Professional Documents
Culture Documents
ABSTRACT
Regional Research Council (DRD) Wonogiri. Empowerment Model of Traditional Markets. A study
in general to determine the condition of traditional markets and expectations related to the
revitalization of the market will do. The rise of the modern markets up to the district level must be
addressed as a whip revival of traditional markets to improve itself physically and management.
The research purpose to: determine the number and condition of the building traditional markets in
Wonogiri, Determine and analyze the expectations of traders, consumers and other interested
parties related to the revitalization of traditional markets in the District Baturetno, Pracimantoro
and Jatisrono and (3) to determine the condition of traditional markets in general related to:
hygiene, waste management, drainage, green open space security.The results showed that the
number markets in Wonogiri Regency as many as 103 units consisting of: 26 units of the common
market, 68 units and 9 units of rural markets veterinary market with an area of 67 848 m2 to 10 408
traders. With regard to the revitalization of the market in District Baturetno, Pracimantoro and
Jatisrono general merchant and the buyer agrees with the expectation that the market be clean,
beautiful and comfortable. Whereas general hygiene conditions of traditional markets pretty well
with water drainage contain but the presence of shade trees around the market area is lacking.
Structuring shanties less good but from the cleanliness of the bathroom as the availability of water
that enough with the security level market is very good.
As an empowerment model of traditional markets would require an input, process and output.
Input needed them; the existence of traders, buyers, HR Manager, policies, funding and
implementation guidance in the management of the market. Once there is a process of
empowerment through a series of assistance activities by officers the market and other
stakeholders, then the resulting output (output) include: market conditions were clean, tidy and safe
so that buyers and sellers conduct transactions and the subsequent transaction value increased and
this as an indicator of the functioning traditional markets amid increasing development of the
traditional market.
37
Dari tabel diatas bahwa untuk pasar (renovasi) pada sebagian-sebagian saja.
umum atau pasar di tingkat kecamatan maka Pembangunan pasar secara total atau
telah ada disemua kecamatan sedangkan revitalisasi baru dilaksanaan untuk pasar kota
untuk pasar desa dari 294 desa/kelurahan baru Wonogiri pada tahun 1996 karena kebakaran
ada 68 pasar desa atau 23 %, sedangkan untuk menyeluruh.
pasar hewan baru terdapat 9 tempat. Untuk Terkait dengan luas bangunan dan jumlah
pasar umum kondisi bangunannya sebagian pedagang khusus untuk pasar umum tabel
besar sudah sangat tua kalaupun pernah berikut menjelaskan secara lebih rinci.
dilakukan sifatnya dalam bentuk perbaikan
Dari tabel diatas nampak bahwa akan kesulitan mencari barang-barang yang
komunitas pasar yang terwakili dibutuhkan.
pandangannya oleh para pedagang dan 3. Penataan Zonasi.
pembeli memberikan sikap setuju, tidak Bagaimana dengan pendapat para
setuju dan ragu-ragu dengan berbagai alasan pedagang dan pembeli terkait dengan
sebagaimana tabel diatas. Namun jika penataan zonasi maka dapat dilihat pada
dicermati lebih lanjut maka sikap tidak setuju diagram berikut.
dan ragu-ragu adalah sekaligus merupakan
cermin dari kekhawatiran terhadap rencana
revitalisasi pasar.
Selanjutnya dari berbagai sikap
dengan alasan yang dikemukakan tersebut
maka sebanyak 71 % responden tidak ada
kekawatiran terhadap rencana revitaslisasi
pasar yang akan dilakukan dengan alasan
bahwa segala hal telah direncanakan dan Diagram 3. Pendapat Penataan Zonasi
dipersiapkan oleh pemerintah atau pemrakarsa Barang Dagangan
sedangkan sebanyak 29 % masih menaruh
kekawatiran seperti; jiak pasar akan dibangun Dari diagram diatas terlihat bahwa
apakah telah dipersiapkan pasar darurat, takut sebanyak 87 % responden menjawab jika
kehilangan pelanggan dan dari sisi pembeli pasar Baturetno, Pracimantoro dan Jatisrono
39
dilakukan pembangunan secara menyeluruh
(revitalisasi) maka menyatakan setuju jika
dilakukan penataan zonasi atau kelompok –
kelompok barang dagangan. Dengan
demikian maka akan memudahkan bagi
pembeli untuk membeli jenis barang tertentu
selain itu menghindari kontaminasi dari sifat
barang-barang yang dijual serta menambah
kenyamanan. Sedangkan 13 % menyatakan Diagram 4. Pendapat Cara Penempatan
tidak setuju karena jika dilakukan penataan Lapak/Kios
zonasi maka akan mempengaruhi jumlah
pembeli yang belanja di pasar karena sifat Dari diagram diatas nampak bahwa
konsumen umumnya lebih suka datang pada sebanyak 20 persen responden menghendaki
satu titik kunjungan namun sekaligus dapat dalam penentuan lapak atau kios baru setelah
membeli beberapa jenis barang yang pasar dibangun dengan cara diundi, 47 %
dibutuhkan. terserah petugas yang menata dan sebanyak
4. Penempatan Lapak 33% memilih dengan cara lainnya. Cara lain
Pendapat para pedagang dan pembeli yang dimaksud diantaranya melalui
yang terwakili oleh responden terkait cara musyawarah antar pedagang, namun ketika
penempatan lapak atau kios setelah responden diminta penjelasan lebih rinci juga
pembangunan pasar selesai maka dapat dilihat mengalami kesulitan dalam pelaksanaan
pada diagram berikut. nantinya.
40
B. Pemberdayaan Pasar Tradisional
Saat ini pasar tradisional mulai sedikit
ditinggalkan oleh konsumen seiring maraknya
pasar modern yang tumbuh sejak dari kota-
kota besar hingga sampai kota kecamatan.
Pergeseran ini mengingat pasar modern lebih
menjanjikan pelayanan dan kenyamanan bagi
pembeli misalnya dengan menampilkan
kesan: bersih, aman, nyaman, ramah dengan
Diagram 6. Kondisi Saluran Air (Drainase)
pelayanan waktu untuk bertransaksi lebih
lama. Kondisi tersebut sangat berbeda
Dari diagram diatas terbaca bahwa
dengan kesan bahwa pasar tradisional yang
sebanyak 8% responden menyatakan kondisi
terkesan kumuh dan semrawut.
drainase pasar tersumbat, 40% menyatakan
Kajian ini memberikan gambaran
kurang lancar dan sebanyak 50% responden
kondisi pasar tradisional yang ada di
menyatakan lancar dan sebanyak 2%
Kabupaten Wonogiri. Selanjutnya dengan
menyatakan sangat lancar. Kondisi yang baik
memahami kondisi tersebut dapat menjadi
soal drainase ini sangat dipengaruhi karena
acuan untuk merumuskan kebijakan dan
topografi wilayah sekitar pasar berada dalam
strategi pemberdayaan pasar-pasar tradisonal
kondisi miring sehingga aliran air sangat
untuk masa mendatang.
lancar meninggalkan area pasar.
1. Kebersihan Area Pasar
3. Keberadaaan Pohon Peneduh
Kebersihan pasar dicirikan oleh
Keberadaan pohon peneduh disekitar
keberadaan sampah yang berada pada area
pasar dapat dilihat dari sisi sebaran dan
pasar, bagaimana kondisi sampah pada pasar-
fungsi. Sisi sebaran dimaksudkan untuk
pasar tradisional dapat dilihat pada diagram
mengetahui apakah keberadaan pohon
berikut.
menyebar disemua area pasar atau hanya
berada pada area tertentu. Sedangkan dari sisi
fungsi apakah keberadaan pohon peneduh
tersebut secara fungsi telah memberikan
keteduhan dan kenyamanan bagi lingkungan
sekitar. Selanjutnya bagaimana keberadaan
pohon sebagai fungsi peneduh dapat dilihat
pada diagram dibawah ini.
Diagram 9. Kondisi WC
C. Analisis SWOT
Tabel 5. Hasil Analisis SWOT Pasar Tradisional
Strength (Kekuatan) Weakness (Kelemahan)
1. Bisa tawar menawar dalam jual beli (transaksi 1. Tempat kumuh (kotor ,becek, bau )
langsung) 2. Penataan dagangan kurang menarik dan semrawut
2. Tempat strategis 3. Kurang nyaman (tempat, ventilasi, Pencahayaan)
3. Sayur ,buah dijual dengan segar 4. Sebagian pasar tradisional belum ada petugas
4. Lebih banyak pilihan dan murah keamanan
5. Sudah ada paguyuban pedagang 5. Belum ada penataan zonasi Sanitasi dan akses jalan
6. Pasar tradisional sebagai tempat transaksi jual beli hasil belum memadai
bumi dan produk dari masyarakat ( lebih menguasai 6. Jaringan / instalasi listrik tidak standar sehingga
hajat hidup masyarakat ) rawan kebakaran
7. Pasar tradisional lebih mendorong wirausahawan baru 7. Belum ada SOP pengelolaan pasar yang standar
Opportunity (Peluang) Threat (Ancaman)
1. Nilai transaksi dalam pasar meningkat 1. Maraknya pasar modern
2. Meningkatkan perekonomian dan usaha masyarakat 2. Banyaknya penganguran dan kemiskinan
(mendorong pertumbuhan wirausaha baru) 3. Gaya hidup wah/gengsi masyarakat/pemimpin ke
3. Menarik golongan ekonomi menengah ke atas jual/beli pasar tradisional
di pasar 4. Pemimpin / pejabat enggan berbelanja di pasar
4. Meningkatkan daya saing pasar tradisional tradisional
5. Meningkatkan PAD
42
Hasil analisis SWOT terhadap D. Model Pemberdayaan Pasar
keberadaan pasar tradsional di Kabupaten Tradisional
Wonogiri maka dapat dilihat pada Tabel 5. Suatu model pemberdayaan pasar
Penggunaan metode Focus Group Discussion tradisional diperlukan suatu input, proses dan
(FGD) yang dihadiri para pemangku output. Input yang dibutuhkan diantaranya
kepentingan terkait dengan pasar tradisional adalah keberadaan pedagang, pembeli, SDM
sebagaimana Tabel 5 telah teridentifikasi peta Pengelola, kebijakan, dana dan pedoman
kelebihan, kelemahan, peluang dan ancaman pelaksanaan dalam pengelolaan pasar.
berkaitan dengan pengembangan pasar Setelah ada proses pemberdayaan melalui
tradisional. Terdapat 6 pernyataan terkait serangkaian kegiatan pendampingan oleh
dengan kelebihan, 8 pernyataan kelemahan, 5 petugas pasar dan para pihak lainnya, maka
pernyataan peluang dan 4 pernyataan dihasilkan keluaran (output) berupa: kondisi
ancaman. Dengan demikian pengelolaan pasar pasar yang bersih, rapi dan aman sehingga
tradisional kedepan menjumpai kelemahan para penjual dan pembeli yang melakukan
dan ancaman namun untuk mengatasinya transaksi dan selanjutnya nilai transaksi
memiliki kelebihan dan peluang yang cukup meningkat dan ini sebagai indikator
baik. berfungsinya pasar tradisional. Untuk
mengetahui secara skematik model
pemberdayaan pasar tradisional dapat dilihat
pada diagram berikut.
Banyak Pengunjung
Dari diagram tersebut dapat dibaca manusia (SDM) untuk melakukan proses
bahwa dalam pemberdayaan pasar tradisional pemberdayaan atau melakukan fungsi-fungsi
dibutuhkan input dan proses yang bersifat manajerial. Yang pada akhirnya menghasilkan
dana, material regulasi serta sumber daya kondisi pasar yang bersih, rapi, aman dan
43
nyaman selanjutnya memberikan dampak memastikan bahwa transaksi tetap dapat
banyaknya pengunjung (penjual dan pembeli) berjalan.
yang melakukan transaksi pada pasar Perlu dipikirkan konsep model pembangunan
tradisional. pasar tradisional yang sekligus
mengintegrasikan unit penitipan anak
SIMPULAN DAN SARAN mengingat para pedagang yang memiliki
anak usia balita sekaligus dapat menerima
Simpulan penitipan anak dari luar komunitas pasar.
Berdasarkan hasil kajian di atas, maka Perlu dibangun Tempat Pengelolaan Sampah,
dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : perbaikan drainase, penataan lapak dan
Jumlah pasar yang ada di Kabupaten pembuatan ruang terbuka hijau terutama
Wonogiri secara keseluruhan berjumlah 103 untuk fungsi pohon peneduh.
unit terdiri dari: 26 unit pasar umum, 68 unit
pasar desa dan 9 unit pasar hewan dengan DAFTAR PUSTAKA
luas bangunan keseluruhan 67.848 M2
dengan 10.408 pedagang. Dari 294 Himpunan Lembaran Daerah, 2012.
desa/kelurahan yang ada di Kabupaten Himpunan Lembaran Daerah
Wonogiri baru 68 desa/kelurahan (23%) yang Kabupaten Wonogiri Bagian Hukum,
memiliki pasar desa. Sebagian besar kondisi Setda Kabupaten Wonogiri.
pasar tersebut merupakan bangunan lama.
Terhadap rencana revitalisasi pasar di Ferry. F Karwur, dkk, 2007. Pengembangan
Kecamatan Baturetno, Pracimantoro dan Fasilitator Pemberdayaan Masyarakat.
Jatisrono sebagian besar pedagang dan Reading Material. Salatiga: Program
pembeli setuju dengan harapan agar pasar Pengembangan Fasilitator
menjadi bersih, indah dan nyaman. Pemberdayaan Masyarakat.
Secara umum kondisi kebersihan pasar
tradisional cukup baik dengan drainase air Pardino dan Andi Suriadi. 2008. Penelitian
memadahi namun keberadaan pohon peneduh dan Pengembangan Sosial - Ekonomi
disekitar area pasar sangatlah kurang. dalam Pembangunan Infrastruktur
Penataan lapak kurang baik namun dari Sumber Daya Air. Jakarta: Badan
kebersihan kamar mandi/WC serta Penelitian dan Pengembangan
ketersediaan air dirasa sudah cukup dengan Departemen Pekerjaan Umum.
tingkat keamanan pasar sangat baik.
Saran Suprapto, Teguh. 2015. Kajian Tata Niaga
Pemerintah Kabupaten Wonogiri perlu Kayu Rakyat Di Kabupaten Wonogiri.
melakukan perbaikan dalam pengelolaan Dewan Riset Daerah Kabupaten
pasar tradisional menjadi lebih baik agar Wonogiri.
pasar tampil lebih nyaman dan menarik
ditengah makin berkembangnya pasar -pasar Serikat Pedagang Pasar Kota Tegal, 2013.
modern yang mulai masuk di kota kecamatan. Permasalahan Pasar Tradisional dan
Sebelum pelaksanaan revitalisasi pasar Permasalahannya.
Baturetno, Pracimantoro dan Jatisrono
dilakukan maka perlu dilakukan sosialisasi Rosdiana Dewi, 2014. Telaah Fungsi. Pasar
secara partisipatif agar dalam pelaksanaan Umum Gubug Kabupaten Grobogan
pembangunannya diterima dan mendapat
dukungan dari komunitas pasar. Perpres 112/2007. Tentang Penataan dan
Pembangunan pasar darurat harus Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat
memperhatikan aspirasi mereka dan Perbelanjaan dan Toko Modern.
44