Professional Documents
Culture Documents
Pengaruh Karakteristik Individu Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan
Pengaruh Karakteristik Individu Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan
com
- 46 -
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi karakteristik individu, motivasi
kerja, kemampuan individu, kepuasan kerja, dan kinerja karyawan serta pengaruh masing-masing variabel.
Sampel penelitian adalah pegawai pemerintah daerah Jabar sebanyak 166 orang/responden. Teknik
pengambilan sampel dilakukan dengan sengaja. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan alat analisis
SEM SmartPLS. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara karakteristik
individu terhadap motivasi kerja dan kinerja. Selanjutnya berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa
karakteristik individu berpengaruh signifikan terhadap kemampuan karyawan. Ada pengaruh yang signifikan
kepuasan kerja terhadap kinerja; ada pengaruh motivasi kerja terhadap kepuasan kerja.
Kata kunci:karakteristik individu, motivasi kerja, kemampuan individu, kepuasan kerja, SEM
SmartPLS, kinerja karyawan
Average Variance Extracted (AVE) dan Metode analisis data yang digunakan untuk
keandalan komposit. pengujian model dalam penelitian ini adalah
Tabel 1. Kriteria SEM SmartPLS Structural Equation Modeling (SEM) dengan
SmartPLS. Hubungan antar variabel dalam
penelitian ini bersifat reflektif. Menurut Ghozaly
(2008) bahwa untuk evaluasi model refleksi luar
dilakukan dengan 4 (empat) kriteria yaitu: validitas
konvergen, validitas diskriminat, Average Variance
Extracted (AVE) dan reliabilitas komposit (Tabel 1).
yang menyatakan
masing-masing indikator. Jika indikator yang
X3.4
menggambarkan karakteristik individu
= menyesuaikan dengan pekerjaan
sangat tidak setuju
Kemampuan individu X3.5 = keterlibatan dalam pemecahan masalah =
merupakan cerminan dari karakteristik individu
sangat setuju
X3.6 perhatian pada pekerjaan
X3.7 = komunikasi dengan rekan kerja =
X4.1 kondisi kerja yang mendukung =
tersebut, maka nilai korelasi indikator terhadap
Variabel Intervensi
X4.2 pekerjaan yang menantang mental = Likert Skala 1 sampai karakteristik individu harus lebih besar daripada
X4.3 rekan kerja yang mendukung
X4.4 = kepuasan finansial =
5 yang menyatakan
3 Pekerjaan 0,4577
kepuasan
50
- Karyawan
oleh faktor lain. Nilai R-Square karakteristik pertunjukan
individu terhadap kepuasan kerja sebesar Kerja motivasi 100,664
0,4577. Artinya karakteristik individu memiliki - Kepuasan kerja
kontribusi positif terhadap kepuasan kerja Kerja motivasi 10.096
sebesar 45,77% dipengaruhi oleh faktor lain. - Karyawan
Nilai R-Square karakteristik individu terhadap pertunjukan
motivasi kerja sebesar 0,6068. Artinya
karakteristik individu memiliki kontribusi Hipotesis 1: Karakteristik individu berpengaruh
positif yang selebihnya dipengaruhi oleh positif dan signifikan terhadap motivasi kerja
faktor lain. Selanjutnya nilai R-square Pada Tabel 5 terlihat bahwa karakteristik individu
karakteristik individu terhadap kinerja berpengaruh positif terhadap motivasi kerja,
sebesar 0. Artinya karakteristik individu dimana nilai koefisien masing-masing parameter
memiliki kontribusi positif terhadap sebesar 19.555. Artinya karakteristik individu yang
kepuasan kerja sebesar 60. sesuai dalam melakukan pekerjaan motivasi
karyawan semakin baik. Pengujian hipotesis
Menurut Chin (1998) dalam Ghozali (2008) bahwa diterima karena dari hasil analisis diperoleh t
hasil R-Square sebesar 0.67, 0.33 dan 0:19 untuk menghitung195,55 lebih besar dari tmeja= 1,96. Hal ini
variabel laten endogen dalam model struktural, menunjukkan bahwa karakteristik individu
masing-masing menunjukkan bahwa model tersebut berpengaruh positif signifikan terhadap motivasi
“baik”, “sedang”. , dan "lemah". Berdasarkan teori kerja karyawan.
dan nilai variabel laten R-Square dalam penelitian ini
menunjukkan bahwa kategori model termasuk Hipotesis 2: Karakteristik individu berpengaruh
dalam kategori sedang karena nilainya berada pada positif dan signifikan terhadap kinerja Tabel 5
rentang di atas 0,67 dan di bawah 0.33. menunjukkan bahwa karakteristik individu
berpengaruh positif terhadap kinerja, dimana
Pengujian hipotesis dilakukan dengan melihat nilai koefisien parameter masing-masing
koefisien jalur analisis bootstrap, yaitu dengan sebesar 2,273. Artinya semakin sesuai
membandingkan t hitung dengan t tabel. Hasil karakteristik individu dalam melakukan
analisis koefisien jalur yang ditunjukkan pada pekerjaan maka kinerja yang dihasilkan oleh
Tabel 7 menunjukkan nilai t tabel lebih besar dari individu pegawai tersebut semakin baik.
1,96 (tingkat kepercayaan 95%) untuk seluruh Pengujian hipotesis diterima karena diperoleh
variabel laten. Artinya keseluruhan hipotesis yang hasil analisis sebesar 22.730 tmenghitungnilainya
dijelaskan sebelumnya diterima kecuali lebih besar dari tmeja= 1,96. Hal ini menunjukkan
kemampuan diri terhadap kinerja bahwa karakteristik individu berpengaruh
positif signifikan terhadap kinerja karyawan.
Meja 7. Jalur Koefisien jalur
koefisien Nilai Pemda Jawa Barat Hipotesis 3: Karakteristik individu berpengaruh
Hubungan di antara positif dan signifikan terhadap kemampuan
Variabel karyawan Pada Tabel 5 terlihat bahwa
Karakteristik dari 81.230 karakteristik individu berpengaruh positif
individu - Itu terhadap kemampuan karyawan dengan nilai
kemampuan diri
koefisien parameter sebesar 8123. Artinya
Karakteristik dari 22.730
51
sesuai karakteristik individu dalam melakukan analisis 100 664 tmenghitungnilainya lebih besar dari tmeja=
pekerjaan maka kemampuan karyawan untuk 1,96. Hal ini menunjukkan bahwa motivasi kerja
mendukung pekerjaannya semakin baik. Faktor karyawan berpengaruh positif signifikan terhadap
tersebut dapat terjadi karena karyawan memperoleh kepuasan kerja.
peningkatan kompetensi melalui program pelatihan
yang diselenggarakan oleh perusahaan/instansi. Hipotesis 7: Motivasi kerja berpengaruh positif
Pengujian hipotesis diterima karena diperoleh hasil dan signifikan terhadap kinerja karyawan pada
analisis sebesar 81.230 tmenghitungnilainya lebih besar dari Tabel 5 terlihat bahwa karakteristik individu
tmeja= 1,96. Hal ini menunjukkan bahwa karakteristik berpengaruh positif terhadap kinerja, dimana
individu berpengaruh positif signifikan terhadap nilai koefisien parameter masing-masing
kemampuan karyawan. sebesar 1,010. Artinya semakin tinggi motivasi
pegawai dalam menyelesaikan pekerjaan maka
Hipotesis 4: Kepuasan kerja berpengaruh positif kinerja yang dihasilkan oleh individu pegawai
dan signifikan terhadap kinerja karyawan Tabel 5 tersebut semakin baik. Pengujian hipotesis
menunjukkan bahwa kepuasan kerja berpengaruh diterima karena diperoleh hasil analisis sebesar
positif terhadap kinerja, dimana nilai koefisien 10.100 tmenghitungnilainya lebih besar dari t
parameter sebesar 4917. Artinya semakin meningkat meja=1,96. Hal ini menunjukkan bahwa motivasi kerja
kepuasan kerja karyawan pada kedua objek karyawan berpengaruh positif signifikan terhadap
penelitian maka kinerja mengalami peningkatan kinerja.
seiring dengan baik. Pengujian hipotesis diterima
karena diperoleh hasil analisis sebesar 49170 dan Kesimpulan
11420 tmenghitungnilainya lebih besar dari tmeja Berdasarkan analisis dan pembahasan paparan, maka
= 1,96. Hal ini menunjukkan bahwa kepuasan dapat disimpulkan:
kerja berpengaruh positif signifikan terhadap 1. Terdapat pengaruh karakteristik individu
kinerja karyawan. terhadap motivasi kerja. Artinya semakin
sesuai karakteristik individu dalam
Hipotesis 5: Kemampuan diri berpengaruh positif melakukan pekerjaan maka motivasi kerja
dan signifikan terhadap kinerja karyawan Pada Tabel karyawan semakin baik.
5 terlihat bahwa kemampuan diri tidak berpengaruh 2. Ada pengaruh karakteristik individu
terhadap kinerja, dimana nilai koefisien masing- terhadap kinerja. Artinya semakin sesuai
masing parameter sebesar 0.845. Artinya semakin karakteristik individu dalam melakukan
baik kemampuan individu untuk melakukan pekerjaan maka kinerja yang dihasilkan
pekerjaan itu kurang berpengaruh terhadap kinerja oleh individu pegawai tersebut semakin
yang dihasilkan oleh individu karyawan. Pengujian baik.
hipotesis ini ditolak karena hasil analisis yang 3. Terdapat pengaruh karakteristik individu
diperoleh tmenghitung terhadap kemampuan karyawan.
0,8449 lebih kecil dari tmeja= 1,96. Hal ini Artinya semakin sesuai karakteristik individu
menunjukkan bahwa kemampuan pegawai tidak dalam melakukan pekerjaan maka kemampuan
berpengaruh terhadap kinerja pegawai. Hal ini karyawan untuk menunjang pekerjaannya
diduga karena variabel kemampuan diri semakin baik. Faktor tersebut dapat terjadi karena
merupakan variabel intervening (variabel karyawan memperoleh peningkatan kompetensi
perantara) terhadap kinerja penelitian ini. melalui program pelatihan yang diselenggarakan
oleh perusahaan/instansi.
Hipotesis 6: Motivasi kerja berpengaruh positif dan 4. Terdapat pengaruh kepuasan kerja terhadap
signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan Tabel kinerja. Artinya semakin meningkat
5 menunjukkan bahwa motivasi kerja berpengaruh kepuasan karyawan pada kedua objek
positif terhadap kepuasan kerja, dimana nilai penelitian, maka kinerjanya juga
koefisien masing-masing parameter sebesar 10.066. meningkat.
Artinya semakin meningkat motivasi kerja karyawan 5. Tidak ada pengaruh terhadap kemampuan kinerja
dalam menyelesaikan pekerjaan maka semakin diri. Artinya semakin baik kemampuan individu
tinggi tingkat kepuasan kinerjanya. Pengujian dalam melakukan pekerjaan itu
hipotesis diterima karena hasil yang diperoleh
52
memiliki efek yang lebih kecil pada kinerja yang Nawawi, Hadari. 2001.Sumber daya manusia
dihasilkan oleh individu karyawan. Manajemen Untuk Bisnis Kompetitif.
6. Ada pengaruh motivasi kerja terhadap kepuasan Pers Universitas Gadjah Mada.
kerja. Artinya semakin meningkat motivasi kerja Yogyakarta.
karyawan dalam menyelesaikan pekerjaannya Robbins, SP 2003.Perilaku Organisasi.10th
maka semakin tinggi pula tingkat kepuasan Edisi. PT.Indeks. Jakarta
kinerjanya. Subyantoro, Arief. 2009. Individu
7. Terdapat pengaruh karakteristik individu Karakteristik , Karakteristik Pekerjaan ,
berpengaruh positif terhadap kinerja Karakteristik Organisasi dan Kepuasan
Pemerintah Daerah Jawa Barat dan Kerja. Pengelolaan Dan
Pemerintah Daerah Jawa Barat. Jurnal Kewirausahaan. 11, 11 – 19
Artinya semakin tinggi motivasi pegawai dalam Suhendi, H dan Anggara, S. 2010.Organisasi
menyelesaikan pekerjaan maka kinerja yang Perilaku.. Pustaka Setia. Bandung.
dihasilkan oleh individu pegawai tersebut semakin Suratno. ...Konsep Sumber Daya Manusia
baik. Kemampuan.Diunduh: http://
sulut.kemenag.go.id/file/file/kepegawaian/a
REFERENSI unw1341283316.pdf. Tanggal 8 Desember
Andri, Adriani. 2009.Pengaruh Individu 2014
Karakteristik Kinerja Staf Dengan Wibowo. 2011.Manajemen kinerja. 3th
Pemodelan Persamaan Struktural Edisi. Rajawali Pers. Jakarta Wirawan.
Struktur (SEM). Diunduh: 2009. Evaluasi Kinerja
http://digilib.its.ac.id/public/ITS- Teori Sumber Daya Manusia, Aplikasi, Dan
Master-17059-Chapter1-193048.pdf ,29 Penelitian. Salemba Empat. Jakarta
Januari 2013
Atmosudirdjo, H.1996. Organisasi Dan
Pengelolaan.Kaunika, Jakarta.
Brahmasari IA, Suprayetno A. 2008. The
Pengaruh Motivasi Kerja, Kepemimpinan dan
Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan
Karyawan Serta Dampaknya Terhadap Kinerja
Perusahaan (Studi Kasus Pada PT. Pei Hai
International Wiratama Indonesia).
Pengelolaan Dan Kewirausahaan
Jurnalis10: TIDAK. 2 September 2008:124-
135.
Furtwengler, Lembah. 2002. Pertunjukan
Penilaian.Dan saya. Yogyakarta Ghozaly,
Imam. 2005.Persamaan Struktural
Pemodelan Dengan Parsial Least Square.
Edisi kedua.Badan Penerbit Universitas
Diponegoro.Semarang
Koesmono, Teman. 2005. Pengaruh dari
Budaya Organisasi Motivasi Dan
Kepuasan Kerja Serta Kinerja Karyawan
Sub Sektor Industri Pengolahan Kayu
Skala Menengah Di Jawa Timur. Jurnal
Manajemen Dan Kewirausahaan.Jil. 7,
No. 2, September 2005: 171-188