Professional Documents
Culture Documents
Windi Rahman
Windi Rahman
NIM : 601210020
KELAS : REG A1
MID : BAHASA INGGRIS
When Indonesia declared its freedom, the Dutch law is still used to fulfill the
absence of law in the new nation. Therefore, basically, Indonesia law is similar
to Dutch law which is based on Roman law. There are two main categories of
Indonesian law. One is known as private law, and the other is criminal law.
These two categories have differences in their scopes and their procedures.
Terjemahan :
Terjemahan :
2. Hukum privat adalah hukum yang mengatur hubungan privat seperti hukum
berkaitan dengan bisnis, kontrak, pernikahan dan perceraian. Hukum privat
disebut juga Hukum Perdata yang menyangkut perselisihan antar warga negara
dalam suatu negara. Untuk tujuan hukum, penduduk kepulauan Indonesia telah
dibagi menjadi tiga "penduduk" kelompok". Yaitu Grup Eropa, Grup Pribumi
dan Grup Oriental Asing. Menurut Pasal 131 (2)(a) IS, hukum perdata dan
komersial yang berlaku untuk Grup Eropa harus sama dengan hukum privat
yang berlaku di Belanda. Ini asas tersebut dikenal dengan asas konkordansi
(concordantie). Peraturan sipil dan komersial untuk Native Group, harus
didasarkan pada Adat Hukum, yaitu tentang adat dan agama pribumi, dan
hukum privat untuk Oriental Asing Kelompok pada dasarnya sama dengan
Kelompok Eropa kecuali hukum adat yang dibawa oleh Oriental Asing dari
tempat asalnya. Prosedur hukum perdata berbeda dengan hukum pidana. Pesta
yang membawa tindakan pribadi disebut penggugat dan pihak yang diduga
melakukan sesuatu yang salah disebut terdakwa. Setelah penggugat telah
menunjukkan bahwa tergugat bertanggung jawab, argumen di pengadilan
swasta kemudian adalah tentang jumlah uang, atau kerusakan, yang tergugat
harus membayar kepada penggugat.
Criminal law means the law regulating the relation between citizens and the
state. Crimes can be thought of as acts which the state considers to be wrong
and which can be punished by the state. As a contrary to the private law,
uniformity was achieved in this subject through Criminal Code 1918. One of
the important principle in Indonesia Criminal Law is “nullum delictum noella
poena sine privilage poenale”, which means there is no punishment for
criminals without any regulation of what has he/she done previously. The most
important thing in differences between private law and criminal law is the
procedure in forcing the two kind of law. In private law, the party bringing an
action to the court is called plaintiff, i.e. the person who experience losses,
while the party bringing a criminal action is called prosecutor who is public
servant. Once the prosecutor has shown that the defendant is guilty, he/she will
be sent to the jail.
Terjemahan :
3. HUKUM PIDANA
Hukum pidana adalah hukum yang mengatur hubungan antara warga negara
dengan negara. Kejahatan dapat dianggap sebagai perbuatan yang dianggap
salah oleh negara dan yang dapat dihukum oleh negara. Sebagai kebalikan dari
hukum privat, keseragaman dicapai dalam hal ini melalui KUHP 1918. Salah
satu asas penting dalam Hukum Pidana Indonesia adalah Nullum delictum
noella poena sine privilage poenale yang artinya tidak ada pidana bagi pelaku
kejahatan tanpa adanya pengaturan tentang apa yang telah dilakukannya
sebelumnya. Hal terpenting dalam perbedaan antara hukum privat dan hukum
pidana adalah tata cara pemaksaan kedua jenis hukum tersebut. Dalam hukum
perdata, pihak yang membawa gugatan ke pengadilan disebut penggugat, yaitu
orang yang mengalami kerugian, sedangkan pihak yang melakukan tindak
pidana disebut penuntut umum. Sekali jaksa telah menunjukkan bahwa
terdakwa bersalah, dia akan dikirim ke penjara.
4. CONTRACT LAW
Although there are differences between Adat Law and Western Law, generally
there are 4 elements of the contract.
1 The consent of the parties: the parties must consent to the basic matters contain
in agreements. Therefore, the contract will be invalid if one party is physically
forced to sign it. The party who has benefit from the contract known as creditor
and the one who has to performed it called debtor.
3 A certain object; the object must be determinable, otherwise the contract is void.
By "object means both the object of the performance (for example, the goods
which are to be delivered); and the performance itself (the delivery).
2 Damages. Damages consist of money compensation for any or all of three types
of injuries resulting from a breach of contract: expenditures, losses and interests.
3 Dissolution. The actual dissolution must await an order of the court. In the event
a defaulting debtor is still able to perform his/her obligations subsequent to
default, the creditor may petition for dissolution of the contract along with
his/her suit for damages.
Terjemahan :
4. HUKUM KONTRAK
Meskipun terdapat perbedaan antara Hukum Adat dan Hukum Barat, pada
umumnya terdapat 4 elemen kontrak.
1 Persetujuan para pihak: para pihak harus menyetujui hal-hal pokok yang
terkandung dalam perjanjian. Oleh karena itu, kontrak akan menjadi tidak sah
jika salah satu pihak dipaksa secara fisik untuk menandatanganinya. Pihak
yang mendapat keuntungan dari kontrak yang dikenal sebagai kreditur dan
orang yang harus melakukannya disebut debitur.
3 Objek tertentu; objek harus dapat ditentukan, jika tidak kontrak batal. Yang
dimaksud dengan "obyek adalah kedua-duanya objek pertunjukan (misalnya
barang yang akan disampaikan); dan kinerja itu sendiri (pengiriman).
4 Tujuan yang halal; jika objek kontrak tidak sah, atau jika itu bertentangan
dengan moral yang baik dari kebijakan publik, maka kontrak tersebut batal.
Ketika kontrak dibuat maka semua pihak terikat untuk melaksanakan apa
adanya terkandung. Jika salah satu dari mereka tidak melakukan atau
melakukan sesuatu yang bertentangan dengan kontrak, ini pihak telah
melanggar kontrak. Situasi ini memberi pihak lain hak untuk menuntutnya atau
dia untuk beberapa pengobatan. Obatnya adalah:
1. Kinerja tertentu. Tindakan ini dapat diambil jika kinerja masih memungkinkan.
Ini termasuk dipaksa untuk menjual tanah atau rumah.
2 Kerusakan. Kerusakan terdiri dari kompensasi uang untuk salah satu atau
semua dari tiga jenis: cedera akibat pelanggaran kontrak: pengeluaran, kerugian
dan bunga.
5. LAND LAW
Since 1960, the dual system of right in land (Western and Adat) has converted
into one of the new rights prescribed by the Act No. 5/1960. This new system
covert not only land, but also water, natural resources and air space. There are
many rights can be held by people, according to this Act, i.e.
1 Right of ownership. This is the most complete right in land. It can be sold,
exchanged, bequeted or otherwise transferred and can be encumbered with
mortgage.
2 Right to cultivate. This is a right to cultivate State land, or to use it for other
agricultural purposes for a fixed period of time not to exceed 35 years and can
be extended for another 25 years.
3 Right to build. This is a right to erect and to own buildings on someone else's
land. The grant must be for a fixed period of time, not exceeding 30 years and
can be renewed for another 20 years.
4 Right of use. This is a right to use someone else's land for the purpose
prescribed in the grant, whether agricultural or building. This can be held by
foreigners. The right does not give the holder to sold, exchanged or otherwise
transferred unless the grant explicitly says so.
9. Right of pawn.
Terjemahan :
5. HUKUM TANAH
Sejak tahun 1960, sistem ganda hak atas tanah (Barat dan Adat) telah berubah
menjadi satu hak-hak baru yang ditentukan oleh UU No. 5 Tahun 1960. Ini
rahasia sistem baru tidak hanya tanah, tetapi juga air, sumber daya alam, dan
ruang udara. Ada banyak hak yang dapat dipegang oleh orang, menurut
Undang-undang ini, yaitu:
1 Hak milik. Ini adalah hak paling lengkap di tanah. Bisa dijual, dipertukarkan,
diwariskan atau dialihkan dan dapat dibebani dengan hipotek.
2 Hak untuk mengolah. Ini adalah hak untuk mengolah tanah Negara, atau
menggunakannya untuk orang lain pertanian untuk jangka waktu tertentu tidak
lebih dari 35 tahun dan dapat diperpanjang 25 tahun lagi.
3 Hak untuk membangun. Ini adalah hak untuk mendirikan dan memiliki
bangunan di atas tanah orang lain. Hibah harus untuk jangka waktu tertentu,
tidak lebih dari 30 tahun dan dapat diperpanjang untuk 20 tahun lagi.
4 Hak pakai. Ini adalah hak untuk menggunakan tanah orang lain untuk tujuan
yang ditentukan dalam hibah, baik pertanian atau bangunan. Ini bisa dipegang
oleh orang asing. Hak tidak memberikan pemegangnya untuk dijual, ditukar,
atau dialihkan kecuali hibah secara eksplisit mengatakan demikian.
9. Hak gadai.
6. BUSINESS ORGANISATIONS
According to Indonesian Civil Code from the colonial period, there are three
distinct type of partnerships which are still referred to Dutch names:
Terjemahan :
6. ORGANISASI BISNIS
Menurut KUH Perdata dari masa kolonial, ada tiga jenis yang berbeda:
kemitraan yang masih mengacu pada nama Belanda:
a. Maatschap adalah kontrak dimana dua orang atau lebih setuju untuk
menyumbangkan sesuatu bersama-sama untuk menjalankan bisnis bersama
untuk berbagi keuntungan yang diperoleh dari usaha bersama (Pasal 1618
KUHP).
Through the Law 1995 No. 1, it was established another business organizations
which is called The Limited Liability Company. This term means a company
with fixed capital divided into shares. The shareholders are liable only to the
extend of the value of their share. Unlike an ordinary partnership (maatschap)
which acts under the name of one or several of its partners, a limited liability
company must acts under its own name. For example, PT ASTRA. There are
four types of shares. Namely bearer shares, registered shares or shares on
name, simple preference shares and cumulative preference shares. These shares
give the shareholders a right to dividend and right to be involved in decision
making in the general meeting of shareholders.
Terjemahan :
7. PERSEROAN TERBATAS
8. STATE ENTERPRISES
b. Public Corporation. The public corporation has dualistic characters. On the one
hand, its policies are determined by the Government, i.e. the Minister, but, on
the other hand, the management is performed by a Broad of Directors. But
since the Public Corporation’s activities are in the field of public utilities, its
action eill not be determined solely by commercial considerations.
8. PERUSAHAAN NEGARA
9. COOPERATIVE SOCIETIES