You are on page 1of 5

Jurnal Pengabdian Masyarakat (Kesehatan) Vol. 2 No.

2 Oktober 2020
Universitas Ubudiyah Indonesia

PEMBERDAYAAN ANAK REMAJA DALAM PENCEGAHAN KEHAMILAN


USIA DINI DI SMA SWASTA SANTA MARIA TARUTUNG

EMPOWERMENT OF ADOLESCENTS IN PREVENTION OF PREGNANCY IN


PRIVATE VOCATIONAL SCHOOL, SANTA MARIA TARUTUNG

Marni Siregar1), Juana Linda Simbolon2), Emilia Silvana Sitompul 3)


1, 2, 3
Poltekkes Kemenkes Medan, Prodi D-III Kebidanan Tarutung
Email : marnisiregar63@gmail.com (penulis 1)
Email : mamado_kia2005@yahoo.com (penulis 2)
Email : emilia.sitompul1607@gmail.com (penulis 3)

Abstract
Santa Maria Private High School, Tarutung Subdistrict, is a favorite SMA in North Tapanuli
Regency where the location is located in an area that is easily accessible from other areas in North
Tapanuli Regency. The large number of students and inadequate parental control because many
are boarding can also result in susceptibility to premarital sexual behavior. The risk factors for
adolescent sexual activity are lack of parental supervision and low environmental supervision so
that boarding students are at risk of various forms of sexual activity.Prevent early pregnancy by
providing information to adolescents to empower them to build values and skills that enable them
to make responsible decisions to become sexually healthy adults. Counseling for adolescents about
sex education is the most likely, especially to students in schools. Factors that influence adolescent
sexual behavior include academic perspectives where adolescents with low achievement and low
aspiration stages tend to be more likely to have sexual activity than adolescents with good
performance in school so that by providing health education for all students both with low
achievement and good achievement. understand the impact of premarital sex.

Keywords: early pregnancy, empowerment, teenager

1. PENDAHULUAN juga akan berdampak pada anak yang


dilahirkan serta berpotensi memunculkan
Mencegah kehamilan usia dini dengan kemiskinanan antar generasi.
memberikan informasi kepada remaja untuk Secara global, praktik perkawinan anak
memberdayakan mereka dalam membangun terus menurun di berbagai negara di dunia.
nilai dan keterampilan yang memampukan UNICEF pada tahun 2018 memperkirakan 1
mereka membuat keputusan yang dari 9 anak perempuan berusia 20-24 tahun
bertanggung jawab untuk menjadi orang menikah sebelum usia 18 tahun, lazim
dewasa yang sehat secara seksual. disebut perkawinanan anak yang
Perkawinan anak merupakan salah satu diperkirakan mencapai sekitar 1.220.900 dan
bentuk tindak kekerasan terhadap anak. Anak angka ini menempatkan Indonesia pada 10
yang dipaksa menikah atau karena kondisi negara dengan angka absolut perkawinan
tertentu harus menikah di bawah usia 18 anak tertinggi di dunia. Seharusnya usia anak
tahun akan memiliki kerentanan yang lebih merupakan masa bagi perkembangan fisik,
besar baik secara akses pendidikan, kualitas emosional dan sosial sebelum memasuki
kesehatan, potensi mengalami tindak masa dewasa. Praktik perkawinan anak
kekerasan, serta hidup dalam kemiskinan. berkaitan dengan fakta bahwa perkawinan
Dampak perkawinan anak tidak hanya akan anak melanggar hak asasi anak, membatasi
dialami oleh anak yang dinikahkan, namun

95
Jurnal Pengabdian Masyarakat (Kesehatan) Vol. 2 No. 2 Oktober 2020
Universitas Ubudiyah Indonesia

pilihan serta berhak atas perlindungan dari remaja adalah kehamilan yang terjadi pada
kekerasan dan diskriminasi. perempuan dibawah usia 20 tahun pada
Saat ini marak sekali dengan fenomena waktu kehamilannya berakhir. Seorang gadis
kehamilan usia dini yang menambah angka dapat menjadi hamil dari hubungan seksual
kematian bayi dan ibu dibawah usia 18 tahun. setelah ia mulai ovulasi yang dapat terjadi
Pasalnya, seorang remaja yang berusia muda sebelum periode menstrual pertama
sangat beresiko meninggal dunia ketika (menarche), namun biasanya terjadi setelah
proses kehamilan dan persalinan dibanding periode-periode tersebut. Menurut WHO,
wanita yang berusia 20 tahun keatas. kehamilan remaja adalah kehamilan yang
Perkawinan usia dini saat ini memang dipicu berlaku pada wanita yang berusia 11-19
oleh berbagai hal dan merupakan sebuah tahun.
bukti kurangnya kesadaran masyarakat dan Tentunya, ada beberapa hal yang
pengetahuan akan hal ini. Tentunya, mendukung suatu masalah tersebut terjadi
perkawinan dini menyebabkan angka baik faktor eksternal maupun faktor
kehamilan usia dini meningkat. eksternal. Begitu pula dengan faktor
UNICEF pada tahun 2018 memperkirakan penyebab kehamilan usia dini. Faktor-faktor
sekitar 21 % perempuan muda tersebut sangat memungkinkan sebagai
melangsungkan perkawinan pada usia anak- penyebab kehamilan usia dini. Beberapa
anak. Angka ini mengalami penurunan faktor berikut ini dapat dikatakan sebagai
dibandingkan sepuluh tahun yang lalu yang faktor yang berkontribusi terjadinya
angkanya mencapai 25 %. Pengurangan ini kehamilan usia dini : Kurangnya pendidikan
juga menandai percepatan tren yang terjadi di moral dan agama, tradisi atau kebiasaan
banyak negara melalui berbagai upaya yang suatu daerah yang sangat mendukung
efektif. Walaupan demikian, masih ada terjadinya pernikahan dini, kurangnya
sekitar 650 juta perempuan dan anak perhatian orangtua, kurangnya informasi
perempuan yang hidup hari ini mengenai kesehatan organ reproduksi dan
melangsungkan perkawinan sebelum ulang kesehatan, tidak ingin menggunakan alat
tahun ke-18. Jumlah yang terbanyak kontrasepsi, pendidikan formal dan informal
dinegara-negara Asia Selatan diikuti Sub- yang rendah, pergaulan bebas dan seks bebas,
Sahara Afrika. pengaruh alkohol dan obat-obatan terlarang
Kekhawatiran masyarakat dunia mengenai kemiskinan, kekerasan dalam rumah tangga.
praktik perkawinan anak berkaitan dengan Terdapat juga beberapa faktor menurut
fakta bahwa perkawinan anak melanggar hak WHO yang menyebabkan terjadinya
asasi anak, membatasi pilihan dan peluang kehamila usia dini, sebagai berikut : Faktor
mereka, dan mereka rentan terhadap kemiskinan Faktor kemiskinan di negara
kekerasan, eksploitasi, dan pelecehan. berkembang sangat memungkinkan untuk
Dengan berbagai dampak buruk yang telah mendukung kehamilan usia dini. Pada
teridentifikasi, menghilangkan praktik keluarga miskin tentunya memiliki
perkawinan anak masuk kedalam target kesempatan untuk menikah pada usia muda
tujuan pembangunan berkelanjutan karena kurangnya pendapatan dan biaya
(Sustainable Development Goals/SDGs) pada hidup sehari-hari. Kondisi ini mengharuskan
tahun 2030 yaitu menghapuskan semua seorang anak remaja untuk menikah dalam
praktik berbahaya, seperti perkawinan dini usianya yang masih muda agar beban
dan paksa, serta sunat perempuan. orangtua menjadi lebih ringan. Pergaulan dan
Di Indonesia, jaminan terhadap hak anak seks bebas Selain faktor kemiskinan, faktor
tercantum di dalam UUD 1945 yang ini sangat memicu terjadinya kehamilan usia
menyatakan bahwa setiap anak berhak atas dini diluar pernikahan. Kebiasaan bergaul
kelangsungan hidup, tumbuh dan yang tidak ada batasan sama sekali sangat
berkembang serta berhak atas perlindungan memungkinkan remaja melakukan hubungan
dari kekerasan dan diskiriminasi. Kehamilan seks bebas. Terlebih jika dibawah pengaruh

96
Jurnal Pengabdian Masyarakat (Kesehatan) Vol. 2 No. 2 Oktober 2020
Universitas Ubudiyah Indonesia

alkohol dan obat-obatan terlarang. Usia Menurut Susanti (2008), kehamilan


remaja memang sangat rentan akan pengaruh pada remaja dapat menimbulkan masalah
buruk dari luar apalagi kurangnya pendidikan karena pertumbuhan tubuhnya belum
moral dan prinsip agama yang kuat. Hasil sempurna, kurang siap dalam sosial ekonomi,
wawancara awal dengan siswa belum kesulitan dalam persalinan, atau belum siap
tersosialisasi tentang dampak kehamilan usia melaksanakan peran sebagai ibu. Alasan
dini. Pengabdian ini bertujuan meningkatkan kehamilan pada remaja adalah :
pengetahuan siswa SMA Santa Maria 1. Kecelakaan (hamil di luar nikah)
Tarutung tentang kehamilan usia dini. 2. Untuk mendapatkan tunjangan
kesejahteraan
Defenisi Kehamilan Usia Dini 3. Ingin anak
Kehamilan usia dini (usia 4. Ingin berperan
muda/remaja) adalah kehamilan yang terjadi 5. Faktor hubungan
pada remaja putri berusia < 20 tahun. 6. Keinginan untuk meniru saudara yang
Kehamilan tersebut dapat disebabkan oleh sedang hamil pada usia remaja
karena hubungan seksual (hubungan intim)
dengan pacar, dengan suami, pemerkosaan, DAMPAK YANG MEMENGARUHI
maupun faktor-faktor lain yang menyebabkan HAMIL USIA DINI
sperma membuahi telurnya dalam rahim Banyak dampak yang dapat
perempuan tersebut (Masland, 2004). mempengaruhi remaja hamil usia muda, yang
Masa kehamilan dimulai dari selanjutnya melahirkan di usia muda antara
pembuahan sampai lahirnya janin, lamanya lain :
280 hari atau 40 minggu atau 9 bulan 7 hari, a. Kesiapan Menerima Kehamilan
dihitung dari hari pertama haid terakhir b. Kesiapan sebagai Seorang Ibu
(Manuaba, 2010). Dalam masa reproduksi, c. Cemas Melahirkan Tidak Normal
usia di bawah 20 tahun adalah usia yang d. Takut Mengalami Komplikasi
dianjurkan untuk menunda perkawinan dan Kehamilan
kehamilan. Proses pertumbuhan berakhir e. Perubahan Fisiologis
pada usia 20 tahun, dengan alasan ini maka f. Emosi Masih Labil
dianjurkan perempuan menikah pada usia g. Khawatir Bayi Lahir Prematur
minimal 20 tahun (BKKBN, 2010). h. Khawatir Berhubungan Seksual
Reproduksi sehat untuk hamil dan i. Peran Dukungan Keluarga
melahirkan adalah usia 20-30 tahun, jika j. Sosial ekonomi
terjadi kehamilan di bawah atau di atas usia
tersebut maka akan dikatakan beresiko akan
menyebabkan terjadinya kematian 2-4 x lebih 2. METODE
tinggi dari reproduksi sehat (Manuaba, Melakukan penjajakan sekolah terlebih
2010). dahulu dengan melibatkan guru dan kepala
Kehamilan yang terjadi di usia sekolah. Memetakan jumlah siswa yang ada
muda merupakan salah satu resiko seks di SMA Swasta Santa Maria Tarutung
pranikah atau seks bebas adalah kehamilan Kecamatan Tarutung Kabupaten Tapanuli
yang tidak diharapkan (KTD). Menurut Utara. Memberikan informasi tentang
Kartono (1999) kehamilan pranikah adalah kegiatan pengabdian masyarakat Prodi D-III
kehamilan yang pada umumnya tidak Kebidanan Tarutung kepada Kepala sekolah
direncanakan dan menimbulkan perasaan SMA Swasta Santa Maria Tarutung
bersalah, berdosa dan malu pada remaja yang Kecamatan Tarutung Kabupaten Tapanuli
mengalaminya, ditambah lagi dengan adanya Utara. Mengumpulkan siswa SMA Santa
sanksi sosial dari masyarakat terhadap Sawsta Maria Tarutung Kecamatan Tarutung
kehamilan dan kelahiran anak tanpa ikatan Kabupaten Tapanuli Utara untuk pelaksanaan
pernikahan (Lesnapurnawan. 2009). pengabdian masyarakat. Melaksanakan

97
Jurnal Pengabdian Masyarakat (Kesehatan) Vol. 2 No. 2 Oktober 2020
Universitas Ubudiyah Indonesia

pertemuan pertama untuk melaksanakan pre kuesioner ini menggunakan pertanyaan


test siswa SMA Santa Maria Tarutung berbentuk multipelchoice, responden hanya
Kecamatan Tarutung Kabupaten Tapanuli diminta untuk memberikan tanda (√) pada
Utara tentang kehamilan di usia dini. Metode jawaban yang sesuai dengan responden.
kegiatan pendidikan kesehatan diawali Rumus yang digunakan untuk persentase dari
dengan perkenalan. Melakukan pendidikan jawaban yang didapat dari kuesioner menurut
kesehatan kehamilan usia dini di SMA Arikunto (2013), yaitu :
Swasta Santa Maria Tarutung Kecamatan Arikunto (2010) membuat kategori tingkat
Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara pengetahuan seseorang menjadi 3 tingkatan
menggunakan alat peraga dan powerpoint berdasarkan nilai presentase yaitu :
yang sudah disiapkan. Memberikan a. Tingkat pengetahuan kategori
kesempatan kepada peserta pengabdian Presentase =baik jikanilai
Jumlah nilaiyang
nya benar
≤ 76 x-100
100 %
%
masyarakat untuk mengajukan pertanyaan. Jumlah
b. Tingkat soal
pengetahuan cukup jika
Menjawab pertanyaan yang diajukan peserta nilainya 60-75 %
pengabdian masyarakat. Melakukan c. Tingkat pengetahuan kategori
pertemuan kedua untuk mengevaluasi kurang jika nilainya < 60 %
pengetahuan tentang kehamilan usia dini. Tolok Ukur : format kuesioner

3. HASIL DAN PEMBAHASAN 4. KESIMPULAN

Jumlah siswa yang hadir dalam Pengabdian ini dilakukan untuk


pelaksanaan kegiatan adalah 98 siswa. Semua meningkatkan pengetahuan dan sikap remaja
siswa yang hadir antusias mengikuti tentang kehamilan usia dini di SMA Swasta
pendidikan kesehatan. Kegiatan pengmas Santa Maria Tarutung didapat pengetahuan
pendidikan kesehatan kehamilan usia dini siswa swasta meningkat dengan hasil post
terlaksana dengan baik dengan mendapat test 100 % kategori baik.
dukungan dari kepala sekolah dan guru. Diharapkan guru bimbingan konseling
Siswa sangat antusias mengikut i rangkaian memberikan bimbingan yang intensif, khususnya
kegiatan yaitu : Pengetahuan siswa meningkat mengenai sex education yang bekerja sama
tentang kehamilan usia dini dengan hasil post dengan petugas kesehatan sehingga dari
bimbingan tersebut para siswa/siswi diharapkan
test 100 % kategori baik.
mampu mengerti mengenai berbagai pengetahuan
a. Cara Evaluasi tentang dampak kehamilan dini pada kesehatan
Melakukan pre dan post test, dengan reproduksi. Diharapkan dengan adanya penelitian
kuesioner tentang pengetahuan siswa SMA ini, para siswa-siswi mampu memahami tentang
Swasta Santa Maria tentang kehamilan di dampak kehamilan dini pada kesehatan
usia dini. reproduksi serta mencari informasi tentang
b. Waktu Evaluasi dampak kehamilan dini pada kesehatan
Pre test dilaksanakan sebelum kegiatan dan reproduksi.
post test dilaksanakan setelah kegiatan
pendidikan kesehatan tentang kehamilan di 5. REFERENSI
usia dini.
c. Kriteria Evaluasi [1] BKKBN. 2012. Kajian Profil Penduduk
Memberikan pertanyaan tentang kehamilan di Remaja (10-24 tahun). Jakarta.
usia dini
d. Indikator pencapaian tujuan [2] Candraningrum, D. 2016. Pernikahan
Kuesioner tentang tingkat pengetahuan ini Anak : Status Anak Perempuan. Jurnal
untuk mengetahui kategori pengetahuan Perempuan, Vol. 21 No. 1 : 4-8.
siswa tentang kehamilan di usia dini.
Terdapat 15 butir pertanyaan untuk
[3] Cunningham, F.G., 2012. Obstetri
mengetahui tingkat pengetahuan siswa
Williams. Cetakan 23, EGC, Jakarta.
tentang kehamilan di usia dini. Instrumen

98
Jurnal Pengabdian Masyarakat (Kesehatan) Vol. 2 No. 2 Oktober 2020
Universitas Ubudiyah Indonesia

[4] Ivanova O, Rai M and Kemigisha E, [12] Widyawati E dan Pierewan A.C. 2017.
2018. A Systematic Review of Sexual Determinan Pernikahan Usia Dini di
and Reproductive Health Knowledge, Indonesia. SOCIA Vol. 15, No. 4: 55-
Experiences and Access to Services 70.
among Refugee, Migrant and Displaced
Girls and Young Women in Africa. Int. J. [13] World Health Organization, 2015.
Environ. Res. Public Health, 15, 1583; Adolescent Development: Topics at
1-12 doi:10.3390/ijerph15081583. Glance

[5] Manuaba, I.B.G. 2010. Gawat Darurat


Obstetri Ginekologi dan Obstretri
Ginekologi Sosial untuk Profesi Bidan.
Jakarta: EGC

[6] Musfiroh M.R. 2016. Pernikahan Dini


dan Upaya Perlindungan Anak di
Indonesia. De Jure: Jurnal Hukum dan
Syari’ah, Vol. 8 No. 2: 64-73

[7] Nursalam,. 2003. Konsep dan


Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu
Keperawatan Pedoman Skripsi, Tesis
dan Instrumen Penelitian Keperawatan.
Salemba Medika, Jakarta.

[8] Notoatmodjo, S. 2005. Promosi


Kesehatan teori dan aplikasinya. Rineka
Cipta, Jakarta.

[9] Patimah. 2018. Pencegahan


Pernikahan Usia Dini Pada
Perempuan Melalui Edukasi Hak
Reproduksi Dan Kesehatan
Reproduksi. Jurnal Balireso, Vol. 4,
No. 2, Juli 2019

[10] Soetjiningsih. 2004. Buku Ajar :


Tumbuh Kembang Remaja dan
Permasalahannya. Sagung Seto,
Jakarta

[11] Wijayanti, Vivi., 2017. Hubungan


Status Ekonomi, Pengetahuan, dan
Perilaku Seksual Pranikah dengan
Pernikahan Dini di Kecamatan Selo
Boyolali. Surakarta. Universitas
Muhammadiyah, Surakarta

99

You might also like