You are on page 1of 9

Accelerat ing t he world's research.

Efektivitas Pemberian Rebusan


Kunyit Asam Terhadap Penurunan
Dismenorea
Srirahma Suciani, Sri Utami

Jurnal Online Mahasiswa Bidang Ilmu Keperawatan

Cite this paper Downloaded from Academia.edu 

Get the citation in MLA, APA, or Chicago styles

Related papers Download a PDF Pack of t he best relat ed papers 

BAB 1 icka
revi syarma

PENGABDIAN MASYARAKAT DOSEN AKBID ADILA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2018


Rat na wat i

JURNAL DISMENORE
budi susilo
EFEKTIVITAS PEMBERIAN REBUSAN KUNYIT ASAM TERHADAP
PENURUNAN DISMENOREA
Sri Rahma Suciani1, Sri Utami2, Ari Pristiana Dewi 3

Program Studi Ilmu Keperawatan


Universitas Riau
Email: srirahmasuciani@yahoo.com

Abstract

The aim of this research was to determine the effectiveness of tumeric and tamarind to relieve dysmenorrhoea. The method
was quasy experiment by giving tumeric and tamarind stew to the experimental group. The research was conducted on SMAN
9 Pekanbaru, toward 30 respondent which devided into two group. The first group was experimental group and the second
group was control group. The sampling used purposive sampling technique, the measurement was a numeric rating scale to
measure the intensity of pain. The analysis were univarite and bivariate analysis by using t-dependent sample test and mann
whitney. The result showed there was a significant reduction of the intensity of pain to the experimental group after the group
had taken the tumeric and tamarind stew ( p < α 0,05). Its mean that the stew was efective to relieve dysmenorrhoea. Its
recomended to female student to apply the tumeric and tamarind stew as herbal medicine to relieve the dysmenorrhoea.

Keywords: dysmenorrhoea, turmeric, tamarind

PENDAHULUAN karena kontraksi otot-otot halus pada rahim, sakit


kepala, sakit perut, merasa lemas hingga nyeri
Masa remaja adalah masa transisi antara yang luar biasa (Anurogo & Wulandari, 2011).
masa anak-anak ke masa dewasa. Remaja akan Nyeri yang berlebihan pada perut bagian bawah
mengalami pubertas. Pubertas merupakan masa sering terjadi selama menstruasi disebut
awal pematangan seksual, yakni suatu periode dismenorea. Dismenorea adalah nyeri selama
dimana seorang anak mengalami perubahan fisik, menstruasi yang disebabkan adanya jumlah
hormonal, dan seksual serta mampu mengadakan prostaglandin F2α yang berlebihan pada darah
proses reproduksi. Pada masa pubertas, kadar menstruasi, yang merangsang hiperaktivitas
hormon Luteinizing Hormone (LH) dan Follicle uterus dan terjadinya kejang otot uterus (Wilson
Stimulating Hormone (FSH) akan meningkat, & Price, 2006).
sehingga merangsang pembentukan hormon Dismenorea dibagi dua yaitu, dismenorea
seksual. Pada remaja putri, peningkatan kadar primer dan dismenorea sekunder. Dismenorea
hormon tersebut menyebabkan pematangan primer tidak terdapatnya hubungan dengan
payudara, ovarium, rahim, dan vagina serta kelainan ginekologi, sedangkan dismenorea
dimulainya siklus menstruasi (Mansur, 2009). sekunder disebabkan oleh kelainan ginekologi
Haid adalah proses pelepasan dinding rahim (Purwaningsih & Fatmawati, 2010). Nyeri
(lapisan dalam endometrium) yang disertai menstruasi yang paling sering terjadi adalah nyeri
dengan pendarahan yang terjadi secara berulang menstruasi primer, dimana nyeri tersebut timbul
setiap bulan, kecuali pada saat terjadi kehamilan. sejak haid pertama dan akan pulih sendiri dengan
Haid biasanya diawali pada usia remaja 9-12 berjalannya waktu. Nyeri menstruasi ini normal,
tahun. Ada sebagian kecil yang mengalami lebih namun dapat berlebihan bila dipengaruhi oleh
lambat dari itu, 13-15 tahun. Sejak saat itu, faktor psikis dan fisik, seperti stres, shock,
perempuan akan terus mengalami haid sepanjang penyempitan pembuluh darah, penyakit yang
hidupnya, setiap bulan hingga mencapai usia 45- menahun, kurang darah dan kondisi tubuh yang
55 tahun yang biasa disebut menopause. Masa menurun (Lie, 2004).
rata-rata perempuan haid antara 3-8 hari dengan Angka kejadian nyeri menstruasi di dunia
siklus rata-rata 28 hari. sangat besar. Rata-rata lebih dari 50% perempuan
Pada saat haid, sebagian perempuan ada yang di setiap negara mengalaminya (Lie, 2004). Di
mengalami berbagai gangguan haid dari yang Amerika Serikat, prevalensi dismenorea
ringan, sedang sampai yang cukup berat. diperkirakan 45-90%. Puncak insiden dismenorea
Misalnya ada sebagian yang mengalami kram primer terjadi pada akhir masa remaja dan di awal
1
usia 20-an (Anurogo & Wulandari, 2011). Di keringat. (Sina, 2012). Rebusan kunyit asam
Indonesia diperkirakan 55% perempuan usia merupakan minuman yang sangat berkhasiat
produktif tersiksa nyeri selama haid (Lie, 2004). untuk mengurangi rasa sakit saat haid (nyeri haid)
Penelitian di Swedia, 80% remaja usia 19-21 (Winarto, 2004).
tahun mengalami dismenorea, 15% membatasi Penelitian Anindita (2010), dengan judul
aktifitas harian mereka ketika haid dan “pengaruh kebiasaan mengkonsumsi minuman
membutuhkan obat-obatan untuk mengurangi kunyit asam terhadap keluhan dismenorea primer
dismenorea, 8-10% tidak mengikuti atau masuk pada remaja putri di Kotamadya Surakarta”,
sekolah (Desfietni, 2012). didapatkan hasil bahwa terdapat pengaruh
Segolongan perempuan yang mengalami kebiasaan mengkonsumsi minuman kunyit asam
dismenorea primer mengatasi serta terhadap keluhan dismenorea, yang dimana
menyembuhkan nyeri haid tersebut dengan remaja putri yang mempunyai kebiasaan
mengkonsumsi obat-obatan secara berkala. mengkonsumsi minuman kunyit asam tersebut
Namun sifat obat-obatan tersebut hanya tidak merasakan gejala dismenorea lagi pada saat
menghilangkan rasa nyeri, maka penderita akan menstruasi.
mengalami ketergantungan obat dalam jangka Hal ini didukung oleh penelitian Leli,
panjang. Apabila dikonsumsi terus menerus akan Rahmawati & Atik (2011) dengan judul
menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan. “pengaruh kunyit asam terhadap penanganan
Penggunaan obat farmakologis menimbulkan nyeri haid pada siswi kelas XI SMA Negeri 1
efek samping seperti gangguan pada lambung, Sugihwaras”, didapatkan hasil dari 30 responden
anemia, dan yang lebih parah adalah dampak yang mengkonsumsi kunyit asam terdapat lebih
mental psikologis yang membuat penderitanya dari sebagian responden mengalami nyeri haid
tersugesti dan tidak bisa melepaskan diri dari ringan sebanyak 19 responden dan dari 30
obat-obatan. Mereka merasa bahwa untuk tidak responden yang tidak mengkonsumsi kunyit asam
mengalami nyeri haid maka harus minum obat terdapat lebih dari sebagian responden mengalami
(Anurogo & Wulandari, 2011). Selain dengan nyeri haid sedang sebanyak 17 responden. Hal ini
obat-obatan, rasa nyeri juga bisa dikurangi menuniukkan siswi yang mengkonsumsi kunyit
dengan istirahat yang cukup, olahraga yang asam cenderung mengalami nyeri haid derajat
teratur, pemijatan dan kompres hangat. Selain itu skala ringan. Sehingga dapat ditarik kesimpulan
nyeri haid juga bisa diobati dengan Ha diterima yang berarti ada pengaruh kunyit
menggunakan tumbuhan herbal antara lain tapak asam terhadap penanganan dysmenore pada
liman, temu putih, kunyit dan sidaguri (Leli, siswi kelas XI SMA Negeri I Sugihwaras.
Rahmawati & Atik, 2011). Data menurut IOT Penelitian Marlina (2012) dengan judul
(lndustri Obat Tradisional) dan IKOT (lndustri “pengaruh minuman kunyit terhadap tingkat nyeri
Kecil Obat Tradisional) dari 4.l87 terdapat 40% dismenore primer pada remaja putri di SMA
masyarakat memanfaatkan kunyit sebagai Negeri 1 Tanjung Mutiara Kabupaten Agam”,
pengobatan dan 10% masyarakat mengkonsumsi didapatkan hasil sebelum diberikan minuman
kunyit untuk mengurangi nyeri waktu haid kunyit lebih dari separuh 17 orang siswi
(Ningharmanto, 2008 dalam Leli, Rahmawati & mengalami tingkat nyeri dismenore berat dan
Atik, 2011). setelah diberikan minuman kunyit lebih dari
Kunyit asam diolah dengan bahan utama separuh 17 orang (100 %) siswi mengalami
kunyit dan asam. Salah satunya dapat diolah tingkat nyeri dismenore sedang. Hal ini
menjadi rebusan kunyit asam. Rebusan kunyit menunjukkan terdapat pengaruh minuman kunyit
asam ini memiliki banyak manfaat bagi kesehatan terhadap tingkat nyeri dismenore primer pada
dan biasanya sering digunakan dalam berbagai remaja putri di SMAN 1 Tanjung Mutiara
obat tradisional. Rebusan kunyit asam Kabupaten Agam.
mempunyai aktivitas antioksidan karena Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang
mengandung senyawa fenolik. Juga bermanfaat dilakukan peneliti dengan metode wawancara
sebagai analgetika, anti-inflamasi, antioksidan, terhadap 8 siswi SMA 9 Pekanbaru, sebanyak
antimikroba, serta pembersih darah. Begitu juga 100% siswi telah mengalami menstruasi dan
asam jawa yang mengandung flavonoid berfungsi selalu mengalami dismenorea (nyeri haid).
sebagai obat penghilang rasa nyeri dan peluruh Sebanyak 5 dari 8 siswi menyatakan pada saat

2
dismenore pergi ke UKS untuk istirahat.
Sebanyak 4 dari 8 siswi menyatakan dengan Tabel 1
memberikan minyak kayu putih lalu istirahat rasa Karakteristik responden berdasarkan umur dan
nyeri tersebut hilang, seorang siswi suku
mengkonsumsi obat seperti asam mefenamat dan
feminax, dan selebihnya hanya mendiamkan saja Karakteristik Kelompok Kelompok Jumlah
sampai rasa nyerinya berkurang. Siswi-siswi eksperime kontrol
n (n=15) (n=15)
tersebut juga mengatakan jika nyeri yang
N % n % n %
dirasakan tidak tertahankan mereka izin pulang Umur
ke rumah.Berdasarkan keterangan guru di UKS, responden:
beliau menyatakan bahwa rata-rata murid yang 15 tahun 5 33,3 7 46,7 12 40,0
datang ke UKS adalah siswi dengan keluhan 16 tahun 8 53,3 7 46,7 15 50,0
dismenorea. UKS menyediakan minyak kayu 17 tahun 2 13,3 1 6,7 3 10,0
putih, juga obat seperti feminax dan mefinal
Total 15 100,0 15 100,0 30 100,0
untuk siswi yang dismenorea. Kompres air hangat
Suku :
juga pernah diberikan tetapi tidak terlalu Melayu 8 53,3 6 40,0 14 46,7
kelihatan hasilnya. Beliau juga menyatakan Minang 0 0,0 5 33,3 5 16,7
bahwa jika sakit (nyeri) yang dirasakan siswi Batak 4 26,7 1 6,7 5 16,7
tidak berkurang lebih dari 30 menit maka siswi Jawa 3 20,0 3 20,0 6 20,0
dianjurkan izin pulang ke rumah untuk istirahat.
Total 15 100,0 15 100,0 30 100,0
TUJUAN PENELITIAN
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui
efektivitas pemberian rebusan kunyit asam Berdasarkan tabel 1 dapat dilihat bahwa dari
terhadap penurunan dismenorea. 30 orang remaja putri yang diteliti, distribusi
remaja putri menurut karakteristik umur sebagian
METODE PENELITIAN besar berusia 16 tahun yaitu 53,3% pada
Penelitian ini menggunakan desain kelompok eksperimen dan pada kelompok kontrol
penelitian quasy eksperiment dengan rancangan terbanyak 46,7% berusia 15 tahun dan 16 tahun,
penelitian Non-Equivalent Control Group yang sedangkan menurut karakteristik suku sebagian
melibatkan dua kelompok, yaitu kelompok besar suku Melayu yaitu 53,3% pada kelompok
eksperimen dan kontrol. Sampel penelitian ini eksperimen dan pada kelompok kontrol terbanyak
adalah 30 responden (15 kelompok eksperimen suku Melayu yaitu 40%.
dan 15 kelompok kontrol) yang mengalami
dismenorea di SMAN 9 Pekanbaru. Pengambilan Tabel 2
sampel menggunakan purposive sampling. Rata-rata Intensitas nyeri dismenorea sebelum
Analisa uji statistik melalui dua tahapan yaitu diberikan intervensi pada kelompok eksperimen
dengan menggunakan analisa univariat dan dan kelompok kontrol
bivariat. Analisa univariat untuk mendapatkan
gambaran tentang distribusi karakteristik Intensitas nyeri Mean SD Min Max
responden seperti umur dan suku. Analisa bivariat sebelum diberikan
menggunakan uji parametrik yaitu t- dependent rebusan kunyit asam
dan mann whitney. Eksperimen 6,00 1,134 4 8

Kontrol 5,13 0,834 4 6


HASIL PENELITIAN
Adapun hasil yang diperoleh adalah sebagai
berikut: Berdasarkan tabel 2 dapat dilihat nilai rata-
rata intensitas nyeri dismenorea responden
A. Analisa Univariat sebelum diberikan intervensi rebusan kunyit asam
Analisa univariat digunakan untuk yaitu 6,00 pada kelompok eksperimen dan 5,13
mendapatkan data mengenai karakteristik pada kelompok kontrol. Standar deviasi pada
responden, meliputi umur dan suku.

3
kelompok eksperimen yaitu 1,134 dan 0,834 pada dismenorea sebelum diberikan rebusan kunyit
kelompok kontrol. asam pada kelompok eksperimen adalah 6,00
dengan standar deviasi 1,134 dan 3,73 sesudah
Tabel 3 diberikan rebusan kunyit asam dengan standar
Rata-rata intensitas nyeri dismenorea sesudah deviasi 1,033. Perbedaan nilai mean pretest dan
diberikan intervensi pada kelompok eksperimen postest pada kelompok eksperimen adalah sebesar
dan kelompok kontrol 2,27. Hasil analisa diperoleh p ( 0,000) < α
Intensitas nyeri Mean SD Min Max (0,05), maka dapat disimpulkan ada perbedaan
sesudah diberikan yang signifikan antara mean intensitas nyeri
rebusan kunyit asam
dismenorea sebelum dan sesudah diberikan
Eksperimen 3,73 1,033 2 5
rebusan kunyit asam pada kelompok eksperimen.
Kontrol 4,67 0,816 3 6

Tabel 6
Intensitas nyeri dismenorea pada kelompok
kontrol sebelum dan sesudah tanpa pemberian
Berdasarkan tabel 3 dapat dilihat nilai rata- rebusan kunyit asam
rata intensitas nyeri dismenorea sesudah
diberikan intervensi rebusan kunyit asam yaitu Variabel Mean Mean SD P N
3,73 pada kelompok eksperimen dan 4,67 pada perbedaan
kelompok kontrol. Standar deviasi pada Sebelum 5,13 0,46 0,834 0,131 15
kelompok eksperimen yaitu 1,033 dan 0,816 pada intervensi
kelompok kontrol. Sesudah 4,67 0,816
intervensi
B. Analisa Bivariat
Tabel 4
Homogenitas krakteristik responden Berdasarkan tabel 6 diatas, dari hasil uji
Karakteristik P value statistik didapatkan nilai rata-rata intensitas nyeri
dismenorea sebelum diberikan rebusan kunyit
Umur 0,999 asam pada kelompok kontrol adalah 5,13 dengan
standar deviasi 0,834 dan 4,67 sesudah tanpa
Suku 0,925
pemberian rebusan kunyit asam dengan standar
deviasi 0,816. Perbedaan nilai mean pretest dan
Berdasarkan tabel 4 dapat dilihat bahwa postest pada kelompok kontrol adalah sebesar
semua karakteristik remaja putri (umur dan suku) 0,46. Hasil analisa diperoleh p (0,131) > α
baik antara kelompok ekperimen dan kelompok (0,05), maka dapat disimpulkan tidak ada
kontrol adalah homogen dengan p (0,999 dan perbedaan yang signifikan antara mean intensitas
0,925) > α (0,05). nyeri dismenorea sebelum dan sesudah diberikan
rebusan kunyit asam pada kelompok kontrol
Tabel 5
Intensitas nyeri dismenorea pada kelompok Tabel 7
eksperimen sebelum dan sesudah diberikan Perbedaan intensitas nyeri dismenorea pada
rebusan kunyit asam kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
sesudah pemberian rebusan kunyit asam
Variabel Mean Mean SD P N Variabel Mean SD P N
perbedaan
Sebelum 6,00 2,27 1,134 0,000 15 Kelompok 3,73 1,033 0,017 15
intervensi eksperimen
Kelompok 4,67 0,816 15
Sesudah 3,73 1,033 kontrol
intervensi Tabel 7 diatas, memperlihatkan rata-rata
intensitas nyeri dismenorea sesudah pemberian
Berdasarkan tabel 5 diatas, dari hasil uji rebusan kunyit asam pada kelompok eksperimen
statistik didapatkan nilai rata-rata intensitas nyeri adalah 3,73 dengan standar deviasi 1,033 dan
4
4,67 pada kelompok kontrol tanpa pemberian
rebusan kunyit asam dengan standar deviasi 2. Gambaran intensitas nyeri dismenorea
0,816. Hasil analisa diperoleh p(0,017) < α sebelum dan sesudah pemberian rebusan
(0,05), maka dapat disimpulkan ada perbedaan kunyit asam pada kelompok eksperimen
yang signifikan antara mean intensitas nyeri dan kelompok kontrol
dismenorea sesudah pemberian rebusan kunyit Berdasarkan penelitian yang telah
asam pada kelompok eksperimen dan mean dilakukan di SMA Negeri 9 Pekanbaru
intensitas nyeri dismenorea tanpa pemberian didapatkan hasil rata-rata intensitas nyeri
rebusan kunyit asam pada kelompok kontrol. dismenorea sebelum pemberian rebusan kunyit
asam yaitu 6,00 pada kelompok eksperimen
PEMBAHASAN dan 5,13 pada kelompok kontrol. Sedangkan
rata-rata intensitas nyeri dismenorea sesudah
1. Karakteristik responden pemberian rebusan kunyit asam yaitu 3,73
a. Umur pada kelompok eksperimen dan 4,67 pada
Berdasarkan penelitian yang telah kelompok kontrol.
dilakukan pada siswi SMA Negeri 9 Berdasarkan hasil tersebut dapat
Pekanbaru, didapatkan hasil bahwa usia disimpulkan bahwa terjadi penurunan rata-rata
remajaputri terbanyak berada pada umur 16 intensitas nyeri dismenorea sesudah pemberian
tahun sebanyak 15 orang responden (50,0%). rebusan kunyit asam (postest) pada kelompok
Sesuai dengan penelitian Novia (2008), yang eksperimen sedangkan pada kelompok kontrol
berjudul faktor resiko yang mempengaruhi terjadi penurunan rata-rata intensitas nyeri
kejadian dismenorea primer didapatkan hasil dismenorea (postest) yang tidak signifikan
umur adalah salah satu faktor resiko yang tanpa pemberian rebusan kunyit asam. Rata-
mempengaruhi kejadian dismenorea dan pada rata intensitas nyeri dismenorea pada
usia remaja hingga usia dewasa awal adalah kelompok eksperimen mengalami penurunan
usia yang paling sering mengalami sebanyak 2,27 poin. Sedangkan rata-rata
dismenorea. intensitas nyeri dismenorea pada kelompok
Menurut Potter dan Perry (2005), salah kontrol mengalami penurunan sebanyak 0,46
satu faktor yang mempengaruhi respon poin. Rata-rata intensitas nyeri pada kedua
terhadap nyeri adalah umur. Umur yang kelompok mengalami penurunan, hal ini
berbeda akan mempengaruhi respon seseorang terjadi karena nyeri yang dirasakan responden
terhadap nyeri. Anak-anak belum bisa bersifat hilang-timbul. Hal ini sesuai dengan
mengungkapkan nyeri, sedangkan orang penelitian Leli, Rahmawati dan Atik (2011)
dewasa akan memberitahukan nyeri jika sudah tentang pengaruh kunyit asam terhadap
patologis dan mengalami kerusakan fungsidan penanganan nyeri haid pada siswi kelas XI
pada lansia cenderung memendam nyeri SMA Negeri 1 Sugihwaras, didapatkan hasil
karena menganggap nyeri adalah hal alamiah. siswi yang mengkonsumsi kunyit asam
b. Suku cenderung mengalami nyeri haid derajat skala
Berdasarkan hasil penelitian remaja putri ringan, karena kunyit asam bermanfaat sebagai
berasal dari berbagai suku, seperti Melayu, analgetik yang dapat mengurangi nyeri haid.
Minang, Jawa dan Batak. Suku terbanyak
remaja putrid adalah suku Melayu sebanyak 14 3. Efektivitas pemberian rebusan kunyit asam
orang responden (46,7%). Hal ini sesuai terhadap penurunan dismenorea
dengan teori Perry dan Potter (2005) yang Berdasarkan penelitian yang telah
menyebutkan bahwa latar belakang budaya dilakukan di SMA Negeri 9 Pekanbaru, maka
mempengaruhi keyakinan, nilai, dan kebiasaan didapatkan hasil uji statistik dengan
individu. Budaya mempengaruhi cara menggunakan uji independent sample t test
melaksanakan kesehatan pribadi. Setiap orang diperoleh p (0,010) < α (0,05). Hal ini berarti
mempunyai respon yang berbeda terhadap terdapat perbedaan yang signifikan antara
nyeri yang dialaminya, sesuai dengan suku dan mean intensitas nyeri dismenorea pada
kultur dimana ia berasal, karena kulturakan kelompok eksperimen dan kelompok control
mengajarkan orang tersebut merespon nyeri. setelah pemberian rebusan kunyit asam

5
sehingga dapat disimpulkan bahwa pemberian dicampur dengan asam dapat mengurangi
rebusan kunyit asam dapat menurunkan skala nyeri dismenore selama rata-rata 15
intensitas nyeri dismenorea. menit setelah perlakuan diberikan (Marlina,
Berdasarkan hasil uji statistik dengan 2012). Sifat anti oksidan buah asam dapat
menggunakan uji t dependen diperoleh p value ditingkatkan apabila dipadukan dengan bahan
(0,000) < α (0,05). Hal ini berarti ada pengaruh rempah lainnya seperti salah satunya kunyit.
yang signifikan antara mean intensitas nyeri Asam berfungsi untuk melancarkan peredaran
dismenorea pada kelompok eksperimen darah sehingga dapat mencegah terjadinya
sebelum dan sesudah pemberian rebusan kontriksi pembuluh darah ketika dismenore
kunyit asam sehingga dapat ditarik kesimpulan (Astawan, 2009).
bahwa pemberian rebusan kunyit asam efektif Beberapa penelitian membuktikan bahwa
dalam menurunkan intensitas nyeri ekstrak kunyit mampu menurunkan jumlah
dismenorea. Hal ini sesesuai dengan penelitian bakteri di usus yang berkoloni (Escherichia
Leli, Rahmawati dan Atik (2011) tentang coli). Di antara tanaman keluarga
pengaruh kunyit asam terhadap penanganan zingiberaceae, kunyit terbukti mengandung
nyeri haid pada siswi kelas XI SMA Negeri 1 kurkumin (zat warna kuning) paling tinggi dan
Sugihwaras, didapatkan hasil siswi yang memiliki kemampuan farmakologis sebagai
mengkonsumsi kunyit asam cenderung antibakteri, antiradang, antioksidan,
mengalami nyeri haid derajat skala ringan. antikanker, anti-HIV dan anti-parasit (Utami,
Sehingga dapat ditarik kesimpulan Ha diterima 2012). Data menurut IOT (lndustri Obat
yang berarti ada pengaruh kunyit asam Tradisional) dan IKOT (lndustri Kecil Obat
terhadap penanganan dysmenore pada siswi Tradisional) dari 4.l87 terdapat 40%
kelas XI SMA Negeri I Sugihwaras. masyarakat memanfaatkan kunyit sebagai
Hal ini juga diperkuat oleh penelitian pengobatan dan 10% masyarakat
Anindita (2010), dengan judul pengaruh mengkonsumsi kunyit untuk mengurangi nyeri
kebiasaan mengkonsumsi minuman kunyit waktu haid (Ningharmanto, 2008 dalam Leli,
asam terhadap keluhan dismenorea primer Rahmawati & Atik, 2011).
pada remaja putri di Kotamadya Surakarta, Mengkonsumsi rebusan kunyit asam dapat
didapatkan hasil perhitungan dengan metode menurunkan intensitas nyeri dismenorea.
Chi Square diperoleh X2 hitung 25,4524 Rebusan kunyit asam mempunyai aktivitas
sedangkan X2 tabel dengan derajat kebebasan antioksi dan karena mengandung senyawa
diantara signifikansi (α ) adalah 0,05 adalah fenolik. Kunyit asam tersebut memiliki
3,841. Jadi diperoleh X2 hitung lebih besar kandungan seperti kurkuminoid, atsiri,
dari pada X2 tabel. Dengan demikian hipotesis flavonoid dan lainnya yang bermanfaat
nihil (Ho) ditolak dan hipotesis kerja (H1) sebagai analgetik (pengilang rasa nyeri), anti-
diterima pada taraf signifikansi 5% atau inflamasi dan sebagainya, sehingga nyeri yang
sebesar 0,05. Berarti terdapat pengaruh dirasakan pada saat menstruasi dapat
kebiasaan mengkonsumsi minuman kunyit berkurang dengan mengkonsumsi rebusan
asam terhadap keluhan dismenorea primer kunyit asam secara rutin. Dengan demikian
pada remaja putri di Kotamadya Surakarta. pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa
Dikatakan sesuai dengan hasil penelitian pemberian rebusan kunyit asam dapat
karena, kunyit asam bermanfaat sebagai menurunkan intensitas nyeri dismenorea.
analgetik yang dapat mengurangi nyeri haid.
Kunyit mengandung kurkuminoid yang SIMPULAN
merupakan salah satu jenis antioksidan dan Hasil penelitian menunjukkan bahwa
berkhasiat antara lain sebagai bakteriostatik, karakteristik responden paling banyak berusia 16
spasmolitik, antihepatotoksik, dan anti- tahun (50,0%), suku Melayu (46,7%). Pemberian
inflamasi. Asam adalah buah yang memiliki rebusan kunyit asam pada kelompok eksperimen
kadar antioksidan tinggi dan akan bertambah menurunkan intensitas nyeri dismenorea dengan
kadara ntioksidannya apabila dipadukan selisih nilai rata-rata intensitas nyeri sebesar 2,27
dengan rempah lain. Penelitian menunjukan dan berdasarkan hasil uji t dependen
bahwa pada pemberian minuman kunyit yang menunjukkan signifikansi dengan nilai p ( 0,000)

6
< α (0,05). Pada kelompok kontrol terjadi fakultas kedokteran universitas sebelas maret
penurunan intensitas nyeri namun tidak signifikan srakarta. Diperoleh tanggal 4 Mei 2013 dari
dengan selisih nilai rata-rata intensitas nyeri core.kmi.open.ac.uk/download/pdf/12345121
sebesar 0,46 dan berdasarkan hasil uji dependent .pdf
sample t test menunjukkan tidak terdapat Anurogo, D & Wulandari, A. (2011). Cara jitu
signifikansi dengan nilai p (0,131) > α (0,05). mengatasi nyeri haid. Yogyakarta: Penerbit
Hasil uji man-whitney dimana diperoleh p (0,017) Andi.
< α (0,05). Hal ini berarti terdapat perbedaan Ardinata, D. (2007). Multidimensional nyeri.
yang signifikan antara rata-rata intensitas nyeri Diperoleh tanggal 1 Februari 2014 dari
dismenorea pada kelompok eksperimen dan http://repository.usu.ac.id
kelompok kontrol sesudah pemberian rebusan Astawan, M. (2009). Sehat dengan hidangan
kunyit asam. kacang dan biji-bijian. Bogor: Penebar
Swadaya.
SARAN Bardan, S.N. (2007). Tanaman berkhasiat obat.
Bagi institusi kesehatan, hasil penelitian ini Jakarta: Sunda Kelapa Pustaka.
diharapkan dapat memperluas pengetahuan Bobak, I. M., Lowdermilk, D. L., & Jense, M. D.
tentang manfaat kunyit asam dibidang kesehatan (2004). Buku ajar keperawatan maternitas.
terutama untuk mahasiswa yang mengalami nyeri Edisi 4. Jakarta: EGC
dismenorea sehingga dapat diaplikasi dalam Burn, N., & Grove, S. K. (2005). The practice of
pemberian intervensi keperawatan. nursing research: conduct, critique, and
Bagi institusi pendidikan khususnya utilization. Missouri: Elsevier Saunders.
keperawatan, hasil penelitian ini dapat menjadi Desfietni, V. (2012). Efektifitas kombinasi
sumber informasi dalam pengembangan ilmu pemberian teknik nafas dalam dan terapi
pengetahuan terutama tentang manfaat kunyit music instrumental terhadap penurunan
asam dalam bidang kesehatan. intensitas nyeri (dismenorea) pada remaja
Peneliti selanjutnya diharapkan dapat putri di SMPN 4 Kuantan Hilir. Tidak
melanjutkan penelitian ini dengan judul dipublikasikan: Skripsi PSIK Sekolah Tinggi
efektivitas rebusan kunyit asam terhadap Ilmu Kesehatan Hang Tuah Pekanbaru.
penurunan dismenorea dengan jumlah sampel Hastono, S. P. (2007). Analisis data kesehatan.
yang lebih besar dengan harapan data yang Jakarta: FKM UI.
didapatkan berdistribusi Heffner, J. Linda., & Schust, J. Danny. (2006).
At a glance sistem reproduksi, Edisi 2.
UCAPAN TERIMA KASIH Jakarta: Erlangga.
Terima kasih yang tak terhingga atas bantuan dan Hidayat, A. (2006). Pengantar kebutuhan dasar
bimbingan dari berbagai pihak dalam manusia. Jakarta: Salemba Medika.
penyelesaian laporan penelitian ini. Hidayat, A. (2007). Riset keperawatan dan teknik
penulisan ilmiah. Jakarta: Salemba Medika.
1 Ismawan, B. (2012). Herbal indonesia berkhasiat
Sri Rahma Suciani: Mahasiswa Program Studi
Ilmu Keperawatan Universitas Riau bukti ilmiah & cara racik. Vol. 11. Depok:
2 Trubus Swadaya.
Sri Utami: Dosen Departemen Keperawatan
Maternitas Studi Ilmu Keperawatan Universitas
Riau Lalage, Z. (2013). Khasiat selangit 101 buah &
3 sayur. Jogonalan Klaten: Galmas Publisher.
Ari Pristiana Dewi: Dosen Departemen
Keperawatan komunitas Program Studi Ilmu Leli, Rahmawati & Atik. (2011). Pengaruh
Keperawatan Universitas Riau kunyit asam terhadap penanganan nyeri haid
pada siswi kelas xi sma negeri i sugihwaras.
Diperoleh tanggal 2 Juli 2013 dari
DAFTAR PUSTAKA http://journalakes.files.com/2012/06/jurnal-
Anindita, A.Y. (2010). Pengaruh kebiasaan akes-rajekwesi-vol-4.pdf
mengkonsumsi minuman kunyit asam Lie, S. (2004). Terapi vegetarian untuk penyakit
terhadap keluhan dismenorea primer pada kewanitaan. Jakarta: Prestasi Pustakaraya.
remaja putri di kotamadya surakarta.

7
Mansjoer et al. (2008). Kapita selekta kedokteran Sinclair, C. (2009). Buku saku kebidanan. jakarta:
Jakarta: Media Aesculapius. EGC.
Mansur, H. (2009). Psikologi ibu dan anak untuk Smeltzer et al. (2010). Textbook of medical
kebidanan. Jakarta: Salemba surgical nursing. Philadelphia: Lippincott
Medika. Williams & Wilkins
Marlina, E. (2012). Pengaruh minuman kunyit Suharmiati & Handayani, L. (2006). Cara benar
terhadap tingkat nyeri dismenore primer meracik obat tradisional. Jakarta: Agromedia
pada remaja putri di SMA N 1 Tanjung Pustaka
Mutiara Kab. Agam. Diperoleh tanggal 9 Suriana, N. & Shobariani, I. (2013). Ensiklopedia
Januari 2014 dari tanaman obat. Malang: Rumah Ide.
http://repository.unand.ac.id/17914/ Utami, P. (2012). Antibiotik alami untuk
Mitayani. (2009). Asuhan keperawatan mengatasi aneka penyakit. Jakarta Selatan:
maternitas. Jakarta: Salemba Medika. AgroMedia Pustaka.
Mursito, B. (2007). Ramuan tradisional untuk Walsh, L. (2007). Buku ajar kebidanan
gangguan ginjal. Jakarta: Penebar komunitas. Jakarta : EGC.
Swadaya. Wijoyo, P.M. (2009). 15 Ramuan penyembuh
Muttaqin, A. (2008). Buku ajar asuhan maag. Jakarta: Bee Media.
keperawatan klien dengan gangguan sistem Wilson, L. M. & Price, S.A. (2006). Patofisologi:
persarafan. Jakarta: Salemba Medika. konsep klinis proses-proses penyakit. Jakarta:
Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi penelitian Penerbit Buku Kedokteran EGC.
kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Winarto, W. P. (2004). Khasiat & manfaat kunyit.
Novia, I. (2008). Faktor resiko yang Jakarta: AgroMedia Pustaka.
mempengaruhi kejadian dismenorea primer. Yasril, K. H. S. (2009). Teknik sampling untuk
Diperoleh tanggal 22 Januari 2014 dari penelitian kesehatan. Yogyakarta: Graha
http://journal.lib.unair.ac.id Ilmu
Potter, P. A., & Perry, A. G. (2009). Fundamental
keperawatan, Edisi 7. Jakarta : Salemba
Medika
Potter, P. A & Perry, A. G. (2006). Buku ajar
fundamental; konsep, proses dan praktik.
Vol. 2 alih bahasa. Editor Monica Ester dkk.
Jakarta: EGC.

PSIK-UR. (2013). Pedoman penulisan skripsi


dan penelitian.
Purwaningsih, W. & Fatmawati, S. (2010).
Asuhan keperawatan maternitas.
Yogyakarta: Nuha Medika.
Rumah Jamu. (2013). Kenali kunyit dan
khasiatnya. Diperoleh tanggal 4 November
2013 dari http://rumahjamu.com/4-sm-sari-
kunyit.html
Santosa, D. & Gunawan,D. (2000). Ramuan
tradisional untuk penyakit kulit. Jakarta:
Penebar Swadaya.
Setiadi. (2007). Konsep & penulisan riset
keperawatan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Sina, M. Yusuf. (2012). Khasiat super minuman
alami tradisional beras kencur & kunyit
asam menyehatkan dan menyegarkan tubuh
tanpa efek samping. Yogyakarta:Diandra
Pustaka Indonesia.

You might also like