Professional Documents
Culture Documents
2, Desember 2016
Masruri
Fakultas dakwah dan komunikasi IAIN Mataram.
Email: masruri143@gmail.com
Abstract
Religion and culture are two entities have always been inherent
in human life as social beings. The synergy between religion and
culture in affecting the life order of human becomes a uniqueness
part in the plural society, the diversity of religion and culture in
a society with each having belief, thought, paradigm, values, and
norms. It becomes a challenge for counselors to have competence
in the field of cultural skills, in understanding the diversity of
cultural values and religion. The urgency of that understanding is to
avoid cultural bias and religion between counselor and counselee.
Thus, the counselors are required to have a cultural sensitive and
to develop tolerant attitude in the diverse of population, especially
for counselors who work in educational settings. The diverse
problem of religions and cultures become problems, which
often appear on the surface, such as the harassment of religious
teachings, traditions, gender issues.
Keyword : Counseling Ethics, cross culture and religion
Masruri | 139
Al-Tazkiah, Volume 5, No. 2, Desember 2016
Masruri | 141
Al-Tazkiah, Volume 5, No. 2, Desember 2016
Masruri | 143
Al-Tazkiah, Volume 5, No. 2, Desember 2016
Masruri | 145
Al-Tazkiah, Volume 5, No. 2, Desember 2016
integrative model, dan (3) ethnomedical budaya yang telah menjadi keyakinan
model.7 dan menjadi pola perilaku individu.
a. Model berpusat pada budaya Dalam konseling ini penemuan dan
Palmer and Laungani pemahaman konselor dan konseli
berpendapat bahwa budaya-budaya terhadap akar budaya menjadi sangat
barat menekankan individualisme, penting. Dengan cara ini mereka dapat
kognitifisme, bebas, dan materialisme, mengevaluasi diri masing-masing
sedangkan budaya timur menekankan sehingga terjadi pemahaman terhadap
komunalisme, emosionalisme, identitas dan keunikan cara pandang
determinisme, dan spiritualisme. masing-masing.
Konsep-konsep ini bersifat kontinum b. Model Integrative (integrative
tidak dikhotomus. Pengajuan model model)
berpusat pada budaya didasarkan Berdasarkan uji coba model
pada suatu kerangka pikir (framework) terhadap orang kulit hitan Amerika,
korespondensi budaya konselor Jones merumuskan empat kelas
dan konseli. Diyakini, sering kali variabel sebagai suatu panduan
terjadi ketidaksejalanan antara konseptual dalam konseling model
asumsi konselor dengan kelompok- integratif, yakni sebagai berikut :
kelompok konseli tentang budaya, 1. Reaksi terhadap tekanan-tekanan
bahkan dalam budayanya sendiri. rasial (reactions to racial oppression).
Konseli tidak mengerti keyakinan-
2. Pengaruh budaya mayoritas
keyakinan budaya yang fundamental
(influence of the majority culture).
konselornya demikian pula konselor
tidak memahami keyakinan-keyakinan 3. Reaksi terhadap tekanan-tekanan
budaya konselinya. Atau bahkan rasial (reactions to racial oppression).
keduanya tidak memahami dan tidak 4. Pengaruh budaya mayoritas
mau berbagi keyakinan-keyakinan (influence of the majority culture).
budaya mereka. Menurut Jones pada kenyataannya
Oleh sebab itu pada model ini sungguh sulit untuk memisahkan
budaya menjadi pusat perhatian. pengaruh semua kelas variabel tersebut.
Artinya, fokus utama model ini adalah Menurutnya, yang menjadi kunci
pemahaman yang tepat atas nilai-nilai keberhasilan konseling adalah asesmen
yang tepat terhadap pengalaman-
pengalaman budaya tradisional sebagai
7
Palmer, Stephen & Laungani, Pittu.
Counseling in a Multicultural Society, (London : suatu sumber perkembangan pribadi.
Sage Publisher, 2008), 97-109.
Masruri | 147
Al-Tazkiah, Volume 5, No. 2, Desember 2016
Masruri | 149
Al-Tazkiah, Volume 5, No. 2, Desember 2016
Daftar Pustaka
Adeney, T., Bernard, Etika Sosial Lintas Palmer, Stephen & Laungani, Pittu.
Budaya, (Yogyakarta: Kanisius, Counseling in a Multicultural
2000) Society, (London: Sage Publisher,
Adhiputra, Konseling Lintas Budaya, 2008)
(Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013) Samuel, Gladding, T., Konseling : Profesi
Departemen Pendidikan Nasional, Yang Menyeluruh, ( Jakarta: PT
Penataan Pendidikan Profesional Indeks, 2012)
Konselor dan Layanan Bimbingan Sciarra, Danielt, T., School Counseling,
dan Konseling dalam Jalur (New Zealand: Thomson
Pendidikan Formal, ( Jakarta: Dirjen Learning, 2004)
Pendidikan Tinggi Departemen
Supriatna, Mamat, Bimbingan Dan
Pendidikan Nasional, 2007)
Konseling Berbasis Kompetensi:
Lee, C., Courtland, Multicultural Issues Orientasi Dasar Pengembangan
In Counseling : New Approaches To Profesi Konselor, ( Jakarta: Rajawali
Diversity, (United State: American Pers, 2011)
Counseling Association, 2005)