You are on page 1of 9

(2019) Diskursus Ilmu Manajemen STIESA (Dimensia) 1

LAYOUT USING SYSTEMATIC LAYOUT PLANNING (SLP) IN PT


KASOMALANG CRUSHING PLANT (KCP) SUBANG
[Anita Sapitri Agustin] , [Estu Widarwati]
[Kuncorosidi]
[STIE Sutaatmadja, Subang, Indonesia] Email: [antsptri@gmail.com] [STIE Sutaatmadja, Subang, Indonesia]
Email: [estu.widarwati@stiesa.ac.id] [STIE Sutaatmadja, Subang, Indonesia] Email:
[kuncorosidi.1@gmail.com]

INFO ARTIKEL ABSTRAK/ABSTRACT


PT Kasomalang Crushing Plant (KCP) Subang is one of
Histori Artikel :
industries located in Subang regency especially in
Tgl. Masuk : 02/08/2019 Kasomalang Kulon engaged in quarrying not metal, which
is an activity of andesite rocks from nature, especially lava
Tgl. Diterima : 03/09/2019 rocks for reduced size grain. The companies in operation
Tersedia Online: 30/09/2019 process would want a high productivity with a minimum total
cost of production and implementation methods work
Keywords: effectively and efficiently. After observation turns layout
Moment of Material arrengement condition PT KCP Subang has yet to match
Movements, Layout, the layout that is effective and efficient. There is a track
Systematic Layout Planning material in problem, which should be directly processed but
(SLP) with the storage of raw materials while in an area that does
not allow that on the outskirts of the main road causing
disruption of operations such as congestion in the area.
This study was conducted to determine the total material
movements from the moment of initial layout, layout
alternative I and layout alternative II. The study was
conducted through method approach systematic layout
planning (SLP). The result showed that the total moment of
transfer of material occurring from initial layout reached
13.458.560 m/year, on the layout alternative I reached
13.540.160 m/year and on layout alternative II reached
7.860.800 m/year. From the three layout, the layout that
gives total material movement smallest moments are layout
alternative II.

PENDAHULUAN perencanaan, maka efisiensi dan


efektifitas kerja dapat terlaksana dengan
Pertumbuhan ekonomi sangat baik. (Wignjosoebroto, 2009)
memberikan pengaruh terhadap Industri pertambangan dan
perkembangan suatu perusahaan. penggalian mencatat penurunan
Perusahaan didirikan dengan tujuan agar pertumbuhan di tengah mengilapnya
dapat memperoleh laba semaksimal perekonomian nasional. Menurut Badan
mungkin. Untuk mencapai tujuannya Pusat Statistik (BPS) sektor
tersebut, perusahaan harus dapat pertambangan dan penggalian mengalami
mengelola sumber daya yang dimilikinya penurunan sebanyak 0,49%. Padahal,
secara efektif dan efesien. Setiap pertumbuhan ekonomi kuartal I tahun
perusahaan ingin terus berkembang dan 2017 tembus 5,01%, membaik jika
menjaga kelangsungan perusahaannya, dibandingkan dengan periode yang sama
maka pihak manajemen perusahaan harus tahun sebelumnya, yaitu 4,92%. (CNN
membuat perencanaan dan kebijakan Indonesia, 2017)
agar tujuan dari perusahaan dapat Salah satu jenis industri besar
tercapai dengan maksimal. Dengan sedang yang berada di Kabupaten Subang
2 Volume 16 No. 2, September 2019

yaitu crushing. Crushing adalah suatu yang seharusnya bisa langsung diolah
kegiatan pengolahan batu untuk tetapi dengan adanya penyimpanan
memperkecil ukuran butir. Dimana batu bahan baku di area yang tidak
yang telah di crusher akan diproses memungkinkan untuk dijadikan tempat
melalui bagian-bagian belt conveyor penyimpanan sementara menyebabkan
selanjutnya seperti screen, secondary terganggunya operasional seperti
crusher, ditransfer ke Reklame Convenyor kemacetan.
(RC), ditumpah ke stockpile, kemudian Untuk tetap bertahan, maka PT KCP
diangkut ke tongkang untuk dikirim ke perlu melakukan pembenahan-
buyer. Faktor terpenting dalam kegiatan pembenahan di lingkungan internal, salah
penambangan salah satunya adalah satu usaha yang dilakukan adalah dengan
produksi. (Rizka, dkk, 2017) meninjau ulang layout yang telah
PT KCP atau Kasomalang Crushing dilaksanakan, sehingga pengelola dapat
Plant merupakan salah satu industri yang mengambil keputusan untuk melakukan
berada di Kabupaten Subang tepatnya relayout atau tidak. Relayout disini
Kecamatan Kasomalang Kulon yang merupakan perubahan-perubahan yang
bergerak dalam galian batu bukan logam, dapat mendukung peningkatan efisiensi
yaitu suatu kegiatan pengolahan batuan dan efektifitas perusahaan. Manfaat
andesit dari alam, tepatnya batuan lava relayout di PT KCP yaitu untuk
untuk diperkecil ukuran butirnya. meningkatkan efesiensi dan efektifitas
Permasalahan yang dialami PT KCP yaitu produksinya.
terdapat lintasan perpindahan material
KERANGKA TEORITIS DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS
Systematic Layout Planning (SLP) bersandar pada landasan informasi penting,
diantaranya yaitu materi (apa yang diproduksi), kuantitas (volume transaksi), proses (urutan
transformasi), layanan yang dibutuhkan (staf atau dukungan pemasok) dan waktu (bila
output diperlukan). (Muther dan Hales, 2015).

Data Masuk dan Aktivitas

Aliran Material Hubungan

Relationship Diagram

Kebutuhan Luas Luasan Area yang Tersedia

Space Relationship

Pertimbangan Modifikasi Batasan Praktis

Plan X Plan Y

Plan Z

EVALUASI
Gambar 1
Prosedur Sistematic Layout Planning
Sumber : Muther dan Hales, 2015
METODOLOGI PENELITIAN
Data yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu data primer dan data
sekunder. Data primer mengacu pada
2019 Diskursus Ilmu Manajemen STIESA (Dimensia) 3

informasi yang diperoleh langsung (dari f = Banyaknya perpindahan


tangan pertama) oleh peneliti terkait
t = Waktu
dengan variabel keterkaitan untuk tujuan
tertentu dari studi. (Sekaran dan Bougie, Setelah ditemukan hasilnya, maka
2017) Data primer yang dikumpulkan langkah selanjutnya menghitung dengan
diantaranya data umum perusahaan, data rumus:
mesin beserta ukurannya dan alat kerja
produksi, uraian proses produksi, hasil
volume produksi dan luas jarak layout. Mo = F x d
Data sekunder mengacu pada informasi
yang dikumpulkan dari sumber-sumber dimana,
yang sudah ada seperti data yang
Mo = Momen perpindahan
diperoleh dari internet atau dokumen
perusahaan. (Sekaran dan Bougie, 2017) F = Frekuensi
Adapun data sekunder yang diperoleh d = Jarak (m)
meliputi studi literatur yang diperoleh dari
buku, jurnal, ebook yang relevan dengan Pada analisis data, akan membahas
sistem perencanaan tata letak, sumber- bagaimana mengoptimalkan jarak momen
sumber teoritis tentang perencanaan tata perpindahan terkecil dengan
letak dan dokumen perusahaan berupa menggunakan metode SLP pada PT KCP.
hasil uji lab penelitian fraksi. Adapun analisis data dilakukan
Pengolahan data dari penelitian ini untuk menganalisis layout alternatif
menggunakan software Ms Excel untuk diantaranya:
pembuatan worksheet dan juga 1. Derajat hubungan keterkaitan (Activity
menggunakan software Adobe Ilustrator Relationship Chart)
untuk penggambaran layout awal dan Dinyatakan penilaian dengan
perancangan alternatif layout. menggunakan huruf dan angka yang
Penentuan frekuensi perpindahan menunjukan alasan untuk sandi
material ditentukan untuk memperlihatkan tersebut.
banyaknya jumlah aliran perpindahan A = Mutlak perlu berdekatan
material yang terjadi dalam proses E = Sangat penting berdekatan
produksi. Selanjutnya melakukan I = Penting berdampingan
perhitungan total momen perpindahan O = Biasa kedekatannya dimana saja
baik pada layout awal maupun untuk tidak masalah
layout-layout alternatifnya. Total momen U = Tidak perlu adanya keterkaitan
perpindahan dapat ditentukan dengan geografis apapun
mengalikan frekuensi perpindahan X = Tidak diinginkan untuk
material dari satu proses ke proses lainnya berdekatan
dengan jarak antar kegiatan yang 2. Lembar kerja (Worksheet)
berkaitan. Agar lebih jelas, perhitungannya Lembar kerja digunakan setelah
dengan rumus: pembuatan derajat ARC, yang
kemudian memindahkan hasil penilaian
ke dalam worksheet.
3. Diagram keterkaitan aktifitas (Activity
Relationship Diagram)
Diagram ini digunakan untuk
meletakkan data dari hasil ARC dan
worksheet untuk peletakan pada
masing-masing departemen.
F=fxt 4. Pembuatan diagram hubungan ruang
(Space relationship diagram)
dimana, Dalam proses pembuatan space
F = Frekuens relationship diagram, yang perlu
diperhatikan adalah mengevaluasi luas
4 Volume 16 No. 2, September 2019

area yang dibutuhkan untuk semua keterkaitan yang mutlak perlu


aktivitas perusahaan yang tersedia. didekatkan dan untuk dapat
5. Perancangan layout alternatif usulan meminimalisir jarak tempuh antar
Pada tahap ini merupakan tahap akhir departemen yang saling berkaitan.
penelitian. Layout usulan didapatkan
setelah dilakukan analisa dalam
mengetahui hubungan derajat

Tabel 1
Jarak dari PIT 1, 2 & 3
Mesin ke
Penggalian Jarak ke X Jarak X ke mesin Penyimpanan
akhir
Pit 1 1.523 m 201 m 297 m
Pit 2 1.118 m 201 m 297 m
Pit 3 813 m 201 m 297 m
Sumber: PT KCP, 2017
Pada tabel diatas diuraikan berbelok-belok dan juga tidak datar
masing-masing galian yang berbeda- yang membuat jarak semakin terasa
beda ukuran jaraknya. Jarak yang jauh dengan mesin operasi.
paling jauh dengan mesin yaitu galian Sedangkan jarak yang paling dekat
(pit) 1 dengan kondisi jalan yang dengan mesin yaitu galian (pit) 3.

Gambar 2
ARC PT KCP
Sumber: Data diolah, 2018
2019 Diskursus Ilmu Manajemen STIESA (Dimensia) 5

Dapat dilihat pada gambar 2, penempatannya sudah sesuai. Tetapi


secara keseluruhan tata letak di PT berbeda pada penempatan mesin
KCP khusunya penempatan ruang produksi yang masih dianggap kurang
sudah bisa dikatakan baik, hal itu tepat. Hal tersebut harus diperbaiki
terkait dengan penempatan setiap sesuai dengan hasil dari pemnuatan
kegiatan-kegiatan yang ARC.

Gambar 3
Activity Relationship Diagram PT KCP
Sumber: Data diolah, 2018

Pada gambar diatas fokus pada keterkaitannya, sehingga antar area


garis berwarna merah, yang artinya ada 2 tersebut tidak harus berdekatan. Pada
keterkaitan kegiatan aktivitas yang tabel 2 kita dapat melihat keterangan dari
berbeda, yang sangat mutlak untuk masing-masing garis (warna) dan juga
berdekatan yaitu antar area ruang kantor angka dibawahnya yang merupakan hasil
dan juga antar area produksi. Diantara brainstorming dengan manajer
kedua kegiatan tersebut hanya sedikit operasional PT KCP.

Tabel 2
Keterangan Bagan dan Diagram Keterkaitan Aktivitas
Garis Rating Keterangan No Alasan

Mutlak perlu/ tidak bisa dipisah


A 1 Urutan proses produksi
jauh

Sangat penting/ sangat


E 2 Ada komunikasi
berdekatan
I Penting/ dekat 3 Kemudahan pengawasan

O Cukup/ biasa 4 Kontak antar pekerja

U Tidak penting/ tidak berdekatan 5 Tidak ada hubungan


X Tidak dikehendaki 6 Bising, hasi uji, dll

Sumber: Data diolah, 2018

Setelah analisa mengenai diagram aktivitas dari tiap-tiap kegiatan telah


keterkaitan dibuat, hubungan derajat dipertimbangkan, maka langkah
6 Volume 16 No. 2, September 2019

selanjutnya adalah membuat beberapa


desain alternatif layout PT KCP dengan
mempertimbangkan modifikasi dan
batasan praktisnya.
Tabel 3
Diagram Hubungan Ruang

No Pertimbangan Modifikasi Batasan Praktis

Jarak tempuh material yang terlalu Mengurangi jarak tempuh yang terlalu
1
jauh panjang
Waktu terlalu lama dan pertimbangan
2 Penambahan waktu tempuh
solusi yang tepat
Mengurangi hambatan yang ada pada
3 Aliran material yang tidak lancar
aliran material
Sumber: Data diolah, 2018

Layout awal

Layout alternatif I
2019 Diskursus Ilmu Manajemen STIESA (Dimensia) 7

Layout alternatif II

HASIL DAN PEMBAHASAN


Tabel 4
Perbandingan Perhitungan Layout Awal dengan Alternatif I,II
Layout awal Alternatif I Alternatif II

Total Jarak 13.458.560 m 13.540.160 m 7.860.800 m

Waktu menurut 7 jam 13 menit 5 jam 20 detik 4 jam 1 menit 5 detik


Diagram Alir

Sumber: Data diolah, 2018


KESIMPULAN IMPLIKASI DAN
Penelitian ini dilakukan untuk KETERBATASAN
mencari total momen perpindahan terkecil Berdasarkan penelitian yang telah
antara layout PT KCP saat ini dengan dilakukan, Penelitian selanjutnya
beberapa alternatif layout yang sudah
dibuat dengan pendekatan Systematic
diharapkan mampu memberikan hasil
Layout Planning (SLP), Kesimpulan dari penelitian yang lebih berkualitas dengan
hasil penelitian yang diperoleh, yaitu: mempertimbangkan saran berikut :
Berdasarkan perhitungan, besar Bagi emiten diharapkan dapat
total momen perpindahan material yang meminimalisir risiko saham di perusahaan
terjadi dari layout awal mencapai agar investor tertarik menginvestasikan
13.458.560m perpindahan/tahun, pada dananya di perusahaan.
layout alternatif I mencapai 13.540.160m Praktisi dan investor pasar modal
perpindahan/tahun dan pada layout diharapkan mempertimbangkan keputusan
alternatif II mencapai 7.860.800m dalam berinvestasi. Dari hasil penelitian
perpindahan/tahun. diharapkan investor mampu memprediksi
Dari ketiga layout, maka layout yang risiko saham dan menilai kinerja suatu
memberikan total momen perpindahan perusahaan.
material terkecil adalah layout alternatif II
dengan presentase 36,87% lebih efektif DAFTAR PUSTAKA
dibandingkan dengan layout awal dan
Buku
waktu aliran prosesnya selama 4 jam 1
menit 5 detik.
Assauri, Sofjan. 2016. Manajemen Jurnal
Operasi Produksi. Jakarta: PT
Anwar, Bakhtiar, S dan Riski Nanda.
RajaGrafindo Persada
2015. Usulan Perbaikan Tata
Haming dan Nurnajamuddin. 2014. Letak Pabrik dengan
Manajemen Produksi Modern Menggunakan Systematic
Operasi Manufaktur. Jakarta: Layout Planning (SLP). Jurnal
Bumi Aksara Teknik Industri Vol.4 No.2
Handoko T Handi. 2014. Dasar-dasar Atikah, Gelys dan Annisa, Nindri. 2015.
manajemen produksi dan Alternatif Perbaikan Tata Letak
operasi. Yogyakarta: BPFE Lantai Produksi dnegan Metode
Heizer dan Render. 2017. Manjamen Systematic Layout Planning
(SLP). Sinergi Vol.19 No. 3
Operasi: Manajemen
Keberlangsungan dan Rantai Rizka, Saismana dan Hakim. 2017.
Pasokan. Jakarta: Salemba Evaluasi Kinerja Alat Support
Empat dan Crushing Plant Dalam
Rangka Pengoptimalan
Jacobs dan Chase. 2015. Manajemen
Produksi Batubara. Jurnal
Operasi dan Rantai Pasokan.
Himasapta Vol.2 No. 1
Jakarta: Salemba Empat
W, Wiyaratn dan A Watanapa. 2010.
Muther dan Hales. 2015. Systematic
Improvement Plant Layout
Layout Planning. USA:
Management & Industrial Using Systematic Layout
Planning (SLP) for Increased
Research Publications
Productivity. International
Ramdhani, Ali. 2014. Manajemen Journal of Industrial and
Operasi. Bandung: CV Pustaka Manufacturing Engineering Vol.
Setia 4 No. 12
Rusdiana A. 2014. Manajemen Website
Operasi. Bandung : CV Pustaka
http://iesr.or.id/industri-ekstraktif-2/
Setia
Sekaran dan Bougie. 2017. Metode https://bps.go.id
Penelitian untuk Bisnis. Jakarta: https://ilmugeografi.com/geografi-
Salemba Empat teknik/klasifikasi-industri
Sugiyono. 2016. Metode Penelitian
https://jabar.bps.go.id/linkTabelStatis/v
Bisnis. Bandung: Alfabeta
iew/id/148
Tampubulon P, Manahan. 2014.
Manajemen Operasi dan Rantai https://Subangkab.go.id
Pemasok. Jakarta: Mitra https://www.cnnindonesia.com/ekono
Wacana Media
mi/20170505144748-85-
Wignjosoebroto, Stritomo. 2009. Tata 212583/ekonomi-tumbuh-industri-
Letak Pabrik dan Pemindahan tambang-malah-melorot/
Bahan. Edisi Ketiga. Surabaya:
Guna Widya
2019 Diskursus Ilmu Manajemen STIESA (Dimensia) 1

You might also like