Professional Documents
Culture Documents
ABSTRACT
Quality of work life is very important for workers in perceiving the quality of work life in order to improve the
performance results of the work done.This study aims to analyze the differences in quality of work life on
conventional motorcycle taxis and online motorcycle taxis seen from the dimensions of the quality of work life.
This type of research is quantitative-qualitative research with descriptive-analytic survey methods and in-depth
interviews.This research was conducted in the conventional motorcycle taxi and online motorcycle taxi areasin
Kupang City with a sample of 122 motorcycle taxi drivers. Analysis of the data used is the analysis using the
Mann-Whitney test with P-Value = 0.05.Based on the results of the study, obtained the quality of work life (P-
Value = 0.048), while the dimensions of quality of work life are: the dimensions of income (P-Value = 0.035),
the dimensions of security of work (P-Value = 0.191), the dimensions of work environment safety (P-Value =
0.139), dimensions of pride for work (P-Value = 0.044), and communication dimensions (P-Value =
0.009).This shows that the quality of work life of conventional motorcycle taxis and online motorcycle taxis
there are significant differences where the quality of work life of online motorcycle taxis is higher compared to
conventional motorcycle taxi supported by the dimensions of the quality of work life, namely income, pride in
work and communication, there are significant differences while the dimensions of security for work and work
environment safety are not different.Therefore it is necessary to carry out activities such as routine meetings
outside of work or family gathering which can improve the quality of work life in order to improve the
performance of drivers at work and provide satisfaction in working for the improvement of good occupational
health status.
1 2 3
Novel K. Tanggela , Jacob M. Ratu , Noorce Christiani Berek Fakultas Kesehatan Masyarakat-UNDANA
JURNAL PENELITIAN
PENDAHULUAN
Kualitas kehidupan kerja adalah persepsi jaringan internet, sehingga dalam pembelian jasa
pekerja akan kesejahteraan mental dan fisik secara online yang dapat dilakukan dengan
pekerja di tempat kerja. Kualitas kehidupan kerja menggunakan komputer atau smartphone yang
mengacu pada keadaan menyenangkan dan tidak terhubung dengan internet (Muhamad, 2018).
menyenangkan di lingkungan pekerjaan bagi Adanya sistem transportasi berbasis online, maka
seseorang dengan tujuan untuk pengembangan pelayanan transportasi darat berkembang pesat
lingkungan kerja yang kondusif bagi pekerja. baik dari jumlah segi pengendara atau pemilik jasa
Fokus utama dari kualitas kehidupan kerja adalah transportasi online maupun jumlah pengguna jasa
bahwa lingkungan kerja dan semua pekerjaan ojek. Salah satu transportasi yang menggunakan
didalamnya harus sesuai dengan orang-orang dan sistem tersebut adalah transportasi roda dua atau
teknologi yang ada, oleh sebab itu kualitas yang dinamakan ojek online. Dimana pekerja yang
kehidupan kerja dipandang sebagai sekumpulan tergabung dalam ojek online akan terhubung
persepsi pekerja mengenai rasa aman dalam dengan aplikasi internet yang dikhusukan bagi
bekerja, kepuasan kerja, serta kondisi untuk pengendara untuk menjual jasa.
berkembang yang bertujuan untuk meningkatkan Data Badan Pusat Statistik Nusa Tenggara
martabat dan kinerja pekerja (Devi, 2018). Timur, menyatakan jumlah kendaraan beroda dua
Kualitas kehidupan kerja berkaitan dengan untuk Wilayah Kota Kupang dari tahun 2015-2017
kebutuhan hidup pekerja. Kualitas kehidupan kerja semakin meningkat. Tahun 2015, 146.931 unit
adalah kualitas kehidupan pekerja untuk memenuhi kendaraan, tahun 2016, sebanyak 158.94 unit
kebutuhan penting dalam bekerja. Bila seorang kendaraan dan tahun 2017 mencapai 171.99 unit
pekerja mempresepsikan pekerjaan dan lingkungan kendaraan. Hal inilah yang mendasari Kota
kerja secara positif maka akan menimbulkan Kupang menempati posisi pertama sebagai wilayah
perasaan senang, gembira, percaya diri terhadap yang memiliki kendaraan beroda dua terbanyak
pekerjaan dan tanggung jawabnya. Sebaliknya, jika (BPS Nusa Tenggara Timur, 2018).
pekerja memiliki perasaan negatif terhadap Kehadiran ojek online di Kota Kupang ini
lingkungan kerja, maka pekerjaan yang dilakukan akan menambah persaingan dengan ojek
serta lingkungan kerja yang memapari di rasakan konvensional, yang keberadaannya sudah ada jauh
menjadi suatu beban bahkan resiko yang akhirnya sebelum ditemukanya aplikasi ojek secara online.
menurunkan kualitas kehidupan kerja (Ratu, 2016). Ojek konvensional sebagai alat transportasi beroda
Bidang transportasi adalah salah satu dua yang digunakan dalam mengantar orang
pekerjaan yang banyak menyerap tenaga kerja. ataupun barang ke tempat lain dengan menunggu
Persentasi penduduk bekerja menurut lapangan pengguna jasa pada suatu tempat yang telah di
pekerjaan utama di Indonesia dari februari 2017 tentukan atau yang disebut dengan pangkalan ojek.
hingga februari 2018, bidang transportasi Biasanya pangkalan ojek berada pada cabang-
menempati posisi kesembilan sebagai bidang yang cabang jalan. Dalam pengeoperasiannya, tarif
memiliki jumlah pekerja sebanyak 9,15 % dari ditetapkan oleh ojek konvensional dan dilakukan
keseluruan jumlah pekerja di indonesia (Badan secara bebas tanpa ada ketentuan yang mengatur
Pusat Statistik, 2018). Transportasi sendiri karena tergantung pada jauh dekatnya perjalanan
menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah yang ditempuh (Muhammad, 2018).
perpindahan manusia atau barang dari satu tempat Hasil wawancara peneliti dengan 10 orang
ke tempat lainnya dengan menggunakan sebuah tukang ojek, diantaranya 5 ojek online dan 5 ojek
kendaraan yang digerakan oleh manusia atau konvensional, didapati pada tukang ojek
mesin (KBBI, 2016). konvensional merasa kurang puas terhadap
Tahun 2016, sistem transportasi berbasis penghasilan yang di dapatkan saat bekerja. Hal ini
online mulai digunakan dengan bantuan aplikasi di karenakan penghasilan tersebut tidak menutupi
pada handphone. Sistem online adalah sistem yang semua kebutuhan hidup, seperti kebutuhan rumah
terhubung pada jaringan komputer dalam hal ini tangga mulai dari kebutuhan dalam rumah,
1 2 3
Novel K. Tanggela , Jacob M. Ratu , Noorce Christiani Berek Fakultas Kesehatan Masyarakat-UNDANA
JURNAL PENELITIAN
n % n %
No Jenis Ojek Ojek online
Kelamin konvensional 1 SD/Sederajat 8 13,1 1 1,7
n % n %
2 SMP/Sederajat 12 19,7 4 6,6
1 Laki-laki 61 100 59 96,8
3 SMA/Sederajat 39 63,9 45 73,7
2 Perempuan 0 0 2 3,2
4 Akademi/PT 2 3,3 11 18,0
Total 61 100 61 100
Total 61 100 61 100
Tabel 1 menunjukkan bahwaseluruh responden yang
berprofesi sebagaiojek konvensionalberjenis kelamin Tabel 3 menunjukkan bahwa responden yang
laki-laki, sedangkan pada ojek onlinesebagian besar berprofesi sebagai ojek konvensional maupun ojek
responden berjenis kelamin laki-laki yaitu 59 orang onlinelebih banyak yang memiliki pendidikan terakhir
(96,8%) dan hanya 2 orang (3,2%) yang berjenis SMA/Sederajat dimana pada ojek konvensional
kelamin perempuan. sebanyak 39 orang (63,9%), dan ojek online
sebanyak 45 orang (73,7%), sedangkan yang paling
Tabel 2. Distribusi Responden Berdasarkan Umur di sedikit pada ojek konvensional sebanyak 2 orang
Kota Kupang Tahun 2019 (3,3%) dengan pendidikan terakhir akademi/PT dan
pada ojek online sebanyak 1 orang (1,7%) dengan
No Umur Ojek Ojek online pendidikan terakhir SD.
konvensional
N % n % Tabel 4. Distribusi Responden Berdasarkan
Pendapatan di Kota Kupang Tahun2019
1 19-28 tahun 30 49,2 35 57,3 No Pendapatan Ojek Ojek online
konvensional
2 29-38 tahun 12 19,7 18 29,6
n % n %
3 39-48 tahun 13 21,3 7 11,4
1 <500.000 34 55,8 2 3,3
4 49-58 tahun 6 9,8 0 0
2 500.000- 19 31,1 10 16,4
5 >58 tahun 0 0 1 1,7 1.000.000
3 >1.000.000 8 13,1 49 80,3
Total 61 100 61 100
Total 61 100 61 100
Tabel 2 menunjukkan bahwa responden yang
berprofesi sebagaiojek konvensional maupun ojek Tabel 4 menunjukkan bahwa responden yang
online paling banyak berumur 19-28 tahun, dimana berprofesi sebagai ojek konvensionallebih banyak
pada ojek konvensional sebanyak 30 orang (49,2%) yang memiliki pendapatan <Rp.500.000 sebanyak 34
dan ojek online sebanyak 35 orang (57,3%). orang (55,8%), sedangkan pada ojek online lebih
1 2 3
Novel K. Tanggela , Jacob M. Ratu , Noorce Christiani Berek Fakultas Kesehatan Masyarakat-UNDANA
JURNAL PENELITIAN
banyak yang memiliki pendapatan > Rp. 1.000.000 Tabel 6. Hasil uji indikator penyusun kualitas
sebanyak 49 orang (80,3%). kehidupan kerja
Ojek rend sedang tinggi Total Mea Nil Pendapatan 54.78 68.22 0.035
ah n ai P
rank Rasa aman atas 57.34 65.66 0.191
N % N % n % n % pekerjaan
1 2 3
Novel K. Tanggela , Jacob M. Ratu , Noorce Christiani Berek Fakultas Kesehatan Masyarakat-UNDANA
JURNAL PENELITIAN
Perbedaan kualitas kehidupan kerja disebabkan diperoleh saat bekerja sebagai ojek yakni 57 orang
karena adanya perbedaan pada dimensi penyusun (93,5%). Selain itu, 55 responden (90,2%)
kualitas kehidupan kerja. Berdasarkan hasil uji menyatakan bahwa pendapatan dari hasil ojek telah
terhadap lima dimensi kualitas kehidupan kerja yang lebih dari cukup untuk menunjang kebutuhan sehari-
diteliti, terdapat tiga dimensi yang terdapat perbedaan hari. Selain mencukupi kebutuhan sehari-hari, uang
sedangkan dua dimensi tidak terdapat perbedaan. dari hasil ojek juga digunakan untuk membayar uang
Pendapatan, rasa bangga terhadap pekerjaan dan sekolah, cicilan motor, membuka usaha, dan ditabung.
komunikasi adalah tiga dimensi memberikan Hal ini juga dapat dilihat pada pernyataan pengemudi
kontribusi terhadap perbedaan kualitas kehidupan ojek online berikut : “tetap terpenuhi. Bahkan
kerja antara ojek konvensional dan ojek online. melebihi. Kadang sesuai katong pung keinginan tu su
Perbedaan dimensi pendapatan pada ojek melebihi”. Beberapa responden yang awalnya
konvensional merasa pendapatanya kurang sehingga berprofesi sebagai ojek konvensional juga kemudian
tidak mencukupi kebutuhan hidupnya, mereka harus memilih pindah menjadi ojek online karena merasa
mencari pekerjaan sampingan untuk menunjang pendapatan dari ojek online lebih banyak dan sesuai
kebutuhan sehari-hari seperti membeli bahan dengan harapan, banyak penumpang yang lebih
makanan, perlengkap sekolah anak serta kebutuhan memilih menggunakan jasa ojek online dibandingkan
dasar lainnya dari pengemudi ojek konvensional. dengan ojek konvensional, dan adanya bonus yang
Berbeda dengan ojek online,pengemudi yang diberikan dari kantor apabila pengemudi memenuhi
memiliki pekerjaan selain pengemudi ojek lebih jumlah trip dan penumpang memberikan rating tinggi,
banyak memiliki waktu untuk bekerja sebagai menambah pendapatan bagi ojek online.
pengemudi ojek online dibandingkan pekerjaan lain Rasa bangga terhadap pekerjaan juga
yang dilakukan dikarenakan pendapatan yang memberikan pengaruh pada perbedaan kualitas
diperoleh saat bekerja sebagai ojek online lebih besar kehidupan kerja antara ojek konvensional dan ojek
dari pekerjaan yang dilakukan selain menjadi online di Kota Kupang. Hal ini didukung dari hasil
pengemudi ojek online. wawancara bahwa pengemudi ojek konvensional
Hasil wawancara yang dilakukan terhadap cenderung melakukan pekerjaan ojek setelah
responden yang berprofesi sebagai ojek konvensional melakukan pekerjaan lain. Sedangkanpada ojek
menunjukkan bahwa sebanyak 21 responden (34,4%) online,pengemudi ojek onlinetetap bertahan dengan
merasa kurang dan tidak puas dengan pendapatan pekerjaannya. Caranya adalah dengan mengaktifkan
yang diperoleh sebagai ojek. Selain itu, sebanyak 23 aplikasi yang digunakan untuk bekerja sepanjang hari
responden (37,7%) merasa pendapatan yang diperoleh untuk menunggu orderan masuk ke aplikasi.
setiap bulan kurang dapat menunjang kebutuhan Rasa bangga terhadap pekerjaan antara ojek
sehari-hari. Hal ini disebabkan karena pendapatan per konvensional dan ojek online terdapat perbedaan
hari tidak menentu dan saat ini penumpang cenderung disebabkan karena ojek online cenderung lebih
memilih ojek online karena penjemputan langsung ke bangga terhadap pekerjaan yang dimiliki
rumah tanpa harus datang ke pangkalan ojek. Hal ini dibandingkan dengan ojek konvensional yang dapat
didukung dari pernyataan ojek konvensional berikut dilihat dari nilai rata-rata yang diperoleh. Hasil
ini : “pendapatan sonde menentu kaka, apalagi pas wawancara menunjukkan bahwa beberapa responden
saat istiraat pasti berkurang e, karena istri juga yang berprofesi sebagai ojek konvensional mulai
Cuma ibu rumah tangga”. Untuk dapat menambah beroperasi setelah melakukan pekerjaan lain. Berbeda
pendapatan selain dari ojek, ojek konvensional dengan ojek online yang selalu mengaktifkan aplikasi
mencari pekerjaan lain yang dijadikan sebagai dan menunggu pesanan sepanjang hari.
pekerjaan sampingan. Hal ini didukung dengan data Hasil wawancara juga menunjukkan bahwa
yang diperoleh bahwa 43 responden (70,5%) ojek sebagian besar responden yang berprofesi sebagai
konvensional memiliki pekerjaan lain seperti tukang ojek konvensional (26 orang) tidak pernah bergabung
bangunan, sopir, dan montir. dalam kegiatan sosial bersama dengan rekan kerja,
Hasil wawancara yang dilakukan pada ojek sedangkan 56 responden yang bekerja sebagai ojek
online menunjukkan bahwa sebagian besar dari online menyatakan bahwa mereka selalu rutin
mereka telah merasa puas dengan pendapatan yang
1 2 3
Novel K. Tanggela , Jacob M. Ratu , Noorce Christiani Berek Fakultas Kesehatan Masyarakat-UNDANA
JURNAL PENELITIAN
mengunjungi panti asuhan untuk memberikan mengenal satu dengan yang lain sehingga terkadang
sumbangan setiap bulan. jarang berbagi informasi.
Komunikasi termasuk dalam dimensi yang juga Rasa aman atas pekerjaan dan Keselamatan
memberikan pengaruh pada perbedaan kualitas lingkungan kerja adalah dimensi yang tidak terdapat
kehidupan kerja. Perbedaan Komunikasi didukung perbedaan. Hal ini didukung dengan kelengkapan
dari wawancara pada pengemudi ojek, pada ojek kendaraan yang sudah memadai, keamanan yang
konvensional komunikasi yang terjalin antara terjaga saat berkendaraan, serta pengemudi ojek
pengemudi ojek dengan rekan kerja hanya terbatas merasa nyaman dengan pekerjaan yang mereka
pada lingkungan kerja saat bekerja. Komunikasi akan lakukan. Lingkungan kerja yang belum terbebas dari
berlanjut diluar lingkungan kerja jika pengemudi ojek pencemaran seperti debu serta masih terdapat jalan
yang membutuhkan bantuan akan terlebih dahulu yang belum di perbaiki dengan baik tidak
menghubungi rekan kerja yang akan di minta menghalangi pengemudi untuk bekerja. Dengan
bantuannya. Berbeda pada ojek online, selain dalam pelengkapan yang seadanya yang disediakan oleh
lingkungan kerja komunikasi akan berlanjut pada pengemudi sendiri seperti masker, sarung tangan, dan
group yang dibuat dalam handphone yaitu group pada helmt dapat membantu pengemudi ojek untuk
aplikasi WhatsApp yang menghubungkan semua mengurangi kecelakaan saat bekerja dan juga
pengemudi ojek online yang ada di Kota Kupang. mengatasi pencemaran yang ada di lingkungan kerja.
Namun tidak dipungkiri juga oleh ojek online Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa
komunikasi juga dapat terhadap jika pengemudi ojek rasa aman baik responden ojek konvensional maupun
online harus mengejar orderan serta pengemudi ojek ojek online tidak mempersepsikan bahwa pekerjaan
online menonaktifkan aplikasi untuk memperoleh ojek merupakan pekerjaan yang bebas dari
informasi dari pengemudi lain. kecelakaan. Kedua kelompok responden tersebut
Komunikasi antara ojek konvensional dan berpendapat bahwa pekerjaan ojek tidak terbebas dari
ojek online terdapat perbedaan disebabkan karena kecelakaan karena tergantung dari tingkat
komunikasi yang terjalin antara ojek online lebih baik kewaspadaan pengemudi saat bekerja dan pengguna
dibandingkan dengan ojek konvensional. Hal ini jalan lain. Hal ini didukung dari peryataan pengemudi
dibuktikan dari hasil wawancara yang menunjukkan ojek berikut : “Takut buat apa, kecuali katong baru
bahwa ojek konvensional biasanya berkomunikasi belajar bawa motor mungkin. Tapi tetap ju katong
hanya pada saat sedang bekerja saja, sedangkan ojek masih waspada kan katong sonde di jalan ni karmana
online memiliki grup whatsapp sehingga selalu dapat to kaka. Tapi sejauh ini aman sa kaka”.
berkomunikasi kapan dan dimana saja. Adanya grup Keselamatan lingkungan kerja pada ojek
whatsapp juga membantu ojek online terhubung konvensional dan ojek online tidak terdapat
dengan sesama rekan se-Kota Kupang. Hal ini perbedaan disebabkan karena kondisi lingkungan
didukung dari pernyataan pengemudi ojek online kerja pada ojek konvensional dan ojek online tidak
berikut : “Untuk katong grab ni solidaridas tinggi to, berbeda jauh. Hal ini dapat dilihat dari data yang
kalo ada teman yang celaka begitu otomatis ada diperoleh, yakni sebagian besar responden baik ojek
infomasi dari group katong kumpul sukarela begitu, konvensional aupun ojek online menyatakan bahwa
kasi di ketua grup untuk di sumbangkan ke teman udara di lingkungan tempat kerja tidak bebas dari
yang celaka dong”.Hal ini menyebabkan banyak ojek pencemaran, lingkungan tempat kerja telah dilengkapi
online yang mendapat teman baru dari berbagai dengan penerangan yang cukup, jalan raya yang
lokasi. dilalui saat bekerja aman, jalan raya yang dilalui
Hasil wawancara juga menunjukkan bahwa berdebu, pengemudi selalu menggunakan
ojek online selalu saling berbagi informasi terbaru perlengkapan standar untuk mengurangi resiko
seputaran Kota Kupang (lowongan pekerjaan, kecelakaan akibat cuaca, dan pengemudi selalu
peraturan-peraturan, berita, dan sebagainya) dengan menggunakan alat pelindung diri yang standar untuk
sesama rekan kerja. Hal ini menyebabkan timbulnya mengurangi risiko kecelakaan.
kerjasama yang baik antara sesama ojek. Berbeda Apakah kualitas kehidupan kerja berpengaruh
dengan ojek konvensional yang terkadang tidak saling terhadap derajat kesehatan? Untuk menjawab
pertanyaan ini, peneliti juga melalukan interviu
1 2 3
Novel K. Tanggela , Jacob M. Ratu , Noorce Christiani Berek Fakultas Kesehatan Masyarakat-UNDANA
JURNAL PENELITIAN
jangan mudah sakit to kk. Kesehatan ni paling penting na. Sebanding dengan pernyataan di atas pengemudi
Kalo katong sehat maka katong ju semangat cari doi”. ojek online yang menyatakan jika terjadi
kesalahpahaman di antara ojek akan diselesaikan
Selain komponen diatas, salah satu komponen
dengan baik antara pihak yang bermasalah sehingga
yang juga berpengaruh pada kualitas kehidupan kerja
mereka tetap fokus pada saat bekerja. Dengan hal
terhadap derajat kesehatan kerja adalah komunikasi.
demikian kesehatan mereka saat bekerja akan
Dimana komunikasi yang terjalin dengan baik
terjamin secara psikis dalam bekerja. hal ini sesuai
membuat pengemudi ojek nyaman dalam bekerja.
dengan pernyataan berikut :
Dengan adanya rasa nyaman dalam bekerja dapat
membantu seseorang untuk meningkatkan derajat “Semua permasalahan pasti bisa diselesaikan to.
kesehatannya dengan mengindari stres dan kondisi Kalo ada konflik begitu ya katong kumpul sama-sama
yang tidak nyaman dalam bekerja (Afandi, 2018). kedua bela pihak tu, ko katong tanya jelas dong pung
Sejauh mana komunikasi memiliki pengaruh terhadap permasalahan itu apa, katong omong secara baik-baik la.
derajat kesehatan kerja?. Hal ini dapat di lihat dari Ko mau bilang ni, katong satu pekerjaan to. Kita cari
uang sama-sama jadi tidak mungkin kita saling melukai
hasil wawancara berikut :saat bekerja, penegemudi la. Kita sama-sama grab dan cari uang sama-sama. Jadi
ojek konvensional akan mudah mengalami stress hal katong saling membantula begitu, saling melindungi la”.
ini dikarenakan pengemudi harus mengejar
pemasukan saat bekerja, hal ini juga dikarenakan saat Dimensi kualitas kehidupan kerja yang dapat
bekerja mereka harus berebut penumpang sehingga mempengaruhi derajat kesehatan pengemudi ojek
terjadi hal yang tidak diinginkan seperti komunikasi berikutnya adalah rasa aman atas pekerjaan. Dengan
dengan rekan kerja menjadi tidak baik. Dan pada adanya rasa aman maka pekerjaan ojek adalah
akhirnya berdampak pada kesehatan psikis dari pekerjaan yang aman untuk mereka lakukan tanpa
pengemudi ojek konvensional dan memilih untuk merasa takut jika terjadi kecelakaan yang
tidak bekerja dalam rentang waktu yang lama. Hal ini mengakibatkan derajat kesehatan mereka menurun.
sesuai dengan pernyataan berikut: Sejauh mana rasa aman mempengaruhi kesehatan
pengemudi ojek dapat dilihat dari hasil wawancara
“Kan penumpang ni jarang su jarang yang pake berikut. Rasa aman atas pekerjaan pengemudi ojek
katong to kaka, jadi kadang tu katong harus barebut
penumpang. Kadang pas barebut begitu tu ada
konvensional masih menjadi hal biasa yang terkadang
penumpang yang langsung sonde mau naik le kaka. tidak di perhatikan selama menjalankan pekerjaannya.
Kadang katong jadi malas su ojek kk. Ma kawan ju Hal ini sesuai dengan pernyataan ojek konvensional
katong mau omong baik-baik ma son mau. Kalo su son berikut:
dapat penumpang ni katong pikiran su sonde makan le “katong su biasa to kaka, di jalan ni anggap,
kaka”. anggap katong pung jalan su. Jadi biar son pake helmt ju
son apa-apa. Ko palingan kalo sakit ju sakit biasa saja to
Berbeda pada pengemudi ojek online yang kaka. Jadi katong aman-aman saja”.
menyatakan komunikasi yang terjadi anatara rekan
ojek berjalan dengan baik sehingga membuat Berbeda pada pengemudi ojek online yang
pengemudi ojek tidak mudah stres, serta merasa selalu merasa aman dalam bekerja karena pengemudi
nyaman selama bekerja. Hal ini sesuai dengan selalu menggunakan alat pelindung diri dalam bekerja
pernyataan berikut : demi menjaga kesehatan terhadap hal-hal tidak
diinginkan saat bekerja. Seperti menggunakan masker
“Kalo su tasalah dengan kawan ni paling berat su untuk mengatasi debu saat berkendaraan,
na kaka. Katong su pikiran trus pas kerja ju su son menggunakan jaket serta selalu menggunkana helmt
baenak kadang mau togor ju son enak. Ma sejauh ini si dan menyediakan helmt bagi pengguna jasa saat
aman-aman sa kaka. Katong ni jaga komunikasi supaya
jangan buat masalah dengan kawan dong supaya katong bekerja. Hal ini sesuai dengan pernyataan sebagai
ju pas kerja aman-aman sa kalo sonde pikiran kan berikut :
otomatis katong pung kesehatan son terganggu to kk. “ kalo ketong dari grab sendiri ju ada aturannya
Kalo su pikiran ni pasti mulai su sakit kepala akhir su son memang kaka jadi semua perlengkapan untuk berkendara
bisa kerja le”. tu wajib ketong pakai, kalo misalnya ketong sonde pake
nanti ada teguran dari perusahaan karna untuk
kenyamanannya penumpang ju to kaka.
1 2 3
Novel K. Tanggela , Jacob M. Ratu , Noorce Christiani Berek Fakultas Kesehatan Masyarakat-UNDANA
JURNAL PENELITIAN
1 2 3
Novel K. Tanggela , Jacob M. Ratu , Noorce Christiani Berek Fakultas Kesehatan Masyarakat-UNDANA