You are on page 1of 9

EnviroScienteae Vol. 15 No.

3, November 2019 ISSN 1978-8096 (print)


Halaman 365-373 ISSN 2302-3708 (online)

PENGARUH PERILAKU NASABAH BANK SAMPAH TERHADAP


PENGELOLAAN SAMPAH DI TPA BAKUNCI KABUPATEN TANAH LAUT

The Influence Of The Trash Banks Customers’ Behavior On Waste Management In The
Bakunci Landfill Tanah Laut

Mariatul Kiptiah1), Meldayannoor2), Anton Kuswoyo3)

Teknologi Industri Pertanian, Program Diploma III


Politeknik Negeri Tanah Laut, Kalimantan Selatan
e-mail: 1) mariatul@politala.ac.id; 2) meldayanoor@politala.ac.id;
3)
kuswoyoanton@politala.ac.id

Abstract

Trash Bank is effective management which aims to encourage people in managing a better
environment. The trash bank increased people's awareness in reducing trash transported to the
landfill, as well as being an effective solution in dealing with the trash so that through the
community trash bank they could deposit trash and increased their wealth as a collective
income, and to be able to process trash into compost. This study aimed to determine the
behavior of the community in managing their trash, to influence public awareness in the uses
of trash in Bakunci Landfill trash bank as a means to increase people's income and to reduce
trash; which is processed into compost; as an environmental feasibility analysis. The method
used in this study was a survey method with purposive sampling as its sampling technique. The
obtained research data were in the form of primary and secondary data. The results of this study
were: the behavior of garbage bank customers; including simple administration and a good
operational system; influenced Y in the form of savings and was influenced by variable X1,
namely the administration and variable X2, namely Operational. Both of these variables had a
significant effect of 92.29% with an error tolerance of 0.05 or 5%. The influence of trash bank
customers in managing trash into compost had an effect on the income of trash bank customers
with a profit of Rp. 23,856,000 / month and was also feasible for the environment.

Keywords: behaviour; compost; trash bank; trash

PENDAHULUAN (Millenium Development Goals) yang ke-7


memberikan arah terhadap pengelolalan
Sampah merupakan permasalahan sampah sebagai indikator keberlanjutan
yang banyak dihadapi oleh berbagai daerah lingkungan.
di Indonesia, sebagaimana diatur dalam Pengaturan dalam pengelolaan
Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 sampah ini disebabkan oleh pesatnya
tentang pengelolaan sampah, dimana pertumbuhan industri, perubahan pola
sampah tidak hanya bertumpu pada proses konsumsi dan gaya hidup masyarakat
akhir saja melainkan sampah dijadikan terhadap peningkatan jumlah aktivitas
sebagai sumber daya yang memiliki nilai masyarakat dalam berkontribusi terhadap
ekonomis serta dimanfaatkan dalam penanganan sampah. Untuk efesiensi dari
meningkatan kesejahteraan masyarakat. penerapan Undang-Undang Nomor 18
Peranan sampah ini memiliki arah yang baik Tahun 2008 tentang pengelolaan sampah
terhadap keberlangsungan pembangunan di dapat juga dilakukan dengan prinsip 3R
Indonesia, sebagaimana target dari MDGs yaitu (Reduce, Reuse dan Rcycle) serta

365
Pengaruh Perilaku Nasabah Bank Sampah Terhadap Pengelolaan Sampah Di TPA Bakunci Kabupaten Tanah Laut
(Kiptiah, M., et al)

mengolah sampah yang dibuang di TPA sehingga melalui bank sampah masyarakat
dengan metode sanitary landfill dapat menabung dan menambah pundi
(pengelolaan sampah berwawasan rupiahnya sebagai pendapatan ekonomi
lingkungan) (Prihandana dan Hendroko, masyarakat (Puspitawati dkk, 2012).
2008). Beberapa penelitian yang memiliki
Salah satu cara penanganan sampah relevansi terhadap penelitian ini, yaitu
dengan metode wawasan lingkungan yang Fikriyyah (2018) tentang pengaruh bank
efesien yaitu konsep bank sampah. Bank sampah terhadap perilaku pengelolaan
sampah terlahir sebagai perwujudan dalam sampah rumah tangga dan pendapatan
merubah paradigma yang awalnya sampah nasabah. Hasil penelitian ini menunjukkan
hanya dibuang saja, sekarang sampah bahwa pertama, kegiatan transaksi dan
memiliki manfaat untuk didaur ulang dan kegiatan non transaksi bank sampah dapat
memiliki nilai ekonomis bagi masyarakat berpengaruh signifikan terhadap perilaku
serta mampu menjaga keselamatan pengelolaan sampah rumah tangga pada
lingkungan menjadi bersih dan sehat responden bank sampah. Kedua, hasil
(Kartini, 2009). penelitan menunjukkan bahwa bank sampah
Berdasarkan data timbunan sampah di tidak mempengaruhi pendapatan rumah
kabupaten Tanah Laut yang berada di TPA tangga secara signifikan namun dapat
Bakunci dalam mengelola bank sampah memberikan tambahan pendapatan bagi
pada kurun waktu 1,5 tahun terakhir yaitu rumah tangga responden. Pendapatan rumah
dari bulan Juli 2017 sampai dengan bulan tangga responden bertambah 0, 34% sampai
Desember 2018 sebesar 295.747 kg atau 0.68 % dari pendapatan rumah tangga
295,747 Ton sampah. Berdasarkan angka perbulannya.
tersebut, dapat dilihat bahwa volume Selain itu, penelitian yang dilakukan
sampah yang dikelola cukup besar, ini oleh Fika dan Nurjannah (2016) tentang
berakibat terhadap keberadaan sampah yang pengaruh bank sampah Malang terhadap
tidak lepas dari kontribusi masyarakat dalam pendapatan masyarakat di kelurahan Gading
memproduksinya. Penanganan sampah yang Kasri kecamatan Klojen Malang. Hasil
baik menurut (Mutiarasyani, 2018), dapat penelitian menunjukkan bahwa data
dilakukan secara eksklusif oleh Pemerintah penelitian dianalisis berdasarkan indikator-
dengan cara menghasilkan pemilahan indikator keuangan dengan menggunakan
sampah yang dapat dipasarkan dan dikelola, analisis regresi linier sederhana yang
sehingga sampah memiliki potensi menunjukkan bahwa seteleh adanya
keuntungan yang besar apabila diolah program bank sampah ini terjadi sedikit
dengan tepat dan benar bahkan sangat peningkatan pendapatan masyarakat di
ekonomis apabila pengelolaan sampah Kelurahan Gading Kasri. Selain itu,
dilakukan secara konvensional seperti tabungan bank sampah Malang tidak
pengurangan sampah dengan mengolah mempengaruhi pendapatan masyarakat
sampah menjadi kompos dan biogas. kelurahan Gading Kasri, karena hasil uji F
Oleh karena itu, Pemerintah Daerah tidak signifikan. Hal ini mengindikasikan
Kabupaten Tanah Laut berupaya untuk bahwa tabungan bank sampah Malang
menanggulangi keberadaan sampah melalui belum menjadi sumber pendapatan utama
pemberdayaan bank sampah di desa-desa dikarenakan sebagian pendapatan
serta memanfaatkan sampah sebagai bahan masyarakat mempunyai sumber pendapatan
serbaguna untuk menambah pendapatan sendiri sehingga tabungan bank sampah
masyarakat dalam rangka mendukung merupakan pendapatan sampingan.
program Pemerintah pada tahun 2020 Berdasarkan hasil pendahuluan yang
sebagai gerakan Indonesia bebas sampah. diuraikan serta melihat dari beberapa
Selain itu, bank sampah menjadi solusi perbandingan relevansi penelitian yang
efektif dalam penanggulangan sampah sudah dilakukan, penelitian ini memiliki

366
EnviroScienteae Vol. 15 No. 3, November 2019: 365-373

perbedaan dalam memanfaatkan hasil bank significance F. Perhitungannya dapat dilihat


sampah sebagai cara mengurangi volume dari perbandingan hasil antara kegiatan bank
sampah yang berpengaruh terhadap sampah dengan perilaku pengelolaan
lingkungan dengan tujuan mengetahui sampah setelah adanya bank sampah TPA
perilaku masyarakat untuk mengelola Bakunci.
sampah dan berpengaruh terhadap kesadaran Pengaruh nasabah bank sampah
masyarakat dalam pemanfaatan sampah terhadap perilaku pengelolaan sampah
pada bank sampah TPA Bakunci sebagai didapatkan analisis regresi linier berganda
peningkatan ekonomi kerakyatan dan adalah hubungan secara linear antara
pengurangan sampah yang diolah menjadi beberapa variabel dependen (Y) dengan
kompos sebagai analisis kelayakan variabel Independen (X). Setelah preferensi
lingkungan. didapatkan lalu di analisis pengaruh nya
antara variabel independen X1 (
Administrasi) dan X2 (Operasional) dengan
METODE PENELITIAN variabel dependen (Y) yaitu perilaku
pengelolaan sampah yang digambarkan
Penelitian ini dilaksanakan di TPA dengan jumlah tabungan dari masing-
Bakunci Kabupaten Tanah Laut, dengan masing responden. Dengan formulasi
pengumpulan data primer dan sekunder umum:
melalui survei, wawancara mendalam dan
pembagian kuesioner terhadap responden Y =a+b1X1+b2X2+…+bnXn+ e
yang diteliti yaitu Dinas Perumahan Rakyat,
Kawasan Permukiman dan Lingkungan Dimana:
Hidup Kabupaten Tanah Laut, pengelola Y = Dependent
bank sampah serta responden nasabah bank a = konstanta
sampah yang dipilih dengan cara purposive b1 = koefisien regresi X1
sampling yaitu penentuan sampling yang b2 = koefisien regresi X2, dst.
berdasarkan pertimbangan dan kriteria- e = Residual / Error
kriteria tertentu. (Sugiyono, 2009)
Data yang digunakan pada penelitian Perhitungan dalam melakukan analisis
ini berasal dari wawancara mendalam kelayakan lingkungan, berkaitan dengan
(interview indepth) adalah pengelola bank pengaruh pelaksanaan pengelolaan sampah
sampah di TPA Bakunci, pengelola kompos yang dilakukan di bank sampah TPA
TPA Bakunci, nasabah bank sampah Bakunci menggunakan kuisioner dengan
sebanyak 5 orang dengan melihat data nama cara menilai hasil pengolahan sampah
responden, umur, riwayat pendidikan menjadi kompos dengan skala nilai 1 = ada
sebagai acuan untuk penyebaran kuesioner. pengaruhnya (terhadap lingkungan), 3 =
Perhitungan terhadap pengaruh tidak ada pengaruhnya (terhadap
nasabah bank sampah terhadap perilaku lingkungan) dan 5 = sangat tidak ada
pengelolaan sampah menggunakan analisis pengaruhnya (terhadap lingkungan).
uji regresi linier berganda. Menurut
Nachrowi dan Ignatia (2004), analisis
regresi linier merupakan suatu metode yang HASIL DAN PEMBAHASAN
digunakan untuk menganalisis hubungan
antarvariabel. Hasil analisis uji regresi linier Kegiatan bank sampah yang ada di
berganda dapat dilakukan dengan software TPA Bakunci diawali dengan melakukan
Mic Excel. Pengaruhnya dapat dilihat dari persiapan untuk kegiatan operasional oleh
angka adjusted R square, dan untuk pengurus bank sampah, di mulai penyiapan
mengetahui pengaruh secara signifikan atau berkas pembukuan harian dan
tidak signifikan dapat dilihat dari angka mempersiapkan tempat penimbangan hasil

367
Pengaruh Perilaku Nasabah Bank Sampah Terhadap Pengelolaan Sampah Di TPA Bakunci Kabupaten Tanah Laut
(Kiptiah, M., et al)

pemilahan sampah. Kegiatan selanjutnya Tabel 1. Kriteria Responden


dilakukan adalah pemilahan sampah dari No Kriteria
nasabah-nasabah yang bekerja untuk 1 Aktif dalam berbicara/Menanggapi
memilah sampah sebanyak 33 nasabah 2 Sudah mempunyai keluarga
terdiri dari 23 laki-laki dan 10 orang Sudah lama menjadi nasabah
perempuan. 3
Bank Sampah
Bank sampah menurut Aryenti (2011) 4 Rajin dalam memilah sampah
adalah tempat menabung sampah yang telah Mempunyai pengetahuan yang
terpilah menurut jenis sampah. Cara kerja 5 cukup tentang bagaimana
bank sampah berbeda dengan bank umum mengelola sampah
lainnya, karena yang disetorkan nasabah
adalah sampah yang mempunyai nilai Pada penelitian ini dalam menentukan
ekonomis. Nasabah bank sampah yang sampel respondennya menggunakan teknik
berada di TPA Bakunci terbagi atas 2 purposive sampling yaitu dengan
kegiatan yang berbeda, sebanyak 15 orang menentukan sampling berdasarkan
yang menjadi nasabah memilah didalam pertimbangan dan alasan-alasan tertentu,
TPA Bakunci dan bukan sebagai petugas di dan juga kriteria-kriteria yang telah
TPA Bakunci, sedangkan yang 18 orang ditetapkan, artinya tidak memungkinkan
nasabah bank sampah TPA Bakunci kepada semua nasabah bank sampah untuk
memilah sampahnya diluar TPA dengan menjadi responden selain sesuai dengan
mengumpulkan sampah melalui tps yang ada kriteria yang ditetapkan. Penentuan
disetiap kecamatan maupun kelurahan di responden dilakukan dengan karakteristik
Daerah Tanah Laut atau disebut petugas dilihat dari umur, nama dan juga riwayat
kebersihan ( Pasukan Orange ). pendidikan responden. Tujuannya untuk
Pada penelitian ini yang dijadikan dapat memberikan informasi yang akurat
sebagai responden untuk diteliti adalah pada saat dilakukan wawancara mendalam
nasabah bank sampah yang memilah sampah dengan berdasarkan saran dan pertimbangan
didalam TPA Bakunci, dengan alasan pengurus bank sampah serta mencocokan
mereka sebagai masyarakat biasa bukan semua nasabah dengan kriteria-kriteria yang
sebagai petugas TPA Bakunci dan dari segi ditetapkan, hingga akhirnya 5 responden
pendapatan mereka hanya mendapat dari yang didapat, maka dilakukanlah wawancara
memilah sampah di TPA Bakunci bukan dari mendalam menggunakan kuesioner dan
gaji sebagai petugas bank sampah. Kriteria berdasarkan pada saran petugas bank
responden untuk dijadikan peneliti terdiri sampah yang mengetahui jenis dan kegiatan
atas 5 orang diambil dari pertimbangan yang nasabah bank sampah.
merujuk kepada teknik purposive sampling.
Tabel 2. Karakteristik Responden
Kriteria dan Karakteristik Responden Riwayat
No Nama Umur
Pendidikan
Pada pengambilan sample yang 1 Arbainah 39 SD
menggunakan teknik purposive sampling, 2 Bahri 60 SD
peneliti terlebih dahulu menentukan kriteria 3 Istiani 52 SD
untuk nasabah yang akan dijadikan
4 Saniah 29 SD
responden, kriteria tersebut disajikan dalam
5 Siti Jaliah 42 SD
tabel berikut :
Perilaku Nasabah Bank Sampah

Menurut Indarto (2011) analisis


perilaku nasabah bank sampah dilihat dari
preferensi nasabah untuk memilih suatu

368
EnviroScienteae Vol. 15 No. 3, November 2019: 365-373

barang yang mampu diukur dengan suatu ketika mereka bekerja selama 1 minggu
skala keperluan dari bundel produk yang penuh dan hasil perharinya dapat
diinginkan, artinya setiap konsumen berhak ditabung didalam rekening bank
melakukan suatu evaluasi terhadap barang sampah dan diambil pada waktu 7 hari
dan jasa yang benar-benar ingin dibeli berjalan, dananya pun langsung
dengan memberikan ranking terhadap diberikan, tidak perlu menunggu lama
produk tersebut. atau ada estimasi-estimasi lain
Berdasarkan kegiatan wawancara mengenai pencairan dana, hal ini yang
yang dilakukan kepada responden nasabah menjadikan nasabah senang dan
bank sampah melalui metode pengumpulan antusias dalam bekerja, karena hasil nya
data dengan jalan tanya jawab sepihak yang besar maupun kecil namun akan
dilakukan secara sistematis dilakukan terbayar pasti oleh petugas bank
sebagai pembuktian terhadap hasil kegiatan sampah TPA Bakunci.
penelitian untuk memberikan tanggapan Perhitungan kelayakan ekonomi dari
terhadap pernyataan yang disampaikan. pengolahan kompos yaitu terdiri dari
Makna perilaku menurut Umar (2009) jumlah sampah yang diolah menjadi
merupakan proses interaksi antara kompos hanya 30% dari sampah siap
kepribadian terhadap lingkungan yang pakai, hal tersebut dikarenakan ada
mengandung rangsangan dengan ditanggapi penyusutan dan perombakan sampah-
dalam bentuk respon. Respon inilah yang sampah yang telah melalui berbagai
dimaksudkan dengan perilaku. tahapan proses. Jumlah biaya yang
Kegiatan wawancara penelitian ini dikeluarkan dalam pengolahan kompos
dilakukan pada jam 08.00-10.00 Wita mencapai Rp. 6.975.000 setiap
terhadap 5 orang responden nasabah bank bulannya. Biaya ini meliputi biaya
sampah dengan esensi pertanyaan dari segi kemasan karung berukuran 5 kg dengan
administrasi dan operasional pelaksaaan harga satuan karung yaitu Rp. 1.000,00
kegiatan di bank sampah TPA Bakunci serta maka agar mampu mengemas semua
pengelolaan sampah yang diolah menjadi kompos yang telah jadi maka biaya
kompos. yang dikeluarkan untuk kemasan
1. Administrasi berkisar Rp. 6.200.000/bulan.
Hasil dari wawancara terhadap 5 orang Sedangkan untuk biaya tambahan dalam
responden bank sampah bahwa yang pengelolaan kompos seperti
menjadi salah satu alasan mereka penggunaan EM4 (Effective
mengapa memilih menjadi nasabah Microorganisms 4) sebanyak 31 botol
bank sampah yaitu sistem administrasi ukuran 1 liter dengan harga berkisar Rp.
yang mudah dan juga dapat diterima 7.75000/bulan. Jumlah kompos yang
oleh semua nasabah. Aktivitas mampu dihasilkan dalam setiap
pendaftaran sebagai anggota bank bulannya yaitu30% dari sampah yang
sampah sangat mudah, yaitu dapat diolah maka kompos yang dihasilkan
dilakukan dengan hanya menggunakan sebanyak 30.831 Kg dengan harga jual
kartu tanda penduduk. Selain itu, kompos rata-rata Rp. 1.000,00/ Kg
aktivitas kegiatan yang nasabah perkarung. Maka perkiraan pendapatan
lakukan tidak mendapatkan tuntutan yang akan diperoleh setiap satu bulan
dan target yang ditentukan, melainkan dalam penjualan kompos yaitu Rp.
sesuai dengan apa yang mereka 30.831.000 dengan keuntungan yang
kerjakan dengan mengutamakan dihasilkan dalam pengelolaan sampah
kedisiplinan dalam bekerja. Dari segi menjadi kompos selama satu bulan yaitu
perilaku administrasi ini, ke-5 sebesar Rp. 23.856.000.
responden juga mempunyai alasan
dimana, pencairan dana yang mudah,

369
Pengaruh Perilaku Nasabah Bank Sampah Terhadap Pengelolaan Sampah Di TPA Bakunci Kabupaten Tanah Laut
(Kiptiah, M., et al)

2. Operasional Menurut SK SNI S-04-1993-03,


Alasan 5 nasabah bank sampah aktif perilaku pengelolaan sampah
dalam pekerjaannya disebabkan mereka mempunyai 5 aspek penting untuk
merasa lokasi kerja di bank sampah mencapai manajemen yang baik dalam
TPA Bakunci dekat dengan tempat pengelolaan persampahan yaitu
tinggal mereka, sehingga mudah dalam kelembagaan, aspek pembiayaan,
berangkat kerja serta alokasi waktu peraturan, peran serta masyarakat dan
untuk bekerja bisa teratur, dan rutin. teknik operasional. Perilaku nasabah
Dari segi jalan untuk pergi ke TPA bank sampah dari hasil penelitian
Bakunci pun mereka tidak ada keluhan, didapatkan segi administrasi dan
dengan akses jalan yang mudah dan operasional pengolahan bank sampah
lancar. sangat berperan penting dalam
Nasabah bank sampah dalam menghasilkan sampah yang memiliki
melakukan pemilahan sampah yang nilai ekonomis terhadap penghasilan
akan didistribusikan ke bank sampah nasabah bank sampah.
bekerjanya tidak terikat oleh waktu, 3. Pengolahan sampah menjadi kompos
mereka berangkat pagi hari ketika truk pada bank sampah TPA Bakunci
pengangkut sampah datang ke TPA Berikut adalah data jumlah sampah
Bakunci dan langsng melakukan organik yang diolah menjadi kompos
pemilahan terhadap jenis sampah yang dari bulan Maret 2018 hingga Februari
layak untuk mereka jual. 2019.

Tabel 3. Data hasil pengolahan sampah di TPA Bakunci


Sampah yang
Bulan/ Sampah yang diterima Sampah yang dikelola
diolah menjadi
tahun di TPA (Kg) di Bank Sampah (Kg)
Kompos (Kg)
Mar-18 1.027.970 102.797 17.546
Apr-18 1.003.440 100.344 14.550
Mei-18 989.430 98.943 17.907
Jun-18 940.750 94.075 17.244
Jul-18 1.050.110 105.011 17.027
Agu-18 1.023.330 102.333 16.589
Sep-18 1.069.790 106.979 19.874
Oktober 919.790 91.979 21.288
Nov-18 1.142.340 114.234 22.201
Des-18 1.226.200 122.620 27.005
Jan-19 1.041.310 104.131 23.223
Feb-19 1.151.110 115.111 20.151
Jumlah 12.585.570 1.258.557 234.605

Tahapan proses pengolahan sampah wadah. Menunggu waktu 1 bulan,


menjadi kompos dilakukan sampah yang disimpan harus selalu
menggunakan alat mesin pencacah diaduk setiap 3 hari sekali agar sampah
yang terdiri dari sampah organik seperti tercampur secara merata. Setelah 1
sampah dedaunan atau sampah sayuran bulan sampah terendap, sampah
yang sudah tidak terpakai dengan cara organik dicampur dengan kotoran
proses pencampuran sampah yang hewan dengan penambahan EM4
didiamkan selama 1 bulan didalam (Effective Microorganisms 4) dengan

370
EnviroScienteae Vol. 15 No. 3, November 2019: 365-373

tujuan untuk mempercepat proses kesalahan yang digunakan adalah 5% dan


pembusukan dan penguraian bakteri. kebenarannya adalah 95% dengan taraf
Sebagaimana pendapat Elpawati nyata 0.05. Berikut adalah hasil uji regresi
(2015), semakin kecil ukuran bahan, linear berganda dari penelitian tersebut :
semakin cepat dan baik pula proses
pengomposan, karena dengan ukuran Tabel 5. Hasil Uji Regresi Linear Berganda
bahan yang lebih kecil dan pengadukan Adjusted R Significance
%
secara merata maka akan lebih luas Square F
permukaan bahan yang dapat dijadikan 0,922932127 92,29 0,038533936
substrat bagi aktivitas mikroba agar
hasil kompos yang telah jadi dapat Setelah dilakukan analisis
dikemas untuk siap dijual. menggunakan regresi linear berganda, maka
didapatlah hasil seperti yang ada pada tabel
Uji Regresi Linier Berganda Untuk 5. Hasil pada tabel tersebut menunjukan
Mengetahui Perilaku Nasabah Bank hasil berupa hubungan antara variable X
Sampah Terhadap Pengelolaan Sampah (independen) berupa Administrasi dan
oprasional dengan Variable Y (Dependen)
Berdasarkan pada perhitungan berupa Tabungan yang menggambarkan
kuesioner terhadap 5 orang responden Perilaku pengelolaan sampah. Untuk
nasabah bank sampah, sebagaimana data melihat seberapa besar pengaruh atau
tabel 4. hubungan antara kedua Variable tersebut
dapat dilihat yaitu pada adjusted R square
Tabel 4. Hasil Angka Perhitungan Di yang bernilai 0,922932127 dengan
Kuesioner persentase 92,29%. Adjusted R square
No Nama Y X1 X2 tersebut adalah nilai pengaruh antara
1 Arbainah 1.827.200 15 12 variable x terhadap y, yaitu antara preferensi
2 Bahri 758.000 12 14 yang dimiliki oleh nasabah dengan bank
3 Istiani 2.404.500 13 15 sampah dengan angka tabungan nasabah
4 Saniah 1.231.900 12 15 bank sampah yang menggambarkan perilaku
5 Siti Jaliah 987.900 13 13 pengelolaan bank sampah. Artinya dalam
hal ini sebesar 92,29% variable x tersebut
Berdasarkan tabel 4 yaitu tentang hasil secara bersamaan mempengaruhi variable y,
angka yang dihitung melalui kuesioner yang atau preferensi dari nasabah bank sampah
telah dilampirkan, terdapat Y yaitu berupa yaitu Administrasi dan Operasional sebesar
tabungan sebagai variable yang dipengaruhi 92,29 % mempengaruhi perilaku pengelolan
atau Dependen, tabungan tersebut menjadi sampah yang digambarkan dalam hal ini
hal yang dipengaruhi karena adalah dari banyaknya tabungan dari
menggambarkan sebuah perilaku masing-masing responden, sementara pada
pengolahan sampah ke 5 responden tersebut. nilai significance F dalam hal ini lebih kecil
Variable Y berupa tabungan tersebut dari taraf nyata yaitu 0,05 atau 5% maka
dipengaruhi beberapa variable yang dapat dikatakan bahwa secara bersamaan
mempengaruhi yaitu X1 dan X2. X1 yaitu variable x yaitu berupa preferensi nasabah
administrasi dan X2 yaitu Operasional. Pada bank sampah tersebut berpengaruh
penelitian ini untuk mendukung data dan signifikan terhadap variable y yaitu perilaku
pembahasan terkait pengaruh variable X pengelolaan sampah karena lebih kecil dari
(Independen) terhadap variable Y tarif nyata 0,050 yaitu 0,038.
(Dependen) yang menggambarkan perilaku Pada Tabel 5 tersebut memberikan
pengelolaan sampah, dilakukaan uji nilai significance F yang dalam artianya
menggunakan analisis regresi linier dengan secara bersamaan mempengaruhi variable y,
software Microsoft Excel . Toleransi maka untuk mengetahui pengaruh dari

371
Pengaruh Perilaku Nasabah Bank Sampah Terhadap Pengelolaan Sampah Di TPA Bakunci Kabupaten Tanah Laut
(Kiptiah, M., et al)

masing-masing variable x dapat dilihat dari


tabel di bawah ini:
DAFTAR PUSTAKA
Tabel 6. Angka Signifikansi Masing Masing
Variable Aryeti, (2011). Peningkatan Peran Serta
X Variable 1 0,019768 Masyarakat Melalui Gerakan
X Variable 2 0,026296 Menabung Pada Bank Sampah
Dikelurahan Babakan Surabaya.
Dari tabel 6 yang menunjukan bahwa Kiarocandong, Bandung, Jurnal
angka mana dari kedua variable X yang Pemukiman vol 6 No.1 april 2011: 40-
mempunyai hubungan yang signifikan 46
terhadapa variable Y, dari hasil yang telah Dary Farah Fikriyyah, (2018). Pengaruh
didapatkan maka dapat dilihat yaitu variable keberadaan sampah terhadap perilaku
x1 yaitu administrasi dengan nilai 0.0198 , pengolahan sampah rumah tangga
dan x2 operasional dengan nilai 0,0261. dan pendapatann nasabah. Skripsi.
Variable x yang paling berpengaruh Institut Pertanian Bogor, Bogor.
signifikan adalah angka kisaran nya dibawah Elpawati, (2015). Optimalisasi Penggunaan
0,50, sedangkan yang tidak berpengaruh Pupuk Kompos dengan Penambahan
signifikan adalah angka kisarannya yaitu Effective Microorganism 10 (Em10)
diatas 0,50 sampai dengan 1. Maka dapat Pada Produktivitas Tanaman
dikatakan bahwa kedua variable tersebut Jagung(Zay Mays L), Jurnal Biologi
mempunyai angka berada dibawah 0,50 Vol 8.No.2.Hal 77-87
yaitu berpengaruh signifikan terhadap Fika, F dan Nurjannah, D, (2016). Pengaruh
variable Y. Bank Sampah Malang Terhadap
Pendapatan Masyarakat di Kelurahan
Gading Kasri Kecamatan Klojen
KESIMPULAN Malang, Jawa Timur, Business
Management Journal Vol12 No.1
Berdasarkan analisis hasil penelitian Maret 2016
yang telah dilakukan, maka dapat diambil Indarto, (2011). Analisis Faktor-Faktor
kesimpulan yaitu: Yang Mempengaruhi Penghentian
1. Perilaku nasabah bank sampah di TPA Prematur Atas Prosedur Audit. Jurnal
Bakunci dalam mengelola sampah dari Dinamika Sosial Ekonomi Volume 7
segi Administrasi sangat mudah dengan Nomor 2
menjalankan sistem operasional yang Kartini, (2009). Faktor-Faktor Yang
baik serta memanfaatkan pengolahan Mempengaruhi Keputusan
sampah menjadi kompos yang berkaikat Masyarakat Menabung Sampah Serta
terhadap pelestarian lingkungan. Dampak Keberadaan Bank Sampah
2. Perilaku pengelolaan sampah yang Gema Ripah (Kasus Masyarakat
dihasilkan dengan jumlah tabungan (y) Dusun Badegan Yogyakarta). Skripsi.
dipengaruhi oleh administrasi (x1) dan Bogor ID (Instutut Pertanian Bogor)
operasional (x2) sebesar 92,29 %. Mutiarasyanie, Yesie, (2018). Analisis
3. Pengelolaan sampah di TPA Bakunci dari Kelayakan dan Skala Pengelolaan
segi kelayakan lingkungan dapat Bank Sampah Yang
dilanjutkan sesuai respon nasabah bank Berkelanjutan.Fakultas Ekonomi dan
sampah karena pengelolaan kompos Manajemen, Jurnal Agricultural.
menjadi keuntungan ekonomi yang Bogor (Institut Pertanian Bogor)
berpengaruh terhadap penghasilan Nachrowi, Djalall, Ignatia, Rohana,
nasabah bank sampah dengankeuntungan Sitanggang (2004). Pengaruh Struktur
sebesar Rp.23.856.000/bulan. Ekonomi Pada Penyerapan Tenaga

372
EnviroScienteae Vol. 15 No. 3, November 2019: 365-373

Kerja Sektoral: Analisis Model


Demometrik Di 30 Propinsi Pada 9
Sektor Di Indonesia.Jurnal Ekonomi
dan Pembangunan Di Indonesia Vol.V
No.01, 2004 Juli, hal.103-133.
Puspitawati, Y dan M. Rahdriawan. (2012).
Kajian Pengelolaan Sampah Berbasis
Masyarakat Dengan Konsep 3R,
dikelurahan Laragan Kota Cirebon.
Jurnal Pembangunan Wilayah dan
Kota 8 (4): 349-309 Desember 2012
Prihandana, Rama, Hendroko, Roy. (2008).
Energi Hijau. Cetakan II. Depok,
Penebar Swadaya
Sugiyono. (2009). Metode Penelitian
Kuantitatif Kualitatif DAN R&D
(Cetakan ke- 14). Bandung: Alfabeta
Umar. (2009). Persepsi Dan Perilaku
Masyarakat Dalam Pelestarian
Fungsi HutanS Sebagai Daerah
Resapan Air ( Studi Kasus Hutan
Panggan Kabupaten Semarang).Tesis
Program Studi Megister Ilmu
Lingkingan: Universitas Gadjah Mada

373

You might also like