You are on page 1of 15

HUBUNGAN NILAI BOR DENGAN KEJADIAN PASIEN PULANG PAKSA BANGSAL

MELATI DI RSUD Dr. MOEWARDI TAHUN 2013-2015

Siti Khotijah¹, Tri Lestari²


STIKes Mitra Husada Karanganyar
khodijah05@yahoo.com1, fitri.apikesmitra@yahoo.co.id 2

ABSTRACT

Based on the results of a preliminary survey in dr. Moewardi, BOR value data and the incidence of forced return Bed
ward in the period 2013-2015 there were 86.44% and 1,377 events with the percentage of patients forced return of
5.55%. According to the Minister of Health Decree No. 129 / Menkes / SK / II / 2008 on the SPM forced discharge is ≤
5%, each year the value of BOR and the incidence of forced return Melati ward has increased and decreased. The aim of
research to determine their relationship with the occurrence value BOR forced discharge ward Melati in dr. Moewardi
year 2013-2015.This study was descriptive analytic time series. BOR value of independent variables and the dependent
variable incidence of forced discharge. Subjects are jasmine ward clerk and medical records clerk in dr. Moewardi and
the object is a data SIM-RS. The data collection instrument with observation and interview guides. The analysis used
bivariate analysis using chi square. The results showed that a forced return characteristics of patients in the ward bud-
get 2013-2015 has forced patients go home the highest class III class care to cancer diagnosis, long cared for >12 days
and in 2013 the highest use how to pay Jamkesnas, in 2014-2015 the highest use BPJS payment method. BOR Value
per month wards Bed in dr. Moewardi years 2013-2015 the average was 86.44%, with the number of occurrences of
forced return are 1,377 patients and chi square test results showed that the value 6,013 >χ² tabeland the p-value 0,049 <
0,05. This means there is a significant correlation between the value of BOR with the incidence of forced discharge ward
jasmine in dr. Moewardi years 2013-2015. Based on the research, suggested the officer needs to provide information
about health insurance the government, especially BPJS detailed Health and clearly before patients get the service, that
in case of incident patients return force and conduct inpatient returned within 7 days with the same diagnosis can not
be guaranteed by BPJS Health and officer should report incidents of forcible return the patient in writing in order to be
monitored and can be lowered incidence of forced return

Keywords : Value BOR, Genesis Round Forced


Bibliography : 13 (2007-2014)

ABSTRAK

Berdasarkan hasil survey pendahuluan di RSUD dr. Moewardi, data nilai BOR dan kejadian pulang paksa bangsal
Melati dalam periode tahun 2013-2015 terdapat 86,44% dan 1.377 kejadian pasien pulang paksa dengan persentase
5,55%. Menurut KepMenKes No. 129/Menkes/SK/II/2008 tentang SPM pasien pulang paksa adalah ≤ 5%, tiap tahun
nilai BOR dan kejadian pulang paksa bangsal Melati mengalami kenaikan dan penurunan. Tujuan penelitian untuk
mengetahui adanya hubungan nilai BOR dengan kejadian pasien pulang paksa bangsal Melati di RSUD dr. Moewardi
tahun 2013-2015. Jenis penelitian ini deskriptif analitik dengan pendekatan time series. Variabel bebas nilai BOR dan
variabel terikat kejadian pasien pulang paksa. Subyek adalah petugas bangsal melati dan petugas rekam medis di RSUD
dr. Moewardi dan obyek adalah data SIM-RS. Instrumen Pengumpulan data dengan pedoman observasi dan pedoman
wawancara. Analisis yang digunakan analisa bivariat dengan uji chi square. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
karakteristik pasien pulang paksa bangsal melati pada tahun 2013-2015 memiliki pasien pulang paksa tertinggi pada

Hubungan Nilai Bor dengan Kejadian Pasien Pulang Paksa Bangsal 59


kelas perawatan kelas III dengan diagnosis cancer, lama dirawat > 12 hari dan tahun 2013 tertinggi menggunakan cara
bayar Jamkesmas, pada tahun 2014-2015 tertinggi menggunakan cara bayar BPJS. Nilai BOR per bulan bangsal Melati
di RSUD dr. Moewardi tahun 2013-2015 rata-rata adalah 86,44%, dengan jumlah kejadian pulang paksa terdapat 1.377
pasien dan hasil uji chi square menunjukkan bahwa nilai 6,013 >χ² tabel dan nilai p 0,049 < 0,05. Hal ini berarti terdapat
hubungan yang signifikan antara nilai BOR dengan kejadian pasien pulang paksa bangsal melati di RSUD dr. Moewardi
tahun 2013-2015. Berdasarkan hasil penelitian, disarankan petugas perlu memberikan informasi mengenai jaminan ke-
sehatan pemerintah khususnya BPJS Kesehatansecararincidanjelassebelum pasien mendapatkanpelayanan, bahwa jika
terjadi kejadian pasien pulang paksa dan melakukan rawat inap kembali dalam jangka waktu 7 hari dengan diagnosis
yang sama tidak dapat dijamin oleh BPJS Kesehatan dan sebaiknya petugas melaporkan kejadian pasien pulang paksa
secara tertulis agar terpantau dan dapat diturunkan angka kejadian pulang paksa.

Kata Kunci : Nilai BOR, Kejadian Pulang Paksa


Kepustakaan : 13 (2007-2014)

PENDAHULUAN pulang paksa 5%, rumah sakit yang memiliki standar


pelayanan minimal >5% maka mutu pelayanan rumah
Rumah Sakit merupakan pelayanan kesehatan yang sakitnya kurang baik.
sangat strategis dalam upaya mempercepat derajat
kesehatan masyarakat. Rumah Sakit tidak dapat lagi Berdasarkan hasil survey pendahuluan di RSUD
dikelola dengan manajemen sederhana, tetapi harus dr. Moewardi, data nilai BOR dan kejadian pulang
mampu memenuhi kebutuhan masyarakat yang muncul paksa bangsal Melati dalam periode tahun 2013-2015
akibat berbagai perubahan (Hatta, 2013). terdapat 86,44% dan 1.377 pasien pulang paksa dengan
persentase 5,55%. Tiap tahun nilai BOR dan kejadian
Dalam pelayanan kesehatan peningkatan mutu pelayanan pulang paksa mengalami kenaikan dan penurunan, tahun
diperlukan untuk memberikan kepuasan kepada pasien, 2013 terdapat 83,41% nilai BOR dan kejadian pulang
petugas profesi kesehatan, manajer kesehatan maupun paksa 463 (5,56%) pasien, tahun 2014 87,25% nilai
pemilik institusi kesehatan. Mengukur mutu pelayanan BOR, 563 (6,75%) pasien pulang paksa, dan tahun 2015
dapat dilakukan dengan indikator-indikator mutu terdapat 88,67% nilai BOR dan 351 (4,31%) pasien
pelayanan yang ditetapkan pemerintah yaitu Standar pulang paksa.
Pelayanan Minimal.

Kasus pasien pulang paksa dapat mempengaruhi mutu


pelayanan rumah sakit.Pulang paksa adalah pulang METODE PENELITIAN
atas permintaan pasien atau keluarga pasien sebelum
diputuskan boleh pulang oleh dokter. Tujuannya adalah Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif
tergambarnya penilaian pasien terhadap efektivitas analitik, yaitu penelitian yang mengambarkan ada
pelayanan rumah sakit (Depkes RI, 2008). tidaknya hubungan nilai BOR dengan kejadian pasien
pulang paksa bangsal melati di Rumah Sakit Umum
Menurut Keputusan Menteri Kesehatan No. 129/ Daerah dr. Moewardi tahun 2013-2015.Pendekatan yang
Menkes/SK/II/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal digunakan penelitian ini adalah time serie.
Rumah Sakit (SPM) adalah ketentuan tentang jenis dan
mutu pelayanan dasar yang merupakan urusan wajib Variabel bebas nilai BOR dan variabel terikat kejadian
daerah yang berhak diperoleh setiap warga secara pasien pulang paksa. Subyek adalah petugas bangsal
minimal. Rumah sakit dipersyaratkan standar kejadian melati dan petugas rekam medis di rsud dr. moewardi dan

Hubungan Nilai Bor dengan Kejadian Pasien Pulang Paksa Bangsal 60


obyek adalah data sim-rs. instrumen pengumpulan data tahun 2013 tertinggi pada kelas III yaitu 400
dengan pedoman observasi dan pedoman wawancara. pasien dan pada bulan Agustus mencapai 50
sumber data yang digunakan adalah data sekunder pasien, serta terendah pada kelas II yaitu 40
yang berisi data nilai bor dan pasien pulang paksa per pasien.
bulan bangsal melati, dan cara pengumpulan datanya
menggunakan observasi dan wawancara tidak terstruktur, Tabel 2 Karakteristik Pasien Pulang Paksa
teknik pengolahan data melalui tahap pengumpulan, Bangsal Melati Berdasarkan Kelas Perawatan
edit, klasifikasi, tabulasi, enter dan penyajian data. di RSUD dr. Moewardi Tahun 2014
Analisis yang digunakan analisa bivariatyaitu data yang
digunakan untuk menganalisis hubungan antara dua NO Bulan Kelas Perawatan
variabel serta menguji ada tidaknya perbedaan atau I II III
hubungan tersebut dengan tabel silang menggunakan 1 Januari 15 3 37
analisis Chi Square. 2 Februari 10 7 20
3 Maret 13 1 22
4 April 12 3 16
5 Mei 8 1 23
HASIL 6 Juni 21 3 24
7 Juli 20 7 25
1. Karakteristik Pasien Pulang Paksa Bangsal 8 Agustus 12 3 21
Melati di RSUD dr. Moewardi Tahun 2013-2015. 9 September 8 5 25
10 Oktober 8 17 31
a. Karakteristik Berdasarkan Kelas Perawatan. Nopember 7 5 32
11
12 Desember 13 2 35
Tabel 1 Karakteristik Pasien Pulang Paksa
Jumlah 147 57 311
Bangsal Melati Berdasarkan Kelas Perawatan
di RSUD dr. Moewardi Tahun 2013
Dari tabel 2 dapat diketahui bahwa karakteristik
pasien pulang paksa berdasarkan kelas perawatan
Kelas Perawatan
NO Bulan tahun 2014 tertinggi pada kelas III yaitu 311
I II III
pasien dan terendah pada kelas II yaitu 57 pasien
1 Januari 2 1 36 dari 515 pasien pulang paksa.
2 Februari 0 2 21
3 Maret 7 3 32 Tabel 3 Karakteristik Pasien Pulang Paksa
4 April 5 1 42 Bangsal Melati Berdasarkan Kelas Perawatan
5 Mei 1 3 24 di RSUD dr. Moewardi Tahun 2015
6 Juni 9 0 37
7 Juli 4 2 34 Kelas Perawatan
No Bulan
8 Agustus 10 0 50 I II III
9 September 10 4 31 1 Januari 11 1 34
10 Oktober 5 13 27 2 Februari 3 2 25
11 Nopember 9 9 29 3 Maret 4 3 19
12 Desember 9 2 37 4 April 3 0 25
Jumlah 71 40 400 5 Mei 2 2 18
6 Juni 6 1 16
Dari tabel 1 dapat diketahui bahwa karakteristik
7 Juli 1 2 25
pasien pulang paksa berdasarkan kelas perawatan

Hubungan Nilai Bor dengan Kejadian Pasien Pulang Paksa Bangsal 61


Kelas Perawatan No Diagnosis Tahun
No Bulan
I II III 2013 2014 2015
8 Agustus 3 0 16 ∑ ∑ ∑
9 September 7 3 23 19 Gangguan Sendi 7 0 0
10 Oktober 4 15 27 20 Hemofili 7 4 1
11 Nopember 6 1 20 21 Septicemi 6 0 1
12 Desember 4 3 16 22 Tuberculosis 5 10 2
Jumlah 54 33 264 23 Fever 4 4 6
24 Hypoglicaemia 4 0 3
Tabel 3 dapat diketahui bahwa karakteristik 25 Thypoid 3 0 2
pasien pulang paksa berdasarkan kelas perawatan 26 Liver 3 2 19
tahun 2015 tertinggi pada kelas III yaitu 264 27 Abortus Iminie 2 0 0
pasien terendah pada kelas II yaitu 33 pasien dari 28 Anorexia 2 4 0
351 pasien pulang paksa. 29 Gizi Buruk 2 0 2
30 Skizoprenia 2 5 0
b. Karakteristik Berdasarkan Diagnosis 31 Hernia 0 3 0
Tabel 4 Karakteristik Pasien Pulang Paksa
32 Hepar 0 2 0
Bangsal Melati Berdasarkan Diagnosis di
33 Penyakit Kulit 0 6 8
RSUD dr. Moewardi Tahun 2013-2015
34 Febrile Convul- 0 0 14
sion
No Diagnosis Tahun 35 Tetanus 0 0 9
2013 2014 2015
36 Penyakit Kela- 0 0 8
∑ ∑ ∑ min
1 Cancer 61 88 61 37 Diphtheria 0 0 3
3 Gangguan Sistem 56 72 30 38 Melena 0 0 3
Pencernaan 39 Luka Bakar 0 0 2
2 DM 50 50 34 40 Dyspnoe 0 0 1
4 Gangguan Sistem 32 29 18
41 Helminthiases 0 0 1
Pernafasan
5 42 Intonaksi Alko- 0 0 1
Diarrhea 31 12 13
hol
6 CKD 27 0 21
43 Otitis 0 0 1
7 KelainanBawaan 27 4 9
44 Thyrotoxicosis 0 0 1
8 Hipertensi 26 21 8
jumlah 511 515 351
9 Anemia 23 29 17
10 Gangguan Jan- 22 7 6 Dari tabel 4 dapat diketahui bahwa pada tahun
tung 2013 pasien pulang paksa bangsal Melati
11 Gangguan Syaraf 19 36 15 berdasarkan karakteristik diagnosis terdapat 30
12 Injury & Frac- 17 25 11 jenis diagnosis dan jumlah pasien pulang paksa
ture tertinggi pada diagnisis cancer yaitu 61 pasien dari
13 ISK 14 48 9 511 pasien pulang paksa. Tahun 2014 terdapat 27
14 HIV 13 17 5 jenis diagnosis dan jumlah pasien pulang paksa
15 Talasemia 10 4 0 tertinggi pada diagnosis cancer yaitu 88 dari 515
16 Hepatitis 19 7 0 pasien pulang paksa dan tahun 2015 terdapat 35
17 Keracunan 9 4 0 jenis diagnosis dan jumlah pasien pulang paksa
18 tertinggi pada diagnosis cancer yaitu 61 pasien
DHF 8 19 5
dari 351 pasien pulang paksa bangsal melati.

Hubungan Nilai Bor dengan Kejadian Pasien Pulang Paksa Bangsal 62


c. Karakteristik Berdasarkan Lama Dirawat
Tabel 5 Karakteristik Pasien Pulang Paksa Bangsal Melati Berdasarkan Lama Dirawat
di RSUD dr. Moewardi Tahun 2013
Lama Dirawat (hari)
Bln
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 >12
Januari 4 4 2 0 6 3 3 2 1 0 1 4 9
Februari 1 3 2 6 0 2 0 2 0 3 1 0 3
Maret 4 3 3 2 5 7 4 5 1 2 1 1 4
April 7 9 2 4 1 3 2 1 3 2 1 1 12
Mei 3 4 3 2 1 1 3 2 4 2 0 1 2
Juni 5 8 2 10 3 1 1 3 5 1 3 1 3
Juli 3 5 6 1 6 3 1 2 5 1 1 2 4
Agustus 3 7 11 4 7 5 3 4 1 1 3 1 10
September 5 3 5 8 3 6 3 2 1 2 1 0 6
Okttober 11 7 0 1 2 3 1 5 1 2 2 2 8
Nopember 9 4 7 6 5 4 2 0 6 2 1 0 1
Desember 6 7 7 3 2 3 1 3 5 2 4 0 5
Jumlah 61 64 50 47 41 41 24 31 33 20 19 13 67

Dari tabel 5 dapat diketahui bahwa pasien pulang paksa berdasarkan karakteristik lama dirawat bangsal Melati
di RSUD dr. moewardi tahun 2013 terdapat pasien yang mempunyai lama dirawat tinggi yaitu >12hari sebanyak
67 pasien.

Tabel 6 Karakteristik Pasien Pulang Paksa Bangsal Melati Berdasarkan Lama Dirawat
di RSUD dr. Moewardi Tahun 2014
Lama Dirawat (hari)
Bln
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 >12
Januari 7 9 9 4 8 2 6 1 2 3 1 1 2
Februari 7 8 5 5 2 0 3 2 3 0 1 0 1
Maret 5 2 3 2 2 2 4 3 5 1 1 0 3
April 4 5 1 4 3 3 3 2 0 0 2 1 4
Mei 1 3 5 5 1 2 2 2 0 4 2 0 5
Juni 2 9 4 5 6 3 0 2 7 0 2 1 7
Juli 9 7 5 8 1 1 3 5 4 0 0 2 7
Agustus 6 4 3 5 3 1 2 1 1 2 1 0 7
September 3 4 5 4 4 6 3 0 0 0 3 1 5
Okttober 13 6 2 4 4 1 2 3 1 3 1 1 3
Nopember 6 8 2 2 6 1 2 2 0 1 0 2 10
Desember 6 6 8 5 5 0 1 3 0 2 2 5 7
Jumlah 69 71 52 53 45 22 31 26 23 16 16 14 61

Dari tabel 6 dapat diketahui bahwa pasien pulang paksa berdasarkan karakteristik lama dirawat bangsal Melati
di RSUD dr. moewardi tahun 2014 mempunyai lama dirawat tertinggi pada lama dirawat 2 hari yaitu 71 pasien
dan terendah 2 hari yaitu 14 pasien.

Hubungan Nilai Bor dengan Kejadian Pasien Pulang Paksa Bangsal 63


Tabel 7 Karakteristik Pasien Pulang Paksa Bangsal Melati Berdasarkan Lama Dirawat
di RSUD Dr. Moewardi Tahun 2015
Lama Dirawat (hari)
Bln
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 > 12
Januari 6 5 7 7 1 1 3 1 2 1 0 1 9
Februari 4 1 2 5 2 2 2 2 1 0 0 1 9
Maret 2 4 3 6 6 0 2 1 1 3 1 3 2
April 2 3 4 3 1 3 2 2 0 1 0 0 4
Mei 3 3 2 1 0 1 2 1 0 2 2 2 1
Juni 4 0 3 2 3 3 1 1 1 0 0 1 4
Juli 6 5 3 2 2 3 0 1 0 1 1 0 3
Agustus 3 3 2 3 2 1 0 0 0 1 1 0 3
September 2 6 0 1 3 2 1 0 3 1 0 3 7
Okttober 8 5 5 4 5 4 2 0 2 2 2 0 10
Nopember 6 2 1 3 5 0 5 4 0 0 0 0 1
Desember 2 3 2 3 2 3 4 0 1 1 0 0 2
Jumlah 48 40 34 40 32 23 24 13 11 13 7 11 55

Dari tabel 7 dapat diketahui bahwa pasien pulang paksa berdasarkan karakteristik lama dirawat bangsal Melati di
RSUD dr. moewardi tahun 2013 terdapat pasien yang mempunyai lama dirawat tinggi yaitu >12hari sebanyak
55 pasien dan terendah pada lama dirawat 11 hari yaitu 7 pasien.

d. Karakteristik Berdasarkan Cara Bayar.


Tabel 8 Pasien Pulang Paksa Bangsal Melati Berdasarkan Cara Bayar di RSUD Dr. Moewardi Tahun
2013

Cara Bayar
Bln Dinas
PKMS PKMS Kerja Jamkesda Jamkesmas Umum Askes Jamsos BRI
Sos-
Silver Gold sama tek ial
Jan 4 0 0 5 16 14 0 0 0 0
Feb 1 0 0 0 15 5 2 0 0 0
Mar 0 0 0 4 21 9 7 1 0 0
Apr 1 0 0 3 27 16 1 0 0 0
Mei 2 1 0 4 8 12 1 0 0 0
Jun 6 1 0 2 21 20 8 0 1 0
Jul 4 0 0 1 19 11 3 1 0 0
Agu 3 0 0 3 36 12 5 0 0 1
Sep 0 0 0 20 23 13 5 0 0 0
Okt 0 0 7 9 16 11 5 0 0 0
Nop 0 0 0 1 24 11 7 0 0 0
Des 1 0 0 2 24 15 4 0 1 0
Jml 22 2 7 54 250 149 48 2 2 1

Dari tabel 8 dapat diketahui bahwa karakteristik pasien pulang paksa bangsal melati tahun 2013 berdasarkan
karakteristik cara bayar, terdapat 10 jenis cara pembayaran yang digunakan dan cara pembayaran tertinggi
menggunakan jamkesmas yaitu 250 pasien dan terendah mengunakan BRI yaitu 1 pasien.

Hubungan Nilai Bor dengan Kejadian Pasien Pulang Paksa Bangsal 64


Tabel 9 Pasien Pulang Paksa Bangsal Melati Berdasarkan Cara Bayar
di RSUD Dr. Moewardi Tahun 2014
Cara Bayar
Bln PKMS PKMS BPJS Kerja Jamkesda Jamkesmas Umum Askes Jam sostek In Healt
Silver Gold sama
Jan 2 1 26 0 2 7 13 0 1 2
Feb 1 0 18 0 0 0 17 0 0 0
Mar 2 0 21 0 0 0 10 0 0 0
Apr 1 1 22 0 1 0 8 0 0 0
Mei 2 0 18 0 0 0 11 0 1 0
Jun 1 0 38 0 0 0 9 0 0 0
Jul 0 1 43 0 0 0 8 0 0 0
Agu 0 0 34 0 0 0 2 0 0 0
Sep 1 0 32 1 0 0 4 0 0 0
Okt 1 1 31 12 1 0 9 0 0 0
Nop 0 0 29 2 0 0 12 0 0 0
Des 1 0 29 0 1 0 19 2 0 0
Jml 12 4 341 15 5 7 122 2 2 2

Dari tabel 9 dapat diketahui bahwa karakteristik pasien pulang paksa bangsal melati tahun 2014 berdasarkan
karakteristik cara bayar, terdapat 10 jenis cara pembayaran yang digunakan dan cara pembayaran tertinggi
menggunakan BPJS yaitu 341 pasien.

Tabel 10 Pasien Pulang Paksa Bangsal Melati Berdasarkan Cara Bayar


di RSUD Dr. Moewardi Tahun 2015
Cara Bayar
Bln
PKMS Silver PKMS Gold BPJS Kerjasama Jamkesda Umum
Jan 4 0 28 0 2 12
Feb 0 0 22 0 0 7
Mar 0 0 15 0 0 11
Apr 1 0 22 0 1 5
Mei 1 0 8 0 2 10
Jun 0 0 10 0 0 13
Jul 0 0 17 0 0 10
Agu 0 0 9 0 2 8
Sep 0 0 21 0 1 11
Okt 0 0 20 14 0 14
Nop 0 1 11 0 0 18
Des 2 1 7 0 0 13
Jmlh 8 2 190 14 8 132

Dari tabel 10 dapat diketahui bahwa karakteristik pasien pulang paksa bangsal melati tahun 2015 berdasarkan
karakteristik cara bayar, terdapat 6 jenis cara pembayaran yang digunakan dan cara pembayaran tertinggi
menggunakan BPJS yaitu 190 pasien dan terendah menggunakan PKMS Gold yaitu 2 pasien.

Hubungan Nilai Bor dengan Kejadian Pasien Pulang Paksa Bangsal 65


2. Nilai BOR per bulan bangsal Melati di RSUD Dr. Moewardi tahun 2013-2015
RSUD Dr. Moewardi pada bangsal melati dibagi menjadi 3 bangsal yaitu bangsal melati 1, melati 2, dan melati 3
dengan nilai BOR yang berbeda-beda tiap bulannya. Nilai BOR bangsal melati pada tahun 2013-2015 dapat dilihat
pada tabel berikut ini:
Tabel 11 Nilai BOR perbulan bangsal melatidi RSUD Dr. Moewardi 2013-2015
Thn Bln Melati I Melati II Melati III Jml
2013 Jan 93,16 89,48 71,03 84,55
Feb 93,66 98,95 74,11 88,90
Mar 95,83 100,26 85,14 93,74
Apr 96,15 86,12 73,44 85,24
Mei 92,88 87,47 73,56 84,64
Jun 84,08 70,38 59,64 71,37
Jul 95,88 74,93 78,86 83,23
Agu 94,55 79,85 62,38 78,93
Sep 86,03 85,19 69,76 80,33
Okt 95,66 79,69 73,56 82,97
Nop 79,13 78,03 76,13 83,76
Des 93,44 81,07 75,17 83,23
2014 Jan 79,76 68,69 69,35 72,60
Feb 96,12 88,41 86,10 90,21
Mar 97,39 84,77 84,04 89,07
Apr 95,06 89,89 87,86 90,94
Mei 93,55 89,90 90,73 91,06
Jun 94,54 90,16 89,52 91,41
Jul 85,98 75,62 83,53 81,71
Agu 91,82 78,32 84,56 84,90
Sep 91,15 86,99 90,42 89,51
Okt 94,83 86,83 91,42 90,87
Nop 81,09 87,16 88,04 85,43
Des 93,16 86,41 88,27 89,28
2015 Jan 93,72 91,12 86,41 90,41
Feb 92,67 89,23 89,99 90,63
Mar 93,21 92,07 89,40 91,56
Apr 93,33 90,05 90,54 91,31
Mei 95,33 87,47 89,57 90,79
Jun 94,94 80,71 87,50 87,72
Jul 86,82 74,14 81,16 80,71
Agu 90,75 86,72 86,90 88,12
Sep 98,79 75,79 85,83 86,81
Okt 92,66 82,28 56,37 87,09
Nop 95,23 90,94 91,07 92,26
Des 93,94 83,45 82,55 86,64
Rata-rata 92,12 84,68 81,22 86,44

Hubungan Nilai Bor dengan Kejadian Pasien Pulang Paksa Bangsal 66


Dari tabel 11 dapat diketahui bahwa nilai BOR Thn Bln Mela- Mela- Melati Jmlh
bangsal melati 2013-2015 secara keseluruhan ti I ti II III
terdapat 86,44% dengan rata-rata tertinggi pada 2015 Jan 14 20 12 46
melati I yaitu 92,12% . Feb 16 9 5 30
Mar 14 5 7 26
3. Jumlah Kejadian Pulang Paksa Perbulan Bangsal Apr 15 10 3 28
Melati Di RSUD Dr. Moewardi Tahun 2013-2015 Mei 8 10 4 22
Jun 12 4 7 23
Bangsal Melati di RSUD dr. Moewardi setiap
Jul 11 14 3 28
bulanya terdapat kejadian pulang paksa. Berikut
Agu 11 5 3 19
jumlah kejadian pasien pulang paksa perbulan
Sep 18 5 10 33
bangsal Melati dari tahun 2013 sampai tahun 2015.
Okt 21 6 19 46
Tabel 12 Jumlah Kejadian Pasien Pulang Paksa Nop 13 7 7 27
Bangsal Melati di RSUD Dr. Moewardi tahun Des 8 8 7 23
2013-2015 Rata-rata 642 326 409 1377

Thn Bln Mela- Mela- Melati Jmlh Dari tabel 12 dapat diketahui bahwa kejadia
ti I ti II III pasien pulang paksa pada tahun 2013-2015 secara
2013 Jan 26 10 3 39 keseluruhan bangsal melati terdapat 1.377 pasien,
Feb 13 8 2 23 dengan jumlah tertinggi pada melati I yaitu 642
Mar 24 8 10 42 pasien dan tiap bulannya terdapat kejadian pasien
Apr 27 13 8 48 pulang paksa tertinggi.
Mei 11 13 4 28
Jun 24 13 9 46 4. Hubungan Nilai BOR dengan Kejadian Pulang
Paksa Bangsal Melati.
Jul 20 14 6 40
Agu 35 15 10 60
a. Kategori nilai BOR bangsal melati
Sep 20 9 16 45
Okt 19 7 19 45
Tabel 13 Kategori nilai BOR perbulan bangsal
Nop 16 13 18 47
melati tahun 2013-2015
Des 22 14 12 48
2014 Jan 24 13 18 55
No Bulan Tahun BOR Kategori
Feb 16 4 17 37 (%)
Mar 14 8 14 36 1 Januari 2013 84,55 Sedang
Apr 11 5 15 31 2 Februari 2013 88,90 Tinggi
Mei 17 5 10 32 3 Maret 2013 93,74 Tinggi
Jun 19 5 24 48 4 April 2013 85,24 Tinggi
Jul 21 4 27 52 5 Mei 2013 84,64 Sedang
Agt 16 5 15 36 6 Juni 2013 71,37 Rendah
Sep 17 8 13 38 7 Juli 2013 83,23 Sedang
Okt 25 6 25 56 8 Agustus 2013 78,93 Sedang
Nop 20 12 12 44 9 September 2013 80,33 Sedang
Des 24 11 15 50 10 Oktober 2013 82,97 Sedang
11 November 2013 83,76 Sedang
12 Desember 2013 83,23 Sedang

Hubungan Nilai Bor dengan Kejadian Pasien Pulang Paksa Bangsal 67


No Bulan Tahun BOR Kategori No Bulan Tahun BOR Kategori
(%) (%)
13 Januari 2014 72,60 Rendah 27 Maret 2015 91,56 Tinggi
14 Februari 2014 90,21 Tinggi 28 April 2015 91,31 Tinggi
15 Maret 2014 89,07 Tinggi 29 Mei 2015 90,79 Tinggi
16 April 2014 90,94 Tinggi 30 Juni 2015 87,72 Tinggi
17 Mei 2014 91,06 Tinggi 31 Juli 2015 80,71 Sedang
18 Juni 2014 91,41 Tinggi 32 Agustus 2015 88,12 Tinggi
19 Juli 2014 81,71 Sedang 33 September 2015 86,81 Tinggi
20 Agustus 2014 84,90 Sedang 34 Oktober 2015 87,09 Tinggi
21 September 2014 89,52 Tinggi 35 November 2015 92,26 Tinggi
22 Oktober 2014 90,87 Tinggi 36 Desember 2015 86,64 Tinggi
23 November 2014 85,43 Tinggi
Dari tabel 13 dapat diketahui bahwa nilai BOR
24 Desember 2014 89,28 Tinggi
dengan kategori tinggi terdapat 23 periode,
25 Januari 2015 90,41 Tinggi
sedang 11 periode dan rendah 2 periode.
26 Februari 2015 90,63 Tinggi

b. Kategori Pasien Pulang Paksa

Tabel 14 Kategori Pasien Pulang Paksa bangsal melati perbulan tahun 2013-2015

No Bln Thn ∑ RI ∑ PP Persentase (%) Kategori


1 Jan 2013 403 39 9,68 Tidak Standar
2 Feb 2013 610 23 3,77 Standar
3 Mar 2013 741 42 5,67 Tidak Standar
4 Apr 2013 724 48 6,63 Tidak Standar
5 Mei 2013 748 28 3,74 Standar
6 Jun 2013 671 46 6,86 Tidak Standar
7 Jul 2013 741 40 5,40 Tidak Standar
8 Agu 2013 665 60 9,02 Tidak Standar
9 Sep 2013 766 45 5,87 Tidak Standar
10 Okt 2013 756 45 5,95 Tidak Standar
11 Nov 2013 720 47 6,53 Tidak Standar
12 Des 2013 779 48 6,16 Tidak Standar
13 Jan 2014 660 55 8,33 Tidak Standar
14 Feb 2014 710 37 5,21 Tidak Standar
15 Mar 2014 691 36 5,21 Tidak Standar
16 Apr 2014 665 31 4,66 Standar
17 Mei 2014 678 32 4,72 Standar
18 Jun 2014 709 48 6,77 Tidak Standar
19 Jul 2014 656 52 7,93 Tidak Standar
20 Agu 2014 661 36 5,45 Tidak Standar
21 Sep 2014 794 38 4,79 Standar

Hubungan Nilai Bor dengan Kejadian Pasien Pulang Paksa Bangsal 68


No Bln Thn ∑ RI ∑ PP Persentase (%) Kategori
22 Okt 2014 723 56 7,75 Tidak Standar
23 Nov 2014 684 44 6,43 Tidak Standar
24 Des 2014 712 50 7,02 Tidak Standar
25 Jan 2015 732 46 6,28 Tidak Standar
26 Feb 2015 631 30 4,75 Standar
27 Mar 2015 711 26 3,66 Standar
28 Apr 2015 677 28 4,14 Standar
29 Mei 2015 723 22 3,04 Standar
30 Jun 2015 655 23 3,51 Standar
31 Jul 2015 588 28 4,76 Standar
32 Agu 2015 697 19 2,73 Standar
33 Sep 2015 671 33 4,92 Standar
34 Okt 2015 721 46 6,38 Tidak Standar
35 Nov 2015 649 27 4,16 Standar
36 Des 2015 689 23 3,34 Standar
Ket : PP = Puang Paksa

Dari tabel 14 dapat diketahui bahwa pasien Sehingga nilai BOR dengan kejadian pulang
pulang paksa dari tahun 2013-2015 terdapat paksa bangsal melati di RSUD Dr. Moewardi
21 periode yang melebihi Standar Pelayanan 2013-2015 dapat diketahui dengan menggunakan
Minimal yang disarankan dan 15 periode yang rumus chi squere yang dibantu program SPSS
memenuhi Standar Pelayanan Minimal. diperoleh hasil sebagai berikut :

Berdasarkan hasil perhitungan nilai BOR


dikategorikan menjadi tinggi, sedang dan rendah.

Tabel 15 Hasil Perhitungan Hubungan Nilai BOR dengan Kejadian Pulang Paksa Bangsal Melati
2013-2015

Kejadian Pulang Paksa


Tingkat Nilai BOR P x hitung
Standar % Tidak standar %
Tinggi 13 36,1 2 2,6 0,049 6.013
Sedang 2 5,6 9 25
Rendah 0 0 10 27,8
Jumlah 15 41,7 21 58,3

Berdasarkan tabel 15 diperoleh bahwa tingkat paksa bangsal melati di RSUD Dr. Moewardi
nilai BOR pada kategori tinggi pada pasien dengan menggunakan uji chi square diperoleh
yang terjadi pasien pulang paksa yang standar nilai signifikan asymp.sig (p) sebesar 0.049 dan
sebanyak 36,1% kategori sedang 5,6% dan untuk 6,013 dan kemudian dibandingkan dengan .
kategori rendah 0%, sedangkan yang tidak standar Berdasarkan hasil diatas bahwa nilai signifikan
kategori tinggi 2,6%, kategori sedang 25%, p≤ 0,05 dan maka H0 tolak dan H1 diterima. Hal
dan kategori rendah 27, 8%. Hasil uji statistik ini berarti terdapat hubungan yang signifikan
hubungan nilai BOR dengan kejadian pulang antara nilai BOR dengan kejadian pulang paksa

Hubungan Nilai Bor dengan Kejadian Pasien Pulang Paksa Bangsal 69


pada bangsal melati di RSUD Dr. Moewardi terbatas. Pelayanan yang efisien akan memberikan
2013-2015. perhatian yang optimal daripada memaksimalkan
pelayanan kepada pasien dan masyarakat. Petugas
akan memberikan pelayanan yang terbaik dengan
PEMBAHASAN sumber daya yang dimiliki.

1. Karakteristik Pasien Pulang Paksa Bangsal Cara pembayaran pasien pulang paksa tahun 2013
Melati di RSUD dr. Moewardi Tahun 2013-2015. tertinggi menggunakan cara bayar Jamkesmas
karena kelas perawatan bangsal melati I dan melati
Pasien pulang paksa bangsal melati tertinggi pada II digunakan khusus kelas III sehingga penggunaan
kelas perawatan kelas III, di RSUD dr. Moewardi Jamkesmas sangat berpengaruh dan pada tahun
bangsal melati dibagi menjadi 3 bangsal dengan 2014-2015 tertinggi menggunakan cara bayar
kekhususan SMF dan kelas perawatan masing- BPJS Kesehatan, karena pada tahun 2014 sudah
masing yaitu melati I khusus SMF penyakit dalam diberlakukan kebijakan peraturan presiden RI
dengan kelas perawatan kelas III, melati II kesehatan nomor 111 tahun 2013 tentang jaminan kesehatan
anak kelas perawatan III dan melati III digunakan nasional yaitu BPJS Kesehatan. Banyaknya pasien
untuk campuran dengan kelas perawatan I dan BPJS Kesehatan baik PBI maupun Non PBI karena
II, namun jika ada bangsal lain yang sudah penuh RSUD Dr. Moewardi merupakan salah satu
dan bangsal melati masih tersedia maka pasien rumah sakit rujukan tingkat 3 dan kejadian pasien
dapat dirawat dibangsal melati walaupun tidak pulang paksa dengan jaminan BPJS Kesehatan
sesuai dengan SMF bangsal melati. Berdasarkan biaya perawatannya tetap akan ditanggung BPJS
karakteristik diagnosis pasien pulanng paksa Kesehatan akan tetapi apabila pasien tersebut
tertinggi yaitu cancer. Penanganan penyakit cancer melakukan rawat inap kembali dalam jangka waktu 7
diantaranya adalah dengan terapi dan operasi, tetapi hari dengan diagnosis yang sama tidak dapat dijamin
terdapat pasien yang tidak bersedia menjalankan oleh BPJS Kesehatan dan pasien harus membayar
terapi atau tidak mau menunggu kamar operasi secara umum serta akan dimonitoring oleh BPJS
tersedia sehingga hal tersebut menyebabkan Kesehatan. Hal tersebut sesuai dengan Surat BPJS
terjadinya kejadian pasien pulang paksa. Kesehatan Nomor 2321/VI.06/0715 hal penjaminan
kasus APS poin 2.a bahwa pasien yang pulang rawat
Rata-rata lama dirawat pasien pulang paksa inap atas permintaan sendiri /APS (pulang paksa),
cukup panjang yaitu >12 hari. Lama dirawat yang maka apabila pasien tersebut rawat inap kembali
lama dipengaruhi kondisi pasien tersebut seperti dalam ±7 hari dengan diagnose yang sama baik pada
keaadaan yang kronis, berdasarkan hasil wawancara Rumah Sakit yang sama maupunpada Rumah Sakit
dengan petugas bangsal melati fakor penyebab yang berbeda dan yang masuk melalui IGD maupun
pasien pulang paksa salah satunya adalah keadaan poli rujukan, maka tidak dijamin BPJS Kesehatan /
pasien yang kronis. Sesuai dengan Sudra (2010) tidak dibuatkan SEP.
mengatakan bahwa rata-rata lama dirawat yang
lebih dari 12 hari disebabkan karena pasien kronis 2. Nilai BOR per bulan bangsal Melati di RSUD dr.
dirawat di rumah sakit.Kejadian pasien pulang Moewardi tahun 2013-2015
paksa karena lama dirawat yang cukup panjang juga
disebabkan karena kurangnya efisinsi pelayanan Bangsal Melati di RSUD Dr. Moewardi dibagi
yang diberikan, menurut Bustami(2011) mengatakan menjadi 3 bangsal yaitu bangsal melati I, melati
bahwa efisiensi pelayanan kesehatan merupakan II, dan melati III. Nilai BOR bangsal melati tahun
dimensi yang penting dari mutu karena efisiensi 2013 sampai 2015 cukup tinggi yaitu 86,44 dan
akan mempengaruhi hasil pelayanan, apalagi rata-rata tertinggi tiap bulannya terjadi pada bangsal
sumber daya pelayanan kesehatan pada umumnya melati I dengan rata-rata dalam 3 tahun mencapai
92,12%. Hal ini dikarenakan pada banngsal melati I

Hubungan Nilai Bor dengan Kejadian Pasien Pulang Paksa Bangsal 70


hanya mempunyai 58 TT dan pada melati II 61 TT, Sehingga efektivitas dan kesinambungan pelayanan
melati III 56 TT sedangkan jumlah hari perawatan kesehatan pasien tercapai sesuai dengan Kepmenkes
di melati I lebih tinggi daripada melati II dan RI No. 129 tahun 2008 mengenai dimensi mutu
melati III. Nilai BOR yang tinggi akan berpengaruh pasien pulang paksa yaitu tercapainya efektivitas
terhadap kesibukan dan beban kerja petugas dalam dan kesinambungan pelayanan.
memberikan pelayanan, sehingga rumah sakit perlu
meningkatkan dimensi mutu agar tetep terjaga mutu Hal ini relevan dengan penelitian dari Menap (2012)
pelayanannya. Menurut Bustami (2011) dimensi yang mengatakan bahwa alasan pasien pulang
mutu terdiri dari kompetensi teknis, akses terhadap paksa yaitu biaya, ingin pindah rawat ketempat
pelayanan, efektifitas, hubungan antar manusia, lain, kecewa dengan pelayanan yang diberikan RS,
efisiensi, kelangsungan pelayanan, keamanan, tidak ada keluarga yang menunggu di RS, tidak ada
kenyamanan dan kenikmatan. harapan untuk sembuh. Dan penelitian Wulandari
(2014) yang mengatakan bahwa penyebab pasien
3. Jumlah Kejadian Pulang Paksa Perbulan Bangsal pulang paksa adalah pindah rumah sakit, keadaan
Melati Di RSUD Dr. Moewardi Tahun 2013-2015 pasien sudah kritis dan tidak punya biaya.

Rumah Sakit Umum dr. Moewardi pada tahun 2013 4. Hubungan Nilai BOR dengan Kejadian Pulang
sampai 2015 terdapat kejadian pasien pulang paksa Paksa Bangsal Melati.
bangsal melati sebanyak 1.377 pasien dan tertinggi
terjadi pada melati I yaitu 642 pasien. Kejadian Berdasarkan hasil perhitungan rumus chi squere
pasien pulang paksa bangsal melati memiliki dengan program SPSS menunjukan bahwa H0
persentase melebihi standar yang disarankan oleh ditolak dan H1 diterima sehingga ada hubungan
Kepmenkes RI No. 129/Menkes/SK/II/2008 yaitu antara nilai BOR dengan kejadian pasien pulang
≤ 5% sedangkan bangsal melati pada tahun 2013- paksa pada nilai p = 0,049. Bangsal melati merupakan
2015 terdapat 5,5%. Dari hasil wawancara dengan bangsal dengan kelas perawatan tertinggi kelas III,
petugas bangsal melati I, II, dan III dapat diketahui semakin tinggi penggunaan tempat tidur dibangsal
berbagai faktor alasan dari pasien pulang paksa yang kelas III akan berpengaruh pada keamanan dan
sering muncul yaitu karena faktor kondisi pasien itu kenyamanan pasien. Hal ini dapat mempengaruhi
sendiri. kejadian pasien pulang paksa, menurut Bustami
(2011) keamanan merupakan salah satu dimensi
RSUD Dr. Moewardi merupakan pelayanan kesehatan dari mutu, keamanan berarti mengurangi risiko
rujukan tingkat ke-3 rata-rata adalah pasien rujukan cedera, infeksi, efek samping atau bahaya lain yang
dengan jaminan kesehatan, akan tetapi untuk pasien berkaitan dengan pelayanan,keamanan pelayanan
kelas perawatan I dan II kebanyakan adalah pasien melibatkan petugas dan pasien. Sedangkan
umum sehingga biaya sangat berpengaruh untuk kenyamanan berkaitan dengan pelayanan kesehatan
pasien meminta dirawat dirumah, sedangkan kelas III yang tidak berhubungan langsung dengan efektifitas
dengan rata-rata pasien memiliki jaminan kesehatan klinis, tetapi dapat mempengaruhi kepuasan pasien
pemerintah maka faktor yang paling berpengaruh dan tersedianya untuk kembali ke fasilitas kesehatan
bukan faktor biaya akan tetapi kondisi pasien yang untuk memperoleh pelayanan berikutnya.
tidak ada perubahan, kritis atau dokter sudah angkat
tangan, tidak ada yang mengunggu pasien, dan juga Menurut penelitian Widiarti (2013) faktor
pasien inggin pindah ketempat pelayanan kesehatan penyebab pasien pulang paksa meliputi kurangnya
yang lain. Untuk menekan angka kejadian pasien ketanggapan dokter dalam pelayanan. Tingginya
pulang paksa petugas perlu memberikan informasi nilai BOR akan mempengaruhi tingkat kesibukan
mengenai jaminan kesehatan pemerintah dan dokter sehingga ketangapan dokter terhadap pasien
memotivasi pasien agar mau dirawat secara utuh dari dapat terganggu, menurut Sudra (2010) semakin
awal sampai akhir dengan harapan pulang sembuh. tinggi nilai BOR berarti semakin tinggi pula

Hubungan Nilai Bor dengan Kejadian Pasien Pulang Paksa Bangsal 71


penggunaan TT yang ada untuk perawatan pasien, DAFTAR PUSTAKA
namun semakin banyak pasien yang dilayani berarti
semakin sibuk dan semakin berat pula beban kerja Arikunto. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan
petugas kesehatan di unti tersebut. Akibatnya, Praktik. Jakarta : Renika
pasien bisa kurang mendapat perhatian dan pada Cipta
akhirnya, peningkatan BOR yang terlalu tinggi ini justru
bisa menurunkan kualitas kinerja tim medis dan Bustami. 2011. Penjaminan Mutu Pelayanan Kesehatan
menurunkan kepuasan serta keselamatan pasien. Hal & Akseptabilitasnya. Jakarta:
tersebut dapat mempengaruhi kejadian pasien pulang Erlangga
paksa, kejadian pasien pulang paksa di RSUD dr.
Moewardi hanya diketahui dari hasil wawancara yaitu Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2008.
kondisi dari pasien, akan tetapi tidak diketahui kepuasan Peraturan Menteri Kesehatan Republik
pelayanan yang diberikan maka perlu ada keterangan Indonesia No.269/MENKES/PER/III/2008
alasan pasien pulang paksa secara tertulis untuk tentang Rekam Medis. Jakarta: Direktorat
mengevaluasi dan menekan angka kejadian pasien Jendral Pelayanan Medik
pulang paksa kedepannya. Menurut pohan (2007)
kepuasan pasien adalah salah satu tingkat perasaan . 2008. Standar Pelayanan Minimal
pasien yang timbul sebagai akibat dari kinerja layanan Rumah Sakit. Jakarta: Direktorat Jendral
kesehatan yang diperoleh setelah pasien Pelayanan Medik
membandingkan dengan apa yang diharapkan.
. 2013. Peraturan Presiden RI Nomor
111 tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan.
Jakarta: Sekertariat Kabinet Republik
Indonesia
SIMPULAN

Erkadius dan Suswardjo. 2013. Butiran Data Asuhan


1. Karakteristik pasien pulang paksa bangsal
Kesehatan dalam Gemala R Hatta (ed).
melati pada tahun 2013-2015 memiliki pasien
Pedoman Manajemen Informasi
pulang paksa tertinggi pada kelas perawatan kelas
Kesehatan di Sarana Pelayanan Kesehatan.
III dengan diagnosis cancer, lama dirawat > 12
Jakarta: UI Press
hari dan tahun
2013 tertinggi menggunakan cara bayar
Menap, 2012. Analisis Alasan Pasien Pulang Paksa di
Jamkesmas, pada tahun 2014-2015 tertinggi
Rumah Sakit Umum Daerah Praya
menggunakan cara bayar BPJS Kesehatan.
Kabupaten Lombok Tengah. [Karya Tulis
Ilmiah]. Yogyakarta: Universitas Gadjah
2. Nilai BOR per bulan bangsal Melati di RSUD
dr. Mada
Moewardi tahun 2013-2015 rata-rata adalah
86,44%. Pohan, Imbalo S. 2007. Jaminan Mutu Layanan
Kesehatan: Dasar-Dasar Pengertian dan
3. Jumlah kejadian pulang paksa per bulan bangsal Penerapan. Jakarta: Buku Kedokteran EGC
Melati di RSUD dr. Moewardi Tahun 2013-2015
terdapat 1.377 pasien. Safitri, Mentari Mariana. 2012. Analisa Deskriptif
Lama Perawatan (LOS) Pasien RI
4. Terdapat hubungan yang signifikan antara nilai Jamkesmas pada Kasus Penyakit Kanker
BOR dengan kejadian pasien pulang paksa bangsal Payudara (CA Mammae) dengnan Tindakan
melati di RSUD dr. Moewardi tahun 2013-2015. Mastektomi yang Diriwayatkan di RSI
Sultan Agung Semarang Tahun 2012. [Karya
Tulis Ilmiah]. Semarang : Universitas Dian
Nuswantoro
Hubungan Nilai Bor dengan Kejadian Pasien Pulang Paksa Bangsal 72
Sudra, Rano Indradi. 2010. Statistik Rumah Sakit
Dari Sensus Pasien & Grafik Barber-Johnson
Hingga Statistik Kematian &
Otopsi. Yogyakarta: Graha Ilmu

. 2013. Rekam Medis.


Tangeran
Selatan : Universitas Terbuka
Widiarti, Anis Sumi. 2013. Analisis
Kejadian Pulang Paksa di Rumah Sakit TNI
Lanud Iswahjudi Tahun 2013. [Karya Tulis
Ilmiah]. Karanganyar: Mitra Husada

Wulandari, Ika Ribut. 201 Analisis Trend


Kejadian Pasien Pulang Paksa di
RSUD dr. Sayidiman Magetan Tahun
201 [Karya Tulis Ilmiah]. Karanganyar:
Mitra Husada

Hubungan Nilai Bor dengan Kejadian Pasien Pulang Paksa Bangsal 73

You might also like