai tujuan pendidikan jarak


Blended Learning dalam Program jauh
Pendidikan Jarak Jauh di SMK N 3 Pendidikan jarak jauh di SMK Negeri
Bandung. 3 Bandung menerapkan pembelajaran
4. Instrumen evaluasi mata pelajaran secara Blended Learning yang berarti
dalam pelaksanaan Blended Learning pembelajaranya dilaksanakan secara
dalam Program Pendidikan Jarak Online dan tatap muka. Pelaksaan program
Jauh di SMK Negeri 3 Bandung. PJJ di SMK Negeri 3 Bandung saat ini
masih terbilang baru. Karena baru berjalan
Analisis data dalam penelitian ini selama 1 semester, untuk itu perangkat
dilakukan dengan beberapa tahapan, yaitu : pembelajaran digital nya pun masih dalam
reduksi data, display data, dan penarikan tahap persiapan. Untuk mengatasi
kesimpulan. Sedangkan untuk pengujian kekurangan-kekurangan pembelajaran
keabsahan data dilakukan dengan member secara Online, PJJ di SMK Negeri 3
check dan triangulasi data. Bandung menerapkan model pembelajaran
Triangulasi data dalam penelitian ini Blended Learning dianggap efektif untuk
dilakukan dengan dua cara yaitu: 1) melengkapi kekurangan pembelajaran
Membandingkan data hasil wawancara secara Online. Selain untuk melengkapi
narasumber dengan narasumber lainnya; 2) kekurangan-kekurangan pembelajaran
Membandingkan hasil wawancara dengan secara Online, Blended Learning juga
hasil observasi dan studi dokumentasi yang digunakan karena disadari penting oleh
telah dilakukan guru-guru untuk memberikan timbal
Selanjutnya uji keabsahan data kepada peserta didik secara langsung.
dilakukan dengan member check yang Dalam implemenasi pembelajaran
dilakukan setelah satu periode Blended Learning ada beberapa tahapan
pengumpulan data selesai, atau setelah perencanaan pembelajaran yang dilakukan
mendapatkan suatu temuan, atau yaitu:
kesimpulan, peneliti datang kepada
pemberi data untuk menyepakati data hasil Pembuatan Penyusunan
Pembuatan Penentuan
penelitian. Setelah data disepakati bersama, Jadwal Tujuan Bahan Ajar Alat Evaluasi

maka para pemberi data diminta untuk


Tahapan Perencanaan Pembelajaran
menandatangani, supaya lebih otentik
Jadwal pelaksanaan pembelajaran
C. HASIL DAN PEMBAHASAN
secara tatapmuka disusun oleh koordinator
Berikut ini merupakan deskripsi hasil
PJJ. Sedangkan untuk bahan ajar, latihan
penelitian menurut masing-masing fokus
soal, tugas, dan alat evaluasi pembelajaran
masalah terkait Implementasi Blended
disusun oleh masing-masing guru bina mata
Learning dalam Program Pendidikan Jarak
pelajaran yang bersangkutan sehingga
Jauh di SMK Negeri 3 Bandung yang telah
dalam hal ini perencanaan bahan ajar sesuai
diperoleh dan dianalisis oleh peneliti.
dengan pendapat Riyana, Cepi (2018)
1. Perecanaan Pembelajaran Blended
dilakukan dengan menggunakan strategi by
Learning
desgin . Seluruh dokumen perencanaan
Program pendidikan jarak jauh ini
pembelajaran yang disusun oleh guru
bertujuan untuk pemerataan pendidikan,
berbentuk non cetak berbasis multimedia
meningkatkan APK-APM Provinsi Jawa
dalam format PPT atau Word. Format ini
Barat, dan memfasilitasi siswa dengan
digunakan agar memudahkan tutor dalam
keterbatasan waktu, jarak, dan biaya agar
melakukan upload kedalam LMS. Temuan
dapat mengikuti pendidikan. Temuan ini
ini sesuai dengan pendapat Carman
sejalan dengan pendapat Munir (2009, hlm.
(Rizkiyah, 2015, hlm. 42) mengenai lima
kunci untuk melaksanakan Blended

133 Implementasi Blended Learning Dalam Program Pendidikan Jarak Jauh Pada Jenjang Pendidikan
Menengah Kejuruan
EDUTCEHNOLOGIA, Tahun 2, Vol 2 No. 2, Desember 2018

Learning yaitu live event, self-paced Dalam implementasinya guru yang ada
learning, collaboration, assesment, dan sudah mampu menetapkan macam bahan
salah satunya adalah performance support ajar dan materi yang relevan diterapkan
materials yaitu, dalam pelaksanaan dalam pembelajaran secara tatapmuka dan
pembelajaran Blended Learning bahan ajar Online, namun dalam perencanaan
yang disiapkan harus berbentuk digital agar pembelajaran belum ada rencana
memudahkan peserta didik dalam pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang jelas
mengakses bahan ajar yang tersedia. untuk pembelajaran secara Online dan
Sarana dan prasarana yang digunakan tatapmuka; 2) kedua, menetapkan
dalam pembelajaran Blended Learning di rancangan dari Blended Learning yang
program PJJ SMK Negeri 3 Bandung untuk digunakan. Dalam hal ini perencanaan
pembelajaran secara Online menggunakan pembelajaran Blended Learning sudah
LMS SIAJAR yang dibuat dan merupakan dilakukan dengan baik mulai dari jadwal
sarana belajar yang difasilitasi oleh pelaksanaan pembelajaran yang
pemerintah Jawa Barat sedangkan untuk disesuaikan dengan peserta didik, sarana
sarana yang digunakan oleh guru adalah yang digunakan untuk mendukung
jaringan internet dan PC yang ada di pembelajaran secara Online dengan
sekolah. Sedangkan untuk pembelajaran menggunakan LMS yang merupakan hasil
secara tatap muka sarana yang digunakan kerjasama pemerintah dengan ahli e-
adalah TKB yang ada Kelurahan Turangga learning. Pembelajaran secara tatapmuka
dengan memanfaatkan berbagai fasilitas sudah diperhatikan dengan baik tentunya
yang ada di kantor kelurahan. Sarana dan dengan dukungan pihak-pihak yang
prasarana yang ada di TKB cukup bagus terlibat; 3) Menetapkan format
terdapat ruangan aula yang dapat pembelajaran Online, bahan ajar yang
dimanfaatkan sebagai ruang kelas terdapat digunakan ditetapkan oleh tutor dalam
meja dan kursi udaranya pun sejuk, bersih bentuk word dan ppt yang kemudian di
dan tidak pengap. Namun untuk saat ini upload ke dalam LMS ; 4) melakukan uji
karena dana dari pemerintah belum terhadap rancangan yang dibuat. Dalam
semuanya turun. Jadi belum bisa implementasi pembelajaran Blended
melengkapi perangkat pembelajaran yang Learning program pendidikan jarak jauh di
dibutuhkan seperti papan tulis infocus dll. SMK Negeri 3 Bandung tidak melalukan
Tetapi untuk melengkapi sarana dan uji terhadap rancangan pembelajaran.
prasarana yang dibutuhkan dalam Namun, keefektivan dan keefisiensi dalam
pembelajaran apabila membutuhkan pembelajaran akan diketahui seiring
peralatan untuk praktek guru bina berjalanya pembelajaran.
menggunakan peralatan yang ada disekolah 2. Pelaksanaan Pembelajaran Blended
dengan membawanya ke TKB. Learning
Berdasarkan beberapa temuan diatas Berdasarkan hasil penelitian yang telah
mengenai perencanaan pembelajaran dilakukan oleh peneliti, pembelajaran
Blended Learning dalam program Blended Learning dalam program
pendidikan jarak jauh yang ada di SMK pendidikan jarak jauh di SMK Negeri 3
Negeri 3 Bandung, temuan ini sesuai Bandung sampai saat ini baru berjalan
dengan pendapat Sjukur (2012) bahwa selama 1 semester dimulai sejak bulan
terdapat beberapa tahapan dalam agustus 2017. Persiapan pelaksanaan
perencanaan pembelajaran Blended pembelajaran yang dilakukan adalah adalah
Learning yaitu: 1) pertama, menetapkan menghubungi kantor kelurahan terdekat
macam materi bahan ajar. Pendidik harus untuk menjaring siswa program PJJ,
mampu memahami bahan ajar dan materi selanjutnya pihak kelurahan datang
jenis apa yang baik untuk dilakukan dalam kesekolah untuk memberikan data daftar
pembelajaran secara Online dan tatapmuka. peserta didik, setelah itu pihak sekolah

134 Implementasi Blended Learning Dalam Program Pendidikan Jarak Jauh Pada Jenjang Pendidikan
Menengah Kejuruan
EDUTCEHNOLOGIA, Tahun 2, Vol 2 No. 2, Desember 2018

menghubungi peserta didik untuk sebuah pembelajaran dikatakan sebagai


sosialisasi awal penggunaan LMS, pembelajaran Blended Learning apabila
selanjutnya barulah guru masuk ketahap penggunaan e-learning-nya antar 30-79%.
perencanaan pembelajaran dengan Berdasarkan temuan tersebut juga
menyusun jadwal pembelajaran, bahan ajar, didapatkan bahwa berdasarkan pendapat
latihan soal, tugas, dan alat evaluasi yang Haughey dalam Prayitno (2015) tentang
akan digunakan. Temuan ini sesuai dengan pengembangan blended e-learning, model
pendapat Sjukur (2012) mengenai tahapan pembelajaran Blended Learning yang
pembelajaran Blended Learning. Pada digunakan dalam program pendidikan jarak
tahapan kelima, adalah menyelenggarakan jauh di SMK Negeri 3 Bandung merupakan
Blended Learning dengan baik, model web centric course, yaitu model
penyelenggaraan pembelajaran dengan pembelajaran Blended Learning yang
baik dilaksanakan dengan melakukan sebagian materi disampaikan secara Online
sosialisasi terhadap guru mengenai sistem dan sebagian secara tatap muka.
pembelajaran Blended Learning meliputi LMS yang digunakan dalam
pengenalan tugas masing-masing, cara pembelajaran Blended Learning sudah
mengakses bahan ajar dengan LMS dll. hampir memenuhi karakteristik e-learning
Berikut ini merupakan hasil temuan yang dikemukakan menurut Fadil, Khusnu
dari pelaksanaan pembelajaran Blended (2010) , seperti: 1) Non-Linearity, LMS
Learning yang dilakukan oleh guru, yaitu : yang tersedia membebaskan siswa untuk
mengakses bahan ajar, dan memberikan
prasyarat bagi siswa mengakses bahan ajar
TUTOR Kel. A dari modul satu ke yang lain jika sudah
Guru Bina
membuat TUTOR Kel. B LMS SISWA
menyelesaikan modul sebelumnya; 2) Self-
bahan ajar
TUTOR Kel. C Managing, LMS memberikan kebebasan
untuk siswa dalam mengelola sendiri
Pelaksanaan Pembelajaran Blended Learning pembelajaran yang akan dilakukan; 3)
Secara Online Feedback-Interactivity, bahan ajar yang
terdapat di LMS disusun dengan bahasa
Pelaksanaan pembelajaran Blended
yang komunikatif selain itu juga
Learning dilakukan secara Online dan
menyediakan feedback pembelajaran
tatapmuka. Pembelajaran secara Online
melalui latihan soal setiap selesai
menggunakan e-learning dilakukan melalui
mempelajari modul; 4) Multimedia-
Learning Management System (LMS) yang
Learners style, LMS menyediakan fasilitas
disediakan oleh pemerintah. LMS ini dapat
“Sumber Belajar” yang dapat digunakan
diakses untuk pembelajaran peserta didik
siswa untuk mengakses sumber belajar
dimanapun dan kapanpun selama 24 jam,
yang disediakan guru baik berupa video,
sedangkan untuk pembelajaran secara tatap
gambar, audio dll. Yang dapat memperjelas
muka dilakukan satu kali dalam seminggu
materi siswa; 5) Just in time, LMS dapat
pada Hari Sabtu dilaksanakan di TKB yang
diakses kapanpun dan dimanapun selagi
ada di Kelurahan Turangga. Dari hal
terdapatnya akses internet; 6) Easy
tersebut dapat dikatakan bahwa
Accessibility, mudah diakses karena hanya
pembelajaran dilakukan lebih dominan
menggunakan browser yang ada di
secara Online menggunakan LMS. Maka
komputer dan handphone siswa/guru; 7)
dari itu, fungsi LMS dalam program PJJ ini
Collaborative Learning, memliliki tool
dapat dikatakan sebagai pelengkap
diskusi yang memungkinkan terjadinya
(complement) dalam pembelajaran. Hal ini
komunikasi secara langsung dalam waktu
sesuai dengan dengan pendapat yang
yang sama dan atau pada waktu yang
dikemukakan oleh Allen dkk (Syarif 2012,
berbeda antara siswa dan guru. Dari
hlm. 239) dalam tabel propotion of content
karakteristik e-learning yang dikemukakan
dilivered Online, ia mengatakan bahwa

135 Implementasi Blended Learning Dalam Program Pendidikan Jarak Jauh Pada Jenjang Pendidikan
Menengah Kejuruan
EDUTCEHNOLOGIA, Tahun 2, Vol 2 No. 2, Desember 2018

oleh Fadil (2010) hanya ada satu latihan setelah selesai pembelajaran.
karakteristik yang tidak ada dalam LMS Sedangkan metode pembelajaran Online
yang disediakan oleh pemerintah yaitu yang digunakan adalah metode belajar
dynamic updating, bahan ajar yang tersedia mandiri dengan menggunakan modul
di LMS tidak diperbarui secara otomatis Peserta didik dalam pembelajaran jarak
apabila ada perubahan terbaru, melainkan jauh ini terdiri dari 32 orang siswa. Namun
harus diubah oleh guru mata pelajaran yang yang hadir dalam pertemuan tatapmuka di
bersangkutan. TKB hanya satu atau dua orang saja.Ada
Komunikasi yang dilakukan dalam beberapa ketentuan untuk menjadi peserta
pembelajaran adalah komunikasi secara didik dalam program PJJ yaitu, 1) memiliki
langsung oleh guru mata pelajaran dan ijasah SMP; 2) berusia antara 16 s.d 21
siswa pada saat tatapmuka, sedangkan tahun saat mendaftar; 3) memiliki
komunikasi yang dilakukan secara Online keterbatasan ekonomi, budaya, dan
hanya dilakukan melalui grup Whatsapp geografis serta keterbatasan waktu; 4)
untuk menginformasikan bahan ajar dan memiliki surat dukungan dari DU/DI atau
pelaksanaan ujian yang sudah tersedia di orang tua yang mempunyai usaha yang
LMS dan dapat dipelajari oleh siswa menyatakan siap dijadikan tempat magang
kapanpun dan dimanapun sesuai dengan atau praktik.
rentang jadwal yang telah ditentukan. Sumber Daya Manusia yang terlibat
Komunikasi secara Online hanya dilakukan dalam pelaksanaan pembelajaran Blended
oleh tutor dan siswa. Dalam hal ini Learning dalam program PJJ di SMK
berdasarkan teori yang kemukakan oleh Negeri 3 Bandung terdiri dari 18 orang
Romiszowski & Mason (Wahyuningsih, meliputi Kepala Sekolah, Koordinator
20017, hlm.25) mengenai syncrhonous dan TKB, Koordinator PJJ, dan 15 orang guru
asynchronous, komunikasi secara Online yang didalamnya terdiri dari tutor dan guru
yang dilakukan dalam program PJJ dapat bina.
dikatakan sebagai komunikasi Pengawasan pembelajaran Blended
asynchronous atau delayed time Learning pada saat pembelajaran tatap
communication karena dilakukan pada muka dilakukan langsung oleh guru bina
waktu yang berbeda. Temuan ini juga pada saat pembelajaran. Sedangkan pada
sesuai dengan pendapat Warschauer, M saat pembelajaran Online menggunakan
dalam Hartanto (2001, hlm. 207-212) yang LMS pengawasan pembelajaran dilakukan
mengatakan bahwa “komunikasi secara oleh tutor kelompok masing-masing.
asynchronous berarti tidak pada waktu Monitoring secara keseluruhan
yang bersamaan, peserta didik dapat pelaksanaan pembelajaran Blended
mengambil waktu pembelajaran berbeda Learning dalam program PJJ juga
dengan waktu pendidik memberikan materi dilakukan oleh pengelola TKB. Pengelola
pembelajaran” TKB melakukan pengawasan secara
Media pembelajaran yang digunakan menyeluruh setiap dua minggu sekali
dalam pembelajaran Blended Learning dengan memantau pembelajaran langsung
secara tatap muka adalah laptop milik guru, ke TKB dan mengawasi pembelajaran
bahan ajar softfile, hvs dan pulpen. melalui LMS sebulan sekali atau beberapa
Sedangkan media pembelajaran yang hari sebelum dan sesudah pelaksanaan
digunakan untuk pembelajaran Blended Ujian.
Learning adalah e-learning berbentuk LMS 3. Evaluasi Pembelajaran Blended
yang dapat diakses secara Online melalui Learning
PC atau HP. Metode pembelajaran yang Sistem evaluasi dalam pembelajaran
digunakan dalam pembelajaran Blended Blended Learning program pendidikan
Learning secara tatap muka adalah metode jarak jauh dilakukan melalui (1) Tes
konvensional ceramah dengan memberikan Mandiri, yaitu penilaian pencapaian

136 Implementasi Blended Learning Dalam Program Pendidikan Jarak Jauh Pada Jenjang Pendidikan
Menengah Kejuruan
EDUTCEHNOLOGIA, Tahun 2, Vol 2 No. 2, Desember 2018

kompetensi secara mandiri (self-asessment) dari membaca materi modul, nilai latihan
dengan mengerjakan tes yang disediakan soal setelah mempelajari modul, pemberian
pada tiap akhir uraian materi terintegrasi tugas, evaluasi dengan ujian tengah
dalam modul; (2) Tes oleh Guru, yaitu semester, dan evaluasi akhir semester.
penilaian pencapaian hasil belajar yang Dalam pembelajaran Online menggunakan
dilakukan oleh guru setelah peserta didik LMS terdapat perkembangan peserta didik
menyelesaikan satu atau beberapa unit yang menampilkan keseluruhan nilai siswa
modul. Tes ini dapat berbentuk Ujian dari materi, latihan, tugas, ujian yang telah
Tengah Semester atau Ujian Akhir dilakukan oleh siswa. Penilaian dalam
Semester; (3) Evaluasi Akhir Peserta didik pembelajaran Blended Learning di program
dalam program PJJ yang telah PJJ SMK Negeri 3 Bandung sama seperti
menyelesaikan seluruh modul dalam 6 evaluasi pembelajaran pada program
semester, dapat mengikuti ujian akhir studi reguler terdapat penilaian secara afektif,
di Sekolah Penyelenggara PJJ. Perbedaan psikomotor, dan kognitif. Penilaian secara
evaluasi dalam pembelajaran Blended kognitif dapat dilihat melalui penilaian
Learning di PJJ dengan pembelajaran biasa secara Online malalui latihan soal, tugas,
di sekolah reguler adalah penetapan ujian yang dilakukan. Sedangkan untuk
Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yang penilaian psikomotor biasanya dilihat dari
ditentukan untuk program PJJ adalah 70, cara siswa mengerjakan tugas, namun
sedangkan untuk pembelajaran di kelas untuk mata pelajaran bahasa sendiri
reguler 75. Selain itu, dalam pembuatan memang agak susah menilai keerampilan
soal latihan, uts, dan uas untuk proogram pjj berbicara siswa. Untuk afektif melalui
ini tingkat kesulitan soalnya lebih Online daat dilihat dari seberapa rajin siswa
diturunkan. Dalam hal ini seharusnya membuka LMS dan membaca materi bahan
apabila silabus yang digunakan sama ajar, penilaian sikap juga bisa dilakukan
seharusnya alat ukur yang digunakan dalam pada saat pertemuan secara tatap
mengukur pencapaian pembelajaran yang muka.Penilaian aspek afektif, kognitif, dan
digunakanya pun sama. psikomotor untuk saat ini seluruhnya
Evaluasi pembelajaran Blended dilakukan melalui LMS dengan penilaian
Learning dalam program PJJ di SMK melalui membaca materi, penilaian tugas,
Negeri 3 Bandung pada saat tatap muka dan evaluasi pembelajaran dari modul,
hanya dilakukan dengan menggunakan tugas, dan evaluasi yang sudah di buat.
latihan yang diberikan setelah selesai 4. Faktor Penghambat dan Pendukung
penyampaian materi pembelajaran tanpa Pembelajaran Blended Learning
dilakukan penilaian, evaluasi ini hanya a. Faktor Penghambat Pembelajaran
berfungsi untuk mengukur sejauh mana Blended Learning
pemahaman siswa dari materi yang telah Ada beberapa faktor yang menghambat
disampaikan. Evaluasi pembelajaran implementasi pembelajaran Blended
Blended Learning secara Online dilakukan Learning diantaranya 1) Waktu,
langsung secara Online melalui LMS. keterbatasan waktu yang dimiliki siswa
Temuan ini sesuai dengan pendapat tidak memungkinkan siswa untuk
Carman (Rizkiyah, 2015, hlm. 42) bahwa mengikuti pembelajaran secara tatapmuka
terdapat lima kunci dalam pelaksanaan yang dilaksanakan di TKB; 2) Siswa, dalam
pembelajaran Blended Learning salah pembelajaran Blended Learning secara
satunya adalah Assesment, guru harus Online pada dasarnya membutuhkan
mampu merancang jenis assesment Online motivasi, kesadaran, dan kemandirian
dan offline baik bersifat tes maupun non- belajar yang kuat dari dalam diri siswa,
test. namun yang terlihat disini dalam
Hasil evaluasi pembelajaran pembelajaran secara Online banyak siswa
merupakan akumulasi keseluruhan nilai masih jarang membuka LMS dan dalam

137 Implementasi Blended Learning Dalam Program Pendidikan Jarak Jauh Pada Jenjang Pendidikan
Menengah Kejuruan
EDUTCEHNOLOGIA, Tahun 2, Vol 2 No. 2, Desember 2018

pembelajaran secara tatapmuka hanya dalam format digital; 3) LMS, e-learning


dihadiri satu atau dua orang siswa; 3) bentuk LMS yang digunakan mudah untuk
Sistem LMS, dalam beberapa hal LMS diakses karena hanya menggunakan
tidak bisa membaca rumus-rumus browser dapat diakses melalui PC maupun
matematika dan aksara bahasa sunda HP. Selain itu LMS juga sudah mencakup
sehingga ini sedikit menyulitkan bagi siswa didalamnya fitur untuk tujuan
dan tutor. Maka dari itu pemerintah perlu pembelajaran, materi, latihan soal, tugas,
terus menerus melakukan penyempurnaan evaluasi,hasil perkembangan siswa, dan
terhadap LMS ; 4) Komunikasi, dalam kolom diskusi. Apabila penggunaanya
pembelajaran Blended Learning program dilakukan secara maksimal pembelajaran
pendidikan jarak jauh komunikasi hanya Blended Learning secara Online tentunya
dilakukan antara siswa dengan tutor sebagai akan berjalan dengan efektif dan efisien; 4)
guru yang bertugas meng-upload bahan ajar Jaringan, karena wilayah pelaksanaan
seharusnya komunikasi secara aktif juga pembelajaran Blended Learning untuk
dilakukan antara guru mata pelajaran program pendidikan jarak jauh di SMK
dengan siswa agar mengetahui Negeri 3 Bandung berada di tengah kota
perkembangan siswa dan kesulitan yang maka jaringan untuk mengakses
dihadapi siswa; 5) Evaluasi Pembelajaran, pembelajaran melalui LMS sudah sangat
dalam evaluasi aspek psikomotor dan baik dan mudah untuk dilakukan.
afektif diperoleh melalui nilai membaca
materi dan nilai mengumpulkan tugas. D. KESIMPULAN
Namun dalam pelaksanaan pembelajaran Berdasarkan hasil temuan penelitian
secara tatapmuka memerlukan adanya dan analisis data yang telah dilakukan,
evaluasi pembelajaran secara langsung dapat disimpulkan secara umum bahwa
untuk itu perlunya ada instrumen terkait penerapan pembelajaran Blended Learning
aspek afektif dan psikomotor siswa agar sudah sesuai dengan Panduan yang
dapat mengevaluasi pembelajaran yang diberikan oleh Pemerintaah Provinsi Jawa
dilaksanakan secara tatapmuka. Barat. Penerapan pembelajaran Blended
b. Faktor Pendukung Pembelajaran Learning dalam program Pendidikan Jarak
Blended Learning Jauh (PJJ) mampu mengatasi keterbatasan
Beberapa faktor yang mendukung dan kekurangan-kekurangan pembelajaran
implementasi pembelajaran Blended secara Online.
Learning diantaranya 1) Pemerintah, Beberapa kesimpulan dari temuan hasil
sebagai penyelenggara program pendidikan penelitian bahwa dalam implementasi
jarak jauh yang bertanggungjawab pembelajaran Blended Learning dalam
menyusun kebijakan menjadi faktor utama program pendidikan jarak jauh pada jenjang
pendukung keberlangsungan program perlu pendidikan menengah kejuruan yang
terus-menerus melakukan monitoring dilaksanakan di SMK Negeri 3 Bandung
program agar pelaksanaan program terdapat kegiatan perencanaan,
pendidikan jarak jauh dapat terus diperbaiki pelaksanaan, evaluasi, dan faktor
dan disempurnakan. Selain itu pihak penghambat dan faktor pendukung
pemerintah juga mendukung pelaksanaan
pembelajaran Blended Learning dengan E. DAFTAR PUSTAKA
menyediakan TKB di kelurahan dan Hartanto, Wiwin. (2016). Penggunaan E-
kecamatan yang terkait dengan sekolah learning Sebagai Media
induk; 2) Guru, menjadi faktor yang sangat Pembelajaran. [Online].
mendukung dalam pembelajaran Blended https://jurnal.unej.ac.id/index.php/JPE
Learning program pendidikan jarak jauh /article/download/3438/2696/.2016.
karena semua guru yang terlibat mampu (26 Desember 2017)
menyusun perencanaan pembelajaran

138 Implementasi Blended Learning Dalam Program Pendidikan Jarak Jauh Pada Jenjang Pendidikan
Menengah Kejuruan
EDUTCEHNOLOGIA, Tahun 2, Vol 2 No. 2, Desember 2018

Kemenristek Dikti. 2016. Panduan Pendidikan Agama Islam. Skripsi.


Pelaksanaan PJJ 2016. Jakarta: Jurusan Pendidikan Agama Islam
Kementerian Riset, Teknologi, dan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta. [Online].
Munir. (2009). Pembelajaran Jarak Jauh Diakses dari:
Berbasis Teknologi Informasi dan repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstrea
Komunikasi. Bandung: Alfabeta. m/123456789/24263/1/Imam%20Fitri
%20Rahmadi.pdf. ( 2 Februari 2017)
Wahyuningsih, Dian. (2017). E-Learning
Teori dan Aplikasi. Bandung: Rizkiyah, Apriliya. 2015. Penerapan
Informatika Bandung Blended Learning Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Munir. 2009. Penggunaan Learning
Pada Mata Pelajaran Ilmu Bangunan
Management System (LMS) Di
Di Kelas X TGB SMK Negeri 7
Perguruan Tinggi: Studi Kasus Di
Surabaya. Jurnal Kajian Pendidikan
Universitas Pendidikan Indonesia.
Teknik Bangunan Vol 1 Nomer
[Online]. Diakses dari :
1/JKPTB/15 (2015) : 40 – 49
https://media.neliti.com/media/publica
tions/88119-ID-penggunaan-learning- Riyana, Cepi. 2018. Learning Object
management-system-lm.pdf. (22 Material. [Online]. Diakses dari :
Februari 2018) http://newpembelajar.blogspot.co.id/2
018/01/materi-lom-pjj.html. (29 April
Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat No.
2018)
25 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Sjukur, Sulihin B. 2012. Pengaruh Blended
Provinsi Jawa Barat 2013-2018 Learning terhadap Motivasi Belajar
dan Hasil Belajar Siswa Tingkat SMK.
Peraturan Mentri Pendidikan Nasional
Jurnal pendidikan Vokasi, Vol 2,
No.107/U/2001 tentang
Nomor 3, November 2013.
Penyelenggaraan Program Pendidikan
Tinggi Jarak Syahrin, Siti Alfi. (2005). Pengaruh Model
Pembelajaran Blended Learning
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran
No. 17 tahun 2010 tentang Pengelolaan
IPS Siswa Kelas 8 di SMPN 37 Jakarta.
dan Penyelenggaraan Pendidikan
[Online]. Diakses dari:
(pasal 118 ayat 1)
http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bit
Prayitno, Wendhie. (2015). Implementasi stream/123456789/28735/3/SITI%20
Blended Learning Dalam ALFI%20SYAHRIN%20-
Pembelajaran Pada Pendidikan Dasar %20FITK.pdf. (26 Febuari 2018)
dan Menengah.[Online]. Diakses dari:
Syarif, Izzudin. (2012). Pengaruh Model
http://lpmpjogja.org/wp-
Blended Learning Terhadap Motivasi
content/uploads/2015/02/Blended
Dan Prestasi Belajar Siswa SMK.
Learning_Wendhie.pdf. (20 Desember
[Online]. Diakses dari :
2017.)
https://journal.uny.ac.id/index.php/jpv
Rahmadi, Imam Fitri. (2013). Penerapan /article/viewFile/1034/835. (26
E-Learning dalam Sistem Pendidikan Februari 2018)
Jarak Jauh Pada Mata Kuliah

139 Implementasi Blended Learning Dalam Program Pendidikan Jarak Jauh Pada Jenjang Pendidikan
Menengah Kejuruan

You might also like