Professional Documents
Culture Documents
Azhar Zahir
RUMKITAL dr. AZHAR ZAHIR Nomor : SK / / / / 2018
Tanggal : 2018
BAB I
DEFINISI
1. Identifikasi
a. High alert medication adalah petunjuk tentang identifikasi, pengelolaan,
pelaporan serta dokumentasi obat-obat yang mempunyai risiko tinggi
menyebabkan cedera pada pasien bila digunakan secara salah. Panduan ini
diharapkan sebagai acuan dalam pengelolaan obat – obat yang perlu diwaspadai
di unit-unit ( Instalasi farmasi, ruang perawatan, IGD, ruang operasi, kamar
bersalin ) Rumkital dr. Azhar Zahir.
b. Obat – obat yang perlu diwaspadai (High Alert Medications) adalah obat-obat
yang mempunyai risiko tinggi menyebabkan cedera pada pasien bila digunakan
secara salah, yang daftarnya diperoleh dari hasil inventarisasi unit pelayanan
Rumkital dr. Azhar Zahir.
d. NORUM / LASA ( Look Alike – Sound Alike ) adalah obat-obat yang memiliki
nama, rupa dan ucapan mirip yang perlu diwaspadai khusus agar tidak terjadi
kesalahan pengobatan (dispensing error) yang bisa menimbulkan cedera pada
pasien, PMK (RI No. 1961 Tahun 2011 tentang keselamatan pasien Rumah Sakit)
1
e. Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman,
baik sintetis maupun semisintetis, yang dapat menyebabkan penurunan atau
perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa
nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan, yang dibedakan ke dalam
golongan-golongan sebagaimana terlampir dalam Undang-Undang Narkotika.
f. Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika,
yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat
yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku.
2
BAB II
RUANG LINGKUP
3
c. Gudang obat yang baik (contohnya memisahkan obat – obat berpotensi bahaya
dengan produk yang bernama dan kemasan sama).
d. Tampilan produk baru (contohnya apoteker dan terapis sebaiknya
menginspeksi semua obat baru dan peralatan-peralatannya terhadap adanya
kemasan dan label yang buruk).
e. Standarisasi untuk memudahkan komunikasi pesanan (contohnya
meminimalkan pemesanan verbal dan penggunaan isyarat).
f. Akses terbatas (contohnya obat beresiko tinggi sebaiknya hanya disimpan di
tempat dimana apoteker yang hanya boleh mengakses).
g. Menggunakan peringatan (contohnya label pembantu pada obat beresiko tinggi
pada komputer beserta informasi peringatan terhadap obat beresiko tinggi).
h. Prosedur dosis terstandar (menggunakan standar tabel dan bagan dosis
daripada menghitung dosis berdasarkan berat / fungsi yang sering membuat
kesalahan).
4
Daftar obat high-alert yang dikendalikan di Rumkital dr. Azhar Zahir Manokwari
Kategori obat Nama Obat Alasan masuk Hight Alert
Elektrolit KCl 7,46% Potensial error dalam dosis, rute dan
konsentrat injeksi NaCl 3% kecepatan pemberian secara iv
Efek menimbulkan hiperkalemia,
Extrafasasi jaringan, Hyperglikemi
TIDAK DIREKOMENDASIKAN untuk
diberikan secara IV BOLUS
MgSO4 TIDAK DIREKOMENDASIKAN untuk
diberikan secara IV BOLUS
Antikoagulan Heparin (Inviclot®) Merupakan obat dengan indeks terapi
Injeksi sempit, memiliki banyak interaksi
dengan obat dan makanan, dan
regimen dosis yang kompleks.
Efek samping yang perlu diwaspadai:
perdarahan
Narkotik Injeksi Pethidine HCl® Potensial error dalam perhitungan dosis
Fentanyl Citrate® dan konsentrasi, serta potensial
menyebabkan depresi pernafasan.
Insulin Insulin Aspartat Dapat menimbulkan resiko yang serius
(Novorapid®) berhubungan dengan regimen dosis
Insulin Aspart- dan potensial terjadinya reaksi
protaminated insulin hipoglikemik atau hiperglikemik ketika
aspart (Novomix®) terjadi kesalahan dalam fase dispensing
dan pemberian
5
Daftar Nama Obat Rupa dan Ucapan Mirip (NORUM) / Look Alike Sound Alike
(LASA)
No NAMA OBAT MIRIP - SOUND ALIKE
1. AmoxICILLIN 500 MG AmpICILLIN 500 MG
2. ASAM mefenAMAT 500 MG ASAM traneksAMAT 500 MG
3. CiproFLOXACIN 500 MG LevoFLOXACIN 500 MG
4. METILprednisolon tab METILergometrin
5. ANTalgin 250 mg/ml ANTrain injeksi
6. spiramICIN rifampICIN
7. DimenHIDRINAT tab DiphenHIDRAMIN injeksi
8. EpHEDRIN injeksi Ephi NEFRIN injeksi
9. DoBUTAMIN injeksi DoPAMIN injeksi
10. niCARDIPIN injeksi niFEDIPIN injeksi
11. AmiTRIPTILINE aminoPHYLIN
12. AziTHROMYCIN EritroMYCIN
13. AMINOfilin injeksi AMINOfusin infuse
14. EPINEFRIN injeksi NorEPINEFRIN
15. METHYLprednisolon injeksi METHYLergometrin injeksi
16. CEFTriaxon injeksi CEFTazidim injeksi
17. CEFOtaxime injeksi CEFOperazon sulbactam injeksi
18. DimenHIDRINAT tablet DiphenHIDRAMIN injeksi
19. Oksitetrasiklin SALEP MATA Oksitetrasiklin SALEP KULIT
20. GENTAMISIN SALEP kulit GENTAMISIN SALEP mata
6
No. RUPA OBAT MIRIP - LOOK ALIKE
1. Ceftriaxone vial Cefotaxime vial
2. Ciprofloxacin infuse Metronidazole infuse
3. Opigram ampul Scopamin ampul
4. Atropin ampul Diphenhidramin ampul
5. Clindamycin 300 mg kapsul Piracetam 400 mg
6. Furosemide 40 mg tablet Isosorbid Dinitrat 5 mg tablet
7. Metilergometrin injeksi Oksitoksin injeksi
8. Ondansetron injeksi Vitamin c injeksi
9. Ringer laktat 500 ml Natrium klorida 0,9% 500 ml
10. Captopril 25 mg tablet Captopril 50 mg tablet
11. Captopril 50 mg tablet Cotrimoksazol pediatrik tablet
12. Ibuprofen 200 mg Ibuprofen 400 mg
2. Dasar Hukum
d. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 012 tahun 2012 tentang Akreditasi rumah
Sakit.
f. Intitute For Save Madication Practices (ISMP). ISMP’s List of High Alert
Medication. ISMP; 2012
7
BAB III
TATA LAKSANA
8
3. Penyimpanan dan Pelabelan
Dilakukan penyimpanan obat yang sudah aman dengan memperhatikan :
1. Obat – obat yang perlu diwaspadai harus diletakkan pada tempat yang
aksesnya minimal. Membatasi akses masuk ke dalam tempat
penyimpanan obat – obat kategori high alert.
2. Harus dipastikan stabilitas obat terkontrol sehingga kualitas obat tetap
terjaga
3. Harus dipastikan ketersediaan obat, cukup untuk kebutuhan pasien
4. Penyimpanan High Alert Medications dilakukan oleh semua staf Apotek
dan Gudang Farmasi, dan menjadi tanggung jawab Apoteker.
5. Semua High Alert Medications yang akan disimpan di Gudang harus
ditandai dengan label HIGH ALERT pada kardus/kemasan obat dibagian
yang bertuliskan nama obat, namun tidak menutupi nama obat itu sendiri
dan keterangan tambahan pada kemasan obat. Memberi label High Alert
pada obat yang disesuaikan dengan jenisnya.
6. Semua petugas harus membaca label HAM sebelum menyimpan dan
memastikan High Alert Medications tersimpan pada tempat yang tepat.
7. Obat – obat yang memiliki LASA / NORUM tidak diletakkan dalam 1 rak /
disandingkan.
8. Petugas farmasi harus mencatat pemasukan dan pengeluaran obat ke
kartu stok.
9. Sesuai dengan PERMENKES RI No.28/MENKES/PER/I/1978 tentang
Narkotik, narkotika disimpan pada tempat khusus dan tidak dipergunakan
untuk menyimpan obat selain narkotika. Harus disimpan dalam lemari
terkunci yang terbagi dua, masing-masing untuk persediaan (gudang) dan
untuk keperluan sehari-hari.
10. Obat memiliki kategori LASA dengan multiple strength dosis obat
a. Warna hijau : low strength
b. Warna kuning : middle strength
c. Warna merah : high strength
9
11. Obat memiliki kategori LASA secara umum
a. Look Alike : Orange kecoklatan
b. Sound Alike : Biru terang
12. Obat memiliki kategori high alert Warna merah bertuliskan narkotika dan
psikotropika.
13. Elektrolit konsentrat dengan label obat high alert dan penyimpanan
hanya berada di instalasi farmasi.
10
5. Peracikan obat
1. Apoteker/asisten apoteker menandai obat High alert pada lembar resep
dengan centang merah (√ MERAH), obat narkotika garis merah (MERAH),
obat psikotropika garis bawah biru (BIRU)..
2. Dilakukan pengambilan obat, penulisan etiket dan penyerahan obat dengan
memperhatikan kesesuaian permintaan resep dengan mengisi kartu stok.
3. Petugas selalu melakukan pemeriksaan ulang (Double Check) kebenaran
obat pada saat pengambilan, penyiapan dan penggunaan obat yang akan
diberikan kepada pasien dengan prinsip 6 benar obat ( benar pasien, benar
obat, dosis, rute, benar waktu dan benar dokumentasi).
4. Mengecek tanggal kadaluarsa obat.
5. Bila terdapat problema terkait obat , apoteker akan mengklarifikasi kepada
penulis resep.
6. Persiapan Pemberian
Yang dimaksud dengan persiapan pemberian obat High Alert adalah
mengambil obat injeksi high alert dari ampul/vial dan dimasukan dalam spuit.
Jika obat berupa serbuk, campur dahulu dengan cairan pelarut sampai seluruh
obat larut. Pada pemberian elektrolit konsentrat KCL,074 %, NaCl 3%, dan
MgSO4 harus diencerkan terlebih dahulu dengan cairan infuse yang sesuai.
Proses persiapan pemberian high alert medications harus mempertimbangkan
beberapa hal, yaitu :
1. Identifikasi dengan prinsip 6 benar pemberian obat (benar pasien, benar
obat, benar dosis, benar cara pemberian obat, benar waktu, Benar
Dokumentasi)
2. Identifikasi dilakukan oleh dua orang ( Administrasi dan Petugas
dispensing / TTK yang berbeda ) (double check)
7. Penyerahan obat
a. Memastikan ketepatan high alert medications dengan melakukan double check
dengan teman sejawat meliputi identitas pasien (nama, tanggal lahir/ No Rekam
Medis ), nama obat, indikasi, kekuatan dosis, bentuk sediaan, cara pemberian,
dan waktu pemberian. Tujuan pelaksanaan double check terhadap high alert
medications adalah identifikasi obat-obatan yang memerlukan verifikasi atau
double check oleh petugas kesehatan lainnya (sebagai orang kedua) sebelum
memberikan obat dengan tujuan meningkatkan keselamatan dan akurasi.
11
Double check diperlukan sebelum memberikan high alert medications dan saat
pelaporan pergantian jaga atau saat melakukan transfer pasien. Pengecekan
pertama dilakukan oleh petugas yang menyiapkan obat, sedangkan pengecekan
yang kedua dilakukan oleh petugas yang akan memberikan obat kepada pasien
(petugas pengecekan yang pertama tidak boleh sama dengan petugas
pengecekan yang kedua) .
b. Sebelum memberikan obat, perawat mengecek identitas pasien dengan
menanyakan nama, tanggal lahir dan nomor rekam medik dan memberitahukan
kepada pasien mengenai nama obat yang dberikan, dosis, dan indikasinya.
c. Kegiatan double check tersebut didokumentasikan dalam berkas rekam medis
( RM Pemberian obat Injeksi ) dengan tandatangan kedua perawat (perawat
yang melakukan pengecekan dan yang memberikan obat ke pasien).
d. Pada situasi emergency, dimana pelabelan dan prosedur double check dapat
menghambat/menunda penatalaksanaan dan berdampak negatif pada pasien,
perawat atau dokter pertama-tama harus menentukan dan memastikan bahwa
kondisi klinis pasien benar-benar bersifat emergency dan perlu ditatalaksana
segera sedemikian rupa sehingga double check dapat ditunda.
12
2. Prosedur Kewaspadaan Obat di IGD dan Ruang Perawatan
1. Persiapan dan Penyimpanan
b. Petugas selalu melakukan pemeriksaan ulang (Double Check ) kebenaran
obat pada saat pengambilan, penyiapan dan penggunaan obat yang akan
diberikan kepada pasien dengan prinsip 6 benar obat ( benar pasien, benar
obat, benar dosis,benar rute, benar waktu dan benar dokumentasi)
c. High alert medications disimpan di IGD dan Ruang Perawatan Hanya
tersimpan di dalam troli atau kit Emergency.
d. Semua tempat penyimpanan harus diberikan label yang jelas dan
dipisahkan dengan obat-obatan rutin lainnya. Jika high alert medications
harus disimpan di area perawatan pasien, kuncilah tempat penyimpanan
dengan diberikan label 'Peringatan: high alert medications' pada tutup luar
tempat penyimpanan.
e. Jika menggunakan dispensing cabinet untuk menyimpan high alert
medications, berikanlah pesan pengingat di tutup cabinet agar
pengasuh/perawat pasien menjadi waspada dan berhati-hati dengan high
alert medications. Setiap kotak/tempat yang berisi high alert medications
harus diberi label.
f. Infus intravena high alert medications harus diberikan label yang jelas
dengan menggunakan huruf/tulisan yang berbeda dengan sekitarnya..
2. Pemberian obat
1. Perawat harus selalu melakukan pengecekan ganda (double-check)
terhadap semua high alert medications sebelum diberikan kepada pasien.
2. Pengecekan Ganda Terhadap High Alert Medications
a. Tujuan: identifikasi obat-obatan yang memerlukan verifikasi atau
pengecekan ganda oleh petugas kesehatan lainnya (sebagai orang
kedua) sebelum memberikan obat dengan tujuan meningkatkan
keselamatan dan akurasi. ( Buatkan data Beberapa bulan )
b. Kebijakan:
1. Pengecekan ganda diperlukan sebelum memberikan high alert
medications tertentu/spesifik dan disaat pelaporan pergantian jaga
atau saat melakukan transfer pasien.
2. Pengecekan ganda ini akan dicatat pada rekam medis pasien atau
pada catatan pemberian medikasi pasien..
3. Pengecekan pertama harus dilakukan oleh petugas yang
13
berwenang untuk menginstruksikan, meresepkan, atau
memberikan obat-obatan, antara lain : perawat, ahli farmasi, dan
dokter.
4. Pengecekan kedua akan dilakukan oleh petugas yang berwenang,
teknisi, atau perawat lainnya .
5. Kebutuhan minimal untuk melakukan pengecekan ganda/verifikasi
oleh orang kedua dilakukan pada kondisi-kondisi seperti berikut :
a. Setiap akan memberikan injeksi obat
b. Untuk infus:
1. Saat terdapat perubahan konsentrasi obat
2. Saat pemberian bolus
3. Saat pergantian jaga perawat atau transfer pasien
4. Setiap terjadi perubahan dosis obat
6. Pengecekan tambahan dapat dilakukan sesuai dengan instruksi
dari dokter.
14
3. Tata Laksana Obat – obat High Alert dan Elektrolit Pekat
Elektrolit pekat meliputi sediaan
1. NaCl 3% 500 ml,
2. KCl 25 ML
3. Meylon 8,4 %
4. MgSO4
5. D 40%
A. PERSIAPAN :
5. Pilih pelarut yang tepat dan hitung volume pelarut yang dibutuhkan
B. PENGENCERAN :
1. Lakukan cuci tangan dengan sabun dan air mengalir dengan benar.
15
4. Lakukan disinfeksi pada area kerja dengan menggunakan desinfektan alat
5. Usap bagian leher botol injeksi elektrolit pekat dengan alkohol 70%,
tunggu sampai kering.
9. Untuk infus inravena, suntikkan larutan obat ke dalam botol infus pada
posisi 450 perlahan melalui dinding agar tidak berbuih dan tercampur
sempurna.
11. Beri label identitas obat, identitas pasien, tanggal pengenceran dan
tanggal kadaluarsa pada infus atau spuit yang berisi elektrolit hasil
pengenceran
12. Setelah selesai letakkan sisa proses yang tidak terpakai ke kantong
sampah tertutup.
16
C. CARA PEMBERIAN ELEKTROLIT PEKAT
18
BAB IV
DOKUMENTASI
19
LAMPIRAN 1. DAFTAR OBAT HIGH ALERT RUMKITAL Dr. AZHAR ZAHIR
N BENTUK
KELAS TERAPI NAMA GENERIK NAMA DAGANG DOSIS KETERANGA
O SEDIAAN
Elektrolit peka
tidak boleh
KCL 7.46 (
disimpan di
7.46%
ELEKTROLIT KALIUM ruang
1 INJEKSI POTTASIUM 7.46/25 ML
PEKAT KLORIDA perawatan
CHLORIDE
kecuali Depo
INJECTION
IGD, VK dan
OK
BUPIVACAIN INJEKSI BUPIVACAIN 0,5 % 20 ML
KETAMINE INJEKSI KETAMINE 100MG/10ML
2 OBAT ANASTESI SEVOFLURANE INHALASI SEVOFLURANE 250 ML
ISOFLURANE INHALASI ISOFLURANE 250 ML
MIDAZOLAM INJEKSI KETAMIN 5 MG/ 5 ML
3 VASOKONTRIKSI EPHINEPRIN INJEKSI EPINEPHRINE 1 MG/ ML
LIDOCAIN INJEKSI LIDOCAIN 20 % 20
MG / ML
4 ANTI ARITMIA
AMIODARON INJEKSI KENDARON 150 MG / 3
ML
DEXTROSE DEXTROSE INJEKSI D40% 40% 25 ML
5 HYPERTONIC, 40
%
INSULIN INJEKSI LEVEMIR, 300 IU / 3 ML
6 INSULIN NOVORAPID
20
LAMPIRAN 2. LOGO OBAT HIGH ALERT
− Atrophin Sulfat
Anestetik umum − Neostigmine
Anestetik inhalasi − Atracurium (Tramos)
− Halothane
− Midazolam / Sedacum
4 − Ketamin Inj
− Recofol (Propokol)
Anestetik IV
− Fentanyl
− Dextrose 40%
Elektrolit Konsentrasi − KCl 7,46%
7
Tinggi − Meylon 8,4%
− MgSO4 40%
− Lidokain
Obat – obat epidural,
8 − Bunascan, Decain
intratekal
− Ketamin
− Midazolam
11 Obat sedasi moderat
− Diazepam (Valisanbe)
− Fentanyl
12 Narkotika − Pethidine Inj
21
LAMPIRAN 3. DAFTAR OBAT LASA/NORUM RUMKITAL dr. AZHAR ZAHIR
Nama Obat WARNA LABEL LABEL
Amlodipin 10 mg Merah
Amlodipin 5 mg Hijau
Captopril 12,5 mg Hijau
Captopril 25 mg Kuning
Cefixime 100 mg Hijau
Cefixime 200 mg Merah
Clindamicyn 150 mg Hijau
Clindamicyn 300 mg Merah
Glimepiride 1 mg Hijau
Glimepiride 2 mg Kuning
Glimepiride 4 mg Merah
Kalium Diklofenat 25 mg Hijau
Kalium Diklofenat 50 mg Merah
Meloksikam 7,5 mg Hijau
Meloksikam 15 mg Merah
Metylprednisolon 4 mg Hijau
Metylprednisolon 8 mg Kuning
Na diklofenak 25 mg Hijau
Na diklofenak 50 mg Kuning
Piroksikam 10 mg Hijau
Piroksikam 20 mg Merah
Salbutamol 2 mg Hijau
Salbutamol 4 mg Merah
Simvastatin 10 mg Hijau
Simvastatin 20 mg Merah
22
LAMPIRAN 4. LOGO DAN OBAT LASA/NORUM
EPHEdrine EPHIneprine
METFORmin METROnidazole
BETAhistin INTERhistin
ERITROmicyn AZYTROmicyn
LEVOfloxacin CIPROfloxacin
23
LAMPIRAN 5. DOKUMENTASI OBAT HIGH ALERT DAN LASA/NORUM
1. Obat Lasa/Norum
Tablet Injeksi
2.High Alert
Tablet
Injeksi
4.Obat Narkotika
24
5.Obat Psikotropika
Tablet
Injeksi
Ditetapkan Oleh
Karumkital dr. Azhar Zahir
25
dr. Birril Qudsi, Sp.B
Mayor Laut Laut (K) NRP. 16233 / P
26