You are on page 1of 12

JSIKA Vol 3, No 2 (2014) ISSN 2338-137X

Jurnal Sistem Informasi


Situs Jurnal : http://jurnal.stikom.edu/index.php/jsika

RANCANG BANGUN APLIKASI PERENCANAAN ANGGARAN BIAYA


TENAGA KERJA PADA PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG

Farouk Kusdony Muzaki 1) Arifin Puji Widodo2) Romeo3)


S1/Jurusan Sistem Informasi
STMIK Stikom Surabaya
Jl. Raya Kedung Baruk 98 Surabaya, 60298
Email : 1) faroukmuzaki@gmail.com, 2) arifin@stikom.edu, 3) romeo@stikom.edu

Abstract:
Construction project management planning will require manpower requirements, the calculation
of labor cost budget, number of employees, the arrangement of activities and time required to complete each
activity. So far, only managing assessments of workforce needs. This is because of the experience and do not know
the technical calculations in calculating labor costs. As a result, the project failed and declining consumer
confidence.

Handling solutions to create budget planning application labor costs in building construction projects. The
system is built to calculate the labor requirements, needs labor costs, and time required to complete the project.

This application generates information report labor cost budget plan, the amount of manpower needs, and
schedulling of the project. Based on the result of experiments performed, the application can help the process of
planning manpower requirements, and planning labor costs in building construction projects.

Keywords: Budget Plan, labor, Building construction projects, Indonesia National Standard.

PENDAHULUAN Sumber daya yang digunakan selama


proyek konstruksi gedung adalah man (tenaga
Industri jasa konstruksi merupakan salah
kerja), money (biaya), material (bahan),
satu bidang yang berperan dalam menentukan
machines (peralatan), method (metode) and
langkah kegiatan perekonomian. Industri jasa
marketing (pemasaran). Tenaga kerja sebagai
konstruksi juga menjadi penggerakan pada
salah satu faktor penentu keberhasilan dari
bidang-bidang lainnya, maka perlu mendapatkan
proyek konstruksi. Perencanaan tenaga kerja
perhatian dan penanganan yang baik. Dalam
yang matang dan cermat sesuai kebutuhan proyek
pelaksanaan proyek konstruksi tidak terlepas dari
akan membantu pencapaian sasaran secara
kendala ataupun kegagalan konstruksi yang
maksimal. (Mujayanah,2008)
disebabkan oleh produktifitas para tenaga kerja
dan juga perencanaan proyek yang kurang Tenaga kerja ialah besarnya jumlah
matang (Hapsari,2011). tenaga yang dibutuhkan untuk menyelesaikan
bagian pekerjaan dalam satu satuan pekerjaan.
Kebutuhan tenaga kerja pada tiap proyek
Halaman 79

konstruksi tidak selalu sama, tergantung pada sebelumnya telah gagal, maka pihak perusahaan
skala, lokasi, serta keunikan masing-masing mengharuskan pelaksana pada proyek
proyek. Namun perencanaan tenaga kerja dapat selanjutnya harus berhasil, jika tidak berhasil
dihitung dengan pendekatan matematis yang pelaksana akan ditindak tegas sesuai kebijakan
memberikan hasil optimal dibandingkan hanya perusahaan. Dari permasalahan tersebut, dampak
dengan perkiraan pengalaman saja. Pendekatan yang ditimbulkan bagi perusahaan berakibat
matematis menghasilkan tingkat penyimpangan keuangan perusahaan memburuk dan
yang minimal serta perkiraan yang mendekati menurunnya kepercayaan dari konsumen pada
kondisi sebenarnya (Erlangga, 2011). perusahaan.

Perencanaan yang akurat akan Untuk mengurangi resiko kegagalan


memberikan informasi-informasi dalam proyek diperlukan manajemen kegiatan
pengelolahan proyek sehingga jumlah tenaga perencanaan yaitu penetapan tujuan,
kerja serta biaya yang harus dikeluarkan dapat perencanaan, dan pengorganisasian. Dalam
diidetifikasi dan diukur besarannya dengan proses perencanaan tesebut menentukan jenis dan
konsekuensi-konsekuensi yang berlaku dalam jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan dalam
proyek. Untuk merencanakan alokasi tenaga kegiatan proyek, dan menggunakan analisis
proyek perlu diperhatikan bermacam-macam satuan pekerjaan merupakan perhitungan satuan
faktor, diantaranya adalah jumlah tenaga kerja pekerjaan tiap m, m2, m3, dalam satuan pekerjaan
yang tersedia dengan kebutuhan maksimal ini diuraikan harga upah tenaga kerja tiap
proyek, kondisi keuangan untuk membayar pekerjaan. Untuk analisis ini digunakan SNI
tenaga kerja yang akan digunakan, produktivitas (Standart Nasional Indonesia) (Ervianto, 2005).
tenaga kerja, tenaga kerja periode puncak (peak),
Analisis pada penelitian sebelumnya
kemampuan dan kapasitas tenaga kerja yang akan
yang berjudul rancang bangun aplikasi rencana
digunakan, efektivitas dan efisiensi tenaga kerja
anggaran biaya dalam pembangunan rumah,
yang akan digunakan (Erlangga, 2011).
bertujuan untuk menghasilkan aplikasi berbasis
Berdasarkan pengamatan disalah satu web perencanaan anggaran biaya yang dapat
perusahaan kontraktor. Proses pengerjaan proyek, memberikan analisis perhitungan rumah dan
pelaksana tidak melakukan perencanaan tenaga menentukan biaya keseluruhan proyek dari sisi
kerja yang dibutuhkan secara detail. Kebanyakan finansial, penelitian tersebut membahas sebagai
dari mereka melakukan penaksiran kebutuhan berikut: Membahas tentang pembangunan rumah,
tenaga kerja, apabila pelaksana yang bertanggung Tidak membahas perencanaan anggaran biaya
jawab masih belum berpengalaman dapat instalasi air dan listrik, Terdapat gambar bestek
mengakibatkan biaya pelaksanaan tidak sesuai bangunan tetapi tidak ada gambar bestek pada
dengan perencanaan anggaran dan proses tiap proses pekerjaan, Sudah terdapat perhitungan
pengerjaannya tidak sesuai dengan waktu yang anggaran tenaga kerja tetapi belum ada
telah ditentukan. Apabila pelaksana pada proyek penentuan refrensi jumlah jasa tenaga kerja
F.K.Muzaki, A.P.Widodo, Romeo/ JSIKA Vol 3, No 2 (2014) / ISSN 2338-137X
Halaman 80

secara otomatis yang dibutuhkan setiap kegiatan informasi yang dapat bermanfaat bagi para
pembangunan sesuai dengan waktu pelaksanaan
pelaksana. Secara garis besar, gambaran umum
(Firmansyah,2013).
aplikasi perencanaan anggaran biaya tenaga
Sesuai analisis tersebut penulis bertujuan
kerja pada proyek konstruksi gedung dapat
melengkapi kekurangan dari penelitian
sebelumnya, dengan harapan menghasilkan dilihat pada gambar 1.
aplikasi yang dapat menenangani perhitungan
Maintanance Jenis pekerjaan
Maintanance Harga pekerja sesuai kota pelaksanaan
kebutuhan tenaga kerja pada proyek konstruksi Maintanance koefisien kegiatan
Maintanance Jenis pekerjaan
Menambah data contoh proyek
gedung, membahas anggaran biaya instalasi air Proses
Admin
Maintance
dan listrik, terdapat gambar bestek tiap proses, data

dan memberikan jumlah kebutuhan pekerja


Database
secara otomastis berdasarkan waktu yang akan INTERNET Aplikasi web

dilaksanakan. Output
Input
- Informasi Rencana Kerja
- Pilih Harga Pekerja sesuai kota pelaksanaan - Informasi ketergantungan antar kegiatan
+ penyusunan kegiatan - Informasi Volume tiap Sub Kegiatan
- Input kegiatan proyek - Informasi Waktu penyelesaian tiap kegiatan dalam satuan
Berdasarkan latar belakang di atas, maka - Input sub kegiatan proyek
- Atur Ketergantungan antar Kegiatan
jam/orang
- Informasi Harga satuan kegiatan
Pelaksana + spesifikasi pembangunan gedung - Informasi Jumlah Kebutuhan Tenaga Kerja
- Input Ukuran Bangunan Proses - Informasi Waktu yang dibutuhkan tiap kegiatan
dibutuhkanlah aplikasi perencanaan anggaran - Input Rumus
- Input Waktu penyelesaian yang diinginkan
Perencanaan
Anggaran Biaya
- Jadwal Waktu Pengerjaan Pembangunan
- Laporan RAB Tenaga Kerja
- Input Jumlah Tenaga kerja - Rekapitulasi RAB Tenaga Kerja
Teanaga Kerja
- Pilih koefisien kegiatan
biaya tenaga kerja pada proyek konstruksi - waktu yang dibutuhkan tiap kegiatan

Gambar 1. Gambaran Umum


gedung. Dengan tujuan dapat membantu dalam
menghitung anggaran tenaga kerja sesuai dengan Block Diagram
harga satuan tenaga kerja didaerah pelaksanaan
Block Diagram dari proses yang dapat
proyek dan jumlah ukuran bangunan yang akan
dilihat pada gambar di bawah ini.
dikerjakan, sekaligus dapat memudahkan
perencanaan kebutuhan jumlah tenaga kerja
sesuai dengan waktu yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan proyek konstruksi gedung.

METODE PENELITIAN

Model Pengembangan

Penginputan data dan pengolahan data

yang dilakukan dengan cara merancang database

dan membuat sistem. Data tersebut nantinya akan

diproses oleh aplikasi sehingga memberikan


F.K.Muzaki, A.P.Widodo, Romeo/ JSIKA Vol 3, No 2 (2014) / ISSN 2338-137X
Halaman 81

Input Proses / sistem Output


Sub kegiatan merupakan susunan kegiatan-
Kegiatan proyek Volume tiap sub
kegiatan
kegiatan yang akan diperlukan untuk
Menentukan kegiatan
sub kegiatan proyek dan menghitung
volume tiap sub
kegiatan
rencana kegiatan membangun gedung dari persiapan
proyek
Ukuran bangunan
pembangunan sampai pembangunan selesai.
Rumus
3. Ukuran bangunan
Menentukan ketergantungan
Ketergantungan antar antar kegiatan Ketergantungan antar
kegiatan kegiatan Ukuran bangunan merupakan daerah yang
Koefisien
Waktu
akan dibangun untuk dibuat gedung, yaitu
penyelesaian tiap
kegiatan dalam
Menentukan Harga Satuan
Kegiatan dan menentukan waktu satuan jam/orang panjang, lebar, tinggi, tebal dan unit/titik.
penyelesaian kegiatan dalam
satuan jam/ orang Harga satuan
harga pekerja sesuai
daerah pelaksanaan
Kegiatan 4. Rumus
Jadwal Waktu Rumus adalah formula yang digunakan
Pengerjaan
Pembangunan
Menentukan Kebutuhan
tenaga kerja tiap sub kegiatan untuk menghitung ukuran bangunan, dan
dan menentukan Penjadwalan
Pelaksanaan Pembangunan
Waktu penyelesaian yang Jumlah
diinginkan tiap kegiatan Kebutuhan hasil perhitungan digunakan sebagai acuan
Tenaga kerja

Proses Perhitungan
menghitung kebutuhan tenaga kerja yang
Keseluruhan Rencana
Angaran Biaya Tenaga
kerja akan digunakan dalam pembangunan
Rekapitulasi
RAB tenaga
kerja gedung.
Laporan RAB
tenaga kerja 5. Ketergantungan antar kegiatan
Ketergantunagan antar kegiatan merupakan
urutan antar kegiatan yang digunakan untuk
Gambar 2. Block Diagram
mengatur kegiatan mana saja yang tidak
A. Input dapat dikerjakan setelah kegiatan yang lain
sebelum selesai dikerjakan. Kegiatan mana
Secara khusus setiap pelaksana memiliki
saja yang dapat langsung dikerjakan tanpa
data pembangunan gedung yang berbeda, tetapi
harus menunggu kegiatan lain terselesaikan
secara umum setiap pembangunan mempunyai
terlebih dahulu.
komponen inputan yang sama. Komponen input
6. Koefisien
yang dibutuhkan dalam aplikasi ini adalah
Koefisien yang akan diinputkan oleh admin
kegiatan proyek, sub kegiatan, ukuran bangunan,
merupakan angka yang mempunyai satuan
rumus, ketergantungan antar kegiatan, koefisien,
orang perhari untuk mengetahui kebutuhan
harga pekerja sesuai daerah pelaksanaan, waktu
berapa jumlah dan jenis tenaga kerja yang
penyelesaian yang diinginkan tiap kegiatan, dan
digunakan untuk menyelesaikan tiap
jumlah tenaga kerja.
kegiatan. Koefisien yang digunakan
1. Kegiatan proyek
berdasarkan Standart Nasional
Kegiatan proyek merupakan pengelompokan
Indonesia(SNI).
kegiatan-kegiatan untuk mempermudah
7. Harga pekerja sesuai daerah pelaksanaan
dalam memantau pengerjaan dan biaya
Harga pekerja yang akan dipilih pengguna
perkelompok kegiatan.
merupakan satuan harga tiap jenis kegiatan
2. Sub kegiatan

F.K.Muzaki, A.P.Widodo, Romeo/ JSIKA Vol 3, No 2 (2014) / ISSN 2338-137X


Halaman 82

sesuai daerah pelaksanaan pengerjaan )


proyek gedung. Pekerja
an
8. Waktu penyelesaian yang diinginkan tiap I
persiap
kegiatan an

Waktu penyelesaian yang diinginkan tiap A.pembe 2


1 V= m
sihan 24 - - 4
kegiatan yang diinputkan oleh pengguna 0 p*l 2
lokasi 0
merupakan lama pengerjaan yang diinginkan Pek.
Tanah
untuk menyelesaikan tiap kegiatan pada II
dan
proyek pengerjaan gedung. Dari lama Urugan
pengerjaan ini pengguna dapat mengetahui B.galian
V=p 9 m
tanah 8 3 4
berapa jumlah dan jenis tenaga kerja yang *l*t 6 3
pondasi
dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek
C.uruga
1
pembangunan gedung. n sirtu V=p m
9 3 4 0
bawah *l*t 3
8
B. Proses lantai

D.uruga
1. Menentukan kegiatan proyek dan n pasir V=p 6 m
7 3 3
menghitung volume tiap sub kegiatan bawah *l*t 3 3

lantai
Proses menentukan kegiatan proyek untuk
E.urugan
V=p 1 m
menyusun kegiatan-kegiatan yang akan tanah 2 3 3
*l*t 8 3
kembali
dilaksanakan dalam membangun proyek
gedung. Kegiatan yang disusun sesuai
2. Menentukan ketergantungan antar kegiatan
pengelompokan, bertujuan untuk
Proses menentukan ketergantungan antar
pelaksanadapat memahami tahap-tahap
kegiatan untuk mengurutkan antar sub
pelaksanaan lebih mudah dan dapat
kegiatan, dan memberikan ketergantungan
menjalan kan secara teratur. Proses
antar sub kegiatan bertujuan pelaksana
menghitung volume tiap sub kegiatan
mengetahui sub kegiatan mana saja yang
merupakan proses perhitungan dari data
dapat dikerjakan terlebih dahulu dan sub
ukuran dan rumus yang diinputkan
kegiatan mana yang harus mennunggu sub
pengguna.
kegiatan yang lain selesai (Ervianto, 2005).
Tabel 1. Perhitungan Volume Bangunan dan
Tabel 2. Ketergantungan antar Kegiatan
Kegiatan Proyek
V sub Ketergantungan
P T No
L T o kegiatan kegiatan
a i e S
e n l 1 A -
nj b a
Jenis b g Ru u 2 B A
a al t
No pekerjaa a g mu m 3 C B
n u
n r i (t s e
g a 4 D C
(l e (
(p n 5 E D
) ( ) V
)
t )

F.K.Muzaki, A.P.Widodo, Romeo/ JSIKA Vol 3, No 2 (2014) / ISSN 2338-137X


Halaman 83

3. Menentukan harga satuan kegiatan dan 0,050 @ 5500


Rp.110.0
00
menentukan waktu penyelesaian kegiatan
Jumlah Rp.
dalam satuan jam/orang 11.500
Pek.
Proses menentukan harga satuan kegiatan II Tanah
dan
Urugan
untuk mengetahui informasi kebutuhan jasa @ Rp.
60.000
0,900 Rp.
tenaga kerja dari setiap sub kegiatan sesuai B.galia
Pekerja 54.000
n tanah @
0,045 mandor Rp.
dengan koefisien yang didapat dari Standart pondasi Rp.110.0
4.950
00
Nasional Indonesia(SNI). Karena setiap sub JUMLAH Rp.
58.950
kegiatan mempunyai kebutuhan jasa tenaga @ Rp.
60.000
C.uruga 0,150 RP.
kerja yang berbeda. Kebutuhan tenaga kerja n sirtu Pekerja
@
9.000
bawah 0,015 mandor Rp.
Rp.110.0
meliputi mandor, tukang besi, tukang kayu, lantai 1.650
00

pekerja dan lain-lain. Rumus perhitungan Jumlah Rp.


10.650
harga satuan setiap sub kegiatan , @ Rp.
60.000 Rp.
D.uruga 0,300
180.00
yaitu(Ervianto, 2005): n pasir Pekerja
@ 0
bawah 0,010 mandor
Rp.110.0 Rp.
lantai
Koefisien X Harga pekerja sesuai kota = Harga Satuan Kegiatan 00 1.100

Jumlah Rp.181.
100
@ Rp.
Tabel 3. Harga Pekerja Sesuai kota 60.000
0,192 Rp.
E.uruga
Jenis pekerja Pekerja 11.520
n tanah @
0,019 mandor Rp.
kembali Rp.110.0
2.090
P 00
e
k Jumlah Rp.
Mand 13.610
Kepala tukang Tukang e
or
r Proses menentukan waktu penyelesaian
NO.
Kota j
a dalam satuan jam/orang untuk mengetahui berapa
Tana lama pengerjaan tiap 1 orang dengan setiap jenis
Bat Tan
Batu h
pasir pasir
ah
u pekerja yang dibutuhkan, sehari lama waktu
6
0
pengerjaan adalah 8 jam. Rumus perhitungan
Suraba 110.0 90.00 90.00 90.00 80. 80.0 80.0 .
1 waktu penyelesaian kegiatan dalam satuan
00 0 0 00 00 0
ya 0 000
0
0 jam/orang, yaitu:
5 Volume bangunan X Koefisien x 8 = Waktu penyelesaian dalam
0 Satuan jam/orang

Lumaja 100.0 75.00 75.00 75.00 65. 65.0 65.0 .


2
ng 00 0 0 0 000 00 00 0
0 4. Menentukan kebutuhan tenaga kerja tiap sub
0
kegiatan dan menentukan penjadwalan
pelaksanaan pembangunan
Tabel 4. Harga Satuan Kegiatan
Proses menentukan kebutuhan tenaga kerja
Jenis Harga Jumlah
No. Satuan Jenis
pekerja satuan harga tiap sub kegiatan untuk mengetahui
pekerja
an satuan
Pekerja
I an
informasi berapa jumlah dan jenis tenaga
persiap
an kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan
A.pemb @ Rp. Rp.
0,100 Pekerja
esihan 60.000 6000 tiap sub kegiatan sesuai dengan waktu yang
Mandor
lokasi Rp.

F.K.Muzaki, A.P.Widodo, Romeo/ JSIKA Vol 3, No 2 (2014) / ISSN 2338-137X


Halaman 84

diinputkan oleh pengguna, volume dan Uruga


n
koefisien. Rumus perhitungan kebutuhan
B.galia
tenaga kerja tiap sub kegiatan, yaitu n tanah
1 - - - - 87 1
(Ibrahim,2001): pondas
i

Koefisien X Volume bangunan /Waktu yang diinginkan =


C.urug
an sirtu
Jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan 1 - - - - 16 1
bawah
lantai

D.urug
an
pasir 1 - - - - 19 1
bawah
lantai

E.urug
an
tanah 1 - - - - 4 1
kembal
i

Proses menentukan penjadwalan


Tabel 5. Kebutuhan Tenaga Kerja Tiap Sub
pelaksanaan pembangunan untuk
Kegiatan
menghasilkan jadwal pelaksanaan kegiatan
Jenis pekerja
yang menginformasikan berapa lama proses
p
pengerjaan tiap sub kegiatan, sebagai
e
M pedoman pelaksana dalam menyelesaikan
a k
proyek. proses ini berdasarkan inputan
n Kepala
Tukang e
d tukang waktu penyelesaian dari pengguna dan
Jenis o r
r rencana kegiatan proyek.
NO. pekerj Hari
j
aan 5. Menentukan waktu yang dibutuhkan dan
a menentukan penjadwalan pelaksanaan
T p Proses menentukan waktu yang dibutuhkan
B
a a
a untuk mengetahui informasi waktu yang
n s
t
a i
u dibutuhkan tiap sub kegiatan sesuai dengan
h r
inputan jumlah tenaga kerja yang
Pekerj
aan dibutuhkan.
I persia
pan Proses menentukan penjadwalan pelaksana

A.pem pembangunan untuk menghasilkan jadwal


besiha 1 - - -- 24 1 pelaksanaan kegiatan yang
n lokasi
menginformasikan berapa lama proses
Pek.
II Tanah pengerjaan tiap sub kegiatan., sebagai
dan
F.K.Muzaki, A.P.Widodo, Romeo/ JSIKA Vol 3, No 2 (2014) / ISSN 2338-137X
Halaman 85

pedoman pelaksana dalam menyelesaikan 6. Proses perhitungan keseluruhan rencana


proyek. inputan dari proses ini berdasarkan anggaran biaya tenaga kerja
outputan dari proses menentukan waktu Proses perhitungan keseluruhan rencana
dibutuhkan dan rencana kegiatan. anggaran biaya tenaga kerja untuk
Jumlah Pekerja X Harga pekerja sesuai kota X Waktu penyelesaian = mengetahui informasi jumlah biaya tiap sub
RAB
kegiatan dan keseluruhan jumlah biaya
Tabel 6. Rencana Anggaran Biaya kegiatan yang ditambha dengan biaya lain-
N Juml lain seperti jasa borongan dan PPn 10%
Jenis Jumlah Harga H
o. ah
pekerjaa tenaga satuan ar (Ervianto, 2005).
harg
n kerja pekerja i
a Tabel 7. Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya
Pekerjaan No. Jenis pekerjaan Jumlah harga
I
persiapan
I Pekerjaan persiapan Rp. 1.550.000
@Rp.
24Pekerj Rp.
A.pembesi 60.000 Pek. Tanah dan
a 1 1.550 II Rp. 8.000.000
han lokasi Urugan
@Rp. .000
1Mandor
110.000 Jumlah nominal Rp. 9.550.000

Ju Rp.1. Jasa pemborongan Rp


ml 550.0 7% 668.500
ah 00
Rp.
jumlah
Pek. 10.218.500
Tanah
II Rp.
dan PPn 10%
Urugan 888.150

@Rp. Rp.
87Pekerj TOTAL
B.galian 60.000 Rp.5. 11.106.650
tanah a 1 330.0
pondasi @Rp. 00
1Mandor
110.000
C. Output
C.urugan @Rp.
16Pekerj Rp.1.
sirtu 60.000 1. Rencana kegiatan proyek
a 1 070.0
bawah @Rp. Rencana kegiatan proyek ini menampilkan
1Mandor 00
lantai 110.000
susunan kegiatan yang akan dikerjakan
D.urugan @Rp.
19Pekerj Rp.1. secara dikelompokan. Rencana kegiatan ini
pasir 60.000
a 1 250.0
bawah sebagai pedoman yang harus dilaksanakan
@Rp. 00
lantai 1mandor
110.000 untuk menyelesaikan pembangunan gedung
@Rp. tersebut.
E.urugan 4Pekerja 60.000 Rp.
tanah 1 350.0 2. Ketergantungan antar kegiatan
kembali 1mandor @Rp. 00
110.000 Ketergantungan antar kegiatan ini

Ju Rp.
menampilkan susunan sub kegiatan dan
ml 8.000 memberikan informasi ketergantungan antar
ah .000
sub kegiatan bertujuan pelaksana
mengetahui sub kegiatan mana saja yang
F.K.Muzaki, A.P.Widodo, Romeo/ JSIKA Vol 3, No 2 (2014) / ISSN 2338-137X
Halaman 86

Waktu Penyelesaian

dapat dikerjakan terlebih dahulu dan sub Koef isien

Sub Kegia tan Proyek

kegiatan man yang harus menunggu sub Ketergantungan antar Kegiatan

Pelaksana Rumus

kegiatan yang lain selesai terlebih dahulu. Ukuran Bangunan

Bia ya tenaga kerja sesuai kota

Kegiatan Proyek

3. Volume bangunan
Laporan volume tiap sub kegiatan ini 0
Informasi Rencana Kerja

menampilkan jumlah dari perhitungan Informasi volume per sub kegia tan

Informasi Ketergantungan antar Kegia tan

ukuran bangunan dengan rumus yang Informasi Harga Satuan


Rancang Bangun Aplikasi Perencanaan A nggaran
Bia ya Tenaga Kerja Pada Proyek Kons
Informasi Kebutuhan Tenaga Kerja

diinputkan pengguna. Hasil perhitungan ini Informasi Penjadw alan Penyele saian Pembangunan

Informasi RAB
+
dibutuhkan sebagai pedoman ukuran yang Informasi Rep RA B

akan dikerjakan tiap sub kegiatan. Gambar 3. Context Diagram


4. Waktu penyelesaian tiap kegiatan dalam
DFD Level 0
satuan jam/orang
Laporan waktu penyelesaian tiap kegiatan Dari context diagram yang ada, sistem yang
dalam satuan jam/orang ini menampilkan terjadi dapat dipecah lagi menjadi beberapa
informasi kebutuhan waktu penyelesaian proses, yaitu penyusunan rencana kerja,
tiap sub kegiatan dalam satuan jam, dengan perhitungan kebutuhan tenaga kerja, perhitungan
dasar sehari adalah 8 jam. rencana anggaran biaya.
5. Harga satuan kegiatan simpan kegiatan
1 Rencana_kerja_12

Laporan harga satuan kegiatan untuk simpan Sub kegiatan


2 Rencana_kerja_121

variabel rumus

mengetahui informasi kebutuhan biaya jasa 3 Rumus

tenaga kerja dari sub kegiatan sesuai dengan Rumus 1 formula perhitungan
4 rencana_kerja_1221
Ukuran Bangunan
Nilai variabel
koefisien yang didapat dari Standart Sub Kegiatan Proyek
Penyusun Rencana Kerja 5 rencana_kerja_1222
Kegiatan Proyek

Nasional Indonesia(SNI). Ketergantungan antar Kegiatan +


13 Rencana_kerja_1231
Ketergantungan Kegiatan
Informasi Rencana Kerja

Informasi Ketergantungan antar Kegiatan


kota
6 Kota
Context Diagram Informasi volume per sub kegiatan

7 Jenis Pekerja
Pelaksana
Pelaksana
Pelaksana 2
Koefisien

Context diagram merupakan gambaran sistem Waktu Penyelesaian


jenis pekerja 8 Biaya Pekeja

Perhitungan Kebutuhan Tenaga Kerja biaya pekerja sesuai tempat pelaksana

secara keseluruhan yang berisi entitas dan proses Biaya tenaga kerja sesuai kota
Kegiatan SNI 9 SNI_h

+ Koefisen SNI
10 SNI_d

seperti pada Gambar 2. Informasi Harga Satuan


11 harga_satuan_132
Informasi Kebutuhan Tenaga Kerja kegiatan SNI dan Kota yang dilpilih

12 Harga_satuan_1321
Indek SNi dipakai

Jumlah Waktu
jumlah w aktu 14 Hitung_w aktu_142

Informasi Penjadw alan Penyelesaian Pembangunan Kegiatan SNI dan kota

Informasi RAB
Perhitungan rencana Anggaran Biaya
Informasi Rep RAB Biaya pekerja sesuai kota
+

Gambar 4. Level 0 dari Data Flow Diagram


F.K.Muzaki, A.P.Widodo, Romeo/ JSIKA Vol 3, No 2 (2014) / ISSN 2338-137X
Halaman 87

HASIL DAN PEMBAHASAN

Tujuan dari pemgembangan ini adalah


untuk dapat melakukan proses perhitungan
anggaran biaya tenaga kerja pada proyek
konstruksi gedung dan menghasilkan informasi
yang berguna untuk pelaksanaan pembangunan.

Laporan Perhitungan Volume Proyek

Laporan perhitungan volume proyek


merupakan hasil output yang dihasilkan dari Gambar 6. Laporan Rencana Kerja Proyek
proses perhitungan volume. Bertujuan untuk
memberikan informasi nilai variabel, variabel, Laporan Harga Satuan Proyek

rumus dan gambar tiap sub kegiatan proyek. Laporan Harga Satuan digunakan untuk
memberi informasi kebutuhan biaya satuan jasa
tenaga kerja dari setiap sub kegiatan sesuai
dengan koefisien yang didapat dari Standart
Nasional Indonesia (SNI) dalam satuan
orang/jam dan harga pekerja sesuai dengan kota
pelaksana..

Gambar 5. Laporan Perhitungan Volume Proyek

Laporan Rencana Kerja Proyek

Laporan rencana kerja proyek


merupakan hasil output yang dihasilkan dari Gambar 7. Laporan Harga Satuan Proyek

proses penyusunan rencana kerja, ketergantungan


Laporan RAB Tenaga Kerja Proyek
kegiatan, dan perhitungan jumlah tenaga kerja.
Bertujuan untuk memberi informasi susunan Laporan rencana anggaran biaya tenaga

rencana kerja, ketergantungan antar kegiatan, hari kerja digunakan untuk mengetahui informasi

dan jumlah tenaga kerja. biaya kebutuhan jasa tenaga kerja dari setiap sub
kegiatan sesuai dengan perkalian waktu
penyelesaian, harga pekerja dan jumlah pekerja.

F.K.Muzaki, A.P.Widodo, Romeo/ JSIKA Vol 3, No 2 (2014) / ISSN 2338-137X


Halaman 88

Gambar 8. Laporan RAB Tenaga Kerja

Laporan Rekapitulasi RAB Tenaga Kerja Gambar 10. Laporan Penjadwalan Proyek

Laporan rekapitulasi RAB tenaga kerja adalah KESIMPULAN


rangkuman perhitungan dari RAB yang Secara umum Aplikasi Perencanaan
ditambahkan biaya jasa borongan 7% dan PPn Anggaran Biaya Tenaga Kerja Pada Proyek
10%. Konstruksi Gedung yang telah dibuat dapat
menghitung kebutuhan tenaga tenag kerja pada
tiap kegiatan dan menampilkan rincian harga
kebutuhan tenaga kerja untuk membangun
gedung. Selain ini sesuai dengan tujuannya,
kesimpulan yang dapat diperoleh adalah
Berdasarkan evaluasi hasil uji coba, aplikasi
perencanaan anggaran biaya tenaga kerja pada
proyek konstruksi gedung yang telah dibuat dapat
menghitung kebutuhan tenaga kerja dalm

Gambar 9. Laporan Rekap RAB Tenaga Kerja kegiatan pembangunan gedung dan memberikan
hasil rincian biaya tenaga kerja setiap kegiatan
Laporan Penjadwalan Proyek serta membantu perkiraan perhitungan sebagai
Laporan Penjadwalan proyek digunakan acuan biaya sebelum membangun gedung.
untuk mengetahui informasi waktu pengerjaan
SARAN
dari setiap sub kegiatan sesuai dengan waktu
yang ditentukan oleh user dan ketergantungan Berdasarkan penjelasan tentang sistem

antar kegiatan. aplikasi yang telah dibuat, dapat diberikan saran


untuk mengembangkan sistem ini sebagai
berikut:

F.K.Muzaki, A.P.Widodo, Romeo/ JSIKA Vol 3, No 2 (2014) / ISSN 2338-137X


Halaman 89

1. Sistem dapat dikembangkan menjadi lebih Ibrahim, H.Bachtiar, 2001, Rencana dan
lanjut dengan dapat memberikan kebutuhan Estimate Real Of Cost,
waktu yang dibutuhkan dengan Jakarta:PT.Bumi Aksara.
menginputkan tenaga kerja yang tersedia.
2. Sistem dapat dikembangkan untuk dapat
langsung membaca desain gambar
rancangan pembangunan yang akan
dibangun dan dapat membaca ukuran yang
ada pada gambar rancangan pembangunan
digunakan sebagai inputan disetiap volume
pekerjaan pembangunan.

DAFTAR PUSTAKA

Ervianto, Wulfram,2005, Manajemen Proyek


Konstruksi (Edisi revisi),
Yogyakarta:Andi.

Erlangga, Bagas Galang, 2011, Perencanaan


Tenaga Kerja dan Biaya Pekerjaan
Beton Struktur Pada Proyek
Pembangunan Gedung Unit D
Kampus III Univesitas Ahmad Dahlan
Yogyakarta, Yogyakarta.

Firmansyah, Achil Yoga Adi, 2013, Rancang


Bangun Aplikasi Rencana Anggaran
Biaya Dalam Pembangunan Rumah,
Surabaya:Stikom Surabaya.

Hapsari, Ratih dan L.Singgih, Moses, 2011,


Penerapan Metode Lean Project
Management Dalam Perencanaan
Proyek Konstruksi Pada
Pembangunan Gedung SDN
Bektiharjo II Semanding Tuban,
Surabaya.

F.K.Muzaki, A.P.Widodo, Romeo/ JSIKA Vol 3, No 2 (2014) / ISSN 2338-137X

You might also like