Professional Documents
Culture Documents
12 34
12 34
0leh:
SRI PURWANTI
NIM. P.13374244.18194
Agama : Islam
Kewarganegaraan : Indonesia
Riwayat Pekerjaan : 1. RSIA Harapan Ibu Procot Kab Tegal (1993- 1996)
2
3
PENGARUH MOBILISASI DINI TERHADAP INVOLUSI
UTERI IBU POST SECTIO CAESARIA DI RUANG
NIFAS RSUD KARDINAH KOTA TEGAL
sripurwantisriyono@gmail.com
ABSTRACT
When giving birth, a woman still has various risks, bleedings, infections, or lactation
problems. One of important indicators is the process of involution is well. The occurred
phenomenon, there are many mothers who are delayed involution. The early mobilization is an
alternative option for preventing subinvolution and accelerating the process of involution. The
purpose of this study is to analyze the early mobilization effect on uterine involution of post-
sectio caesarian women
The research is a Quasy Experimental pre test - post test Control Group Design. The
research population is all post sectio Caesarea mothers in the postpartum room in Kardinah
Hospital Tegal that amount 30 respondents. The sample are 30 people that is taken by accidental
sampling techniques. Data collection of early mobilization and measurement of TFU are check-
list and direct observation.
The analyze data is used that is independent test. The statistical test results is obtained ρ
value 0,000 which means there is an effect of early mobilization by uterine involution of post
sectio caesarea women in the postpartum room of Kardinah Hospital, Tegal.
The results of this study is expected that health workers, especially midwives, should
provide motivation and counseling to post sectio caesarea mothers to carry out early
mobilization to help accelerate uterine involution.
bidang kesehatan ibu dan anak. Salah kematian ibu selama masa perinatal,
satu indikator yang digunakan untuk intranatal, dan postnatal. Hal ini sesuai
4
dengan visi yang ditetapkan Perserikatan mempercepat penurunan Tinggi Fundus
kematian bayi dan ibu pada saat menyusui eksklusif, mobilisasi dini dan
involusi uteri, retensio plasenta (16- dilakukan oleh ibu yang membantu
jalan lahir (4-5%) dan kelainan darah (0, dan pengeluaran lochea sehingga
5-0,8%) (Erlina, 2018). Ibu nifas post membantu mempercepat tinggi involusi
tiga hal yaitu autolysis, aktifitas otot dan adalah suatu pergerakan, posisi atau
iskemik. Mobilisasi dini sangat penting adanya kegiatan yang dilakukan ibu
dilakukan pada ibu nifas untuk setelah beberapa jam melahirkan dengan
penelitian Quasy Eksperimental Pre Test dan 15 kelompok control dan di dapat
-Post Test Control Group Design. hasil penelitian dapat di jabarkan sebagai
Responden terbanyak melakukan IMD tabel 4.3 menunjukkan bahwa nilai rerata
yaitu 26 responden (86, 67%) tinggi uteri Pre test adalah 14,940
dengan jumlah responden 13 (43, 33%) rerata tinggi fundus Post test iadalah
Tabel 4.2 Selisih TFU pre test dan post 11,947 Rerata tinggi fundus uteri setelah
Berdasarkan table 4.2 didapatkan hasil dimana nilai signifikansi kurang dari 0,
mean selisih pre dan post dari kelompok 05 (p<0, 05), sehingga hipotesis dalam
yaitu 2,993 dan pada kelompok kontrol perbedaan penurunan tinggi fundus uteri
7
yang bermakna pada kelompok melahirkan artinya masih dapat
Pre test pada responden kelompok Uteri Pre test dan post test pada
Segera setelah plasenta lahir tinggi bahwa rerata tinggi fundus uteri pre test
fundus uteri 2 jari bawah pusat, uterus pada kelompok kontrol sebesar 14,827
dapat diraba dari luar berukuran panjang dengan standar devisi 0,5365 dan rerata
± 15 cm, tinggi fundus uteri pada tinggi fundus uteri post test pada
keadaan setelah akhir persalinan atau kelompok kontrol adalah 13,327 dengan
setelah plasenta lahir tinggi fundus uteri standar devisi1,0879 Berdasarkan uji
berada setinggi pusat dan pada penelitian paried sample t-test diperoleh nilai
ini pengukuran lakukan dengan signifikansi (p) sebesar 467 dimana nilai
menggunakan pita ukur pada beberapa signifikansi lebih dari 0,07 (p>0,05),
dilakukan pengukuran 15 cm masih antara tinggi fundus uteri pre test dan
berada dibawah pusat, sehingga dapat Pre test pada kelompok kontrol
dikatakan bahwa dengan tinggi fundus Tabel 4.5 Pengaruh mobilisasi dini
Kelom Mean SD P
8
pok Value
Selisih Perlaku 2,993 0,8432
Penuru an 1,500 0,8332 0.000
nan Kontrol
TFU .
Berdasarkan table 4.5 didapatkan bahwa
hubungan yang signitif antara mobilisasi Dapat disimpulkan ibu nifas usia 21-
dini dengan involusi uteri di puskesmas 30 tahun mengalami involusi uteri lebih
Grafik Involusi Uteri Setelah Umur merupakan salah satu faktor yang
penurunan penyerapan lemak, protein, yang rata-rata dijumpai pada usia lebih
dan karbohidrat dan hal ini akan dari 35 tahun dan telah melahirkan lebih
menghambat involusio uterus dari satu kali. Pada ibu yang usianya
(Prawirohardjo, 2008). Usia 20-35 tahun lebih tua involusi banyak dipengaruhi
merupakan usia reproduksi sehat dimana oleh proses penuaan, dimana proses
dalam masa puncak yang sangat ideal lemak pada proses penuaan, maka hal ini
baik. Hasil penelitian Apriyani, 2017 (Cuningham, 2006). Hasil penelitian ini
menyatakan bahwa usia ibu 20-35 tahun sesuai dengan Apriyani (2017) yang
manusia maka usia tersebut adalah masa Responden dengan pendidikan SMA
dewasa awal yang merupakan masa usia yang mengalami involusi uteri kategori
produktif. Pada usia lebih dari 35 tahun cukup baik sebanyak 14 orang (46,7%)
elastisitas otot rahimnya sudah menurun, berpendidikan terakhir SMA, hal ini juga
adalah jalur yang ditempuh untuk dibanding dengan ibu yang tidak
semakin tinggi tingkat pendidikan maka dengan teori menurut Nissan (1995) ,
diajarkan mobilisasi dini pada ibu nifas (43, 33%), Disimpulkan ibu nifas P 2
di Ruang nifas RSUD Kardinah pada lebih banyak mengalami involusi dengan
baik (100%). Hasil penelitian ini sesuai dibandingkan P4. Responden P 2 otot
dengan penelitihan (Sari, Desti Gita uterusnya masih elastis sehingga untuk
dengan involusi uteri di puskesmas 1997 dan Kautsar, 2011). Ibu yang
involusi uterus pada ibu nifas . uterus juga sering kali mengalami
responden (86, 67%). Hal ini sesuai menunjukkan adanya hubungan paritas
test dan Post test Pada Kelompok dikatakan dalam keadaan normal.
Berdasarkan tinggi fundus uteri Pre test test dan Post test Pada Kelompok
menurut Bobak et all, (2010) yaitu Pada hari pertama TFU sekitar 12-14 cm
Segera setelah plasenta lahir tinggi atau setinggi pusat. Hal ini terus
fundus uteri 2 jari bawah pusat, uterus berlangsung dengan penurunan TFU 1
dapat diraba dari luar berukuran panjang cm setiap harinya, Ukuran uterus pada
± 15 cm, tinggi fundus uteri pada masa nifas akan mengecil seperti
uteri 15 cm dimana pada waktu Hal ini didukung oleh penelitian Sari,
dikatakan bahwa dengan tinggi fundus hubungan yang signitif antara mobilisasi
uteri (TFU) yang berlangsung selama 6 berlangsung lebih cepat dari pada yang
memerlukan perawatan nifas yang juga oleh Cristina (2011) Hal ini
efektif dan optimal salah satunya dengan didukung oleh penelitian Surtiati dan
mempertahankan kemandirian sedini sembilan kali lebih baik pada ibu yang
adanya kegiatan yang dilakukan ibu mobilisasi dini merupakan factor penting
baik yang ditandai dengan tinggi 43,3%), responden terbanyak yaitu SMA
involusi uteri yang sesuai dengan hari ada 14 responden ( 46,7%), responden
setelah dilakukan mobilisasi dini pada Bagi Rumah Sakit mobilisasi dini
Kardinah Tegal Involusi uteri setelah petugas khususnya bidan bagian nifas
nifas pada kelompok kontrol invulosi uteri pada pasien post section
sebagian besar kategori cukup baik di caesaria dan usulan dalan dalam
16