Professional Documents
Culture Documents
Prasarana Transportasi Darat
Prasarana Transportasi Darat
Transportasi Darat
Kelompok 6
Infrastruktur Wilayah & Kota (D)
Anggota Kelompok
03 04
Angkutan Sungai,
Stasiun & Rel
Danau, dan
Kereta Api
Penyeberangan
01 Jaringan Jalan
Pengertian
Jalan adalah prasarana transportasi darat yang meliputi segala
bagian jalan, termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapannya
yang diperuntukkan bagi lalu lintas.
(UU No. 38 Tahun 2004 tentang Jalan)
Rambu Lalu Marka Jalan Pagar Pengaman Patok Jalan Lampu Lalu
Lintas Lintas
Jenis Jaringan Jalan
Beberapa jenis ideal jaringan jalan (Morlok, 1978) adalah jaringan jalan grid (kisi-kisi), radial,
cincin-radial, spinal (tulang belakang), heksagonal, dan delta.
● Jaringan Jalan Grid merupakan bentuk jaringan jalan pada sebagian
besar kota yang mempunyai jaringan jalan yang telah direncanakan.
Jaringan ini terutama cocok untuk situasi di mana pola perjalanan
sangat terpencar dan untuk layanan transportasi yang sama pada
semua area.
● Jaringan Jalan Radial difokuskan pada daerah inti tertentu seperti
CBD. Pola jalan ini menunjukkan pentingnya CBD dibandingkan
dengan berbagai pusat kegiatan lainnya di wilayah kota tersebut.
● Jaringan Jalan Cincin-Radial memberikan akses yang baik menuju
pusat kota, tetapi juga cocok untuk lalu lintas dari dan ke
pusat-pusat kota lainnya dengan memutar pusat-pusat kemacetan.
● Jaringan Jalan Spinal biasanya terdapat pada jaringan transportasi antar kota pada banyak koridor perkotaan
yang telah berkembang pesat, seperti pada bagian timur laut Amerika Serikat.
● Jaringan Jalan Heksagonal bersifat abstrak yang memang mungkin untuk diterapkan tetapi tampaknya tidak
pernah dipakai. Keuntungan jaringan jalan ini adalah adanya persimpangan-persimpangan jalan yang
berpencar dan mengumpul tetapi tanpa melintang satu sama lain secara langsung.
Klasifikasi Jaringan Jalan
Setiap 1.000
Rasio luas jalan
jiwa penduduk
kota adalah 5%
dilayani 0,6 km
dari total luas
panjang jalan
wilayah
kota
Tingkat Pelayanan Jalan
Level of Service (LOS)
● Tingkat Pelayanan : ukuran kecepatan laju kendaraan yang dikaitkan dengan kondisi
dan kapasitas jalan.
● LOS : perbandingan antara volume lalu lintas dengan kapasitas jalan tersebut
(VCR-Volume Capacity Ratio).
- Volume adalah besaran pergerakan yang dilewatkan oleh jalan per satuan waktu
(dalam satuan mobil penumpang/smp yang dikonversi berdasarkan jenis moda).
- Kapasitas jalan adalah jumlah smp yang dapat dilewatkan oleh jalan per satuan
waktu.
● Tingkat LOS biasanya digunakan untuk mengindikasikan tingkat kemacetan ruas jalan
tertentu.
● Interpretasi nilai LOS semakin nilainya melebihi 1 artinya semakin buruk tingkat
pelayanan jalan atau tingkat kemacetannya tinggi.
Tingkat
Pelayanan Jalan
Level of Service (LOS)
02
Terminal
Definisi
1. Penumpang
Fungsi terminal bagi penumpang adalah untuk kenyamanan menunggu, kenyamanan
perpindahan dari satu moda atau kendaraan ke moda yang lain, tempat tersedianya
fasilitas-fasilitas dan informasi 5 (pelataran, teluk,ruang tunggu, papan informasi,
toilet, kios-kios, loket, fasilitas parkir dari kendaraan pribadi, dan lain-lain).
2. Pemerintah
Fungsi terminal bagi pemerintah adalah dari segi perencanaan dan manajemen lalu
lintas, untuk menata lalu lintas dan menghindari kemacetan, sebagai sumber
pemungutan retribusi dan sebagai pengendali arus angkutan umum.
3. Operator Angkutan Umum
Fungsi terminal bagi operator angkutan umum adalah untuk pengaturan pelayanan
operasi angkutan umum, penyediaan fasilitas istirahat dan informasi bagi awak
angkutan umum dan fasilitas pangkalan.
Fungsi
● Menyediakan akses ke kendaraan yang bergerak ke jalur khusus
● Menyediakan tempat perpindahan ke moda angkutan lain
● Tempat konsolidasi lalu lintas
● Tempat menyimpan kendaraan
● Tempat menaikkan dan menurunkan penumpang
● Tempat untuk kegiatan usaha perdagangan dan jasa yang
merupakan kegiatan penunjang terminal
Klasifikasi Terminal
● Terminal Penumpang
Prasarana transportasi jalan untuk keperluan menaikkan dan
menurunkan penumpang, perpindahan intra dan/atau antar
moda transportasi serta pengaturan kedatangan dan
pemberangkatan kendaraan umum.
● Terminal Barang
Prasarana transportasi jalan untuk keperluan membongkar
dan memuat barang serta perpindahan intra dan/atau antar
moda transportasi.
Klasifikasi Terminal
Menurut Wilayah Pelayanan
● Terminal Tipe A
berfungsi melayani kendaraan umum untuk angkutan antar kota antar
provinsi (AKAP) dan/atau angkutan lintas batas negara, angkutan antar
kota dalam provinsi (AKDP) angkutan kota dan angkutan pedesaan.
● Terminal Tipe B
berfungsi melayani kendaraan umum untuk angkutan antar kota dalam
provinsi (AKDP) angkutan kota dan angkutan pedesaan.
● Terminal Tipe C
berfungsi melayani kendaraan umum untuk angkutan pedesaan.
Klasifikasi Terminal
Menurut Fungsi Pelayanan
● Terminal Utama
Terminal yang melayani angkutan utama, angkutan
pengumpul/penyebaran antar PKN, PKW ke PKN, serta
perpindahan antarmoda khususnya moda angkutan laut dan
udara
● Terminal Pengumpan
Terminal yang melayani angkutan pengumpul/penyebar antar
PKW, dari pusat kegiatan lokal ke PKW.
● Terminal Lokal
Terminal yang melayani penyebaran antar pusat kegiatan
lokal.
Penetapan Lokasi Terminal
UU No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
Menghubungkan antar kota antar negara, antar kota antar dan dalam provinsi, antar kota antar
kabupaten dan antar kota.
○ menghubungkan beberapa stasiun antarkota;
○ tidak menyediakan layanan penumpang berdiri;
○ melayani penumpang tidak tetap;
CRÉDITOS: este modelo de apresentação foi criado pelo Slidesgo,
○ memiliki jarak dan/atau waktu tempuh panjang;
inclui ícones da Flaticon e infográficos e imagens da Freepik
○ memiliki frekuensi kereta api sedang atau rendah;
dan
○ melayani kebutuhan angkutan penumpang dan/atau
barang antarkota
Jaringan Pelayanan Kereta Api
Berdasarkan Jangkauan Pelayanan
Jaringan pelayanan
angkutan perkotaan
10.000.000 –
Jalur kereta api 55 s/d 104 kereta api
20.000.000 110 km/jam Maksimum 18 ton
kelas II per satu jalur/hari
ton/tahun
2.500.000 –
Jalur kereta api 13 s/d 25 kereta api
5.000.000 90 km/jam Maksimum 18 ton
kelas IV per satu jalur/hari
ton/tahun
Stasiun adalah tempat kereta api berangkat dan Stasiun sebagai tempat kereta api berangkat, mengangkut
berhenti untuk melayani naik dan turunnya penumpang (manusia atau bisa juga hewan) dan barang;
penumpang dan/atau bongkar muat barang Stasiun sebagai tempat kereta api bersilang, menyusul
dan/atau untuk keperluan operasi kereta api. atau disusul (Handinoto 1999)
01 02
Stasiun KA Kelas I Stasiun KA Kelas II
Stasiun Babat,Stasiun Bandara Stasiun Kalibodri,Stasiun
Adisoemarmo,Stasiun Bandara Kaliwungu,Stasiun Kampung
Internasional,Minangkabau,Stasiun Bandan,stasiun Kayu Tanam,Stasiun
Bangil Kebayoran,Stasiun Kemayoran
03 04
Stasiun KA Kelas III Stasiun KA Kelas Besar
Stasiun Bekasi Timur Stasiun Madiun
Stasiun Belatung Stasiun Malang
Stasiun Belimbing Airkaka Stasiun Manggarai
Stasiun Belimbing Pendopo Stasiun Maos
Stasiun Benowo
Kelas Stasiun
PENYELENGGARAAN ANGKUTAN SUNGAI DAN DANAU” Angkutan Sungai dan Danau adalah kegiatan angkutan
dengan menggunakan kapal yang dilakukan di sungai, danau, waduk, rawa, banjir kanal, dan terusan untuk
mengangkut penumpang dan/atau barang yang diselenggarakan oleh perusahaan angkutan sungai dan danau.
● Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan (ASDP) di Indonesia didefinisikan sebagai jembatan “mengapung”
yang berfungsi menghubungkan jaringan transportasi darat yang terputus; kegiatan angkutan Ferry yang
mengangkut penumpang dan kargo melalui sungai dan perairan; mempunyai rute tetap dan jadwal reguler serta
● Pelayaran melalui sungai dan danau adalah salah satu bentuk sistem angkutan yang digunakan untuk transportasi barang
dan penumpang melalui perairan pedalaman. Sistem angkutan ini merupakan angkutan yang sudah berkembang sejak
prasejarah yang kemudian berkembang menjadi sistem angkutan utama di wilayah-wilayah tertentu bahkan di wilayah
yang lebih maju sistem transportasinya seperti di Eropa. Sejak zaman pra sejarah manusia telah melakukan aktivitas
transportasi dalam memenuhi kebutuhan hidup mereka.
● Angkutan sungai dan danau bisa dikelompokkan dalam beberapa kategori sebagai berikut:
1. Muara sungai dan bagian sungai yang dipengaruhi oleh pasang surut seperti Palembang, Banjarmasin dan
beberapa daerah lain dipengaruhi oleh pasang surut air sungai. Dapat digunakan oleh pelayaran laut sepanjang
kedalaman alur mencukupi. Cocok untuk angkutan barang curah, peti kemas.
2. Sungai besar yang tidak dipengaruhi oleh pasang surut, bisa dilayari kapal laut sepanjang dilengkapi dengan
pintu/lock yang sesuai dengan ukuran kapal.
3. Perairan lebar atau danau yang tidak dipengaruhi oleh pasang surut, angkutan dengan kapal khusus sungai,
tongkang melalui pintu/lock, masih bisa digunakan untuk angkutan peti kemas.
4. Terusan/canal sempit merupakan alur pelayaran buatan digunakan untuk angkutan ukuran kecil, tidak cocok untuk
peti kemas
Moda Transportasi Sungai dan Danau
Tujuan dan Manfaat
Tujuan Pemanfaatan Manfaat alur pelayaran
Batu Bara
Sawit
Perkebunan Tambang
Kayu
Kriteria
01 Pelayanan ulang-alik
dengan frekwensi tinggi A
Pelayanan yang
aman dan nyaman 04
02 Pelayanan terjadwal Tarif yang moderat
05
03 Pelayanan realibel
(teratur dan tepat waktu)
Aksesibilitas ke terminal
angkutan penyeberangan 06
Standar Pelayanan Minimal
(Peraturan Menteri Perhubungan RI No. PM 39 Tahun 2015 tentang
Standar Pelayanan Penumpang Angkutan Penyeberangan)
standar pelayanan penumpang di pelabuhan
penyeberangan maupun di kapal
penyeberangan paling sedikit meliputi;
● keselamatan,
● keamanan,
● kehandalan/keteraturan,
● kenyamanan,
● kemudahan/ keterjangkauan
● kesetaraan.
Pelaksanaan
ASDP dilaksanakan bersama antara BUMN
dengan Swasta dalam memberikan
pelayanan kepada Masyarakat. Dalam hal
pelayanan tidak bisa dilakukan secara
komersil, pelayanan dilaksanakan dengan
memberikan subsidi angkutan Perintis.
PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero)
Visi
•Terdepan dalam menghubungkan masyarakat dan pasar
melalui jasa penyeberangan-pelabuhan terintegrasi dan
tujuan wisata waterfront
Misi
1. Menciptakan dan mengoptimalkan nilai perusahaan
dengan menghubungkan masyarakat dan pasar.
2. Menekankan keunggulan operasional melalui:
• Budaya Pelayanan yang profesional dan berkualitas
• Fasilitas pelabuhan terintegrasi, armada dan
infrastruktur yang handal
• Penerapan teknologi berbasis nilai
Sebuah badan usaha milik negara Indonesia yang 3. Aktif mendukung dan berperan dalam pengembangan
bergerak di bidang transportasi air. Fungsi utama ekonomi melalui layanan logistik dan tujuan wisata
perusahaan ini adalah menyediakan akses transportasi pilihan.
publik antar pulau yang bersebelahan, serta 4. Secara konsisten mengedepankan keselamatan dan
menyatukan pulau-pulau besar sekaligus menyediakan layanan penuh keramahan, tulus dan berkualitas.
akses transportasi publik ke wilayah yang belum 5. Penerapan standar lingkungan berkelanjutan.
memiliki penyeberangan.
Perkembangan PT. ASDP Indonesia Ferry
Komersil Perintis
Layanan ini dijalankan atas pertambahan demand. dengan bertujuan untuk:
tujuan memberikan keuntungan dengan penurunan harga jual 1.menghubungkan daerah terpencil dan atau belum berkembang/
produksi dan kemungkinan keterjangkauan oleh masyarakat terisolasi dalam rangka
semakin besar. 2.menghubungkan daerah yang moda transportasi lainnya belum
berkembang
3.menghubungkan daerah yang secara komersial belum menguntungkan
untuk dilayani oleh operator angkutan laut.
Peta Persebaran Cabang
Jadwal Keberangkatan
https://infoasdp.com/index.php?jadwal-tarif
TERIMA KASIH