You are on page 1of 15

SATUAN ACARA PENYULUHAN

HIPERTENSI DI RT 03 RW 07
JERUK SAWIT KARANGANYAR

Oleh :

DEWI MUSLIMAH
19056

PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN


POLITEKNIK INSAN HUSADA SURAKARTA
2022/2023
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Hipertensi
Waktu : 45 menit
Hari/Tanggal :
Sasaran : Keluarga Tn. D
Tempat : Rumah Tn. D Di Perumahan Jeruk Sawit Rt 03/ Rw 07 Karanganyar
A. TUJUAN INTRUKSIONAL UMUM
Setelah mengikuti penyuluhan ini diaharapkan keluarga mampu memahami tentang
penyakit hipertensi.
B. TUJUAN INTRUKSIONAL KHUSUS
1) Menjelaskan pengertian tentang penyakit hipertensi
2) Mengetahui penyebab dan factor penyakit hipertensi
3) Menyebutkan tanda dan gejala hipertensi
4) Menyebutkan kemungkinan terjadinya komplikasi
5) Mengetahui cara mengatasi penyakit hipertensi
C. KEGIATAN PENYULUHAN

No Tahap Waktu Kegiatan Kegiatan


Peserta

1. Pembukaan 5 menit Mengucapkan salam dan Menjawab


memperkenalkan diri salam

Membuat kontrak waktu Mendengarkan

Menjelaskan maksud dan


bagian interaksi

2. Pelaksanaan 30 menit Menjelaskan pengertian


hipertensi

Menjelaskan penyebab dan


factor hipertensi Mendengarkan
dan
Menjelaskan tanda dan
memperhatikan
gejala hipertensi

Menjelaskan kemungkinan
terjadinya komplikasi

Menjelaskan cara mengatasi


penyakit hipertensi

Demonstrasi pengobatan
hipertensi

3. Penutup 15 menit Meminta audience Menjelaskan /


menjelaskan pertanyaan dari menjawab
penyuluh pertanyaan

Menyimpulkan materi
memberikan kesempatan
Bertanya
pada peserta untuk bertanya

Mengucapkan terimakasih
atas perhatian peserta Menjawab
salam
Mengucapkan salam

D. METODE
1. Ceramah
2. Tanya jawab
E. MATERI (Terlampir)
1) Pengertian hipertensi
2) Penyebab dan faktor hipertensi
3) Tanda dan gejala hipertensi
4) Bahaya / Komplikasi
5) Bagaimana cara mengatasi penyakit hipertensi
F. MEDIA/ ALAT
1. Lembar Balik
2. Leafleat
3. Alat demonstrasi (jus timun)
G. EVALUASI
1) Evaluasi Proses
a) Anggota keluarga kooperatif selama dilakukan pendidikan kesehatan
b) Pendidikan kesehatan dilakukan sesuai materi dan waktu yang telah ditetapkan
c) Mahasiswa bertugas sesuai perannya
d) Anggota keluarga aktif dalam diskusi tanya jawab
2) Evaluasi Hasil
a) Prosedur : Post test
b) Bentuk : Lisan
c) Jenis : Tanya jawab
1) Apa pengertian penyakit hipertensi ?
2) Apa saja penyebab dan factor penyakit hipertensi ?
3) Apa saja tanda dan gejala hipertensi ?
4) Apa saja kemungkinan terjadinya hipertensi ?
5) Bagaimana cara mengatasi penyakit hipertensi ?
H. DAFTAR PUSTAKA
Aram V. Chobanian, M.D. 2004. The Seventh Report of The Joint National Committee on
Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Presure. U.S.
Departement Of Health And Human Services, NIH Publication No. 04-5230.
Ardiansyah, Muhammad. 2012. BukuKeperawatanMedikalBedahEdisi .Yogyakarta:
DIVA Press.
Hananta, P. Y., 2011. DeteksiDinidanPencegahanHipertensidan Stroke. Yogyakarta:
Media Presindo
Hariana,dkk.2015. KitabResep Herbal. Jakarta :PenebarSwadaya
InstalasiGiziPerjan RS Dr. CiptoMangunkusumodanAsosiasiDietisien Indonesia. “Penuntun
Diet” EdisiBaru, Jakarta, 2004, PT GramediaPustakaUtama
Junaidi, I., 2009.Hipertensi (Pengenalan, Pencegahan, danPengobatan). Jakarta:
BhuanaIlmuPopuler.

Mansjoer A, Triyanti K, Savitri R, Wardhani W. I, Setiowulan W. 2009.


“KapitaSelektaKedokteran” Edisi ke-3 jilid 1, Jakarta :Media Aesculapius
FakultasKedokteran UI
Susilo, Y., Wulandari, A. 2011. Cara JituMengatasiHipertensi. Yogyakarta: PenerbitAndi
Sheps, Sheldon G. 2005. Mayo Clinic Hipertensi, Mengatasi Tekanan Darah Tinggi.
Jakarta : PT Intisari Mediatama.
Lampiran Materi

Hipertensi

A. Pengertian Hipertensi
Hipertensi lebih dikenal dengan istilah penyakit tekanan darah tinggi. Batas tekanan
darah yang dapat digunakan sebagai acuan untuk menentukan normal atau tidaknya tekanan
darah adalah tekanan sistolik dan diastolik. Bedasarkan JNC (Joint National Comitee) VII,
seorang dikatakan mengalami hipertensi jika tekanan sistolik 140 mmHg atau lebih dan
diastolik 90 mmHg atau lebih (Chobaniam, 2014).
Hipertensi adalah meningkatnya tekanan darah sistolik lebih besar dari 140 mmHg dan
atau diastolik lebih besar dari 90 mmHg pada dua kali pengukuran dengan selang waktu 5
menit dalam keadaan cukup istirahat (tenang) (Sheps, 2015).
B. Klasifikasi Hipertensi
Hipertensi dapat didiagnosa sebagai penyakit yang berdiri sendiri tetapi sering dijumpai
dengan penyakit lain, misalnya arterioskeloris, obesitas, dan diabetes militus. Berdasarkan
penyebabnya, hipertensi dapat dikelompokkan menjadi dua golongan yaitu (WHO, 2014) :
a) Hipertensi esensial atau hipertensi primer
Sebanyak 90-95 % kasus hipertensi yang terjadi tidak diketahui dengan pasti apa
penyebabnya. Para pakar menemukan hubungan antara riwayat keluarga penderita
hipertensi (genetik) dengan resiko menderita penyakit ini. Selain itu juga para pakar
menunjukan stres sebagai tertuduh utama, dan faktor lain yang mempengaruhinya.
Faktor-faktor lain yang dapat dimasukkan dalam penyebab hipertensi jenis ini adalah
lingkungan, kelainan metabolisme, intra seluler, dan faktor-faktor ynag meningkatkan
resikonya seperti obesitas, merokok, konsumsi alkohol, dan kelainan darah.
b) Hipertensi renal atau hipertensi sekunder
Pada 5-10 % kasus sisanya, penyebab khususnya sudah diketahui, yaitu gangguan
hormonal, penyakit diabetes, jantung, ginjal, penyakit pembuluh darah atau
berhubungan dengan kehamilan. Kasus yang sering terjadi adalah karena tumor kelenjar
adrenal. Garam dapur akan memperburuk resiko hipertensi tetapi bukan faktor
penyebab.
Kategori Sistolik (mmHg) Diastolik
(mmHg)

Normal <130 <85

Normal tinggi 130-139 85-89

Stadium I (hiperteni 140-159 90-99


ringan)
Stadium II 160-179 100-109
(hipertensi sedang)
Stadium III 180-209 110-119
(hipertensi berat)
Stadium IV 201 atau lebih 120 atau lebih
(hipertensi sangat
berat/maligna)
Sumber: Heniwati, 2018

C. Penyebab dan Faktor Hipertensi

Ada beberapa hal yang bisa menyebabkan seseorang memiliki tekanan darah tinggi.Ada
faktor penyebab tekanan darah tinggi yang tidak dapat Anda kendalikan.Ada juga yang
dapat Anda kendalikan sehingga bisa mengatasi penyakit darah tinggi. Beberapa faktor
tersebut antara lain:

1. Factor yang Tidak Bisa Dikendalikan

a) Keturunan

Faktor ini tidak bisa Anda kendalikan. Jika seseorang memiliki orang-tua atau
saudara yang memiliki tekanan darah tinggi, maka kemungkinan ia menderita
tekanan darah tinggi lebih besar. Statistik menunjukkan bahwa masalah tekanan
darah tinggi lebih tinggi pada kembar identik daripada yang kembar tidak identik.
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa ada bukti gen yang diturunkan untuk
masalah tekanan darah tinggi.
b) Usia

Faktor ini tidak bisa Anda kendalikan. Penelitian menunjukkan bahwa seraya usia
seseorang bertambah, tekanan darah pun akan meningkat. Anda tidak dapat
mengharapkan bahwa tekanan darah Anda saat muda akan sama ketika Anda
bertambah tua. Namun Anda dapat mengendalikan agar jangan melewati batas atas
yang normal.

c) Jenis Kelamin

Wanita diketahui mempunyai tekanan darah lebih rendah dibandingkan pria ketika
berusia 20-30 tahun. Tetapi akan mudah menyerang pada wanita ketika berumur 55
tahun,sekitar 60% menderita hipertensi berpengaruh pada wanita. Hal ini dikaitkan
dengan perubahan hormon pada wanita setelah menopause.
2. Faktor yang Bisa Dikendalikan
a) Garam
Faktor ini bisa Anda kendalikan. Garam dapat meningkatkan tekanan darah dengan
cepat pada beberapa orang, khususnya bagi penderita diabetes, penderita hipertensi
ringan, orang dengan usia tua, dan mereka yang berkulit hitam.
b) Obesitas / Kegemukan
Faktor ini bisa Anda kendalikan.Orang yang memiliki berat badan di atas 30 persen
berat badan ideal, memiliki kemungkinan lebih besar menderita tekanan darah tinggi

c) Stress

Faktor ini bisa Anda kendalikan.Stres dan kondisi emosi yang tidak stabil juga dapat
memicu tekanan darah tinggi.
d) Rokok
Faktor ini bisa Anda kendalikan.Merokok juga dapat meningkatkan tekanan darah
menjadi tinggi.Kebiasan merokok dapat meningkatkan risiko diabetes, serangan
jantung dan stroke. Karena itu, kebiasaan merokok yang terus dilanjutkan ketika
memiliki tekanan darah tinggi, merupakan kombinasi yang sangat berbahaya
yangakan memicu penyakit-penyakit yang berkaitan dengan jantung dan darah.
e) Kafein
Faktor ini bisa Anda kendalikan.Kafein yang terdapat pada kopi, teh maupun
minumancola bisa menyebabkan peningkatan tekanan darah.
f) Alkohol
Faktor ini bisa Anda kendalikan.Konsumsi alkohol secara berlebihan juga
menyebabkan tekanan darah tinggi.
g) Kurang Olahraga
Faktor ini bisa Anda kendalikan.Kurang olahraga dan bergerak bisa menyebabkan
tekanan darah dalam tubuh meningkat.Olahraga teratur mampu menurunkan tekanan
darah tinggi Anda namun jangan melakukan olahraga yang berat jika Anda menderita
tekanan darah tinggi.
D. Tanda dan Gejala Hipertensi
Gejala hipertensi adalah :
1) Pusing atau sakit kepala,
2) Sering gelisah wajah merah,
3) Tengkuk terasa pegal/nyeri
4 ) Sukar tidur,
5) Sesak napas
6) Rasa berat ditengkuk,
7) Mudah lelah,
8) Mata berkunang-kunang,
Jika hipertensinya berat atau menahun dan tidak diobati, maka dapat menunjukkan
gejala sakit kepala, kelelahan, mual, muntah, sesak nafas, gelisah, dan pandangan menjadi
kabur dan yang paling ditakutkan adalah pecahnya pembuluh darah otak sehingga
menyebabkan kelumpuhan (Junaidi, 2010).
E. Bahaya / Komplikasi Hipertensi
Hipertensi harus dicegah karena :
1) Dapat menyebabkan gangguan penglihatan
2) Stroke atau kelumpuhan
3) Serangan jantung
4) Gagal ginjal
F. Cara Mencegah / Mengatasi Hipertensi
1) Jaga berat badan
2) Kurangi makan makanan berlemak dan garam
3) Berhenti merokok dan alcohol
4) Kurangi atau minum kopi
5) Cukup istirahat dan tidur
6) Hindari stress
7) Olahraga secara teratur
8) Banyak makan sayur dan buah
G. Pengobatan
1) Pengobatan Non-Farmakologis
Pendekatan nonfarmakologis merupakan penanganan awal sebelum penambahan
obat-obatan hipertensi, disamping perlu diperhatikan oleh seorang yang sedang dalam
terapi obat. Pada pasien hipertensi yang terkontrol, pendekatan nonfarmakologis ini
dapat membantu pengurangan dosis obat pada sebagian penderita.
Pendekatan nonfarmakologis dibedakan menjadi beberapa hal :
1) menurunkan faktor risiko yang menyebabkan atherosclerosis,
2) olahraga dan aktivitas fisik,
3) perubahan pola makanan :
a) mengurangi asupan garam,
b) diet rendah lemak jenuh,
c)memperbanyak konsumsi sayuran, buah-buahan, dan susu rendah lemak,
4) menghilangkan stres.
2) Pengobatan Farmakologis
Selain cara pengobatan nonfarmakologis, penatalaksanaan utama hipertensi primer
adalah dengan obat. Keputusan untuk mulai memberikan obat antihipertensi berdasarkan
beberapa faktor seperti derajat peninggian tekanan darah, terdapatnya kerusakan organ
target, dan terdapatnya manifestasi klinis penyakit kardiovaskuler atau faktor risiko lain
(Junaidi, 2010). Jenis-jenis obat antihipertensi untuk terapi farmakologis hipertensi yang
dianjurkan oleh JNC VII yaitu diuretika (terutama jenis Thiazide atau Aldosteron
Antagonist), beta blocker, calsium channel blocker, angiotensin converting enzyme
inhibitor, dan angiotensin II receptor blocker. Diuretika biasanya menjadi tambahan
karena meningkatkan efek obat yang lain. Jika tambahan obat kedua dapat mengontrol
tekanan darah dengan baik minimal setelah satu tahun, maka dicoba untuk
menghentikan obat pertama melalui penurunan dosis

3) Pengobatan Tersier
Pencegahan tersier yaitu upaya mencegah terjadinya komplikasi yang lebih berat
atau kematian. Upaya yang dilakukan pada pencegahan tersier ini yaitu menurunkan
tekanan darah sampai batas yang aman dan mengobati penyakit yang dapat memperberat
hipertensi. Pencegahan tersier dapat dilakukan dengan follow up penderita hipertensi
yang mendapat terapi dan rehabilitasi. Follow up ditujukan untuk menentukan
kemungkinan dilakukannya pengurangan atau penambahan dosis obat
(Junaidi, 2010).

a) Timun

1. Kandungan : Vitamin E (menghambat proses penuaan dan menghilangkan


keriput pada kulit), Vitamin C, Kalium, Zat Saponin, Potasium, Magnesium, dan
Serat dapat membantu menjaga tekanan darah tetap normal
2. Cara mengolah timun:
 Ambil ½ kg atau 2 buah mentimun dicuci bersih, kemudian diparut
 Saring airnya menggunakan penyaring/kain bersih
 Diminum2x/hari, yaitu pada waktu pagi dan sore hari
 Bisa juga dimakan langsung tanpa diparut
 Dimakan 2x/hari, yaitu pada waktu pagi dan sore hari
b) Daun Seledri

1. Kandungan : Phthalides, Apigenin, Fitosterol yang mencegah penyempitan dan


merilekskan pembuluh darah sekaligus menurunkan kadar kolesterol dalamdarah,
Kumarin, Vitamin A, Zat Besi, Kalium dan Mineral.
2. Cara mengolah daun seledri :
 Ambil 7 tangkai daun seledri, kemudian kupas kulit bawang putih 1 siung,

lalu dua bahan tersebut sampai lembut


 Seduh bahan dengan air panas ½ gelas
 Setelah dingin, ramuan disaring
3. Aturan Pakai : Minum ramuan 2x sehari, masing-masing ½ gelas.
4. Catatan : Bila tensi sudah kembali normal, hentikan meminum ramuan ini
dan jangan lupa untuk selalu kontrol tekanan darahnya.
c) Tomat

1. Bahan-Bahan :
– 2 buah tomat
– 100 ml air
– 1 sdm madu
2. Cara Pembuatan :
 Potong tomat menjadi 2 bagian, buang bijinya. Masukkan ke dalam
blender.
 Tambahkan air. Proses sampai halus.
 Masukkan daun , dan madu, blender sekali lagi hingga halus.
 Sajikan segera selagi dingin.
3. Kombinasi , saponin pada tomat, dan mineral kalium dalam seledri
menjadikan jus penurun darah tinggi ini aman dikonsumsi pria maupun
wanita.
Leaflet

You might also like