is Gangguan dan Kerusakan
Gangguan dan kerusakan seperti disebutkan dalam Bab I pasal 4G tidak SET Re a ene
tidak dapat dihindari, Apabila terjadi gangguan atau kerusakan farus dilakukan 0S TEN Tae
penyebabnya, Kemudian dilakukan langkah-langkah pencegahan agar tidak terulang. Seas
kerusakan secara garis besar adalah:
jan kelalaian manusia,
Untuk saluran udara: peti, pohon, layang-layang, binatang seperti ular, dan ke boi aac
b. Untuk saluran kabel tanah: tekanan mekanis seperti cangkul, dan akar pohon, serta pe 1g
tidak tertib. io
Secara umum, gangguan dan kerusakan pada semua peralatan — este
+ Spesifikasi yang keliru, misalnya isolator pasangan dalam dipasang di Iuar. '
+ Pemasangan yang tidak tertib atau keliru, misalnya menyambung kabel tanah secara ceroboh
sehingga sambungan kemasukan air sewaktu hujan, .
+ Pembebanan lebih, misalnya motor listrik dibebani lebih terus-menerus hingga terbakar.
+ Salah operasi, misalnya memparalel generator dalam kondisi tidak sinkron. et
+ Pemeliharaan yang tidak tertib, misalnya penundaan overhaul unit pembangkit yang Derlarut-larut
sehingga akhimya unit pembangkit rusak dan terjadi pemadaman. .
Kualitas alat yang kurang baik, bisa karena kesalahan pabrik atau kurang telitinya pengujian.
Dari uraian di atas, terlihat bahwa gangguan dan kerusakan selain tergantung kepada alam dan ketertiban
umum, yaitu untuk butir a dan b, juga sangat tergantung kepada kualitas sumber daya manusia, yaitu untuk butir
c. Untuk mengurangi kejadian-kejadian tersebut dalam butir c, perlu ada pendidikan dan latihan secara periodik
dengan materi yang terus-menerus harus disesuaikan dengan perkembangan teknologi. Biaya pendidikan dan
latihan relatif kecil jika dibandingkan dengan risiko gangguan dan kerusakan yang dapat terjadi seperti tersebut
di atas.
we 5.9 Cogeneration
Berhubung masih banyaknya energi yang terbuang pada unit pembangkit termis, maka berkembang teknologi
untuk memanfaatkan energi yang terkandung dalam gas buang pada PLTG atau uap tekanan rendah pada PLTU.
Teknologi ini biasa disebut cogeneration.
Gas buang PLTG dapat digunakan untuk menghasilkan uap atau udara panas melalui penukar panas,
sementara uap tekanan rendah dari PLTU dapat digunakan langsung sebagai uap proses industri. Uap atau udara
panas dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, misalnya untuk proses pengolahan dari suatu pabrik
Cogeneration ini sekarang banyak digunakan pada pabrik pengolahan sawit. Uap yang dibangkitkan digunakan
utuk menggerakkan turbogenerator guna menghasilkan listrik pemakaian sendiri atau untuk keperluan penerangan
di sekitar pabrik. Sementara uap tahanan rendah digunakan untuk perebusan tandon dari buah sawit.
Gas buang bisa juga digunakan untuk menghasilkan udara dingin melalui teknik pendinginan yang disebut
teknik absorbsi.
Dengan makin meluasnya jaringan gas, diperkirakan pabrik pemakai tenaga listrik yang mempunyai
pembangkit termis sendiri dengan cogeneration untuk proses produksi pabriknya akan bertambah banyak, karena
jaringan pipa gas menghilangkan masalah angkutan bahan bakar.
Sontoh Soal No. 2
Sebuah pabrik diberi pasokan tenaga lstrik oleh sebuah PLTD dalam sistem yang terisolir. Beban pabrik diperkirakan
‘sebagai berikut:
Jika konsumsi baban bakar solar HSD PLTD rata-rata = 0,30 liter per kWh, harga solar HSD per it
loko PLTD = Rp1.250,00 per liter, hitunglah besarnya biaya bahan bakar per hari ! x oe
Gambar kurva beban harian dan rencanakan jumlah unit pembangkit yang akan dipasang beserta
a
b.Tampu | o10 |
Keran Pengangkat
Mesin Pendingin 1,50 1,50
Mesin Pemanas
Jmlah Beban 3,80) 3,90
Kapasitasnya, jika diinginkan ukuran unit y
Tunjukkan besarya cadangan berputar untik sel jan!
Pabrik direncanakan beroperasi setia f
ab i ip hari, tujuh hari dalam sat beban ya
Pilihlah jumlah putaran per menit (ppm) dari mesin diesel! nee M8 2
4. Jika bahan bakar solar HSD dikirim dengan ka
ipal dan hanya datang sekali dalam tujuh hari, hit
besamya tangki bahan bakar yang diperlukan ! 8 me
‘ang sama dan cadangan berputar minimum = 1.00 MW.
a. Produksi KWh yang diperlukan =
| 80 x 6 + 3,90 x 2 + 13,50 x 4 + 12,10 x 2+ 13.50x 4+ 11.20%
| 4 + 4,10 x 2 = 22,80 + 7,80 + 54,00 + 24,20 + 54,00 + 44,80 + 8,20 = 215.8 MWh
| Biaya bahan bakar per hari = 215,8 x 1,000 x 0,30 x Rp1.250,00 = Rp80.925.000.00/hari
| b. Kurva beban harian pabrik ini ditunjukkan oleh Gambar 5.6.
|
Beban (MW)
13,50 MW. 13,50 MW
12,10
ef |
1.20 MW
18 ~
arian pabrik.
Kurva beban
CGambar 5.6.Dengan memperhatikan kurva beban harian pada Gambar 5.6 terlihat bahwa:
Beban terendah = 3,80 MW
Beban tertinggi 0 MW
Pedoman memilih jumlah dan kapasitas unit:
+ Beban terendah sedapat mungkin dilayani satu unit saja. +5
+ Pada beban tertinggi sedapat mungkin ada satu unit cadangan yang siap operasi tetapi tidak beroperasi
(cadangan dingin).
+ Memperhatikan syarat cadangan berputar yang diinginkan, yaitu 1,00 MW.
+ Memperhatikan produk standar unit pembangkit diesel yang ada di pasaran.
Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan di atas, dipilih unit pembangkit 5 MW sebanyak empat buah. Dengan
pemilihan unit 4 x 5 MW dan mencadangkan satu unit sebagai unit cadangan dingin, didapat cadangan berputar
sebagai berikut:
Jam 00-06 | 06-08 | 08-12 wis | iis | 1822 | 2-24
Beban (MW) 3.80 390 | 13,50 pio | 1350 | 120 | 4.10
Unit yang operasi/kemampuan | __4 MW_| 4 MW | #MW | MW | SMW | 4 MW | i MW
Cadangan berputar 1,20 Mw | 1,10 Mw 1,50 Mw | 2.90 Mw [1,50 Mw [3.80 MW [1.90 MW
Cadangan berputar ini memenuhi yang disyaratkan, yaitu minimum 1,00 MW.
¢. Karena pabrik beroperasi tujuh hari dalam satu minggu, maka sebaiknya dipilih mesin diesel dengan
putaran rendah, di bawah 500 rotation per minutes (rpm) / putaran per menit (ppm).
4. Kebutuhan bahan bakar per hari dihitung berdasarkan produksi kWh per hari menurut jawaban butir a,
yaitu 215.8 kWh ini memerlukan bahan bakar sebanyak = 215,8 x 1.000 x 0,30 = 64.740 liter per hari.
Karena pengisian bahan bakar hanya bisa dilakukan sekali dalam 7 hari, maka tangki bahan bakar
harus mempunyai kapasitas minimum = 7 x 64,740 = 453,180 liter.
Tinjauan dari segi keandalan:
Dengan adanya sebuah unit cadangan dingin, apabila ada gangguan pada salah satu unit, maka unit cadangan