The document discusses the history and assumptions of projective personality tests using drawings, such as the Draw-A-Person test. It describes how drawings can project unconscious aspects of personality since subjects must interpret ambiguous stimuli. The summary is:
1. Projective drawing tests analyze personality based on the assumption that drawings reveal unconscious needs, fears, and values through how subjects interpret and project onto ambiguous stimuli.
2. They have been used since the 1920s to understand subjects' inner worlds and gain insights not obtainable through other means.
3. Interpretation considers themes, structure, order of drawing, and other formal qualities rather than isolated details.
Original Description:
Original Title
V.1 060222 Materi Interpretation of Draw a Person Test
The document discusses the history and assumptions of projective personality tests using drawings, such as the Draw-A-Person test. It describes how drawings can project unconscious aspects of personality since subjects must interpret ambiguous stimuli. The summary is:
1. Projective drawing tests analyze personality based on the assumption that drawings reveal unconscious needs, fears, and values through how subjects interpret and project onto ambiguous stimuli.
2. They have been used since the 1920s to understand subjects' inner worlds and gain insights not obtainable through other means.
3. Interpretation considers themes, structure, order of drawing, and other formal qualities rather than isolated details.
The document discusses the history and assumptions of projective personality tests using drawings, such as the Draw-A-Person test. It describes how drawings can project unconscious aspects of personality since subjects must interpret ambiguous stimuli. The summary is:
1. Projective drawing tests analyze personality based on the assumption that drawings reveal unconscious needs, fears, and values through how subjects interpret and project onto ambiguous stimuli.
2. They have been used since the 1920s to understand subjects' inner worlds and gain insights not obtainable through other means.
3. Interpretation considers themes, structure, order of drawing, and other formal qualities rather than isolated details.
Fadillah M.Psi., Psikolog / 6 Februari 2022 Draw A Person’s History : Cognitive vs Projective Personality
1926 1949 1963 1968 1973 1988 1991
The Goodenough Personality Goodenough- Koppitz’s Draw-A Di Leo’s Draw A Naglieri’s DAP : Naglieri’s DAP : Draw a Man Test : projection in the Harris Draw a Person: Screening Person Test Quantitative Screening Measurement of drawing of the Man Test : Procedure for Scoring System Procedures for Intelligence by human figure: A Measurement of Emotional Emotional Drawings method of Intelligence by Disturbance Disturbance personality Drawings. investigation Projection • It’s a defence mechanism that was used to defend against disturbing impulse (Freud, 1912) • Reducing Anxiety • Always there and fluctuating • Unconscious level; unaware of their use and how much they are used • To help THE EGO to like itself better, and prevent its destruction (Freud, 1936) Projective Test • Interest in interrelationship of art, symbols & personality • Art expression could be a route to understanding the inner world of the psyche. • Jung often encouraged his patient to draw
“ When an individual is given an
ambiguous stimulus they will project their needs, desires, fears, and values onto the stimulus” (Schultz & Schultz, 1998) 1. All behaviours are expressive of an individual’s personality – from the least significant to the most 3 Assumption significant 2. People give information that they will not or cannot of Projective otherwise give Test 3. Psychic determinism ; the choices of what subject’s reveal from a projective technique has significance to them. Projective Drawing Test The subject must choose what they will draw from their experiences and perception of the world.
“The subject was presented with
stimuli which were completely familiar, but at the same time so completely non-specific, in order to respond, subject had to project” (Buck, 1992). Drawing Test TO INTERPRET : “to bring out the meaning”.
Apakah penekanan pada gambar tangan besar
mengindikasikan agresivitas?
• Statistical Analysis : to establish the degree to which a
given finding correlates with significance that has been attributed to it. Hal ini hanya bisa dijawab secara statistic apabila mengikutsertakan ratusan subyek penelitian yang memiliki sifat agresif.
• Longitudinal approach : in depth-study of single
person. Hal ini hanya bisa dijawab bila mempelajari orang yang menggambar tangan besar secara konsisten dan memunculkan perilaku agresif yang konsisten juga • Bisa jadi penggambaran yang mendalam dari diri manusia, atau gambaran permukaannya, atau bahkan tidak menggambarkan apapun • Dengan satu tugas “menggambar sesuatu”, akan melecutkan proses proyeksi ke seluruh diri • Berbagai lapisan dan berbagai segi kepribadian dapat bereaksi terhadap tantangan tersebut, tetapi seperti yang tampak dalam diagram di samping, reaksi akan terjadi secara tidak merata dan tidak di semua tempat. Pendekatan GESTALT Interprestasi bergerak dari arah molar ke molekular.
Kepribadian bukan penjumlahan steril dari unsur-
unsurnya, karena itu interpretasi jangan di mulai dari unsur-unsur yang lalu dijumlahkan (Allport) Detail tidak dapat diinterpretasikan sebagai hal baru yang berlaku umum dan mutlak, selalu terbuka kemungkinan tampil detail spesifik dengan arti spesifik atau sama sekali kehilangan artinya yang universal maka dalam mempelajari projective drawing lebih penting kemahiran menangkap pesan dari tampilan gestalt (Buck, 1950) INTUISI Subyektif Penginterpretasi • Memahami dinamika kepribadian dari berbagai teori-teori kepribadian manusia • Mengetahui dasar filosofis tokoh-tokoh pembuat DAP dalam memformulasikan interpretasi gambar • Mengasah pengalaman memahami hasil gambar • Memahami kecenderungan gambar-gambar populer pada orang normal • Memahami permasalahan khas yang terjadi pada individu yang mengerjakan gambar DAP Kekuatan Teknik Kekuatan Proyeksi teknik proyeksi Subyek diberi kebebasan -> tidak tahu apa yang dijala dari aspek kepribadiannya sehingga ia lebih jujur mengungkapkan dirinya.
Kritik Teknik Proyeksi
1. Respons individu terhadap rangsang ambiguous dan tidak berstruktur dipengaruhi oleh banyak faktor (kebutuhan, konflik, enerji/implus/drive, sikap terhadap test, karakteristik tester, pengalaman tester, administrasi tes, dsb) 2. Karakteristik pengalaman yang menganalisa, subyektivitas yang menganalisa 3. Relasi antara ide yg diungkapkan dan tingkah laku yang ditampilkan, tidak cukup jelas. Bila muncul tingkah laku agresi dalam hasil gambar misalnya, tidak jelas apakah agresi ini identik dengan kehidupan sehari-harinya. Administrasi • Menggunakan letter size atau A4 paper • Pensil dengan kelunakan medium • Penghapus • Petunjuk pengerjaan : “Gambarkan orang” • Waktu pengerjaan, urutan gambar, komentar spontan dari subyek selama menggambar menjadi catatan observasi (jika diberikan individual) • “Gambarlah orang, bukan gambar kartun atau stick figure” • Pada kertas berikutnya, minta menggambar orang dengan jenis kelamin yang berbeda pada gambar* • Pada kertas terakhir, minta menggambar dirinya sendiri* • Jika hanya ada waktu untuk menggambar satu gambar saja, pastikan gambar tersebut merupakan jenis kelamin yang sama dengan penggambar Interpretasi : Kesan umum gambar Karen Machover (1949)
• Melakukan riset dengan meminta subjek dengan
diagnosis yang sudah final (misal: Schizophrenia) untuk menggambar orang, lalu membuat indikator interpretasi DAP • Namun hal ini tidak bisa dibalik begitu saja, misalnya jika ada orang yang menggambar salah satu indikator Schizophrenia maka dia langsung dianggap Schizophrenia • “Though some of the assumptions may lack experimental verification, they have proved clinically valid” • Dibandingkan dengan hasil tes Rorschach • Riset dan interpretasi dari Karen machover meskipun termasuk subjek wanita dan anak-anak, namun utamanya Man over sixteen • Aspek dan features dari gambar akan berkembang sehingga interpretasinya pun akan terpengaruh pada perkembangan tersebut. KESAN UMUM
• Hal pertama yang harus diperhatikan adalah kesan umum gambar
• Baik secara sadar ataupun tidak, ketika subjek diinstruksikan untuk menggambar manusia, maka gambarnya tersebut sebenarnya adalah proyeksi dari kesan yang subjek tampilkan pada orang lain disekitarnya. • Dengan kata lain, gambar tersebut menunjukkan citra diri subjek ketika berhadapan dengan orang lain. • Maka, citra diri tersebut dapat kita tangkap melalui kesan umum gambar yang telah subjek buat. • Apakah subjek ingin terlihat ramah, tegas, galak, dll. Interpretasi : Struktur & Form Tema • Individu yang digerakkan oleh rasionalitas akan berusaha menunjukkan secara sadar bahwa mereka tidak punya gangguan sehingga akan menggambar bentuk gambar orang yang “normal”, atau “rata-rata orang kebanyakan” • Beberapa subjek menggambar berdasarkan real self (citra diri yang asli), dan sebagian lainnya menggambarkan ideal self (citra diri yang ingin ia tunjukkan pada orang lain). • Apakah subjek menggambar figur tertentu yang ia asosiasikan dengan dirinya, apakah orang itu suatu stereotype, orang terdekatnya, atau merupakan dirinya sendiri. Gerak / Aksi • Action yang terlalu berlebihan diasumsikan karena adanya fantasi dan sifat petualang • Aktivitas yang terlalu berlebihan (atau tidak realistis) biasanya digambar oleh usia yang lebih muda dengan preokupasi terhadap fantasi misalnya aktivitas terbang, menghilang dll • Tidak biasa bila muncul pada remaja perempuan karena mereka cenderung realistis, praktical dan menyesuaikan diri dengan tuntutan lingkungan Urutan • Urutan menggambar hanya bisa diketahui dari hasil observasi (Tidak bisa dinilai kecuali kita dapatkan dari observasi) • Jika cara menggambar tidak terstruktur, misalnya berpindah-pindah, dari mengerjakan kepala lalu membuat tangan lalu kemudian kembali ke kepala, lalu beralih ke bagian lain, bisa diasumsikan adanya gangguan impuls • Orang yang terlalu berhati-hati atau individu yang kompulsif sering mengembangkan setiap area yang kecil • Sesekali, seorang individu akan menghentikan gambar di tengah-tengah untuk memberikan penekanan tambahan pada area konflik dan mungkin saja kembali pada area tersebut beberapa kali selama ia menggambar. Simetri • Orang yang menggambar dengan simetri berlebihan biasanya orang kaku, terpaku pada aturan, mengambil jarak dengan orang lain, memiliki sifat dingin, dan sangat terkontrol. • Sebaliknya, jika subjek menggambar tidak simetris sehingga terlihat figur orang yang tidak ajeg dan aneh, ia adalah orang yang mengalami kebingungan, canggung dalam hal gerak motorik, kurang peduli pada aturan, dan daya analisa kurang baik. Ukuran • Seperti yang telah dibahas, gambar orang menunjukkan citra diri si penggambar. Maka, begitupun halnya ukuran gambar. • Gambar yang besar mengindikasikan bahwa subjek ingin terlihat memiliki “power” thdp lingkungan. Sifat lainnya adalah : overconfident, ingin menonjol, ambisius, egosentris, dan kurang peka terhadap orang lain. • Sebaliknya, gambar yang kecil berarti subjek menunjukkan citra diri yang cenderung kecil. Sifat lainnya : Subjek kurang percaya diri, pemalu, kurang memiliki motivasi, peka terhadap perasaan orang lain, dan senang menolong orang lain. Letak • Tengah : normal • Di atas : aspirasi tinggi, optimism • Di bawah : insecure, inadekuat • Di pinggir kertas : need for support, dependent • Di kiri : menutup diri • Di kanan : terbuka secara sosial Garis • Tekanan : Strong – soft – reinforced • Kemampuan mengontrol stabilitas energy • Perasaan yakin • Tipe : Lurus – Melengkung • Berpikir konstruktif & rasional • Fleksibilitas emosi dan sosial • Tarikan : Kontinu – Diskontinu • Tingkat spontanitas Proporsi • Proporsi gambar menunjukkan sifat realistis, sistematis dan estetis • Orang yang hasil gambarnya proporsional berarti memiliki sifat realistis, analisa dan logika yang tinggi, estetis, dan perencana yang baik. • Sebaliknya, bila hasil gambarnya kurang proporsional, berarti bersifat kurang mau mengikuti aturan atau kurang organized Postur • Keadaan postur pada gambar dapat diasosiasikan dengan postur pada manusia. • Postur yang terbuka, menunjukkan bahwa subjek adalah orang yang terbuka • Begitupun sebaliknya, postur yang tertutup menandakan bahwa subjek adalah orang yang tertutup Perspektif • Gambar profil wajah, tidak keseluruhan badan biasanya terjadi pada laki-laki dari pada wanita • Wanita diimpresikan memiliki kemampuan interaksi sosial yang lebih terbuka, sehingga cenderung menggambar keseluruhan • Anak-anak jarang menggambar profil karena diasumsikan mereka jauh lebih jujur mengungkapkan siapa diri mereka apa adanya • Gambar wajah ke samping, tangan di dalam kantong atau di belakang badan merupakan ekspresi naif adanya kebutuhan untuk menghindar Shading • Diasumsikan sebagai level tertentu bentuk kecemasan • Shading pada DAP sebenarnya mengungkapkan perhatian subjek yang sangat besar pada bagian tersebut (biasanya karena ada suatu hal yg kurang memuaskan) pada subjek. • Tetapi pada orang-orang yang telah belajar seni, shading tidak dapat diartikan seperti itu. Shading yang mereka lakukan adalah hasil dari belajar, sehingga kurang kredibel untuk diinterpretasi. Interpretasi : Detail KEPALA • Kepala adalah pusat dari pemikiran, dominasi, pengatur atas keinginan • Intellectual power, social dominance, control of body impulse • Jika kepala digambar terakhir maka memiliki kecenderungan gangguan relasi interpersonal • Mengapa anak kecil sering menggambar kepala lebih besar dari bagian tubuh yang lain? Karena kepala adalah center of awareness (disuapi, stimulus sensori, speech activity) dan gambaran paling sering dilihat dari lingkungan adalah kepala orang dewasa (yang terlihat ekspresi senyum, tertawa, setuju, melarang) DETAIL WAJAH • Ekspresi wajah : kondisi internal diri, cara menampilkan secara sosial • Mata : interaksi sosial • Mulut dan gigi : komunikasi, asertivitas dan agresivitas • Hidung : seksualitas (?) • Dagu : tampilan kuat atau lemah terkait maskulinitas • Bibir : attractiveness • Rambut : gaya tampilan sensualitas, attractiveness • Telinga : kepekaan akan kritik atau masukan verbal LEHER • leher menghubungkan kepala dan badan: simbol gubungan kontrol ego dengan impuls Id. • Jika leher digambar tidak jelas (tanpa penekanan) ,maka menunjukan adanya diskoneksi antara pemikiran dan tindakan. • Tanpa leher: impulsif. • leher yang pendek: sulit mengendalikan impuls • leher panjang: kontrol terlalu kuat, rigid. LENGAN & TANGAN • Lengan dan tangan : menggambarkan perkembangan ego, adaptasi sosial, dan aktivitas. KAKI • Keyakinan ego • Pijakan seseorang akan dirinya GAMBAR DAP & GENDER
• Kebanyakan individu menggambar
same-sex • Jika ada yang menggambar opposite sex, tidak selalu diasumsikan ada kecenderungan mengalami kebingungan terhadap peran gendernya • Jika gambar perempuan dan lelaki digambar hampir identik, maka diasumsikan adanya perasaan narsistik sehingga yang diungkapkan selalu tentang dirinya INDIKATOR KONFLIK • Perlakuan yang tidak biasa pada suatu bagian menandakan adanya cerita penting pada area tersebut • Perlakuan tersebut bisa berupa menonjolkan bagian tertentu atau justru menghilangkannya pada bagian yang pada umumnya tidak terjadi pada kebanyakan subyek