You are on page 1of 80

Prasarana

Transportasi Darat
Kelompok 6
Infrastruktur Wilayah & Kota (D)
Anggota Kelompok

Hanif Ardian M. Adil Bilabagi Azelia Putri S.


5015201054 5015201068 5015201102
Outline

01 Jaringan Jalan Terminal


02

03 04
Angkutan Sungai,
Stasiun & Rel
Danau, dan
Kereta Api
Penyeberangan
01 Jaringan Jalan
Pengertian
Jalan adalah prasarana transportasi darat yang meliputi segala
bagian jalan, termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapannya
yang diperuntukkan bagi lalu lintas.
(UU No. 38 Tahun 2004 tentang Jalan)

Sistem jaringan jalan adalah satu kesatuan ruas jalan


yang saling menghubungkan dan mengikat pusat-pusat
pertumbuhan dengan wilayah yang berada dalam
pengaruh pelayanannya dalam satu hubungan hierarkis.
Bangunan Pelengkap
Bangunan pelengkap adalah bangunan yang melekat dan tidak dapat dipisahkan dari
badan jalan itu sendiri, seperti jembatan, ponton, lintas atas, lintas bawah, tempat
parkir, gorong-gorong, tembok penahan atas (tebing), dan saluran air.

(UU No. 38 Tahun 2004 tentang Jalan)

Jembatan Ponton Flyover Underpass Gorong-gorong


Perlengkapan
Perlengkapan adalah bangunan yang dapat dibongkar pasang dan dipindahkan dari jalan.
Tanpa bangunan tersebut, jalan masih dapat digunakan. Contohnya adalah rambu-rambu
lalu lintas, marka jalan, pagar pengaman lalu lintas, patok jalan (DMJ), serta lampu lalu
lintas.

(UU No. 38 Tahun 2004 tentang Jalan)

Rambu Lalu Marka Jalan Pagar Pengaman Patok Jalan Lampu Lalu
Lintas Lintas
Jenis Jaringan Jalan
Beberapa jenis ideal jaringan jalan (Morlok, 1978) adalah jaringan jalan grid (kisi-kisi), radial,
cincin-radial, spinal (tulang belakang), heksagonal, dan delta.
● Jaringan Jalan Grid merupakan bentuk jaringan jalan pada sebagian
besar kota yang mempunyai jaringan jalan yang telah direncanakan.
Jaringan ini terutama cocok untuk situasi di mana pola perjalanan
sangat terpencar dan untuk layanan transportasi yang sama pada
semua area.
● Jaringan Jalan Radial difokuskan pada daerah inti tertentu seperti
CBD. Pola jalan ini menunjukkan pentingnya CBD dibandingkan
dengan berbagai pusat kegiatan lainnya di wilayah kota tersebut.
● Jaringan Jalan Cincin-Radial memberikan akses yang baik menuju
pusat kota, tetapi juga cocok untuk lalu lintas dari dan ke
pusat-pusat kota lainnya dengan memutar pusat-pusat kemacetan.

● Jaringan Jalan Spinal biasanya terdapat pada jaringan transportasi antar kota pada banyak koridor perkotaan
yang telah berkembang pesat, seperti pada bagian timur laut Amerika Serikat.
● Jaringan Jalan Heksagonal bersifat abstrak yang memang mungkin untuk diterapkan tetapi tampaknya tidak
pernah dipakai. Keuntungan jaringan jalan ini adalah adanya persimpangan-persimpangan jalan yang
berpencar dan mengumpul tetapi tanpa melintang satu sama lain secara langsung.
Klasifikasi Jaringan Jalan

Berdasarkan Sistem Berdasarkan Peranan Berdasarkan Sistem &


Peranan
(Pelayanan Penghubung) (Fungsi) (Fungsi)

Berdasarkan Peruntukan Berdasarkan Kelas Berdasarkan Status &


Wewenang Pembinaan
Klasifikasi Jaringan Jalan
Berdasarkan Sistem
(UU No. 38 Tahun 2004 Pasal 7 tentang Jalan)

Sistem Jaringan Jalan Primer


● Sistem jaringan jalan dengan peranan pelayanan distribusi barang
dan jasa untuk pengembangan semua wilayah di tingkat nasional,
dengan menghubungkan semua simpul jasa distribusi yang berwujud
pusat-pusat kegiatan.
● Menghubungkan secara menerus pusat kegiatan nasional, pusat
kegiatan wilayah, pusat kegiatan lokal, sampai ke pusat kegiatan
lingkungan, dan menghubungkan antar pusat kegiatan nasional.

Sistem Jaringan Jalan Sekunder


● Sistem jaringan jalan dengan peranan pelayanan distribusi barang
dan jasa untuk masyarakat di dalam kawasan perkotaan.
● Menghubungkan secara menerus kawasan yang mempunyai fungsi
primer, fungsi sekunder kesatu, fungsi sekunder kedua, fungsi
sekunder ketiga, dan seterusnya sampai ke persil.
Klasifikasi Jaringan Jalan
Berdasarkan Peranan
(UU No. 38 Tahun 2004 Pasal 8 tentang Jalan)

● Jalan Arteri : Jalan yang berfungsi melayani angkutan


utama dengan ciri perjalanan jarak jauh, kecepatan
rata-rata tinggi, dan jumlah jalan masuk (access road)
dibatasi secara berdaya guna.
● Jalan Kolektor : Jalan yang berfungsi melayani
angkutan pengumpul atau pembagi dengan ciri
perjalanan jarak sedang, kecepatan rata-rata sedang,
dan jumlah jalan masuk (access road) dibatasi.
● Jalan Lingkungan : Jalan yang berfungsi melayani angkutan setempat dengan ciri perjalanan jarak
dekat, kecepatan rata-rata rendah, dan jumlah jalan masuk (access road) tidak dibatasi.
● Jalan Lokal : Jalan yang berfungsi melayani angkutan lingkungan dengan ciri perjalanan jarak
dekat, dan kecepatan rata-rata rendah.
Klasifikasi Jaringan Jalan
Berdasarkan Sistem dan Peranan

Sistem Jaringan Jalan Primer


● Jalan Arteri Primer yaitu Jalan yang menghubungkan secara berdaya guna antar PKN, atau
antara PKN dengan PKW.
● Jalan Kolektor Primer yaitu Jalan yang menghubungkan secara berdaya guna antara PKN
dengan PKL, antar PKW, atau antara PKW dengan PKL.
● Jalan Lokal Primer yaitu Jalan yang menghubungkan secara berdaya guna PKN dengan
Pusat Kegiatan Lingkungan, PKW dengan Pusat Kegiatan Lingkungan, antar PKL, atau PKL
dengan Pusat Kegiatan Lingkungan, serta antar Pusat Kegiatan Lingkungan.
● Jalan Lingkungan Primer yaitu Jalan yang menghubungkan antar pusat kegiatan di dalam
kawasan perdesaan dan jalan di dalam lingkungan kawasan perdesaan.
Klasifikasi Jaringan Jalan
Berdasarkan Sistem dan Peranan

Sistem Jaringan Jalan Sekunder


● Jalan Arteri Sekunder yaitu Jalan yang menghubungkan kawasan primer dengan kawasan
sekunder kesatu, antar kawasan sekunder kesatu, atau kawasan sekunder kesatu dengan
kawasan sekunder kedua.
● Jalan Kolektor Sekunder yaitu Jalan yang menghubungkan antar kawasan sekunder atau
kawasan sekunder kedua dengan kawasan sekunder ketiga.
● Jalan Lokal Sekunder yaitu Jalan yang menghubungkan kawasan sekunder kesatu dengan
perumahan, kawasan sekunder kedua dengan perumahan, kawasan sekunder ketiga dan
seterusnya sampai ke perumahan.
● Jalan Lingkungan Sekunder yaitu Jalan yang menghubungkan antar persil dalam kawasan
perkotaan.
Klasifikasi Jaringan Jalan
Berdasarkan Sistem dan Peranan
Klasifikasi Jaringan Jalan
Berdasarkan Peruntukan

Jalan Umum Jalan Khusus


Jalan yang diperuntukkan untuk lalu Jalan yang tidak diperuntukkan bagi
lintas umum. lalu lintas umum, seperti jalan di
komplek hankam, jalan inspeksi
(irigasi dan gas), dll.
Klasifikasi Jaringan Jalan
Berdasarkan Kelas
Klasifikasi Jaringan Jalan
Berdasarkan Status dan Wewenang Pembinaan
(UU No. 38 Tahun 2004 Pasal 9 tentang Jalan)

Jalan Nasional oleh Pemerintah Pusat:


● Arteri primer
● Kolektor primer yang menghubungkan antar ibukota provinsi
● Jalan tol
● Jalan strategis nasional
Jalan Provinsi oleh Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi:
● Kolektor primer yang menghubungkan ibukota provinsi dengan ibukota kabupaten dan
kota
● Kolektor primer yang menghubungkan antar ibukota kabupaten dan kota
● Jalan strategis provinsi
Klasifikasi Jaringan Jalan
Berdasarkan Status dan Wewenang Pembinaan
(UU No. 38 Tahun 2004 Pasal 9 tentang Jalan)

Jalan Kabupaten oleh Pemerintah Kabupaten:


● Kolektor primer yang tidak termasuk jalan nasional dan provinsi
● Lokal primer yang menghubungkan ibukota kabupaten dengan ibukota kecamatan,
ibukota kabupaten dengan pusat desa, antar ibukota kecamatan, ibukota kecamatan
dengan desa, dan antar desa
● Jalan strategis kabupaten
Jalan Kota oleh Pemerintah Kota:
● Jalan umum pada sistem jaringan jalan sekunder
Jalan Desa oleh Pemerintah Desa Setempat:
● Jalan lingkungan primer dan lokal primer yang tidak termasuk jalan kabupaten dalam
kawasan perdesaan
● Jalan umum yang menghubungkan kawasan dan/atau antar permukiman di dalam desa
Bagian-Bagian Jalan

Ruang Manfaat Jalan Ruang Milik Jalan Ruang Pengawasan


Jalan
Suatu ruang yang Sejalur tanah tertentu di luar Ruang tertentu yang terletak
dimanfaatkan untuk ruang manfaat jalan yang di luar ruang milik jalan
konstruksi jalan dan terdiri masih menjadi bagian dari yang penggunaannya diawasi
atas badan jalan, saluran tepi ruang milik jalan yang oleh penyelenggara jalan agar
jalan, serta ambang dibatasi oleh tanda batas tidak mengganggu pandangan
pengamannya. ruang milik jalan yang pengemudi, konstruksi
dimaksudkan untuk memenuhi bangunan jalan apabila ruang
persyaratan keluasan milik jalan tidak cukup luas,
keamanan penggunaan jalan. dan tidak mengganggu fungsi
jalan.
Bagian-Bagian Jalan
Peruntukan Bagian-Bagian Jalan
● Ruang Manfaat Jalan
median, perkerasan jalan, jalur pemisah, bahu jalan, saluran tepi jalan,
trotoar, lereng, ambang pengaman, timbunan dan galian, gorong gorong,
perlengkapan jalan, dan bangunan pelengkap lainnya.
● Ruang Milik Jalan
ruang manfaat jalan, pelebaran jalan, dan penambahan jalur lalu lintas di
masa akan datang serta kebutuhan ruangan untuk pengamanan jalan.
● Ruang Pengawasan Jalan
pandangan bebas pengemudi dan pengamanan konstruksi jalan serta
pengamanan fungsi jalan.
Peruntukan Bagian-Bagian Jalan
● Lebar ruang pengawasan jalan dihitung dari tepi badan jalan sesuai dengan
sistem dan peranan (fungsi) jalan:
- jalan arteri primer 15 (lima belas) meter
- jalan kolektor primer 10 (sepuluh) meter
- jalan lokal primer 7 (tujuh) meter
- jalan lingkungan primer 5 (lima) meter
- jalan arteri sekunder 15 (lima belas) meter
- jalan kolektor sekunder 5 (lima) meter
- jalan lokal sekunder 3 (tiga) meter
- jalan lingkungan sekunder 2 (dua) meter
● Setiap orang dilarang menggunakan ruang pengawasan jalan yang
mengakibatkan fungsi jalan terganggu.
Standar Pelayanan Minimal Jalan

Setiap 1.000
Rasio luas jalan
jiwa penduduk
kota adalah 5%
dilayani 0,6 km
dari total luas
panjang jalan
wilayah
kota
Tingkat Pelayanan Jalan
Level of Service (LOS)

● Tingkat Pelayanan : ukuran kecepatan laju kendaraan yang dikaitkan dengan kondisi
dan kapasitas jalan.
● LOS : perbandingan antara volume lalu lintas dengan kapasitas jalan tersebut
(VCR-Volume Capacity Ratio).
- Volume adalah besaran pergerakan yang dilewatkan oleh jalan per satuan waktu
(dalam satuan mobil penumpang/smp yang dikonversi berdasarkan jenis moda).
- Kapasitas jalan adalah jumlah smp yang dapat dilewatkan oleh jalan per satuan
waktu.
● Tingkat LOS biasanya digunakan untuk mengindikasikan tingkat kemacetan ruas jalan
tertentu.
● Interpretasi nilai LOS semakin nilainya melebihi 1 artinya semakin buruk tingkat
pelayanan jalan atau tingkat kemacetannya tinggi.
Tingkat
Pelayanan Jalan
Level of Service (LOS)
02
Terminal
Definisi

Prasarana angkutan tempat kendaraan


Pangkalan Kendaraan Bermotor Umum
umum mengambil dan menurunkan
yang digunakan untuk mengatur
penumpang dan atau barang, tempat
kedatangan dan keberangkatan,
perpindahan penumpang dan atau
menaikkan dan menurunkan orang dan/
barang dari moda angkutan yang satu
atau barang, serta perpindahan moda
ke moda angkutan yang lain yang
angkutan.
terjadi akibat tuntutan efisiensi
angkutan.
(UU No. 22/2009 & PP 17/2013 tentang
Lalu Lintas dan Angkutan Jalan)
(Warpani, 2002)
Definisi
Kata Kunci Definisi Terminal
● Titik simpul dalam jaringan transportasi jalan yang
berfungsi sebagai pelayanan umum
● Tempat pengendalian, pengawasan, pengaturan, dan
pengoperasian lalu lintas
● Prasarana angkutan yang merupakan bagian dari
sistem transportasi untuk melancarkan arus
penumpang dan barang
● Unsur tata ruang yang mempunyai peranan penting
bagi efisiensi kehidupan kota
Fungsi
Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Bina Sistem
Prasarana (Departemen Perhubungan, 1996)

1. Penumpang
Fungsi terminal bagi penumpang adalah untuk kenyamanan menunggu, kenyamanan
perpindahan dari satu moda atau kendaraan ke moda yang lain, tempat tersedianya
fasilitas-fasilitas dan informasi 5 (pelataran, teluk,ruang tunggu, papan informasi,
toilet, kios-kios, loket, fasilitas parkir dari kendaraan pribadi, dan lain-lain).
2. Pemerintah
Fungsi terminal bagi pemerintah adalah dari segi perencanaan dan manajemen lalu
lintas, untuk menata lalu lintas dan menghindari kemacetan, sebagai sumber
pemungutan retribusi dan sebagai pengendali arus angkutan umum.
3. Operator Angkutan Umum
Fungsi terminal bagi operator angkutan umum adalah untuk pengaturan pelayanan
operasi angkutan umum, penyediaan fasilitas istirahat dan informasi bagi awak
angkutan umum dan fasilitas pangkalan.
Fungsi
● Menyediakan akses ke kendaraan yang bergerak ke jalur khusus
● Menyediakan tempat perpindahan ke moda angkutan lain
● Tempat konsolidasi lalu lintas
● Tempat menyimpan kendaraan
● Tempat menaikkan dan menurunkan penumpang
● Tempat untuk kegiatan usaha perdagangan dan jasa yang
merupakan kegiatan penunjang terminal
Klasifikasi Terminal

Menurut Jenis Angkutan Menurut Wilayah Menurut Fungsi


Pelayanan Pelayanan
● Terminal Penumpang ● Terminal Tipe A ● Terminal Utama
● Terminal Barang ● Terminal Tipe B ● Terminal Pengumpan
● Terminal Tipe C ● Terminal Lokal
Klasifikasi Terminal
Menurut Jenis Angkutan

● Terminal Penumpang
Prasarana transportasi jalan untuk keperluan menaikkan dan
menurunkan penumpang, perpindahan intra dan/atau antar
moda transportasi serta pengaturan kedatangan dan
pemberangkatan kendaraan umum.
● Terminal Barang
Prasarana transportasi jalan untuk keperluan membongkar
dan memuat barang serta perpindahan intra dan/atau antar
moda transportasi.
Klasifikasi Terminal
Menurut Wilayah Pelayanan

● Terminal Tipe A
berfungsi melayani kendaraan umum untuk angkutan antar kota antar
provinsi (AKAP) dan/atau angkutan lintas batas negara, angkutan antar
kota dalam provinsi (AKDP) angkutan kota dan angkutan pedesaan.
● Terminal Tipe B
berfungsi melayani kendaraan umum untuk angkutan antar kota dalam
provinsi (AKDP) angkutan kota dan angkutan pedesaan.
● Terminal Tipe C
berfungsi melayani kendaraan umum untuk angkutan pedesaan.
Klasifikasi Terminal
Menurut Fungsi Pelayanan
● Terminal Utama
Terminal yang melayani angkutan utama, angkutan
pengumpul/penyebaran antar PKN, PKW ke PKN, serta
perpindahan antarmoda khususnya moda angkutan laut dan
udara
● Terminal Pengumpan
Terminal yang melayani angkutan pengumpul/penyebar antar
PKW, dari pusat kegiatan lokal ke PKW.
● Terminal Lokal
Terminal yang melayani penyebaran antar pusat kegiatan
lokal.
Penetapan Lokasi Terminal
UU No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan

● Tingkat aksesibilitas pengguna jasa angkutan.


● Kesesuaian lahan dengan Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional, Rencana Tata Ruang
Wilayah Provinsi, dan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kota.
● Kesesuaian dengan rencana pengembangan dan/atau kinerja jaringan Jalan, jaringan
trayek, dan jaringan lintas.
● Kesesuaian dengan rencana pengembangan dan/atau pusat kegiatan.
● Keserasian dan keseimbangan dengan kegiatan lain.
● Permintaan angkutan.
● Kelayakan teknis, finansial, dan ekonomi.
● Keamanan dan Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
● Kelestarian lingkungan hidup.
Persyaratan Letak dan Luas Terminal
Fasilitas Terminal
Fasilitas Utama
● Jalur pemberangkatan kendaraan umum
● Jalur kedatangan kendaraan umum
● Tempat parkir kendaraan umum selama menunggu keberangkatan, termasuk di dalamnya
tempat tunggu dan tempat istirahat kendaraan umum
● Bangunan kantor terminal
● Tempat tunggu penumpang dan/atau pengantar
● Menara pengawas
● Loket penjualan karcis
● Rambu-rambu dan papan informasi, yang sekurang kurangnya memuat petunjuk jurusan,
tarif dan jadwal perjalanan
● Pelataran parkir kendaraan pengantar dan/atau taksi
Fasilitas Terminal
Fasilitas Penunjang
● Kamar kecil/toilet
● Musholla
● Kios/kantin
● Ruang pengobatan
● Ruang informasi dan pengaduan
● Telepon umum
● Tempat penitipan barang
● Taman
03 Rel Kereta Api
Peranan Angkutan Jalan Rel

Mass Transportaion Kepentingan Ekonomi Kepentingan WIlayah


kapasitas,panjang Pendorong Pertumbuhan Sebagai prasarana dasar
lintasan dan jangkauan Ekonomi perkembangan wilayah dan
pembuka keterisolasian

Kepentingan Arahan Kepentingan Industri Integrasi Wilayah


Kebijakan
Tidak merangsang Transport cost eficiency
pertumbuhan landuse
sekitarnya
Jaringan Pelayanan Kereta Api
Berdasarkan Jenis Lintasan

Pelayanan lintas utama Pelayanan lintas Cabang


○ melayani jarak jauh atau sedang ○ melayani jarak sedang atau dekat
○ menghubungkan antar stasiun yang berfungsi sebagai ○ menghubungkan antara stasiun yang berfungsi sebagai pengumpan
pengumpul, yang ditetapkan untuk melayani pelayanan dengan stasiun yang berfungsi sebagai pengumpul, atau antar
lintas utama stasiun yang berfungsi sebagai pengumpan yang ditetapkan untuk
melayani pelayanan lintas cabang
Jaringan Pelayanan Kereta Api
Berdasarkan Jangkauan Pelayanan
Jaringan Pelayanan
Angkutan Antar Kota

Menghubungkan antar kota antar negara, antar kota antar dan dalam provinsi, antar kota antar
kabupaten dan antar kota.
○ menghubungkan beberapa stasiun antarkota;
○ tidak menyediakan layanan penumpang berdiri;
○ melayani penumpang tidak tetap;
CRÉDITOS: este modelo de apresentação foi criado pelo Slidesgo,
○ memiliki jarak dan/atau waktu tempuh panjang;
inclui ícones da Flaticon e infográficos e imagens da Freepik
○ memiliki frekuensi kereta api sedang atau rendah;
dan
○ melayani kebutuhan angkutan penumpang dan/atau
barang antarkota
Jaringan Pelayanan Kereta Api
Berdasarkan Jangkauan Pelayanan
Jaringan pelayanan
angkutan perkotaan

Angkutan kereta api yang menghubungkan kawasan perkotaan.

○ menghubungkan beberapa stasiun di wilayah


perkotaan;
○ melayani banyak penumpang berdiri;
○ memiliki sifat perjalanan ulang alik/komuter; CRÉDITOS: este modelo de apresentação foi criado pelo Slidesgo,
○ melayani penumpang tetap; inclui ícones da Flaticon e infográficos e imagens da Freepik

○ memiliki jarak dan/atau waktu tempuh pendek;


○ melayani kebutuhan angkutan penumpang di dalam
kota dan dari daerah sub-urban menuju pusat kota
atau sebaliknya.
Jenis Sarana Kereta Api (PM 18 Tahun 2019)
Berdasarkan Tenaga Penggeraknya

Uap air akan Terdapat 2


menaikan Bagian Sarana macam yaitu
piston untuk Perkeretaapian diesel hidraulik
menggerakan dan diesel
roda kereta Lokomotif elektrik

Kereta API Uap Kereta


Kereta API Diesel
Gerbong
Diatas relnya
terdapat kabel
Peralatan Khusus Bergerak mengikuti
medan magnet yang
yang jadi lintasannya
dihubungkan ke tanpa menyentuh
kereta melalui rel
pantogaf

Kereta API Magnetic Levitation


Kereta API Listrik
Jenis Sarana Kereta APi
Berdasarkan Penggunaan

Kereta api barang atau Kereta api Bagasi adalah


kereta api yang digunakan untuk mengangkut barang
(kargo), pupuk, hasil tambang (pasir, batu, batubara
ataupun mineral), ataupun kereta api trailer yang
digunakan untuk mengangkut peti kemas. Selain itu
digunakan gerbong khusus untuk mengangkut ternak,
ataupun tangki untuk mengangkut minyak atau komoditas
cair lainnya (bahan kimia dll).
Selain itu terdapat kereta api trailer khusus yang
digunakan untuk mengangut tank dan perlengkapan militer
lainnya (meriam, rudal dll).
Jenis Sarana Kereta APi
Berdasarkan Penggunaan

Kereta api penumpang adalah satu rangkaian kereta


penumpang dan lokomotif yang digunakan untuk
mengangkut manusia. Selain itu biasanya digunakan kereta
khusus untuk makan, kereta pembangkit, dan kereta bagasi.
Khusus untuk di Indonesia, kereta api penumpang dapat
dibagi menjadi 4 kelas, dan kini seluruhnya sudah
dipasangi AC. Berikut ini ketiga kelas tersebut:
1. Eksekutif
Argo (tipe cepat),Satwa (tipe komersial),
Plus (pembuatan tahun 2018)
2. Campuran
3. Bisnis AV
4. Ekonomi AC
Jenis Sarana Kereta APi
Berdasarkan Penggunaan

Untuk pelayanan penumpang komuter disediakan kereta api komuter


(ke pinggiran kota atau kota satelit), berupa kereta rel listrik (KRL)
ataupun kereta rel disel (KRD). Berikut ini beberapa kereta komuter di
Indonesia:
1. KRL Commuter Jabodetabek
2. KRL Commuter Jogja - Solo
3. KRDE/KRDI Prambanan Ekspres
4. KA Sri Lelawangsa
5. KA Komuter SuPor
6. Komuter Sulam
7. KRD Blora Jaya (sekarang menjadi KA lokal biasa ditarik
lokomotif)
8. KRDI Seminung (sekarang menjadi KA lokal biasa ditarik
lokomotif)
9. KRDI Way Umpu (sekarang menjadi KA lokal biasa ditarik
lokomotif)
Jenis Sarana Kereta Api
Menggunakan Menggunakan rel
Listrik berukuran 1067
milimeter

Apa Bedanya ???


Jenis Sarana Kereta Api
MRT,LRT dan KRL
Jenis Sarana Kereta Api (PM 18 Tahun 2019)
Berdasarkan Jenis Rel

Rel Konvesional Monorail


Menggunakan rel yang terdiri dari dua batang besi yang Rel kereta ini hanya terdiri dari satu batang
diletakkan di bantalan.Pada daerah tertentu yang memiliki besi.Letak kereta api disesain menggantung pada rel
tingkat ketinggian curam,digunakan rel bergerigi yang atau diatas rel.Karena efeisien,biasanya digunakan
diletakkan di tengah rel dengan menggunakan lokomotif khusus sebagai transportasi kota metropolitan didunia
Jalur Kereta Api
Kelas
Frekuensi Kecepatan
Kelas Daya Angkut Beban Gandar
dilewati Maksimum
Jalur kereta api 105 kereta api per > 20.000.000
120 km/jam Minimum 18 ton
kelas I satu jalur/hari ton/tahun

10.000.000 –
Jalur kereta api 55 s/d 104 kereta api
20.000.000 110 km/jam Maksimum 18 ton
kelas II per satu jalur/hari
ton/tahun

5.000.000 – Maksimum 18 ton


Jalur kereta api 26 s/d 54 kereta api
10.000.000 110 km/jam
kelas II per satu jalur/hari
ton/tahun

2.500.000 –
Jalur kereta api 13 s/d 25 kereta api
5.000.000 90 km/jam Maksimum 18 ton
kelas IV per satu jalur/hari
ton/tahun

Jalur kereta api 12 kereta api per


2.500.000 ton/tahun 80 km/jam Maksimum 18 ton
kelas V satu jalur/hari
Jalur Kereta Api
Bagian-Bagian
Bidang tanah atau
bidang lain dikiri dan Bidang tanah atau
di kanan ruang milik bidang lain dikiri dan
jalur kereta api untuk di kanan ruang milik
pengamanan dan jalur kereta api untuk
kelancaran operasi pengamanan dan
kereta api kelancaran operasi
kereta api

Dari jalan rel dan bidang tanah Bidang tanah atau


di kiri dan kanan jalan rel bidang lain dikiri dan di
beserta ruang-ruang di kiri, kanan ruang milik jalur
kanan, atas, dan bawah yang kereta api untuk
digunakan untuk pembangunan pengamanan dan
kelancaran operasi
rel kereta api dan penempatan
kereta api
fasilitas pengoperasian kereta
api dan bangunan pelengkap
lainnya
Jalur Kereta Api
Bagian-Bagian
★ Batas rumija rel KA yang terletak di permukaan tanah adalah batas paling luar
sisi kiri dan kanan daerah manfaat jalan kereta api masing–masing sebesar
6(enam)meter.
★ Batas rumija rel KA yang terletak di bawah permukaan tanah adalah batas paling
luar sisi kiri dan kanan serta bagian bawah daerah manfaat jalan kereta api,
masing-masing 2 (dua) meter, serta bagian atas hingga permukaan tanah.
★ Batas rumija rel KA yang terletak di atas permukaan tanah adalah batas paling
luar sisi kiri dan kanan daerah manfaat jalan kereta api, masing-masing sebesar
2 (dua) meter
★ Batas ruwasja rel KA adalah bidang tanah di kiri kanan selebar 9 (sembilan)
meter dari rumija rel KA yang berfungsi sebagai pengamanan dan kelencaran
operasi kereta api.
Perbandingan Antara Angkutan Jalan
Raya dengan Angkutan Rel
Komponen Perbandingan Jalan Raya Jalan Rel

Door to door service, tdk membutuhkan Membutuhkan angkutan awal


Pelayanan angkutan awal dan angkutan lanjut, dan angkutan lanjut, mobilitas
mobilitas tinggi tinggi
Macam Lalu Lintas Dari Pejalan Kaki sampai dengan Truk Hanya untuk KA
Biaya Angkut Menguntungkan utk jarak dekat Menguntungkan utk jarak jauh
Kecepatan Sangat tergantung volume lalin Lebih tinggi
Biaya Pemeliharaan Relatif lebih murah Relatif lebih tinggi
Kapasitas angkutan Tidak cocok utk angkutan massal Cocok utk angkutan massal
Pengusaha menyediakan sarana,
Pengusahaan angkutan Pengusaha hanya menyediakan sarana
prasarana & pengaturan lalin
Perpindahan jalur Sangat mudah dan leluasa Harus melalui konstruksi khusus
Konsumsi energi Relatif tinggi Relatif rendah (efisien)
Keunggulan Sistem Angkutan Jalan rel
● Mampu mengangkut muatan dalam jumlah yang besar (massal)
● Hemat energi
● Berjarak jangkau pelayanan fleksibel (dekat/komuter, sedang,
jauh)
● Hemat lahan
● Tidak polutif (sesuai tuntutan lingkungan)
● Kehandalan keselamatan dalam operasinya
● Akomodatif terhadap pengembangan kapasitas angkut
● Jaringannya mampu menembus pusat kota
● Cukup akomodatif terhadap pengembangan teknologinya
● Cukup handal terhadap perubahan iklim dan keadaan alam
setempat
● Kompetitif terhadap moda angkutan lain (dari segi efisiensinya)
● Memiliki ride right of way tersendiri arus lalu lintas tidak
terganggu
Kelemahan Sistem Angkutan Jalan rel
● Fleksibilitas rendah pada jalur yang tetap
● Biaya perawatan cukup tinggi
● Tidak door to door service
● Dalam waktu singkat tidak adaptif dengan perubahan teknologi
baru
03 STASIUN
UU No. 13 Tahun 1992 Pasal 19 Sumber Lain

Stasiun adalah tempat kereta api berangkat dan Stasiun sebagai tempat kereta api berangkat, mengangkut
berhenti untuk melayani naik dan turunnya penumpang (manusia atau bisa juga hewan) dan barang;
penumpang dan/atau bongkar muat barang Stasiun sebagai tempat kereta api bersilang, menyusul
dan/atau untuk keperluan operasi kereta api. atau disusul (Handinoto 1999)

Stasiun kereta api adalah tempat menunggu bagi calon


penumpang kereta api dsb; tempat perhentian kereta api
dsb (Depdiknas, 2008)
Fungsi Utama Stasiun

Naik Turun Bongkar Keperluan


Penumpang Muat Barang Operasi KA
KA
Pertimbangan Lokasi Stasiun
Terkait Non
Keterpusatan
Terhadap lokasi penumpang Terkait dengan sistem
yang potensial angkutan kota lainnya
Lokal

Aksesbilitas Berada pada tempat yang


mudah dicapai (most
Ketersediaan lahan yang
memadai untuk parkir
Lahan
accessible)

Terkait Lokal Terkait dengan sistem Ketersediaan prasarana


Prasarana
angkutan dalam kota / lokal jaringan jalan baik
Kelas Stasiun

01 02
Stasiun KA Kelas I Stasiun KA Kelas II
Stasiun Babat,Stasiun Bandara Stasiun Kalibodri,Stasiun
Adisoemarmo,Stasiun Bandara Kaliwungu,Stasiun Kampung
Internasional,Minangkabau,Stasiun Bandan,stasiun Kayu Tanam,Stasiun
Bangil Kebayoran,Stasiun Kemayoran

03 04
Stasiun KA Kelas III Stasiun KA Kelas Besar
Stasiun Bekasi Timur Stasiun Madiun
Stasiun Belatung Stasiun Malang
Stasiun Belimbing Airkaka Stasiun Manggarai
Stasiun Belimbing Pendopo Stasiun Maos
Stasiun Benowo
Kelas Stasiun

Penetapan Oleh Kriteria Pengelompokan

➢ Menteri, untuk stasiun pada jaringan ➢ Kelengkapan fasilitas operasi


jalur kereta api nasional ➢ Jumlah jalur
➢ Gubernur, untuk stasiun pada jaringan ➢ Kelengkapan fasilitas penunjang
jalur kereta api provinsi ➢ Frekuensi lalu lintas
➢ Bupati/Walikota, untuk stasiun pada ➢ Besar kecilnya jumlah penumpang yang dilayani
jaringan jalur kereta api ➢ Besar kecilnya pergerakan jumlah barang yang
kabupaten/kota dilayani
04 Angkutan Sungai, Danau, dan
Penyeberangan
Definisi
● Menurut “PERATURAN MENTER! PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 61 TAHUN 2021 TENTANG

PENYELENGGARAAN ANGKUTAN SUNGAI DAN DANAU” Angkutan Sungai dan Danau adalah kegiatan angkutan

dengan menggunakan kapal yang dilakukan di sungai, danau, waduk, rawa, banjir kanal, dan terusan untuk

mengangkut penumpang dan/atau barang yang diselenggarakan oleh perusahaan angkutan sungai dan danau.

● Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan (ASDP) di Indonesia didefinisikan sebagai jembatan “mengapung”

yang berfungsi menghubungkan jaringan transportasi darat yang terputus; kegiatan angkutan Ferry yang

mengangkut penumpang dan kargo melalui sungai dan perairan; mempunyai rute tetap dan jadwal reguler serta

bangunan kapal Ferry yang berbentuk khusus.


Kenapa ASDP Eksis?!!
Pelayaran Perairan Daratan
Termasuk dalam perairan Indonesia adalah perairan daratan antara lain sungai, danau, waduk, kanal, dan terusan. (UU 17,
2008, Penjelasan Pasal 4.)

● Pelayaran melalui sungai dan danau adalah salah satu bentuk sistem angkutan yang digunakan untuk transportasi barang
dan penumpang melalui perairan pedalaman. Sistem angkutan ini merupakan angkutan yang sudah berkembang sejak
prasejarah yang kemudian berkembang menjadi sistem angkutan utama di wilayah-wilayah tertentu bahkan di wilayah
yang lebih maju sistem transportasinya seperti di Eropa. Sejak zaman pra sejarah manusia telah melakukan aktivitas
transportasi dalam memenuhi kebutuhan hidup mereka.

● Angkutan sungai dan danau bisa dikelompokkan dalam beberapa kategori sebagai berikut:
1. Muara sungai dan bagian sungai yang dipengaruhi oleh pasang surut seperti Palembang, Banjarmasin dan
beberapa daerah lain dipengaruhi oleh pasang surut air sungai. Dapat digunakan oleh pelayaran laut sepanjang
kedalaman alur mencukupi. Cocok untuk angkutan barang curah, peti kemas.
2. Sungai besar yang tidak dipengaruhi oleh pasang surut, bisa dilayari kapal laut sepanjang dilengkapi dengan
pintu/lock yang sesuai dengan ukuran kapal.
3. Perairan lebar atau danau yang tidak dipengaruhi oleh pasang surut, angkutan dengan kapal khusus sungai,
tongkang melalui pintu/lock, masih bisa digunakan untuk angkutan peti kemas.
4. Terusan/canal sempit merupakan alur pelayaran buatan digunakan untuk angkutan ukuran kecil, tidak cocok untuk
peti kemas
Moda Transportasi Sungai dan Danau
Tujuan dan Manfaat
Tujuan Pemanfaatan Manfaat alur pelayaran

● Sebagai katalisator pembangunan, ekonomi dan hubungan social


masyarakat
● Meningkatkan nilai pembangunan dan peluang investasi akan meningkat
● Kontribusi terhadap peningkatan hubungan masyarakat, meningkatkan
Sebagai pembangkit kegiatan kualitas hidup masyarakat.
● Membangkitkan kegiatan ekonomi jangka panjang dan peluang
kesempatan kerja
● Diversifikasi pembangunan di pedesaan

● Merupakan tempat yang penting untuk kegiatan olahraga air


● Meningkatkan kesehatan masyarakat yang berolahraga
Olahraga ● Jalur olahraga antara perkotaan dengan pedesaan
● Daerah tepi sungai dapat dijadikan lintasan jogging dan atau
bersepeda.
Tujuan dan Manfaat
Tujuan Pemanfaatan Manfaat alur pelayaran

● Asset pariwisata yang menarik


● Menciptakan hubungan antara daerah wisata yang ada dengan daerah
Pariwisata wisata baru.
● Mendukung industri pariwisata

● Merupakan asset budaya yang telah dikembangkan masyarakat


setempat, seperti misalnya Pesta Danau Toba
Kebudayaan dan lingkungan alam ● Berkontribusi terhadap ruang terbuka
● Sebagai bagian habitat ikan, hewan atau tanaman tertentu.

● Merupakan bagian dari sistem transportasi terpadu


● Menciptakan pilihan rute transport pada tingkat lokal, regional maupun
Transportasi internasional.
● Merupakan prasarana transportasi air yang penting untuk pergerakan
barang dan orang
Potensi
Komoditas Hasil

Batu Bara

Sawit

Perkebunan Tambang

Kayu
Kriteria

01 Pelayanan ulang-alik
dengan frekwensi tinggi A
Pelayanan yang
aman dan nyaman 04
02 Pelayanan terjadwal Tarif yang moderat
05
03 Pelayanan realibel
(teratur dan tepat waktu)
Aksesibilitas ke terminal
angkutan penyeberangan 06
Standar Pelayanan Minimal
(Peraturan Menteri Perhubungan RI No. PM 39 Tahun 2015 tentang
Standar Pelayanan Penumpang Angkutan Penyeberangan)
standar pelayanan penumpang di pelabuhan
penyeberangan maupun di kapal
penyeberangan paling sedikit meliputi;
● keselamatan,
● keamanan,
● kehandalan/keteraturan,
● kenyamanan,
● kemudahan/ keterjangkauan
● kesetaraan.
Pelaksanaan
ASDP dilaksanakan bersama antara BUMN
dengan Swasta dalam memberikan
pelayanan kepada Masyarakat. Dalam hal
pelayanan tidak bisa dilakukan secara
komersil, pelayanan dilaksanakan dengan
memberikan subsidi angkutan Perintis.
PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero)
Visi
•Terdepan dalam menghubungkan masyarakat dan pasar
melalui jasa penyeberangan-pelabuhan terintegrasi dan
tujuan wisata waterfront
Misi
1. Menciptakan dan mengoptimalkan nilai perusahaan
dengan menghubungkan masyarakat dan pasar.
2. Menekankan keunggulan operasional melalui:
• Budaya Pelayanan yang profesional dan berkualitas
• Fasilitas pelabuhan terintegrasi, armada dan
infrastruktur yang handal
• Penerapan teknologi berbasis nilai
Sebuah badan usaha milik negara Indonesia yang 3. Aktif mendukung dan berperan dalam pengembangan
bergerak di bidang transportasi air. Fungsi utama ekonomi melalui layanan logistik dan tujuan wisata
perusahaan ini adalah menyediakan akses transportasi pilihan.
publik antar pulau yang bersebelahan, serta 4. Secara konsisten mengedepankan keselamatan dan
menyatukan pulau-pulau besar sekaligus menyediakan layanan penuh keramahan, tulus dan berkualitas.
akses transportasi publik ke wilayah yang belum 5. Penerapan standar lingkungan berkelanjutan.
memiliki penyeberangan.
Perkembangan PT. ASDP Indonesia Ferry

1973 1980 1986


Proyek Angkutan Sungai, Proyek Angkutan Sungai Perusahaan Umum Angkutan
Danau, dan Ferry (PASDF) Danau dan Penyeberangan Sungai, Danau, dan
(PASDP) Penyeberangan
(Perum ASDP)

1992 2004 2008


PT Angkutan Sungai, Danau, PT ASDP Indonesia Ferry Modernisasi menjadi
dan Penyeberangan (Persero) (Persero) perusahaan ferry modern
ASDP telah memiliki 243 rute di Indonesia dengan menyediakan 150
kapal di seluruh Indonesia sekaligus mengelola 35 pelabuhan.
Kapal-kapal tersebut terbagi atas Kapal Komersil dan Kapal Perintis.

Komersil Perintis
Layanan ini dijalankan atas pertambahan demand. dengan bertujuan untuk:
tujuan memberikan keuntungan dengan penurunan harga jual 1.menghubungkan daerah terpencil dan atau belum berkembang/
produksi dan kemungkinan keterjangkauan oleh masyarakat terisolasi dalam rangka
semakin besar. 2.menghubungkan daerah yang moda transportasi lainnya belum
berkembang
3.menghubungkan daerah yang secara komersial belum menguntungkan
untuk dilayani oleh operator angkutan laut.
Peta Persebaran Cabang
Jadwal Keberangkatan
https://infoasdp.com/index.php?jadwal-tarif
TERIMA KASIH

You might also like