You are on page 1of 11

Fisioterapi P-ISSN :1858-4047

Jurnal Ilmiah Fisioterapi E-ISSN : 2528-3235

EFEKTIVITAS HIDROTERAPI TERHADAP PENINGKATAN


KEMAMPUAN FUNGSIONAL pada KASUS LOW BACK PAIN
MEKANIKAL: LITERATURE REVIEW

Aditya Denny Pratama1, Jihan Syifa Prayudipta1


1
Program Studi Fisioterapi, Program Pendidikan Vokasi, Universitas Indonesia, Depok,
Indonesia
Telepon: 086594650051
pratama.aditya@ui.ac.id

ABSTRACT:

Background. Low Back Pain is one of the symptoms that is often described with pain that occurs in
the lumbar or lumbosacral area which attacks 7.3% in 540 million people in 2015. The most common
LBP is mechanical LBP with the cause of Hernia Nukleus Pulposus and nonspecific (idiopathic). This
condition causes functional and movement disorders so that the patient requires physiotherapy
intervention, one of which is hydrotherapy. Materials and Methods. The research method in writing
this article is a literature review through four databases, namely Science Direct, EBSCOhost, Google
Scholar, and PubMed on March 26, 2021, in accordance with the PICO framework and inclusion criteria.
The measuring tools that can be used to assess functional ability are ODI, MODI, QBPDS, and RMDQ.
Aim. effectiveness of hydrotherapy to improve functional ability in mechanical LBP cases. Results.
There is an increase in functional ability in mechanical LBP during the 8-week training period with a
training dose of 3 sessions/week, 8-10 repetitions and 60 minutes/session time and the recommended
methods are walking, ROM exercise, stretching exercise, strengthening exercise, squat, lunges.,
stabilization exercises, as well as pedaling and cycling. Conclusion. The administration of hydrotherapy
is effective in increasing functional ability in mechanical LBP patients with various parameters and taking
into account various things, such as dosage and exercise methods.

Keywords: Low Back Pain, Mechanical LBP, Hydrotherapy, Functional Ability, Disability

ABSTRAK
Latar Belakang. Low Back Pain adalah salah satu gejala yang sering digambarkan dengan rasa nyeri
yang terjadi di daerah lumbal atau lumbosakral yang menyerang 7,3% pada 540 juta orang pada tahun
2015. Adapun LBP tersering adalah LBP mekanikal dengan penyebab adanya Hernia Nukleus Pulposus
dan nonspesifik (idiopatik). Kondisi ini menyebabkan gangguan fungsional dan gerak sehingga pasien
membutuhkan intervensi fisioterapi, salah satunya hidroterapi. Bahan dan Metode. Metode penelitian
dalam penulisan artikel ini adalah literature review melalui empat database, yaitu Science Direct,
EBSCOhost, Google Scholar, dan PubMed pada 26 Maret 2021 yang sesuai dengan PICO framework
dan kriteria inklusi. Adapun alat ukur yang dapat digunakan untuk menilai kemampuan fungsional
adalah ODI, MODI, QBPDS, dan RMDQ. Tujuan. efektivitas hidroterapi terhadap peningkatan
kemampuan fungsional pada kasus LBP mekanikal. Hasil. Terdapat peningkatan kemampuan
fungsional pada LBP mekanikal dalam masa latihan 8 minggu dengan dosis latihan 3 sesi/minggu, 8-
10x repetisi dan waktu latihan 60 menit/sesi dan metode yang dianjurkan adalah berjalan, ROM exercise,
stretching exercise, strengthening exercise, squat, lunges, latihan stabilisasi, serta pedalling dan cycling.
Simpulan. Pemberian hidroterapi efektif terhadap peningkatan kemampuan fungsional pada pasien
LBP mekanik dengan berbagai parameter serta memperhatikan berbagai hal, seperti dosis dan metode
latihan.

Kata Kunci: Low Back Pain, LBP Mekanikal, Hidroterapi, Kemampuan Fungsional, Disabilitas

Jurnal Fisioterapi Volume 21 Nomor 2, Oktober 2021 86


Fisioterapi P-ISSN :1858-4047
Jurnal Ilmiah Fisioterapi E-ISSN : 2528-3235

Faktor risiko terjadinya LBP, antara lain


faktor keturunan, faktor psikososial, aktivitas
Pendahuluan
mengangkat beban, postur tubuh yang buruk,
masa kerja, obesitas, kehamilan, kelemahan
Coronavirus (COVID-19) telah dinyatakan
tubuh, merokok, pendapatan rendah, dan
oleh World Health Organization (WHO) menjadi
status pendidikan (Dixit, 2021). Karakteristik
pandemi sejak Maret 2020. Salah satu negara
LBP, yaitu adanya nyeri yang sifatnya
yang terdampak COVID-19 adalah Negara
sementara dan mendadak, spasme otot,
Indonesia sehingga pemerintah menetapkan
kelemahan otot, keterbatasan Range of Motion
lockdown di berbagai daerah di Indonesia.
(ROM), serta penurunan kontrol postural,
Pemerintah juga menganjurkan masyarakat
sehingga mengakibatkan adanya penurunan
untuk di rumah aja, seperti pekerja kantoran
kemampuan fungsional yang menyebabkan
yang diharuskan bekerja dari rumah atau Work
pasien kesulitan melakukan kegiatan sehari-hari,
From Home (WFH). Dampak dari WFH, yaitu
seperti bekerja, berjalan jauh, berdiri dalam
seseorang menjadi jarang bergerak dan postur
waktu lama, dan sebagainya. Oleh karena itu
tubuh buruk akibat terlalu lama duduk di depan
dibutuhkan peran fisioterapi dalam upaya
gawai. Postur yang buruk seperti membungkuk
meningkatkan kemampuan fungsional pasien
dapat memicu sakit punggung terutama pada
pada penderita LBP. Pada dasarnya, terdapat
punggung bagian bawah yang sering disebut
berbagai intervensi yang dapat diberikan, salah
dengan Low Back Pain (LBP).
satu intervensi yang dapat diberikan adalah
LBP adalah rasa nyeri yang terjadi di antara
hidroterapi.
sudut iga terbawah belakang sampai lipatan
Hidroterapi merupakan latihan berbasis air
bokong bawah, yaitu di daerah lumbal atau
yang akan memberikan tekanan lebih sedikit
lumbosakral, dan dapat disertai nyeri menjalar
pada persendian dibandingkan saat latihan di
ke arah tungkai hingga kaki pada sisi yang sama
darat. Adanya sifat air, yaitu buoyancy, tekanan
dengan prevalensi LBP secara global pada tahun
2015, tercatat 7,3% yang terjadi pada 540 juta
hidrostatik, dan viscocity yang dapat
meningkatkan kemampuan fungsional pada
orang dan sering terjadi pada wanita (Dixit, 2021;
pasien LBP mekanikal (Brody, 2017; Susanto,
Susanto, 2020). Adapun LBP tersering adalah
2020). Berdasarkan latar belakang di atas,
LBP mekanikal yang muncul secara intrinsik dari
maka penulis tertarik untuk membahas
tulang belakang, diskus intervertebralis, ataupun
Efektivitas hidroterapi terhadap peningkatan
jaringan lunak di sekitarnya dengan klasifikasi
kemampuan fungsional pada kasus LBP
LBP berdasarkan durasi nyeri, yaitu LBP akut dan
mekanikal.
LBP kronik (Dixit, 2021; Will et al., 2018).
LBP mekanikal sering disebabkan oleh adanya
Hernia Nukleus Pulposus (HNP) – dengan
Pernyataan Klinis
gerakan yang paling beresiko, yaitu saat gerakan
fleksi disertai rotasi karena akan mengakibatkan
Terdapat berbagai permasalahan klinis
nukleus pulposus bergerak ke posterolateral
yang timbul akibat LBP mekanikal, terutama
(Gambar 1) – dan nonspesifik (idiopatik).
akibat HNP dan idiopatik sehingga fisioterapi
menjadi salah satu upaya untuk mengurangi
masalah-masalah tersebut. Pemilihan latihan
yang tepat dapat membantu meningkatkan
kemampuan fungsional pada pasien.
Berdasarkan hal tersebut, diajukan
pertanyaan klinis sebagai berikut :
“Bagaimana efektivitas hidroterapi terhadap
peningkatan kemampuan fungsional pada
kasus LBP mekanikal?”

Gambar 1
HNP Posterolateral (Barr et al., 2021) Metode Penelitian

Jurnal Fisioterapi Volume 21 Nomor 2, Oktober 2021 87


Fisioterapi P-ISSN :1858-4047
Jurnal Ilmiah Fisioterapi E-ISSN : 2528-3235

Metode penelitian yang digunakan dalam Alur pencarian atau Preferre Reporting Items
penulisan artikel ini adalah literature review. for Systematic Reviews and Meta Analysis
Pencarian artikel atau jurnal menggunakan (PRISMA) chart dapat dilihat pada Gambar 2.
keyword dan Boolean operator (AND, OR NOT
or AND NOT) yang digunakan untuk
memperluas atau menspesifikasikan
pencarian sehingga mempermudah dalam
penentuan artikel atau jurnal yang digunakan.
Pencarian dilakukan melalui Science Direct,
EBSCOhost, Google Scholar, dan PubMed
pada 26 Maret 2021. dengan kriteria inklusi
dan ekslusi sebagai saringannya.
Adapun kriteria inklusi ini meliputi : (1)
Pasien dengan LBP mekanikal, (2) Intervensi
hidroterapi, (3) Mengukur kemampuan
fungsional, (4) Desain studi mix methods
study, experimental study, survey study,
cross-sectional, analisis korelasi, komparasi
dan studi kualitatif, (5) Tahun terbit 5 tahun
terakhir (2016-2021), dan (6) Artikel Bahasa
Indonesia dan Bahasa Inggris. Kriteria eksklusi,
meliputi : (1) Selain pasien LBP mekanikal, (2)
Intervensi selain hidroterapi, (3) Tidak
mengukur kemampuan fungsional, (4) Desain
studi systematic/literature review, (5) Tahun
terbit sebelum 2016, dan (6) Selain Bahasa Gambar 2
Indonesia dan Bahasa Inggris. PRISMA CHART
Strategi yang digunakan untuk mencari
artikel menggunakan PICO framework, yaitu :
Alat Pengukuran
1. Population/problem, yaitu Low Back
Pain (LBP) Mekanikal Terdapat beberapa alat pengukuran dalam
2. Intervention, yaitu Pemberian latihan mengukur kemampuan fungsional pada
hidroterapi pasien LBP, antara lain Oswestry Disability
3. Comparation tidak dilakukan Index (ODI), Modified oswestry questionnaire,
4. Outcome, yaitu Functional ability Quebec Back Pain Disability Scale (QBPDS),
dan Roland Morris Disability Questionnaire
Hasil (RMDQ). Demografi dan parameter yang
digunakan dalam penelitian dapat dilihat pada
Berdasarkan hasil pencarian melalui Tabel 1.
publikasi Google Scholar, PubMed, Science ODI merupakan validasi kuesioner hasil
Direct, dan EBSCOhost menggunakan laporan pasien yang terdiri dari 10 poin. ODI
keywords “Hidroterapi OR Aqua Therapy” AND dianggap sebagai ‘gold standart’ dalam
“Functional Disability OR Functional Ability” mengukur disabilitas dan Quality of Life (QoL)
AND “Low Back Pain OR Low Back Pain pada orang dewasa dengan LBP (Yates &
Mekanikal OR LBP”, peneliti menemukan Shastri-Hurst, 2017). Cara penilaian Masing-
3.848 artikel yang sesuai dengan keywords masing dari 10 poin tersebut diberi skor dari 0
tersebut. Jurnal penelitian tersebut kemudian hingga 5 dengan skor maksimum 50. Skor
diskrining dengan membaca judul, abstrak, total kemudian diubah menjadi persentase
tujuan penelitian, dan full teks artikel. dengan mengalikannya dengan 2. ODI
Berdasarkan hasil tersebut sebanyak 3.843 memiliki nilai validitas konstruk, yaitu -0,70
artikel termasuk kriteria ekslusi Sehingga (95% CI = -0,77; -0,61) (Chiarotto et al., 2016;
didapatkan 5 artikel yang dilakukan review. Yates & Shastri-Hurst, 2017).
Jurnal Fisioterapi Volume 21 Nomor 2, Oktober 2021 88
Fisioterapi P-ISSN :1858-4047
Jurnal Ilmiah Fisioterapi E-ISSN : 2528-3235

Modified oswestry questionnaire atau biasa tinggi skor maka tingkat disabilitas yang lebih
dikenal dengan MODI. Perbedaan antara ODI tinggi. QBPDS memiliki nilai validitas baik yang
dan MODI, yaitu penilaian sex life pada ODI dikorelasi dengan ODI adalah 0,67 hingga
diganti dengan employment/homemaking. 0,90 (Speksnijder et al., 2016).
Pengisian dan interpretasi MODI diisi sama RMDQ terdiri dari 24 item yang mewakili
halnya dengan ODI. MODI memiliki nilai dari fungsi fisik yang terpengaruh pada
validitas dan reliabel dengan ICC 0,9 (95% CI penderita LBP yang kemudian menghitung
= 0,78–0,96) (Abadi et al., 2019). skor total yang diperoleh dengan menghitung
Pengukuran QBPDS terdiri atas 20 item jumlah item yang diperiksa. RMDQ memiliki
kuesioner. Skor yang diberikan, yaitu skor 0 nilai validitas konstruk baik, yaitu -0,66 (95%
(tidak kesulitan sama sekali) hingga 5 (tidak CI = -0,77; -0,60) (Chiarotto et al., 2016).
dapat melakukan) di setiap item. Total skor
berkisar dari 0 hingga 100, di mana semakin

Tabel 1
Demografi dan Parameter

Durasi Onset (Kronis


Studi Rentang Usia Tipe LBP Parameter
/ Akut / Subakut)
Susanto B. 40-75 tahun Discogenic LBP Tidak dijelaskan
ODI
(Susanto, 2020)
Ansari S, et al. 50-63 tahun LBP nonspesifik Kronis
(Ansari et al., QBPDS
2020)
Abadi FH, et 31-53 tahun LBP nonspesifik Kronis
al. (Abadi et al., (> 6 bulan) MODI
2019)
Goldstein E, et 19-70 tahun LBP nonspesifik Kronis
al. (Goldstein et (≥ 3 bulan) RMDQ
al., 2020)
Shadkampour Tidak LBP akibat disc Kronis
S, et al. dijelaskan degeneration or (> 3 bulan)
(Shadkampour disc herniation ODI
& Rahnama,
2016)

serta meningkatkan kestabilan tubuh


Intervensi sehingga pasien dapat meningkatkan
kemampuan fungsional (Brody, 2017).
Untuk menangani LBP mekanikal, dapat Metode hidroterapi yang dapat digunakan,
dilakukan pemilihan intervensi fisioterapi antara lain whirlpool (kolam pusaran),
berupa hidroterapi. Adanya sifat air, yaitu contrast baths, dan pool therapy/aquatic
buoyancy, tekanan hidrostatik, dan exercise (Abadi et al., 2019; Hayes & Hall,
viscocity di mana dapat mengurangi rasa 2015). Data dari artikel yang di-review
nyeri, mengurangi gaya gravitasi sehingga (Tabel 2) menunjukan metode latihan yang
mempermudah pergerakan, meningkatkan paling banyak diberikan berupa berjalan,
ROM, meningkatkan kualitas paru-paru, ROM exercise, stretching exercise,
mengurangi beban pada intradiskal strengthening exercise, squat, lunges,
sehingga mempermudah mobilisasi diskus latihan stabilisasi, serta pedalling dan
ke anterior pada LBP mekanikal akibat HNP, cycling dengan satu penelitian tidak
meningkatkan kekuatan otot core dan menjelaskan total latihan, memberikan
pernapasan, meningkatkan sirkulasi darah, total latihan selama 8 minggu, dua
Jurnal Fisioterapi Volume 21 Nomor 2, Oktober 2021 89
Fisioterapi P-ISSN :1858-4047
Jurnal Ilmiah Fisioterapi E-ISSN : 2528-3235

penelitian memberikan total latihan selama


3 bulan, dan satu latihan memberikan total
latihan selama 6 minggu.

Jurnal Fisioterapi Volume 21 Nomor 2, Oktober 2021 90


Fisioterapi P-ISSN :1858-4047
Jurnal Ilmiah Fisioterapi E-ISSN : 2528-3235

Tabel 2
Hasil Penelitian

Hidroterapi Kemampuan
Studi Follow-up
Metode Dosis Fungsional
Susanto B. Tidak dijelaskan Tidak dijelaskan Tidak ada Menurunkan
(Susanto, 2020) Disabilitas
Ansari S, et al. Jogging¸ standing on Total latihan 8 minggu Tidak ada Meningkat
(Ansari et al., one leg (20 detik/kaki), dengan intensitas 3
2020) stepping sideways, sesi/minggu, 8 repetisi.
squat, ROM exercise Setiap sesinya : 15
pada regio hip, leaps, menit pemanasan, 35
dan arm circle menit main exercise,
movement dan 10 menit
pendinginan
Abadi FH, et al. Static stretching, 12 minggu, intensitas 2 Setelah 3 Meningkat
(Abadi et al., walking, jogging, sesi/minggu dengan 60 minggu,
2019) lunges, pedalling, menit/sesi pada dengan
cycling, upper body kedalaman 120 cm dan kedalaman
mobilization dan 150 cm. Setiap sesinya air 150 cm
shoulder transvers : 10 menit pemanasan,
exercise 40 menit aquatic
exercise, 5 menit
pendinginan dan
relaksasi, serta 5 menit
self-care diluar water-
activity
Goldstein E, et Aktivasi otot 3 bulan dengan Tidak ada Meningkat
al. (Goldstein et transversus abdominis intensitas 2
al., 2020) dengan aktivasi otot sesi/minggu selama 45
multifidus dan otot menit
diafragma, stability
exercise, dan
maintaining balance
dengan berbagai
gerakan, posisi, dan
kecepatan
Shadkampour Stabilization exercise, Total latihan 6 minggu Tidak ada Meningkat
S, et al. dynamic exercise. Pada dengan 3 sesi/minggu.
(Shadkampour & minggu terakhir, Sesi latihan selama 25-
Rahnama, 2016) aerobic dan functional 30 menit dan 1 jam
exercises (walking) pada akhir sesi. Sesi
sesinya : 5 menit
pemanasan, 10 menit
flexibility, 15 menit
stabilization exercise,
aerobic, 10 menit
pendinginan

Jurnal Fisioterapi Volume 21 Nomor 2, Oktober 2021 91


Fisioterapi P-ISSN :1858-4047
Jurnal Ilmiah Fisioterapi E-ISSN : 2528-3235

dengan non spesifik LBP kronik yang secara


Diskusi random dibagi ke dalam dua grup yaitu
eksperimental (n = 10) yang diberikan
Efektivitas pemberian hidroterapi intervensi aquatic exercise dan kontrol (n =
terhadap peningkatan 10) yang tidak diberikan intervensi, namun
semua partisipan menjalani
kemampuan fungsional
electromyography (EMG) untuk merekam
Hasil berdasarkan lima artikel yang di- aktivitas otot rectus abdominis, otot external
review, didapatkan hasil bahwa pemberian oblique, otot longissimus thoracic, dan otot
hidroterapi terbukti cukup efektif terhadap multifidus. Variabel yang diteliti fungsional
peningkatan kemampuan fungsional pada disabilitas, fleksibilitas, dan fungsi otot trunk
kasus LBP mekanikal. Kelima artikel melalui EMG. Terdapat perubahan signifikan
berdasarkan Levels of Effectiveness Rating terhadap nilai kemampuan fungsional
Scheme, studi oleh Susanto B. dan dengan QBPDS. Perubahan tersebut dari
Shadkampour S, et al menggunakan Quasi- 26,1 ± 5,82 menjadi 10,9 ± 2,68 (P < 0,05)
experimental study dengan level of evidence yang dapat dilihat pada Tabel 4 (Ansari et
berada pada level III. Sedangkan pada studi al., 2020).
oleh Ansari S, et al., Abadi FH, et al., Hasil sebanding dengan penelitian oleh
Goldstein E, et al menggunakan Randomized Abadi FH, et al., tahun 2019. Dalam
controlled trial di mana berada pada level I. penelitiannya terhadap 39 partisipan wanita
Menurut penelitian oleh Susanto B., tahun obesitas (IMT ≥ 27 kg/m2) dengan non-
2020. Dalam penelitiannya terhadap 19 orang signifikan LBP lebih dari 6 bulan tanpa
dengan discogenic LBP yang dibagi ke dalam prosedur intervensi. 39 partisipan tersebut
dua kelompok, yaitu kelompok I (n = 9) secara random dibagi ke dalam dua grup,
dengan intervensi aquatic exercise dan yaitu grup aquatic exercise (n = 19) dan
kelompok II (n = 10) dengan intervensi grup kontrol (n = 20). Penelitian ini
mckenzie exercise. Alat ukur yang digunakan dilaksanakan dengan alat pengukuran
adalah ODI. Terdapat perubahan pada nilai menggunakan MODI yang terdiri dari 10
rerata ODI pada Kelompok I dengan penilaian. Hasil penelitian menyebutkan
intervensi Aquatic Exercise, yaitu dari 55,95 bahwa terdapat peningkatan yang signifikan
(simpang baku 4,6) menjadi 30,02 (simpang pada aquatic exercise pada 6 penilaian, yaitu
baku 7,51). Sehingga selisih rerata pada pain intensity (P < 0.002), personal care (P
kelompok I, yaitu 25,92 (simpang baku 3,98) < 0.015), sitting (P < 0.004), standing (P <
dan nilai P = 0,001 (p < 005) (Susanto, 2020). 0.006), sleeping (P < 0.022) dan
Perubahan skor ODI penelitian Susanto B. employment (P < 0.014), serta total
dapat dilihat pada Tabel 3. disability score (P < 0.020) yang dapat
dilihat pada Tabel 5 (Abadi et al., 2019).
Tabel 3
Perubahan Nilai Kemampuan
Fungsional dengan ODI (Susanto,
2020)

Sebelum Sesudah Selisih P


Parameter Rerata Rerata Rerata
± SB ± SB ± SB
ODI 55,95 ± 30,02 ± 25,92 0,001
4,6 7,51 ± 3,98
Tabel 4
Perubahan Nilai Kemampuan
Hal ini sejalan dengan studi oleh Ansari S, et Fungsional dengan QBPDS (Ansari et
al., tahun 2020, Pada studi ini menyebutkan al., 2020)
bahwa terdapat 20 wanita postmenopausal

Jurnal Fisioterapi Volume 21 Nomor 2, Oktober 2021 92


Fisioterapi P-ISSN :1858-4047
Jurnal Ilmiah Fisioterapi E-ISSN : 2528-3235

Grup Aquatic adalah RMDQ. Hasil penelitian


Pre Pos menyebutkan terdapat peningkatan yang
Paramet lebih besar (Tabel 6) pada skor status
Baseli - t P
er fungsional kelompok water, yaitu dari 10,1
ne tes tes
t t (3,8) menjadi 2,9 (2,2) dengan nilai P <
0,001 (Goldstein et al., 2020).
26, 10,
26,1 ± 1± 9± <0,0 Tabel 6
QBPDS
5,82 5,8 2,6 01 Perubahan Nilai Kemampuan
2 8 Fungsional dengan RMDQ (Goldstein
et al., 2020)
Tabel 5
Perubahan Nilai Kemampuan Water (n=62)
Fungsional dengan MODI (Abadi et Parameter Rerata Rerata P
al., 2019) Sebelum Sesudah
Aquatic (n = 19) RMDQ 10,1 (3,8) 2,9 (2,2) <
Nilai 0,001
MODI Minggu
Baseline P
ke-12
Penelitian sebanding dengan studi oleh
Nyeri 2,21 ± 0,79 ± 0,002 Shadkampour S, et al., tahun 2016,
1,27 0,89 Penelitiannya terhadap 24 wanita dengan
Personal 1,37 ± 0,32 ± 0,015 LBP kronis akibat disc degeneration atau
Care 0,76 0,48 herniation menyebutkan bahwa alat ukur
Lifting 1,53 ± 0,68 ± 0,931 ODI dan hasil penelitian menyebutkan
0,70 0,48 bahwa terdapat perubahan pada skor ODI
(Tabel 7), yaitu dari 39,4 ± 8,3 menjadi
Berjalan 1,25 ± 0,63 ± 0,377
22,5 ± 6,7 dengan nilai P = 0,001
0,99 0,50
(Shadkampour & Rahnama, 2016).
Sitting 1,89 ± 0,95 ± 0,004
1,10 0,75 Tabel 7
Berdiri 1,58 ± 0,53 ± 0,006 Perubahan Nilai Kemampuan
0,69 0,51 Fungsional dengan ODI
Sleeping 1,21 ± 0,26 ± 0,022 (Shadkampour & Rahnama, 2016)
0,97 0,56
Water (n=62)
Social Life 1,26 ± 0,26 ± 0,071 Parameter P
0,65 0,45 Sebelum Sesudah
Traveling 1,47 ± 0,53 ± 0,869 ODIl 39,4 ± 22,5 ± 0,001
0,84 0,50 8,3 6,7
Employment 1,57 ± 0,53 ± 0,014
0,84 0,61 Sehingga berdasarkan kelima artikel
yang memenuhi inklusi, pemberian
Skor 29,4 ± 12,42 ± 0,020
hidroterapi secara efektif dapat
Disabilitas 9,74 5,40
meningkatkan kemampuan fungsional pada
(0-100) pasien LBP mekanikal. Dengan adanya prinsip
utama air : buoyancy, tekanan hidrostatik,
Penelitian oleh Goldstein E, et al., tahun dan viscocity memiliki dampak positif berupa
2020. Dalam penelitiannya terhadap 124 efek fisiologis pada penderita LBP. Pertama
partisipan dengan LBP kronis nonspesifik buoyancy dapat mengurangi gaya gravitasi
terbagi kedalam dua kelompok, yaitu untuk melawan berat badan sehingga dapat
kelompok water (n = 62) dan kelompok mengurangi tekanan pada sendi dan mampu
land (n = 62). Alat ukur yang digunakan melakukan latihan dengan usaha yang lebih

Jurnal Fisioterapi Volume 21 Nomor 2, Oktober 2021 93


Fisioterapi P-ISSN :1858-4047
Jurnal Ilmiah Fisioterapi E-ISSN : 2528-3235

sedikit, serta dapat mengurangi rasa nyeri, otot abdominal, otot gluteus, otot trunk, otot
sehingga ROM yang dihasilkan juga akan lumbar dan ekstremitas bawah. Latihan
lebih besar. Kedua, pada tekanan hidrostatik tersebut dilakukan dalam dua posisi, antara
akan mencegah dan mengurangi nyeri, lain posisi supine (ROM exercise region hip
mendukung tubuh untuk melakukan dan knee, bridging dengan dumbbell pada
pengulangan dalam latihan, serta lutut) serta posisi berdiri (squat, lunges, ball
meningkatkan propiosepsi. Ketiga, viscocity squeezing di antara paha, meraih jari-jari kaki,
air akan mengontraksikan otot-otot yang one leg balance, dan leg circles) (Sawant &
dapat meningkatkan ketahanan untuk latihan Shinde, 2019).
strengthening. Berdasarkan pemaparan tersebut, dapat
Selain itu, latihan pada deep water dapat disimpulkan bahwa kelima studi yang
menstimulasi kerja dari otot diafragma memenuhi inklusi efektif dalam
sehingga bermanfaat terhadap kualitas meningkatkan kemampuan fungsional
paru-paru karena dapat memperkuat otot- pada kasus LBP mekanikal dengan dosis
otot dan seluruh sistem pernapasan. Otot yang dianjurkan yaitu 8 minggu dengan
diafragma termasuk otot pernapasan utama intensitas 3 sesi/minggu, setiap sesi
yang bekerjasama dengan stabilisastor dilakukan 8-10 repetisi dan waktu latihan
lainnya – otot transversus abdominis dan 60 menit/sesi. Sedangkan untuk metode
otot multifidus untuk menjaga dan yang dianjurkan adalah berjalan, ROM
meningkatkan stabilitas punggung bawah, exercise, stretching exercise,
serta gerakan yang berulang selama latihan strengthening exercise, squat, lunges,
juga dapat mengaktifkan otot-otot yang latihan stabilisasi, serta pedalling dan
berkaitan dengan gerakan sehari-hari dan cycling.
memperbaiki postur tubuh. Hidroterapi pada
LBP akibat discogenic dapat mengurangi
beban pada intradiskal sehingga Perbandingan dengan Intervensi
mempermudah mobilisasi diskus ke anterior, Lain
meningkatkan sirkulasi darah sehingga
memberikan rasa nyaman, meningkatkan Pada beberapa artikel, menggunakan
kekuatan otot-otot trunk, dan meningkatkan intervensi pembanding pada kasus LBP
stabilitas tubuh. mekanikal untuk mengetahui efektivitas
hidroterapi terhadap peningkatan
kemampuan fungsional.
Metode dan Dosis Hidroterapi Studi pertama oleh Susanto B. (Susanto,
yang Efektif 2020) yang membandingkan dua intervensi
terhadap dua kelompok, yaitu kelompok
Untuk dosis latihan hidroterapi pada studi aquatic exercise dengan kelompok mckenzie
oleh Bayraktar D, et al., tahun 2015 dengan exercise. Pada studi ini disebutkan bahwa
judul A comparison of water-based and pada hasil analisis penelitian terdapat
land-based core stability exercises in perbedaan yang bermakna antara aquatic
patients with lumbar disc herniation: a piolt exercise dan mckenzie exercise dalam skor
study, menyebutkan bahwa dosis latihan penurunan disabilitas (ODI). Sehingga
yang digunakan adalah 3 sesi/minggu pemberian aquatic exercise lebih baik dan
dengan durasi 60 menit selama 8 minggu. efektif daripada mckenzie exercise dalam
Latihan tersebut dilakukan 10 repetisi dan menurunkan disabilitas pada penderita
pada minggu keempat dilakukan 15 repetisi discogenic LBP.
(Bayraktar et al., 2016). Seperti halnya studi oleh Shadkampour S,
Penggunaan metode yang digunakan et al., (Shadkampour & Rahnama, 2016)
oleh Sawant RS, et al., tahun 2019 dalam yang membandingkan kelompok
judul Effect of hydrotherapy based exercises stabilization exercise dengan kelompok
for chronic nonspecific low back pain, yaitu kombinasi (stabilisasi + aquatic exercise)
berjalan dan strengthening exercise untuk terhadap pasien LBP kronis dengan disc

Jurnal Fisioterapi Volume 21 Nomor 2, Oktober 2021 94


Fisioterapi P-ISSN :1858-4047
Jurnal Ilmiah Fisioterapi E-ISSN : 2528-3235

degeneration atau herniasi. Hasil menunjukan bahwa hidroterapi terbukti


menunjukan bahwa pada skor nyeri (VAS) efektif dalam meningkatkan kemampuan
dan skor disabilitas (ODI) terdapat fungsional pada kasus LBP mekanikal.
penurunan yang lebih besar pada grup
kombinasi daripada grup stabilization
(Shadkampour & Rahnama, 2016). Kesimpulan
Pada studi oleh Ansari S, et al., (Ansari
et al., 2020) membandingkan kelompok Pemberian hidroterapi – beberapa
eksperimental yang mendapatkan artikel membandingkan dengan berbagai
perlakuan aquatic exercise dengan intervensi – efektif terhadap peningkatan
kelompok kontrol yang tidak mendapatkan kemampuan fungsional pada pasien LBP
perlakuan intervensi, namun semua secara mekanik dengan berbagai macam
partisipan menjalani EMG untuk merekam parameter, seperti ODI, MODI, QBPDS, dan
aktivitas otot. Hasil menyebutkan bahwa RMDQ. Pemberian latihan dapat diberikan
terdapat peningkatan yang signifikan dengan dosis yang dianjurkan yaitu 8 minggu
terhadap kelompok eksperimental dalam dengan intensitas 3 sesi/minggu, setiap sesi
meningkatkan fleksibilitas dan kemampuan dilakukan 8-10 repetisi dan waktu latihan 60
fungsional. Sehingga aquatic exercise menit/sesi. Sedangkan untuk metode yang
memiliki efek yang positif terhadap dianjurkan adalah berjalan, ROM exercise,
kemampuan fungsional, fleksibilitas, dan stretching exercise, strengthening exercise,
hasil EMG pada wanita postmenopause squat, lunges, latihan stabilisasi, serta
dengan LBP kronis. pedalling dan cycling.
Studi tersebut sebanding dengan studi
oleh Abadi FH, et al., (Abadi et al., 2019)
Daftar Pustaka
yang membanding kelompok aquatic
exercise dengan kelompok kontrol Abadi, F. H., Sankaravel, M., Zainuddin, F. F.,
terhadap wanita obesitas dengan
Elumalai, G., & Razli, A. I. (2019). The
LBP.dimana terdapat peningkatkan yang
effect of aquatic exercise program on
signifikan pada intensitas nyeri, personal
low-back pain disability in obese
care, sitting, berdiri, sleeping, dan women. Journal of Exercise
employment, serta skor total disabilitas Rehabilitation, 15(6), 855–860.
pada kelompok aquatic. Sedangkan pada
Ansari, S., Elmieh, A., & Alipour, A. (2020).
lifting, berjalan, kehidupan sosial, dan The effect of aquatic exercise on
traveling tidak terdapat perubahan yang
functional disability, flexibility and
signifikan pada kedua grup. function of trunk muscles in
Studi yang dilakukan oleh Goldstein E,
postmenopausal women with chronic
et al., (Goldstein et al., 2020) juga
non-specific low back pain:
membandingkan dua intervensi terhadap randomized controlled trial. Science
dua kelompok, yaitu kelompok water
and Sports, 1–8.
exercise dengan kelompok land exercise Barr, K. P., Standaert, C. J., Johnson, S. C., &
dengan kedua grup mendapatkan latihan
Sandhu, N. S. (2021). Low back
yang menggabungkan otot-otot lokal
disorders. Braddom’s Physical
dalam. Pada studi tersebut, pada kelompok
Medicine and Rehabilitation, 651-
water exercise secara signifikan
689.e9.
menunjukan peningkatan yang relatif lebih
Bayraktar, D., Guclu-Gunduz, A., Lambeck, J.,
besar dibandingkan dengan kelompok land
Yazici, G., Aykol, S., & Demirci, H.
exercise terhadap semua variabel nyeri dan (2016). A comparison of water-based
status fungsional pada pasien LBP kronis
and land-based core stability exercises
nospesifik. in patients with lumbar disc herniation:
Berdasarkan kelima artikel yang memenuhi
A pilot study. Disability and
inklusi yang membandingkan hidroterapi
Rehabilitation, 38(12), 1163–1171.
dengan intervensi pembanding lainnya, Brody, L. T. (2017). Aquatic therapy for the

Jurnal Fisioterapi Volume 21 Nomor 2, Oktober 2021 95


Fisioterapi P-ISSN :1858-4047
Jurnal Ilmiah Fisioterapi E-ISSN : 2528-3235

arthritic knee. In Noyes’ Knee exercise dalam menurunkan


Disorders: Surgery, Rehabilitation, disabilitas pada penderita discogenic
Clinical Outcomes (Second Edi). low back pain. Jurnal Syntax
Elsevier Inc. Transformation, 1(4), 20–31.
Chiarotto, A., Maxwell, L. J., Terwee, C. B., Will, J. S., Bury, D. C., & Miller, J. A. (2018).
Wells, G. A., Tugwell, P., & Ostelo, R. Mechanical low back pain. American
W. (2016). Roland-morris disability Family Physician, 98(7), 421–428.
questionnaire and oswestry disability Yates, M., & Shastri-Hurst, N. (2017). The
index: which has better measurement oswestry disability index.
properties for measuring physical Occupational Medicine, 67(3), 241–
functioning in nonspecific low back 242.
pain? systematic review and meta-
analysis. American Physical Therapy
Association, 96(10), 1620–1637.
Dixit, R. (2021). Low back pain. In Firestein
& Kelley’s Textbook of Rheumatology’
2-Volume Set (Eleventh E). Elsevier
Inc.
Goldstein, E., Shoval, E., & Koren-Morag, N.
(2020). The effect of an exercise
program in water on pain level and
functional status in chronic
nonspesific low back pain patients: a
single-blind randomised controlled
trial. Journal of Novel Physiotherapy
and Physical Rehabilitation, 7(2),
049–056.
Hayes, K. W., & Hall, K. D. (2015). Terapi
Air. In Agens Modalitas (pp. 45–73).
Sawant, R. S., & Shinde, S. B. (2019).
Effect of hydrotherapy based
exercises for chronic nonspecific low
back pain. Indian Journal of
Physiotherapy and Occupational
Therapy - An International Journal,
13(1), 133.
Shadkampour, S., & Rahnama, N. (2016).
The effect of stabilization exercise
with and without aquatic exercise on
pain and disability of female patients
with chronic low back pain. Report of
Health Care, 2(3), 25–34.
Speksnijder, C. M., Koppenaal, T.,
Knottnerus, J. A., Spigt, M., Staal, J.
B., & Terwee, C. B. (2016).
Measurement properties of the
quebec back pain disability scale in
patients with nonspecific low back
pain: systematic review. Physical
Therapy, 96(11), 1816–1831.
Susanto, B. (2020). Perbedaan antara
aquatic exercise dengan mckenzie

Jurnal Fisioterapi Volume 21 Nomor 2, Oktober 2021 96

You might also like