You are on page 1of 14

Jurnal Keperawatan Muhammadiyah 6 (2)

J ur n a l K e p e r a w a t a n M u h a m m a d i y a h
Alamat Website: http://journal.um-surabaya.ac.id/index.php/JKM

Efektifitas Terapi Pijat Refleksi Kaki Terhadap Pengendalian Glukosa Darah Pada
Penderita Diabetes Melitus

Mardiana 1

1
Akademi Keperawatan Batari Toja Watampone, Indonesia

INFORMASI ABSTRACT
Korespondensi: Introduction: Diabetes mellitus is a group of metabolic disorders characterized
dianaizzan@gmail.com by damaged insulin secretion, insulin action, or both, resulting in an increase in
blood glucose levels (hyperglycemia). The impact of chronic hyperglycemia and
metabolic disorders with diabetes mellitus, which causes damage to tissues and
organs such as the eyes, nerves, kidneys and blood vessel systems.

Objetive: This literature study aims to analyze the effectiveness of foot reflexology
ther- apy in controlling blood glucose in diabetic patients.

Methods: the database in making this literature review is pubmed and google
scholar. The articles found were in the 2015-2021 timeframe with full text and
were selected according to the appropriate literature study topic.

Results: Based on the results of literature search, 331 articles were found, and
there were 5 articles that met the criteria regarding the effectiveness of foot
reflexology ther- apy in controlling blood glucose in diabetic patients.

Keywords: Conclusion: The results of research from several articles in this literature
Blood Glucose, Diabetes, review in- dicate that foot reflexology therapy is effective in controlling blood
Massage Therapy, Foot glucose in diabetic patients.
Reflexology

1
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah 6 (2)
2021
PENDAHULUAN DKI Jakarta sebesar 2,5%, dan disusul Sulawesi
Penyakit diabetes melitus merupakan sekumpulan Utara sebesar 2,4% (Djafar et al., 2019). Melihat
gangguan metabolik yang ditandai karena rusaknya angka kejadian ini para tenaga kesehatan
kerja insulin, sekresi insulin, ataupun keduanya kuhususnya perawat perlu memberikan
sehingga terjadi peningkatan kadar glukosa dalam
darah atau hiperglikemia. penyakit diabetes ini juga
sering disebut penyakit kencing manis (Muzahidin
et al., 2015). Penyalit diabetes melitus
diklasifikasikan menjadi diabetes melitus tipe I
(childhood onset diabetes atau insulin-dependent),
yang ditandai dengan kurangnya produksi insulin
dan diabetes melitus tipe II, (adult-onset diabetes
atau non-insulin- dependent), terjadi karena
ketidakmampuan tubuh menggunakan insulin
secara efektif (Lisanawati et al., 2015). Ada
beberapa dampak yang diakibatkan oleh
Hiperglikemia kronis dan gangguan metabolisme
diabetetes melitus dapat menyebabkan kerusakan
pada jaringan dan organ misalnya mata, saraf,
ginjal dan sistem pada pembuluh darah. Oleh
karena itu jika kadar glukosa dalam darah tidak
terkontrol maka dapat menyebabkan komplikasi
makroskopis maupun mikroskopis. Salah satu
komplikasi mikroskopis pada pasien diabetes melitus
yaitu neuropati perifer diabetik (Prandini, 2019). Hal
ini merupakan komplikasi yang paling umum
terjadi pada pasien diabetes yang mengakibatkan
hilangnya persepsi gerakan, sensasi kulit plantar,
dan keseimbangan tubuh (Chatchawan et al.,
2020). Selain itu, ulkus diabetikum juga merupakan
komplikasi diabetes melitus yang terdapat pada
sistem integumen yang diawali dengan sensasi
kesemutan dan mati rasa pada tubuh. (Wardani et
al., 2019).
Prevalensi penyakit diabetes melitus setiap
tahunnya
meningkat, jumlah penderita diabetes melitus di
dunia mencapai 425 juta orang, dimana prevalensi
pada pria yang menderita diabetes cenderung lebih
tinggi sebanyak 221 juta orang dibanding pada
wanita sebanyak 204 juta orang. Angka kematian
yang diakibatkan dari diabetes melitus yang
sebesar 4 juta orang, dan diprediksi jumlah
penderita diabetes melitus pada tahun 2045
nantinya akan mengalami peningkatan yang
mencapai 629 juta orang. Di Asia timur negara
Cina berada pada posisi tertinggi dunia dengan
jumlah penderita diabetes melitus sebesar 114,4
juta orang. Pada tahun 2045 diperkirakan akan
meningkat 134,3 juta orang (IDF, 2017). Saat ini
negara Indonesia menempati urutan ke enam
sebagai negara dengan jumlah penderita diabetes
melitus terbanyak di dunia setelah China, United
States, Brazil, India dan Mexico. Dari segi area
geografis, terbanyak berada di wilayah DI
Yogyakarta sebesar 2,6%, kemudian selanjutnya
2
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah 6 (2)
pengobatan komplementer yang dipadukan dalam darah pada penderita diabetes melitus.
dengan pengobatan farmakologik.
Saat ini dokter menganjuran pengobatan diabetes METODE
secara menyeluruh dengan melakukan aktivitas Metode pencarian yang dilakukan melalui
olahraga secara teratur, diet yang benar, dan penelusuran
mengkonsumsi obat-obatan ataupun suntikan
insulin. Khusus pada penderita penyakit diabetes
melitus tipe I, penderita mutlak memerlukan
suntikan insulin setiap hari, sedangkan pada
penderita diabetes melitus tipe II hanya disarankan
untuk olahraga dan diet yang benar sehingga gula
darah dapat normal. Namun, secara umum
penderita diabetes melitus perlu meminum obat
anti-diabetes secara oral sesuai anjuran dokter.
Selain pengobatan farmakologis juga bisa
dilakukan secara non farmakologi salah satunya
adalah dengan pemberian terapi komplementer.
Terapi komplementer ini merupakan salah satu
pendekatan perawatan kesehatan alternatif
(Chavan et al., 2020) particularly carbohydrate
and fat management in the organism. An
increase in the prevalence of diabetic population
and the association of decreasing patient
compliance and medication adherence leads to
prefer a new concept for the management of
disease complications. The use of complementary
and alternative medicine (CAM. Sebagai salah
satu tindakan keperawatan terapi komplementer
yang dapat diberikan pada penderita diabetes
melitus yaitu terapi pijat refleksi (Afira et al.,
2021).
Secara umum terapi pijat berfungsi untuk
melancarkan
sirkulasi darah dengan efek yang terdapat di kaki
sehingga di dalam darah tidak terjadi endapan gula
dan darah yang membawa oksigen dan nutrisi.
Dengan demikian setelah pemberian terapi pijat
gejala dari neuropati diabetikum akan menurun.
Dimana seluruh bagian kaki akan mendapat suplai
oksigen yang cukup, sehingga rasa kesemutan dan
rasa baal berkurang (Zuryati, 2019). Pijat refleksi
kaki adalah salah satu terapi komplementer yang
menggabungkan berbagai teknik dalam
keperawatan seperti teknik relaksasi, sentuhan, dan
teknik distraksi. Pijat refleksi merupakan stimulasi
pada kulit dengan menggunakan berbagai
tingkatan tekanan tangan untuk meningkatkan
sirkulasi dan dapat membuat rileks (Gupitasari et
al., 2018). Proses pijat refleksi kaki tergolong
aman dan mudah karena hanya menggunakan
tangan manusia tanpa memerlukan obat,
pembedahan ataupun alat-alat kedokteran lainnya
(Sabeta, 2015).
Dengan demikian tujuan dari literature review ini
adalah untuk melihat efektifitas terapi pijat
refleksi kaki terhadap pengendalian kadar glukosa

3
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah 6 (2)
2021
hasil-hasil publikasi ilmiah pada rentang tahun HASIL
2015- 2021 dengan menggunakan database
Flow diagram pencaraian literature pada database
Pubmed dan Google Scholar. Bahasa yang
digunakan pada kata kunci yaitu bahasa Indonesia
dan bahasa inggris.
Pada database Pubmed menggunakan kata kunci
1 “Blood Glucose” ditemukan 72.103 artikel. Kata
kunci ke 2 “Diabetes” ditemukan 277.004 artikel.
Kata kunci ke 3 “Foot Reflexology Therapy”
ditemukan 231 artikel. Selanjutnya menggabungkan
ketiga kata kunci tersebut di temukan 2 artikel.
Setelah dilakukan pencarian artikel, selanjutnya
dilakukan pembatasan jumlah artikel LIMIT
associated data ditemukan 1 artikel relevan.
Pada database Google Scholar menggunakan kata
kunci “Glukosa Darah” ditemukan 33.000 artikel.
Kata kunci ke 2 “Diabetes” ditemukan 2.930.000
artikel. Kata kunci ke 3 “terapi pijat refleksi kaki”
ditemukan 710 artikel. Selanjutnya
menggabungkan ketiga kata kunci tersebut di
temukan 329 artikel. Setelah dilakukan pencarian
artikel, selanjutnya dilakukan pembatasan jumlah
artikel pada rentang tahun (2015-2021) ditemukan
231 artikel. Dari 231 artikel tersebut, ditemukan 4
Gambar 1. Flow diagram pencarian literature
artikel yang relevan.
Hasil dari penelitian mengenai terapi pijat refleksi
Tabel 1. Kriteria inklusi dan esklusi pada
dalam mengendalikan kadar glukosa darah pada
artikel penelitian
pasien diabetes yang dapat dilihat pada tabel 2
analisis review yang terdiri dari 5 artikel,
Indikator Kriteria Inklusi Kriteria Eksklusi menunjukkan efektifitas terapi pijat refleksi kaki
Respon- Penderita diabetes Penderita diabetes terhadap pengendalian glukosa darah pada pasien
den melitus yang mengalami diabetes. Berdasarkan hasil penelitian yang
komplikasi penyakit dilakukan oleh (Musiana et al., 2015). Penelitian ini
kronik lainnya menggunakan metode pengambilan data Pre and
Jenis pene- Semua jenis Jenis penelitian yang Post Test pada Control Group Design ditemukan
litian pene- litian yang tidak full text hasil menjelaskan rata-rata penurunan kadar
terpub- likasi glukosa darah pada kelompok intervensi sebesar
nasional dan 40,619 mg/dl dengan standar deviasi 74,042.
internasional Sedangkan pada kelompok kontrol rata-rata
Tanggal Penelitian yang Penelitian yang di- penurunan kadar glukosa darahnya adalah
publikasi dipublikasikan dari publikasikan di bawah 12,762mg/ dl dengan standar deviasi 67,971. Hasil
tahun 2015-2021 tahun 2015 uji statistik dengan t-test dependen pada kelompok
intervensi didapatkan p value = 0,021. Nilai p
Hasil Literatur yang Literatur yang mem-
value ini lebih kecil dari nilai α (0,05) Sedangkan
membahas efek- bahas terapi pijat se-
pada kelompok kontrol didapatkan nilai p value =
tifitas terapi pijat cara umum dan tidak
0,400 lebih besar dari nilai α (0,05) sehingga dapat
refleksi kaki terha- berfokus pada pasien
diambil kesimpulan bahwa ada perbedaan kadar
dap pengendalian diabetes
glukosa antara penderita diabetes yang melakukan
glukosa darah pada
pijat refleksi dengan yang tidak pijat refleksi.
pasien diabetes
olehkarena itu dapat disimpulkan bahwa pijat
Bahasa Artikel penelitian Artikel yang refleksi efektif dalam mengendalikan kadar glukosa
yang berbahasa tidak berbahasa Indo- darah penderita diabetes.
Indonesia dan nesia dan Penelitian yang dilakukan di Brazil oleh (Silva et
Inggris Inggris al.,
2018), responden dalam penelitian ini sebanyak 45

4
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah 6 (2)
orang. Setelah pemberian kaki pijat refleksi setiap
hari selama 30 hari, kapiler puasa kadar glukosa
darah berkurang secara signifikan pada
individu

5
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah 6 (2)

yang menerima intervensi. Saat memverifikasi efek kriteria American Diabetes Association (ADA),
refleksi kaki pada kapiler glukosa darah, Setelah diabetes ditegakkan jika kadar glukosa dalam darah
membandingkan kaki kelompok yang dirawat dan puasa > 126 mg/dl, atau glukosa dalam darah 2 jam
kelompok kontrol, ada perbedaan signifikan yang pasca pembebanan > 200 mg/dl atau gula darah
ditemukan. sewaktu
Salah satu penelitian tentang terapi pijat refleksi
oleh (Gupitasari et al., 2018) yang juga
menggunakan metode pre-post design dari 34
responden menghasilkan Rata-rata kadar gula darah
sebelum dilakukan pijat refleksi kaki pada
perlakuan pertama, kedua dan ketiga yaitu sebesar
246,81 mg/dl. Rata-rata kadar gula darah setelah
dilakukan pijat refleksi kaki pada perlakuan
pertama, kedua dan ketia yaitu sebesar 234,31
mg/dl. Hal tersebut menunjukkan adanya
penurunan kadar gula darah sebelum dan setelah
dilakukan pijat refleksi kaki. Hali ini dibuktikan
dari hasil analisis statistik dengan menggunakan uji
Paired Samples T test diperoleh p value 0,000
(<0.05).
Pemberian pijat refleksi pada penderita DM yang
diteliti oleh (Afira et al., 2021), memperlihatkan
hasil pada nilai glukosa darah sebelum diberikan
asuhan keperawatan yaitu GDS: 215 mg/dl dan
setelah diberikan intervensi selama kurun waktu 7
(tujuh) hari dari hasil pemeriksaan didapatkan yaitu
GDS: 189 mg/dl. Penelitian lain yang juga
dilakukan oleh (Rahmawati, 2018) menunjukkan
hasil penurunan GDS setelah dilakukan terapi pijat
refleksi kaki pada 3 orang pasien diabetes.

PEMBAHASAN
Diabetes merupakan salah satu penyakit kronis
yang diakibatkan oleh ketidakmampuan organ
pankreas memproduksi cukup insulin (hormon
yang dapat mengatur glukosa dalam darah) dan
juga jika tubuh tidak dapat menggunakan insulin
yang dihasilkan dengan efektif (Afira et al., 2021;
Musiana et al., 2015 ). Penyakit diabetes
dikategorikan penyakit metabolik karena adanya
fluktuasi kadar gula darah yang abnormal (Megda
et al., 2020)the objective of this study was to
analyze the immediate effect of FR in DN type 2
patients. Method. This was a randomized
controlled clinical trial, with 12 participants
selected from a list of diabetic patients from the
Basic Health Units of the city of Alfenas-MG. The
sample consisted of two groups: Control Group
(n=5. Glukosa dalam darah (molekul gula yang
paling sederhana yang dapat memecahkan
karbohidrat) akibat defisiensi atau adanya
penurunan aktifitas insulin(Silva et al., 2018).
Kriteria diabetes pada Riskesdas 2018 mengacu
pada konsensus PERKENI yang mengadopsi pada

11
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah 6 (2)

(GDS) > 200 mg/dl (Varun, 2018). spontan khususnya pada bagian titik pankreas,
Salah satu cara yang efektif untuk pengendalian sehingga saraf reseptor dapat bekerja dan
kadar glukosa darah selain pengobatan dan rangsangan yang berupa penekanan akan berubah
penggunaan insulin yaitu dengan menerapkan terapi menjadi aliran listrik (bioelektrik) yang akan
komplementer yang ditunjukkan untuk menjalar ke otak kemudian
meningkatkan derajat kesehatan pada masyarakat.
Ada beberapa macam jenis terapi komplementer,
salah satunya yaitu terapi pijat refleksi
(Kemenkes, 2017). Menurut (Rahmawati, 2018)
terapi pijat refleksi merupakan suatu cara
penyembuhan penyakit melalui pijat urat saraf
agar dapat memperlancar sistem peredaran darah
di dalam tubuh. Terapi pijat refleksi berfungsi
untuk menjaga kestabilan glukosa dalam darah
dan dapat mengurangi efek samping dari
penggunaan obat jangka panjang yang diberikan
kepada penderita diabetes sebagai pengobatan
alternatif (Afira et al., 2021). Setiap obat yang
diberikan bagi penderita diabetes terkadang
menimbulkan beberapa efek yang tidak diinginkan
(Selvakumar et al., 2017). Terapi pijat refleksi
kaki ini lebih aman untuk digunakan hanya
menggunakan tangan manusia tanpa obat,
pembedahan ataupun alat-alat kedokteran lainnya
(Sabeta, 2015).
Penerapan terapi pijat refleksi kaki dengan tekanan
pada ibu jari di sepanjang garis meridian pada kaki
yang digabungkan dengan gangguan pada jari
kaki. (Eungpinichpong et al., 2015). Bagian-
bagian tubuh yang mendasari pijat refleksi adalah
organ, saraf, kelenjar, yang terhubung dengan titik
refleks pada kaki (Grossman et al., 2018). Untuk
memberikan rangsangan pada titik refleksi pada
kaki dengan menggunakan teknik menekan,
menggosok, ataupun meremas dapat membuat
berespon langung di daerah tubuh yang terhubung
dengan titik refleksi utama, khususnya pada titik-
titik yang terkait dengan kadar gula dalam darah
seperti otak, hipotalamus, hati, dan pankreas yang
terletak pada telapak kaki kanan dan kiri pada
bagian dalam pinggir (Arslan et al., 2018). Pada
saat pijat refleksi dilakukan pada pasien, otak akan
menerima rangsangan dan kemudian implus akan
mengaktifkan glucose phosphate. Setelah enzim
glucose phosphate aktif yang merupakan salah
satu metabolisme karbohidrat yang berefek pada
hipotalamus, sehingga dapat meningkatkan sistesis
insulin dengan cara merangsang kerja organ
pankreas. Selain itu juga dapat meningkatkan
jumlah reseptor pada sel target dan dapat
mempercepat pemanfaatan glukosa sehingga
menurunkan kadar gula dalam darah.
Ketika adanya penekanan pada titik refleksi kaki
akan
memberikan rangsangan secara refleks atau
11
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah 6 (2)

ke organ pankreas, sehingga produksi hormon DAFTAR PUSTAKA


insulin yang tersimpan di dalam sel akan menjadi Afira, W., Furqoni, P. D., Elliya, R., Isnainy, U.
lebih baik. Hal ini dapat menyeimbangkan kadar C. A. S., Crisanto, E. Y., Novikasi, L., &
gula darah dalam tubuh. Begitupun jika dilakukan Triyoso. (2021). Pemberian pijat refleksi pada
penekanan pada titik refleksi hati, rangsangan penderita diabetes melitus tipe II dengan
tersebut akan mempengaruhi fungsi hati. Telah masalah keperawatan ketidakstabilan kadar
kita ketahui, hati memiliki fungsi untuk gula darah di Tiyuh Dayaasri tumijajar tulang
penyimpanan sekaligus pusat untuk pengolahan bawang barat. Kesehatan, 53(9), 1689–1699.
gula darah jika kadar insulin meningkat, hati akan Arslan, F., Guven, S. D., Ozcan, A., Vatansev, H.,
menimbun gula darah yang nantinya akan dialirkan & Tasgin, O. (2018). The Effect of Exercise,
ke dalam sel-sel tubuh apabila dibutuhkan. Reflexology and Chrome on Metabolic
Pijat refleksi kaki ini juga bekerja sebagai Syndrome. International Journal of Medical
analgesia dimana setelah pemberian pijat sistem Research & Health Sciences, 7(8), 77–85.
serebral dalam tubuh akan menekan besarnya sinyal Chatchawan, U., Jarasrungsichol, K., & Yamauchi,
nyeri yang masuk ke dalam sistem saraf yaitu J. (2020). Immediate Effects of Self-Thai Foot
dengan mengaktifkan sistem nyeri dan dapat pula Massage on Skin Blood Flow, Skin
terjadi penurunan kadar gula darah setelah Temperature, and Range of Motion of the Foot
dilakukan pijat refleksi karena titik- titik refleksi and Ankle in Type 2 Diabetic Patients. Journal
pada kaki diberi aliran energi sehingga of Alternative and Complementary Medicine,
mengaktifkan pula system nyeri. Ketika pemijatan 26(6), 491–500.
menimbulkan sinyal nyeri, maka tubuh akan https://doi.org/10.1089/acm.2019.0328
mengeluarkanhormonendorfinyangakandisekresikan Chavan, P., Karale, P., Thaware, P., & Misar,
oleh sistem serebral sehingga menghilangkan rasa P. (2020). Complementary and alternative
nyeri dan menimbulkan perasaan nyaman yang medicine in association with type 2 diabetes
dapat menekan keluarnya hormon kortisol. Akan mellitus. International Journal of Current
tetapi jika hormon kortisol makin meningkat maka Research and Review, 12(17), 156–162.
hormone ini melawan efek insulin sehingga https://doi. org/10.31782/IJCRR.2020.121725
membuat gula darah lebih sulit untuk memasuki sel Djafar, R. H., Nur, B. M., & Azzam, R. (2019).
dan menyebabkan kadar gula dalam darah tinggi. Efektifitas foot spa diabetic terhadap nilai
Begitu juga sebaliknya jika pengeluaran hormon ankle brachial index pada pasien diabetes
kortisol ditekan maka kadar gula darah dalam batas melitus tipe
normal. Pijat refleksi juga akan memberikan efek II. Kesehatan, 3, 138–155.
penurunan kadar gula darah karena adanya aliran Eungpinichpong, W., Plandee, P., Chatchawan, U.,
limpa yang lancar, hal ini disebabkan karena & Yamauchi, J. (2015). Effects of thai foot
pemberian pemijatan dengan gosokan ringan dan massage on balance performance in diabetic
menggunakan seluruh permukaan tangan dengan patients with peripheral neuropathy: a
arah gosokan menuju ke jantung. Aliran limpa randomized parallel- controlled trial. Medical
yang lancar memberikan efek tingkat produksi Science Monitor Basic Research, 21, 68–75.
hormon insulin yang dapat mengurangi resistensi https://doi.org/10.12659/ MSMBR.894163
insulin atau gangguan toleransi insulin (Gupitasari Grossman, L. D., Roscoe, R., & Shack, A. R.
et al., 2018). (2018). Complementary and Alternative
Medicine for Diabetes. Canadian Journal of
KESIMPULAN DAN SARAN Diabetes, 42, S154–S161.
Berdasarkan dari beberapa hasil penelitian, terapi https://doi.org/10.1016/j. jcjd.2017.10.023
pijat refleksi kaki efektif untuk mengendalikan Gupitasari, V., Widodo, S., & Mustofa, A. (2018).
glukosa darah pada pasien diabetes. Hal ini dapat Pengaruh Pijat Refleksi Kaki Terhadap Kadar
dilihat dari adanya penurunan kadar glukosa darah Gula Darah Pada Pasien Diabetes Mellitus
yang signifikan pada penderita diabetes setelah Tipe II Di RSUD Ungaran. Kesehatan, 1–15.
dilakukan pijat refleksi kaki. Lisanawati, R., Hasneli, Y., & Hasanah, O. (2015).
Diharapkan bagi perawat dapat menerapkan terapi Perbedaan sensitivitas tangan dan kaki sebelum
pijat refleksi kaki sebagai terapi komplementer dan sesudah dilakukan terapi pijat refleksi pada
bagi pasien diabetes serta menambah referensi penderita diabetes melitus tipe II. Kesehatan,
untuk lebih meningkatkan mutu pelayanan yang 2(37), 1–31. https://doi.org/10.12816/0013114
diberikan pada pasien diabetes. Megda, L. de F., Terra, A. M. S. V., Matos, J. B.
de, Taveira, L. de M., Martínez, B. B., Pereira,

11
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah 6 (2)

R. de C., Silva, S. B., Reis, L. M. dos, Kosour,


C., & Santos, A. T. S. (2020). Immediate
effect of foot

12
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah 6 (2)

reflexology in patients with diabetic February 2018.


neuropathy Wardani, E. M., Wijayanti, L., & Ainiyah, N.
-Randomized Clinical Trial. Revista (2019). The Effect Of Diabetic Foot Spa On
Neurociências, 28, 1–22. Ankle Brachial Index And Foot
https://doi.org/10.34024/rnc.2020. v28.10444 Sensitivity Of Diabetes Mellitus Type 2. Jurnal
Musiana, Astuti, T., & Dewi, R. (2015). Efektivitas Keperawatan Respati Yogyakarta, 6(3), 672.
Pijat Refleksi Terhadap Pengendalian Kadar
Glukosa Darah Penderita Diabetes Mellitus.
Kesehatan, XI(2), 224–232.
Muzahidin, A., Hartoyo, M., & Suryani, M. (2015).
Pengaruh Terapi Pijat Refleksi pada Telapak
Kaki Terhadap Sensitivitas Kaki pada
Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 di
Puskesmas Karangayu Semarang. Kesehatan,
7(2), 1–10.
Prandini, N. A.(2019). Pengaruh Foot Manual
Massage Terhadap Sensitivitas Kaki Pasien
Diabetes Melitus (DM) Di Wilayah Kerja
Puskesmas Sumbersari Jember. Kesehatan,
8(2). https://doi.
org/10.22201/fq.18708404e.2004.3.66178
Rahmawati, Y. (2018). Analisis Praktek Klinik
Keperawatan Dengan Intervensi Inovasi Terapi
Pijat Refleksi Pada Telapak Kaki Dan Pangkal
Ibu Jari Tangan Terhadap Penurunan Kadar
Glukosa Darah Penderita Diabetes Millitus
Type II Di Ruang IGD RSUD Abdul Wahab
Sjahranie Samarinda. Kesehatan.
Sabeta, C. (2015). Pengaruh Pijat Refleksi Kaki
Terhadap Ankle Brachial Index (ABI)
Padapasien Diabetes Mellitus Tipe 2 Di
Wilayah Kerja Klinik dr. Sulistyawati
Kembangarum Sleman Yogyakarta.
Kesehatan, 47 hal.
Selvakumar, G., Shathirapathiy, G., Jainraj, R., &
Yuvaraj Paul, P. (2017). Immediate effect of
bitter gourd, ash gourd, Knol-khol juices on
blood sugar levels of patients with type 2
diabetes mellitus: A pilot study. Journal of
Traditional and Complementary Medicine, 7(4),
526–531. https://
doi.org/10.1016/j.jtcme.2017.01.009
Silva, N. C. M., Chaves, É. C. L., Carvalho, E. C.,
Carvalho, L. C., & Iunes, D. H. (2018). Effect
of Foot Reflexology on Capillary Blood
Glucose, Tissue Temperature, and Plantar
Pressure of Individuals With Diabetes Mellitus
(Type 2): A Pilot Study. Journal of
Chiropractic Medicine, 17(3), 182–189.
https://doi.org/10.1016/j. jcm.2018.03.003
Varun. (2018). A Dissertation On Evaluation Of
The Effect Of Bhastrika And Kapalbhati
Pranayama On Blood Glucose Level In Type 2
Diabetes Mellitus Submitted by Prof . Dr . S .
T . Venkateswaran , Doctor Of Medicine.

12
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah 6 (2)

https://doi.org/10.35842/jkry.v6i3.391
Zuryati, M. (2019). Pengaruh Terapi Pijat
Menggunakan VCO (Virgin Coconut Oil)
Terhadap Penurunan Neuropati Perifer pada
Klien Diabetes Mellitus Tipe 2. Kesehatan,
18– 26.

12
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah 6 (2) 2021
Tabel 2. Review
Artikel
Author
No Judul Negara Tujuan Responden Metode Penelitian Temuan Utama/Hasil
(Tahun)
1 Musiana Efektivitas pijat Indonesia mengintegrasikan tera- Populasi 60 Jenis penelitian kuan- Hasil uji statistik dengan t-testdependen pada kelompok
et al, refleksi terhadap pi komplementer dalam orang. Teknik- titatif dengan Desain intervensididapatkan p value = 0,021. Nilai p
2015 Pengendalian ka- pelayanan keperawatan purposive penelitian quasi eksper- valueini lebih kecil dari nilai α(0,05) Sedangkanpada
dar glukosa darah penderita DM. sampling,yaitu imen, metode pengam- kelompok kontrol didapatkan nilai pvalue = 0,400
penderitaDiabetes 42 sampel. bilan data Pre and Post lebih besar dari nilai α(0,05) sehinggadapat diambil
mellitus Test ControlGroup kesimpulan bahwa ada perbedaan kadar glukosa antara
Design. penderita DM yang melakukan pijat refleksi dengan
yang tidak pijat refleksi. Pijatrefleksi efektif dalam
mengendalikan kadarglukosa darah penderita DM.
2 Silva et Effect of tfoot Brazil Tujuan dari penelitian 45 orang Penelitian ini merupa- setelah pemberian kaki pijat refleksi setiap hari
al, 2018 Reflexology on ini adalah untuk kan penelitian small- selama 30 hari, kapiler puasa kadar glukosa darah
CapillaryBlood menilai scale randomizedclini- berkurang secara signifikan pada individu yang
Glucose, Tissue pengaruh pijat refleksi kaki cal trial di 2 menerima inter- vensi. Saat memverifikasi efek
Temperature, and- terhadap glukosa darah pelayanan kesehatan refleksi kaki pada kapiler glukosa darah, Setelah
Plantar Pressure of kapiler kakisuhu jaringan, primer di kotamadya membandingkan kaki kelompok yang dirawat dan
Individuals With- dan tekanan plantar kaki di selatan negara kelompok kontrol, ada perbedaan signifikan yang
Diabetes Mellitus penderita DM (tipe 2). bagian Minas Gerais, diidentifikasi.
(Type 2): A Pilot Brazil.
Study
3 Gupi- Pengaruh pijat re- Indonesia untuk mengetahuipengaruh Sampel dalam rancangan pre eks- Rata-rata kadar gula darah sebelum dilakukan pijat
tasari et fleksi kaki terhadap pijat refleksi kaki terha- penelitian ini perimen dengande- refleksi kaki pada perlakuan pertama hingga
al, 2018 kadar gula darah dap kadar gula darah berjumlah 34 sain pre test post test perlakuan ketiga ialah 246,81 mg/dl. Rata-rata
padaPasien diabe- pada pasien diabetes responden, design. Teknik analisis kadar gula darah setelah dilakukan pijat refleksi kaki
tes mellitus tipe II mellitus di pasiendiabetes datanyamenggunakan pada perlakuan per- tama hingga perlakuan ketiga
di RSUD ungaran RSUDUngaran. mellitus tipe II Paired sample t-test ialah 234,31 mg/dl. Hal tersebut menunjukkan
yang dirawat adanya penurunan kadar gula darah sebelum dan
inap di RSUD setelah dilakukan pijat refleksi kaki. hasil analisis
Ungaran statistik dengan menggunakan uji Paired Samples T
test diperoleh p value 0,000 (<0.05).
120
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah 6 (2)
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah 6 (2) 2021

4 Rah- Analisa Praktek Indonesia untuk melakukan Analisis 3 orang pasien Metode studi kuanti- Hasil intervensi inovasi didapatkan adanya
mawati Klinik Keper- Klinik Keperawatan Den- diabetes tatif penurunan kadar glukosa darah setelah pemberian
et al, awatan dengan gan Intervansi Inovasi Pijat pemijatan reflek- si di telapak kaki dan pangkal ibu
2018 IntervensiInovasi Refleksi Pada telapak jari tangan.
Terapi Pijat Re- Kaki dan pangkal ibu jari
fleksi pada Telapak Tangan Terhadap
Kaki dan Pangkal Penurunan Kadar Glukosa
Ibu Jari Tangan ter- Darah Penderita Diabetes
hadap Penurunan Millitus diruang IGD
Kadar Glukosa Rumah Sakit Abdul
Darah Penderita Wahab Syahrani Samarinda
Diabetes Millitus Tahun 2018.
Type II di Ruang
IGD Rumah Sakit
Abdul Wahab
SjahranieSamarin-
da Tahun 2018
5 Afira et Pemberian pijat re- Indonesia Tujuan setelah penyuluhan Peserta hadir se- pre planing, persiapan data pada nilai glukosa darah sebelum diberikan
al, 2021 fleksi pada pender- dan demonstrasi, diharap- banyak 2 orang penyajian leaflat, asuhan keperawatan yaitu GDS: 215 mg/dl dan
ita diabetes melitus kan pemberian pijat refleksi yang terdiri dari tem- pat dan alat-alat setelah diber- ikan intervensi selama kurun waktu 7
tipe II dengan ma- dapat untuk menurunkan Tn. S dan Ny. Y lainn- ya. (tujuh) hari dari hasil pemeriksaan didapatkan yaitu
salah keperawatan glukosa darah. Pendemonstrasian GDS: 189 mg/dl. Terapi non farmakologi
ketidak stabilan tentang pengobatan pemberian terapi pijat refleksi terbukti dapat
kadar gulaDarah nonfarmakologi terapi menurunkan kadar gula dalam darah pada penderita
di tiyuh dayaasri pijat refleksi. diabetes melitus.
tumijajar tulang
bawang barat

121

You might also like