Professional Documents
Culture Documents
Evaluasi Sistem Pengendalian Intern Pada Sistem Akuntansi Pembelian Di Puri Chorus Boutique Hotel Yogyakarta
Evaluasi Sistem Pengendalian Intern Pada Sistem Akuntansi Pembelian Di Puri Chorus Boutique Hotel Yogyakarta
1 Maret 2015
Abstract
Purchasing transaction that requires money from the company could lead into fraud and or human
error. To prevent that, a company needs to apply a good internal control system. The purposes of
this research were to identify whether the internal control system of purchase accounting system at
Puri Chorus Boutique Hotel had been adequate, and to identify whether the internal control
system of purchase accounting system in this hotel had been done effectively. The analysis was
done by comparing the practice of internal control system in purchasing system applied in Puri
Chorus Boutique Hotel with the theories of appropriate internal control system. The information
was gained by interviewing, observing and giving questionnaire. The analysis was used to know
whether the internal control system in the purchasing accounting in this hotel was appropriate or
not. Attribute sampling with stop-or-go sampling method was used to test the effectiveness of the
internal control system in the purchasing accounting system. This finding showed that internal
control system in the purchasing accounting system at Puri Chorus Boutique Hotel was
inadequate (not fully in line with the theory). Based on compliance test on the internal control
system it was obtained that DUPL = AUPL. It proved that internal control system in the
purchasing accounting system implemented at this hotel was already effective (obeyed by the
staffs).
Key words: internal control system, purchase accounting system, adequate, obeyed, and stop-or-
go sampling.
PENDAHULUAN
Kas merupakan aktiva yang paling fiktif, adanya bukti kas keluar yang dibayar
likuid atau paling mudah untuk diubah lebih dari satu kali, dan adanya kesalahan
menjadi aktiva lainnya. Tanpa menggunakan yang tidak disengaja dalam menjumlahkan
kas, perusahaan, termasuk juga hotel, akan total kas yang harus dibayarkan oleh hotel
mengalami kesulitan dalam melakukan kepada pemasok. Untuk mencegah terjadinya
kegiatan operasional rutin sehari-hari. kecurangan dan/atau kekeliruan manusia ini,
Menurut Wiyasha (2010: 150), kas yang maka perlu diterapkan sistem pengendalian
diterima dari penjualan jasa hotel bersumber intern yang baik. Oleh karena itu, hotel perlu
dari penjualan kamar, makanan, minuman, menerapkan Sistem Pengendalian Intern
dan jasa terkait lainnya. Untuk memenuhi (SPI) pada sistem akuntansi pembelian di
kebutuhan barang dan atau jasa yang dalam pengelolaannya.
dibutuhkan untuk menjalankan kegiatan Menurut Mulyadi (2014b: 163), SPI
penjualannya tersebut, hotel melakukan meliputi struktur organisasi, metoda, dan
kegiatan pembelian. Transaksi pembelian, ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk
baik secara tunai maupun secara kredit, akan menjaga kekayaan organisasi, mengecek
menjadi mudah jika menggunakan kas. ketelitian dan keandalan data akuntansi,
Namun di lain sisi, kas tidak mempunyai mendorong efisiensi dan mendorong
identitas kepemilikan dan mudah untuk dipatuhinya kebijakan manajemen. Unsur-
dipindah-tangankan, sehingga sangat mudah unsur dari pengendalian intern adalah 1)
untuk digelapkan. adanya struktur organisasi yang memisahkan
Di dalam transaksi pembelian sangat tanggungjawab fungsional secara tegas, 2)
dimungkinkan terjadinya kecurangan (fraud) sistem wewenang dan prosedur pencatatan
dan atau kekeliruan manusia (human error). yang memberikan perlindungan yang cukup
Contoh kecurangan dan kesalahan manusia terhadap kekayaan, utang pendapatan, dan
yang mungkin terjadi dalam transaksi biaya, 3) praktik yang sehat dalam
pembelian adalah adanya transaksi pembelian melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit
1
Evaluasi Sistem Pengendalian Intern Pada Sistem Akuntansi Pembelian Di Puri Chorus Boutique
Hotel Yogyakarta
organisasi, dan 4) karyawan yang mutunya 1. Apakah SPI pada sistem akuntansi
sesuai dengan tanggungjawabnya (Mulyadi, pembelian yang diterapkan di Puri
2014b: 164). Penerapan SPI pada sistem Chorus Boutique Hotel sudah memadai?
pembelian sangat penting bagi hotel. 2. Apakah SPI pada sistem akuntansi
Kemampuan manajemen hotel dalam pembelian di Puri Chorus Boutique
mengantisipasi adanya kecurangan dan/atau Hotel sudah dipatuhi atau sudah efektif?
penyimpangan melalui penerapan SPI yang
baik dapat menjaga aset milik hotel agar tetap TUJUAN PENELITIAN
aman. Dengan demikian, kelangsungan usaha Tujuan penelitian ini adalah:
hotel tersebut juga akan terjaga. 1. Untuk mengetahui apakah SPI pada
Puri Chorus Boutique Hotel adalah sistem akuntansi pembelian yang
sebuah hotel yang berlokasi di Jl. Samirono diterapkan Puri Chorus Boutique Hotel
Baru No. 50/55, Gejayan, Yogyakarta. Salah sudah memadai.
satu kegiatan operasional rutin sehari-hari 2. Untuk mengetahui apakah SPI pada
yang dilakukan hotel ini adalah transaksi sistem akuntansi pembelian yang
pembelian. Melalui transaksi pembelian, aset diterapka Puri Chorus Boutique Hotel
hotel ini juga akan terpengaruh. Aset ini sudah dipatuhi atau sudah efektif.
antara lain adalah kas dan persediaan. Untuk
menjaga kelangsungan usahanya, Puri Chorus TINJAUAN PUSTAKA
Boutique Hotel harus dapat menjaga asetnya 1. Sistem Akutansi dan Pembelian
dengan baik. Upaya yang dilakukan Puri Jogiyanto mendefinisikan sistem ke dalam
Chorus Boutique Hotel untuk menjaga dua kelompok pendekatan, yaitu pendekatan
asetnya ini antara lain adalah dengan yang menekankan pada prosedur dan
mengaplikasikan SPI di dalam sistem pendekatan yang menekankan pada
akuntansi pembeliannya. Namun demikian, komponen atau elemennya. Definisi sistem
SPI yang diaplikasikan oleh Puri Chorus dengan pendekatan prosedur menurut
Boutique Hotel belum dibangun dengan Jogiyanto (2005: 1), “suatu sistem adalah
memperhatikan prinsip-prinsip SPI yang suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur
memadahi. SPI di dalam hotel ini hanya yang saling berhubungan, berkumpul
dibangun berdasarkan keperluan yang bersama-sama untuk melakukan suatu
dirasakan oleh general manager saja. Sesuai kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu
dengan kepentingan manajemen, maka perlu sasaran tertentu”. Sedangkan definisi sistem
diketahui apakah SPI di dalam sistem dengan pendekatan komponen menurut
akuntansi pembelian di hotel ini sudah Jogiyanto (2005: 2), “sistem adalah
memadai dan sudah dipatuhi oleh kumpulan dari elemen-elemen yang
karyawannya (sudah efektif) ataukah belum. berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan
tertentu”.
RUMUSAN MASALAH Menurut Mulyadi (2014b: 3), “sistem
Salah satu kegiatan yang dijalankan akutansi pokok adalah organisasi formulir,
oleh Puri Chorus Boutique Hotel untuk catatan dan laporan yang dikoordinasikan
menjalankan usahanya adalah melakukan sedemikian rupa untuk menyediakan
transaksi pembelian. Terjadinya transaksi informasi keuangan yang dibutuhkan oleh
pembelian akan mempengaruhi komposisi anajemen guna memudahkan pengelolaan
atau besarnya aset yang dimiliki oleh hotel. perusahaan”. Berdasarkan definisi unsur
Kecurangan (fraud) dan atau kekeliruan akuntansi tersebut, maka unsur suatu sistem
manusia (human error) juga dapat terjadi di akutansi menurut Mulyadi (2014b: 3-5)
dalam transaksi pembelian. Agar transaksi adalah:
pembelian dapat berjalan dengan lancar dan a. Formulir; merupakan dokumen yang
aset Puri Chorus Boutique Hotel tetap terjaga, digunakan untuk merekam atau mencatat
maka hotel ini perlu menerapkan Sistem terjadinya transaksi keuangan yang terjadi
Pengendalian Intern (SPI) pada sistem di perusahaan.
akuntansi pembelian dengan baik. SPI yang b. Jurnal; merupakan catatan akutansi yang
sudah dibangun dengan baik tentunya juga digunakan untuk mencatat
harus dipatuhi oleh semua karyawan Hotel mengklasifikasikan dan meringkas data
ini. Permasalahan tersebut dapat dinyatakan keuangan.
sebagai berikut:
2
Jurnal Khasanah Ilmu Vol. VI No. 1 Maret 2015
3
Evaluasi Sistem Pengendalian Intern Pada Sistem Akuntansi Pembelian Di Puri Chorus Boutique
Hotel Yogyakarta
d. Karyawan yang mutunya sesuai dengan metoda ini merupakan metoda pengumpulan
tanggungjawabnya. data yang utama di dalam penelitian survei
Pengendalian intern yang baik akan (Sekaran dan Bougie, 2013: 116).
menjamin keamanan kekayaan para investor a. Wawancara dilakukan kepada pemilik
dan kreditur yang ditanamkan di dalam hotel yang juga merupakan general
perusahaan dan akan menghasilkan laporan manager hotel dan staf yang berkompeten
keuangan yang dapat dipercaya atau handal. dengan SPI di dalam sistem akuntansi
pembelian di Puri Chorus Boutique Hotel.
4. Pengujian Kepatuhan Data yang akan didapatkan melalui
Keandalan suatu laporan keuangan wawancara meliputi:
ditentukan oleh efektivitas sistem 1) Bagaimana sistem dan prosedur yang
pengendalian intern yang diterapkan dalam digunakan dalam aktivitas pembelian.
suatu perusahaan. Pengujian kepatuhan atau 2) Bagaimana otorisasi transaksi
yang sering disebut pengujian pengendalian pembelian oleh pihak yang
adalah pengujian terhadap efektivitas sistem berwenang.
pengendalian intern dalam mencapai tujuan b. Observasi dilakukan dengan cara
tertentu yang telah ditetapkan. Tujuan dari mengamati struktur pengendalian intern
pengujian kepatuhan adalah untuk yang dijalankan di Puri Chorus Boutique
memperoleh keyakinan yang memadai bahwa Hotel. Pengamatan ini meliputi
prosedur pengendalian telah diterapkan pengamatan terhadap prosedur yang
sebagaimana mestinya. digunakan dalam aktivitas pembelian,
Ada tiga model untuk menguji otorisasi oleh pihak yang berwenang,
efektivitas sistem pengendalian intern dengan struktur organisasi dan rincian tugas serta
menggunakan attribute sampling menurut tanggungjwabnya, dan kelengkapan
Mulyadi (2014a: 253-254), yaitu: dokumen pendukung dalam transaksi
a. Fixed-sample-size attribute sampling. pembelian. Observasi dilakukan pada
Pengambilan sampel dengan model ini tanggal 12 Januari hingga 24 Januari
ditujukan untuk memperkirakan 2015. Dalam masa tersebut telah terjadi
persentase terjadinya mutu tertentu beberapa transaksi pembelian di dalam
dalam suatu populasi. Model ini terutama hotel.
digunakan apabila dalam melakukan c. Kuesioner berisi pertanyaan-pertanyaan
pengujian kepatuhan diperkirakan akan rinci mengenai unsur-unsur pokok
menjumpai beberapa penyimpangan atau pengendalian intern untuk sistem
kesalahan. akuntansi pembelian sesuai yang
b. Stop-or-go sampling atau yang sering dikemukakan oleh Mulyadi (2014b: 312).
disebut dengan decision attribute Unsur pokok pengendalian intern ini
sampling. Model ini dapat mencegah terdiri dari organisasi, sistem otorisasi dan
pengambilan sampel yang terlalu banyak prosedur pencatatan, dan praktik yang
dengan cara menghentikan pengujian sehat (Mulyadi, 2014b: 312).
sedini mungkin. Model ini digunakan
jika peneliti yakin bahwa kesalahan yang 2. Metoda Analisis Data
diperkirakan dalam populasi sangat Analisa dilakukan dengan cara
kecil. membandingkan praktik SPI pada sistem
c. Discovery sampling. Model ini akuntansi pembelian yang diterapkan di Puri
digunakan jika tingkat kesalahan yang Chorus Boutique Hotel dengan kriteria SPI
diperkirakan sangat rendah atau yang memadai sesuai dengan teori. Hal ini
mendekati nol persen. Discovery untuk menilai apakah SPI pada sistem
sampling dipakai untuk menemukan akuntansi pembelian di hotel ini sudah
kecurangan, pelanggaran yang serius dari memadai ataukah belum. Sedangkan untuk
elemen pengendalian intern, dan menguji efektivitas SPI dalam sistem
ketidakberesan yang lain. akuntansi pembelian, digunakan pengujian
METODA PENELITIAN attribute sampling dengan metoda stop-or-go
1. Metoda Pengumpulan Data sampling. Adapun tahapan dalam pengujian
Metode pengumpulan data di dalam ini meliputi:
penelitian ini meliputi wawancara a. Menentukan attribute yang akan
(interview), observasi, dan kuesioner. Ketiga diperiksa. Attribute tersebut adalah:
4
Jurnal Khasanah Ilmu Vol. VI No. 1 Maret 2015
5
Evaluasi Sistem Pengendalian Intern Pada Sistem Akuntansi Pembelian Di Puri Chorus Boutique
Hotel Yogyakarta
Pemilik /
General Manager
6
Jurnal Khasanah Ilmu Vol. VI No. 1 Maret 2015
7
Evaluasi Sistem Pengendalian Intern Pada Sistem Akuntansi Pembelian Di Puri Chorus Boutique
Hotel Yogyakarta
Laporan 1
Membuat surat
Pada saat Penerimaan Barang
permintaan
reorder point
pembelian
2 Kartu
Gudang T
Surat Permintaan 1
Pembelian
1
T
Membuat laporan
penerimaan
Surat Permintaan 1
barang
Pembelian
3
2 Surat Order 2
Pembelian
Surat Order 1 Faktur
Pembelian T
3
3 2
2 Laporan 1
Penerimaan Barang
Dikirim ke
pemasok T
Dikirim ke Bagian
5
Gudang bersamaan
dengan barang
8
Jurnal Khasanah Ilmu Vol. VI No. 1 Maret 2015
Faktur
Surat Order 3 Faktur
Pembelian Laporan 2
Penerimaan Barang Bukti Kas Keluar 2
Membandingkan
faktur dari Jurnal
pemasok dengan Pembelian T
SOP dan LPB
Membuat
Bukti Kas Selesai
Buku Besar
Keluar
Faktur
Laporan 2
Penerimaan Barang
Surat Order 3
Pembelian
2
Bukti Kas 1
Keluar
6
T
Bagian akuntansi menerima Surat Kas Keluar. Bukti Kas Keluar beserta
Order Pembelian, faktur, dan Laporan faktur ini kemudian dikirimkan
Penerimaan Barang dari front office kepada bagian kasir. Setelah bagian
yang juga berfungsi sebagai bagian kasir melakukan pembayaran kepada
penerimaan barang. Bagian ini pemasok dan mengirimkan kembali
kemudian memeriksa kesesuaian faktur dan Bukti Kas Keluar yang
antara Surat Order Pembelian, faktur, telah dicap “lunas”, bagian akuntansi
dan Laporan Penerimaan Barang kemudian membukukannya ke dalam
sebagai dasar untuk membuat Bukti jurnal hingga laporan keuangan.
Faktur
2
Bukti Kas 1
Keluar
Menyiapkan
Kas
Faktur
2
Bukti Kas 1
Keluar
Diserahkan kepada
pemasok beserta 7
dengan kas
Kepada pemasok
Bagian kasir menerima faktur dan Setelah memeriksa jumlah yang harus
bukti kas keluar dari bagian akuntansi. dibayarkan dan menyerahkan kas
9
Evaluasi Sistem Pengendalian Intern Pada Sistem Akuntansi Pembelian Di Puri Chorus Boutique
Hotel Yogyakarta
10
Jurnal Khasanah Ilmu Vol. VI No. 1 Maret 2015
Tabel 2. Attribute Sampling Table for Determining Stop-Or-Go-Sample Size and Upper
Precision Limit Population Accurance Rate Based on Sample Results
=3/60=5%
11
Evaluasi Sistem Pengendalian Intern Pada Sistem Akuntansi Pembelian Di Puri Chorus Boutique
Hotel Yogyakarta
12