You are on page 1of 6

Volume 3 No.

1 Maret 2019
P-ISSN 2550-0805 E-ISSN 2550-0791
http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/widyacipta

Analisis Pengaruh SIM, SOP dan Jaringan Distribusi Terhadap Supply


Chain Manajemen (Studi Kasus Pada PT. Lion Mentari Airlines)
Aliffah Kusumaningrum

Universitas Bina Sarana Informatika


Jl. Kamal Raya No. 8 Ringroad Barat, Cengkareng Jakarta Barat

email: aliffah.akg@bsi.ac.id

Cara Sitasi: Kusumaningrum, A. (2019). Analisis Pengaruh SIM, SOP dan Jaringan Distribusi Terhadap
Supply Chain Manajemen (Studi Kasus Pada PT. Lion Mentari Airlines). Widya Cipta, 3(1), 1–6.

Abstract - To improve realibility and air worThere are several factors that could lead supply chain effectively,
like information systems, implementation standard operating procedures and distribution network. Maintenance
of air plane can be go efferective and efficient to support supply chain such as system Information,standard
operating procedure,supply chain. The factor of regulation in an airlines not only involved by employees in their
work environment but also support by the tight of regulation itself. The objective of this paper is to finding out
whether three of factor above have impacting supply chain effectively (as partial and collective) and also define
what factor that strongest affecting supply chain effectively. This study is a survey to test the hypothesis of the
influence between Management Information Systems, standard operating procedures and distribution networks
on the effectiveness of supply chain in the airlines PT. Lion Mentari Airlines, and the results of the survey
through the questionnaire were analyzed through hypothesis testing carried out by the method of correlation and
regression. the results of the analysis and testing in the study of the factors that influence the supply chain
effectiveness in PT Lion Mentari Airlines, the following conclusions are obtained, the analysis shows a
significant influence between management information systems on supply chain effectiveness, which means that
the higher the effectiveness of information systems Management, the higher the supply chain operational
effectiveness. This shows that information systems can help activities and improve the achievement of
operational objectives for the company.

Keywords: Supply chain, Information system, standard operating procedures, distribution network

PENDAHULUAN informasi sudah standar dan tidak dicustomized oleh


pemakai atau Airlines, dan memiliki aliran proses
Indonesia dikelilingi oleh belasan ribu pulau yang dan sistem pelaporan yang sama di seluruh dunia.
dihuni oleh ratusan juta populasi. Untuk melakukan Dikarenakan ketatnya regulasi ini maka dunia
perjalanan dari suatu daerah ke daerah lain, penerbangan khususnya dalam perawatan pesawat,
transportasi udaralah yang paling effektif dan sangat maka faktor efektifitas prosedur standar operasi
dibutuhkan. Data Kementrian Perhubungan (Standard Operating Procedure) menjadi sangat
menunjukkan total jumlah penumpang domestik penting. Menurunnya atau tidak terpenuhinya
sepanjang tahun 2012 yang mencapai 63,6 juta kinerja dalam mengikuti prosedur standar operasi
orang. Untuk mempertahankan atau meningkatkan akan mempengaruhi kinerja supply chain dan
pangsa pasar dalam persaingan transportasi udara, bahkan dapat berakibat pada meningkatnya
harus disertai dengan peningkatan kualitas layanan Efektifitas supply chain yang di timbulkan. (Alijoyo,
dan peningkatan reliability pesawat. Setiap 2010)
maskapai penerbangan mempunyai divisi teknik
yang menangani kehandalan pesawat agar laik Sistem Informasi Manajemen yang dibahas dalam
terbang. penelitian ini adalah sistem informasi persediaan dan
berkaitan dengan supply chain manajemen spare
Faktor regulasi dan ketentuan yang mengikat di part. Sistem Informasi Manajemen Persediaan
dunia penerbangan yang tidak mudah untuk adalah sistem informasi manajemen yang digunakan
dipenuhi hanya dengan adaptasi karyawan dengan untuk mengelola bahan atau barang yang disimpan
lingkungannya. Dengan ketatnya regulasi sistem yang akan digunakan untuk memenuhi tujuan

Diterima: 27-01-2019 Direvisi: 07-02-2019 Disetujui: 11-02-2019 1


Analisis Pengaruh SIM, SOP dan Jaringan Distribusi Terhadap Supply Chain Manajemen …

tertentu, misalnya untuk digunakan dalam proses Jaringan Distribusi adalah langkah-langkah yang
produksi atau perakitan, untuk dijual kembali, atau dilakukan untuk memindahkan dan menyimpan
untuk suku cadang dari suatu peralatan atau mesin. sebuah produk mulai dari pemasok sampai dengan
Persediaan dapat berupa bahan mentah, bahan pemakai akhir dalam supply chain. Jaringan
pembantu, barang dalam proses, barang jadi, distribusi mempunyai peranan kunci yang
ataupun suku cadang. menentukan keuntungan yang diperoleh oleh sebuah
perusahaan, dikarenakan berdampak langsung pada
Penerapan teknologi sistem informasi dapat biaya supply chain dan kepuasan pemakai atau
digunakan untuk memperbaiki operasi internal pelanggan Pendistribusian yang baik dapat
sehingga dapat menghemat waktu dan sumber daya dipergunakan untuk mendapatkan effektifitas supply
yang dibutuhkan dalam pekerjaan sehari-hari. chain baik dari segi biaya maupun tingkat responsif
Sistem informasi secara langsung dapat memberikan terhadap pelanggan. (Chopra, 2011)
manfaat bagi manajemen dan karyawan sehingga
mereka mempunyai kesempatan lebih banyak dalam Karena hal ini, banyak perusahaan dengan bisnis
menyelesaikan masalah strategis dalam mencapai serupa, namun memilih jaringan distribusi yang
tujuan operasional. Untuk mencapai tujuan tersebut, berlainan Supply Chain (rantai pengadaan) adalah
tentu saja dibutuhkan usaha yang tidak mudah, suatu sistem yang berupa jaringan organisasi dari
dibutuhkan kerja sama dan pihak yang terkait dan sebuah perusahaan untuk Supply chain dimulai dari
berkepentingan dengan sistem informasi ini. proses penerimaan spare dari vendor sampai dengan
(Hanafi, 2010) penggunaan spare tersebut untuk perawatan pesawat
di kota-kota seluruh jaringan penerbangan maskapai.
Yang termasuk dalam Collective capabilities adalah (Hoenig, 2009)
kompetensi sumber daya manusia, kemampuan
bekerja sama, pengetahuan organisasi, pengetahuan Keberhasilan supply chain ditandai dengan
kepemimpinan dan manajemen. Semua kemampuan minimnya hambatan operasional dan resiko delay
ini diperlukan Supply chain agar berfungsi secara atau cancellation flight. Kegagalan supply chain
efisien. System informasi meningkatkan kemampuan karena transportasi, kualitas barang terkirim,
pengambilan keputusan, kemampuan berbagi kemacetan sistem IT, dan kegagalan pasokan karena
informasi dan pengetahuan, dan memberikan lebih perubahan permintaan.
banyak jalur untuk berkomunikasi. Sehingga system
manajemen pengetahuan, sistem alat pembelajaran METODOLOGI PENELITIAN
dan system pakar adalah bagian dari collectice
capabilities dalam penelitian ini. Strategic sensivity Penelitian ini merupakan survei untuk menguji
berfungsi sangat penting untuk mengumpulkan hipotesis pengaruh antara Sistem Informasi
pengetahuan baik untuk situasi kini maupun masa Manajemen, Prosedur standar operasi dan jaringan
depan. Pengetahuan tentang masa depan bisa distribusi terhadap efektifitas supply chain pada
diperoleh dengan skenario perencanaan dan perusahaan penerbangan PT. Lion Mentari Airlines,
pelacakan kecenderungan, peramalan atau dan hasil dari survei melalui kuesioner tersebut
forecasting. (Sreenivas, 2009) dianalisis melalui pengujian hipotesis yang
dilakukan dengan metode korelasi dan regeresi.
Bagi dunia kerja , Standard Operating Prosedure
(SOP) adalah petunjuk bagi pegawai untuk Penelitian ini menggunakan data primer yang akan
melaksanakan pekerjaan dengan standar yang telah diolah. Data dikumpulkan dengan teknik kuesioner,
di tetapkan. SOP adalah serangkaian instruksi yang yaitu dengan memberikan pertanyaan tertulis kepada
menggambarkan pendokumentasian dari kegiatan responden. Selanjutnya responden memberikan
yang dilakukan secara berulang pada sebuah tanggapan atas pertanyaan yang diberikan.
organisasi. SOP adalah serangkaian instruksi yang Kuesioner ini bersifat tertutup dimana jawaban
digunakan untuk memecahkan suatu masalah. SOP sudah tersedia, kecuali untuk data demografik yang
adalah suatu panduan yang dikemukakan secara diisi langsung oleh responden. (Sugiyono, 2011)
jelas tentang apa yang di harapkan dan di isyaratkan
dari semua karyawan dalam menjalankan kegiatan Instrument penelitian dari tiap-tiap variabel bebas
sehari-hari ( “Developing standart operating dan terikat sebagai berikut. (Burhan, 2009)
procedures in Windland Fire Management”). Fungsi
prosedur standar operasi adalah untuk 1. Variabel Sistem Informasi Manajemen : Sistem
mendefinisikan semua konsep dan tehnik yang informasi Manajemen maskapai penerbangan
penting serta persyaratan tang dibutuhkan ,yang ada diteliti dalam dimensi kapabilitas kolektif dan
dalam setiap kegiatan yang dituangkan ke dalam sensitifitas strategis terkait dengan peran Supply
suatu bentuk yang langsung dapat di gunakan oleh dengan indicator pernyataan sebagai berikut :
karyawan dalam kegiatan sehari-hari. (Pratama, 1. Apakah sistem informasi meningkatkan
2011) kemampuan dalam pengambilan keputusan?

2 Aliffah Kusumaningrum
Widya Cipta, Volume 3 No. 1 Maret 2019
P-ISSN 2550-0805 E-ISSN 2550-0791

2. Apakah sistem informasi mempercepat arus dan Efek resiko dengan indikator pernyataan
tukar informasi dan pengetahuan? sebagai berikut :
3. Apakah sistem informasi meningkatkan dan a. Operasional :
sekaligus sebagai sarana komunikasi antar 1. Apakah masih terjadi masalah pada alat
unit? transportasi dalam proses pengiriman spare
part?
b. Sensitifitas strategis : 2. Apakah masih terjadi penerimaan spare part
1. Apakah sistem informasi merupakan sumber dari supplier dengan kondisi rusak?
informasi dan pengumpulan informasi? 3. Apakah sering terjadi kendala karena
2. Apakah sistem informasi menjadi basis data kemacetan sistem IT dan pengguna yang
untuk perencanaan dan peramalan untuk mengubah spesifikasi permintaan spare part
pengadaan spare part? yang dibutuhkan?

2. Variabel Prosedur Standar operasi : Prosedur a. Efek resiko :


standar operasi unit Material Planning dan 1. Apakah masih terjadi kerusakan alat produksi,
Logistik maskapai penerbangan diteliti dalam incident, accident dalam kegiatan supply
dimensi Peningkatan Efisiensi dan Pengurangan chain?
keberagaman terkait dengan peran Supply 2. Apakah masih terjadi gangguan, dan hambatan
dengan indicator pernyataan sebagai berikut : dalam pencapaian kegiatan supply chain?

a. Peningkatan Efisiensi : HASIL DAN PEMBAHASAN


1. Apakah prosedur standar operasi tersedia
untuk setiap kegiatan? Dalam penelitian ini, analisis validitas dilakukan
2. Apakah setiap personil dan operator dengan terhadap instrumen penelitian variabel sistem
mudah mengikuti proses yang standar? informasi manajemen, prosedur standar operasi,
b. Pengurangan keberagaman: jaringan distribusi dan efektivitas supply chain.
1. Apakah hasil sebuah proses menghasilkan Dengan bantuan software SPSS, sebagai dasar
output yang sama? pengambilan keputusan adalah:
2. Apakah pengerjaan sebuah proses untuk
menghasilkan output yang sama Jika rhitung > rtabel, maka pernyataan valid
membutuhkan waktu yang relatif sama?
1. Jika rhitung < rtabel, maka pernyataan tidak
3. Variabel Jaringan distribusi : jaringan distribusi valid
spare part maskapai penerbangan diteliti dalam
dimensi Pengiriman langsung (Direct shipping) dengan rtabel = 0,21 untuk 67 responden (diperoleh
dan Pengiriman dengan titik transit ( In Transit dari perhitungan SPSS dengan nilai df = N - 2 = 65),
Merge) terkait dengan peran Supply chain sedangkan rhasil dilihat dan kolom corrected item
dengan indicator pernyataan sebagai berikut : untuk setiap item pertanyaan dan selanjutnya akan
dibandingkan dengan rtabel. Dalam penelitian ini
a. Pengiriman Langsung (Direct Shipping) : analisis validitas dilakukan terhadap instrumen
1.Apakah sering terjadi untuk pengangkutan penelitian variabel sistem informasi manajemen,
darat (truckload) spare part dari Mainstore ke prosedur standar operasi, jaringan distribusi dan
user/ unit produksi? efektivitas supply chain adalah valid dan reliable
2.Apakah ada penjadwalan pengiriman untuk
pengangkutan darat (truckload) sehingga Pernyataan-pernyataan yang tekandung dalam
terhindar dari penumpukan atau penundaan sistem informasi manajemen (X1), prosedur standar
pengiriman? operasi (X2) dan jaringan distribusi (X3) terhadap
variabel terikat efektivitas supply chain (Y) sebagai
b. Pengiriman ke titik lokasi distribusi (In variabel terikat disusun sedemikian rupa sehingga
Transit Merge): dianggap mampu memberikan masukan (input) data
1. Apakah sering spare part dikirimkan ke lokasi bagi penelitian ini. Butir-butir pernyataan disusun
tertentu untuk disimpan untuk mendekatkan dan diukur dalam skala Likert yaitu dengan
lokasi dengan user/unit produksi? pernyataan-pernyataan (data yang bersifat kualitatif)
2. Apakah mendapatkan respons waktu lebih ditampilkan dalam bentuk angka dengan
baik kepada user/unit produksi dalam menggunakan skala Likert (bobot nilai 1-5), yaitu
memenuhi permintaan spare part? dengan pernyataan-pernyataan mulai dari sangat
sering/selalu (bobot 5), sering (bobot 4), kadang-
4. Variabel Supply Chain : Supply chain kadang (bobot 3), jarang (bobot 2) dan sangat
pengelolaan spare part maskapai penerbangan jarang/tidak pernah (bobot 1).
diteliti effektifitasnya dalam dimensi Operasional

3
Analisis Pengaruh SIM, SOP dan Jaringan Distribusi Terhadap Supply Chain Manajemen …

Deskripsi hasil penelitian disajikan berdasarkan (X3) terhadap variabel terikat efektivitas
karakteristik responden yaitu sebanyak 67 responden supply chain (Y).
yang dijadikan sampel yang tersebar di area bandara
Soekarno Hatta dan admin material management di Analisis regresi adalah suatu analisis yang mengukur
main store. Analisis deskriptif karakteristik pengaruh antara variabel bebas sistem informasi
responden terdiri dan diagram dan tabel yang berisi manajemen (X1), prosedur standar operasi (X2) dan
tentang jenis kelamin, usia responden, pendidikan jaringan distribusi (X3) terhadap variabel terikat
terakhir dan jabatan. Karakteristik data diolah efektivitas supply chain (Y). Nilai koefisien
berdasarkan data-data kuesioner secara lengkap determinasi adalah di antara nol dan satu. Nilai R2
dapat dilihat sebagai berikut: yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel
independen dalam menjelaskan variasi variabel
1. Jenis Kelamin dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu
Jumlah responden terbanyak adalah lelaki yaitu berarti variabel-variabel independen memberikan
sebanyak 43 orang atau sebesar 64% dan jumlah hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk
responden perempuan adalah sebanyak 24 responden memprediksi variasi variabel dependen. Dari hasil
atau sebesar 32%. Walaupun demikian, data ini penelitian, diperoleh koefisien determinasi sebagai
dapat menunjukkan kondisi karyawan Material berikut:
Management, PT Lion Mentari Airlines yang
tersebar di seluruh wilayah kerjanya.

2. Usia Responden
Jumlah responden terbanyak adalah berusia diantara
25 hingga 35 tahun yaitu sebesar 40%, juga usia
kurang dari 25 tahun sebesar 40% dan yang berusia
lebih dan 45 tahun sebesar 6%. Ha : Terdapat pengaruh signifikan antara sistem
informasi manajemen (X1), prosedur standar
3. Pendidikan Terakhir operasi (X2) dan jaringan distribusi (X3)
Jumlah responden terbanyak adalah yang terhadap variabel terikat efektivitas supply
berpendidikan SMK yaitu sebanyak 23 orang atau chain (Y).
sebesar 34% dan jumlah responden yang
berpendidikan Akademi sebanyak 21 orang (31%) Jika Sig. < alpha 0,05 maka Ho ditolak
dan S-2 sebanyak 1 orang atau 2%. Jika Sig. > alpha 0,05 maka Ho dierima

4. Jabatan Dari hasil pengolahan data maka dapat dikehui nilai


Jumlah responden terbanyak adalah yang tidak significant penelitian secara simultan adalah seperti
memiliki jabatan atau staff yaitu sebanyak 50 orang ditunjukkan pada tabel 2 sebagai berikut:
atau sebesar 75% dan Jumlah responden yang
memiliki jabatan sebagai Grup leader sebanyak 12
orang (18%).

Dari hasil pengujian regresi dengan variabel


dependent efektivitas supply chain didapat nilai R2
adalah 0,904. Artinya seluruh variabel independen
mampu menjelaskan variasi dari variabel dependent
yaitu efektivitas supply chain sebesar 90,4 %
sedangkan sisanya dapat dijelaskan oleh faktor-
faktor lain yang tidak diikutsertakan dalam Dari hasil uji F diatas diketahui bahwa F-hitung
pengujian. sebesar 198,656 dengan nilai signifikansi sebesar
0,00 < α = 0,05. Maka H0 ditolak yang berarti
Uji F atau uji koefisien regresi secara serentak, yaitu terdapat pengaruh signifikan antara sistem informasi
untuk mengetahui pengaruh variabel independen manajemen (X1), prosedur standar operasi (X2) dan
secara serentak terhadap variabel dependen, apakah jaringan distribusi (X3) terhadap variabel terikat
pengaruhnya signifikan atau tidak. efektivitas supply chain (Y).
Dalam penelitian ini, pengambilan keputusan
terhadap ada tidaknya pengaruh signifikan adalah 3. Uji t (Pengujian Hipotesa)
sebagai berikut: Uji t untuk mengetahui pengaruh variabel
independen secara parsial terhadap variabel
H0 : Tidak terdapat pengaruh signifikan antara dependen, apakah pengaruhnya signifikan atau tidak.
sistem informasi manajemen (X1), prosedur Dalam penelitian ini, pengambilan keputusan
standar operasi (X2) dan jaringan distribusi

4 Aliffah Kusumaningrum
Widya Cipta, Volume 3 No. 1 Maret 2019
P-ISSN 2550-0805 E-ISSN 2550-0791

terhadap ada tidaknya pengaruh signifikan adalah efektivitas supply chain (Y) Nilai yang didapat dari
sebagai berikut: pengujian adalah sebesar 0,000 < 0,05, maka Ha
diterima yang artinya terdapat pengaruh jaringan
Hipotesis 1 distribusi (X3) efektivitas supply chain (Y).
H0 : Tidak terdapat pengaruh antara sistem Dan dari tabel diatas dapat dililhat bahwa nilai thitung
informasi manajemen (X1) terhadap untuk variabel jaringan distribusi (X3) = 9,365.
efektivitas supply chain (Y). Untuk df = 65 dengan signifikansi (α) 0,05 diperoleh
Ha : Terdapat pengaruh antara informasi ttabel = 1,678, thitung > ttabel (9,365 > 1,678), maka H0
manajemen (X1) terhadap efektivitas supply ditolak artinya jaringan distribusi (X3) berpengaruh
chain (Y). signifikan terhadap efektivitas supply chain (Y).

Dan dari tabel 2 dapat dililhat bahwa nilai thitung Sistem informasi Manajemen (X1) memiliki nilai
untuk variabel sistem informasi manajemen (X1) = koefisien regresi sebesar 0,415, ini berarti jika
5,907. Untuk df = 65 dengan signifikansi (α) 0,05 variabel independen lain nilainya tetap atau tidak
diperoleh berubah, maka setiap peningkatan 1 point atau 1
ttabel = 1,678, thitung > ttabel (5,907 > 1,678), maka H0 persen variabel sistem informasi manajemen, akan
ditolak artinya sistem informasi manajemen (X1) meningkatkan nilai efektivitas supply chain sebesar
berpengaruh signifikan terhadap efektivitas supply 0,415.
chain (Y).

Hipotesis 2 KESIMPULAN
H0 : Tidak terdapat pengaruh antara prosedur
standar operasi (X2) terhadap efektivitas Berdasarkan hasil analisis dan pengujian dalam
supply chain (Y). penelitian mengenai faktor-faktor yang
Ha : Terdapat pengaruh antara prosedur standar mempengaruhi efektifitas supply chain pada PT
operasi (X2) terhadap efektivitas supply Lion Mentari Airlines, maka diperoleh kesimpulan
chain (Y). sebagai berikut, analisis menunjukkan adanya
pengaruh yang signifikan antara Sistem Informasi
Dari tabel 2 dapat dilihat bahwa nilai thitung untuk manajemen terhadap efektifitas supply chain, yang
variabel prosedur standar operasi (X2) = 0,057. berarti bahwa semakin tinggi efektifitas Sistim
Untuk df = 65 dengan signifikansi (α) 0,05 diperoleh informasi Manjemen, semakin tinggi efektifitas
ttabel = 1,678, thitung < ttabel (0,057 < 1,678), maka Ha operasional supply chain. Hal ini menunjukkan
ditolak artinya prosedur standar operasi (X2) bahwa sistim informasi dapat membantu kegiatan
berpengaruh tidak signifikan terhadap efektivitas dan meningkatkan pencapaian tujuan operasional
supply chain. pada perusahaan tersebut.

Probabilitas < 0,05 maka Ho ditolak Dari hasil analisis menunjukkan dari ketiga variabel
Probabilitas > 0,05 maka Ho diterima yang di uji, jaringan distribusi merupakan salah satu
Dari hasil pengolahan data maka dapat dikehui nilai faktor yang paling besar mempengaruhi efektifitas
significant penelitian secara simultan adalah seperti supply chain, yang berarti dalam kegiatan
ditunjukkan pada tabel 3 sebagai berikut: operasionalnya, menurut persepsi karyawan proses
pengiriman spare part ke kota-kota operasional
pesawat dengan lancar adalah yang paling penting
dan jika pengiriman lancar meningkatkan kegiatan
operasionalnya Logistik dan dapat mengurangi
risiko hambatan perawatan pesawat karena supply
chain.

Hasil penelitian ini selayaknya dapat digunakan


untuk meningkatkan efektifitas supply chain pada
unit Material Planning dan Logistik, PT Lion
Mentari Airlines. Perbaikan pada kegiatan karyawan
Hipotesis 3 yang berkaitan dengan prosedur standar perlu
H0 : Tidak terdapat pengaruh antara jaringan ditingkatkan dengan menerapkan quality audit, dan
distribusi (X3) terhadap efektivitas supply chain (Y). mengembangkan prosedur standar untuk
Ha : Terdapat pengaruh antara jaringan distribusi mengimbangi dinamika dan perkembangan
(X3) terhadap efektivitas supply chain (Y). organisasi yang sangat cepat. Kegiatan pelatihan dan
pembinaan juga perlu dilakukan berkaitan dengan
Dari pengujian dapat dilihat bahwa jaringan hal ini. Sementara untuk jaringan distribusi yang
distribusi (X3) mempunyai pengaruh terhadap merupakan salah satu variabel yang mempunyai

5
Analisis Pengaruh SIM, SOP dan Jaringan Distribusi Terhadap Supply Chain Manajemen …

hubungan paling besar terhadap efektifitas supply Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Bisnis.
chain menunjukkan bahwa dengan penerapan Bandung: Alfabeta.
jaringan distribusi yang baik dapat membantu
kegiatan operasional perusahaan dan dapat
meningkatkan efektifitas supply chain. PROFIL PENULIS

REFERENSI Dosen Tetap di Universitas Bina Sarana


Informatika pada Program Studi Sistem
Alijoyo. (2010). Enterprise Risk Management. Informasi Fakultas Teknologi Informasi, dan
Jakarta: Ray Indonesia. sejak tahun 2010 telah bergelut dengan mata
Burhan. (2009). Statistik Tearpan Untuk Penelitian kuliah yang menjadi andalannya yaitu Bahasa
Ilmu Ilmu Sosial. Yogyakarta: Gajah Mada Inggris 1 dan Bahasa Inggris 2 pada Universitas
University Press. BSI Kampus Tangerang. Lulusan program S1 di
Chopra. (2011). Designing The Distribution Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya dengan
Network in a Supply Chain. Kellog School of Program Studi Sastra Inggris dan lulusan
Management Journal, 6-11. Program S2 di Universitas BSI Bandung dengan
Hanafi. (2010). Manajemen Resiko Edisi Kedua. Program Studi Magister Manajemen.
Yogyakarta: Unit Penerbit dan Percetakan
Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPT.
Hoenig. (2009). An Empirical Analysis of
Information System In Supply Chain Risk
Management In The German Automotive
Industry. In International Journal of
Production Economics, 10-16.
Pratama, T. (2011). Manajemen Resiko Bisnis.
Jakarta: Sinar Ilmu Publishing.
Sreenivas. (2009). Effectiveness of Distribution
Network. India: Alluri Institute of Management
Sciences.

6 Aliffah Kusumaningrum

You might also like