You are on page 1of 10

TINJAUAN PENANGANAN SAMPAH DI PASAR

KASOMALANG KECAMATAN KASOMALANG


KABUPATEN SUBANG PADA TAHUN 2022
Yaser Sadam Arafat, Lubis Bambang Purnama
Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Bandung
Email: lubisbambangpur@gmail.com
ABSTRACT : The market is one place that produces waste. Kasomalang Market generates
265.23 Kg/day of waste generation, and if it is estimated that waste generation per trader
at Kasomalang Market reaches 1.09 Kg/person/day. The purpose of this research is to
know the description of waste handling. This research is descriptive with a survey method
using observation and interview techniques. The sample in this study included 5 trash bins,
2 carts, 1 TPS, 71 traders and 5 garbage workers at Kasomalang Market. The results
obtained from observations and interviews were then analyzed using univariate techniques.
Based on the results of observations on waste handling, for traders at the container stage
66.66% did not meet the requirements, for waste workers at the transportation stage
57.14% fulfilled the requirements. for the results of the observation that 80% of the trash
bin facilities did not meet the requirements as well as the facilities for the temporary
collection site (TPS) of 40% did not meet the requirements and the waste transportation
equipment (cart) did not meet the requirements of 100%. Meanwhile, the knowledge of
waste workers can be categorized as sufficient, 70%, and 71.2% for traders. Overall, waste
management and facilities at Kasomalang Market do not meet the requirements. It is
recommended that Kasomalang Market managers procure trash cans, personal protective
equipment (PPE), trash carts and garbage containers.
Key words : Waste Handling, Behavior, Facilities.
ABSTRAK : Pasar merupakan salah satu tempat yang menghasilkan sampah. Pasar
Kasomalang menghasilkan timbulan sampah 265,23 Kg/hari, dan apabila dirata-ratakan
timbulan sampah per pedagang di Pasar Kasomalang mencapai 1,09 Kg/orang/hari.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran penanganan sampah. Penelitian
ini bersifat deskriptif dengan metode survei menggunakan teknik observasi dan
wawancara. Sampel dalam penelitian ini meliputi 5 tempat sampah, 2 gerobak, 1 TPS, 71
pedagang dan 5 petugas sampah di Pasar Kasomalang. Hasil yang didapatkan dari
observasi maupun wawancara kemudian dianalisis menggunakan analisi univariat.
Berdasarkan hasil observasi penanganan sampah, untuk pedagang pada tahap pewadahan
sebesar 66,66% tidak memenuhi syarat, untuk petugas sampah pada tahap pengangkutan
memenuhi syarat sebesar 57,14%, untuk hasil observasi sarana tempat sampah sebesar
80% tidak memenuhi syarat begitu juga sarana untuk tempat pengumpulan sementara
(TPS) sebesar 40% tidak memenuhi syarat dan sarana alat angkut sampah (gerobak) tidak
memenuhi syarat sebesar 100%. Sedangkan untuk pengetahuan petugas sampah dapat
dikategorikan cukup 70%, dan 71,2% untuk pedagang. Secara keseluruhan penanganan
sampah serta sarana di Pasar Kasomalang tidak memenuhi syarat, disarankan untuk
pengelola Pasar Kasomalang melakukan pengadaan tempat sampah, alat pelindung diri
(APD), gerobak sampah dan kontainer sampah.
Kata Kunci : Penanganan Sampah , Perilaku, Sarana.

Jurnal Sanitasi Profesional Indonesia, Volume 4 Nomor 1, Juni 2023 | 1


PENDAHULUAN umum adalah meningkatkan retribusi
Pasar adalah tempat bertemunya daerah, menyerap tenaga kerja di area
penjual dan pembeli untuk pasar, dan mempermudah warga
melaksanakan transaksi, sarana sekitar membeli kebutuhan pangan
interaksi sosial budaya masyarakat, sehari-hari. Dampak negatif terhadap
dan pengembangan ekonomi lingkungan dengan adanya pasar
masyarakat. Pasar adalah sekelompok adalah sampah dari kegiatan jual beli
pembeli dan penjual dari sebuah di pasar. Pasar menghasilkan sampah
produk atau jasa tertentu. Pembeli seperti pasar ikan, pasar lauk pauk,
sebagai sebuah kelompok dan pasar sayur-sayuran.
menentukan permintaan sebuah Menurut WHO, sampah adalah
produk, sedangkan penjual sebagai sesuatu yang tidak digunakan, tidak
kelompok lain yang menentukan dipakai, tidak disenangi, atau sesuatu
penawaran dari produk tersebut. yang dibuang yang berasal dari
Pasar dalam perkembanganya kegiatan manusia dan tidak terjadi
diklasifikasikan atas dua bentuk, dengan sendirinya, Menurut undang-
yaitu pasar tradisional dan pasar undang Republik Indonesia Nomor
modern. Pengertian pasar tradisional 18 Tahun 2008, sampah adalah sisa
adalah pasar yang dibangun dan kegiatan sehari-hari manusia dan
dikelola oleh pemerintah, swasta, proses alam yang berbentukpadat.
koperasi atau swadaya masyarakat Setiap aktivitas manusia pasti
setempat dengan tempat usaha berupa menghasilkan buangan atau sampah.
toko, kios, los dan tenda, atau nama Jumlah atau volume sampah
lain sejenisnya, yang sebanding dengan tingkat konsumsi
dimiliki/dikelola oleh pedagang kecil terhadap barang atau material yang
menengah, dengan skala usaha kecil digunakan sehari-hari. Pertambahan
dan modal kecil, dengan proses jual jumlah penduduk dan perubahan pola
beli melalui tawar menawar. konsumsi masyarakat menimbulkan
Pasar tradisional memiliki bertambahnya volume, jenis dan
dampak positif dan dampak negatif. karakteristik sampah yang semakin
Dampak positif adanya pasar secara beragam.

Jurnal Sanitasi Profesional Indonesia, Volume 4 Nomor 1, Juni 2023 | 2


Menurut Badan Pusat Statistik Ada prinsip-prinsip 3 R yang bisa
pada tahun 2020 Jumlah sampah yang ditetapkan dalam pengelolaan
dihasilkan di Indonesia tidak bisa di sampah, baik rumah tangga maupun
bandingkan dengan pengelolaan di tempat pembuagan akhir (TPA),
sampah yang ada. Data sampah yang yaitu: Reduce (mengurangi),
dibuang ke Tempat Pembuangan meminimalisasi barang yang
Akhir (TPA) hanya 41,28%, sisanya digunakan/dikonsumsi. Semakin
35,59% dibakar, 14,01% dibuang ke banyak material yang digunakan,
sungai, 7,79% ditimbun dan hanya semakin banyak sampah yang
1,15% diperlakukan sebagai kompos. dihasilkan. Reuse (memakai ulang),
Keberadaan sampah sampai saat pilihlah barang-barang yang bisa
ini masih menjadi permasalahan yang dipakai kembali. Hindari barang-
melanda hampir di seluruh wilayah di barang yang disposable (sekali pakai,
Indonesia. Berbagai program dan buang). Hal ini dapatmemperpanjang
strategi dilakukan pemerintah baik waktu pemakaian barang sebelum
pusat maupun daerah untuk menjadi sampah. Recycle (mendaur
mengatasi berbagai permasalahan ulang).
yang ditimbulkan oleh sampah,
khususnya dalam hal pengelolaan. METODE PENELITIAN
Peraturan pemerintah republik Jenis penelitian pada penelitian
Indonesia Nomor 81 Tahun 2012 yaitu observasional deskriptif dengan
tentang pengelolaan sampah rumah pendekatan survey yang bertujuan
tangga dan sampah sejenis rumah untuk memperoleh gambaran
tangga. Penanganan sampah meliputi mengenai penanganan sampah di
kegiatan pemilahan, pengumpulan, Pasar Kasomalang. Penelitian ini
pengangkutan, pengolahan dan menggunakan data primer dengan
pemerosesan akhir sampah. Tata cara teknik Insudental Sampling dengan
ini bertujuan untuk memberikan dasar cara pengumpulan data observasi dan
- dasar dalam perencanaan wawancara menggunakan lembar
pengelolaan teknis operasional observasi dan lembar kuisioner.
sampah perkotaan.

Jurnal Sanitasi Profesional Indonesia, Volume 4 Nomor 1, Juni 2023 | 3


HASIL Berdasarkan pada hasil tabel
Tabel 1.1. Timbulan Sampah di Pasar diatas menunjukan bahwa
Kasomalang Kecamatan Kasomalang
Kabupaten Subang pada bulan mei tahun 2022 penanganan sampah pada tahap
Hari Berat Organik Anorganik pewadahan di Pasar kasomalang pada
kg Kg
1 204,96 182,41 22,55 bulan mei tahun 2022 dari 6
2 249,34 227,62 21,72
3 221,04 194,03 27,01 pertanyaan di dapati hasil 66,66%
4 337,49 306,42 31,07
5 186,66 172,06 14,6 tidak memenuhi syarat
6 274,54 233,98 40,56
7 242,31 216,81 25,5
8 205,47 194,97 10,5 Tabel 1.3. Distribusi frekuensi berdasarkan
jumlah 2.121,87 184,42 15,64 hasil rekapitulasi observasi penangnan sampah
Rata-rata 265,23 1.912,72 209,15 pada tahap pengangkutan di Pasar Kasomalang
Kecamatan Kasomalang Kabupaten Subang
Berdasarkan tabel diatas didapati pada bulan Mei tahun 2022.

hasil jumlah timbulan sampah di No Kategori Frekuensi Persentase


(%)
Pasar Kasomalang kecamatan 1 Memenuhi Syarat 3 42,86%

kasomalang Kabupaten Subang pada 2 Tidak Memenuhi 4 57,14%


Syarat
bulan mei tahun 2022 yang dilakukan Jumlah 7 100%

selama 8 hari berturut-turut di


Berdasarkan pada hasil tabel
dapatkan hasil 2.121,87 kg dengan
diatas menunjukan bahwa
rata-rata 265,23 kg/hari. Dan didapati
penanganan sampah pada tahap
hasil jumlah sampah yang dihasilkan
pengankutan di Pasar kasomalang
perorangan dari 243 pedagang (semua
pada bulan mei tahun 2022 dari 7
pedagang) dengan hasil 1,09
pertanyaan di dapati hasil 57,14%
kg/orang/hari.
tidak memenuhi syarat.
Tabel 1.2 Distribusi frekuensi berdasarkan hasil
rekapitulasi observasi penangnan sampah pada Tabel 1.4. Distribusi frekuensi berdasarkan
tahap pewadahan di Pasar Kasomalang hasil rekapitulasi observasi tingkat pengetahuan
Kecamatan Kasomalang Kabupaten Subang petugas sampah tentang penanganan sampah
pada bulan Mei tahun 2022. di Pasar Kasomalang Kecamatan Kasomalang
Kabupaten Subang pada bulan Mei tahun 2022.
No Kategori Frekuensi Persentas
No Kategori Frekuensi Persentase
e (%)
%
1 Memenuhi Syarat 2 33,33% 1 Baik 2 40
2 Tidak Memenuhi 4 66,66% 2 Cukup 1 20
Syarat 3 Kurang 2 40
Jumlah 5 100
Jumlah 6 100%

Jurnal Sanitasi Profesional Indonesia, Volume 4 Nomor 1, Juni 2023 | 4


Berdasarkan pada hasil tabel Tabel 1.6. Distribusi frekuensi berdasarkan
hasil rekapitulasi observasi sarana penanganan
diatas menunjukan bahwa pada tahap sampah pada tahap pewadahan di Pasar
Kasomalang Kecamatan Kasomalang
observasi tingkat pengetahuan Kabupaten Subang pada bulan Mei tahun 2022.

petugas sampah terkait penanganan No Kategori Frekuensi Persentase


(%)
sampah di Pasar kasomalang pada 1 Memenuhi Syarat 1 20%

bulan mei tahun 2022 dari 5 2 Tidak Memenuhi 4 80%


Syarat
responden di dapati hasil dikategori Jumlah 5 100%

“baik” sebanyak 40%, Kategori


Berdasarkan pada hasil tabel
“cukup” sebanyak 20% dan kategori
diatas menunjukan bahwa pada tahap
“kurang” sebanyak 40%.
observasi sarana pewadahan
Tabel 1.5. Distribusi frekuensi berdasarkan penanganan sampah di Pasar
hasil rekapitulasi observasi tingkat pengetahuan
pedagang tentang penanganan sampah di kasomalang pada bulan mei tahun
Pasar Kasomalang Kecamatan Kasomalang
Kabupaten Subang pada bulan Mei tahun 2022. 2022 dari 5 pertanyaan di dapati hasil
No Kategori Frekuensi Persentase 80% tidak memenuhi syarat.
%
1 Baik 26 37
Tabel 1.7. Distribusi frekuensi berdasarkan
2 Cukup 34 48
hasil rekapitulasi observasi sarana penangnan
3 Kurang 11 15
sampah pada tahap pengangkutan di pasar
Jumlah 71 100
Kasomalang Kecamatan Kasomalang
Kabupaten Subang pada bulan Mei tahun 2022.
Berdasarkan pada hasil tabel
diatas menunjukan bahwa pada tahap No Kategori Frekuensi Persentas
e (%)
observasi tingkat pengetahuan 1 Memenuhi Syarat 0 0%
pedagang terkait penanganan sampah 2 Tidak Memenuhi 4 100%
Syarat
di Pasar kasomalang pada bulan mei Jumlah 4 100%

tahun 2022 dari 71 responden di


Berdasarkan pada hasil tabel
dapati hasil dikategori “baik”
diatas menunjukan bahwa pada tahap
sebanyak 37%, Kategori “cukup”
observasi sarana pengangkutan
sebanyak 48% dan kategori “kurang”
penanganan sampah di Pasar
sebanyak 15%.
kasomalang pada bulan mei tahun
2022 dari 4 pertanyaan di dapati hasil
100% tidak memenuhi syarat.

Jurnal Sanitasi Profesional Indonesia, Volume 4 Nomor 1, Juni 2023 | 5


PEMBAHASAN Penanganan Sampah Pada Tahap
Pewadahan
Timbulan Sampah
Pewadahan merupakan tempat
Berdasarkan hasil perhitungan
penyimpanan sampah sementara
yang dilakukan oleh penulis dibantu
sebelum diangkut oleh petugas
petugas sampah rata-rata volume
sampah. Kegiatan pewadahan sampah
sampah yang terdapat di TPS Pasar
di Pasar Kasomalang oleh para
Kasomalang yang dihasilkan dari
pedagang sebelum diangkut oleh
aktivitas sampah pasar yang
petugas sampah masih belum
dilakukan selama 8 hari berturut-
memadai, berdasarkan hasil
turut sesuai dengan (SNI-19-2454-
penelitian yang dilakukan pada tahap
2002) yaitu sebanyak 265,23 Kg/hari,
pewadahan didapatkan hasil, dari 6
jika dibandingkan dengan jumlah
item yang di observasi ada 4 item atau
pedagang di Pasar Kasomalang yaitu
66% yang tidak memenuhi syarat,
sebanyak 243 orang, maka untuk
diantaranya pedagang tidak
mengetahui jumlah timbulan sampah
menyimpan sampah pada tempatnya,
yang dihasilkan per orang atau per
pedagang tidak mencuci tempat
pedagang yang menghasilkan sampah
sampah seminggu sekali, pedagang
secara kontinu atau terus menerus di
tidak melakukan pemilahan sampah
pasar Kasomalang dapat diketahui
organik dan anorganik, dan
dengan cara membandingkan jumlah
pedagang tidak memberi label
sampah yang ada di TPS dengan
pemisah antara sampah organik dan
jumlah pedagang yang ada di pasar
anorganik.
Kasomalang yaitu didapatkan jumlah
Penanganan Sampah Pada Tahap
timbulan sampah yang dihasilkan Pengangkutan
sebanyak 1,09 Kg/orang/hari,
Pengangkutan sampah
perhitungan tersebut sesuai dengan
merupakam kegiatan membawa
literatur peneliti yang mengacu pada
sampah dari sumber sampah secara
SNI 19-3983-1994 tentang spesifikasi
langsung menuju tempat pembuangan
timbulan sampah kota sedang dan
sampah sementara. Pengangkutan
kota kecil.
sampah di Pasar Kasomalang

Jurnal Sanitasi Profesional Indonesia, Volume 4 Nomor 1, Juni 2023 | 6


dilakukanoleh petugas sampah yang pada kategori cukup 1 orang atau 20
berjumlah 5 orang dengan % dan pada kategori kurang 2 orang
menggunakan gerobak menuju TPS atau 40 %. dapat disimpulkan rata-
untuk diangkut ke TPA Jalupang rata pengetahuan petugas sampah
yang dilakukan oleh Dinas dikategorikan cukup 70%. Sedangkan
Kebersihan Kota Subang, berdasarkan hasil wawancara tingkat
pengangkutan sampah dilakukan 2 pengetahuan terhadap 71 pedagang
kali sehari menggunakan gerobak. dari 10 item pertanyaan di dapat hasil
Berdasarkan hasil penelitian pada pada kategori baik 26 orang atau
tahap pengangkutan didapatkan hasil, 37%, pada kategori cukup 34 orang
dari 7 item yang di observasi ada 4 atau 48% dan pada kategori kurang 11
item yang tidak memenuhi syarat orang atau 15%. dapat disimpulkan
(57,14%) diantaranya pada saat rata-rata pengetahuan pedagang
pengangkutan sampah dari tahap dikategorikan cukup 71,2%.
pewadahan ke TPS petugas sampah Sarana Pada Tahap Pewadahan
tidak menggunakan roda khusus, Berdasarkan hasil penelitian di
tidak menggunakan gerobak terpisah dapatkan hasil, dari 5 item yang di
antara organik dan anorganik, petugas observasi ada 4 item atau 80% yang
tidak membersihkan alat pengangkut tidak memenuhi syarat, diantaranya
setelah sampah dikosongkan, dan tempat sampah tidak terpisah antara
petugas sampah tidak menggunakan organik dan anorganik, kontruksi
APD lengkap seperti baju kerja, tempat sampah yang tidak sesuai
sarung tangan, masker,topi, dan SNI19-2454- 2002, kapasitas tempat
sepatu bots. sampah tidak mencukupi, tempat
Pengetahuan Petugas Sampah dan sampah tidak memiliki label pada
Pedagang sampah organik dan anorganik.
Berdasarkan hasil wawancara Mengacu pada PP No 10 tahun 2012
tingkat pengetahuan dalam penelitian yang menyatakan tentang
initerhadap 5 petugas sampah dari 10 persyaratan sarana tahap pewadahan
item pertanyaan, di dapat hasil pada yaitu jumlah sarana sesuai jenis
kategori baik 2 oarang atau 40 %, pengelompokan sampah, diberi label

Jurnal Sanitasi Profesional Indonesia, Volume 4 Nomor 1, Juni 2023 | 7


atau tanda, memiliki bahan kuat, Peraturan Menteri Pekerjaan,
tutup dan warna wadah. Persyaratan alat pengangkutan dan
Sarana Pada Tahap Pengangkutan pengumpulan sampah yaitu Gerobak
Berdasarkan hasil penelitian sampah kapasitas 0,5 m³ / 1m³, kedap
terhadap fasilitas pengangkutan air, Mudah dibersihkan dan
sampah di pasar Kasomalang berupa dikosongkan Jumlahnya sesuai
2 gerobak sampah di dapatkan hasil, dengan volume sampah mencukupi.
dari 4 item yang di observasi didapat
KESIMPULAN
keseluruhan 4 item atau Umum
Rata-rata jumlah timbulan
Republik Indonesia Nomor 03/Prt/M
sampah yang dihasilkan sebanyak
2013 Tentang Penyelengaraan
1,09 Kg/orang/hari. Penanganan
Prasarana dan Sarana Persampahan
sampah pada tahap pewadahan oleh
Dalam Penanganan Sampah Rumah
pedagang yang berjumlah 71 orang
Tangga dan Sampah sejenis Sampah
secara keseluruhan tidak memenuhi
Rumah Tangga Berdasarkan hasil
syarat (100%). Penanganan sampah
penelitian terhadap fasilitas
pada tahap pengangkutan oleh
pengangkutan sampah di Pasar
petugas sampah yang berjumlah 5
Kasomalang berupa 2 gerobak
orang secara keseluruhan tidak
sampah di dapatkan hasil, dari 4 item
memenuhi syarat (100%).
yang di observasi didapat
Pengetahuan petugas sampah dan
keseluruhan 4 item atau 100% yang
pedagang diperoleh hasil dari 5
tidak memenuhi syarat, yaitu jumlah
responden petugas sampah dengan
gerobak tidak mencukupi volume
rata-rata pengetahuan dikategorikan
sampah yang dihasilkan setiap hari,
cukup (70%), dan diperoleh hasil dari
gerobak tidak terpisah antara organik
71 responden pedagang dengan rata-
dan anorganik, alat angkut tidak
rata pengetahuan dikategorikan
dalam keadaanbersih dan alat angkut
cukup (71,2%). Sarana penanganan
tidak kedap air dan tidak memiliki
sampah dari tahap
penutup sehingga dapat
pewadahan,pengumpulan, dan
menyebabkan terganggunya proses
pengangkutan secara keseluruhan
pengangkutan sampah, Menurut
tidak memenuhi syarat (100%).

Jurnal Sanitasi Profesional Indonesia, Volume 4 Nomor 1, Juni 2023 | 8


DAFTAR PUSTAKA Ekonomi. PenerbitErlangga.
Mulasari, A., Husodo, A. heru, &
Arikunto, S. (2010). Prosedur
Muhadjir, N. (2016). Analisis
Penelitian Suatu Pendekatan
Situasi Permasalahan Sampah
Praktik Edisi Revisi Jakarta,
Kota Yogyakarta Dan Kebijakan
Rineka Cipta
Penanggulangannya.
Budiman.2011. “Penelitian
JurnalKesehatan Masyarakat,
Kesehatan”, Edisi I, Reflika
11(2),96–106.
Aditama, Bandung: Indonesia
https://doi.org/http://dx.doi.org/1
Chaerul, M dan Dewi, T. P. (2020).
0.15294/kemas.v11i1.3521
Analisis Timbulan Sampah Pasar
N. Gregory Mankiw, dkk, Pengantar
Tradisional (Studi Kasus: Pasar
Ekonomi Mikro, ( Jakarta:
UjungBerung, Kota Bandung).
Salemba Empat,2013).
Al-Ard: Jurnal Teknik
Notoatmodjo, S. (2007). Ilmu
Lingkungan, 5(2), 98-106.
Kesehatan Masyarakat.
Damanhuri, Enri dan Padmi, Tri
Jakarta.Riena Cipta Jakarta
(2010). Pengelolaan Sampah
Notoatmodjo, S. (2012). Metodologi
Edisi Semester I – 2010/2011.
Penelitian Kesehatan. Riena
Bandung: Program Studi Teknik
Cipta Jakarta.
Lingkungan Fakultas Teknik
Notoatmodjo, S. (2014). Metodologi
Sipil dan Lingkungan Institut
Penelitian Kesehatan. Riena
Teknologi Bandung
Cipta Jakarta.
Fitriani, Sinta. 2011. Promosi
Peraturan Menteri Dalam Negeri
Kesehatan. Yogyakarta: Graha
Nomor 42 Tahun (2007).
Ilmu
Tentang Pasar Desa. Jakarta:
Hakim, M, dkk. (2008). Mencari
Menteri Dalam Negeri Republik
Solusi Penanganan Masalah
Indonesia
Sampah Kota.Bandung.
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum
Jakstrada. (2020). Timbulan Sampah
Republik Indonesia Nomor
di Kabupaten Subang Tahun
03/Prt/M/2013 Tentang
2020.https://pslb3.menlhk.go.id/
Penyelenggaraan Prasarana dan
portal/read/peresmian-fasilitas-
Sarana Persampahan Dalam
pengelolaan- sampah-di-5-lima-
Penanganan Sampah Rumah
kabupaten-daerah-aliran-sungai-
Tangga dan Sampah Sejenis
das-citarum-untuk- kabupaten-
Sampah Rumah Tangga
subang-dan-kabupaten-bekasi
Peraturan Menteri Perdagangan
Keputusan Menteri Perindustrian
Nomor 37 Tahun (2017).
dan Perdagangan Nomor
Tentang Pengertian Tipe pasar.
23/MPP/Kep/1/1998 tentang
Peraturan Menteri Perdagangan
lembaga-lembaga usaha
Nomor 37 Tahun (2017).
perdagangan.
Tentang Pedoman Pembangunan
Kurniaty, Y dkk. (2016). Teori &
dan Pengelolaan Sarana
Pengukuran pengetahuan, Sikap
Perdagangan.
dan Perilaku Manusia.
Peraturan Pemerintah Nomor 81
Yogyakarta : Nuha Medika.
Tahun (2012). Tentang
Kuncoro, Mudrajad. 2009. Metode
Pengelolaan Sampah Rumah
Riset untuk Bisnis dan

Jurnal Sanitasi Profesional Indonesia, Volume 4 Nomor 1, Juni 2023 | 9


Tangga dan Sampah Sejenis Kota Kabanjahe Kabupaten
Rumah Tangga. Karo. Medan : Politeknik
Peraturan Pemerintah Nomor 27 Kesehatan Medan
Tahun (2020). Tentang Sucipto, C.D. (2012). Teknologi Daur
Pengelolaan Sampah Spesifik. Ulang Sampah. Yogyakarta :
Santoso, J. (2008). Arsitektur-Kota Gosyen Publishing
Jawa, Kosmos, Kultur dan Syaifudin, L.(2010). Persaingan dan
Kuasa. Jakarta: Centropolis Monopilo. Syahdishare.com,1.
Press Toni, A. (2013). Eksistensi Pasar
Sejati.K (2009), Pengolahan Sampah Tradisional Dalam Menghadapi
Terpadu, Kanisius, Jakarta Pasar Modern
Indonesia. DiEraModernisasi.http://www.st
SNI 19-2454-2002Tentang ainumadiun.ac.id/wpcontent/upl
Pengertian Timbulan Sampah. oads/2014/0 3/EKSISTENSI-
SNI 19-2454-2002, Tentang Tata PASARTRADISONAL-
Cara Pewadahan Sampah DALAMMENGHADAPI-
Siahaan, T. (2013). Analisa Sistem PASAR.pdf22 April 2014, Jam
Pengelelolaan Sampah dan 17.11WIB.
Perilaku Pedagang di Pasar Undang-Undang Repulik Indonesia
Horas Kota Pematangsiantar. No. 18 Tahun (2008). Tentang
Medan: Universitas Sumatera PengelolaanSampah
Utara V. Darsono, (2013), Panduan
Sidik, M. A. (2011). Peran adipura Pengelolaan Green Industry,
pada pelaksanaan sistem Cahaya Atma Pustaka,
pengelolaan sampah di Yogyakarta, hlm. 129.
indonesia. Teknologi Wahyudin, Hismi, S.(2018), Studi
Lingkungan, 12(3), 319–331. Sistem Pengelolaan Sampah
Retrieved from Pasar di Pasar Tradisional
http://ejurnal.bppt.go.id/index.ph Pagesangan Kota Mataram.
p/JTL/article/view/ 1241/1050
Mataram : Yayasan Akrab
Sembiring,S. (2017). Tinjauan Sistem
Pekanbaru,hlm46-55.
Pengelolaan Sampah di Pasar

Jurnal Sanitasi Profesional Indonesia, Volume 4 Nomor 1, Juni 2023 | 10

You might also like