You are on page 1of 18

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY.

“F” SEJAK KEHAMILAN 33


MINGGU DENGAN ANEMIA SAMPAI DENGAN 6 MINGGU MASA NIFAS
DI KLINIK “MM” RANGKASBITUNG KABUPATEN LEBAK
PERIODE DESEMBER 2021 SAMPAI DENGAN MARET 2022
COMPREHENSIVE MIDWIFERY CARE FOR MS. “F” FROM 33 WEEKS WITH
ANEMIA OF PREGNANCY UNTIL 6 WEEKS OF POSTPARTUM AT CLINIC
“MM”RANGKASBITUNG KABUPATEN LEBAK FROM DECEMBER 2021 TO MARET
2022

Ladydayanti Dea Tegsa1, Suhartini2, Santi Susanti3


1,2
Poltekkes Kemenkes Banten
3
Mutiara Medika
Korespondensi: ladydaydeat@gmail.com

ABSTRACT

The purpose of this paper is to provide comprehensive care for pregnant women, Mrs. “F”
from 33 weeks of gestation with anemia up to 6 weeks postpartum with obstetric management
approach and SOAP documentation. The research design using the case study method was
carried out from December 2021 to March 2022.
ANC examination was carried out 3 times. During ANC I, the mother complained of
dizziness when standing and squatting, pain in the back and frequent urination, the results of the
Hb examination were 10.5 g/dL. ANC II mother complained of pain in her back. ANC III
mother complained of feeling tight in her stomach area, the care that was carried out was to tell
the third trimester physiological discomfort and how to overcome it and to provide intervention
by providing care for anemia, namely giving 2x60 mg Fe tablets and complementary foods.
Labor went normally. Postnatal and BBL were carried out 5 times, namely 6 hours, 2 days, 7
days, 28 days and 42 days. Normal uterine involution. The mother became an acceptor of 3-
month injection KB at a 42-day visit, the baby was born spontaneously, fit, the baby's weight was
3,900 grams and the PB was 50 cm. At a 6-hour visit, he had received HB0 immunization, on a
42-day visit, the baby's weight was 4700 grams and had already received BCG and Polio1
immunizations. Conclusions and suggestions in implementing comprehensive midwifery care for
Ny. “F” means the mother and baby have no complications. Therefore, pregnant women should
be given comprehensive midwifery care according to standards in order to reduce MMR and
IMR.

Keywords: Midwifery care, Comprehensive


ABSTRAK
Tujuan penulisan ini yaitu melakukan asuhan komprehensif terhadap ibu hamil Ny. “F” sejak

usia kehamilan 33 minggu dengan anemia sampai dengan 6 minggu postpartum dengan
pendekatan manajemen kebidanan dan pendokumentasian SOAP. Desain penelitian
menggunakan metode studi kasus dilaksanakan sejak bulan Desember 2021 sampai dengan
Maret 2022.
Pemeriksaan ANC dilakukan sebanyak 3 kali. Pada saat ANC I ibu mengeluh pusing saat
berdiri jongkok, nyeri pada bagian punggung dan sering buang air kecil, hasil pemeriksaan Hb
10,5 gr/dL. ANC II ibu mengeluh nyeri pada bagian punggungnya. ANC III ibu mengeluh
merasakan kencang-kencang pada daerah perutnya, asuhan yang dilakukan yaitu memberitahu
ketidaknyamanan fisiologis trimester III dan cara mengatasinya serta memberi intervensi
dengan cara melakukan asuhan pada anemia yaitu memberikan tablet Fe 2x60 mg dan
makanan pendamping. Persalinan berjalan normal. Postnatal dan BBL dilakukan 5 kali
kunjungan yaitu 6 jam, 2 hari, 7 hari, 28 hari dan 42 hari. Involusi uterus normal. Ibu menjadi
akseptor KB suntik 3 bulan di kunjungan 42 hari, bayi lahir spontan, bugar, BB Bayi 3.900
gram dan PB 50 cm. Pada kunjungan 6 jam sudah mendapatkan imunisasi HB0, kunjungan 42
hari BB Bayi 4700 gram dan sudah mendapatkan imunisasi BCG dan Polio1.
Simpulan dan saran dalam pelaksanaan asuhan kebidanan komprehensif pada Ny. “F” adalah
ibu dan bayi tidak mengalami komplikasi. Maka dari itu ibu hamil hendaknya diberikan
asuhan kebidanan yang komprehensif sesuai dengan standar agar dapat menurunkan AKI dan
AKB.

Kata kunci : Asuhan Kebidanan, Komprehensif

PENDAHULUAN
Kesehatan merupakan faktor yang Sebagaimana tujuan nomor 3 SDGs
sangat penting bagi kelangsungan hidup yaitu kesehatan yang baik dan kesejahteraan,
manusia di seluruh negara di dunia, memastikan kehidupan yang sehat dan
Indonesia merupakan salah satu negara yang mendukung kesejahteraan bagi semua untuk
mendukung masyarakatnya untuk memiliki semua usia. Terdapat 38 target SDGs di
kesadaran akan pentingnya arti kesehatan itu sektor kesehatan yang perlu diwujudkan
sendiri. Kesehatan juga merupakan salah diantaranya yaitu upaya penurunan Angka
satu tujuan pembangunan berkelanjutan atau Kematian Ibu (AKI) pada tahun 2030
SDGs (Sustainable Development Goals). menjadi kurang dari 70 per 100.000
kelahiran dan Angka Kematian Bayi (AKB)
pada 2030 mengakhiri kematian yang dapat Berdasarkan data Kementerian
dicegah pada bayi baru lahir dan balita, Kesehatan Indonesia Tahun 2020, Angka
dimana setiap negara menargetkan untuk Kematian Neonatus (AKN) pada tahun
mengurangi kematian neonatal setidaknya 2020, dari 28.158 kematian balita, 72,0%
menjadi kurang dari 12 per 1000 kelahiran (20.266 kematian) diantaranya terjadi pada
(Bappenas, 2020). masa neonatus. Dari seluruh kematian
Berdasarkan data Kementerian neonatus yang dilaporkan, 72,0% (20.266
Kesehatan Indonesia Tahun 2020, Angka kematian) terjadi pada usia 0-28 hari.
Kematian Ibu (AKI) dalam indikator ini Sementara, 19,1% (5.386 kematian) terjadi
didefinisikan sebagai semua kematian pada usia 29 hari – 11 bulan dan 9,9%(2.506
selama periode kehamilan, persalinan, dan kematian) terjadi pada usia 12 – 59 bulan.
nifas yang disebabkan oleh kehamilan, Pada tahun 2020, penyebab kematian
persalinan, dan nifas atau pengelolaannya neonatal terbanyak adalah kondisi berat
tetapi bukan karena sebab lain seperti badan lahir rendah (BBLR). Penyebab
kecelakaan atau insidental. Angka Kematian kematian lainnya di antaranya asfiksia,
Ibu (AKI) adalah semua kematian dalam infeksi, kelainan kongenital, tetanus
ruang lingkup tersebut di setiap 100.000 neonatorium, dan lainnya. Penyakit infeksi
kelahiran hidup. Jumlah kematian ibu yang menjadi penyumbang kematian pada
dihimpun dari pencatatan program kesehatan kelompok anak usia 29 hari - 11 bulan.
keluarga di Kementerian Kesehatan pada Sama seperti tahun sebelumnya, pada tahun
tahun 2020 menunjukkan 4.627 kematian di 2020, pneumonia dan diare masih menjadi
Indonesia. Jumlah ini menunjukkan masalah utama yang meyebabkan 73,9%
peningkatan dibandingkan tahun 2019 kematian (pneumonia) dan 14,5% kematian
sebesar4.221 kematian. Berdasarkan (diare). Penyebab kematian lain di
penyebab, sebagian besar kematian ibu pada antaranya adalah kelainan kongenital
tahun 2020 disebabkan oleh perdarahan jantung, kelainan kongenital lainnya,
sebanyak 1.330 kasus, hipertensi dalam meningitis, demam berdarah, penyakit saraf,
kehamilan sebanyak 1.110 kasus, dan dan lainnya. Angka Kematian Balita (AKB)
gangguan sistem peredaran darah sebanyak Pada kelompok anak balita (12 – 59 balita)
230 kasus (Profil Kesehatan indonesia, penyebab kematian terbanyak adalah diare.
2020). Penyebab kematian lain di antaranya
pneumonia, kelainan kongenital jantung, kematian ibu (Sarwono Prawira harja,
kecelakaan lalu lintas, tenggelam, infeksi 2018).
parasit, dan lainnya. Upaya kesehatan anak Kematian ibu di Indonesia secara
yang dimaksud dalam Permenkes Nomor 25 umum disebabkan oleh beberapa faktor.
Tahun 2014 dilakukan melalui pelayanan Pertama, penyebab obstetri langsung
kesehatan janin dalan kandungan, kesehatan meliputi perdarahan 28%,
bayi baru lahir, kesehatan bayi, anak balita, preeklampsi/eklampsi 24%, infeksi 11%,
dan prasekolah, kesehatan anak usia sekolah sedangkan penyebab tidak langsung yaitu
dan remaja, dan perlindungan kesehatan adanya permasalahan nutrisi meliputi
anak (Profil Kesehatan Indonesia, 2020). anemia pada ibu hamil 40%. Kekurangan
Menurut World Health Organization energi kronis 37%, serta ibu hamil dengan
(WHO) mendefinisikan anemia kehamilan konsumsi energi dibawah kebutuhan
sebagai kadar hemoglobin kurang dari 11gr minimal 44,2% (Depkes RI, 2018).
atau kurang dari 33% pada setiap waktu Sebagian besar anemia di Indonesia
pada kehamilan yang mempertimbangkan selama ini dinyatakan sebagai akibat
hemodilusi yang normal terjadi dalam kekurangan zat besi (Fe) yang diperlukan
kehamilan dimana kadar hemoglobin kurang untuk pembentukan hemoglobin, sehingga
dari 11 gr pada trimester pertama (Atikah Pemerintah Indonesia mengatasinya dengan
Proverawati, 2018). mengadakan pemberian suplemen besi untuk
Tingginya angka kematian ibu di ibu hamil, namun hasilnya belum
Indonesia masih merupakan masalah yang memuaskan. Penduduk Indonesia pada
menjadi prioritas di bidang kesehatan. umumnya mengkonsumsi Fe dari sumber
Penyebab kematian langsung dapat bersifat nabati yang memiliki daya serap rendah
medik maupun non medik. Faktor non dibanding sumber hewani. Kebutuhan Fe
medik diantaranya keadaan kesejahteraan pada janin akan meningkat hingga pada
ekonomi keluarga, pendidikan ibu, trimester akhir sehingga diperlukan
lingkungan hidup dan perilaku. Faktor- suplemen Fe (Sulistioningsih, 2018).
faktor trsebut akan mempengaruhi status Salah satu penyebab kematian pada
kesehatan ibu, dimana status kesehatan ibu ibu hamil adalah anemia dalam kehamilan.
merupakan faktor penting penyebab Anemia merupakan salah satu kelainan
darah yang umum terjadi ketika kadar sel
merah (eritrosit) dalam tubuh menjadi kasus dan lain-lain sebanyak 81 kasus.
terlalu rendah. Kadar hemoglobin normal Kemudian jumlah kematian neonatus di
umumnya berbeda dari laki-laki dan Provinsi Banten Tahun 2020 diantaranya
perempuan. Anemia pada kehamilan ialah disebabkan oleh 355 kasus Bayi Baru Lahir
kondisi ibu dengan kadar Hb < 11,00 gr Rendah (BBLR), 296 kasus asfiksia, 10
pada trimester I dan III atau kadar Hb < 10,5 kasus tetanus neonatorum, 41 kasus sepsis,
gr% pada trimester II, karena ada perbedaan 127 kasus kelainan bawaan dan 111 kasus
dengan kondisi wanita tidak hamil karena lain-lain (Profil Kesehatan Provinsi Banten
hemodilusi terutama terjadi pada trimester 2020).
II. Berdasarkan data Dinas Kesehatan
Pola istirahat yang tidak teratur, Kabupaten Lebak Tahun 2020, angka
kurangnya pengetahuan ibu mengenai cara kematian neonatal di Kabupaten Lebak
pencegahan anemia dan nutrisi yang tidak Tahun 2020 sebesar 14.4 per 1.000 kelahiran
baik juga dapat memperburuk keadaan hidup, angka kematian balita 16.4 per 1.000
anemia (Prawihardjo, 2016). kelahiran hidup, dan angka kematian ibu
Wanita mempunyai resiko anemia sebanyak 43 kasus penyebab kematian ibu
paling tinggi (Kemenkes RI, 2018). Tahun antara lain yaitu Perdarahan 16 kasus,
2018, ibu hamil di Indonesia merupakan PEB/Eklamsi 10 kasus, Infeksi 2 kasus, dan
kelompok yang beresiko tinggi mengalami lain-lain 15 kasus (Profil Kesehatan
anemia yakni sebesar (48,9%)dan Kabupaten Lebak, 2020).
prevalensinya hampir sama antara ibu hamil Dalam hal ini Bidan sebagai pemberi
di perkotaan (48,2%) dan pedesaan (50,6%). pelayanan kesehatan memiliki tugas penting
Berdasarkan data Dinas Kesehatan dalam mensejahterakan dan meningkatkan
Provinsi Banten Tahun 2020, jumlah kasus kesehatan masyarakat dengan cara
kematian ibu di Provinsi Banten Tahun 2020 memberikan pelayanan kesehatan secara
sebanyak 237 kasus, diantaranya dengan optimal, menyeluruh dan komprehensif
penyebab kematian perdarahan sebanyak 61 sehingga komplikasi dalam kesehatan
kasus, hipertensi dalam kehamilan sebanyak maternal maupun neonatal dapat terdeteksi
62 kasus, infeksi sebanyak 7 kasus, sejak dini dan dapat menekan angka
gangguan sistem peredaran darah (jantung kesakitan dan kematian Ibu dan Bayi.
dan stroke) 25 kasus, gangguan metabolik 1
Mengingat pentingnya peran bidan mendalam terhadap suatu keadaan atau
dalam usaha menurunkan angka kematian kondisi dengan cara sistematis mulai dari
ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) melakukan pengamatan, pengumpulan data,
melalui pemberian pelayanan kebidanan analisis informasi dan pelaporan hasil. Studi
yang berkualitas secara komprehensif sejak kasus ini adalah analisis deskriptif dan
kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir eksploratif dari seseorang, kelompok atau
sampai dengan pelayanan kontrasepsi peristiwa.
penulis tertarik untuk menyusun studi kasus
Penelitian laporan studi kasus ini dilakukan
yang berjudul “Asuhan Kebidanan
selama pemeriksaan di Klinik Mutiara
Komprehensif Pada Ny. “F” G3P2A0 Sejak
Medika di singkat dengan klinik “MM”
Kehamilan 33 Minggu dengan Anemia
Rangkasbitung Kabupaten Lebak mulai
Sampai Dengan 6 Minggu Postpartum Di
tanggal 13 Desember 2021 sampai dengan
Klinik “MM” Rangkasbitung Kabupaten
11 Maret 2022.
Lebak Tahun 2022”. Dengan harapan studi
kasus yang disusun penulis dapat menjadi Subjek studi kasus yang digunakan

pembelajaran dalam memberikan asuhan merupakan seorang ibu hamil dengan

kebidanan komprehensif yang optimal sejak kriteria yang telah ditentukan. Subjek

masa kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru metode studi kasus ini adalah Ny. F umur 39

lahir sampai dengan pelayanan kontrasepsi tahun, agama islam, suku sunda, pendidikan

yang sesuai dengan standar pelayanan terakhir SMP, pekerjaan Ibu Rumah Tangga

kebidanan, sehingga dapat membantu (IRT), menikah 1 kali, lama pernikahan

menurunkan angka kematian Ibu dan Bayi. sekarang 19 tahun dengan Tn. M umur 44
tahun, agama islam, suku sunda, pendidikan

METODE terakhir SMA, pekerjaan Wiraswasta dan

Laporan tugas akhir ini menggunakan bertempat tinggal di Kp. Leuwiranji RT 001

metode penelitian dengan studi kasus yang RW 002 Kel. Mc. timur Lebak Kec.

diambil dari data primer dan data sekunder Rangkasbitung

menggunakan metode penelitian yang Kehamilan ini merupakan kehamilan ketiga


dilakukan pada kasus kehamilan di Klinik dan belum pernah mengalami keguguran.
“MM” Rangkasbitung Kabupaten Lebak. Hari pertama haid terakhir (HPHT) tanggal
Penelitian dalam metode dilakukan secara
23 April 2021 dan taksiran persalinan (TP) 2021 2021 2022
30 Januari 2022. UK 33 35 36
(minggu)
Teknik pengumpulan data dan analisa data Anamnesa Pusing Sakit Kencang-
saat pinggang kencang
yang digunakan dengan cara observasi,
berdiri dan
wawancara, dan pemeriksaan. dari sering
jongkok BAK
Teknik pengumpulan data dalam studi kasus
TD 110/80 110/80 110/80
ini Data yang sudah terkumpul diolah (mmHg)
dengan menggunakan pendekatan SOAP BB (kg) 61 64 65
TFU (cm) 28 29 31
yang dituangkan kedalam catatan
Letak kepala kepala kepala
perkembangan, selanjutnya data dianalisis Janin
kemudian disusun dalam bentuk Laporan Terapi tablet tablet Fe tablet Fe
Tugas Akhir. Fe 2x60 1x60 mg 1x60 mg
mg dan tablet sehari
HASIL sehari kalsium dan tablet
Ny. “F” umur 39 tahun G3P2A0 hamil dan 1x500mg kalsium
tablet 1x500 mg
33 minggu, HPHT: 23 April 2021 TP: 30 kalsium sehari.
Januari 2022, BB sebelum hamil: 52 kg, 1x500
LILA: 28 cm, TB: 154 cm. riwayat mg
sehari,
kehamilan pertama mengalami manual
KIE Penanga Ketidakn Ketidakn
plasenta, persalinan spontan di klinik, nan yamanan yamanan
aterm, jenis kelamin perempuan. Anemia fisiologis fisiologis
trimester tm III dan
Berdasarkan hasil studi kasus ini
III tanda-
diperoleh data hasil pemeriksaan kehamilan tanda
Ny. “F” pada trimester III. Hasil persalina
n
pemeriksaan menunjukkan bahwa
Sumber: Data Primer
kehamilan Ny. “F” menderita Anemia.
Berdasarkan studi kasus yang telah
dilakukan, diperolah data hasil bahwa
1. Asuhan Kebidanan Kehamilan
Tabel 1. Distribusi Data Subjektif dan Objektif dari secara fisik, kehamilan Ny. “F” dalam
Variabel ANC Ny. “F” di Klinik “MM” keadaan fisiologis, namun pada ANC I,
Rangkasbitung Kabupaten Lebak
Ny. “N” mengeluh pusing saat berdiri
Tgl ANC 13-12- 27-12- 04-01-
dari jongkok karena terjadinya anemia spontan, selaput
pada ibu. ketuban utuh,
kotiledon lengkap,
insersi tali pusat
2. Asuhan Kebidanan Persalinan sentralis, panjang
Tabel 2. Distribusi Data Subjektif dan Objektif dari tali pusat ± 40 cm,
Variabel INC Ny. “F” di Klinik “MM” diameter plasenta ±
Rangkasbitung Kabupaten Lebak 20 cm, ketebalan
27-01-2022/ pukul 07.00 plasenta ± 5 cm,
Hari/ tgl berat plasenta ± 500
WIB
mulas-mulas sejak pukul gram, pengeluaran
01.00 WIB, sudah keluar air- darah ± 150 cc,
Keterangan air sejak kemarin, sudah kontraksi uterus
keluar lendir campur darah baik, keadaan ibu
sejak jam 07.30 baik
Perkembangan Kala I VT: v/v tidak ada Kala IV Lama kala IV ±2
15.00 kelainan, 20.55 jam.
WIB pembukaan 5 cm, WIB Pukul 22.00 WIB
ketuban utuh, Keadaan umum ibu
preskep, HIII, baik, kesadaran
molase: 0 composmentis,
Kala II VT: v/v tidak ada TTV: TD: 110/70
19.00 kelainan, mmHg, N: 87x/mnt,
WIB pembukaan 10 cm, R:22x/mnt,
ketuban jernih, kontraksi uterus
preskep, molase: 0 baik, kandung
Lama kala II ±50 kemih kosong,
menit. TFU: 2 jari di
Pukul 19.50 WIB bawah pusat,
bayi lahir spontan, Pendarahan
menangis kuat, pervaginam ± 5 cc.
Sumber: Data Primer
pergerakan aktif,
warna kulit Berdasarkan studi kasus yang telah
kemerahan, keadaan
umum ibu dan bayi dilakukan, diperoleh data hasil bahwa
baik persalinan Ny. “F” merupakan
Kala III Lama kala III ±10 persalinan yang normal dan tidak ada
20.30 menit.
komplikasi.
WIB Pukul 20.00 WIB
Plasenta lahir
3. Asuhan Kebidanan Nifas baik si
Tabel 3. Distribusi Data Subjektif dan Objektif dari uterus
Variabel PNC Ny. “F” di Klinik “MM” baik
Rangkasbitung Kabupaten Lebak Loche Rubra Sangui Alba -
Tgl 28-01- 04-01- 28-01-
11-02- a nolenta
PNC 2022 2022 2022
2022 KB Suntik
Nifas 6 jam 7 hari 28 hari
42 3
hari bulan
Sumber: Data Primer
Anam Mulas Tidak Tidak Tidak
nesa ada ada ada Berdasarkan studi kasus yang telah
keluhan keluha keluha dilakukan, diperoleh hasil pemeriksaan
n n
masa nifas pada Ny. “N” dalam keadaan
Elimi Sudah BAK 4- BAK BAK
nasi BAK 5 4-5 4-5 normal atau fisiologis.
x/hari, x/hari, x/hari,
BAB 1 BAB 1 BAB 4. Asuhan Kebidanan BBL
x/hari x/hari 1
Tabel 4. Distribusi Data Subjektif dan Objektif dari
x/hari Variabel BBL Ny. “F” di Klinik “MM”
TD 120/8 110/70 100/80 120/7 Rangkasbitung Kabupaten Lebak
(mmH 0 0
Asuhan Waktu Hasil
g)
BBL
Lakta ASI ASI ASI ASI
Penilaian 27-01- Menangis
si keluar keluar keluar keluar
awal 2022/ kuat,
masih lancar, lancar, lancar,
19.50 WIB pergerakan
sedikit tidak tidak tidak
aktif, warna
, tidak ada ada ada
kulit
ada bendun bendun bendu
kemerahan
bendu gan dan gan ngan
ngan massa dan dan Injeksi 27-01- Sudah
dan abnorm massa massa Vit.K 2022/ diberikan
massa al abnor abnor 19.50 WIB
abnor ma ma Salep mata 27-01- Sudah
mal 2022/ diberikan
Involu TFU 2 TFU TFU TFU 19.50 WIB
si jari di perteng tidak tidak PB 28-01- 50 cm
bawah ahan teraba teraba 2022/
pusat, pusat- 06.00 WIB
kontra simpisi BB 28-01- 3.900 gram
ksi s, 2022/
uterus kontrak 06.00 WIB
LK 28-01- 34 cm Sehingga asuhan yang diberikan
2022/ yaitu Pemberian preparat 60-120
06.00 WIB
mg/hari dapat menaikan kadar Hb
LD 28-01- 33 cm
2022/ sebanyak 1 gr%/ bulan. Saat ini
06.00 WIB program nasional menganjurkan
Injeksi HB0 28-01- Sudah
kombinasi 60-120 mg besi dan 50
2022/ diberikan
06.00 WIB nanogram asam folat untuk profilaksis
Sumber: Data Primer anemia (Susiloningtyas, 2015).

Berdasarkan studi kasus yang telah Meningkatkan makanan yang

dilakukan, diperoleh hasil pemeriksaan dapat memacu penyerapan zat besi dan

BBL pada Bayi Ny. “F” dalam keadaan mengurangi makanan yang dapat

normal atau fisiologis.. menghambat penyerapan zat besi

PEMBAHASAN seperti meminum tablet besi dengan

1. Asuhan Kebidanan Kehamilan kopi. Selain itu, juga dengan

Kunjungan ANC pertama yang memberikan penyuluhan tentang tanda

dilakukan oleh peneliti didapatkan dan gejala anemia serta yang

anamnaesa bahwa ibu mengeluh pusing ditimbulkan oleh anemia. Pemberian

saat berdiri dari jongkok. Penelitian tablet besi selama kehamilan dan

pada anemia. Hal ini sesuai dengan setelah kelahiran dapat mencegah

pernyataan Sumiyarsi et al tahun 2020 anemia. Pemantauan konsumsi tablet

bahwa Wanita hamil dikatakan besi juga perlu diikuti dengan

mengidap penyakit anemia jika kadar pemantauan cara minum yang benar

hemoglobin (Hb) atau darah merahnya karena hal ini akan sangat

< 11 gram%. Jika wanita hamil mempengaruhi efektifitas penyerapan

mengidap anemia, pengaruhnya dapat zat besi. Cara minum tablet besi yang

terjadi di awal kehamilan yaitu terhadap benar yaitu dengan air putih atau air

hasil pembuahan (janin, plasenta dan jeruk. Hindari meminumnya dengan

darah). Hasil pembuahan membutuhkan susu, kopi atau teh, dan tablet kalsium

zat besi yang jumlahnya cukup banyak karena akan mengganggu penyerapan

untuk membentuk butir-butir darah zat besi (Astarina, 2014).

merah dan pertumbuhan embrio. Ibu hamil dengan anemia


dianjurkan untuk banyak (2019) hal ini disebabkan oleh
mengkonsumsi makanan yang kontraksi braxton hicks, pada trimester
mengandung vitamin c, zat besi seperti akhir sering terjadinya kontraksi setiap
hati ayam,telur, sayuran hijau, buah- 10 sampai 20 menit sekali. Pada akhir
buahan dan makanan yang mengandung kehamilan kontraksi semakin sering dan
protein (Prawirohardjo, 2014). menyebabkan ketidaknyamanan, hal ini
Pada kunjungan ANC kedua ibu juga menjadikan persalinan palsu atau
mengeluh nyeri pada bagian punggung false labour.
Melakukan pemberian konseling Sehingga asuhan yang diberikan
kesehatan pada Ibu yaitu yaitu KIE tentang ketidaknyamanan
ketidaknyamanan fisiologis trimester III fisiologis trimester III yaitu kontraksi
dan cara mengatasinya yaitu palsu dan cara mengatasi kencang-
menganjurkan pada Ibu untuk kencang sesuai dengan pernyataan
menghindari mengangkat beban berat, bahwa cara untuk mengatasi kontraksi
menghindari membungkuk berlebih, palsu adalah berjalan-jalan ringan,
kompres hangat pada daerah punggung mengubah posisi, memperbanyak
dan melakukan senam hamil hal ini asupan mineral dan melakukan teknik
sesuai dengan teori Mastiningsih,dkk relaksasi pernapasan.
(2019)
Sehingga asuhan asuhan 2. Asuhan Kebidanan Persalinan
kebidanan yang dapat dilakukan dengan Ibu datang ke klinik “MM” dengan
menganjurkan pada Ibu untuk keluhan mulas dan keluar lendir sejak
menghindari mengangkat beban berat, pukul 07.30 WIB, umur kehamilan 33
menghindari membungkuk berlebih, minggu pukul 15.00 WIB dengan hasil
kompres hangat pada daerah punggung VT: v/v tidak ada kelainan, pembukaan
dan melakukan senam hamil.. 5 cm, ketuban utuh, preskep, HIII,
Pada kunjungan ANC ketiga molase: 0. Kala I berlangsung selama 4
ibu mengeluh perut terasa kencang- jam (15.00 – 19.00). Kala II 50 menit
kencang, nyeri pinggang yang (19.00-19.50). Kala III 10 menit (19.50-
dirasakan sudah berkurang. Hal ini 20.00). Kala IV 2 jam (20.15 – 22.15).
sesuai dengan teori Mastiningsih,dkk
3. Asuhan Kebidanan Masa Nifas 4. Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir
Pada 6 jam post partum ibu Pada pemeriksaan bayi tidak
mengeluh mulas, pada 7 hari – 42 hari ditemukan keluhan ataupun kelainan, Ibu
post partum ibu tidak memiliki keluhan. mengatakan bayi dapat menyusu dengan
rasa mulas diakibatkan kontraksi uterus. baik, asuhan yang diberikan
Hal ini sesuai dengan teori oleh menganjurkan Ibu untuk memberikan
Fitriahadi & Utami tahun 2018 yaitu ASI secara eksklusif minimal 6 bulan
Involusi merupakan suatu proses dan memberikannya sesering mungkin
kembalinya uterus pada kondisi sebelum maksimal 2 jam sekali hal ini sesuai
hamil. Proses ini dimulai segera setelah dengan kutipan WHO (2018) ASI adalah
plasenta lahir akibat kontraksi otot polos makanan pertama yang alami untuk bayi.
dalam uterus. Uterus pada waktu hamil ASI menyediakan semua energi dan
beratnya 11 kali lebih berat dari sebelum nutrisi yang dibutuhkan bayi untuk
hamil, berinvolusi kira-kira 500 gram 1 bulan-bulan pertama kehidupan.
minggu setelah melahirkan. Menyusui adalah cara yang sangat baik
Asuhan yang dilakukan yaitu dalam menyediakan makanan ideal bagi
menganjurkan Ibu untuk istirahat yang pertumbuhan dan perkembangan bayi
cukup hal ini sesuai dengan teori yang sehat. Dalam rangka menurunkan
Purwanti (2016) ibu post partum sangat angka kesakitan dan kematian bayi,
membutuhkan istirahat yang berkualitas UNICEF dan WHO merekomendasikan
untuk memulihkan keadaan fisiknya. sebaiknya bayi hanya disusui air susu
Keluarga untuk memberikan kesempatan ibu (ASI) selama paling sedikit 6 bulan,
kepada ibu untuk beristirahat yang cukup dan pemberian ASI dilanjutkan sampai
sebagai persiapan untuk energi menyusui bayi berumur dua tahun.
bayinya nanti. Istirahat membantu
mempercepat proses involusi uterus dan SIMPULAN
mengurangi perdarahan, memperbanyak Asuhan kebidanan komprehensif
jumlah pengeluaran ASI mengurangi pada Ny. “F” telah dilakukan mulai dari
penyebab terjadinya depresi. asuhan kehamilan, persalinan, bayi baru
lahir, dan nifas.
1. Asuhan kebidanan kehamilan trimester
III dilakukan sebanyak 3 kali Sleman. Skripsi stikes Wijaya
pemeriksaan. Keadaan ibu normal secara
Husada.Bogor, Jakarta
fisik dan mengalami anemia. Diberikan
Annisa, dkk. (2017). Asuhan Persalinan
asuhan berupa pemberian tablet Fe 2x60
mg/hari. Normal & Bayi Baru Lahir. Yogyakarta:
2. Asuhan kebidanan persalinan pada Ny.
Deepblish.
“F” G3P2A0 umur 39 tahun dengan
Asih, yusari. Risneni. 2016. Asuhan
persalinan normal.
3. Asuhan kebidanan nifas pada Ny. “F” Kebidanan Nifas dan Menyusui. Jakarta: cv.
P3A0 dengan nifas normal.
Astuti, sri, dkk. 2017. Asuhan Ibu Dalam
4. Asuhan kebidanan BBL pada bayi Ny.
Masa Kehamilan. Jakarta: Erlangga
“F” dengan keadaan bayi normal, tidak
ada keluhan maupun kelainan. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.

2016. Buku Asuhan Kebidanan Kehamilan.


SARAN
Astutik, R. Y., & Ertiana, D. (2018).
Ibu dapat bekerjasama dengan baik
dan mau mengikuti anjuran bidan serta dapat Anemia Dalam Kehamilan. CV. Pustaka
melakukan dan melanjutkan secara mandiri
Abadi.
semua informasi dan asuhan yang telah
Bappenas. Tujuan Pembangunan
diberikan oleh penulis serta siap secara fisik
dan mental untuk menghadapi setiap proses Berkelanjutan. Kementerian Perencanaan
yang dilalui, mulai dari kehamilan,
Pembangunan Nasional (PPN) / Badan
persalinan, hingga lahirnya bayi dan
Perencanaan Pembangunan Nasional
perencanaan serta persiapan KB.
(Bappenas) (2020).
DAFTAR RUJUKAN
Addina, Muzayana. 2018 Hubungan antara BPPSDMK. 2017. Bahan Ajar Kebidanan:

tingkat pengetahuan dengan kejadian anemia Dokumentasi Kebidanan. Jakarta:

pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Kementerian Kesehatan RI.

Godean 1 Kecamatan Godean Kabupaten


Carolin, B. T., & Novelia, S. (2021). kesehatan kota pematang siantar. 2018.

Penyuluhan dan Pemeriksaan Kadar Profil Kesehatan Kota Pematangsiantar

Hemoglobin Sebagai Upaya Deteksi Dini Tahun 2018

Anemia Pada Ibu Hamil. Journal of Dinas Kesehatan Provinsi Banten. 2020.

Community Engagement in Health, 4(1), Profil Kesehatan Provinsi Banten.

245-248. Fitriana, Nurwiandani. 2018. Asuhan

Casnuri, C., & Sari, T. (2018). Hubungan Persalinan Konsep Persalinan secara

Antara Karakteristik Ibu Hamil Terhadap Komprehensif dalam Asuhan Kebidanan.

Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Yogyakarta: Pustaka Baru.

Pemberian Vitamin K Pada Bayi Baru Lahir. Gultom, Esra Leoni Br. Asuhan Kebidanan

The Shine Cahaya Dunia Kebidanan, 3(2). Pada Ny. R Masa Hamil, Bersalin, Nifas,

Cintia, Ery Deprika. 2017. Faktor-Faktor Bayi Baru Lahir Dan Keluarga Berencana

Yang Berhubungan Dengan Kejadian Di Praktek Bidan Mandiri N Desa

Anemia Pada Ibu Hamil Di Puskesmas Simangaronsang Doloksanggul. 2021.

Mantrijeron. Skripsi: Fakultas Kesehatan Handayani, S. 2017. Buku Ajar Pelayanan

Masyarakat Aisyiyah.Yogyakarta Dinas Keluarga Berencana. Yogyakarta: Pustaka

Kabupaten Bima, 2017. Beberapa Faktor Rihama Jakarta: Penerbit Media.

Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil di Ilmiah, Widia Shofa. (2015). Asuhan

Wilayah Kerja Puskesmas Bontomarannu Persalinan Normal. Yogyakarta: Nuha

Kabupaten Gowa. Profil Kesehatan Medika. Kemenkes RI. 2015. Buku

Kabupaten Bima Kesehatan Ibu dan Anak. EGC: Jakarta.

Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak. 2020. Jurnal Keperawatan BSI, Vol. VII No. 1

Profil Kesehatan Kabupaten Lebak. Dinas April 2019. Diterima: 25 Januari 2019,
Direvisi 20 Maret 2019, Diterbitkan: 15 Kementerian Kesehatan RI 2016. Buku

April 2019 Kesehatan Ibu dan Anak.

Kartika, Y., Tambunan, L. N., & Lestari, R. Jakarta: Kementerian Kesehatan dan JICA.

M. (2022). Analisis Faktor yang Kependudukan dan Keluarga Berencana

Mempengaruhi Pemberian Imunisasi HB-0 Nasional, Badan Kependudukan dan

pada Bayi Baru Lahir. Jurnal Surya Medika Keluarga Berencana Nasional.

(JSM), 8(1), 156-160. Kurniarum, Ari.2016. Asuhan Kebidanan

Ke Anak. Jakarta: Menteri Kesehatan Persalinan Dan Bayi Baru Lahir. Jakarta:

Republik Indonesia. Kemenkes RI.

Kemenkes No.52.2017. Eliminasi Penularan Kurniawati, I., Hariani, W. F., & Wijaya, P.

Hiv, Sifilis, Dan Hepatitis B Dari Ibu E. (2021). Pembinaan Kader Kb Dalam

Kemenkes RI. 2019. Buku Kesehatan Ibu Meningkatkan Penggunaan Metode

Dan Anak. EGC: Jakarta. Kontrasepsi Jangka Panjang (Mkjp) Pada

Kemenkes RI. 2019. Buku Kesehatan Ibu Wus Di Desa Karangrejo Kecamatan

dan Anak. EGC: Jakarta. Kemenkes RI. Blimbingsari Banyuwangi. Selaparang

2020. Buku Kesehatan Ibu dan Anak. EGC: Jurnal Pengabdian Masyarakat

Jakarta Berkemajuan, 4(3), 908-911.

Kemenkes RI. 2020. Buku Kesehatan Ibu Mandriwati., dkk.2017.Asuhan Kebidanan

Dan Anak. EGC: Jakarta. Kementerian Kehamilan Berbasis Kompetensi.

Kesehatan RI 2015. Buku Kesehatan Ibu Jakarta: EGC.

dan Anak. Marmi. (2018). Buku Ajar Pelayanan

Jakarta: Kementerian Kesehatan dan JICA. Keluarga Berencana. Yogyakarta: Pustaka

Belajar.
Mastiningsih, Putu dan Yayuk Chrisyanti Pratiwi, I. R., Santoso, S., & Wahyuningsih,

Agustina. 2019. Buku Ajar Asuhan H. P. (2018). Faktor-Faktor yang

Kehamilan. Jakarta : In Media. Berhubungan dengan Kejadian Anemia

Noordiati. 2018. Asuhan Kebidanan Postpartum di Wilayah Kerja Puskesmas

Neonatus Bayi Balita dan Anak Pra Sekolah. Wates Tahun 2018 (Doctoral dissertation,

Nurjasmi, Emi. 2016. Buku Acuan Poltekkes Kemenkes Yogyakarta).

Midwifery Update. Pengurus Ikatan Bidan Prawirohardjo, Sarwono. 2016. Ilmu

Indonesia. Jilid. 1. EGC: Jakarta Pusat. Kebidanan Sarwono Prawirohardjo. Jakarta:

Pantiawati, Ika, saryono. 2017. Asuhan PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

Kebidanan 1 (Kehamilan). Yogyakarta: Purwanti, eni. 2016. Asuhan kebidanan

Nuha Medika. untuk ibu nifas. Yogyakarta: Cakrawala

Petralina, B. (2020). Determinan Tingkat ilmu.

Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Rukiyah, Ai Yeyeh,dkk.2013.Asuhan Bayi

Pemeriksaan Triple Eliminasi. Husada dan Anak Balita.Jakarta:TIM

Mahakam: Jurnal Kesehatan, 5(2), 85- 91. Rusmini, dkk. (2017). Pelayanan KB dan

Pohan, Rostina Afrida. Pengantar Asuhan Kesehatan Reproduksi. Jakarta Timur: CV.

Kebidanan Kehamilan, Persalinan, Nifas dan Trans Info Media.

Bayi Baru Lahir. PT Inovasi Pratama S. Sry Handayani, Buku ajar pelayanan

Internasional, 2022. keluarga berencana. Sewon, Bantul,

Poltekkes KemenkeBanten.2020.Panduan Yogyakarta: Pustaka Rihama, 2018.

Laporan Tugas Akhir 2020. Saifuddin, Abdul Bari. 2018. Ilmu

Rangkasbitung: Poltekkes Kemenkes Banten Kebidanan Sarwono Prawirohardjo. Jakarta:

Jurusan Kebidanan. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.


Setiasih, S., Widjanarko, B., & Istiarti, T. Tewary, K., & Singh, Anubha. 2017.

(2016). Analisis faktor-faktor yang Anaemia in Pregnancy; [Dikutip 31 Juli

mempengaruhi pemilihan metode 2019

kontrasepsi jangka panjang (MKIP) pada Trisna tuti, 2017.Ilmu Kebidanan Edisi 4.

wanita pasangan usia subur (PUS) di Sekeloa Publisher. Bandung.

Kabupaten Kendal tahun 2013. Jurnal Tyastuti, Siti. Wahyuningsih, Heni 2016

Promosi Kesehatan Indonesia, 11(2), 32-46. Asuhan Kebidanan Kehamilan Modul

Sodikin. 2018. Buku Saku Perawatan Tali Kebidanan, Jakarta:Kementrian Kesehatan

Pusat. EGC. Jakarta. RI

Soni, M. R. (2021). “Asuhan Kebidanan Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2009

Pada Ny. LMasa Hamil, Bersalin, Nifas, Tentang Perkembangan Kependudukan dan

Bayi Baru Lahir, dan Keluarga Berencana di Pembangunan Keluarga

Praktik Mandiri Bidan RM Kota Walyani, E.S. 2020.Asuhan Kebidanan pada

Pematangsiantar. Kehamilan.Yogyakarta: Pustaka Baru Press.

Sukmaningtyas, 2018. Anemia Gizi.Edisi Walyani, Elisabeth Siwi dan Th. Endang

Revisi. Penerbit Rineka Cipta. Jakarta Purwoastuti. 2016. Asuhan Kebidanan

Sulistioningsih,2015. Kejadian Anemia Pada Persalinan dan Bayi Baru Lahir.

Kadar Hemoglobin EGC,Jakarta. Syafitri, N. Yogyakarta: Pustaka Baru.

(2021). Asuhan Kebidanan Pada Ny. S Masa Walyani, Elizabeth siwi. 2015. Asuhan

Hamil, Bersalin, Nifas, Kebidanan Masa Nifas dan Menyusui.

Bayi Baru Lahir Dan Keluarga Berencana WHO. 2016. WHO Recommendations On

Di Praktik Mandiri Bidan Th Kota Antenatal Care For A Positive

Pematangsiantar.
Pregnancy Experience. Switzerland: Word

Health Organization.

Widiastini, Luh putu. 2018. Buku Ajar

Asuhan Kebidanan Pada Ibu Bersalin dan

Bayi Baru Lahir. Bogor: Penerbit In Media.

Wiknjosastro, 2017.Status Gizi Pada Ibu

Hamil Kesehatan.Graja Grafindo Persada.

Jakarta

World Health Organization WHO). 2018.

Exclusife Breast feeding. [online].

Tersedia:http://www.who.int/nutrition/

topics/exclusive_breastfeeding/en/. Diakses

tanggal 14 Maret 2021 Jam 14.40 WIB.

You might also like