You are on page 1of 3

RANGKUMAN

SITE ANALYSIS :
A CONTEXTUAL APPROACH TO SUSTAINABLE LAND PLANNING AND SITE DESIGN
BY : JAMES A. LAGRO JR.

DEPARTEMEN PERENCANAAN WILAYAH KOTA 2022


PERENCANAAN TAPAK D

OLEH :
AZELIA PUTRI SUWARDANI (5015201102)

DOSEN PEMBIMBING :
I DEWA MADE FRENDIKA SEPTANAYA ST., MT.,M.SC., PH.D

Penggunaan lahan sebelumnya di suatu lokasi dapat mempengaruhi kesesuaian pengembangan


dalam berbagai pengetahuan bahwa suatu situs sebelumnya digunakan untuk keperluan industri atau
komersial, misalnya dapat menunjukkan bahwa bahan kimia dan limbah beracun lainnya tetap
berada di situs,baik di atas atau dibawah.Sebelum tahun 1960-an,situs komersial dan industri di
Amerika Serikat menyebabkan kebocoran bahan kimia yang tidak disengaja ke dalam tanah dan air
tanah.Pada 1970-an,bahan kimia beracun yang ditemukan merembes dari tanah di situs yang
terkontaminasi.Pembelian dan upaya untuk mengembangkan situs-situs yang terkontaminasi,atau
memperburuk dampak ekonomi dan sosial dari pencemaran lingkungan harus dinilai dengan
cermat.Di Amerika Serikat, ini memerlukan penilaian situs lingkungan dengan keahlian dalam
kepatuhan terhadap peraturan dan perijinan proyek penggunaan lahan,selain kondisi tanah dan air
tanah saat ini,struktur lain di situs juga dievaluasi dan dipetakan.Konteks hukum diberikan
bervariasi di tingkat lokal, negara bagian atau regional, dan khususnya mengenai skala.Selain itu,
hukum dan kebijakan publik berubah dari waktu ke waktu.Kontrol penggunaan lahan umumnya
dianggap sebagai masalah pemerintah lokal di Amerika Serikat.Undang-undang dan kebijakan
federal dan negara bagian telah diberlakukan untuk melindungi kualitas lingkungan dan
melestarikan sumber daya bersejarah dan budaya lainnya. Amerika membuat berbagai program
dengan bertujuan untuk generasi ini dan generasi berikutnya,mendorong dan membantu negara-
negara untuk melaksanakan tanggung jawab mereka secara efektif dalam wilayah pesisir untuk
mencapai pemanfaatan sumber daya tanah dan air wilayah pesisir secara bijaksana,dengan
mempertimbangkan sepenuhnya nilai-nilai ekologi, budaya,sejarah dan estetika serta kebutuhan
khusus dalam melindungi SDA.Sedangkan untuk pemerintah daera/lokal diberikan peraturan
regional yang dilaksanakan berupa rencana komprehensif yang membahas berbagai
tujuan,kebijakan dan program lokasi yang berkelanjutan,termasuk
perumahan,transportasi,utilitas,sumber daya alam dan budaya.

Proses merencanakan pembangunan tapak perlu ditinjau dari berbagai aspek,seperti dalam
buku Site Analysis yang ditulis oleh James A. LaGro Jr. yang mengambil tata aturan dan pola tapak
dari Amerika Serikat melihat bahwa Amerika memberikan kontrol penggunaan lahan pada
pemerintah an lokal,namun tetap diikuti dengan undang-undang serta kebijakan federal dan negara
bagian yang diberlakukan untuk melindungi kualitas lingkungan dan melestarikan sumber daya
bersejarah dan budaya lainnya.Ini berarti perencana tidak hanya melihat peraturan daerah yang ada
pada lokasi tapak itu sendiri namun juga meninjau kembali apakah kebijakan sudah sesuai dengan

peraturan dan kebijakan federal,ini berguna agar tidak adanya missed decision yang menimbulkan
penyelewangan tingkat daerah maupun negara.

Selanjutnya mengenai penggunaan dan penguasaan tanah yang mencangkup jenis


penggunaan lahan sebelumnya,ini merupakan dasar untuk mengambil kebijakan akan penggunaan
apa yang pas untuk pembangunan selanjutnya.Seperti pada kasus Amerika pada tahun 1970 bahan
kimia beracun yang ditemukan merembes dari tanah di dalam pembangunan perumahan di Love
Canal,lingkungan Air Terjun Niagara, New York,kasus ini menjelaskan bahwa pengecekan dan
analisis permasalahan pada tapak terhadap solusi penyelesaian merupakan hal yang sangat
vital,sehingga dapat dirincikan awal bagaimana solusi terhadap permasalahan yang ada? Apakah
ada peraturan perundang-undangan yang mengatur permasalahan tersebut?.Sekaligus informasi
tentang kepemilikan dan batas-batas bidang tapak dan pernjanjian maupun riwayat pemilik agar
dapat mengetahui batasan dan intensitas penggunaan yang diizinkan dalam pembangunan tapak
selanjutnya.

Pengetahuan akan zonasi tapak,sirkulasi,aksesbilitas dan visibilitas yang dapat menghasilkan


nilai properti,ketersediaan utilitas seperti air minum dan listrik,tipologi karakter bangunan dan
lingkungan,sumber daya sejarah,presepsi sensoris seperti kebisingan dan bau sekitar,serta
Pengetahuan kualitas visual dalam tapak seperti halnya estetika lanskap merupakan tool-tool yang
penting dan harus dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan perencanaan lahan atau
tapak.Dengan mengetahui semua itu perencana dapat membuat desain pembangunan yang signifkan
terhadap sumber sejarah disekitar tapak,memainkan peran dalam preferensi penggunaan lahan dan
nilai real estate bahkan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap bagaimana lahan pada akhirnya
dirancang dan dikembangkan untuk pembangunan yang berkelanjutan.

You might also like