You are on page 1of 13

JURNAL ILMIAH CORE IT e-ISSN: 2548-3528 p-ISSN: 2339-1766IJCCS, Vol.x, No.

x, JSSN:
1978-1520

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Solvabilitas, dan Profitabilitas


terhadap Audit Delay di Indonesia pada Perusahaan
Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Petrus Gani
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi IBBI
e-mail: ganipetrus@gmail.com

Abstract

This research purposed to know the influence of company size, solvability, and profitability towards the
audit delay in banking companies which have listed on the Indonesia Stock Exchange from 2012-2016.
This research examines Banking Company Financial Statements which have listed on the Indonesia Stock
Exchange from 2012-2016. The sample collection technique has been done by using purposive sampling
which is done by selecting sample based on certain criteria which is desired by the researcher. The
samples are 18 company with five years observation periode on 90 observation objects have been
selected. The data is the secondary data in the form of annual financial statement of the company which
has been obtained from Indonesia Stock Exchange (IDX). The data analysis technique has been done by
using multiple linear regressions and its significance level is 5%. The results showed the profitability had
influence to the Audit Delay, while company size and solvability did not significant influence to the Audit
Delay. Simultaneously company size, solvability, and profitability significantly effect to the Audit Delay in
banking companies which have listed on the Indonesia Stock Exchange from 2012-2016.

Key words : Company Size, Solvability, Profitability, and Audit Delay.

1. PENDAHULUAN
Laporan Keuangan merupakan salah satu sumber informasi yang paling penting dalam
pengambilan keputusan dan berfungsi sebagai media komunikasi yang menyampaikan berbagai informasi
dan pengukuran secara ekonomis mengenai kinerja keuangan, perubahan posisi keuangan, laju arus kas,
serta sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan tersebut. Informasi dari laporan keuangan ini diperlukan
oleh pihak-pihak yang berkepentingan sebagai dasar untuk mengambil keputusan-keputusan ekonomi.
Sehingga laporan keuangan akan bermanfaat apabila disajikan secara akurat dan tepat waktu. Maksudnya,
supaya pihak- pihak yang memiliki kepentingan tersebut dapat mengambil keputusan secara cepat dan
tepat tampa terburu-buru.
Setiap perusahaan go public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) di wajibkan untuk
menyampaikan laporan keuangan yang disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) dan
telah diaudit oleh akuntan publik yang terdaftar di Badan Pengawasan Pasar Modal dan Lembaga
Keuangan (BAPEPAM-LK). Auditor memiliki kewajiban dan tanggung jawab untuk melaporkan hasil
auditnya secara tepat waktu. Tanggung jawab dan pelaksanaan tugas auditor tampak dalam ketepatan
waktu dalam penyampaian laporan auditnya. Adanya pemenuhan standar oleh auditor tidak hanya
berdampak pada lamanya pelaporan hasil audit namun juga berdampak pada kualitas dari hasil audit.
Ketepatan waktu suatu pelaporan keuangan atas hasil laporan audit dapat mempengaruhi nilai dari
laporan keuangan tersebut.
Salah satu kendala perusahaan dalam mempublikasikan laporan keuangan kepada masyarakat
dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) adalah ketepataan waktu auditor dalam penyelesaian laporan auditnya.
Adanya keterlambatan dalam penyampaian informasi menyebabkan menurunnya tingkat kepercayaan
investor dan dapat mempengaruhi harga jual saham karena investor menganggap keterlambatan pelaporan
keuangan merupakan pertanda buruk bagi kondisi kesehatan perusahaan, Sehingga dalam hal ini para
investor dapat mengambil keputusan untuk menarik sahamnya didalam perusahaan tersebut.
Fenomena yang terjadi adalah bahwa otoritas jasa keuangan (OJK) masih saja menemukan
beberapa keterlambatan pelaporan keuangan yang dilakukan oleh beberapa perusahan-perusahan publik.
Tercatat sejak 2 Januari 2013 sampai 13 Agustus 2013, OJK telah menangani 30 kasus yang menimpa
perusahaan publik atau emitan di bursa saham. Kasus keterlambatan penyimpanan laporan keuangan

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Solvabilitas, dan Profitabilitas terhadap Audit Delay di Indonesia pada
Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
183

triwulan I tahun 2012 sebesar 74 kasus terlambatnya laporan keuangan emiten dengan efek samah.
Sedangkan sepanjang 2011 total kasus keterlambatan tercatat sebanyak 54 kasus.
Ini menandakan bahwa hampir di setiap akhir tahun tutup buku, perusahaan-perusahaan publik
masih saja adanya ditemukan yang terlambat dalam menyampaikan laporan keuangan tahunan. Banyak
berspekulasi penyebab-penyebab yang terjadi mengapa perusahaan-perusahaan tersebut terlambat
menyampaikan laporan keuangan tahunan mereka, sedangkan disamping itu banyak pula perusahaan-
perusahaan publik lainnya yang tepat waktu dalam menyampaikan laporan keuangannya.
Ketepatan waktu (Timeliness) berdasarkan kerangka dasar penyusunan dan penyajian laporan
keuangan harus memenuhi empat karakteristik kualitatif yang merupakan ciri khas yang membuat laporan
keuangan berguna bagi para pemakainya. Keempat karekteristik tersebuat adalah dapat dipahami, relevan,
andal, dan dapat diperbandingkan. Karena laporan keuangan yang sudah diaudit yang didalamnya
memuat informasi laba yang dihasilkan sebagai salah satu dasar pengambilan keputusan untuk membeli
atau menjual kepemiliki yang dimiliki oleh investor. Artinya informasi laba dari laporan keuangan yang
dipublikasikan akan menyebabkan kenaikan atau penurunan harga saham. Untuk mendapatkan informasi
yang relevan tersebut, terdapat beberapa kendala, salah satunya adalah kendala ketepatan waktu.
Berikutnya faktor yang diperkirakan berpengaruh terhadap audit delay adalah profitabilitas.
Tingkat profitabilitas yang tinggi mengindikasikan bahwa perusahaan tersebut mengalami keuntungan,
dengan hal tersebut berarti kemungkinan akan meminta auditornya agar menjadwalkan waktu audit lebih
cepat. Begitu sabaliknya perusahaan yang mendapatkan profitabilitas rendah atau mengalami kerugian
manimbulkan kemunduran publikasi laporan keuangan. Sehingga perusahaan dengan tingkat profitabilitas
yang tinggi mempunyai audit delay yang lebih pendek karena itu merupakan berita yang sangat baik yang
harus segera disampaikan kepada investor dan pihak yang berkepentingan lainya.
Sovabilitas merupakan kemampuan perusahaan dalam membayar hutang-hutangnya baik jangka
pendek maupun jangka panjang. Dalam penelitian ini tingginya rasio solvabilitas diukur dengan
menggunakan Debt to Equity Rasio (DER) yang mencerminkan tingginya resiko perusahaan. Oleh karena
itu pentingnya publikasi laporan keuangan audit sebagai informasi yang sangat bermanfaat bagi para
pelaku bisnis, rentang waktu penyelesaian audit laporan keuangan yang turut mempengaruhi manfaat
informasi laporan keuangan audit yang dipublikasikan. Karena masih belum ada konsistensi dari
penelitian terdahulu terhadap beberapa variabel yang mempengaruhi keterlambatan dalam mengaudit,
maka peneliti menjadi tertarik untuk meneliti tentang “Pengaruh Ukuran Perusahaan, Solvabilitas, dan
Profitabilitas Terhadap Audit Delay di Indonesia Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar Di Bursa
Efek Indonesia Periode Tahun 2012-2016”.

Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut diatas, maka permasalahan dalam penelitian ini
dapat di identifikasikan sebagai berikut:
1. Proses pengauditan yang membutuhkan waktu mengakibatkan penundaan penerbitan laporan
keuangan.
2. Semakin besar atau kecilnya Ukuran Perusahaan, Solvabilitas, dan Profitabilitas belum tentu
mempengaruhi audit delay.

Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang telah diuraikan diatas, maka diperlukan pembatas
masalah. Batasan masalah yang akan diteliti adalah faktor-faktor yang diperkirakan mempengaruhi audit
delay adalah Ukuran Perusahaan, Solvabilitas, dan Profitabilitas pada perusahaan perbankan yang
terdaftar di BEI pada tahun 2012-2016.

Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi dan batasan masalah diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Apakah ukuran perusahaan berpengaruh terhadap audit delay pada perusahaan perbankan yang
terdaftar di BEI?
2. Apakah solvabilitas berpengaruh terhadap audit delay pada perusahaan perbankan yang terdaftar di
BEI?
3. Apakah profitabilitas berpengaruh terhadap audit delay pada perusahaan perbankan yang terdaftar di
BEI?
4. Apakah ukuran perusahaan, solvabilitas, dan profitabilitas bersama-sama berpengaruh terhadap audit
delay pada perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI?

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Solvabilitas, dan Profitabilitas terhadap Audit Delay di Indonesia pada
Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
184

Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan yang ingin dicapai dari penelitan ini adalah:
1. Untuk mengetahui tentang apakah ukuran perusahaan mempengaruhi audit delay pada perusahaan
perbankan yang terdaftar di BEI.
2. Untuk mengetahui tentang apakah solvabilitas mempengaruhi audit delay pada perusahaan perbankan
yang terdaftar di BEI.
3. Untuk mengetahui tentang apakah profitabilitas mempengaruhi audit delay pada perusahaan
perbankan yang terdaftar di BEI.
4. Untuk mengetahui tentang apakah ukuran perusahaan, solvabilitas, dan profitabilitas bersama-sama
mempengaruhi audit delay pada perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI.

Kegunaan Penelitian
Kegunaan Teoritis
Kegunaan teoritis mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi audit delay pada perusahaan
perbankan yaitu :
1. Akademik
Penelitiaan ini diharapkan dapat memberikan konstribusi yang baik terhadap perkembangan teori
akuntansi, khususnya dibidang auditing yang membahas tentang audit delay
2. Pembaca
Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan pemahaman serta dapat dijadikan sebagai
salah satu bahan referensi pengetahuan, bahan diskusi, dan bahan kajian lanjutan bagi pembaca
tentang masalah yang berkaitan tentang audit delay.

Kegunaan Praktis
Kegunaan praktis mengenai faktor-faktor audit delay pada perusahaan perbankan khususnya
bagi auditor, diharapkan dapat membantu auditor dalam mengidentifikasi faktor-faktor yang
mempengaruhi audit delay sehingga dapat mengoptimalkan kinerja dalam laporan keuangan yang telah
ditentukan oleh BAPEPAM-LK (Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan) dengan tepat
waktu.

2. KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS


Kajian Pustaka
Teori Kepatuhan
Kepatuhan adalah mengikuti suatu spesifikasi, standar, atau hukum yang telah diatur dengan
jelas yang biasanya diterbitkan oleh lembaga atau organisasi yang berwenang dalam suatu bidang
tertentu. Kepatuhan waktu dalam penyampaiaan laporan keuangan tahunan perusahaan di Indonesia telah
diatur dalam Undang-undang No. 8 Tahun 1995 tentang pasar modal, dan selanjutnya diatur dalam
peraturan Bepepam Nomor X.K.2, lampiran keputusan ketua Bapepam Nomor: KEP-36/PM/2003 tentang
kewajiban penyampaian laporan keuangan berkala. Peraturan-peraturan tersebut secara hukum
mengisyaratkan adanya kepatuhan setiap perilaku individu muapun organisasi (perusahaan publik) yang
terlibat dipasar modal Indonesia untuk menyampaikan laporan keuangan tahunan perusahaan secara tepat
waktu kepada Bapepam. Ini sesuai dengan teori kepatuhan (compliance theory).

Teori sinyal (Signalling Theory)


Dalam teori sinyal terdapat sebuah informasi yang memberikan isyarat atau sinyal mengenai
kondisi perusahaan kepada stakeholder dalam pengambilan keputusan. Informasi merupakan unsur
penting bagi investor dan pelaku bisnis karena informasi pada hakekatnya memberikan keterangan,
catatan atau gambaran baik untuk keadaan masa lalu maupun masa yang akan datang demi kelangsungan
hidup perusahaan. Informasi yang relevan, akurat, lengkap, dan tepat waktu sangat diperlukan oleh
investor di pasar modal sebagai analisis untuk mengambil keputusan investasi.

Teori pengambilan keputusan


Keputusan marupakan hasil pemecahan dalam suatu masalah yang harus dihadapi dengan tegas.
Dalam kamus besar ilmu pengetahuan pengambilan keputusan didefenisikan sebagai pemilihan keputusan
atau kebijakan yang didasarkan atas kriteria tertentu.

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Solvabilitas, dan Profitabilitas terhadap Audit Delay di Indonesia pada
Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
185

Sebuah keputusan harus dapat menjawab pertanyaan. Keputusan harus dapat menjawab
pertanyaan tentang apa yang dibicarakan dalam hubungannya dengan perencanaan, dan dapat pula berupa
tindakan terhadap pelaksanaan yang sangat menyimpang dari perencanaan semula.

Teori agensi (Agency Theory)


Teori Agensi di kembangkan oleh Jensen dan Meckling (1976) yang mengacu pada pemenuhan
tujuan utama dari pihak agent dengan memaksimalkan kekayaan principals dan menimbulkan masalah
keagenan (agency problem). Munculnya masalah keagenan dikarenakan individu yang cenderung
mementingkan dirinya sendiriketika beberapa kepentingan bertemu dalam suatu aktivitas bersama.

Auditing
Menurut Haryono (2011:11), Pengauditan merupakan suatu proses sistimatis untuk mendapatkan
dan mengevaluasi bukti yang berhubungan dengan asersi tentang tindakan-tindakan dan kejadian-
kejadian ekonomi secara objektif untuk menentukan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan dan
mengkomunikasikan hasilnya kepada pihak-pihak yang berkepentingan.

Laporan Audit
Menurut Mulyadi (2013:12), Laporan audit merupakan media yang dipakai oleh auditor dalam
berkomunikasi dengan masyarakat lingkungan. Dalam laporan tersebut auditor menyatakan pendapatnya
mengenai kewajaran laporan keuangan auditing. Pendapat auditor biasanya disampaikan dalam bentuk
tertulis yang umumnya berupa laporan audit buku. Laporan audit buku terdiri dari tiga paragraf yaitu:
paragraf pengatar (introductory paragraph), paragraf lingkup (scope paragraph), dan paragraf pendapat
(opinion paragraph).

Laporan keuangan
Laporan keuangan merupakan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode
akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan tersebut. Laporan keuangan
ini merupakan komponen-komponen yang bisa menggambarkan kondisi keuangan perusahaan,
perkembangan perusahaan, dan keberhasilan perusahaan dalam satu periode tertentu.
Tujuan dari laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan,
kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sebagian besar investor
dalam pengambilan keputusan.

Audit Delay
Audit delay merupakan lamanya waktu penyelesaian audit dari akhir tahun fiskal perusahaan
sampai tanggal laporan audit keluar. Menurut Setyahadi (2012), audit delay merupakan lamanya waktu
penyelesaian audit terhitung mulai dari tanggal penutupan tahun buku sampai dengan tanggal
diterbitkannya laporan audit tersebut.

Audit Delay = tanggal penutupan tahun buku – tanggal audit laporan keuangan

Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan adalah skala perusahaan yang dilihat dari total aktiva perusahaan pada akhir tahun.
Ukuran perusahaan merupakan fungsi dari kemampuan perusahaan dalam menyampaikan laporan
keuangan karena perusahaan yang besar lebih cenderung memiliki audit delay yang lebih pendek
dibandingkan dengan perusahaan kecil, dikarenakan perusahaan besar lebih diperhatikan oleh para
investor, kreditor, dan juga masyarakat yang membutuhkan laporan keuangan tersebut untuk pengambilan
keputusan bisnisnya, sehingga perusahaan besar diharapkan dapat menyampaikan laporan keuanganya
lebih cepat.

Ukuran Perusahaan = log n (Total Aktiva)

Solvabilitas
Menurut Hery (2016), solvabilitas merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan
perusahaan dalam memenuhi seluruh kewajibanya. Solvabilitas digunakan untuk mengukur kemempuan
perusahaan dalam membayar semua hutang baik jangka panjang maupun hutang jangka pendek dengan
menggunakan harta perusahaan.

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Solvabilitas, dan Profitabilitas terhadap Audit Delay di Indonesia pada
Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
186

Solvabilitas sering disebut dengan leverage ratio. Leverage ratio merupakan pengukur tingkat
aktiva perusahaan yang telah dibiayai oleh penggunaan hutang. Tingginya rasio debt to equity (DER)
mencerminkan tingginya rasio keuangan perusahaan. Tingginya rasio ini menunjukkan bahwa adanya
kemungkinan perusahaan tersebut tidak mampu melunasi kewajibannya berupa hutang baik hutang pokok
maupun hutang bunga, Kesulitan ini merupakan berita buruk yang akan mempengaruhi kondisi
perusahaan dimata masyarakat. Maka pihak manajemen cenderung menunda penyampaiaan laporan
keuangannya. Penelitian ini memilih rasio DER karena rasio ini mampu menunjukkan seberapa rupiah
modal sendiri yang dijadikan untuk jaminan utang, rasio ini diukur dengan Debt to Equity Ratio (DER).

Total Kewajiban
DER 100%
Total Ekuitas

Profitabilitas
Profitabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan dalam menghasilkan keuntungan selama
periode tertentu. Dengan semakin besar rasio profitabilitas suatu perusahaan maka semakin baik pula
kinerja perusahaan sehingga perusahaan akan cenderung untuk memberikan informasi tersebut pada
pihak-pihak yang berkepentingan. Akan tetapi jika perusahaan mengalami kerugian, maka manajemen
akan menunda untuk mempublikasikan laporan keuangan perusahaan untuk menghindari ketidak
nyamanan dalam menyampaikan berita buruk tersebut.
Adapun profitabilitas dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan ratio Return on Assets
(ROA) yaitu perbandingan antara laba bersih dengan total aktiva. Rumus yang digunakan untuk
menghitung ROA adalah:

Laba Bersih Sesudah Pajak


ROA 100%
Total Aset

Kerangka Pemikiran
Adapun kerangkat pemikiran dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1. Kerangka Pemikiran

3. METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif kuantitatif.
Analisis deskriptif kuantitatif dilakukan untuk memperoleh kejelasan mengenai ciri-ciri variabel yang
diamati berdasarkan statistik yang diperoleh. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
sekunder. Populasi dalam penelitian yang digunakan adalah seluruh perusahaan Perbankan yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2016 yaitu sebanyak 43 perusahaan. Metode pengambilan sampel
yang akan digunakan umtuk penelitian ini adalah metode selective data, dari kriteria tersebut didapat 18
sampel perusahaan Perbankan yang memenuhi kriteria. Dengan jumlah observasi 90 (18 x 5 tahun).
Teknik analisis yang digunakan penelitian ini adalah linier berganda. Keseluruhan tabulasi dan
pengolahan data menggunakan SPSS.

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Solvabilitas, dan Profitabilitas terhadap Audit Delay di Indonesia pada
Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
187

4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


Adapun hasil analisis statistik deskriptif dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Hasil Analisis Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum
ROA 90 .00 .03
DER 90 .86 13.87
Ukuran Perusahaan 90 15.69 29.59
Audit Delay 90 -25.00 85.00
Valid N (listwise) 90
Tabel 1 menunjukkan bahwa nilai minimum ukuran perusahaan 15,69 solvabilitas adalah 0,86
dan profitabilitas adalah 0,00. Nilai terendah atau nilai minimum memiliki nilai positif. Demikian dengan
nilai tertinggi atau nilai maksimum memiliki nilai positif.

Hasil Uji Normalitas


Adapun hasil uji normalitas dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 90
Normal Mean .0000000
Parametersa,,b Std. Deviation 20.22782378
Most Extreme Absolute .094
Differences Positive .094
Negative -.066
Kolmogorov-Smirnov Z .891
Asymp. Sig. (2-tailed) .406
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Dari Tabel 2, Kolmogorov-Smirnov (K-S) adalah 0,891 dan signifikan pada 0,406 sehingga
dapat disimpulkan bahwa data dalam model regresi telah terdistribusi secara normal, dimana nilai
signifikansinya lebih besar dari 0,05 (p = 0,406 > 0,05). Dengan demikian secara keseluruhan dapat
disimpulkan bahwa nilai-nilai observasi data telah terdistribusi secara normal dan dapat dilanjutkan
dengan uji asumsi klasik lainnya.

Hasil Uji Heteroskedastisitas


Hasil Uji Heteroskedastisitas dapat dilihat pada Gambar 2.

Gambar 2. Hasil Uji Heteroskedastisitas


Berdasarkan grafik Scatterplot tersebut dapat dilihat bahwa titik-titik menyebar secara acak serta
tidak membentuk pola teratur atau tidak teratur dan berada dibawah angka nol pada sumbu y, maka Hal
ini mengidentifikasikan tidak terjadinya Heteroskedastisitas pada model regresi sehingga model regresi
layak dipakai.

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Solvabilitas, dan Profitabilitas terhadap Audit Delay di Indonesia pada
Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
188

Hasil Uji Multikolineritas


Adapun hasil uji Multikolineritas dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3. Hasil Uji Multikolineritas
a
Coefficients
Collinearity Statistics
Model Tolerance VIF
1 Ukuran .970 1.031
Perusahaan
DER .972 1.028
ROA .980 1.021
a. Dependent Variable: Audit Delay
Hasil perhitungan nilai tolerance menunjukkan keseluruhan variabel memiliki nilai lebih dari
0,10 yaitu 0,970 ; 0,972 ; 0,980 yang berarti tidak terjadi korelasi antara variabel independen. Hasil
perhitungan VIF juga menunjukkan hal yang sama. Tidak satupun variabel independen memiliki nilai
VIF lebih dari 10. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinearitas antar variabel independen
dalam model regresi.

Hasil Uji Autokorelasi


Hasil uji Autokorelasi dapat dilihat pada Tabel 4.

Model Durbin-Watson
1 1.981a
a. Predictors: (Constant), ROA, DER,
Ukuran Perusahaan
b. Dependent Variable: Audit Delay
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ada korelasi pengganggu
pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1. Pada tabel dibawah hasil uji DW (Durbin
Watson) sebesar 1.981 dalam penelitian ini jumlah sampel sebanyak 90 dan jumlah variabel bebas 3
sehingga diperoleh nilai du sebesar 1.726 dan nilai dl sebesar 1.588, nilai 4 – du sebesar 2,274 maka du <
DW < 4-du (1,726 < 1,981 < 2,274). Sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil penelitian ini tidak terjadi
masalah autokorelasi dan dapat dilanjutkan kepenelitian selanjutnya.

Hasil Uji Regresi Linear Berganda


Berdasarkan Tabel 5 dapat diperoleh hasil persamaan regresi berikut:
AD = 28,907 – 0,444 Ukuran Perusahaan – 1,377 Solvabilitas + 1219,773 Profitabilitas.
Penjelasan:
Tabel 5. Hasil Uji Regresi Linear Berganda

Model t Sig.

1 (Constant) 1.765 .081

UkuranPerusahaan -.645 .521

DER -1.614 .110

ROA 4.290 .000


a. Konstanta sebesar 28,907 menunjukkan bahwa jika tidak ada variabel independen (X1, X2, dan X3)
maka audit delay perusahaan perbankan sebesar 28,907 hari
b. X1 adalah ukuran perusahaan sebesar -0,444, menunjukkan bahwa setiap kenaikan total asset sebesar 1
satuan maka akan menurunkan audit delay sebesar 0,444. Dengan asumsi variabel lain tetap. Berarti
setiap kenaikan ukuran perusahaan berpengaruh negatif terhadap audit delay.

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Solvabilitas, dan Profitabilitas terhadap Audit Delay di Indonesia pada
Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
189

c. X2 adalah solvabilitas sebesar -1,337, menunjukkan bahwa setiap kenaikan solvabilitas sebesar 1
satuan akan menurunkan audit delay sebesar 1,337. Dengan asumsi variabel lain tetap. Berarti
kenaikan solvabilitas berpengaruh negatif terhadap audit delay.
d. X3 adalah profitabilitas sebesar 1219.773, menunjukkan bahwa setiap kenaikan profitabilitas sebesar 1
satuan maka akan menaikan audit delay sebesar 1219.773. dengan asumsi variabel lain tetap. Berarti
kenaikan profitabilitas berpengaruh positif terhadap audit delay.

Hasil Uji Regresi Parsial (Uji t)


Hasil Uji Regresi Parsial dapat dilihat pada Tabel 6.
Tabel 6. Hasil Uji Regresi Parsial (Uji t)
a
Coefficients

Model t Sig.
1 (Constant) 1.765 .081
Ukuran Perusahaan -.645 .521
DER -1.614 .110
ROA 4.290 .000
a. Dependent Variable: Audit Delay

Hasil dari uji t mendapatkan bahwa ukuran perusahaan dan solvabilitas tidak berpengaruh
signifikan terhadap audit delay atau variabel terikat, sedangkan profitabilitas berpengaruh terhadap audit
delay. Berikut ini penjelasan secara deskriptif mengenai hasil uji t.
a. Ukuran perusahaan berpengaruh terhadap audit delay.ditunjukkan bahwa nilai t untuk
variabel ukuran perushaan sebesar -0,645 dengan nilai signifikan 0,521. Nilai signifikan
sebesar 0,521 lebih besar dari nilai α sebesar 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa H1
ditolak dan H0 diterima. Berarti secara parsial ukuran perusahaan tidak berpengaruh
terhadap audit delay.
b. Solvabilitas berpengaruh terhadap audit delay.ditunjukkan bahwa nilai t untuk variabel
solvabilitas sebesar -1,614 dengan nilai signifikan.0,110. Nilai signifikan sebesar 0,110 lebih
besar dari nilai α sebesar 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa H2 ditolak dan H0 diterima.
Berarti secara parsial solvabilitas tidak berpengaruh terhadap audit delay.
c. Profitabilitas berpengaruh terhadap audit delay.ditunjukkan bahwa nilai t untuk variabel
profitabilitas sebesar 4,290 dengan nilai signifikan 0,000. Nilai signifikan sebesar 0,000
lebih kecil dari nilai α sebesar 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa H3 diterima dan H0
ditolak. Berarti secara parsial profitabilitas berpengaruh terhadap audit delay.

Hasil Uji Simultan (Uji F)


Hasil Uji Simultan (Uji F) dapat dilihat pada Tabel 7.
Tabel 7. Hasil Uji Simultan (Uji F)
b
ANOVA
Model F Sig.
1 Regression 7.805 .000a
Residual
Total
a. Predictors: (Constant), ROA, DER, Ukuran
Perusahaan
b. Dependent Variable: Audit Delay
Berdasarkan tabel diatas maka Ukuran perusahaan, solvabilitas, dan profitabilitas secara
bersama-sama berpengaruh terhadap audit delay.ditunjukkan bahwa perolehan sebesar 7,805 dengan nilai
signifikan sebesar 0,000 lebih kecil dari pada nilai α sebesar 0,05. Maka dapat disimpulkan H4 diterima
dan H0 ditolak. Berarti secara simultan keseluruhan variabel independen berpengaruh terhadap audit
delay.

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Solvabilitas, dan Profitabilitas terhadap Audit Delay di Indonesia pada
Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
190

Hasil Uji Koefisien Derterminasi


Hasil Uji Koefisien Determinasi dapat dilihat pada Tabel 8.
Tabel 8. Hasil Uji Koefisien Determinasi
b
Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square


a
1 .463 .214 .187

a. Predictors: (Constant), ROA, DER, Ukuran


Perusahaan
b. Dependent Variable: Audit Delay
Model summary besarnya Adjusted R Square adalah 0,187, hal ini berarti bahwa 18,7% dari
variasi atau perubahan dalam audit delay dapat dijelaskan oleh variabel independennya (ukuran
perusahaan, solvabilitas, dan profitabilitas), sedangkan sisanya 81,3% dijelaskan oleh sebab-sebab lain
diluar model. Berarti korelasi atau hubungan antara audit delay dengan variabel independennya lemah
(dibawah standar 0,5) karena hanya bisa menjelaskan 18,7% saja.

PEMBAHASAN
Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Audit Delay.
Hasil pengujian hipotesis pertama menunjukkan bahwa ukuran perusahaan tidak mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap audit delay. Setelah dilakukan perhitungan dengan analisis regresi
parsial diperoleh nilai koefisien regresi variabel ukuran perusahaan sebesar -0,645 dengan nilai signifikan
0,521. Nilai signifikan sebesar 0,521 lebih besar dari nilai α sebesar 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa
hipotesis yang pertama H1 ditolak dan H0 diterima. Berarti secara parsial, ukuran perusahaan tidak
berpengaruh terhadap audit delay.
Hasil penelitian sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Saemargani (2015) dimana dalam
penelitiannya menunjukkan bahwa nilai signifikansi lebih besar dari taraf signifikansi 5% (0,228>0,05)
dan nilai t hitung lebih kecil dari nilai t tabel (1,228<2,030) maka hipotesis ditolak, itu artinya ukuran
perusahaan tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap audit delay. Oleh sebab itu, perusahaan
yang memiliki aset besar maupun kecil mempunyai kemungkinan yang sama dalam menghadapi tekanan
atas penyampaian laporan keuangan. Salain itu, auditor juga menganggap bahwa dalam proses
pengauditan berapapun jumlah aset yang dimiliki perusahaan akan diperiksa dengan cara yang sama
sesuai dengan prosedur dalam Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP).
Berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Armansyah (2015) yang menyatakan
bahwa ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap audit delay. Hal ini dikarenakan semakin
besar suatu perusahaan maka perusahaan akan melaporkan hasil laporan keuangannya lebih cepat, karena
perusahan besar memiliki banyak informasi dan memiliki sistem pengendalian internal perusahaan yang
baik sehingga dapat mengurangi tingkat kesalahan dalam menyusun laporan keuangan yang memudahkan
auditor dalam melakukan audit laporan keuangan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
kemungkinan ukuran perusahaan dapat mempengaruhi waktu penyelesaian audit.

Pengaruh Solvabilitas terhadap Audit Delay.


Hasil pengujian hipotesis kedua menunjukkan bahwa solvabilitas tidak mempunyai pengaruh
yang signifikan terhadap audit delay. Setelah dilakukan perhitungan dengan analisis regresi parsial,
diperoleh nilai koefisien regresi variabel solvabilitas sebesar -1,614 dengan nilai signifikan 0,110. Nilai
signifikan sebesar 0,110 lebih besar dari nilai α sebesar 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis
yang kedua H2 ditolak dan H0 diterima. Berati secara parsial, solvabilitas tidak berpengaruh terhadap
audit delay.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Saemargani (2015), solvabilitas
tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap audit delay. Kemampuan perusahaan dalam membayarkan
semau utang-utangnya ternyata tidak berpengaruh terhadap audit delay. Hal tersebut disebabkan oleh
karena standar pekerjaan auditor yang telah diatur dalam Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP)
yang menyatakan bahwa pelaksanaan prosedur audit perusahaan baik yang memiliki total utang besar
dengan jumlah debtholder yang banyak atau perusahaan dengan utang yang kecil dengan jumlah
debtholder sedikit tidak akan mempengaruhi proses penyelesaian audit laporan keuangan, dikarenakan

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Solvabilitas, dan Profitabilitas terhadap Audit Delay di Indonesia pada
Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
191

auditor yang telah ditunjuk pasti telah menyediakan waktu sesuai dengan kebutuhan untuk menyelesaikan
proses pengauditan utang.
Berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Candraningtiyas (2017) mengatakan
bahwa solvabilitas mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap audit delay. Alasannya, karena proses
pengauditan utang relatif membutuhkan waktu yang lama dibandingkan pengauditan ekuitas, khususnya
apabila jumlah debtholder-nya banyak. Alasan yang dapat mendukung hubungan antar debt to asset ratio
adalah pertama, bahwa total debt to total assets ratio mengindikasikan kesehatan dari perusahaan.
Proporsi total debt to total assets ratio yang tinggi akan meningkatkan kegagalan perusahaan sehingga
auditor akan meningkatkan perhatiannya, dikarenakan adanya kemungkinan laporan keuangan kurang
dapat dipercaya. Alasan yang kedua, mengaudit utang memerlukan waktu yang lebih lama dibandingkan
dengan mengaudit modal. Biasanya mengaudit utang labih melibatkan banyak staf dan lebih rumit
dibandingkan mengaudit modal. Dalam hal ini perusahaan akan mengurangi resiko dengan
mengundurkan publikasi laporan keuanganya dan mengulur waktu dalam laporan auditnya. Ini
memberikan tanda kepasar bahwa perusahaan dalam tingkat resiko yang tinggi. Dengan demikian, auditor
akan mengaudit laporan keuangan dengan lebih seksama dan membutuhkan waktu yang relatif lama
sehingga dapat membuat laporan keuangan terlambat untuk dipublikasikan.

Pengaruh Profitabilitas terhadap Audit Delay.


Hasil pengujian hipotesis ketiga menunjukkan bahwa profitabilitas mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap audit delay. Setelah dilakukan perhitungan dengan analisis parsial, diperoleh nilai
koefisien regresi variabel profitabilitas 4,290 dengan nilai signifikan 0,000. Nilai signifikan sebesar 0,000
lebih kecil dari nilai α sebesar 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang ketiga H3 diterima
dan H0 ditolak. Bararti secara parsial, profitabilitas berpengaruh terhadap audit delay.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Saemargani (2015) yang
menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh terhadap audit delay. Semakin tinggi tingkat profitabilitas
suatu perusahaan, maka ada kecenderungan semakin singkatnya suatu audit delay. Sebaliknya, jika
semakin kecil tingkat profitabilitas maka akan mendorong kecenderungan semakin lamanya suatu audit
delay perusahaan. Hal ini dikerenakan, perusahaan dengan tingkat profitabilitas yang tinggi cenderung
mempercepat proses auditingnya, agar dapat mempublikasikan hasil kinerja mereka yang dianggap baik,
sehingga dapat meningkatkan citra baik bagi perusahaan. Sebaliknya, apabila tingkat profitabilitas suatu
perusahaan rendah, maka perusahaan akan cenderung menunda mempublikasikan hasil kinerja
perusahaan, karena rendahnya profitabilitas suatu perusahaan menandakan hasil kinerja perusahaan yang
kurang baik.
Berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Armansyah (2015) yang menyatakan
bahwa profitabilitas tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap audit delay. Karena kemampuan
perusahaan untuk menghasilkan laba berdasarkan aktiva yang dimiliki ternyata tidak mempunyai
pengaruh secara signifikan terhapat keterlambatan penyampaian laporan keuangan. Banyak perusahaan
yang mengalami kenaikan profit namun kenaikan itu tidak begitu besar, apalagi ada yang mengalami
kerugian. Selain itu mungkin tuntutan pihak-pihak yang berkepentingan tidak begitu besar sehingga tidak
memacu perusahaan untuk mengkomunikasikan laporan keuangan yang di audit lebih cepat.

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Solvabilitas, dan Profitabilitas terhadap Audit Delay


Hasil hasil hipotesis keempat menunjukkan bahwa ukuran perusahaan, solvabilitas, dan
profitabilitas mempunyai berpengaruh terhadap audit delay pada perusahaan perbankan yang terdaftar
BEI tahun 2012-2016. Setelah dilakukan perhitungan dengan analisis regresi berganda dengan
menggunakan SPSS diperoleh nilai signifilkan F sebesar 0,000. Hal ini ditunjukkan dengan probabilitas
yang lebih kecil dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa ukuran perusahaan, solvabilitas, dan
profitabilitas mempunyai pengaruh signifikan secara simultan terhadap audit delay pada perusahaan
perbankan yang terdaftar di BEI tahun 2012-2016.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Candraningtiyas (2017) hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa keempat faktor yaitu ukuran perusahaan, profitabilitas, solvabilitas,
dan ukuran kantor akuntan publik mempunyai pengaruh positif secara simultan terhadap audit delay pada
perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI tahun 2012-2015.
Ukuran perusahaan biasanya dilihat dari total asset untuk menunjukkan besar atau kecilnya suatu
perusahaan. Perusahaan besar mempunyai total asset, penjualan, maupun ekuitas yang besar juga,
begitupun sebaliknya, perusahaan kecil memiliki total asset, penjualan, dan ekuitas yang kecil. Sehingga,
perusahaan yang besar memiliki kecenderungan yang besar untuk mengungkapkan laporan keuangan dan
laporan auditnya.

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Solvabilitas, dan Profitabilitas terhadap Audit Delay di Indonesia pada
Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
192

Solvabilitas merupakan rasio yang menggambarkan kemapuan perusahaan dalam memenuhi


seluruh kewajibannya baik jangka pendek maupun jangka panjang, Hery (2016). Tingkat solvabilitas
menunjukkan resiko perusahaan sehingga berdampak pada ketidakpastian harga saham. Bila tingkat
solvabilitas tinggi, maka resiko kegagalan perusahaan dalam mengembalikan pinjaman juga akan tinggi,
begitupun sebaliknya.
Profabilitas merupakan kemampuan suatu perusahaan dalam menghasilkan keuntungan selama
periode tertentu. Profitabilitas diukur dengan rasio Return On Asset (ROA) yang dihitung berdasarkan
EBIT dibagi dengan total aktiva. Perusahaan yang memiliki profitabilitas tinggi diduga waktu yang
diperlukan untuk menyelesaikan auditnya akan lebih pendek dibandingkan perusahaan dengan
profitabilitas rendah.

5. KESIMPULAN DAN SARAN


Kesimpulan
Berdasarkan analisis data dan pembahasan yang telah diperoleh, dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut:
1. Ukuran perusahaan yang diproksikan dengan total asset secara parsial tidak berpengaruh terhadap
audit delay pada perusahaan perbankan.
2. Solvabilitas yang diproksikan melalui rasio DER secara parsial tidak berpengaruh terhadap audit delay
pada perusahaan perbankan.
3. Profitabilitas diproksikan dengan rasio ROA secara parsial berpengaruh terhadap audit delay pada
perusahaan perbankan.
4. Ukuran perusahaan, solvabilitas, dan profitabilitas memiliki pengaruh secara bersama-sama atau
secara simultan terhadap audit delay pada perusahaan perbankan.

Keterbatasan Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian, ada beberapa keterbatasan dalam penelitian ini, yaitu sebagai
berikut:
1. Penelitian ini memiliki keterbatasan pada kurangnya jumlah variabel independen, yang hanya
memiliki tiga variabel independen, yaitu ukuran perusahaan, solvabilitas, dan profitabilitas. Alasanya,
karna ketiga variabel ini jarang diteliti oleh peneliti lainya
2. Perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian ini atau yang memenuhi kriteria dalam penelitian
ini hanya 18 perusahaan perbankan, sehingga penelitian ini tidak dapat digeneralisasikan untuk semua
perusahaan.
3. Koefisien determinasi dalam penelitian ini hanya sebesar 0,187 atau 18,7%, yang berarti bahwa
ukuran perusahaan, solvabilitas, dan profitabilitas secara bersama-sama dapat menentukan besarnya
perubahan audit delay sebesar 18,7%, sedangkan 81,3% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak
dibahas dalam penelitian ini, contohnya opini auditor, KAP, dan umur perusahaan.

Saran
Berdasarkan hasil dalam penelitian ini, peneliti memberikan saran sebagai berikut:
1. Pada penelitian ini tingkat variabel independen dalam mempengaruhi variabel dependen sangat kecil
dimana hanya 18,7%, maka disarankan agar menambah variabel independennya yang dapat
diperkirakan memiliki pengaruh kuat terhadap audit delay seperti jenis opini auditor, ukuran KAP,
kompetensi audit internal, dan umur perusahaan. Sehingga hasil penelitian ini lebih mampu
memprediksi faktor yang benar-benar mempengaruhi audit delay.
2. Penelitian ini hanya menggunakan sampel perusahaan perbankan, maka disarankan untuk
memperbanyak sampel, ataupun menggunakan sampel perusahaan jenis lain untuk dapat melihat
bagaimana audit delay pada perusahaan-perusahaan lain tersebut, seperti perusahaan manufaktur, dan
perusahaan jasa.
3. Untuk penelitian selanjutnya disarankan untuk meneliti jenis perusahaan yang berbeda dengan
menambahkan variabel independennya untuk mendapatkan hasil yang dapat berpengaruh terhadap
audit delay.
4. Untuk penelitian selanjutnya agar dapat mengembangkan variabel penelitian, menguragi kekurangan
yang terjadi, dan dapat menjelaskan lebih menyeluruh tentang penelitiannya.
5. Untuk penelitian selanjutnya diharapkan dapat menambah periode penelitian lebih dari 5 tahun.

DAFTAR PUSTAKA

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Solvabilitas, dan Profitabilitas terhadap Audit Delay di Indonesia pada
Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
193

Armansyah Fendi. (2015). Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, dan Opini Auditor terhadap
Audit Delay. Jurnal Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA Surabaya).
Candraningtiyas, Sulindawati, Wahyuni. (2017). Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas,
Solvabilitas, dan Ukuran KAP terhadap Audit Delay pada Perusahaan Perbankan yang
terdaftar di BEI tahun 2012-2015. Jurnal Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja,
Indonesia.
Carbaja, I,. K. I. C. Dan I. K. Yadnyana. (2015). Pengaruh Profitabilitas, Ukuran Perushaan, Reputasi
KAP, dan Penggantian Auditor pada ketidak tepatan waktu pelaporan keuangan. E-Jurnal.
Akuntansi Universitas Udayana. Vol. 13 (12).
Donabella, A. A. (2015). Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Reporting Delay (Studi Empiris
pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Skripsi. Universitas
Diponegoro. Semarang
Estrini, D. H. Dan H. Laksito. (2013). Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi Audit Delay (Studi
Empiris pada perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Tahun 2009-2011). Skripsi.
Diponegoro Journal Of Accounting. Vol. 2 (2): 1-10.
Esynasali Violetta Sebayang. (2014). Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Audit Delay (Studi
Empiris pada Perusahaan-perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efak Indonesia
Tahun 2010-2012). Skripsi. Universitas Diponegoro.
Fitria, Y.G.P. Purnamasari. (2015). Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Audit Delay pada
Perusahaan dalam Indeks LQ 45 yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2010-
2013. Prosiding Penelitian SPeSIA 2015.
Haryono Yusuf. (2001). Auditing (Pengauditan) Book I. Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi
YKPN.
https://www.finansialmu.com/4-karakteristik-laporan-keuangan-baik-menurut-iai/
Imam Ghozali. (2014). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 19. Book. Semarang ;
Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Jensen, M. C., and W.H. Meckling. (1976). Theory of the Firm: Managerial Behavior, Agency Costs and
Ownership Structure. Jurnal of Financial Economics. Vol. 3, No. 4: 305-360.
Jogiyanto. (2012). Teori Portofolio dan Analisis Investasi Edisi ke tujuh. Book. Yogyakarta: BPFE.
Kamsir. (2012). Analisis Laporan Keuangan. Edisi ke satu. Book. Jakarta; Rajagrafindo Persada.
Kartika, A. (2011). Faktor-faktor yang mempengaruhi Audit Delay pada Perusahaan Manufaktur yang
tedaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Jurnal, Dinamika keuangan dan perbankan. Vol. 3 (2).
Kusumawati Riyani. (2013). Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi Audit Delay pada Emiten
Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Jurnal. Fakultas Ekonomi
Universitas Gunadarma.
Malinda Dwi Apriliane. (2013). Analisis faktor-faktor Yang mempengaruhi Audit Delay (Studi Empiris
Pada Perusahaan Pertambangan Yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun2008-2013).
Skripsi. Universitas Negeri Yogyakarta.
Mulyadi. (2013). Auditing Buku I. Jakarta : Salemba Empat.
Rahmawati, S. (2008). Pengaruh faktor Internal dan Eksternal Perusahaan terhadap Audit Delay. Jurnal
Akuntansi dan Keuangan, Vol. 10
Rustiarini , N. W. M. Sugiarti. (2013). Pengaruh Karakteristik Auditor, Opini Audit, Audit Tenure,
Pergantian Auditor pada Audit Delay. Jurnal Ilmiah dan Humanika JINAH. Vol. 2, (2).
Saemargani I. Fitria. (2015). Pengaruh Ukuran Perusahaan, Umur Perusahaan, Profitabilitas
Perusahaan, Solvabilitas Perusahaan, Ukuran KAP, dan Opini Auditor terhadap Audit Delay
(Studi Kasus pada Perusahaan LQ 45 yang Terdaftar di BEI Tahun 2011-2013). Skripsi.
Jurusan Pendidikan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta.
Sari K. Hani. (2016). Faktor-faktor yang mempengaruhi Audit Delay pada perusahaan Manufaktur
Tahun 2010-2014. Jurnal. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIESIA) Surabaya.
Setyahadi. (2012). Pengaruh Probabilitas Kebangkrutan pada Audit Delay. Skripsi. Universitas Udayana.
Denpasar.
Sugiyono, (2012). Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D). Book.
Bandung : Alfabeta.
Wahyuningsih Sri. (2016). Pengaruh Ukuran Perusahaan, Umur Perusahaan, Profitabilitas, dan
Solvabilitas terhadap Audit Delay (Studi Kasus Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di
BEI). Jurnal.Fakultas Ekonomi, Universitas Muhammadiyah Jember.

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Solvabilitas, dan Profitabilitas terhadap Audit Delay di Indonesia pada
Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
194

Yulianti, Ani. (2011). Faktor-faktor yang Berpengaruh terhadap Audit Delay (Studi Empiris pada
Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia). Skripsi. Universitas Negeri
Yogyakarta.
Zebriyanti E. Devi (2016). Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap Audit Delay pada Perusahaan
Perbankan. Jurnal. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya.

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Solvabilitas, dan Profitabilitas terhadap Audit Delay di Indonesia pada
Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

You might also like